Allah
maha pemalu.
Dari
Salman radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
« إِنَّ رَبَّكُمْ تَبَارَكَ وَتَعَالَى حَيِىٌّ كَرِيمٌ يَسْتَحْيِى
مِنْ عَبْدِهِ إِذَا رَفَعَ يَدَيْهِ إِلَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا » [سنن أبى داود:
صححه الألباني]
Sesungguhnya
Tuhan kalian tabaraka wata'ala Maha Pemalu dan Pemurah, malu terhadap
hamba-Nya jika mengangkat kedua tangannya berdo'a kepada-Nya dibalas dengan
hampa. [Sunan Abi Daud: Sahih]
Dari
Abu Waqid Al-Laitsiy radiyallahu
'anhu; Suatu hari Rasulullah sallallahu 'alaihi
wasallam duduk di mesjid bersama
para sahabat, kemudian lewat tiga orang. Yang pertama maju ke depan mengisi tempat yang
kosong, yang kedua duduk di belakang, dan yang ketiga pergi meninggalkan majelis.
Kemudian Rasulullah bersabda:
«أَلاَ أُخْبِرُكُمْ عَنِ النَّفَرِ الثَّلاَثَةِ؟ أَمَّا أَحَدُهُمْ
فَأَوَى إِلَى اللَّهِ فَآوَاهُ اللَّهُ، وَأَمَّا الآخَرُ فَاسْتَحْيَا فَاسْتَحْيَا
اللَّهُ مِنْهُ، وَأَمَّا الآخَرُ فَأَعْرَضَ فَأَعْرَضَ اللَّهُ عَنْهُ» [صحيح البخاري
ومسلم]
Maukah
kalian kuberitahukan tentang tiga orang tadi? Adapun yang pertama ia mendekat
kepada Allah maka Allah mendekat kepada-Nya, adapun yang kedua ia malu maka
Allah pun malu kepadanya, sedangkan yang ketiga ia berpaling maka Allah
berpaling darinya. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Sifat
malu bagi Allah adalah salah satu sifat yang wajib kita yakini, sifat yang
sesuai dengan kemuliaan dan keagungan-Nya, tidak menyamai sifat makhluk
sedikitpun. Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{ لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ} [الشورى:
11]
Tidak
ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan
Melihat. [Asy-Syuuraa:11]
Allah mencintai sifat pemalu.
Dari
Ya'laa radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ حَيِيٌّ سِتِّيرٌ يُحِبُّ الْحَيَاءَ
وَالسَّتْرَ فَإِذَا اغْتَسَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَتِرْ» [سنن أبي داود: صحيح]
Sesungguhnya Allah 'azza wajalla Maha Pemalu
Maha Menutupi aib, mencintai sifat pemalu dan sifat suka menutupi aib, apabila
seseorang dari kalian mandi maka hendaklah ia menutupi diri. [Sunan Abu Daud:
Sahih]
Dari Ibnu Abbas radiyallahu 'anhuma; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada Al-Asyajj:
إن فيك خصلتين يحبهما الله الحلم والحياء [سنن
ابن ماجه: صحيح]
Sesungguhnya engkau memiliki dua sifat yang dicintai
oleh Allah; bijaksana dan pemalu. [Sunan Ibnu Majah: Sahih]
Malaikat bersifat malu
Aisyah radiyallahu 'anha bertanya kepada Rasulullah sallallahu 'alaihi
wasallam: Ketika Abu Bakr datang engkau tidak merubah posisi dan tidak
peduli, kemudian Umar datang engkau pun tidak merubah posisi dan tidak peduli,
tapi kemudian Usman datang engkau memperbaiki posisi dan mengatur pakaian?
Rasulullah menjawab:
«أَلَا أَسْتَحِي مِنْ رَجُلٍ تَسْتَحِي مِنْهُ الْمَلَائِكَةُ» [صحيح
مسلم]
Apakah aku tidak merasa malu kepada orang yang
Malaikat merasa malu kepadanya? [Sahih Muslim]
Rasulullah sangat pemalu
Abu Sa'id Al-Khudriy radiyallahu 'anhu berkata:
«كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَشَدَّ حَيَاءً
مِنَ العَذْرَاءِ فِي خِدْرِهَا، فَإِذَا رَأَى شَيْئًا يَكْرَهُهُ عَرَفْنَاهُ فِي
وَجْهِهِ» [صحيح البخاري ومسلم]
Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam sangat
pemalu melebihi sifat pemalu gadis perawan dibelakang tirainya, maka jika
Rasulullah melihat sesuatu yang ia benci kami dapat mengetahuinya dari raut
wajahnya. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Akhlak Islam
Dari
Anas dan Ibnu Abbas radiyallahu 'anhum; Rasulullah sallallahu 'alaihi
wasallam bersabsa:
إن لكل دين خلقا . وخلق الإسلام الحياء [سنن
ابن ماجه: حسنه الألباني]
Sesungguhnya setiap agama punya akhlak, dan akhlak
Islam adalah sifat malu. [Sunan Ibnu Majah: Hasan]
Bagian dari keimanan
Dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
الحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الإِيمَانِ [صحيح البخاري
ومسلم]
Sifat malu adalah bagian dari keimanan. [Sahih Bukhari
dan Muslim]
Dalam riwayat lain; Rasulullah sallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
«الحَيَاءُ مِنَ الإِيمَانِ، وَالإِيمَانُ فِي الجَنَّةِ، وَالبَذَاءُ
مِنَ الجَفَاءِ، وَالجَفَاءُ فِي النَّارِ» [سنن الترمذي: صحيح]
Sifat malu adalah bagian dari keimanan, dan keimanan
itu berada surga. Sedangkan ucapan yang tidak sopan adalah tindakan yang kasar,
dan sifat kasar tempatnya di neraka. [Sunan Tirmidzi: Sahih]
Abdullah bin Umar radiyallahu 'anhuma berkata: Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam melewati seseorang dari kaum Anshar yang menasehati saudaranya yang terlalu pemalu. Maka Rasulullah bersabda:
«دَعْهُ فَإِنَّ الحَيَاءَ مِنَ الإِيمَانِ» [صحيح البخاري ومسلم]
Biarkan ia seperti itu, karena sifat malu adalah
bagian dari keimanan. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Sifat malu dan iman saling berpasangan
Dari Ibnu Umar radiyallahu 'anhuma; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«الْحَيَاءُ وَالْإِيمَانُ قُرِنَا جَمِيعًا، فَإِذَا رُفِعَ أَحَدُهُمَا
رُفِعَ الْآخَرُ» [حلية الأولياء: صحيح]
Sifat malu dan keimanan keduanya saling berpasangan,
maka jika salah satunya dihilangkan maka yang lainnya juga hilang. [Hilyah
Al-Auliyaa': Sahih]
Malu kepada Allah
Mu'adz radiyallahu 'anhu berkata: Ya Rasulullah berilah aku wasiat!
Rasulullah sallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
(أفشِ السَّلام وابذلِ
الطعامَ. واستحي من الله استحياءك رجُلاً من أهلك. وإذا أسأت فأحسن، ولتُحسن خُلقك ما استطعت) [السلسلة الصحيحة رقم (3559)]
Sebarkanlah
salam, berilah makan, malulah kepada Allah seperti rasa malumu kepada seseorang
dari keluargamu, jika kamu melakukan keburukan maka tutupilah dengan melakukan
kebaikan, dan muliakanlah akhlakmu dengan segala kemampuanmu. [Silsilah hadits
sahih no.3559]
Dalam
riwayat lain; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" أوصيك أن تستحي من الله عز وجل كما تستحي رجلا من صالحي قومك
" [السلسلة الصحيحة رقم (741)]
Aku
wasiatkan kepadamu untuk bersifat malu kepada Allah 'azza wajalla sebagaimana
engkau merasa malu kepada seorang yang saleh dari kaummu. [Silsilah hadits
sahih no.741]
Dari Mu'awiyah bin Haidah radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«احْفَظْ عَوْرَتَكَ إِلَّا مِنْ زَوْجَتِكَ أَوْ مَا مَلَكَتْ يَمِينُكَ»
Jaga
auratmu kecuali terhadap istrimu atau budakmu.
Mu'awiyah
bertanya: Bagaimana kalau antara satu kaum dengan yang lainnya? Rasulullah
menjawab:
«إِنِ اسْتَطَعْتَ أَنْ لَا يَرَيَنَّهَا أَحَدٌ فَلَا يَرَيَنَّهَا»
Jika
kamu mampu untuk tidak dilihat oleh seseorang maka jangan biarkan orang
melihatnya.
Mu'awiyah
bertanya lagi: Jika seseorang dari kami sedang sendiri? Rasulullah menjawab:
«اللَّهُ أَحَقُّ أَنْ يُسْتَحْيَا مِنْهُ مِنَ النَّاسِ» [سنن أبي
داود: حسنه الألباني]
Allah
lebih berhak untuk bersikap malu kepada-Nya daripada manusia. [Sunan Abi Daud: Hasan]
Hakikat malu kepada Allah
Dari Abdullah bin Mas'ud radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Malulah kalian kepada Allah dengan
sebanar-benarnya malu". Para sahabat menjawab: "Sesungguhnya kami
telah merasa malu, alhamdulullillah!" Rasulullah berkata:
«لَيْسَ ذَاكَ، وَلَكِنَّ الِاسْتِحْيَاءَ مِنَ اللَّهِ حَقَّ الحَيَاءِ
أَنْ تَحْفَظَ الرَّأْسَ وَمَا وَعَى، وَالبَطْنَ وَمَا حَوَى، وَلْتَذْكُرِ المَوْتَ
وَالبِلَى، وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَةَ تَرَكَ زِينَةَ الدُّنْيَا، فَمَنْ فَعَلَ ذَلِكَ
فَقَدْ اسْتَحْيَا مِنَ اللَّهِ حَقَّ الحَيَاءِ» [سنن الترمذي: حسنه الألباني]
"Bukan
itu yang saya maksud, akan tetapi rasa malu kepada Allah yang sebenar-benarnya
adalah menjaga kepala dan semua anggota badan yang ada padanya dari segala
maksiat, menjaga perut dan isinya dari yang haram, mengingat mati dan
kepunahan, siapa yang menginginkan akhirat ia meninggalkan gemerlap dunia.
Barang siapa yang melakukan hal tersebut berarti ia telah merasa malu kepada
Allah dengan sebenar-benarnya". [Sunan Tirmidzi: Hasan]
Tidak mendatangkan kecuali kebaikan
Dari
'Imran bin Hushain radiyallahu
'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
«الحَيَاءُ لاَ يَأْتِي إِلَّا بِخَيْرٍ» [صحيح البخاري ومسلم]
Sifat
malu tidak mendatangkan sesuatu kecuali kebaikan. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Memperindah
Dari
Anas radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
ما كان الفحش في شيء قط إلا شانه ولا كان الحياء
في شيء قط إلا زانه [سنن ابن ماجه: صحيح]
Tidaklah
tindakan keji berada pada sesuatu kecuali menjadikannya buruk, dan tidaklah
sifat malu berada pada sesuatu kecuali menjadikannya indah. [Sunan Ibnu Majah:
Sahih]
Mencegah tindakan buruk
Dari
Abu Mas'ud radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلاَمِ النُّبُوَّةِ الأُولَى:
إِذَا لَمْ تَسْتَحْيِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ " [صحيح البخاري]
Sesungguhnya
diantara yang didapati manusia dari perkataan para nabi terdahulu: "Jika
kamu tidak punya rasa malu, maka lakukanlah apa yang kau mau"! [Sahih
Bukhari]
Wanita berjalan dengan rasa malu
{فَجَاءَتْهُ إِحْدَاهُمَا تَمْشِي عَلَى اسْتِحْيَاءٍ قَالَتْ إِنَّ
أَبِي يَدْعُوكَ لِيَجْزِيَكَ أَجْرَ مَا سَقَيْتَ لَنَا} [القصص: 25]
Kemudian
datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan
kemalu-maluan, ia berkata: "Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia
memberikan balasan terhadap (kebaikan)mu memberi minum (ternak) kami".
[Al-Qashash:25]
Jangan malu untuk kebaikan
{إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي أَنْ يَضْرِبَ مَثَلًا مَا بَعُوضَةً
فَمَا فَوْقَهَا} [البقرة: 26]
Sesungguhnya
Allah tiada merasa malu membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih
rendah dari itu. [Al-Baqarah:26]
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتَ النَّبِيِّ
إِلَّا أَنْ يُؤْذَنَ لَكُمْ إِلَى طَعَامٍ غَيْرَ نَاظِرِينَ إِنَاهُ وَلَكِنْ إِذَا
دُعِيتُمْ فَادْخُلُوا فَإِذَا طَعِمْتُمْ فَانْتَشِرُوا وَلَا مُسْتَأْنِسِينَ لِحَدِيثٍ
إِنَّ ذَلِكُمْ كَانَ يُؤْذِي النَّبِيَّ فَيَسْتَحْيِي مِنْكُمْ وَاللَّهُ لَا يَسْتَحْيِي
مِنَ الْحَقِّ} [الأحزاب: 53]
Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah nabi kecuali bila
kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak
(makanannya), tetapi jika kamu diundang Maka masuklah dan bila kamu selesai
makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang
demikian itu akan mengganggu nabi lalu nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu
keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. [Al-Ahzaab:53]
Aisya radiyallahu 'anha berkata:
نِعْمَ النِّسَاءُ نِسَاءُ الْأَنْصَارِ لَمْ يَكُنْ يَمْنَعُهُنَّ الْحَيَاءُ
أَنْ يَتَفَقَّهْنَ فِي الدِّينِ [صحيح مسلم]
Sebaik-baik wanita adalah wanita kaum
Al-Anshar, rasa malu tidak mencegah mereka untuk memahami urusan agama. [Sahih
Muslim]
Insya Allah...
BalasHapusSemoga Allah memberi kita sifat malu yang mencegah kita melakukan maksiat dan hal2 tercela. Amin!
Hapus