Senin, 14 Januari 2013

Alam semesta diciptakan demi Nabi Muhammad

بسم الله الرحمن الرحيم


Syekh Al-'Ajluniy (1162H) rahimahullah menyebutkan dalam kitabnya "Kasyful Khafaa'" (kumpulan hadits-hadits yang masyhur) no.2123:
لولاك لولاك ما خلقت الأفلاك
"Kalau bukan engkau (Muhammad), kalau bukan engkau, Aku tidak akan menciptakan alam semesta".

Imam Ash-Shagganiy (650H) rahimahullah mengatakan: Hadits ini palsu. [Lihat: Risalah fii Al-Ahadiits Al-Maudhu'ah karya Ash-Shagganiy no.78]

Syekh Al-'Ajluniy mengatakan: Akan tetapi maknanya benar sekalipun bukan hadits. !?

Hadits ini diriwayatkan dari beberapa sahabat Nabi, diantaranya:

1.      Hadits Salman Al-Faarisiy radhiyallahu 'anhu:
Diriwayatkan oleh Ibnu 'Asaakir (571H) rahimahullah dalam kitabnya "Taariikh Dimasyq" 3/517-518:
عن محمد بن عيسى بن حبان المدائني نا محمد بن الصباح أنا علي بن الحسين الكوفي عن إبراهيم بن اليسع عن أبي العباس الضرير عن الخليل بن مرة عن يحيى عن زاذان عن سلمان مرفوعا ، بلفظ طويل وفي آخره : " ولولاك يا محمد ما خلقت الدنيا "
"Kalau bukan karena engkau wahai Muhammad maka Aku tidak akan menciptakan dunia"

Ibnu Al-Jauziy (597H) rahimahullah mengatakan: Hadits ini adalah palsu tanpa ada keraguan, pada sanadnya ada beberapa rawiy yang tidak diketahui (majhuul) dan lemah dalam meriwayatkan hadits. [Al-Maudhu'aat 1/288]

Muhammad bin 'Isa bin Hayyan Abu As-Sikkiin Al-Madaainiy[1]; Imam Ad-Daruquthniy dan Al-Hakim mengatakan: Periwayatan haditsnya ditolak (matruuk).
Ibrahim bin Al-Yasa'[2]; Dilemahkan oleh Abu Zur'ah dan An-Nasa'i, Ibnu Al-Madiniy mengatakan: Ia bukan apa-apa dalam periwayatan hadits (laisa bi syai-in). Imam Bukhari dan Abu Hatim berkata: Periwayatan haditsnya mungkar (sangat lemah). Imam Ad-Daruquthniy mengatakan: Periwayatan haditsnya ditolak (matruuk). Imam Ahmad berkata: Ia termasuk orang-orang yang memalsukan hadits.
Abu Al-'Abbas Adh-Dhariir[3], namanya Sallam bin Sulaiman Al-Madainiy (210H); Dilemahkan oleh Ibnu Hajar. Abu Hatim berkata: Periwayatan haditsnya tidak kuat (laisa bil qawiy). Al-'Uqailiy dan Adz-Zahabiy berkata: Beberapa haditsnya mungkar. Ibnu 'Adiy mengatakan: Periwayatan haditsnya mungkar (sangat lemah).
Al-Khalil bin Murrah[4] (160H); Dilemahkan oleh Ibnu Ma'in, An-Nasa'i, dan Ibnu Hajar. Abu Hatim berkata: Periwayatan haditsnya tidak kuat. Imam Bukhari dan Ibnu Hibban mengatakan: Periwayatan haditsnya mungkar (sangat lemah).
Yahya Al-Bashriy[5], kuniahnya Abu Ayyub At-Tammaar (190H); Dilemahkan oleh Ibnu Al-Madiniy. Imam Ahmad mengatakan: Ia bukan apa-apa dalam periwayatan hadits. An-Nasa'i mengatakan: Ia tidak tsiqah (hafalannya lemah) dan tidak pula terpercaya. Imam Muslim mengatakan: Periwayatan haditsnya mungkar (sangat lemah). Ad-Daruquthniy dan Ibnu Hajar mengatakan: Periwayatan haditsnya ditolak (matruuk). Ibnu Hibban berkata: Tidak halal meriwayatkan hadits darinya. Al-Fallas dan As-Sajiy menuduhnya sebagai pembohong.

Hadits ini juga dihukumi palsu oleh Adz-Dzahabiy, As-Suyuthiy dan Ibnu Iraq. [Lihat: Talkhish kitab Al-Maudhu'at hal.86, Al-Laali' Al-Mashnu'ah 1/271, Tanziih Asy-Syari'ah 1/324]

2.      Hadits Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma:
Diriwayatkan oleh Ad-Dailamiy (558H) rahimahullah dalam musnadnya, sebagaimana disebutkan oleh syekh Albaniy (1420H) rahimahullah dalam kitabnya "silsilah Al-Ahaadiits Adh-Dha'ifah" 1/451:
عن عبيد الله بن موسى القرشي حدثنا الفضيل بن جعفر بن سليمان عن عبد الصمد بن علي بن عبد الله ابن عباس عن أبيه عنه مرفوعا بلفظ : " أتاني جبريل فقال : يا محمد لولاك لما خلقت الجنة ، و لولاك ما خلقت النار " .
Jibril mendatangiku dan berkata: Wahai Muhammad, seandainya bukan engkau maka surga tidak akan diciptakan, dan seandainya bukan engkau maka neraka tidak akan diciptakan.

Syekh Albaniy mengatakan: Yang menyebabkan hadits ini sangat lemah adalah Abdushshamad[6], Al-'Uqailiy berkata: Haditsnya tidak terjaga dan tidak diketahui kecuali dari dia.

Diriwayatkan juga oleh Abu Bakr bin Al-Khallaal (311H) rahimahullah dalam kitabnya "As-Sunnah" 1/261 no.316:
عن عمرو بن أوس الأنصاري ، عن سعيد بن أبي عروبة ، عن قتادة ، عن سعيد بن المسيب ، عن ابن عباس ، قال : أوحى الله تبارك وتعالى إلى عيسى صلى الله عليه فيما أوحى : أن صدق محمدا ، وأمر أمتك من أدركه منهم أن يؤمنوا به ، فلولا محمد ما خلقت آدم ، ولولا محمد ما خلقت النار ، ولقد خلقت العرش على الماء ، فاضطرب ، فكتبت لا إله إلا الله محمد رسول الله فسكن "
Allah tabaraka wa ta'alaa memberi wahyu kepada Isa shallalahu 'alaih, diantara yang diwahyukan: Sesungguhnya Muhammad adalah benar, dan memerintahkan umatmu yang mendapatinya untuk beriman kepadanya, seandainya bukan Muhammad maka Aku tidak akan menciptakan Adam, dan seandainya bukan Muhammad maka Aku tidak akan menciptakan neraka. Aku telah menciptakan Al-'Arsy di atas air, kemudian ia bergetar, maka Aku menuliskan kalimat "tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah", maka ia diam.

Adz-Dzahabiy (748H) rahimahullah mengatakan: 'Amru bin Aus tidak diketahui kedudukan haditsnya dan ia meriwayatkan hadits yang mungkar (sangat lemah). Dan saya rasa hadits ini palsu. [Miizaan Al-I'tidaal 5/299]

Perkataan Adz-Dzahabiy ini diakui oleh Ibnu Hajar (852H) rahimahullah dalam kitabnya "Lisaan Al-Miizaan" 6/189.

3.      Hadits Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu:
Diriwayatkan oleh Al-Hakim (405H) rahimahullah dalam kitabnya "Al-Mustadrak" 2/615:
عن أبي الحارث عبد الله بن مسلم الفهري ثنا إسماعيل بن مسلمة أنبأ عبد الرحمن بن زيد بن أسلم عن أبيه عن جده عن عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: " لما اقترف آدم الخطيئة قال : يا رب أسألك بحق محمد لما غفرت لي ، فقال الله : يا آدم و كيف عرفت محمدا و لم أخلقه ؟ قال : يا رب لأنك لما خلقتني بيدك و نفخت في من روحك و رفعت رأسي فرأيت على قوائم العرش مكتوبا لا إله إلا الله محمد رسول الله ، فعلمت أنك لم تضف إلى اسمك إلى أحب الخلق فقال الله : صدقت يا آدم إنه لأحب الخلق إلي ادعني بحقه فقد غفرت لك و لولا محمد ما خلقتك
Ketika Adam mengakui kesalahannya ia berkata: "Ya Rabb, aku meminta kepadamu dengan hak Muhammad, ampunilah aku".
Allah bertanya: "Wahai Adam bagaimana engkau mengetahui Muhammad padahal Aku belum menciptakannya?"
Adam menjawab: "Ya Rabb, karena ketika Engkau menciptakanku dengan tangan-Mu, dan Engkau meniupkan padaku dari Ruh-Mu, dan aku mengangkat kepalaku maka aku melihat di tiang Al-'Arsy tertulis "tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah", dari situ aku tahu bahwasanya Engkau tidak menggandengkan sesuatu pada nama-Mu kecuali makhluk yang Engkau paling cintai".
Allah berkata: "Engkau benar wahai Adam, sesungguhnya Muhammad adalah makhluk yang paling Aku cintai, berdo'alah kepada-Ku dengan haknya, maka aku telah mengampunimu, dan seandainya bukan karena Muhammad maka Aku tidak akan menciptakanmu".

Syekh Islam Ibnu Taimiyah (728H) rahimahullah mengatakan: Periwayatan Al-Hakim terhadap hadits ini adalah salah satu yang dicela darinya, karena ia sendiri telah berkata dalam kitabnya "Al-Madkhal ilaa Ma'rifah Ash-Shahih min As-Saqiim"; Abdurrahman bin Zayd bin Aslam[7] (182H) meriwayatkan dari bapaknya hadits-hadits palsu, tidak luput bagi orang-orang yang menelitinya dari ahli hadits bahwasanya yang memalsukannya adalah dia.
Abdurrahman bin Zayd bin Aslam; periwayatan haditnya lemah sesuai kesepakatan ahli hadits, ia banyak melakukan kesalahan. Dilemahkan oleh Imam Ahmad, Abu Zur'ah, Abu Hatim, An-Nasa'i, Ad-Daruquthniy, dan selainnya. [Majmuu' Fataawaa 1/182]

Adz-Dzahabiy berkata: Abdullah bin Muslim Abu Al-Harits Al-Fahriy meriwayatkan dari Isma'il bin Maslamah bin Qa'nab dari Abdurrahman bin Zayd bin Aslam satu hadits yang bathil (sangat lemah) disebutkan di dalamnya: "Wahai Adam, seandainya bukan Muhammad maka Aku tidak akan menciptakanmu". [Miizaan Al-I'tidaal 4/199]

Ibnu Hajar mengatakan: Tidak menutup kemungkinan dia adalah Abdullah bin Muslim bin Rusyaid (yang tertuduh sebagai pemalsu hadits). [Lisaan Al-Miizaan 5/12]

Kesimpulan:

Hadits ini sangat lemah atau palsu dari segi sanad, begitu pula dari segi makna karena bertentangan dengan kandungan Al-Qur'an. Allah subhanahu wa ta'aalaa menyebutkan bahwa penciptaan makhluk adalah untuk beribadah kepada-Nya dan untuk menampakkan kekuatan dan ilmu-Nya.
{وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ} [الذاريات: 56]
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. [Adz-Dzariyaat:56]
{اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا} [الطلاق: 12]
Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. [Ath-Thalaaq:12]
{مَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ} [الأحقاف: 3]
Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar. [Al-Ahqaaf:3]

Imam Ath-Thabariy (310H) rahimahullah menafsirkannya: "Melainkan dengan (tujuan) yang benar", artinya: Melainkan dengan tujuan untuk menegakkan kebenaran dan keadilan pada setiap makhluk. [Tafsiir Ath-Thabariy 22/89]

Maka dari itu, semua yang menyalahi hikmah penciptaan ini atau menambahnya tidak akan diterima kecuali ada nash (dalil) yang sahih dari yang maksum Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan tidak ada satu hadits pun yang sahih dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang menunjukkan bahwa makhluk diciptakan karenanya, baik itu alam semesta atau makhluk lainnya.
{وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا} [الإسراء: 36]
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. [Al-Israa':36]

Baca: Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah 1/308, "At-Tawassul" karya syekh Albaniy hal.126, "Kasyf Syubhat Ash-Shufiyah" karya Syahatah Muhammad Shaqr hal.177.

Wallahu a'lam!




[1] Lihat biografi Muhammad bin 'Isa  dalam kitab: Adh-Dhu'afaa' karya Ad-Daruquthniy hal.222, Sualaat As-Sajziy kepada Al-Hakim An-Naisaburiy hal.215, Adh-Dhu'afaa' karya Ibnu Al-Jauziy 3/89, Miizaan Al-I'tidaal karya Adz-Dzahabiy 6/289, Lisaan Al-Miizaan karya Ibnu Hajar 7/428.
[2] Lihat biografi Ibrahim bin Al-Yasa' dalam kitab: Taariikh Ibnu Ma'in riwayat Ad-Darimiy hal.73, Adh-Dhu'afaa' Ash-Sahgiir karya Imam Al-Bukhariy hal.16, Adh-Dhu'afaa' karya Abu Zur'ah hal.597, Adh-Dhu'afaa' Al-Kabiir karya Al-'Uqailiy 1/71, Al-Jarh wa At-Ta'diil karya Ibnu Abi Hatim 2/149, Al-Majruuhiin karya Ibnu Hibban 1/103, Al-Kaamil karya Ibnu 'Adiy 1/237, Adh-Dhu'afaa' karya Ad-Daruquthniy hal.64, Adh-Dhu'afaa' karya Abu Nu'aim hal.57, Adh-Dhu'afaa' karya Ibnu Al-Jauziy 1/31, Miizaan Al-I'tidaal 1/148, Al-Kasyf Al-Hatsits karya Ibnu Al-'Ajamiy hal.34, Lisaan Al-Miizaan 1/271.
[3] Lihat biografi Abu Al-'Abbas Adh-Dhariir dalam kitab: Adh-Dhu'afaa' Al-Kabiir 2/161, Al-Jarh wa At-Ta'diil 4/259, Al-Majruuhiin 1/342, Al-Kaamil 3/309, Adh-Dhu'afaa' karya Abu Nu'aim hal.89, Miizaan Al-I'tidaal 3/255, Taqriib At-Tahdiziib hal.261.
[4] Lihat biografi Al-Khalil bin Murrah dalam kitab: Adh-Dhu'afaa' karya An-Nasa'i hal.173, Adh-Dhu'afaa' Al-Kabiir 2/19, Al-Jarh wa At-Ta'diil 3/379, Al-Majruuhiin 1/286, Al-Kaamil 3/58, Adh-Dhu'afaa' karya Ibnu Al-Jauziy 1/257, Miizaan Al-I'tidaal 2/460, Taqriib At-Tahdiziib hal.196.
[5] Lihat biografi Yahya Al-Bashriy dalam kitab: Adh-Dhu'afaa' Al-Kabiir 4/426, Al-Jarh wa At-Ta'diil 9/188, Al-Majruuhiin 3/121, Al-Kaamil 7/226, Adh-Dhu'afaa' karya Ad-Daruquthniy hal.252, Adh-Dhu'afaa' karya Ibnu Al-Jauziy 3/203, Miizaan Al-I'tidaal 7/223, Taqriib At-Tahdiziib hal.597.
[6] Lihat biografi Abdushshamad bin Ali dalam kitab: Adh-Dhu'afaa' Al-Kabiir 3/84, Miizaan Al-I'tidaal 4/354, Lisaan Al-Miizaan 5/187.
[7] Lihat biografi Abdurrahman bin Zayd bin Aslam dalam kitab: Adh-Dhu'afaa' Ash-Sahgiir hal.74, Adh-Dhu'afaa' karya An-Nasa'i hal.206, Adh-Dhu'afaa' Al-Kabiir 2/331, Al-Majruuhiin 2/57, Al-Kaamil 4/269, Adh-Dhu'afaa' karya Abu Nu'aim hal.102, Adh-Dhu'afaa' karya Ibnu Al-Jauziy 2/95, Miizaan Al-I'tidaal 4/282, Taqriib At-Tahdziib hal.340.

3 komentar:

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...