بسم الله
الرحمن الرحيم
Bulan Ramadhan adalah bulan yang
penuh dengan berkah, bulan yang penuh rahmat dan karunia dari Allah subhanahu
wa ta’aalaa.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ
اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ،
وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ، وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ، لِلَّهِ
فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ» [سنن النسائي: صحيح]
“Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan penuh berkah (mubarak),
Allah 'azza wajalla mewajibkan atas kalian puasa Ramadha, pada bulan itu
dibuka pintu-pintu langit (surga), ditutup pintu-pintu neraka, dan setan yang
jahat dibelenggu. Pada bulan itu Allah memiliki satu malam yang lebih baik dari
seribu bulan, barangsiapa yang terhalang dari kebaikannya berarti ia telah
terhalang dari segala kebaikan”. [Sunan An-Nasa'i: Sahih]
Dalam riwayat lain:
«إِذَا كَانَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الرَّحْمَةِ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ
جَهَنَّمَ، وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِينُ» [صحيح مسلم]
“Jika datang bulan Ramadhan maka pintu-pintu rahmat dibuka,
pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dirantai”. [Sahih Bukhari dan
Muslim]
Lihat: Keutamaan bulan Ramadhan
Diantara berkah bulan Ramadhan adalah banyaknya amal ibadah yang
dilakukan oleh orang-orang yang beriman secara bersama-sama yang berfungsi sebagai
madrasah untuk mendidik akhlak dan moral mereka, diantaranya:
A. Madrasah puasa
Tujuan puasa adalah meningkatkan kuwaliatas
ketakwaan seorang hamba, menjalankan semua perintah Allah, menjahui larangan-Nya,
dan menjadi insan yang berbudi luhur.
Allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ
الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ}
[البقرة: 183]
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. [Al-Baqarah:183]
Puasa adalah benteng,
yang melindungi seorang hamba dari keburukan dunia dan akhirat, melindunginya
dari prilaku yang tidak terpuji.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu;
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Allah ‘azza wa
jalla berfirman (dalam hadits qudsi):
" الصِّيَامُ جُنَّةٌ، فَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ
أَحَدِكُمْ، فَلَا يَرْفُثْ يَوْمَئِذٍ وَلَا يَسْخَبْ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ
أَوْ قَاتَلَهُ، فَلْيَقُلْ: إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ " [صحيح البخاري ومسلم]
“Puasa itu adalah pelindung, dan jika seseorang dari
kalian sedang puasa maka janganlah berkata kotor dan berteriak. Jika seseorang
menghinanya atau menyerangnya maka hendakalah ia mengatakan: “Sesungguhnya
saya sedang puasa”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Puasa akan meredakan hawa nafsu yang senantiasa mengajak
kepada keburukan.
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu;
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
«مَنِ
اسْتَطَاعَ البَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ، وَأَحْصَنُ
لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ
وِجَاءٌ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Barangsiapa yang sudah mampu menikah maka menikalah,
karena sesungguhnya menikah itu akan menahan pandangan, dan menjaga kemaluan
(dari yang haram). Dan barangsiapa yang belum mampu maka hendaklah ia berpuasa
karena puasa dapat meredakan nafsu”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Puasa membersihkan hati dari sifat-sifat tercela.
Dari Abu Dzar radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
" صَوْمُ شَهْرِ الصَّبْرِ
وَثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ
صَوْمُ الدَّهْرِ، وَيُذْهِبُ مَغَلَةَ الصَّدْرِ "
Puasa di bulan kesabaran (Ramadan) dan tiga hari pada setiap bulan
adalah puasa setahun, menghilangkan "magalah" di dada.
Abu Dzar
bertanya: Apa itu "magalah" di dada?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:
رِجْسُ الشَّيْطَانِ [مسند أحمد: صحيح]
“Godaan
setan”. [Musnad Ahmad: Sahih]
Dalam riwayat lain:
" يُذْهِبْنَ وَحَرَ
الصَّدْرِ " [مسند أحمد: صحيح]
“Menghilangkan
rasa dengki di dada”. [Musnad Ahmad: Sahih]
Puasa melatih
kejujuran, jujur dalam perkataan dan perbuatan.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
«مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالعَمَلَ
بِهِ، فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ» [صحيح البخاري]
"Barangsiapa yang tidak meninggalkan
perkataan dan perbuatan dusta, maka Allah tidak mengharapkan darinya untuk
meninggalkan makanan dan minumannya". [Sahih Bukhari]
Dan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
«رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ، وَرُبَّ قَائِمٍ
لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلَّا السَّهَرُ» [سنن ابن ماجه: صحيح]
“Banyak orang yang berpuasa tapi tidak ada yang
ia dapat dari puasanya kecuali rasa lapar, dan banyak orang yang shalat tapi
tidak ada yang ia dapat dari shalatnya kecuali begadang”. [Sunan Ibnu Majah:
Sahih]
Lihat: Keutamaan puasa
B. Madrasah Shalat
Shalat yang baik akan mencegah seorang hamba dari
perbuatan keji dan mungkar
{وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى
عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ} [العنكبوت: 45]
Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu
mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. [Al-‘Ankabuut:45]
Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu
berkata: Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
dan berkata:
إِنَّ فُلَانًا يُصَلِّي بِاللَّيْلِ، فَإِذَا أَصْبَحَ سَرَقَ
Sesungguhnya si Fulan mendirikan shalat di malam
hari kemudian jika pagi datang ia mencuri!?
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
" إِنَّهُ سَيَنْهَاهُ مَا تَقُولُ
" [مسند أحمد:
صحيح]
“Shalatnya akan mencegah ia dari apa yang engkau
katakan”. [Musnad Ahmad: Sahih]
Dari Abu Umamah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأَبُ
الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ، وَهُوَ قُرْبَةٌ إِلَى رَبِّكُمْ، وَمَكْفَرَةٌ لِلسَّيِّئَاتِ،
وَمَنْهَاةٌ لِلإِثْمِ» [سنن الترمذي:
حسن]
“Hendaklah kalian mendirikan shalat malam, karena itu adalah
amalan rutin orang-orang shalih sebelum kalian,
amalan untuk mendekatkan diri kepada Rabb kalian, penghapus keburukan,
dan mencegah dari perbuatan dosa”. [Sunan Tirmidzi: Hasan]
Dalam shalat, kita dianjurkan untuk berdo’a memohon kepada Allah agar
diberi amal shalih dan akhlak yang mulia.
Abu Umamah radhiyallahu 'anhu berkata: Aku tidak
mendekat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada saat shalat wajib atau sunnah kecuali aku mendengarnya membaca
kalimat do'a ini (di akhir shalat), tidak ia tambah dan tidak ia kurangi:
" اللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي وَخَطَايَايَ كُلَّهَا، اللَّهُمَّ أَنْعِشْنِي، وَاجْبُرْنِي،
وَاهْدِنِي لِصَالِحِ الْأَعْمَالِ وَالْأَخْلَاقِ ; فَإِنَّهُ لَا يَهْدِي لِصَالِحِهَا، وَلَا يَصْرِفُ سَيِّئَهَا
إِلَّا أَنْتَ "
“Ya Allah ampunilah dosa-dosa dan kesalahanku semuanya, Ya Allah
angkatlah derajatku dan tutupilah kekuranganku, dan tunjukilah aku kepada
amalan saleh dan akhlak yang mulia, karena sesungguhnya tidak ada yang memberi
hidayah kepada amal dan akhlak yang saleh dan tidak ada yang menjauhkannya dari
amal dan akhlak yang buruk kecuali Engkau”. [Al-Mu'jam Al-Kabir karya Ath-Thabaraniy: Dihasankan oleh syekh
Albaniy]
C. Madrasah zakat dan sedekah
Zakat dan sedekah melatih sifat dermawan dan
jauh dari sifat kikir dan rakus
{إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا (19) إِذَا
مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا (20) وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا (21) إِلَّا الْمُصَلِّينَ
(22) الَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَاتِهِمْ دَائِمُونَ (23) وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ
حَقٌّ مَعْلُومٌ (24) لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ} [المعارج: 19 - 25]
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh
kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila
ia mendapat kebaikan ia amat kikir. Kecuali orang-orang yang mengerjakan
shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya. Dan orang-orang yang dalam
hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang
yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta). [Al-Ma’aarij:
19-25]
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِشَرِّ النَّاسِ؟»
“Maukah kalian kuberi tahu orang yang
paling buruk?”
Sahabat menjawab: Iya, ya Rasulullah!
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«الَّذِي يُسْأَلُ بِاللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَلَا
يُعْطِي بِهِ» [سنن النسائي:
صححه الألباني]
“Yaitu orang yang diminta demi Allah 'azza
wajalla kemudian ia tidak memberi”. [Sunan An-Nasa'i: Sahih]
Anjuran memberi buka puasa.
Dari Zayd bin Khalid Al-Juhaniy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ،
غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا» [سنن الترمذي: صححه الألباني]
“Barangsiapa yang memberi buka puasa seorang
yang berpuasa maka ia mendapatkan seperti pahalanya, hanyasaja itu tidak
mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun”. [Sunan Tirmidziy: Sahih]
D. Madrasah Al-Qur’an
Dengan membaca, mengkaji, dan mengamalkan
Al-Qur’an maka akan menumbuhkan akhlak yang mulia.
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata:
«كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ
جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ،
فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ
المُرْسَلَةِ» [صحيح البخاري
ومسلم]
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
adalah manusia yang paling pemurah, dan beliau lebih pemurah lagi pada bulan
Ramadhan ketika ditemui oleh Jibril, dan Jibril menemuinya setiap malam di
bulan Ramadhan kemudian mengajarkannya Al-Qur’an. Maka Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam adalah manusia menjadi manusia yang paling pemurah dengan
kebaikan seperti angina yang berhembus”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Al-Qur’an adalah pedoman dalam berakhlak mulia.
Ketika Aisyah radhiyallahu 'anha
ditanya tentang akhlak Rasulullah shallallahu 'alaihiwasallam, ia menjawab:
كان خلقه القرآن [مسند أحمد:
صحيح]
“Akhlak beliau adalah Al-Qur'an”. [Musnad
Ahmad: Sahih]
E. Madrasah dzikir dan do’a.
Dengan dzikir hati menjadi tentram dan tenang.
Allah subhanahu
wata'aalaa berfirman:
{ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
} [الرعد: 28]
"Ingatlah,
hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram". [Ar-Ra'd:28]
Dzikir dan do’a meminta akhlak mulia.
Abu Bakr radhiyallahu
'anhu bertanya: Ya Rasulullah ajarkan aku beberapa kalimat yang kuucapkan
di waktu pagi dan sore?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam menjawab: Bacalah ...
اللَّهُمَّ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ
عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيكَهُ ، أَشْهَدُ أَنْ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي وَشَرِّ الشَّيْطَانِ
وَشِرْكِه ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِي سُوءًا
، أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ
"Ya Allah .. Pencipta
langit dan bumi, Yang Mengetahui urusan gaib dan nyata, Rab segala sesuatu dan
Pemiliknya, aku bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Ilah yang berhak disembah
selain Engkau, Aku berlindung pada-Mu dari kejahatan diriku, dan dari kejahatan
syaitan dan sekutunya, dan aku berlindung pada-Mu dari berbuat buruk pada
diriku atau pada seorang muslim" . [Sunan Tirmidziy: Sahih]
Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu 'anhuma berkata:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kami do’a:
«اللَّهُمَّ فَاطِرَ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، أَنْتَ رَبُّ كُلِّ
شَيْءٍ، وَإِلَهُ كُلِّ شَيْءٍ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، وَحْدَكَ
لَا شَرِيكَ لَكَ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُولُكَ، وَالْمَلَائِكَةُ
يَشْهَدُونَ، أَعُوذُ بِكَ مِنَ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ
أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِي إِثْمًا أَوْ أَجُرَّهُ عَلَى مُسْلِمٍ»
"Ya Allah .. Pencipta
langit dan bumi, Yang Mengetahui urusan gaib dan nyata, Engkau Rabb segala sesuatu
dan Ilah segala sesuatu, aku bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Ilah yang berhak
disembah selain Engkau, hanya Engkau semata tiada sekutu bagi-Mu, dan aku
bersaksi bahwasanya Muhammad adalah hamba-Mu dan utusan-Mu, dan para malaikat
menyaksikannya. Aku berlindung pada-Mu dari kejahatan syaitan dan sekutunya,
dan aku berlindung pada-Mu dari berbuat dosa pada diriku atau pada seorang
muslim"
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam mengajarkannya kepada Abdullah bin ‘Amr untuk dibaca ketika
hendak tidur. [Musnad Ahmad: Shahih]
Dari Ibnu Mas'ud dan Aisyah radhiyallahu
'anhuma; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam sering berdoa ...
" اللهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِيْ،
فَأَحْسِنْ خُلُقِيْ "
“Ya Allah .. Engkau telah
memuliakan penciptaanku, maka muliakanlah akhlakku”. [Musnad Ahmad:
Sahih]
Lihat: Keutamaan dzikir
F. Madrasah majelis ilmu
Orang yang berilmu senantiasa khusyu’, takut kepada Allah
subhanahu wa ta'aalaa.
{إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ}
[فاطر: 28]
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara
hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. [Faathir:28]
Dalam majlis ilmu, hendaknya bahasan yang paling
diutamakan adalah tentang akhlak mulia karena itu adalah tugas utama yang
diemban oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam berda’wah.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
" إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ
الْأَخْلَاقِ " [مسند أحمد:
صحيح]
“Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak yang mulia”. [Musnad Ahmad: Sahih]
Lihat: Keutamaan ilmudan ulama
Kesimpulan:
Dalam beribadah, yang paling diutamakan adalah
akhlak.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Seseorang bertanya: Ya
Rasulullah, sesungguhnya si Fulanah (seorang wanita) terkenal dengan banyak
melakukan salat, puasa, dan sedekah, akan tetapi ia menyakiti tetangganya
dengan lidahnya?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" هِيَ فِي النَّارِ "
"Ia adalah penghuni
neraka!"
Orang itu bertanya lagi: Ya Rasulullah, si Fulanah
yang lain terkenal dengan sedikit melakukan puasa, sedekah dan salat, ia hanya
bersedekah dengan secuil keju akan tetapi ia tidak menyakiti tetangganya dengan
lidahnya?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" هِيَ فِي الْجَنَّةِ " [مسند أحمد: صحيح]
"Ia adalah penghuni surga!" [Musnad Ahmad: Sahih]
Dan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bertanya kepada para
sahabatnya: "Tahukah kalian apa itu bangkrut?"
Sahabat menjawab: Orang yang bangkrut dikalangan
kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan harta benda!
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ
الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ، وَصِيَامٍ، وَزَكَاةٍ، وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا، وَقَذَفَ
هَذَا، وَأَكَلَ مَالَ هَذَا، وَسَفَكَ دَمَ هَذَا، وَضَرَبَ هَذَا، فَيُعْطَى هَذَا
مِنْ حَسَنَاتِهِ، وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ
يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ، ثُمَّ طُرِحَ
فِي النَّارِ» [صحيح مسلم]
"Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang
yang datang di hari kiamat dengan pahala salat, puasa, dan zakat. Akan tetapi
ia telah mencaci si Ini, menuduh si Ini, memakan harta si Ini (dengan tidak
halal), meneteskan darah si Ini, dan memukul si Ini. Maka pahala kebaikannya
diberikan kepada si Ini dan si Ini, kemudian jika pahala kebaikannya sudah
habis sebelum menutupi semua kezalimannya maka dosa-dosa mereka diberikan
kepadanya, kemudian ia dijerumuskan ke neraka". [Sahih Muslim]
Dari Aisyah radiyallahu 'anha;
Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam bersabda:
«إِنَّ الْمُؤْمِنَ لَيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ
دَرَجَةَ الصَّائِمِ الْقَائِمِ» [سنن أبي داود: صحيح]
“Sesungguhnya seorang mukmin dengan
akhlaknya yang mulia bisa mencapai derajat orang yang berpuasa (di siang hari)
salat (di malam hari)”. [Sunan Abi Daud: Sahih]
Wallahu a’lam!
Referensi:
الصوم مدرسة تربي
الروح وتقوي الإرادة ، تأليف: عبد الرحمن الدوسري
أسرار الصيام
في القرآن الكريم ، تأليف: عبد المعز خطاب
Semoga Allah -subhanahu wata'aalaa- senantiasa menganugrahi kita kemualian bulan suci Ramadhan. Amiin!
BalasHapus