Sabtu, 04 Mei 2013

Keutamaan menikah

بسم الله الرحمن الرحيم


Beberapa keutamaan yang akan diraih dalam pernikahan jika dilakukan dengan niat yang baik dan sesuai tuntunan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:

Menjalankan anjuran menikah

{فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَى وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً} [النساء: 3]
Maka kawinilah wanita-wanita yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja. [An-Nisaa':3]

Mengikuti sunnah para Rasul 

{وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِنْ قَبْلِكَ وَجَعَلْنَا لَهُمْ أَزْوَاجًا وَذُرِّيَّةً} [الرعد: 38]
Dan sesungguhnya kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. [Ar-Ra'ad:38]

Anas bin Malik radhiyallahul 'anhu berkata: Tiga orang sahabat datang ke rumah istri-istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menanyakan tentang ibadah Rasulullah. Setelah mereka diberi tahu mereka menganggap ibadah Rasulullah sedikit, meraka mengatakan: Akan tetapi mana posisi kita dibandingkan dengan Rasulullah? Beliau telah diampuni dosanya yang terdahulu dan yang akan datang.
Seorang dari mereka berkata: Kalau aku akan salat malam selamanya.
Yang lainnya berkata: Kalau aku akan puasa seumur hidup dan tidak akan berbuka.
Dan yang lainnya lagi berkata: Kalau aku akan meninggalkan wanita dan tidak kawin selamanya.
Kemudian Rasulullah mendatangi mereka dan bersabda:
«أَنْتُمُ الَّذِينَ قُلْتُمْ كَذَا وَكَذَا، أَمَا وَاللَّهِ إِنِّي لَأَخْشَاكُمْ لِلَّهِ وَأَتْقَاكُمْ لَهُ، لَكِنِّي أَصُومُ وَأُفْطِرُ، وَأُصَلِّي وَأَرْقُدُ، وَأَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ، فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي» [صحيح البخاري ومسلم]
"Kaliankah yang mengatakan ini dan itu? Adapun aku demi Allah, sesungguhnya aku adalah yang paling takut kepada Allah dari kalian dan yang paling bertaqwa kepada-Nya, akan tetapi aku berpuasa dan berbuka, salat malam dan tidur, dan aku menikahi wanita, maka barangsiapa yang tidak suka dengan sunnahku maka ia bukan dari golonganku". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Merasakan ketentraman, rasa kasih dan sayang

{وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ} [الروم: 21]
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. [Ar-Ruum:21]
{هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ إِلَيْهَا} [الأعراف: 189]
Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. [Al-A'raaf:189]
{أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَائِكُمْ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ} [البقرة: 187]
Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka (saling menutupi dan memberi kehangatan). [Al-Baqarah:187]

Meraih cinta sejati

Dari Ibnu Abbas radhiyallahul 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«لَمْ نَرَ لِلْمُتَحَابَّيْنِ مِثْلُ النِّكَاحِ» [سنن ابن ماجه: صحيح]
"Kami tidak melihat (cinta sejati) bagi dua orang yang saling mencintai seperti dalam pernikahan". [Sunan Ibnu Majah: Sahih]

Ada kebaikan di balik sesuatu yang tidak disukai dalam pernikahan

{وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا} [النساء: 19]
Dan bergaullah dengan mereka (isteri) secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak. [An-Nisaa':19]

Menambah rezeki

{وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ} [النور: 32]
Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. [An-Nuur:32]

Berhak mendapat pertolonga Allah

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" ثَلَاثَةٌ حَقٌّ عَلَى اللَّهِ عَوْنُهُمْ: المُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَالمُكَاتَبُ الَّذِي يُرِيدُ الأَدَاءَ، وَالنَّاكِحُ الَّذِي يُرِيدُ العَفَافَ " [سنن الترمذي: حسنه الألباني]
"Ada tiga golongan yang berhak mendapat pertolongan dari Allah; Mujahid di jalan Allah, Mukaatib yang ingin melunasi utangnya, dan orang yang menikah supaya terjaga dari maksiat". [Sunan Tirmidzi: Hasan]
"Mukaatib" adalah budak yang membeli dirinya dari tuannya dengan berutang.

Menyempurnakan separuh agama

Dari Anas bin Malik radhiyallahul 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«مَنْ تَزَوَّجَ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ نِصْفَ الْإِيمَانِ، فَلْيَتَّقِ اللَّهَ فِي النِّصْفِ الْبَاقِي» [المعجم الأوسط للطبراني: حسنه الألباني]
"Barangsiapa yang menikah maka telah sempurna separuh imannya, maka bertakwalah ia kepada Allah pada separuh yang tersisa". [Al-Mu'jam Al-Ausath karya Ath-Thabaraniy: Hasan]

Dalam riwayat lain:
«مَنْ رَزَقَهُ اللَّهُ امْرَأَةً صَالِحَةً، فَقَدْ أَعَانَهُ عَلَى شَطْرِ دِينِهِ، فَلْيَتَّقِ اللَّهَ فِي الشَّطْرِ الثَّانِي» [المستدرك للحاكم: حسنه الألباني]
"Barangsiapa yang dianugrahi oleh Allah seorang istri yang shalehah maka Allah telah membantunya menyempurnakan separuh agamanya, maka bertakwalah ia kepada Allah akan separuhnya lagi". [Mustadrak Al-Hakim: Hasan]

Menjaga pandangan, kehormatan dan meredakan nafsu

Dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahul 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ البَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Wahai kaum pemudah, barangsiapa yang mampu materi dan jasmani maka menikalah, karena itu lebih menjaga pandangan dan kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena itu sebagai pelindung (dari maksiat)". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Jabir bin Abdullah radhiyallahu 'anhuma berkata: Suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melihat seorang wanita, kemudian Rasulullah mendatangi istrinya Zainab yang sedang masak, dan melampiaskan hajatnya. Setelah itu Rasulullah menemui sahabatnya dan bertkata:
إِنَّ الْمَرْأَةَ تُقْبِلُ فِي صُورَةِ شَيْطَانٍ، وَتُدْبِرُ فِي صُورَةِ شَيْطَانٍ، فَإِذَا أَبْصَرَ أَحَدُكُمُ امْرَأَةً فَلْيَأْتِ أَهْلَهُ، فَإِنَّ ذَلِكَ يَرُدُّ مَا فِي نَفْسِهِ
"Sesungguhnya wanita itu menghadap dari depan dalam bentuk setan dan membelakang dalam bentuk setan, maka jika seseorang dari kalian melihat wanita maka hendaklah ia mendatangi istrinya, karena hal itu akan manghilangkan apa yang ada dalam dirinya (dari hawa nafsu)." [Sahih Muslim]

Mendapatkan pahala sedekah dengan menafkahi keluarga

Dari Sa'ad bin Abi Waqqash radhiyallahul 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ نَفَقَتَكَ عَلَى عِيَالِكَ صَدَقَةٌ، وَإِنَّ مَا تَأْكُلُ امْرَأَتُكَ مِنْ مَالِكَ صَدَقَةٌ [صحيح البخاري ومسلم]
"Sesungguhnya nafkahmu terhadap keluargamu adalah sedekah, dan sesungguhnya apa yang dimakan isterimu dari hartamu adalah sedekah". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Dari Abu Mas'ud Al-Badriy radhiyallahul 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّ الْمُسْلِمَ إِذَا أَنْفَقَ عَلَى أَهْلِهِ نَفَقَةً، وَهُوَ يَحْتَسِبُهَا، كَانَتْ لَهُ صَدَقَةً» [صحيح البخاري ومسلم]
"Sesungguhnya seorang muslim jika menafkahi keluarganya dengan suatu nafkah dan ia mengharapkan pahala darinya maka itu menjadi sedekah untuknya". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Dari Al-Miqdam bin Ma'diikariib radhiyallahul 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«مَا كَسَبَ الرَّجُلُ كَسْبًا أَطْيَبَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ، وَمَا أَنْفَقَ الرَّجُلُ عَلَى نَفْسِهِ وَأَهْلِهِ وَوَلَدِهِ وَخَادِمِهِ، فَهُوَ صَدَقَةٌ» [سنن ابن ماجه: صحيح]
"Tidak ada yang diperoleh seseorang lebih baik dari hasil kerjanya, dan apa yang dinafkahkan oleh seseorang untuk dirinya, keluarga, anak, dan pembantunya adalah sedekah". [Sunan Ibnu Majah: Sahih]

Nafkah untuk keluarga adalah sedekah yang paling mulia

Dari Abu Hurairah radhiyallahul 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«دِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي سَبِيلِ اللهِ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي رَقَبَةٍ، وَدِينَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِينٍ، وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ، أَعْظَمُهَا أَجْرًا الَّذِي أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ» [صحيح مسلم]
"Dinar (uang) yang kau infakkan di jalan Allah, dan dinar yang kau infakkan untuk memerdekakan budak, dan dinar yang kau sedekahkan kepada orang miskin, dan dinar yang kau nafkahkan kepada keluargamu, yang paling besar pahalanya adalah yang kau nafkahkan kepada keluargamu". [Sahih Muslim]

Dari Tsauban radhiyallahul 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«أَفْضَلُ دِينَارٍ يُنْفِقُهُ الرَّجُلُ، دِينَارٌ يُنْفِقُهُ عَلَى عِيَالِهِ، وَدِينَارٌ يُنْفِقُهُ الرَّجُلُ عَلَى دَابَّتِهِ فِي سَبِيلِ اللهِ، وَدِينَارٌ يُنْفِقُهُ عَلَى أَصْحَابِهِ فِي سَبِيلِ اللهِ» [صحيح مسلم]
"Uang terbaik yang dinafkahkan oleh seorang laki-laki adalah uang yang dinafkahkan untuk keluarganya, uang yang dinafkahkan seorang laki-laki untuk kendaraannya berperang di jalan Allah, dan uang yang dinafkahkan untuk sahabatnya berperang di jalan Allah". [Sahih Muslim]

Beribadah di jalan Allah dengan mencari nafkah untuk keluarga

Dari Abu Hurairah radhiyallahul 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ سَعَى عَلَى وَالِدَيْهِ فَفِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَمَنْ سَعَى عَلَى عِيَالِهِ فَفِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَمَنْ سَعَى مُكَاثِرًا فَفِي سَبِيلِ الطَّاغُوتِ [المعجم الأوسط: حسنه الألباني]
"Barangsiapa yang mencari nafkah untuk kedua orang tuanya maka ia berada di jalan Allah, barangsiapa yang mencari nafkah untuk keluarganya (istri dan anak) maka ia berada di jalan Allah, dan barangsiapa yang mencari nafkah untuk memperbanyak harta maka ia berada di jalan setan dan sekutunya". [Al-Mu'jam Al-Ausath: Hasan] 

Mendapat pahala dengan melayani istri

Dari 'Irbadh bin Sariyah radhiyallahul 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا سَقَى امْرَأَتَهُ مِنَ الْمَاءِ أُجِرَ " [مسند أحمد: حسن]
"Sesungguhnya seorang suami jika memberi menum istrinya seteguk air akan diberi pahala"
'Irbadh berkata: Maka aku datangi istriku lalu aku beri minum kemudian aku sampaikan padanya apa yang aku dengar dari Rasulullah. [Musnad Ahmad: Hasan]

Meraih predikat lelaki terbaik dengan berbuat baik kepada istrinya

Dari Aisyah radhiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي [سنن الترمذي: صحيح]
"Yang terbaik dari kalian adalah yang paling baik kepada istrinya, dan aku adalah yang paling baik dari kalian kepada istrinya". [Sunan Tirmidziy: Sahih]

Dari Abdullah bin 'Amr radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«خِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ» [سنن ابن ماجه: صحيح]
"Yang terbaik dari kalian adalah yang paling baik kepada istrinya". [Sunan Ibnu Majah: Sahih]

Mendapat pahala sedekah dengan mendatangi istri

Beberapa orang dari sahabat Rasulullah - radhiyallahul 'anhum - berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: Ya Rasulullah, telah pergi jauh para pemilik harta dengan pahala, mereka salat seperti kami salat, berpuasa seperti kami berpuasa, dan mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka.
Rasulullah bersabda:
وَفِي بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ
"Dan pada kemaluan istri kalian adalah sedekah".
Sahabat bertanya: Ya Raslullah, apakah seorang dari kami melampiaskan syahwatnya dan ia mendapatkan pahalah dengan itu?
Rasulullah menjawab:
«أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِي حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ فِيهَا وِزْرٌ؟ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِي الْحَلَالِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ» [صحيح مسلم]
"Bagaimana seandainya jika ia melampiaskannya pada yang haram, apakah ia mendapatkan dosa pada hal tersebut? Maka demikian pula jika ia melampiaskannya pada yang halal ia mendapatkan pahala". [Sahih Muslim]

Memperbanyak umat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam

Ma'qil bin Yasar radhiyallahul 'anhu berkata: Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan bertanya: Sesungguhnya aku mendapati seorang wanita yang punya garis keturunan dan kecantikan akan tetapi ia tidak bisa melahirkan, apakah boleh aku menikahinya?
Rasulullah menjawab: "Jangan".
Kemudian ia datang lagi kedua kalinya, dan Rasulullah melarangnnya.
Kemudian ia datang lagi ketiga kalinya, dan Rasulullah melarangnnya.
Kemudian Rasulullah bersabda:
«تَزَوَّجُوا الْوَدُودَ الْوَلُودَ فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ الْأُمَمَ» [سنن أبي داود: صحيح]
"Nikahilah wanita yang penuh kasih sayang dan bisa banyak melahirkan, karena sesungguhnya aku membanggakan jumlah kalian yang banyak dari umat-umat yang lain". [Sunan Abu Daud: Sahih]

Mencegah kerusakan di bumi

Dari Abu Hurairah radhiyallahul 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوهُ، إِلَّا تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الأَرْضِ، وَفَسَادٌ عَرِيضٌ» [سنن الترمذي: حسنه الألباني]
"Jika seorang laki-laki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya datang melamar kepada kalian maka nikahkanlah ia, jika kalian tidak melakukannya maka akan menjadi cobaan berat di bumi dan kerusakan yang sangat besar". [Sunan Tirmidziy: Hasan]

Mendapatkan sebaik-baik perhiasan dunia dengan istri salehah

Dari Abdullah bin 'Amr radiyallahu 'anhuma, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
"Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita solehah." [Sahih Muslim]

Dari Abu Umamah radiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَا اسْتَفَادَ الْمُؤْمِنُ بَعْدَ تَقْوَى اللَّهِ خَيْرًا لَهُ مِنْ زَوْجَةٍ صَالِحَةٍ، إِنْ أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ، وَإِنْ نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ، وَإِنْ أَقْسَمَ عَلَيْهَا أَبَرَّتْهُ، وَإِنْ غَابَ عَنْهَا نَصَحَتْهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهِ» [سنن ابن ماجه: حسن]
"Tidak ada yang bermanfaat bagi seorang mukmin setelah takwa kepada Allah lebih baik dari istri solehah; jika ia menyuruhnya maka ia mentaatinya, jika ia melihatnya akan membuatnya bahagia, jika ia bersumpa atas sesuatu maka ia menjalankannya, dan jika ia jauh darinya maka ia menjaga dirinya dan harta suaminya." [Sunan Ibnu Majah: Hadits Hasan]

Merasakan kebahagiaan dari istri shalehah

Dari Sa'ad bin Abi Waqqash radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ: الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، وَالْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ، وَالْجَارُ الصَّالِحُ، وَالْمَرْكَبُ الْهَنِيءُ» [صحيح ابن حبان]
"Empat perkara yang membawa kebahagian yaitu: Isteri Shalehah, tempat tinggal yang luas, tetangga yang baik dan kenderaan yang menyenangkan”.  [Sahih Ibnu Hibban]

Meraih predikat wanita terbaik dengan menjadi istri shalehah

Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata: Rasululllah shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya: Wanita manakah yang terbaik?
Rasulullah menjawab:
«الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ، وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ، وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ» [سنن النسائي: صحيح]
"Wanita yang menyenangkan suaminya jika melihatnya, mentaatinya jika memerintahnya, dan tidak menyalahinya pada diri dan hartanya dengan suatu yang dibenci suaminya". [Sunan An-Nasa'iy: Sahih]

Menjadi wanita penghuni surga

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِنِسَائِكُمْ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ الْوَدُودُ، الْوَلُودُ، الْعَؤُودُ عَلَى زَوْجِهَا، الَّتِي إِذَا آذَتْ أَوْ أُوذِيَتْ، جَاءَتْ حَتَّى تَأْخُذَ بَيْدَ زَوْجِهَا، ثُمَّ تَقُولُ وَاللهِ لَا أَذُوقُ غُمْضًا حَتَّى تَرْضَى» [السنن الكبرى للنسائي: حسن]
"Maukah kalian kuberi tahu tentang perempuan kalian dari ahli surga: Yang penuh kasih sayang, banyak melahirkan, yang kembali kepada suaminya, yang jika menyakiti atau disakiti ia datang sampai memegang tangan suaminya kemudian berkata: Demi Allah, aku tidak akan merasakan tidur sampai engkau ridha". [Sunan An-Nasaiy Al-Kubraa: Hasan]

Memperoleh pendidikan dan penjagaan dari neraka melalui suami yang shaleh

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا} [التحريم: 6]
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. [At-Tahriim:6]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Malik bin Al-Huwairits dan rombongannya radhiyallahu 'anhum setelah beberapa hari menuntut ilmu di Madinah:
«ارْجِعُوا إِلَى أَهْلِيكُمْ، فَأَقِيمُوا فِيهِمْ وَعَلِّمُوهُمْ وَمُرُوهُمْ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Kembalilah pada keluarga kalian, tinggallah bersama mereka, ajari dan arahkan mereka". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Suami yang shaleh menyebabkan istrinya masuk surga

{جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ} [الرعد: 23]
Syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya. [Ar-Ra'ad:23]
{رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدْتَهُمْ وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ} [غافر: 8]
Ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam syurga 'Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan isteri-isteri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. [Gaafir:8]

Taat kepada suami penyebab masuk surga

Dari Abdurrahman bin 'Auf radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا: ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ " [مسند أحمد: حسن]
"Jika seorang wanita telah mendirikan salat lima waktu, berpuasa wajib sebulan, menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya, dikatakan kepadanya: Masuklah surga dari pintu manapun yang engkau inginkan". [Musnad Ahmad: Hasan]

Predikat mati syahid jika mati saat melahirkan

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
وَالنُّفَسَاءُ شَهَادَةٌ [مسند أحمد: صحيح]
"Perempuan yang mati karna melahirkan adalah mati syahid". [Musnad Ahmad: Sahih]

Dari 'Ubadah bin Ash-Shamit radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" الْمَرْأَةُ تَمُوتُ بِجُمْعٍ شَهِيدٌ " يَعْنِي النُّفَسَاءَ [مسند أحمد: صحيح]
"Perempuan yang mati karena melahirkan adalah syahid". [Musnad Ahmad: Sahih]

Anak adalah anugrah dari Allah

{لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ} [الشورى: 49]
Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, dia menciptakan apa yang dia kehendaki. dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang dia kehendaki. [Asy-Syuuraa:49]

Amal ibadah anak adalah amal ibadah orang tuanya

Dari Aisyah radhiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّ مِنْ أَطْيَبِ مَا أَكَلَ الرَّجُلُ مِنْ كَسْبِهِ وَوَلَدُهُ مِنْ كَسْبِهِ» [سنن أبي داود: صحيح]
"Sesungguhnya yang terbaik dari apa yang dimakan oleh seseorang adalah hasil kerjanya, dan anaknya adalah bagian dari hasil kerjanya". [Sunan Abu Daud: Sahih]

Mengharapkan do'a dari anak yang shaleh

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ " [صحيح مسلم]
"Jika seorang manusia mati maka terputuslah amalannya kecuali dari tiga hal: Kecuali dari sedekah jariyah, atau ilmu yang dimanfaatkan darinya, atau anak shaleh yang berdo'a untuknya". [Sahih Muslim]

Mempersiapkan kekuatan melawan musuh-musuh Islam dengan anak shaleh

{وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ} [الأنفال: 60]
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi. [Al-Anfaal:60]

Anak perempuan sebagai pelindung bagi kedua orang tuanya dari neraka

Dari Aisyah radhiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«مَنِ ابْتُلِيَ مِنَ الْبَنَاتِ بِشَيْءٍ، فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Barangsiapa yang diberi cobaan dengan dikaruniahi anak perempuan, lau ia mendidiknya dengan baik, maka anak itu akan menjadi pelindungnya dari api neraka". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Anak perempuan penyebab masuk surga

Dari Abu Sa'id Al-Khudriy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" لَا يَكُونُ لِأَحَدٍ ثَلَاثُ بَنَاتٍ، أَوْ ثَلَاثُ أَخَوَاتٍ، أَوْ ابْنَتَانِ، أَوْ أُخْتَانِ، فَيَتَّقِي اللهَ فِيهِنَّ وَيُحْسِنُ إِلَيْهِنَّ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ " [مسند أحمد: صحيح]
"Tidaklah seseorang yang memiliki tiga anak perempuan atau tiga saudari perempuan, atau dua anak perempuan atau dua saudari perempuan, kemudian ia bertakwa kepada Allah pada mereka dan berlaku baik terhadap mereka kecuali ia akan masuk surga". [Musnad Ahmad: Sahih]

Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا، جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ» [صحيح مسلم]
"Barangsiapa yang menanggung nafkah dua anak gadis sampai balig maka ia akan datang pada hari kiamat (masuk surga) bersamaku (seperti ini)", Rasulullah mendekatkan dua jarinya. [Sahih Muslim]

Dalam riwayat lain:
" مَنْ عَالَ ابْنَتَيْنِ أَوْ ثَلَاثَ بَنَاتٍ، أَوْ أُخْتَيْنِ أَوْ ثَلَاثَ أَخَوَاتٍ، حَتَّى يَبِنَّ أَوْ يَمُوتَ عَنْهُنَّ، كُنْتُ أَنَا وَهُوَ كَهَاتَيْنِ " [مسند أحمد: صحيح]
"Barangsiapa yang menanggung nafkah dua anak perempuan atau tiga, atau dua saudari perempuan atau tiga sampai mereka pergi atau ia mati maka aku dan ia di surga seperti ini"; Rasulullah menunjukkan jari telunjuk dan tengahnya. [Musnad Ahmad: Sahih]

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«مَا مِنْ مُسْلِمٍ لَهُ ابْنَتَانِ، فَيُحْسِنُ إِلَيْهِمَا مَا صَحِبَتَاهُ، أَوْ صَحِبَهُمَا إِلَّا أَدْخَلَتَاهُ الْجَنَّةَ» [صحيح ابن حبان]
"Tidaklah seorang muslim yang memiliki dua anak perempuan kemudian ia berlaku baik terhadap keduannya selama mereka berdua bersamanya atau ia bersama mereka kecuali keduanya akan memasukkan ia ke dalam surga". [Sahih Ibnu Hibban]

Tiga anak mati menjadi pelindung bagi orang tuanya dari neraka

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«لاَ يَمُوتُ لِمُسْلِمٍ ثَلاَثَةٌ مِنَ الوَلَدِ، فَيَلِجَ النَّارَ، إِلَّا تَحِلَّةَ القَسَمِ» قَالَ أَبُو عَبْدِ اللَّهِ: {وَإِنْ مِنْكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا} [مريم: 71] [صحيح البخاري ومسلم]
"Tidaklah seorang muslim yang mati 3 anaknya kemudian masuk neraka, kecuali (sesaat di atas titian shirath) untuk memenuhi sumpah Allah". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Imam Bukhari mengatakan: Yaitu firman Allah: "Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu". [Maryam:71] 

Dua anak mati menyebabkan orang tuanya masuk surga

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«لَا يَمُوتُ لِإِحْدَاكُنَّ ثَلَاثَةٌ مِنَ الْوَلَدِ فَتَحْتَسِبَهُ، إِلَّا دَخَلَتِ الْجَنَّةَ»
"Tidaklah seorang dari kalian yang mati tiga anaknya kemudian bersabar kecuali ia masuk surga".
Seorang wanita bertanya: Atau dua, wahai Rasulullah?
Rasulullah bersabda:
«أَوِ اثْنَيْنِ» [صحيح مسلم]
"Atau dua". [Sahih Muslim]

Anak yang mati sebelum balig memberi syafa'at untuk kedua orang tuanya

Dari seorang sahabat Rasulullahradhiyallahu 'anhu-; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّهُ يُقَالُ لِلْوِلْدَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ: " ادْخُلُوا الْجَنَّةَ " . فَيَقُولُونَ: " يَا رَبِّ حَتَّى يَدْخُلَ آبَاؤُنَا وَأُمَّهَاتُنَا "، فَيَأْتُونَ ، فَيَقُولُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: " مَا لِي أَرَاهُمْ مُحْبَنْطِئِينَ ، ادْخُلُوا الْجَنَّةَ " ، فَيَقُولُونَ: " يَا رَبِّ آبَاؤُنَا "، فَيَقُولُ: " ادْخُلُوا الْجَنَّةَ أَنْتُمْ وَآبَاؤُكُمْ " [مسند أحمد: حسن]
Sesungguhnya dikatakan kepada anak yang mati sebelum balig pada hari kiamat: "Masuklah kalian ke dalam surga!" Kemudian mereka berkata: "Ya Rabb, kami tidak akan masuk sampai bapak dan ibu kami juga masuk!" Kemudian mereka datang, maka Allah 'azza wa jalla berkata: "Kenapa Aku melihat kalian menolak, masuklah kalian ke dalam surga!" Kemudian mereka berkata: "Ya Rabb, orang tua kami juga!" Maka Allah berkata: "Masuklah kalian surga bersama orang tua kalian!" [Musnad Ahmad: Hasan]

Wallahu a'lam!

Referensi:


10 komentar:

  1. iya mas, keutamaan menikah kira-kira sudah tahu. Tapi, yang terkendala masalah waktu. Kalau niat pribadi ingin nikah muda, tapi kakak bilang jangan nikah muda, bantu orang tua dulu.

    Padahal saya yakin, kalau nikah muda bisa sekalian, ibadah dalam hal menyenangkan istri dan menjauhi maksiat, dan membantu orangtua.

    Memang saya masih muda mas, baru 19 tahun niatnya umur 22 atau 23

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yakinlah klo niat kita bagus akan suatu kebaikan dan dibarengi dengan usaha yang baik, pasti Allah Yg Maha Pemurah akan memberi bantuan!

      Hapus
  2. Banyak sekali keutamaannya ya, Mas. Alhamdulillaah....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ia Mas Ahmad, semoga kita bisa meraih semua keutamaan tersebut. Aamiin!

      Hapus
  3. Gak bisa nikah, terkendala restu dan kriteria orang tua dan klrg besar
    Di tambah lagi vonis dokter yg mengatakan gak bisa punya anak karena sakit sesuatu
    Subhanallah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga Allah Yg Maha Pemurah memberikan kemudahan, kesehatan, kesabaran, dan keluarga yang shalih. Aamiin!

      Hapus
  4. Ijin copas antum
    Syukron katsiran

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silakan, semoga bermanfaat, afwan, baarakallahu fiik 😊

      Hapus

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...