Rabu, 22 November 2017

Hadits Abu Hurairah; Panggilan di pintu surga

بسم الله الرحمن الرحيم


Imam Al-Bukhariy –rahimahullah- meriwayatkan dalam kitab Shahih-nya:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: " مَنْ أَنْفَقَ زَوْجَيْنِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، نُودِيَ مِنْ أَبْوَابِ الجَنَّةِ: يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا خَيْرٌ، فَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّلاَةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّلاَةِ، وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الجِهَادِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الجِهَادِ، وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصِّيَامِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الرَّيَّانِ، وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّدَقَةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّدَقَةِ "، فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا عَلَى مَنْ دُعِيَ مِنْ تِلْكَ الأَبْوَابِ مِنْ ضَرُورَةٍ، فَهَلْ يُدْعَى أَحَدٌ مِنْ تِلْكَ الأَبْوَابِ كُلِّهَا، قَالَ: «نَعَمْ وَأَرْجُو أَنْ تَكُونَ مِنْهُمْ»

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang menginfaqkan dua pasang dari sesuatu (jiwa dan hartanya) di jalan Allah maka ia akan dipanggil dari pintu-pintu surga: Wahai hamba Allah ini lebih baik! Barangsiapa yang dari ahli shalat (banyak shalat sunnahnya) maka ia akan dipanggil dari pintu shalat, dan barangsiapa yang dari ahli jihad maka ia akan dipanggil dari pintu jihad, dan barangsiapa yang dari ahli puasa maka ia akan dipanggil dari pintu puasa dan pintu Ar-Rayyaan, dan barangsiapa yang dari ahli sedekah maka ia akan dipanggil dari pintu sedekah”.
Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu bertanya: Kukorbankan ibu dan bapakku demi engkau wahai Rasulullah! Tidaklah harus seseorang dipanggil dari semua pintu itu (satu saja sudah cukup), tapi apakah ada orang yang akan dipanggil dari semua pintu itu?
Rasulullah menjawab: “Iya, dan aku berharap engkau adalah salah satu dari mereka”.

Penjelasan singkat hadits ini:

1)      Biografi singkat Abu Hurairah rahdiyallahu ‘anhu. Lihat di sini: Abu Hurairah dan keistimewaannya

2)      Surga memiliki pintu-pintu yang jumlahnya ada delapan pintu.

Allah -subhanahu wa ta’alaa- berfirman:
{وَإِنَّ لِلْمُتَّقِينَ لَحُسْنَ مَآبٍ (49) جَنَّاتِ عَدْنٍ مُفَتَّحَةً لَهُمُ الْأَبْوَابُ} [ص: 49، 50]
Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa benar-benar (disediakan) tempat kembali yang baik, (yaitu) syurga 'Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka. [Shaad: 49-50]

Dari Ubadah bin Ash-Shamit radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:
«مَنْ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَابْنُ أَمَتِهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ، وَأَنَّ الْجَنَّةَ حَقٌّ، وَأَنَّ النَّارَ حَقٌّ؛ أَدْخَلَهُ اللَّهُ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ شَاءَ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Barangsiapa yang bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, dan Isa adalah hamba Allah dan anak hamba-Nya (Maryam), kalimat yang Ia tiupkan ke rahim Maryam, dan ruh dari Allah, dan surga adalah benar adanya, dan neraka adalah benar adanya, Allah akan memasukkannya ke surga dari pintu manapun yang dari 8 pintu surga yang ia kehendaki”. [Sahih Bukhari dan Muslim]

Dari Umar bin Khathab radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:
" مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُبْلِغُ - أَوْ فَيُسْبِغُ - الْوَضُوءَ ثُمَّ يَقُولُ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ ، إِلَّا فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ " [صحيح مسلم]
“Tidaklah seorang dari kalian berwudhu kemudian menyempurnakan wudhunya kemudian membaca: “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berkak disembah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba Allah dan rasul-Nya”, kecuali dibukakan untuknya pintu surga yang delapan dan ia memasukinya dari pintu manapun yang ia inginkan”. [Sahih Muslim]

3)      Surga bagi orang yang menjaga shalat 5 waktu dan sunnah.

Dari ‘Ubadah bin Ash-Shamit radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«خَمْسُ صَلَوَاتٍ كَتَبَهُنَّ اللَّهُ عَلَى الْعِبَادِ، فَمَنْ جَاءَ بِهِنَّ لَمْ يُضَيِّعْ مِنْهُنَّ شَيْئًا اسْتِخْفَافًا بِحَقِّهِنَّ، كَانَ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدٌ أَنْ يُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ، وَمَنْ لَمْ يَأْتِ بِهِنَّ فَلَيْسَ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدٌ، إِنْ شَاءَ عَذَّبَهُ، وَإِنْ شَاءَ أَدْخَلَهُ الْجَنَّةَ» [سنن أبي داود: صححه الشيخ الألباني]
“Lima shalat, Allah mewajibkannya kepada semua hamba, maka barangsiapa yang mendirikannya, tidak melalaikan satupun darinya karena meremehkan haknya maka untuknya di sisi Allah janji akan memasukkannya syurga, dan barangsiapa yang tidak mendirikannya maka tidak ada untuknya di sisi Allah janji, jika Allah menghendaki akan menyiksanya, dan jika Allah menghendaki Allah akan memasukkannya syurga”. [Sunan Abu Dawud: Sahih]

Ma’daan bin Abi Thalhah Al-Ya’mariy rahimahullah berkata: Aku menemui Tsauban radhiyallahu ‘anhu bekas budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka aku bertanya: Beritahulah aku tentang amalan yang jika aku amalkan maka Allah akan memasukkanku ke surga?
Maka ia terdiam, kemudian aku menanyainya lagi namun ia tetap diam, kemudian aku menanyainya yang ke tiga kali maka ia berkata: Aku telah menanyakan hal itu pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka beliau bersabda:
«عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ لِلَّهِ، فَإِنَّكَ لَا تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً، إِلَّا رَفَعَكَ اللهُ بِهَا دَرَجَةً، وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً»
“Hendaklah engkau memperbanyak sujud kepada Allah, karena sesungguhnya engkau tidak sujud kepada Allah satu sujud kecuali Allah mengangkatmu dengannya satu derajat dan menghapus darimu dengannya satu dosa”. [Sahih Muslim]

4)      Surga bagi orang yang jihad di jalan Allah.

Allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:
{إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ} [التوبة: 111]
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; Lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. [At-Taubah: 111]

Dari Abu Musa Al-Asy’ariy radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:
«إِنَّ أَبْوَابَ الْجَنَّةِ تَحْتَ ظِلَالِ السُّيُوفِ» [صحيح مسلم]
“Sesungguhnya pintu-pintu surga berada di bawah tebasan pedang (jihad)”. [Sahih Muslim]

Menuntut ilmu adalah jihad di jalan Allah

Allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:
{وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ} [التوبة: 122]
Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. [At-Taubah:122]

{يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ } [التوبة: 73] [التحريم: 9]
Hai nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah jahannam, dan itu adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya. [At-Taubah:73][At-Tahriim:9]

Jihad melawan orang munafik dengan ilmu dan argumen.

Lihat: Keutamaan ilmu dan ulama

5)      Surga Ar-Rayyan bagi orang yang banyak berpuasa.

Ar-Rayyan bermakna kesenangan yang sangat banyak.

Dari Sahl bin Sa’ad As-Sa’idiy radhiyallahu ‘anhuma; Rasulullah bersabda:
«فِي الجَنَّةِ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابٍ، فِيهَا بَابٌ يُسَمَّى الرَّيَّانَ، لاَ يَدْخُلُهُ إِلَّا الصَّائِمُونَ» [صحيح البخاري]
“Dalam surga ada delapan pintu, di dalamnya ada pintu yang diberi nama Ar-Rayyaan, tidak ada yang memasukinya kecuali orang-orang yang berpuasa”. [Sahih Bukhari]

Dalam riwayat lain:
مَنْ دَخَلَ مِنْهُ شَرِبَ، وَمَنْ شَرِبَ مِنْهُ لَمْ يَظْمَأْ أَبَدًا [مسند أحمد]
“Barangsiapa yang masuk dari pintu itu maka ia akan minum, dan barangsiapa yang minum maka ia tidak akan haus selamanya”. [Musnad Ahmad]

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَبِرَسُولِهِ، وَأَقَامَ الصَّلاَةَ، وَصَامَ رَمَضَانَ كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يُدْخِلَهُ الجَنَّةَ، جَاهَدَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ جَلَسَ فِي أَرْضِهِ الَّتِي وُلِدَ فِيهَا»
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, dan berpuasa Ramadhan, maka wajib bagi Allah untuk memasukkannya ke dalam surga, sama halnya ia berjihad di jalan Allah atau hanya duduk di kampung tempat ia dilahirkan”
Sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, tidak bolehkah kami menyampaikan berita gembira ini kepada orang-orang?
Rasulullah bersabda:
«إِنَّ فِي الجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ، أَعَدَّهَا اللَّهُ لِلْمُجَاهِدِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، مَا بَيْنَ الدَّرَجَتَيْنِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ، فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ، فَاسْأَلُوهُ الفِرْدَوْسَ، فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الجَنَّةِ وَأَعْلَى الجَنَّةِ - أُرَاهُ - فَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ، وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الجَنَّةِ» [صحيح البخاري]
“Sesungguhnya dalam surga itu ada seratus derajat, Allah persiapkan untuk orang-orang yang berjihad di jalan Allah, jarak antara dua derajat seperti jarak antara langit dan bumi. Maka jika kalian meminta kepada Allah, maka mintalah surga Firdaus, karena sesungguhnya ia adalah surga yang terbaik dan surga yang paling tinggi, di atasnya terlihat ‘arsy Ar-Rahman, dan darinya terpancar sungai-sungai surga”. [Sahih Bukhari]

Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
" مَنْ خُتِمَ لَهُ بِصِيَامِ يَوْمٍ دَخَلَ الْجَنَّةَ " [مسند البزار: صحيح]
“Barangsiapa yang diakhiri amalannya (wafat) dengan puasa sehari maka ia masuk surga”. [Musnad Al-Bazzar: Sahih]

Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu bertanya: Wahai Rasulullah, sampaikanlah kepadaku satu amalan yang bisa memasukkanku ke dalam surga?
Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam menjawab:
"عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ؛ فَإِنَّهُ لَا عِدْلَ لَهُ " أَوْ قَالَ: " لَا مِثْلَ لَهُ " [مسند أحمد: صحيح]
“Hendaklah engkau berpuasa, karena ia tidak ada samanya”. [Musnad Ahmad: Sahih]

Lihat: Keutamaan puasa

6)      Surga bagi orang yang banyak bersedekah.

Allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:
{وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (133) الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ ... } [آل عمران: 133، 134]
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, … . [Ali ‘Imran: 133-134]

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«سَبَقَ دِرْهَمٌ مِائَةَ أَلْفِ دِرْهَمٍ»
"Satu dirham -pahalanya- bisa mendahului seratus ribu dirham."
Mereka bertanya; 'Bagaimana hal itu? '
Beliau bersabda:
«كَانَ لِرَجُلٍ دِرْهَمَانِ تَصَدَّقَ بِأَحَدِهِمَا، وَانْطَلَقَ رَجُلٌ إِلَى عُرْضِ مَالِهِ، فَأَخَذَ مِنْهُ مِائَةَ أَلْفِ دِرْهَمٍ فَتَصَدَّقَ بِهَا»
'Seseorang memiliki uang dua dirham, lalu mensedekahkan satu dirham; dan seseorang pergi ke tempat hartanya yang melimpah ruah, ia mengambil darinya seratus ribu dirham, lalu ia bersedekah dengannya." [Sunan An-Nasaiy: Hasan]

Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
" وَمَنْ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ " [مسند أحمد: صحيح لغيره]
“Dan barangsiapa yang bersedekah dangan satu sedekah mengharapkan wajah Allah, ia diwafatkan dengan amalan itu maka ia masuk surga”. [Musnad Ahmad: Sahih]

Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" إِنَّ فِي الجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا "
“Sesungguhnya di dalam surga ada kamar yang terlihat bagian luarnya dari dalam dan bagian dalamnya dari luar”.
Seorang A'rabiy berdiri dan bertanya: Untuk siapa kamar itu ya Rasulullah?
Rasulullah menjawab:
" لِمَنْ أَطَابَ الكَلَامَ، وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ، وَأَدَامَ الصِّيَامَ، وَصَلَّى بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ " [سنن الترمذي: حسن]
“Bagi orang yang baik tutur katanya, memberi makan, selalu berpuasa, dan salat di malam hari saat orang-orang sedang tidur”. [Sunan Tirmidzi: Hasan]

Lihat: Keutamaan zakat, infaq, dan sedekah dalam As-Sunnah

7)      Keistimewaan Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu yang banyak beribadah, dan akan dipanggil pada hari kiamat dari semua pintu surga.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya:
" مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ صَائِمًا؟ "
Siapa diantara kalain yang berpuasa pagi hari ini?
Abu Bakr menjawab: Saya.
Rasulullah bertanya lagi:
" فَمَنْ تَبِعَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ جَنَازَةً؟ "
Siapa diantara kalian yang mengantar jenazah hari ini?
Abu Bakr menjawab: Saya.
Rasulullah bertanya lagi:
" فَمَنْ أَطْعَمَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ مِسْكِينًا؟ "
Siapa diantara kalian yang memberi makan orang miskin hari ini?
Abu Bakr menjawab: Saya.
Rasulullah bertanya lagi:
" فَمَنْ عَادَ مِنْكُمُ الْيَوْمَ مَرِيضًا؟ "
Siapa diantara kalain yang menjenguk orang sakit hari ini?
Abu Bakr menjawab: Saya.
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
" مَا اجْتَمَعْنَ فِي امْرِئٍ، إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ " [صحيح مسلم]
“Amalan-amalan tersebut tidak terkumpul pada seseorang kecuali ia akan masuk surga”. [Sahih Muslim]

Llihat: Keistimewaan Abu Bakr Ash-Shiddiiq radhiyallahu 'anhu

8)      Boleh beramal mengharapkan surga Allah subahanahu wa ta’aalaa.

Diantara do’a-do’a Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam:
اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ
“Ya Allah .. aku meminta kepada-Mu surga dan apa yang bisa mendekatkanku kepadanya dari perkataan atau perbuatan” [Musnad Ahmad: Sahih]

Dalam sebuah hadits qudsi Allah -subhanahu wata'aala- berkata kepada surga:
أَنْتِ رَحْمَتِي أَرْحَمُ بِكِ مَنْ أَشَاءُ مِنْ عِبَادِي
"Engkau adalah rahmat-Ku, Aku merahmati denganmu siapa saja yang Aku kehendaki dari hamba-hambaKu."
Dan berkata kepada neraka:
إِنَّمَا أَنْتِ عَذَابِي أُعَذِّبُ بِكِ مَنْ أَشَاءُ مِنْ عِبَادِي
"Engkau adalah azab-Ku, Aku menyiksa denganmu siapa saja yang Aku kehendaki dari hamba-hambaKu." [Sahih Bukhari dan Muslim]

Wallahu ta’aalaa a’lam!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...