بسم الله الرحمن الرحيم
Beberapa adab ketika membaca Al-Qur’an,
diantaranya:
Menyentuh
Al-Qur’an dalam keadaan suci
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{لَا يَمَسُّهُ
إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ} [الواقعة: 79]
Tidak menyentuhnya (Al-Qur’an)
kecuali orang-orang yang disucikan. [Al-Waqi'ah:79]
Dari 'Amru bin Hazm radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengirim surat kepada
penduduk Yaman, di antara isinya beliau besabda:
لَا يمسُّ القرآنَ
إِلَّا طاهرٌ . [صححه الألباني في الإرواء رقم (122)]
“Tidak boleh ada yang menyentuh Al-Qur'an
kecuali orang yang suci”. [Disahihkan oleh syekh Albany dalam kitabnya Al-Irwa'
no.122]
Membersihkan mulut
sebelum membaca Al-Qur’an
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu berkata: Kami diperintahkan
untuk bersiwak, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
" إِنَّ
الْعَبْدَ إِذَا قَامَ يُصَلِّي أَتَاهُ الْمَلَكُ فَقَامَ خَلْفَهُ، فَيَسْمَعُ الْقُرْآنَ
وَيَدْنُو فَلَا يَزَالُ يَسْتَمِعُ وَيَدْنُو حَتَّى يَضَعَ فَاهُ عَلَى فِيهِ فَلَا
يَقْرَأُ آيَةً إِلَّا كَانَتْ فِي جَوْفِ الْمَلَكِ " [شعب الإيمان
للبيهقي: صححه الألباني]
"Sesungguhnya
seorang hamba ketika mendirikan salat ia didatangi oleh malaikat lalu berdiri
di belakangnya, kemudian ia mendengarkan Al-Qur'an dan ia mendekat. Maka ia
terus mendengar dan mendekat sampai malaikat itu meletakkan mulutnya ke mulut
hamba tersebut. Maka ia tidak membaca satu ayat pun kecuali ayat itu masuk ke
mulut sang malaikat". [Syau'ab Al-Iman karya Al-Baehaqiy: Sahih]
Dalam riwayat lain:
فَطَهِّرُوا أَفْوَاهَكُمْ لِلْقُرْآنِ [مسند البزار: صححه الألباني]
“Maka
bersihkanlah mulut kalian untuk membaca Al-Qur’an”. [Musnad Al-Bazzar: Shahih]
Ikhlas dalam membaca
Al-Qur’an
Dari Abu
Hurairah radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ أَوَّلَ
النَّاسِ يُقْضَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَيْهِ ... وَرَجُلٌ تَعَلَّمَ الْعِلْمَ،
وَعَلَّمَهُ وَقَرَأَ الْقُرْآنَ، فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا،
قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ: تَعَلَّمْتُ الْعِلْمَ، وَعَلَّمْتُهُ وَقَرَأْتُ
فِيكَ الْقُرْآنَ، قَالَ: كَذَبْتَ، وَلَكِنَّكَ تَعَلَّمْتَ الْعِلْمَ لِيُقَالَ:
عَالِمٌ، وَقَرَأْتَ الْقُرْآنَ لِيُقَالَ: هُوَ قَارِئٌ، فَقَدْ قِيلَ، ثُمَّ أُمِرَ
بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ [صحيح مسلم]
"Sesungguhnya
orang yang pertama diadili pada hari kiamat, ... dan orang yang menuntut ilmu,
mengajarkannya, dan ia membaca Al-Qur'an. Kemudian ia didatangkan dan
diperlihatkan nikmat yang diberikan kepadanya di dunia maka ia mengingatnya.
Allah bertanya: "Apa yang kau lakukan dengan nikmat itu?" Ia
menjawab: "Aku menuntut ilmu, aku mengajarkannya, dan aku membaca
Al-Qur'an demi Engkau!" Allah berkata: "Engkau bohong, akan tetapi
engkau menuntut ilmu supaya engkau disebut seorang alim, dan engkau membaca Al-Qur'an
agar disebut seorang Qari' dan itu telah dikatakan!" Kemudian ia
diseret dengan mukanya sampai ia dilemparkan ke neraka. [Sahih Muslim]
Dari ‘Imran bin Hushain radhiyallahu
‘anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ قَرَأَ
القُرْآنَ فَلْيَسْأَلِ اللَّهَ بِهِ، فَإِنَّهُ سَيَجِيءُ أَقْوَامٌ يَقْرَءُونَ القُرْآنَ
يَسْأَلُونَ بِهِ النَّاسَ» [سنن الترمذي: حسنه الألباني]
“Barangsiapa yang membaca Al-Qur'an maka
mintalah kepada Allah dengan bacaannya itu, karena sesungguhnya akan datang
suatu kaum yang membaca Al-Qur'an dan meminta kepada orang-orang dengan
bacaannya”. [Sunan Tirmidzi: Hasan]
Dari Abdurrahman bin Syibl radhiyallahu
‘anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" اقْرَءُوا
الْقُرْآنَ، وَلَا تَغْلُوا فِيهِ، وَلَا تَجْفُوا عَنْهُ، وَلَا تَأْكُلُوا بِهِ،
وَلَا تَسْتَكْثِرُوا بِهِ " [مسند أحمد:
صحيح]
“Bacalah Al-Qur’an, dan janganlah kalian
berlebihan dalam membacanya, dan jangan kalian meninggalkannya, dan jangan
makan (mencari nafkah) dengannya, dan jangan kalian memperbanyak harta
dengannya”. [Musnad Ahmad: Sahih]
Meminta
perlindungan kepada Allah sebelum membaca
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{فَإِذَا قَرَأْتَ
الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ} [النحل: 98]
Apabila kamu membaca Al-Qur’an maka hendaklah
kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. [An-Nahl:98]
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: Suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berada diantara kami, dan tiba-tiba beliau shallallahu 'alaihi
wasallam tertidur sebentar. Kemudian beliau mengangkat kepalanya sambil
tersenyum, maka kami bertanya kepadanya: 'Wahai Rasulullah apakah yang membuat
engkau tersenyum? '
Beliau menjawab:
«أُنْزِلَتْ عَلَيَّ
آنِفًا سُورَةٌ»
'Tadi baru saja turun kepadaku satu surat”
Kemudian beliau membaca:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ {إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. إِنَّ
شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ} [الكوثر] [صحيح مسلم]
Bismillahirrahmaanirrahiim, Sesungguhnya Kami
telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena
Tuhanmu dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah
yang terpuruk (QS. Al Kautsar).
[Sahih Muslim]
Baca
Al Quran dengan perlahan-lahan
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ
تَرْتِيلًا} [المزمل: 4]
Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan
(sangat jelas). [Al-Muzzammil:4]
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu ketika ditanya tentang cara Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam membaca Al-Qur’an, ia benjawab:
«كَانَ يَمُدُّ مَدًّا» [صحيح البخاري]
“Beliau membacanya dengan suara yang
panjang”. [Sahih Bukhari]
Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha berkata:
" قِرَاءَةَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ... يُقَطِّعُ قِرَاءَتَهُ آيَةً آيَةً " [سنن أبي داود: صحيح]
“Cara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam membaca Al-Qur’an, .. beliau memotong bacaannya ayat per-ayat”
[Sunan Abi Daud: Sahih]
Membaca
dengan suara dan tajwid yang bagus
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَا أَذِنَ اللَّهُ
لِشَيْءٍ مَا أَذِنَ لِنَبِيٍّ حَسَنِ الصَّوْتِ بِالقُرْآنِ يَجْهَرُ بِهِ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Allah tidak
mendengarkan sesuatu seperti mendengarkan seorang Nabi membaca Al-Qur'an dengan
suara yang baik dan mengeraskan suaranya”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Dari Sa'ad bin Abi Waqqash radhiyallahu
‘anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«لَيْسَ مِنَّا
مَنْ لَمْ يَتَغَنَّ بِالقُرْآنِ» [سنن أبي داود: صحيح]
“Tidak termasuk golongan kami orang yang
tidak melagukan ketika membaca Al-Qur'an”. [Sunan Abi Daud: Sahih]
Dari Al-Barra' bin 'Azib radhiyallahu
‘anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«زَيِّنُوا الْقُرْآنَ
بِأَصْوَاتِكُمْ» [سنن أبي داود:
صحيح]
“Hiasilah
Al-Qur'an dengan suaramu”. [Sunan Abi Daud: Sahih]
Dari Abu Musa
Al-Asy’ariy radhiyallahu
‘anhu;
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Abu Musa:
«لَوْ رَأَيْتَنِي
وَأَنَا أَسْتَمِعُ لِقِرَاءَتِكَ الْبَارِحَةَ، لَقَدْ أُوتِيتَ مِزْمَارًا مِنْ مَزَامِيرِ
آلِ دَاوُدَ» [صحيح مسلم]
“Seandainya
engkau melihatku mendengarkan bacaan Al-Qur’anmu kemarin, sungguh engkau telah
diberi suara merdu dari suara merdu Daud” [Sahih Muslim]
Dalam riwayat lain:
Abu Musa berkata:
لَوْ عَلِمْتُ
أَنَّكَ تَسْتَمِعُ لِقِرَاءَتِي لَحَبَّرْتُهَا لَكَ تَحْبِيرًا [مسند البزار]
“Andai aku
mengetahui bahwasanya engkau mendengarkan bacaanku maka aku akan
melantungkannya dengan lebih merdu lagi”. [Musnad Al-Bazzaar]
Membaca
dengan sebenarnya
{الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ
الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلَاوَتِهِ أُولَئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ وَمَنْ يَكْفُرْ
بِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ} [البقرة: 121]
Orang-orang yang telah kami berikan Al Kitab
kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman
kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka Itulah
orang-orang yang rugi.
[Al-Baqarah:121]
Membaca
dengan "tadabbur"
{أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ
الْقُرْآنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا
كَثِيرًا} [النساء: 82]
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran? Kalau
kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat
pertentangan yang banyak di dalamnya.
[An-Nisaa’:82]
{أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ
الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا} [محمد: 24]
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran,
ataukah hati mereka terkunci?
[Muhammad:24]
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata: Abu Bakr
bertanya: Ya Rasulallah, engkau telah beruban!
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«شَيَّبَتْنِي هُودٌ، وَالوَاقِعَةُ، وَالمُرْسَلَاتُ، وَعَمَّ
يَتَسَاءَلُونَ، وَإِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ» [سنن الترمذي:
صحيح]
“Aku beruban karena
(memikirkan kandungan) surah Huud, Al-Waqi’ah, Al-Mursalaat, An-Naba’, dan
At-Takwiir”. [Sunan Tirmidziy: Sahih]
Membaca Al-Qur’an dengan membayangkan sedang
bermunajat dengan Allah
Dari Abu Hurairah
radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
" قَالَ
اللهُ تَعَالَى: قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ، وَلِعَبْدِي
مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ: {الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ}، قَالَ اللهُ تَعَالَى:
حَمِدَنِي عَبْدِي، وَإِذَا قَالَ: {الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ}، قَالَ اللهُ تَعَالَى:
أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي، وَإِذَا قَالَ: {مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ}، قَالَ: مَجَّدَنِي
عَبْدِي - وَقَالَ مَرَّةً فَوَّضَ إِلَيَّ عَبْدِي - فَإِذَا قَالَ: {إِيَّاكَ نَعْبُدُ
وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ} قَالَ: هَذَا بَيْنِي وَبَيْنَ
عَبْدِي، وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ: {اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
صِرَاطَ الَّذينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ} قَالَ: هَذَا لِعَبْدِي
وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ " [صحيح مسلم]
Allah berfirman
dalam hadits qudsi: "Aku membagi salat antara Aku dan hamba-Ku menjadi
dua dan untuk hamba-Ku apa yang ia minta". Maka jika sang hamba
membaca (الْحَمْدُ لِلَّهِ
رَبِّ الْعَالَمِينَ) Allah berkata: "Hamba-Ku mensyukuri Aku", dan
jika membaca (الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ) Allah
berkata: "Hamba-Ku memuji Aku", dan jika membaca (مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ) Allah
berkata: "Hamba-Ku pasrah kepada-Ku", dan jika membaca (إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ) , Allah
berkata: "Ini antara Aku dan Hambaku, dan untuk hamba-Ku apa yang ia
minta", dan jika membaca (اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ
الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ) Allah
berkata: "Ini untuk hamba-Ku dan untuk hamba-Ku apa yang ia minta".
[Sahih Muslim]
Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu berkata: Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
dituruni ayat:
{لِلَّهِ مَا
فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ
تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللهُ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ
وَاللهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ} [البقرة: 284]
Kepunyaan Allah-lah
segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. dan jika kamu
melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah
akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah
mengampuni siapa yang dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya;
dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. [Al-Baqarah:284]
Ayat ini terasa
berat bagi sahabat Rasulullah maka mereka mendatangi Rasulullah kemudian
belutut dan berkata: Ya Rasulullah kami telah dibebani dengan amalan yang kami
mampu seperti salat, puasa, jihad, dan sedekah. Dan engkau telah dituruni ayat
ini yang kami tidak mampu menjalankannya.
Rasulullah bersabda: Apakah kalian mau mengatakan seperti yang
dikatakan oleh umat dua kitab (taurat dan injil) sebelum kalian "kami
dengar dan kami membangkang"? Akan tetapi katakanlah: "Kami dengar
dan kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah kami Ya Tuhan kami dan
kepada Engkaulah tempat kembali."
Mereka mengatakan: "Kami
dengar dan kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah kami Ya Tuhan kami
dan kepada Engkaulah tempat kembali."
Setelah mereka
menerimanya dan terus mengucapkannya maka Allah menurunkan setelahnya ayat:
{آمَنَ الرَّسُولُ
بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللهِ وَمَلَائِكَتِهِ
وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا
وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ} [البقرة: 285]
Rasul Telah beriman
kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula
orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak
membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari
rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami
taat." (mereka berdoa): "Ampunilah kami Ya Tuhan kami dan kepada
Engkaulah tempat kembali." [Al-Baqarah:285]
Setelah mereka
melakukan itu, Allah menasakh (menghapuskan hukum) ayat sebelumnya kemudian
Allah 'azza wa jalla menurunkan ayat:
{لَا يُكَلِّفُ
اللهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا
لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا} [البقرة: 286]
" قَالَ: نَعَمْ "
Allah tidak
membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala
(dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang
dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum
kami jika kami lupa atau kami tersalah". [Al-Baqarah:286]
Allah subhanahu
wa ta'aalaa berfirman: Iya aku kabulkan.
{رَبَّنَا وَلَا
تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا} [البقرة: 286]
" قَالَ: نَعَمْ "
"Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana
Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami". [Al-Baqarah:286]
Allah subhanahu
wa ta'aalaa berfirman: Iya aku kabulkan.
{رَبَّنَا وَلَا
تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ} [البقرة: 286]
" قَالَ: نَعَمْ "
"Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami
memikulnya". [Al-Baqarah:286]
Allah subhanahu
wa ta'aalaa berfirman: Iya aku kabulkan.
{وَاعْفُ عَنَّا
وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ}
[البقرة: 286] " قَالَ: نَعَمْ " [صحيح مسلم]
"Beri
ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami,
maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." [Al-Baqarah:286]
Allah subhanahu
wa ta'aalaa berfirman: Iya aku kabulkan. [Sahih Muslim]
Tidak mengganggu orang lain dengan suara bacaannya
Abu Sa’id Al-Khudriy radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang i’tikaf di masjid kemudian
mendengar orang-orang mengeraskan suara dengan bacaan Al-Qur’an, maka beliau
membuka tirai dan bersabda:
«أَلَا إِنَّ
كُلَّكُمْ مُنَاجٍ رَبَّهُ، فَلَا يُؤْذِيَنَّ بَعْضُكُمْ بَعْضًا، وَلَا يَرْفَعْ
بَعْضُكُمْ عَلَى بَعْضٍ فِي الْقِرَاءَةِ» [سنن أبي داود: :صحيح]
“Ketahuilah,
sesungguhnya masing-masing dari kalian bermunajat dengan Tuhannya, maka
janganlah sebagian dari kalian mengganggu yang lainnya, dan janganlah sebagian
dari kalian menganggkat suaranya atas yang lainnya dalam membaca Al-Qur’an”.
[Sunan Abi Daud: Sahih]
Bertasbih
ketika membaca ayat-ayat tasbih, meminta ketika membaca ayat-ayat rahmat dan mohon
perlindungan ketika membaca ayat-ayat azab
Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu berkata:
صَلَّيْتُ مَعَ
النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ، فَافْتَتَحَ الْبَقَرَةَ،
فَقُلْتُ: يَرْكَعُ عِنْدَ الْمِائَةِ، ثُمَّ مَضَى، فَقُلْتُ: يُصَلِّي بِهَا فِي
رَكْعَةٍ، فَمَضَى، فَقُلْتُ: يَرْكَعُ بِهَا، ثُمَّ افْتَتَحَ النِّسَاءَ، فَقَرَأَهَا،
ثُمَّ افْتَتَحَ آلَ عِمْرَانَ، فَقَرَأَهَا، يَقْرَأُ مُتَرَسِّلًا، إِذَا مَرَّ بِآيَةٍ
فِيهَا تَسْبِيحٌ سَبَّحَ، وَإِذَا مَرَّ بِسُؤَالٍ سَأَلَ، وَإِذَا مَرَّ بِتَعَوُّذٍ
تَعَوَّذَ [صحيح مسلم]
"Aku
pernah shalat dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada suatu
malam, beliau memulainya dengan membaca surah Al Baqarah. Lalu aku berkata
dalam hatiku: Mungkin beliau akan ruku' pada ayat ke seratus. Namun
beliau malah meneruskannya'. Aku berkata dalam hatiku: 'Beliau shalat dengan
surat Al Baqarah dalam satu rakaat’. Akan tetapi beliau meneruskan (shalatnya),
maka aku berkata dalam hati: ‘Ia akan ruku’ setelahnya’, namun beliau melanjutkannya
dengan membaca surah An Nisaa'. Beliau membacanya (hingga selesai), kemudian
memulai lagi dengan surah Ali 'Imraan, dan beliau membacanya (hingga selesai)
dengan perlahan-perlahan. Jika beliau menjumpai ayat tasbih maka beliau
bertasbih (memuji Allah), jika beliau menjumpai ayat yang menganjurkan untuk
meminta maka beliau pun meminta (kepada Allah), dan jika beliau menjumpai ayat
yang berkenaan dengan memohon perlindungan maka beliau memohon perlindungan.
[Sahih Muslim]
Jabir radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi sahabatnya, kemudian membacakan pada mereka
surah Ar-Rahman dari awal sampai akhir, lalu mereka terdiam.
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
" لَقَدْ قَرَأْتُهَا عَلَى الجِنِّ لَيْلَةَ الجِنِّ
فَكَانُوا أَحْسَنَ مَرْدُودًا مِنْكُمْ، كُنْتُ كُلَّمَا أَتَيْتُ عَلَى قَوْلِهِ
{فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ} [الرحمن: 13] قَالُوا: لَا بِشَيْءٍ مِنْ نِعَمِكَ رَبَّنَا نُكَذِّبُ
فَلَكَ الحَمْدُ " [سنن الترمذي: حسن]
“Aku telah
membacakannya pada kaum Jin pada malam pertemuanku dengan Jin, maka mereka
membalasnya dengan balasan yang lebih baik dari kalian. Setiap aku sampai pada
firman Allah: “Maka nikmat Tuhan kamu
yang manakah yang kamu dustakan?”
[Ar-Rahman:13], mereka menjawab: “Tidak sesuatu pun dari nikmatMu wahai Rabb kami
yang kami dustakan, maka hanya untukMu-lah segala pujian!”. [Sunan Tirmidziy:
Hasan]
Sujud tilawah ketika membaca ayat "sajadah"
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" إِذَا
قَرَأَ ابْنُ آدَمَ السَّجْدَةَ فَسَجَدَ اعْتَزَلَ الشَّيْطَانُ يَبْكِي، يَقُولُ:
يَا وَيْلَهُ أُمِرَ ابْنُ آدَمَ بِالسُّجُودِ فَسَجَدَ فَلَهُ الْجَنَّةُ، وَأُمِرْتُ
بِالسُّجُودِ فَأَبَيْتُ فَلِيَ النَّارُ " [صحيح مسلم]
Jika anak cucu Adam membaca ayat sajadah
kemudian ia sujud maka setan pergi sambil menangis dan berkata: "Ya
Wail (neraka), anak cucu Adam diperintahkan bersujud lalu mereka sujud dan
masuk surga, sedangkan aku diperintahkan sujud lalu aku tidak mau maka neraka
untukku". [Sahih Muslim]
‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu berkata: Aku
bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Apakah dalam
surah Al-Hajj ada dua sujud tilawah?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
«نَعَمْ، وَمَنْ لَمْ يَسْجُدْهُمَا، فَلَا يَقْرَأْهُمَا» [سنن أبي داود:
حسنه الألباني]
“Iya, dan barangsiapa yang tidak sujud pada keduanya
maka sama saja ia tidak membacanya”. [Sunan Abi Daud: Hasan]
Aisyah radhiallahu
'anha berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika
melakukan sujud Al-Qur'an (sajdah) pada malam hari beliau mengucapkan beberapa
kali:
«سَجَدَ وَجْهِي لِلَّذِي خَلَقَهُ، وَشَقَّ
سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ، بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ»
“Wajahku bersujud kepada Dzat yang telah
menciptakannya dan telah membuka pendengaran serta penglihatannya dengan daya
dan kekuatanNya”. [Sunan Abi Daud: Sahih]
Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu berkata: Aku
melihat dalam mimpi seolah-olah aku berada di bawah satu pohon, dan seakan-akan
pohon itu membaca surah Shaad. Maka ketika sampai pada ayat sajadah, pohon itu
sujud, dan ia membaca dalam sujudnya:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي بِهَا، اللَّهُمَّ حُطَّ عَنِّي
بِهَا وِزْرًا، وَأَحْدِثْ لِي بِهَا شُكْرًا، وَتَقَبَّلْهَا مِنِّي كَمَا
تَقَبِّلْتَ مِنْ عَبْدِكَ دَاوُدَ سَجْدَتَهُ
“Ya Allah,
ampunilah aku dengannya, Ya Allah hapuskanlah dosaku dengannya, tanamkanlah
padaku rasa syukur dengannya, dan terimalah dariku sebagaimana Engkau menerima
dari hambaMu Daud sujudnya”
Abu Sa’id berkata:
Pagi harinya aku mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian aku menceritakannya padanya.
Maka beliau
bersabda:
«سَجَدْتَ أَنْتَ يَا أَبَا سَعِيدٍ؟»
“Apakah engkau juga
ikut sujud, wahai Aba Sa’id?”
Abu Sa’id menjawab:
Tidak.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«فَأَنْتَ أَحَقُّ بِالسُّجُودِ مِنَ الشَّجَرَةِ»
“Maka semestinya
engkau lebih pantas untuk sujud daripada pohon itu”
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca surah Shaad, kemudian sampai pada ayat
sajadah, dan beliau membaca dalam sujudnya seperti apa yang dibaca pohon
tersebut dalam sujudnya. [Musnad Abi Ya’laa: Hasan]
Dianjurkan menangis saat membaca Al-Qur’an
{إِنَّ الَّذِينَ
أُوتُوا الْعِلْمَ مِنْ قَبْلِهِ إِذَا يُتْلَى عَلَيْهِمْ يَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ
سُجَّدًا (107) وَيَقُولُونَ سُبْحَانَ رَبِّنَا إِنْ كَانَ وَعْدُ رَبِّنَا لَمَفْعُولًا
(108) وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا } [الإسراء: 107 - 109]
Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan
sebelumnya apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas
muka mereka sambil bersujud. Dan mereka berkata: "Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya
janji Tuhan kami pasti dipenuhi". Dan mereka menyungkur atas muka mereka
sambil menangis dan mereka bertambah khusyu'. [Al-Israa’: 107-109]
{اللَّهُ نَزَّلَ
أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ
يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ} [الزمر: 23]
Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik
(yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar
karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, Kemudian menjadi tenang
kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. [Az-Zumar:23]
Dari Abdullah bin
‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu
‘anhuma; Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca firman
Allah ‘azza wa jalla, Ibrahim ‘alaihissalam berkata:
{رَبِّ إِنَّهُنَّ
أَضْلَلْنَ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ فَمَنْ تَبِعَنِي فَإِنَّهُ مِنِّي} [إبراهيم: 36]
الْآيَةَ
Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah
menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku,
maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa yang
mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Ibrahim:36]
Dan Nabi Isa ‘alaihissalam berkata:
{إِنْ تُعَذِّبْهُمْ
فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ}
[المائدة: 118]
“Jika Engkau
menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika
Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana”. [Al-Maidah:118]
Kemudian beliau
mengangkat kedua tangannya dan berdo’a:
«اللهُمَّ أُمَّتِي
أُمَّتِي»
“Ya Allah, umatku,
umatku!”, dan beliau menangis.
Maka Allah ‘azza
wa jalla berfirman:
«يَا جِبْرِيلُ
اذْهَبْ إِلَى مُحَمَّدٍ، وَرَبُّكَ أَعْلَمُ، فَسَلْهُ مَا يُبْكِيكَ؟»
“Wahai Jibril,
pergilah kepada Muhammad, dan Rabb-mu lebih mengetahui, maka tanyakan kepadanya
apa yang membuatmu menangis?”
Maka Jibril ‘alaihissalam
mendatanginya kemudian menanyainya, maka Rasulullah menyampaikan apa yang ia
ucapkan sedangkan ia lebih mengetahui.
Maka Allah subhanahu
wa ta'aalaa berfirman:
" يَا جِبْرِيلُ،
اذْهَبْ إِلَى مُحَمَّدٍ، فَقُلْ: إِنَّا سَنُرْضِيكَ فِي أُمَّتِكَ، وَلَا نَسُوءُكَ
" [صحيح مسلم]
“Wahai Jibril,
pergilah kepada Muhammad, dan katakana: Sesungguhnya kami akan meridhai umatmu
dan tidak akan mengecewakanmu”. [Sahih Muslim]
Mengulang-ulangi
bacaan satu ayat
Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu berkata:
«قَامَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِآيَةٍ حَتَّى أَصْبَحَ يُرَدِّدُهَا» وَالْآيَةُ:
{إِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنْتَ
الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ} [المائدة: 118] [سنن ابن ماجه: حسن]
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam mendirikan shalat dengan satu ayat yang ia ulang-ulang
sampai subuh, ayat itu adalah: “Jika Engkau menyiksa mereka, maka
sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni
mereka, maka sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
[Al-Maidah:118] [Sunan Ibnu Majah: Hasan]
Dalam riwayat lain;
Abu Dzar bertanya ketika subuh: Ya Rasulallah, engkau terus membaca ayat ini
sampai subuh, engkau ruku’ dan sujud dengannya?
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam menjawab:
«إِنِّي سَأَلْتُ
رَبِّي الشَّفَاعَةَ لِأُمَّتِي فَأَعْطَانِيهَا، وَهِيَ نَائِلَةٌ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
لِمَنْ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا» [مسند أحمد:
حسن]
“Sesungguhnya aku
meminta pada Rabb-ku syafa’at untuk umatku, maka Ia memberikannya padaku, dan
ia akan diraih insyaallah bagi orang yang tidak menyekutukan Allah dengan
sesuatu pun”. [Musnad Ahmad: Hasan]
Boleh membaca Al-Qur’an dengan berdiri, duduk, ataupun
tidur
Abdullah bin
Mugaffal radhiyallahu ‘anhu berkata:
«رَأَيْتُ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ فَتْحِ مَكَّةَ عَلَى نَاقَتِهِ، وَهُوَ
يَقْرَأُ سُورَةَ الفَتْحِ يُرَجِّعُ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Aku melihat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hari pembebasan Mekah di
atas untanya sambil beliau membaca surah Al-Fath dengan suara yang merdu”.
[Sahih Buhkhari dan Muslim]
Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:
«كَانَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ القُرْآنَ وَرَأْسُهُ فِي حَجْرِي وَأَنَا
حَائِضٌ» [صحيح البخاري ومسلم]
Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam membaca Al-Qur’an dalam kondisi kepalanya di pangkuanku,
dan aku sedang haid. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Membaca Al-Qur’an secara rutin
Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu; Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
«تَعَاهَدُوا
القُرْآنَ، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَهُوَ أَشَدُّ تَفَصِّيًا مِنَ الإِبِلِ
فِي عُقُلِهَا» [صحيح البخاري
ومسلم]
“Rutinlah membaca
Al-Qur’an, karena demi Yang jiwaku di tangan-Nya, ia lebih cepat pergi (hilang
dari hafalan) dari pada unta pada ikatannya”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Batasan khatam Al-Qur’an
Abdullah bin Amru radhiyallahu ‘anhuma berkata: Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«اقْرَإِ القُرْآنَ
فِي شَهْرٍ»
"Bacalah Al
Qur`an itu dalam satu bulan."
Aku berkata:
"Sesungguhnya aku lebih mampu dari itu."
Beliau bersabda:
«فَاقْرَأْهُ
فِي سَبْعٍ وَلاَ تَزِدْ عَلَى ذَلِكَ»
"Kalau begitu,
bacalah (khatamkanlah) ia dalam tujuh hari, dan janganlah melewati batas
itu." [Sahih Bukhari dan Muslim]
Dalam riwayat lain: Ibnu ‘Amr berkata:
"Aku sanggup yang lebih banyak dari itu". Dia terus saja mengatakan
kemampuannya itu hingga akhirnya Beliau berkata:
«فِي ثَلاَثٍ»
"Kalau begitu
kamu khatamkan dalam tiga hari". [Sahih Bukhari]
Dalam riwayat lain: Beliau
bersabda:
«لَا يَفْقَهُ
مَنْ قَرَأَهُ فِي أَقَلَّ مِنْ ثَلَاثٍ»
"Tidak akan
dapat memahaminya orang yang mengkhatamkan Al Qur'an kurang dari tiga
hari." [Sunan Abi Daud: Sahih]
Jangan mengatakan aku lupa
Dari Abdullah bin
Mas’ud radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" بِئْسَ
مَا لِأَحَدِهِمْ يَقُولُ: نَسِيتُ آيَةَ كَيْتَ وَكَيْتَ، بَلْ هُوَ نُسِّيَ
" [صحيح البخاري
ومسلم]
“Seburuk-buruk
yang dilakukan seseorang ketika mengatakan: “Aku lupa ayat ini dan itu!”,
padahal sebenarnya ia telah dilupakan (karena melalaikannya)” [Sahih Bukhari
dan Muslim]
Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam mendengar seseorang membaca satu surah di malam hari,
maka beliau bersabda:
«يَرْحَمُهُ اللَّهُ
لَقَدْ أَذْكَرَنِي كَذَا وَكَذَا، آيَةً كُنْتُ أُنْسِيتُهَا مِنْ سُورَةِ كَذَا وَكَذَا»
[صحيح البخاري ومسلم]
“Semoga
Allah merahmatinya, ia telah mengingatkanku ini dan itu, satu ayat yang
dilupakan padaku dari surah ini dan itu” [Sahih Bukhari dan Muslim]
Diam
ketika mengarkan Al-Qur’an
{وَإِذَا قُرِئَ
الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ } [الأعراف: 204]
Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka
dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat. [Al-A'raaf:204]
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam berkata kepadaku:
«اقْرَأْ عَلَيَّ»
“Bacakanlah
Al-Qur’an untukku!”
Aku berkata: Apakah
aku membacakannya untukmu, padahal ia diturunkan padamu?
Rasulullah menjawab:
«فَإِنِّي أُحِبُّ
أَنْ أَسْمَعَهُ مِنْ غَيْرِي»
“Aku senang
mendengarnya dari selainku”
Ibnu Mas’ud berkata:
Maka aku membacakan untuknya surah An-Nisaa’, sampai aku membaca:
{فَكَيْفَ إِذَا
جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَؤُلاَءِ شَهِيدًا} [النساء: 41]
Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti) apabila
kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan kami
mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (umatmu). [An-Nisaa’:41]
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«أَمْسِكْ»
“Berhentilah”
Ibnu Mas’ud berkata:
Maka ketika saya lihat, ternyata kedua matanya meneteskan air mata. [Sahih
Bukhari dan Muslim]
Tidak
menjadikan Al-Qur’an sebagai bahan perselisihan
Ibnu Mas'ud radhiyallahu ‘anhu berkata:
Aku mendengar seseorang membaca satu ayat dan aku telah mendengar Rasulullah
membacanya dengan cara yang berbeda, maka aku membawanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dan menceritakannya, dan
aku melihat raut muka tidak senang dari Rasulullah seraya bersabda:
«كِلاَكُمَا مُحْسِنٌ،
وَلاَ تَخْتَلِفُوا، فَإِنَّ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمُ اخْتَلَفُوا فَهَلَكُوا» [صحيح البخاري]
“Kalian berdua sudah betul, dan janganlah
berselisih, karena sesungguhnya orang-orang sebelum kalian telah berselisih dan
akhirnya mereka binasa”. [Sahih Bukhari]
Wallahu a’lam!
Referensi:
تلاوة القرآن المجيد فضائلها آدابها خصائصها ، بقلم: عبد الله سراج الدين
كلام صفوة القرّاءفي فضائل وآداب تلاوة القرآن ، تأليف: فارس بن حسين حجازي
ورتل القرآن ترتيلا
، وصايا وتنبيهات في التلاوة والحفظ والمراجعة ، تأليف: د. أنس أحمد كرزون
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...