Selasa, 10 Juli 2012

Keistimewaan bulan Ramadhan

بسم الله الرحمن الرحيم

Al-Qur'an diturunkan di bulan Ramadhan

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ} [البقرة: 185]
Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). [Al-Baqarah:185]

Dari Watsilah bin Al-Asqa' radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" أُنْزِلَتْ صُحُفُ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ فِي أَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَتِ التَّوْرَاةُ لِسِتٍّ مَضَيْنَ مِنْ رَمَضَانَ، وَالْإِنْجِيلُ لِثَلَاثَ عَشْرَةَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَ الْفُرْقَانُ لِأَرْبَعٍ وَعِشْرِينَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ " [مسند أحمد: حسنه الألباني]
“Suhuf (kitab) Ibrahim 'alaihissalam diturunkan pada awal malam bulan Ramadhan, dan Taurat diturunkan pada enam hari lewat bulan Ramadhan, dan Injil pada hari ke-tigabelas Ramadhan, dan Al-Qur'an turun pada hari ke-duapuluh empat Ramadhan”. [Musnad Ahmad: Hasan]

Ramadhan mubarak (penuh berkah)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ، وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ، وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ، لِلَّهِ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ» [سنن النسائي: صحيح]
“Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan penuh berkah (mubarak), Allah 'azza wajalla mewajibkan atas kalian untuk berpuasa pada bulan itu, dibuka pintu-pintu langit, ditutup pintu-pintu neraka, dan setan yang jahat dibelenggu. Pada bulan itu Allah memiliki satu malam yang lebih baik d ari seribu bulan, barangsiapa yang terhalang dari kebaikannya berarti ia telah terhalang dari segala kebaikan”. [Sunan An-Nasa'i: Sahih]

Pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Jika datang bulan Ramadhan maka pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu”. [Sahih Bukhari dan Muslim]

Dalam riwayat lain:
«إِذَا كَانَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الرَّحْمَةِ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ، وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِينُ» [صحيح مسلم]
“Jika datang bulan Ramadhan maka pintu-pintu rahmat dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dirantai”. [Sahih Bukhari dan Muslim]


Dari Abu Dzar radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" صَوْمُ شَهْرِ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ صَوْمُ الدَّهْرِ، وَيُذْهِبُ مَغَلَةَ الصَّدْرِ "
Puasa di bulan kesabaran (Ramadhan) dan tiga hari pada setiap bulan adalah puasa setahun, menghilangkan "magalah" di dada.
Abu Dzar bertanya: Apa itu "magalah" di dada?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:
رِجْسُ الشَّيْطَانِ [مسند أحمد: صحيح]
“Godaan setan”. [Musnad Ahmad: Sahih]

Pembebasan dari neraka

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ، وَمَرَدَةُ الجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ، وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الجَنَّةِ، فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ، وَيُنَادِي مُنَادٍ: يَا بَاغِيَ الخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ، وَذَلكَ كُلُّ لَيْلَةٍ " [سنن الترمذي: صحيح]
“Pada awal malam bulan Ramadhan setan-setan dibelenggu dan jin yag jahat, pintu-pintu neraka ditutup maka tidak satupun pintu yang terbuka, dan pintu-pintu surga dibuka maka tidak satu pintu pun yang tertutup, dan ada yang berseru: "Wahai pencari kebaikan, marilah! Dan Wahai pencari keburukan, tinggalkanlah!". Dan Allah memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka setiap malamnya”. [Sunan Tirmidzi: Sahih]

Dari Jabir radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّ لِلَّهِ عِنْدَ كُلِّ فِطْرٍ عُتَقَاءَ، وَذَلِكَ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ» [سنن ابن ماجه: صحيح]
“Sesungguhnya Allah memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka di setiap waktu berbuka, dan itu terjadi pada setiap malam” [Sunan Ibnu Majah: Sahih]

Dari Abu Umamah  radhiyallahu 'anhu; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّ لِلَّهِ عِنْدَ كُلِّ فِطْرٍ عُتَقَاءَ» [مسند أحمد: صحيح]
“Sesungguhnya Allah memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka di setiap waktu berbuka” [Musnad Ahmad: Sahih]

Umrah bernilai haji

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«فَإِنَّ عُمْرَةً فِي رَمَضَانَ تَقْضِي حَجَّةً أَوْ حَجَّةً مَعِي» [صحيح البخاري ومسلم]
“Sesungguhnya melaksanakan umrah di bulan Ramadhan senilai dengan haji atau haji bersamaku”. [Sahih Bukhari dan Muslim]

Kewajiban puasa

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ} [البقرة: 183]
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. [Al-Baqarah: 183]

Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَالحَجِّ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ " [صحيح البخاري ومسلم]
“Islam dibangun atas lima perkara: Bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan haji, dan berpuasa di bulan Ramadhan”. [Sahih Bukhari dan Muslim]


Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ، وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ، مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ» [صحيح مسلم]
“Shalat lima waktu, shalat jum'at sampai shalat jum'at berikutnya, dan puasa Ramadhan sampai puasa Ramadhan berikutnya, adalah penghapus dosa yang dilakukan di antara semua itu jika ia meninggalkan dosa besar”. [Sahih Muslim]
Artinya: Puasa Ramadhan menghapuskan dosa kecil yang dilakukan antara satu Ramadhan dengan Ramadhan berikutnya, selama tidak melakukan dosa besar.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan keimanan dan harapan, maka diampuni untuknya semua dosanya yang telah lalu”. [Sahih Bukhari dan Muslim]

Masuk surga

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَبِرَسُولِهِ، وَأَقَامَ الصَّلاَةَ، وَصَامَ رَمَضَانَ كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يُدْخِلَهُ الجَنَّةَ، جَاهَدَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ جَلَسَ فِي أَرْضِهِ الَّتِي وُلِدَ فِيهَا» [صحيح البخاري]
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, dan berpuasa di bulan Ramadhan maka wajib bagi Allah untuk memasukkannya surga, baik itu ia melakukan jihad di jalan Allah atau tinggal di negrinya tampat ia lahir. [Sahih Bukhari]

Dari Jabir radhiyallahu 'anhu; Bahwasanya seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:
أَرَأَيْتَ إِذَا صَلَّيْتُ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوبَاتِ، وَصُمْتُ رَمَضَانَ، وَأَحْلَلْتُ الْحَلَالَ، وَحَرَّمْتُ الْحَرَامَ، وَلَمْ أَزِدْ عَلَى ذَلِكَ شَيْئًا، أَأَدْخُلُ الْجَنَّةَ؟
“Bagaimana pendapatmu, jika saya melaksanakan semua shalat wajib, aku berpuasa Ramadhan, aku menghalalkan yang halal, mengharamkan yang haram, dan aku tidak menambah sesuatupun selain itu, apakah aku bisa masuk surga?”
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: “Iya”.
Orang itu berkata: “Demi Allah, aku tidak akan menambah sesuatupun selain itu”. [Sahih Muslim]

Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata: Ada dua laki-laki yang masuk Islam bersama Rasulullah, kemudian salah satunya mati syahid sedangkan yang satunya lagi mati belakangan setahun kemudian.
Thalhah bin Ubaidillah radhiyallahu 'anhu berkata: Kemudian aku bermimpi melihat surga dan aku melihat yang mati belakangan lebih dahulu dimasukkan ke surga sebelum yang mati syahid, maka aku heran akan hal itu, kemudian aku bangun dan menceritakan mimpi itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka Rasulullah bersabda:
" أَلَيْسَ قَدْ صَامَ بَعْدَهُ رَمَضَانَ، وَصَلَّى سِتَّةَ آلَافِ رَكْعَةٍ، أَوْ كَذَا وَكَذَا رَكْعَةً صَلَاةَ السَّنَةِ ؟ " [مسند أحمد: حسن]
"Bukankah ia telah puasa setelahnya di bulan Ramadhan, dan shalat 6.000 raka'at atau beberapa raka'at shalat dalam setahun?" [Musnad Ahmad: Hasan]

Dalam riwayat lain:
«فَمَا بَيْنَهُمَا أَبْعَدُ مِمَّا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ» [سنن ابن ماجه: صحيح]
“Jarak antara keduanya lebih jauh dari jarak antara langit dan bumi”. [Sunan Ibnu Majah: Sahih]

Ash-Shiddiq dan Syuhada'

'Amru bin Murrah Al-Juhaniy radhiyallahu 'anhu berkata: Seseorang datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata: Ya Rasulullah, bagaimana menurutmu jika aku telah bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan engkau adalah utusan Allah, aku melaksanakan shalat lima waktu, aku membayar zakat, dan aku berpuasa di bulan Ramadhan dan shalat malam, maka termasuk golongan manakah aku?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:
«مِنَ الصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ» [صحيح ابن حبان]
Engkau termasuk golongan para shiddiiqiin*, dan orang-orang yang mati syahid. [Sahih Ibnu Hibban]
Shiddiiqiin ialah: orang-orang yang amat teguh kepercayaannya kepada kebenaran Rasul, dan inilah orang-orang yang dianugerahi nikmat sebagaimana yang tersebut dalam surat Al-Faatihah ayat 7.

Qiyam Ramadhan

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Barangsiapa yang mendirikan shalat malam di bulan Ramadhan dengan keimanan dan harapan, maka diampuni untuknya semua dosanya yang telah lalu”. [Sahih Bukhari dan Muslim]

Lailatul Qadr

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ} [القدر: 1 - 5]
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan*. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. [Al-Qadr: 1-5]
*Malam kemuliaan dikenal dalam bahasa Indonesia dengan malam Lailatul Qadr yaitu suatu malam yang penuh kemuliaan, kebesaran, karena pada malam itu permulaan Turunnya Al Quran.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«َمَنْ قَامَ لَيْلَةَ القَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ» [صحيح البخاري ومسلم]
Barangsiapa yang mendirikan shalat di malam lailatul Qadr dengan keimanan dan harapan, maka diampuni untuknya semua dosanya yang telah lalu. [Sahih Bukhari dan Muslim]


Di sela-sela ayat tentang puasa dan Ramadhan Allah subhanahu wata'ala berjanji akan mengabulkan doa hamba-Nya:
{وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ} [البقرة: 186]
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. [Al-Baqarah:186]

Do'a malam lailatul qadr

Aisyah radhiyallahu 'anha bertanya: Ya Rasulullah, menurutmu jika aku tahu saatnya malam lailatul qadr, apa yang seharusnya aku ucapkan pada waktu itu?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: Ucapkan ...
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّيْ
"Ya Allah .. sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan Pemurah suka memaafkan, maka maafkanlah kesalahanku." [Sunan Tirmidzi: Sahih]


Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata:
«كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ، فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ المُرْسَلَةِ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah manusia yang paling pemurah, dan beliau lebih pemurah lagi pada bulan Ramadhan ketika ditemui oleh Jibril, dan Jibril menemuinya setiap malam di bulan Ramadhan kemudian mengajarkannya Al-Qur'an. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah manusia menjadi manusia yang paling pemurah dengan kebaikan seperti angin yang berhembus". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Bulan I’tikaf

Dari 'Aisyah -radhiallahu 'anha- isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:
«أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، كَانَ يَعْتَكِفُ العَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ، ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beri'tikaf pada sepuluh hari yang akhir dari Ramadhan hingga wafatnya kemudian isteri-isteri Beliau beri'tikaf setelah kepergian Beliau”. [Shahih Bukhari dan Muslim]

Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata:
«كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْتَكِفُ فِي كُلِّ رَمَضَانٍ عَشَرَةَ أَيَّامٍ، فَلَمَّا كَانَ العَامُ الَّذِي قُبِضَ فِيهِ اعْتَكَفَ عِشْرِينَ يَوْمًا» [صحيح البخاري]
“Nabi shallallahu 'alaihi wasallam selalu beri'tikaf pada bulan Ramadhan selama sepuluh hari. Namun pada tahun wafatnya, Beliau beri'tikaf selama dua puluh hari". [Shahih Bukhari]

Bulan ibadah

Aisyah -radhiallahu 'anha- berkata;
«كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ، مَا لَا يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ» [صحيح مسلم]
"Pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lebih giat beribadah melebihi hari-hari selainnya." [Shahih Muslim]

Aisyah -radhiallahu 'anha- berkata;
«كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ، أَحْيَا اللَّيْلَ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ، وَجَدَّ وَشَدَّ الْمِئْزَرَ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memasuki sepuluh terakhir (Ramadhan), maka beliau menghidupkan malam-malamnya (dengan qiyamullail) dan membangunkan keluarganya serta menambah ibadahnya dan mengencangkan ikatan kainnya (menjauhi isterinya untuk lebih konsentrasi beribadah)." [Shahih Bukhari dan Muslim]

Tidak berkurang pahalanya

Dari Abu Bakrah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" شَهْرَانِ لاَ يَنْقُصَانِ، شَهْرَا عِيدٍ: رَمَضَانُ، وَذُو الحَجَّةِ " [صحيح البخاري]

“Ada dua bulan yang tidak berkurang pahala amalannya (sekalipun jumlah harinya berkurang), dua bulan hari raya ('ied): Ramadhan dan Dzul Hijjah”. [Sahih Bukhari]

10 komentar:

  1. nice post :)
    ditunggu kunjungan baliknya yaah ,

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah..
    Semoga Ramadhan kali ini, adalah yang terbaik dari Ramadhan kita kali kemarin. Hingga manfaat-manfaat seperti yang telah digambarkan di atas mampu kita raih. Selamat menjalankan puasa Ramadhan kak. Sukses Ramadhannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiiin!!!
      Mari kita perbanyak do'a di bulan ramadan, bulan penuh berkah, dan Allah telah berjanji untuk mengabulkan semua do'a di bulan ini.

      Hapus
  3. saat baca ayat dan hadist, semakin sedih dan senang bercampur bahwa Allah itu selalu memberkahi kita walaupun kita menyakiti dan menjauhinya =')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oleh karena itu Allah subhanahu wata'ala berfirman:
      {وَلَا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ} [يوسف: 87]
      Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir". [Yusuf:87]

      Hapus
  4. Remarkable issues here. I am very happy to
    look your post. Thank you a lot and I am looking forward to touch you.
    Will you please drop me a e-mail?

    Also visit my weblog ... luxe vakantiehuizen

    BalasHapus
  5. banyak peristiwa penting yg terjadi di bulan ramadhan. pertama kali diturunkan alquran, terjadinya perang badar, ada satu hari yg lebih bgus dari seribu bulan. dll
    mudahan kita menpadtkan berkah di bulan ramadhan.

    BalasHapus

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...