Minggu, 02 Oktober 2011

Jodoh di tangan siapa?


Dalam sebuah forum di facebook, seorang teman meminta saya untuk menanggapi sebuah tulisan yang mengatakan bahwa "jodoh itu adalah pilihan". Menurutnya tidak ada satupun dalil qot'i (pasti dan jelas) yang mengatakan bahwa jodoh adalah ketentuan (takdir) Allah, yang ada hanyalah dalil-dalil yang bersifat zhon (dugaan yang tidak pasti).

Kemudian penulisnya menyebutkan beberapa dalil yang ia anggap mendukung pendapatnya bahwa jodoh adalah pilihan, dan membantah dalil yang menurutnya menyatakan bahwa jodoh adalah ketentuan Allah.
Namun setelah membaca tulisan tersebut sangat jelas kalau penulis sama sekali tidak paham atau tidak tahu, atau bisa jadi menolak masalah qadha dan qadar (takdir).
Oleh sebab itu untuk menjawab pertanyaan "jodoh di tangan siapa", - dengan mengharap pertolongan Allah yang Maha Kuasa- ada beberapa poin yang ingin saya sampaikan.
Semoga Allah subhanahu wata'ala senantiasa meridhai semua usaha dan tindakan kita. Amin !

1. Meyakini takdir Allah subhanahu wata'ala adalah wajib dan merupakan salah satu rukun iman yang enam .
حديث جبريل لما سأل النبي صلى الله عليه وسلم عن الإيمان ، قال : " أن تؤمن بالله ، وملائكته ، وكتبه ، ورسله ، واليوم الآخر ، وتؤمن بالقدر خيره وشره " . [صحيح مسلم]
Dalam hadits kisah malaikat Jibril bertanya tentang keimanan, Rasulullah menjawab: "Iman adalah meyakini adanya Allah, para Malaikat, kitab suci, para Rasul, hari akhirat, dan meyakini takdir yang baik dan yang buruk." [Sahih Muslim]
عن جابر بن عبد الله قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " لا يؤمن عبد حتى يؤمن بالقدر خيره وشره ، حتى يعلم أن ما أصابه لم يكن لخيطئه ، وأن ما أخطأه لم يكن ليصيبه . قال الشيخ الألباني : صحيح [سنن الترمذي]
Dari Jabir bin Abdillah, Rasulullah bersabda: "Tidak dikatakan beriman seorang hamba sampai ia meyakini takdir yang baik dan yang buruk, sampai ia yakini bahwa apa yang telah ditakdirkan akan menimpanya tidak akan meleset darinya, dan apa yang telah ditakdirkan meleset darinya maka tidak akan menimpanya." [Sunan At-Tirmidzi: Sahih]

2. Jauhi pertanyaan yang di luar jangkauan manusia dalam masalah taqdir.
{لَا يُسْأَلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْأَلُونَ } [الأنبياء: 23]
"Dia (Allah) tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai." [Al-Anbiyaa':23]

3. Jangan suka berdebat dalam masalah takdir:
عن أبي هريرة قال : خرج علينا رسول الله صلى الله عليه وسلم ونحن نتنازع في القدر فغضب حتى احمر وجهه حتى كأنما فقئ في وجنتيه الرمان فقال : " أبهذا أمرتم أم بهذا أرسلت إليكم ؟ إنما هلك من كان قبلكم حين تنازعوا في هذا الأمر ، عزمت عليكم عزمت عليكم ألا تتنازعوا فيه " . قال الشيخ الألباني : حسن [سنن الترمذي]
Abu Hurairah berkata: Suatu hari Rasulullah mendatangi kami yang sedang berselisih dalam masalah takdir, lalu Rasulullah marah sampai mukanya merah seolah-olah dikeluarkan dari pipinya biji delima seraya bersabda: "Apakah yang seperti ini kalian diperintahkan, atau yang seperti ini aku diutus kepada kalian? Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian hancul ketika mereka berselisih dalam masalah ini (takdir). Aku tegaskan pada kalain, aku tegaskan pada kalian untuk tidak berselisih dalam masalah takdir." [Sunan At-Tirmidzi: Hasan]
حديث : " إذا ذكر أصحابي فأمسكوا ، وإذا ذكرت النجوم فأمسكوا ، وإذا ذكر القدر فأمسكوا ." قال الشيخ الألباني : صحيح [صحيح الجامع رقم 545]
Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda: "Jika para sababatku disebutkan maka diamlah (jangan kalian menghinanya), dan jika perbintangan disebutkan maka diamlah, dan jika takdir disebutkan maka diamlah (jangan berdebat)." [Sahih Al-Jami' Ash-Shagiir]

4. Semua yang terjadi di alam semesta (termasuk jodoh) sudah ditakdirkan oleh Allah.
{إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ} [القمر: 49]
"Sesungguhnya kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran." [Al-Qamar:49]
{وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا} [الفرقان: 2]
"Dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya." [Al-Furqaan:2]
{وَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهُ بِمِقْدَارٍ} [الرعد: 8]
"Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya." [Ar-Ra'd:8]
{قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا } [التوبة: 51]
Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang Telah ditetapkan Allah untuk kami." [At-Taubah:51]
{وَمَا يَعْزُبُ عَنْ رَبِّكَ مِنْ مِثْقَالِ ذَرَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَلَا أَصْغَرَ مِنْ ذَلِكَ وَلَا أَكْبَرَ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ} [يونس: 61]
"Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)." [Yunus:61]
{وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ} [الصافات: 96]
"Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat ". [Ash-Shaffaat:96]
حديث : إن الله تعالى صانع كل صانع و صنعته . قال الشيخ الألباني : ( صحيح ) [صحيح الجامع رقم 1777]
Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya Allah menciptakan semua yang menciptakan beserta ciptaannya." [Sahih Al-Jami' Ash-Shagiir]
عن عبد الله بن عمر : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " كل شيء بقدر ، حتى العجز والكيس أو الكيس والعجز " . [صحيح مسلم]
Dari Abdullah bin Umar, Rasulullah bersabda: "Segala sesuatu sudah ditakdirkan, sampai rasa lemah dan semangat, atau semangat dan lemah." [Sahih Muslim]
عن عبد الله بن عمرو بن العاص قال : سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : " كتب الله مقادير الخلائق قبل أن يخلق السموات والأرض بخمسين ألف سنة " . [صحيح مسلم]
Dari Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash, Rasulullah bersabda: "Allah telah menetapkan takdir semua makhluk sebelum menciptakan langit dan bumi selama 50.000 tahun." [Sahih Muslim]
عن عبادة بن الصامت : سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : " إن أول ما خلق الله القلم ، فقال له : اكتب ! قال : رب وماذا أكتب ؟ قال : اكتب مقادير كل شيء حتى تقوم الساعة " . إنى سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : " من مات على غير هذا فليس مني " . قال الألباني : صحيح [سنن أبي داود]
Dari Ubadah bin Ash-Shamit, Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya yang pertama diciptakan oleh Allah adalah pena, kemudian berkata kepadanya: Tulislah ! Sang Pena bertanya: Apa yang harus kutulis? Allah berkata: Tulislah takdir segala sesuatu sampa datang hari kiamat."
Ubadah berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang meninggal degan tidak meyakini hal ini maka ia bukan golonganku." [Sunan Abu Daud: Sahih]

5. Bukan berarti Allah telah menakdirkan segala sesuatunya kemudian manusia tidak punya pilihan.
{وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا} [الكهف: 29]
Dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya kami Telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. [Al-Kahf:29]
{قُلْ مَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ إِلَّا مَنْ شَاءَ أَنْ يَتَّخِذَ إِلَى رَبِّهِ سَبِيلًا} [الفرقان: 57]
Katakanlah: "Aku tidak meminta upah sedikitpun kepada kamu dalam menyampaikan risalah itu, melainkan (mengharapkan kepatuhan) orang-orang yang mau mengambil jalan kepada Tuhan nya." [Al-Furqaan:57]
{إِنَّ هَذِهِ تَذْكِرَةٌ فَمَنْ شَاءَ اتَّخَذَ إِلَى رَبِّهِ سَبِيلًا} [المزمل: 19] [الإنسان: 29]
"Sesungguhnya Ini adalah suatu peringatan. Maka barangsiapa yang menghendaki niscaya ia menempuh jalan (yang menyampaikannya) kepada Tuhannya." [Al-Muzzammil:19]
{نَذِيرًا لِلْبَشَرِ . لِمَنْ شَاءَ مِنْكُمْ أَنْ يَتَقَدَّمَ أَوْ يَتَأَخَّرَ} [المدثر: 36-37]
"Sebagai ancaman bagi manusia. (yaitu) bagi siapa di antaramu yang berkehendak akan maju atau mundur." [Al-Muddatstsir: 36-37]
Dan bukan berarti jodoh adalah takdir Allah terus kita tdk bisa memilih pasangan, karena takdir dan jodoh adalah "rahasia Allah".

6. Akan tetapi pilihan dan kehendak manusia bisa terjadi jika sesuai dgn kehendak Allah.
{إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ لِلْعَالَمِينَ . لِمَنْ شَاءَ مِنْكُمْ أَنْ يَسْتَقِيمَ . وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ} [التكوير: 27 - 29]  
"Al-Qur'aan itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta Alam, (yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus. Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam." [At-Takwiir: 27-29]
{كَلَّا إِنَّهُ تَذْكِرَةٌ . فَمَنْ شَاءَ ذَكَرَهُ . وَمَا يَذْكُرُونَ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ هُوَ أَهْلُ التَّقْوَى وَأَهْلُ الْمَغْفِرَةِ} [المدثر: 54 - 56]
"Sekali-kali tidak demikian halnya. Sesungguhnya Al-Quran itu adalah peringatan. Maka barangsiapa menghendaki, niscaya dia mengambil pelajaran daripadanya (Al-Quran). Dan mereka tidak akan mengambil pelajaran daripadanya kecuali (jika) Allah menghendakinya. Dia (Allah) adalah Tuhan yang patut (kita) bertakwa kepada-Nya dan berhak memberi ampun." [Al-Muddatstsir: 54-56]
عن عبد الله بن عمرو بن العاص أنه سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : " إن قلوب بنى آدم كلها بين إصبعين من أصابع الرحمن كقلب واحد يصرفه حيث يشاء " . [صحيح مسلم]
Dari Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash, Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya hati anak cucu Adam semuanya berada di antara dua jari dari jari-jari Ar-Rahman (Allah), ibarat satu hati yang Allah palingkan sesuai kehendak-Nya" . [Sahih Muslim]

7. Sepertinya penulis "jodoh adalah pilihan" termotifasi dengan tulisannya karena kesalah-pahaman kebanyakan orang tentang salat istikharah.
Banyak orang menganggap bahwa salat istikharah hanya untuk cari jodoh (dilakukan sebelum nikah), meminta petunjuk Allah akan beberapa calon yang tidak bisa ia pilih, kemudian menunggu jawaban lewat mimpi atau yang lainnya.
Padalah anggapan ini adalah salah, salat istikharah bukan khusus dalam masalah jodoh.
Salat istikharah dilakukan setelah kita menentukan pilihan sesuai kadar ilmu dan kemampuan kita kemudian kita minta berdo'a dalam salat istikharah semoga pilihan kita sesuai dengan kehendak Allah, baik untuk dunia akhirat kita dan mendapat bantuan dari Allah hingga tercapai atau mendapat yang lebih baik.
Dan tidak perlu menunggu isyarat mimpi dan sebagainya, akan tetapi lakukan sesuai rencana, jika terlaksana dengan mudah berarti itulah takdir Allah, jika tidak maka itu juga sudah takdir Allah.
عن أبى هريرة قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " وإن أصابك شىء فلا تقل لو أنى فعلت كان كذا وكذا. ولكن قل قدر الله وما شاء فعل فإن لو تفتح عمل الشيطان " . [صحيح مسلم]
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: Dan jika sesuatu menimpamu maka jangan kau mengatakan "seandainya aku melakukan ini dan itu", akan tetapi katakanlah "Allah sudah menakdirkannya dan apa yang diinginkan Allah pasti terjadi". Karena sesungguhnya kata "seandainya" membuka pintu amalan syaitan." [Sahih Muslim]

8. Bukti kongkrit kalau jodoh adalah ketentuan Allah.
Banyak kita temui seorang lelaki ingin menikahi seorang wanita tapi tidak bisa, seorang wanita ingin dinikahi seorang lelaki tapi tidak terjadi, kedua mempelai sudah setuju tapi keluarganya tidak merestui, atau semua setuju tapi musibah menghalangi mereka bersatu karena bukan jodoh.
Berapa banyak keinginan kita yang tidak tercapai?
Dan berapa banyak yang tidak kita inginkan namun terjadi?
Manusia punya rencana, tapi Allah juga lah yang menentukan !!!

9. Lalu untuk apa kita berusaha?
عن علي رضي الله عنه قال كان النبي صلى الله عليه وسلم في جنازة فأخذ شيئا فجعل ينكت به الأرض فقال : " ما منكم من أحد إلا وقد كتب مقعده من النار ومقعده من الجنة " قالوا : يا رسول الله أفلا نتكل على كتابنا وندع العمل ؟ قال : " اعملوا فكل ميسر لما خلق له ، أما من كان من أهل السعادة فييسر لعمل أهل السعادة ، وأما من كان من أهل الشقاء فييسر لعمل أهل الشقاوة " ثم قرأ { فأما من أعطى واتقى وصدق بالحسنى } الآية . [صحيح البخاري]
Ali radiyallahu 'anhu berkata: Suatu hari Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam menghadiri jenazah, dan beliau mengambil sesuatu dan mengkorek-korek tanah lalu bersabda: "Tidaklah seseorang dari kalian kecuali telah ditentukan tempatnya di neraka atau di surga". Sahabat bertanya: Ya Rasulullah, bagaimana kalau kita pasrah saja dengan takdir kita dan meninggalkan usaha? Rasulullah bersabda: Berusahalah, karena segala sesuatunya akan berjalan mudah sesuai dengan takdirnya. Adapun orang yang bahagia akan dimudahkan baginya jalan kebahagiaan, dan adapun orang yang susah akan dimudahkan baginya jalan kesusahan". Kemudian Rasulullah membaca firman Allah: "Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga), maka kami akan memudahkan baginya jalan kemudahan (kebaikan). Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala terbaik, maka kami akan memudahkan baginya jalan kesusahan (keburukan)." [Al-Lail: 5-10] [Sahih Al-Bukhari]

Wallahu a'lam !

Lihat juga: Buat apa usaha ? 
                  Urgensi Ilmu Aqidah
                  10 Buah Keimanan

10 komentar:

  1. Makasi gan atas pencerahanya..
    Mang makin kita mendalami fakta ilmiahnya makin kita lebih terkagum-kagum dan dekat dengan sang pencipta.

    Ky saya yang dah setahun terakhir ni mempelajari masalah ketertarikan antar lawan jenis. Saya menemukan seperti yg ad di Al-Qamar:49 dan yg di Al-Furqaan:2 adalah sebuah fakta menakjubkan.

    Bahwa ukuran yang dimaksud allah adalah soal kadar hormon dalam otak manusia yg membuat mereka tertarik pd org tertentu dan bukan org yg lain.

    seperti org yg dominan serotonin-nya akan cenderung alim dan moralis. Jadi tidak mungkin bagi org yg tidak suka aturan utk tertarik padanya.

    jg seperti org yg dominan testosterone-nya akan cenderung tertarik dgn mrk yg ber-esterogen dominan.

    ketertarikan pada lawan jenis juga secara tidak sadar menunjukan kebutuhan akan hubungan yg menyenangkan yg dipicu oleh byk hormon dalam otak. Dan sekali lagi, itu sudah terukur dan sistematis sesuai kaidah tertentu.

    Jadi, kesimpulanya jika manusia mau bljr utk mengetahui makna sistem alami yg dibuat Tuhan. Maka, kita akan tahu bahwa Tuhan begitu adil dengan membiarkan manusia yg berusaha sekuat tenagalah yg bs memperbaiki takdirnya.

    BalasHapus
  2. Jazakallahu khaeran atas komentarnya !

    BalasHapus
  3. http://dambacinta.blogspot.com/2012/01/apakah-jodoh-setiap-orang-telah.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas linknya, mirip dengan yg sy baca "jodoh adalah pilihan".
      Masalahnya sama, penulisnya menyangka bahwa meyakini "jodoh di tangan Allah" berarti seseorg tdk boleh memilih jodohnya sendiri!?

      Ada satu yg ingin saya tanggapi dlm tulisan itu:
      "Adapun dari hadits, tidak ditemukan yang secara sharih menunjukkan hal tersebut. Yang ada adalah hadits-hadits yang menyebutkan ditetapkannya empat perkara bagi janin setelah usia kandungan melewati empat puluh hari ke-tiga, yaitu: ajal, rizqi, amal perbuatan, dan bahagia atau sengsara di dunia. Tidak disebutkan di situ ketetapan jodoh atau pasangannya."

      Pertanyaan sy: Bukankan jodoh bagian dari rezki seseorang? Bukankan memilih pasangan bagian dari amal perbuatan? Bukankah jodoh salah satu sebab bahagia-sengsaranya seseorang?

      Hapus
  4. Cari aja hadist2 ttg batasan2 jodoh..
    Laki-laki dgn perempuan, bukan saudara sedarah, bukan suami atau istri orang, pasangan yg seimbang (seagama: muslimin dgn muslimah).
    Lalu disimpulkan bahwa manusia bebas memilih jodoh, tapi harus sesuai ketentuan / Firman Allah..

    BalasHapus
  5. Terima kasih ilmunya ustadz,.
    Ya Allah semoga aku dapat dipertemukan dengan jodohku yang sholeh, bisa menjadi imam untuk agama dan akhirat, serta ikhlas menjalani hidup amin,..

    BalasHapus
  6. Assalamualaikum

    apakah blog ini masih hidup/aktif?

    krn ada bbrp hal yg ingin saya tanyakan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakaatuh
      Insyaallah masih, cuma beberapa tahun ini sibuk jadi jarang upload tulisan baru.
      Kalau ada pertanyaan insyaallah sy usahakan jawab kalau bisa.

      Hapus

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...