Selasa, 19 April 2011

Beribadah tanpa pamrih


Beribadah kepada Allah subhanahu wata'ala tanpa pamrih, tidak mengharapkan pahala atau surga dan tidak pula karena takut neraka, ikhlas semata-mata karena cinta dan ridha Allah .
Bahkan dengan penuh percaya diri, ada yang berani taruhan dengan Allah dengan mengatakan: "Ya Allah, jika aku beribadah kepada-Mu karena mengharapkan surga, maka jauhkanlah aku darinya, dan jika aku beribadah karena takut neraka, masukkanlah aku ke dalamnya" .
Yang lain mengatakan: "Aku rela dimasukkan ke dalam neraka asalkan mendapat ridha Allah " .
Yang lain mengatakan "Beribadah karena iming-iming pahala adalah ibadahnya para pedagang" .
Dan banyak lagi ungkapan-ungkapan yang sepintas begitu manis di telinga tapi pahit akibatnya. Kata-kata tersebut sebenarnya penuh dengan kesombongan, kebodohan, dan kebohongan .

Kenapa saya mengatakan kata-kata tersebut adalah bentuk kesombongan ?
Karena dalam Al-Qur'an Allah banyak sekali menawarkan kepada kita kenikmatan dunia dan akhirat bagi yang taat kepada-Nya.
"Sesungguhnya Allah Telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka … Maka bergembiralah dengan jual beli yang Telah kamu lakukan itu, dan Itulah kemenangan yang besar. (At-Taubah:111)
Tapi seakan mereka mengatakan: "Tidak perlu Engkau membelinya Ya Allah, aku berikan untuk-Mu gratis!"
Allah berfirman yang artinya: "Dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (Ibrahim:7)
Tapi mereka seakan mengatakan: "Tidak perlu Engkau mengancamku Ya Allah, aku tidak takut dengan siksaan-Mu" .
Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya: "Apabila kalian meminta kepada Allah, mintalah surga firdaus" . (Sahih Al-Bukhari)
Tapi mereka seakan mengatakan: "Rasulullah gimana sih, ngajarin umatnya gak ikhlas?!"
Para Rasul mengatakan pada ummatnya, sebagaimana dalam Al-Qur'an yang artinya : "Sesungguhnya Aku takut akan azab hari yang besar (hari kiamat), jika Aku mendurhakai Tuhanku". (Al-An'am:15)
Tapi mereka seakan mengatakan: Para Rasul gak ikhlas, beribadah takut neraka!

Apakah mereka merasa bahwa cara beribadah yang mereka umbarkan, lebih baik dari pada cara ibadah yang ditawarkan oleh Allah, lebih baik dari yang diajarkan oleh para Rasul-Nya, lebih baik dari yang dipraktekkan oleh para salafussaleh ?

Apakah mereka tidak tahu, kalau Allah tidak membutuhkan ibadah dari para hamba-Nya?
Allah berfirman dalam sebuah hadits qudsi yang artinya: " Wahai hamba-Ku, kalau seandainya orang pertama dari kalian sampai yang terakhir, dari kalangan manusia dan jin, semuanya bertaqwa dengan sebaik-baik taqwa diantara kalian, itu semua tidak akan menambah sedikitpun kekuasaan-Ku.
Wahai hamba-Ku, kalau seandainya orang pertama dari kalian sampai yang terakhir, dari kalangan manusia dan jin, semuanya bejat dengan sebejat-bejat diantara kalian, itu semua tidak akan mengurangi sedikitpun kekuasaan-Ku " . (Sahih Muslim)

Apakah mereka tidak tahu, kalau ibadah yang kita persembahkan kepada Allah manfaatnya untuk diri kita sendiri?
Allah-lah yang menciptakan kita, memiliki kita, mengatur kita, memenuhi semua kebutuhan kita. Semua itu semata-mata agar kita beribadah kepada Allah semata. Sudah kewajiban kita beribadah kepada Allah sebagai bentuk rasa syukur .
BERIBADAH BERARTI BERSYUKUR, YANG BERSYUKUR MASUK SURGA. TIDAK BERIBADAH BERARTI KUFUR, YANG KUFUR MASUK NERAKA.

Apakah mereka tidak tahu, kalau ibadah yang kita lakukan tidak akan pernah cukup untuk membalas nikmat yang diberikan Allah kepada kita?
Kita pun bisa beribadah dengan penuh cinta dan ikhlas tidak lepas dari hidayah dan taufiq dari Allah . Jadi apa sih artinya ibadah kita buat Allah ?

Apakah mereka tidak tahu kalau janji-janji Allah berupa pahala dan surga bagi yang taat, hanyalah secuil dari kebesaran rahmat, karunia, kemurahan, dan kasih sayang Allah kepada makluk-Nya?
Allah memasukkan orang yang ta'at ke dalam surga bukan karena amalannya, bukan harga dari amalannya, bukan karena mereka berhak, tapi semata karena rahmat, kemurahan dan ridha Allah. Sedangkan ahli maksiat dimasukkan ke dalam neraka, karena keadilan Allah.
Dengan demikian …
MENGHARAPKAN SURGA BERARTI MENGHARAPKAN RIDHA, RAHMAT DAN KEMURAHAN DARI ALLAH
Siapa sih kita, sampai tidak mau menerima dan mengharapkan karunia dan kemurahan dari Allah ?
Dalam sebuah hadits qudsi Allah subhanahu wata'ala berkata kepada surga:
أَنْتِ رَحْمَتِي أَرْحَمُ بِكِ مَنْ أَشَاءُ مِنْ عِبَادِي
"Engkau adalah rahmat-Ku, Aku merahmati denganmu siapa saja yang Aku kehendaki dari hamba-hambaKu."
Dan berkata kepada neraka:
إِنَّمَا أَنْتِ عَذَابِي أُعَذِّبُ بِكِ مَنْ أَشَاءُ مِنْ عِبَادِي
"Engkau adalah azab-Ku, Aku menyiksa denganmu siapa saja yang Aku kehendaki dari hamba-hambaKu." [Sahih Bukhari dan Muslim]

Apakah mereka tidak tahu, kalau meminta pahala dan surga dari Allah sama sekali tidak menafikan keikhlasan ?
Karena yang berhak mendapat pahala dan surga hanya orang-orang yang beribadah dengan ikhlas, dan orang beribadah dengan ikhlas pasti akan masuk surga. Itulah janji Allah yang tidak akan mungkin Ia ingkari .
Di akhirat cuma ada dua tempat, surga bagi mereka yang mendapat rahmat dan ridha dari Allah, dan neraka bagi mereka yang dimurkai oleh Allah.
Yang tidak menginginkan surga berarti tidak menginginkan ridha Allah, dan yang tidak takut masuk neraka, berarti tidak takut murka Allah. Yang tidak menginginkan ridha Allah dan tidak takut murka-Nya, berarti tidak cinta kepada Allah .

Apakah mereka tidak tahu, kalau meminta apa saja dari Allah berupa pahala, surga, dijauhkan dari neraka, adalah salah satu bentuk ibadah kepada Allah? Karena do'a adalah ungkapan ketergantungan kita kepada-Nya .
Dan Tuhanmu berfirman: " Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku (berdo'a kepada-Ku) akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina " . (Gaafir: 60)
Rasulullah bersabda yang artinya: " Berdo'a adalah ibadah " . (Abu Daud)

Realitanya, ….
Tidak satu makluk pun yang tidak membutuhkan Allah, kita beribadah kepada Allah karena kita membutuhkan Allah, dan Allah tidak membutuhkan kita.
Saya rasa semua umat islam setiap harinya tdk kurang dari 27 kali membaca surah Al-Fatihah yang di dalamnya terdapa ayat yang artinya:
" Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan . Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat " .
Dan mungkin sering berdo'a sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah :
" اللهم ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار "
" Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat (surga) dan peliharalah kami dari siksa neraka" . (Sahih Al-Bukhari)
Bukankah ini semua sebuah pamrih … ?
Cinta kepada Allah bukanlah ucapan semata, semua orang bisa mengatakannya. Makanya Allah menurunkan satu ayat dalam Al-Qur'an untuk menguji kebenaran cinta seorang hamba kepada-Nya. Allah berfirman yang artinya :
" Katakanlah (Ya Muhammad kepada ummatmu) : "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang " . (Ali Imran: 31)
Pernakah Rasulullah mengajarkan kita untuk beribadah tampa mengharapkan apa-apa dari Allah ?
" Dan tidaklah kami mengutus para Rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira (bagi yang beriman dengan surga) dan memberi peringatan (bagi yang kufur dengan neraka) " . barangsiapa yang beriman (kepada mereka) dan memperbaiki (amalannya), Maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati " . (Al-An'am:48)

Wallahu a'lam !

اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ ، وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَل
وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ ، وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ
Ya Allah .. aku meminta kepada-Mu surga dan apa yang bisa mendekatkanku kepadanya dari perkataan dan perbuatan ...
dan aku berlindung kepada-Mu dari neraka dan apa yang bisa mendekatkanku kepadanya dari perkataan dan perbuatan! 

* Pernah dimuat di catatan facebook .

Lihat juga: Surga dan neraka kekal
                   Doa-doa Nabi

4 komentar:

  1. Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarokaatuh. Izinkan saya Ustadz untuk mengkopi dan membagikan kepada rekan2. Jazaakumullaahu khoiron.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam warahmatullahi wa barakaatuh!

      Silahkan, semoga bermanfaat.

      Baarakallahu fiikum! Wa zajaakumullahu khaeran!

      Hapus
  2. adakah contoh dari nabi, rasul, ulama yg bisa menerapkan ibadah tanpa pamrih ? di seluruh quran terlihat bahwa ibadah adalah agar memperoleh pahala surga

    BalasHapus

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...