Kamis, 22 Agustus 2013

Keistimewaan kota Madinah

بسم الله الرحمن الرحيم

Berikut ini beberapa keistimewaan kota Madinah, semoga bermanfaat:

Salah satu kota haram

Dari Abdullah bin Zayd radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«أَنَّ إِبْرَاهِيمَ حَرَّمَ مَكَّةَ وَدَعَا لَهَا، وَحَرَّمْتُ المَدِينَةَ كَمَا حَرَّمَ إِبْرَاهِيمُ مَكَّةَ، وَدَعَوْتُ لَهَا فِي مُدِّهَا وَصَاعِهَا مِثْلَ مَا دَعَا إِبْرَاهِيمُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ لِمَكَّةَ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Sesungguhnya Ibrahim mengharamkan Mekah dan berdo’a untuknya, dan aku mengharamkan Madinah sebagaimana Ibrahim mengharamkan Mekah, dan aku berdo’a untuk Madinah pada “mudd” dan “shaa’”-nya (maksudnya: keberkahan pada makanannya)”. [Sahih Bukhari dan Muslim]

Rabu, 14 Agustus 2013

Ali bersedekah saat ruku’

 بسم الله الرحمن الرحيم

Allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:
{إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ (55) وَمَنْ يَتَوَلَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا فَإِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْغَالِبُونَ} [المائدة: 55-56]
Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka ruku’ (tunduk kepada Allah). Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang. [Al-Maidah: 55-56]

Ayat ini dijadikan dalil oleh kelompok Syi’ah bahwa Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu adalah yang lebih berhak menjadi khalifah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Mereka mengatakan bahwa kata “waliy” dalam firman Allah { إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ } berarti “yang paling berhak menjadi khalifah”.
Dan yang dimaksud dengan { وَالَّذِينَ آمَنُوا } adalah Ali bin Abi Thalib.
Dan yang dimaksud dengan { الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ } adalah Ali yang sedang salat kemudian memberi zakat saat ia sedang ruku’.

Kisah tersebut diriwayatkan dari beberapa orang sahabat Rasulullah, akan tetapi semua sanadnya sangat lemah.
Syekh Islam Ibnu Taimiyah (728H) rahimahullah berkata: Ulama hadits sepakat bahwa kisah yang diriwayatkan tentang hal itu adalah suatu kebohongan dan palsu. [Minhaj As-Sunnah An-Nabawiyah 7/4]
Ibnu Katsir (774H) rahimahullah berkata: Tidak satupun riwayat tersebut yang sahih secara mutlak, karena sanad-sanadnya lemah dan beberapa perawinya tidak dikatahui (majhuul). [Lihat: Tafsiir Ibnu Katsiir 3/139]

Rabu, 07 Agustus 2013

Koreksi do'a azan dan iqamah

بسم الله الرحمن الرحيم

Dari An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ [سنن أبي داود: صحيح]
“Do’a adalah ibadah”. [Sunan Abi Dawud: Sahih]  

Selain harus dengan niat yang ikhlas, do'a juga harus sesuai dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Sebelumnya telah disebutkan beberapa do’a yang dibaca ketika mendengar azan dan iqamah (Lihat: Do’a azan dan iqamah).

Berikut beberapa koreksi pada do’a azan dan iqamah yang tidak mempunyai landasan dari sunnah atau karena haditsnya lemah.

Minggu, 04 Agustus 2013

Bahaya bid'ah

بسم الله الرحمن الرحيم

Bid’ah adalah mengada-adakan suatu urusan dalam agama, tidak menjalankannya sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah, baik itu dalam hal akidah maupun ibadah.

Dampak negatif dari amalan bid’ah sangat besar, bukan hanya bagi pelakunya, tapi juga bagi umat Islam yang lainnya, bahkan bagi Islam itu sendiri.

Berikut berapa bahaya melakukan bid'ah dalam urusan agama:

1.      Bid'ah adalah kesesatan.
Dari Al-'Irbad bin Sariyah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ [سنن أبى داود: صححه الألباني]
“Dan jauhilah urusan yang diada-adakan (dalam urusan agama), karena semua yang diada-adakan adalah bid'ah, dan semua bid'ah adalah kesesatan”. [Sunan Abi Daud: Sahih]