Jumat, 17 Juli 2015

Takhrij hadits “Puasalah agar kalian sehat”

بسم الله الرحمن الرحيم


Hadits “anjuran puasa agar sehat” diriwayatkan dari beberapa sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, seperti Abu Hurairah, Ibnu ‘Abbas, dan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhum.

Semua sanad hadits ini sangat lemah, sehingga keseluruhannya tidak mampu saling menguatkan. Berikut penjelasannya:

Idul Fitri; Hari bergembira

بسم الله الرحمن الرحيم



Idul Fitri adalah karuniah dari Allah

Anas radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika tiba di Madinah mendapati penduduknya memiliki dua hari raya, di mana mereka bermain pada hari itu ketika masa Jahiliyah.
Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pada mereka:

«قَدِمْتُ عَلَيْكُمْ وَلَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا، فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ يَوْمَيْنِ خَيْرًا مِنْهُمَا، يَوْمَ الْفِطْرِ، وَيَوْمَ النَّحْرِ» [مسند أحمد: صحيح]

"Saat aku tiba pada kalian, kalian memiliki dua hari raya di mana kalian bermain pada hari itu semasa jahiliyah. Sesungguhnya Allah telah menggantikan bagi kalian dua hari tersebut dengan dua hari yang lebih baik, hari Al-Fithr (Idul Fitri) dan hari An-Nahr (Idul Adha) ". [Musnad Ahmad: Sahih]

Kamis, 16 Juli 2015

Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (10) Puasa bagi yang khawatir terhadap dirinya

بسم الله الرحمن الرحيم


Bab kesepuluh kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhariy adalah: Puasa bagi orang yang khawatir terhadap dirinya karena tidak menikah

Dalam bab ini Imam Bukhari rahimahullah meriwayatkan satu hadits dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘ahu.

‘Alqamah rahimahullah berkata: Ketika kami berjalan bersama Abdullah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Ketika kami bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
“Barangsiapa yang telah mampu (jasmani dan materi) maka hendaklah ia menikah, karena sesungguhnya menikah itu lebih menahan pandangan dan menjaga kemaluan (dari yang haram). Dan barangsiapa yang belum mampu maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa untuknya sebagai pereda nafsu seksual.”

Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (9) Apakah mengatakan: Aku sedang puasa

بسم الله الرحمن الرحيم


Bab kesembilan kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhariy adalah: Bab Apakah seseorang mengatakan: Seungguh aku sedang puasa, jika ia dihina?

Dalam bab ini Imam Bukhari rahimahullah meriwayatkan satu hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘ahu yang sudah diriwayatkan pada bab kedua sebelumnya. Namun pada bab ini ada sedikit perbedaan lafadz dan tambahan pada matannya:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Allah berfirman: Setiap amal anak cucu Adam adalah untuknya kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku, dan Aku sendiri yang akan memberi balasannya.
Puasa itu adalah pelindung, dan jika seorang dari kalian berpuasa pada suatu hari, maka janganlah ia berkata buruk dan berteriak saat bertengkar. Dan jika seseorang menghinanya atau mengajaknya berkelahi maka hendakalah ia mengatakan: “Sesungguhnya saya orang yang sedang puasa
Dan demi (Allah) Yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari bau parfum “misk”.
Untuk orag yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraan yang dia akan bergembira dengan keduanya: Ketika ia berpuka ia bergembira, dan ketika bertemu Rabb-nya ia bergembira dengan puasanya.

Senin, 13 Juli 2015

Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (8) Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta

بسم الله الرحمن الرحيم


Bab kedelapan kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari adalah bab “Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan beramal dengannya ketika puasa”

Dalam bab ini Imam Bukhari rahimahullah meriwayatkan satu hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu;

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan beramal dengannya, maka Allah tidak mengharapkan darinya untuk meninggalkan makanan dan minumannya"

Jumat, 10 Juli 2015

Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (7) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam paling dermawan

بسم الله الرحمن الرحيم


Bab ketujuh kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari adalah bab “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam paling dermawan saat Ramadhan”

Dalam bab ini Imam Bukhari rahimahullah meriwayatkan satu hadits dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma;

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling dermawan dengan kebaikan, dan beliau lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan ketika ditemui oleh Jibril, dan Jibril ‘alaihissalam menemuinya setiap malam di bulan Ramadhan sampai berlalu, Jibril membacakan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam Al-Qur’an. Maka jika Jibril 'alaihissalam menemuinya, sungguh beliau sangat dermawan dengan kebaikan seperti angin yang berhembus”.

Kamis, 09 Juli 2015

Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (6) Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan

بسم الله الرحمن الرحيم


Pembahasan pertama:

Bab keenam kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari adalah bab “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan, harapan, dan niat”.

Dalam bab ini Imam Bukhari menyebutkan satu hadits mu’allaq (sanad terputus) dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, dan satu hadits muttashil (sanad bersambung) dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

Minggu, 05 Juli 2015

Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (5) Apakah boleh dikatakan “Ramadhan”?

بسم الله الرحمن الرحيم


Pembahasan pertama:

Bab kelima kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhariy adalah bab “Apakah (boleh) dikatakan: Ramadhan, atau (harus dikatakan) bulan Ramadhan? Dan (pendapat) orang yang menganggap semuanya boleh (mengatakan Ramadhan atau bulan Ramadhan).

Kemudian Imam Bukhari rahimahullah menyebutkan dua hadits mu’allaq dan tiga hadits muttasil (dengan sanad yang bersambung), dua dari Abu Hurairah dan satu dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhum.

Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (4) Ar-Rayyaan untuk yang berpuasa

بسم الله الرحمن الرحيم


Pembahasan pertama:

Bab keempat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari adalah: Bab surga Ar-Rayyaan untuk orang-orang yang berpuasa.

Jumat, 03 Juli 2015

Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (3) Puasa adalah kaffarah

بسم الله الرحمن الرحيم


Pembahasan pertama:

Bab ketiga kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari adalah: Bab Puasa adalah kaffarah (penghapus dosa)

Pada bab ini Imam Bukhari rahimahullah meriwayatkan satu hadits dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu;

Rabu, 01 Juli 2015

Pintu Surga

بسم الله الرحمن الرحيم



Beberapa ayat dan hadits yang membahas tentang pintu surga:

Surga memiliki beberapa pintu

Allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:

{هَذَا ذِكْرٌ وَإِنَّ لِلْمُتَّقِينَ لَحُسْنَ مَآبٍ (49) جَنَّاتِ عَدْنٍ مُفَتَّحَةً لَهُمُ الْأَبْوَابُ} [ص: 49، 50]

Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa benar-benar (disediakan) tempat kembali yang baik, (yaitu) syurga 'Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka. [Shaad: 49-50]

Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (2) Keutamaan puasa


Pembahasan pertama:

Bab kedua kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhariy adalah: Bab keutamaan puasa.

Dalam bab ini Imam Bukhari rahimahullah meriwayatkan satu hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘ahu.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Puasa itu adalah pelindung, maka janganlah berkata buruk dan berkelakuan bodoh (saat berpuasa). Dan jika seseorang mengajaknya berkelahi atau menghinanya maka hendakalah ia mengatakan: “Sesungguhnya saya sedang puasa” dua kali.
Dan demi (Allah) Yang jiwaku di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah ta’aalaa dari bau parfum “misk”.
(Allah berfirman): Ia meninggalkan makan, minum, dan syahwatnya demi Aku. Ibadah puasa adalah untuk-Ku, dan Aku yang memberi balasannya, dan satu kebaikan dilipat-gandakan sepuluh kali sepertinya.

Penjelasan singkat hadits di atas:

Abu Hurairah dan keistimewaannya

بسم الله الرحمن الرحيم


Biografi singkat sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dan beberapa keistimewaannya: