Senin, 11 Februari 2013

Renungan


Terus waktu berganti, mengalir deras tak terbendung, mengikis peradaban anak manusia. 
Hanya sahibul istiqamah yang bisa mempertahankan qodratnya.

Lama sudah sampan kehidupan menyusuri jalannya, tiada henti membawa amanah penciptanya. 
Berbekal iman dan takwa mengikuti petunjuk Al-Qur'an dan Sunnah.

Tiada tergoda indahnya alam sekitar yang begitu mempesona.
Semoga ia sampai ke tujuannya, semoga ia selamat menghadap-Nya, dan semoga ia diterima di sisi-Nya.

Walau aral melintang, walau batu cadas siap menghantam di depan. 
Hanya ada satu aba-aba, "Ikuti arus tapi jangan terbawa arus!".

Wasathiyah Edisi III, 1 Ramadhan 1422H / 16 November 2001M


Lihat juga: Where ... ?
                   Malam terakhir
                   Penampilan dan isi hati

2 komentar:

  1. Ikuti arus tapi jangan terbawa arus.... Betapa sulitnya, dulu saya sering sekali mengucapkan kata2 itu. Mengenal istiqomah lantas bermujahadah, melihat sekeliling yang terus meracau & menggoda terkadang menyalip perjalanan, tapi ingatan akan-Nya memberi nafas untuk terus terjaga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Istiqomah memang bukan suatu yg mudah, apalagi di masa sekarang ini, masa yg penuh cobaan.
      Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
      «يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالقَابِضِ عَلَى الجَمْرِ»
      "Akan datang kpd manusia suatu masa dimana org yg bersabar menjalankan agamanya seperti org yg menggenggam bara api". [Sunan Tirmidzi: Sahih]

      Semoga Allah senantiasa meneguhkan hati kita.
      اللهم يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ، ثَبِّتْ قَلوبنا عَلَى دِينِكَ
      "Wahai Yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati kami di atas agama-Mu"

      اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ
      "Ya Allah .. Engkaulah yang memalingkan hati, palingkanlah hati kami pada ketaatan-Mu."

      Hapus

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...