بسم الله الرحمن الرحيم
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{شَهْرُ رَمَضَانَ
الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ
فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ
الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ
وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ} [البقرة: 185]
Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu
dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di
antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia
berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya
itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan
hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya
kamu bersyukur.
[Al-Baqarah:185]
Kita bersyukur dengan datangnya bulan Ramadhan, bulan penuh berkah dan
kebaikan, bulan diturunkannya Al-Qur’an yang mulia sebagai petunjuk, bulan
berpuasa yang memiliki banyak keutamaan, Allah memberikan keringanan dalam
menjalankannya, dan masih banyak lagi nikmat-nikmat Allah yang mesti kita
syukuri dengan hadirnya bulan Ramadhan.
Perintah bersyukur
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ
بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ
أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ} [لقمان: 14]
Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu-bapaknya; Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan
kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. [Luqman:14]
{فَابْتَغُوا
عِنْدَ اللَّهِ الرِّزْقَ وَاعْبُدُوهُ وَاشْكُرُوا لَه} [العنكبوت: 17]
Maka mintalah rezki itu di sisi Allah, dan sembahlah dia dan
bersyukurlah kepada-Nya.
[Al-'Ankabuut:17]
{فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ
وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ} [البقرة: 152]
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu,
dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. [Al-Baqarah:152]
Bersyukur adalah ibadah
Allah subhanahu wa
ta'aalaa berfirman:
{يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا
لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ} [البقرة: 172]
Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik
yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar
kepada-Nya kamu menyembah. [Al-Baqarah:172]
{فَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا وَاشْكُرُوا
نِعْمَتَ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ} [النحل: 114]
Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah
kepadamu; Dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja
menyembah. [An-Nahl:114]
Kita
diciptakan untuk bersyukur
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{وَاللَّهُ
أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ
السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ } [النحل: 78]
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam
keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. [An-Nahl:78]
Allah memberi rezeki agar kita bersyukur
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{وَرَزَقَكُمْ مِنَ
الطَّيِّبَاتِ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ } [الأنفال: 26] [النحل: 72] [غافر: 64]
Dan diberi-Nya kamu rezeki
dari yang baik-baik agar kamu bersyukur. [Al-Anfaal:26]
Allah menetapkan syari’at-Nya agar kita bersyukur
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{مَا
يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ
وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ} [المائدة: 6]
Allah tidak hendak
menyulitkan kamu (dengan syari'at-Nya), tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. [Al-Maaidah:6]
Orang beriman senantiasa bersyukur
Dari Shuhaib radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«عَجَبًا لِأَمْرِ
الْمُؤْمِنِ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ،
إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ،
صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ» [صحيح مسلم]
"Sangat menakjubkan
urusan seorang Mukmin, semua urusannya terasa baik, dan itu tidak terjadi pada siapapun
kecuali pada seoran Mukmin, jika ia mendapat kebaikan ia bersyukur, maka itu
baik baginya, dan jika ditimpa musibah ia bersabar, maka itu baik
baginya". [Sahih Muslim]
Bersyukur untuk kebaikan diri sendiri
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ
لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ} [النمل: 40]
Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya
dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar,
maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia". [An-Naml: 40]
{وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ
الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ
وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ} [لقمان: 12]
Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada
Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur
(kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan
barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji". [Luqman: 12]
Allah
mengetahui siapa yang bersyukur
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَعْلَمَ
بِالشَّاكِرِينَ} [الأنعام: 53]
"Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang
orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?" [Al-An’aam: 53]
Keutamaan
bersyukur:
1)
Bersyukur
untuk mendapat ridah Allah
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{إِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ
غَنِيٌّ عَنْكُمْ وَلَا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإِنْ تَشْكُرُوا يَرْضَهُ
لَكُمْ} [الزمر: 7]
Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak
memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika
kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu. [Az-Zumar: 7]
2) Allah
memberi balasan bagi orang yang bersyukur
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ} [آل عمران: 144]
Dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang
yang bersyukur. [Ali
‘Imran: 144]
3) Bersyukur
agar nikmat ditembah
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ
شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ} [إبراهيم: 7]
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat)
kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku
sangat pedih". [Ibrahim:7]
4) Menolak
adzab Allah dengan bersyukur
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{مَا يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ
إِنْ شَكَرْتُمْ وَآمَنْتُمْ وَكَانَ اللَّهُ شَاكِرًا عَلِيمًا} [النساء: 147]
Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur
dan beriman?! Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui. [An-Nisaa’: 147]
5) Pahalanya
sama dengan pahala orang berpuasa dan bersabar
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«الطَّاعِمُ الشَّاكِرُ بِمَنْزِلَةِ
الصَّائِمِ الصَّابِرِ» [سنن الترمذي: صحيح]
"Orang yang makan dan pandai bersyukur seperti
derajat orang yang berpuasa dan penyabar." [Sunan Tirmidziy: Shahih]
Dari Sinan bin Sannah Al-Aslamiy radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«الطَّاعِمُ الشَّاكِرُ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ
الصَّائِمِ الصَّابِرِ» [سنن ابن ماجه: صحيح]
"Orang yang makan lagi bersyukur akan mendapat
pahala seperti seorang yang berpuasa lagi bersabar. " [Sunan Ibnu Majah:
Shahih]
6) Lebih
baik dari nikmat yang didapat
Dari Anas radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" مَا أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَى عَبْدٍ
نِعْمَةً فَقَالَ: الْحَمْدُ لِلَّهِ، إِلَّا كَانَ الَّذِي أَعْطَى أَفْضَلَ مِمَّا
أَخَذَ " [سنن ابن ماجه: حسن]
"Tidaklah Allah memberikan kenikmatan kepada
seorang hamba, kemudian ia mengucapkan; "Segala puji bagi Allah",
kecuali apa yang dia berikan itu (ucapan syukurnya) lebih utama dari apa yang telah
ia terima." [Sunan Ibnu Majah: Hasan]
Dari Abu Umamah radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَا أَنْعَمَ اللهُ عَلَى عَبْدٍ، فَحَمِدَ
اللهَ عَلَيْهَا إِلَّا كَانَ ذَلِكَ الْحَمْدُ أَفْضَلُ مِنْ تِلْكَ النِّعْمَةِ»
[المعجم الكبير
للطبراني: حسن لغيره]
"Tidaklah Allah memberikan kenikmatan kepada
seorang hamba, kemudian ia memuji Allah atas nikmat tersebut, kecuali pujian itu
lebih utama dari nikmat yang ia peroleh." [Al-Mu’jam Al-Kabiir karya
Ath-Thabaraniy: Hasan ligairih]
7) Hamba
Allah yang terbaik di hari kiamat
Dari ‘Imran bin Hushain radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«إِنَّ أَفْضَلَ عِبَادِ اللهِ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْحَمَّادُونَ» [المعجم الكبير للطبراني: صححه الألباني]
“Hamba Allah yang terbaik di hari kiamat adalah
yang banyak memuji (bersyukur) kepada Allah”. [Al-Mu’jam Al-Kabiir karya
Ath-Thabaraniy: Shahih]
Tiga
tahapan syukur:
a) Syukur
dengan hati.
Meyakini bahwa segala nikmat yang diperoleh
datangnya dari Allah semata, Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ
اللَّهِ} [النحل: 53]
Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari
Allah-lah (datangnya). [An-Nahl: 53]
b) Syukur
dengan lisan.
Dengan mengucapkan “Alhamdulillah”, Allah subhanahu
wa ta'alaa berfirman menceritakan ucapan syukur ahli surga:
{الْحَمْدُ لِلَّهِ
الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ}
[الأعراف: 43]
“Segala puji bagi
Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini, dan kami sekali-kali tidak
akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk". [Al-A'raaf:43]
Aisyah radhiyallahu 'anha berkata: Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam jika melihat sesuatu yang menyenangkannya beliau
mengatakan ..
الْحَمْدُ لِلَّهِ
الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَات
"Segala puji
bagi Allah yang dengan nikmatnya sempuna segala amal saleh".
Dan jika melihat sesuatu yang tidak menyenangkannya
beliau mengatakan ...
الْحَمْدُ لِلَّهِ
عَلَى كُلِّ حَالٍ
"Segala puji
bagi Allah atas segala hal". [Sunan Ibnu Majah: Hasan]
c) Syukur
dengan perbuatan.
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{اعْمَلُوا
آلَ دَاوُودَ شُكْرًا وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ} [سبأ: 13]
Beramallah hai keluarga Daud untuk bersyukur
(kepada Allah), dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih. [Saba':13]
{فَاتَّقُوا
اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُون} [آل عمران: 123]
Karena itu bertakwalah
kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya. [Ali Imran:123]
Al-Mugirah bin Syu'bah radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam mendirikan shalat malam sampai kakinya bengkak, ditanyakan
kepadanya: Kenapa engkau malakukan ini padahal Allah telah mengampuni
dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab:
«أَفَلاَ أَكُونُ
عَبْدًا شَكُورًا» [صحيح البخاري ومسلم]
“Tidakkah aku menjadi seorang hamba yang
bersyukur?!” [Sahih Bukhari dan Muslim]
Sujud syukur
Abdurrahman bin 'Auf radhiyallahu 'anhu berkata: Aku
mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau dalam
keadaan sujud, dan beliau memanjangkan sujudnya. Rasulullah berkata:
" أَتَانِي جِبْرِيلُ
قَالَ: مَنْ صَلَّى عَلَيْكَ صَلَّيْتُ عَلَيْهِ، وَمَنْ سَلَّمَ عَلَيْكَ سَلَّمْتُ
عَلَيْهِ ؛ فَسَجَدْتُ لِلَّهِ شُكْرًا "
“Jibril mendatangiku dan berkata:
"Barangsiapa yang bershalawat kepadmu akupun akan bersalawat kepadanya,
dan barangsiapa yang memberi salam kepadamu akupun akan memberi salam
kepadanya"; maka aku sujud untuk Allah ungkapan rasa syukur.” [Fadhlu
Ash-Shalaah 'ala An-Nabiy: Sahih]
Menyukuri nikmat dengan memanfaatkannya dengan baik
Malik bin Nadhlah radhiyallahu 'anhu berkata: "Aku mendatangi Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dengan baju yang lusuh. Maka beliau bertanya: "Apakah
engkau mempunyai harta?"
Aku menjawab, "Ya."
Beliau bertanya lagi: "Harta apa saja?"
Aku menjawab, "Allah telah memberiku unta, kambing, kuda dan
budak."
Beliau bersabda:
«فَإِذَا
آتَاكَ اللَّهُ مَالًا فَلْيُرَ أَثَرُ نِعْمَةِ اللَّهِ عَلَيْكَ، وَكَرَامَتِهِ»
[سنن أبي داود: صحيح]
"Jika Allah memberimu harta maka tampakkanlah wujud dari
nikimat-Nya dan pemberian-Nya itu pada dirimu." [Sunan Abi Daud: Shahih]
Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam
bersabda:
«كُلُوا، وَاشْرَبُوا، وَتَصَدَّقُوا، وَالْبَسُوا،
فِي غَيْرِ مَخِيلَةٍ وَلَا سَرَفٍ، إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ أَنْ تُرَى نِعْمَتُهُ عَلَى
عَبْدِهِ» [مسند أحمد:
حسن]
"Makanlah, minumlah, bersedekahlah, dan berpakaianlah kalian dengan
tidak merasa bangga dan sombong serta berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah
bangga bila nikmat-Nya ada pada hamba-Nya diperlihatkan." [Musnad Ahmad:
Hasan]
Dalam riwayat lain:
«إِنَّ
اللَّهَ يُحِبَّ أَنْ يَرَى أَثَرَ نِعْمَتِهِ عَلَى عَبْدِهِ»
“Sesungguhnya Allah senang
melihat bekas nikmat-Nya ada pada hamba-Nya”. [Sunan Tirmidziy: Hasan Shahih]
Mensyukuri
Allah dengan mensyukuri pemberian manusia
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
لَا يَشْكُرُ اللَّهَ
مَنْ لَا يَشْكُرُ النَّاسَ [سنن أبي داود: صحيح]
"Seseorang
tidak dianggap mensyukuri Allah jika tidak mensyukuri pemberian orang
lain". [Sunan At-Tirmidzi: Sahih]
Kebanyakan orang tidak bersyukur
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{إِنَّ اللَّهَ لَذُو
فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ} [البقرة: 243]
Sesungguhnya Allah
mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur. [Al-Baqarah:243] [Yunus:60] [An-Naml:73] [Gaafir:61]
{وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ
شَاكِرِينَ} [الأعراف: 17]
Iblis berkata kepada Allah:
“Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” [Al-A'raaf:17]
{ذَلِكَ مِنْ فَضْلِ
اللَّهِ عَلَيْنَا وَعَلَى النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ}
[يوسف: 38]
Yang demikian itu adalah
dari karunia Allah kepada kami dan kepada manusia (seluruhnya); tetapi
kebanyakan manusia tidak mensyukuri (Nya). [Yusuf:38]
Do’a meminta rasa syukur.
Allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:
{وَقَالَ
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ
وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ}
[النمل: 19]
Dan dia (Nabi Sulaiman) berdoa: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk
tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan
kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau
ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu
yang saleh". [An-Naml:19]
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ
وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ
وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
"Ya Tuhanku, tunjukilah
aku untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku dan
kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau
ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.
Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang berserah diri". [Al-Ahqaaf:15]
Ibnu Abbas radhiyallahu
'anhuma berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering
mengucapkan do'a ini ...
رَبِّ أَعِنِّيْ وَلاَ
تُعِنْ عَلَىَّ وَانْصُرْنِيْ وَلاَ تَنْصُرْ عَلَيَّ وَامْكُرْ لِيْ وَلاَ تَمْكُرْ
عَلَىَّ وَاهْدِنِيْ وَيَسِّرْ هُدَايَ إِلَىَّ وَانْصُرْنِيْ عَلَى مَنْ بَغَى عَلَيَّ
. اللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ لَكَ شَاكِرًا لَكَ ذَاكِرًا لَكَ رَاهِبًا لَكَ مِطْوَاعًا
إِلَيْكَ مُخْبِتًا أَوَّاهًا مُنِيبًا . رَبِّ تَقَبَّلْ تَوْبَتِيْ وَاغْسِلْ حَوْبَتِيْ
وَأَجِبْ دَعْوَتِيْ وَثَبِّتْ حُجَّتِيْ وَاهْدِ قَلْبِيْ وَسَدِّدْ لِسَانِيْ وَاسْلُلْ
سَخِيمَةَ قَلْبِيْ
“Ya Tuhan-ku .. bantulah
aku dan jangan bantu musuhku, berilah aku kemenangan dan jangan beri kemenangan
bagi lawanku, hinakanlah musuhku dan jangan hinakan aku, berilah aku hidayah
dan mudahkan aku menerima hidayah, dan bantulah aku melawan orang-orang yang
mendzalimi aku. Ya Allah .. jadikanlah aku bersyukur pada-Mu, mengingat
pada-Mu, takut pada-Mu, taat kepada-Mu, tunduk, mengharap dan kembali pada-Mu.
Ya Tuhan-ku .. terimalah taubatku, cucilah dosa-dosaku, kabulkanlah do'aku,
kuatkanlah argumenku, tunjukilah hatiku, tepatkanlah ucapanku, cabutlah
kedengkian hatiku." [Sunan Abi Daud: Sahih]
Mu'az bin Jabal radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memegang tanganku dan berkata: Wahai Mu'az .. demi Allah aku
mencintaimu, demi Allah aku mencintaimu, demi Allah aku mencintaimu. Aku
wasiatkan padamu wahai Mu'az untuk tidak meninggalkan membaca setiap akhir
shalat ..
اللَّهُمَّ أَعِنِّيْ
عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
"Ya Allah bantulah aku untuk mengingat-Mu, mensyukuri-Mu, dan beribadah
kepada-Mu dengan baik". [Sunan Abi Daud: Sahih]
Hakikat syukur
Ibnu Rajab Al-Hanbaliy rahimahullah berkata:
كل نعمة على العبد
من الله في دين أو دنيا يحتاج إلى شكر عليها ، ثم للتوفيق للشكر عليها نعمة أخرى تحتاج
إلى شكر ثان ، ثم التوفيق للشكر الثاني نعمة أخرى يحتاج إلى شكر أخر ، وهكذا أبدا فلا
يقدر العبد على القيام بشكر النعم ، وحقيقة الشكر الإعتراف بالعجز عن الشكر [لطائف المعارف لابن رجب الحنبلي ص395]
“Semua nikmat yang didapat seorang hamba
dari Allah berupa agama atau dunia memerlukan sikap syukur, kemudian taufik
Allah untuk bersyukur adalah kenikmatan baru yang harus disyukuri juga,
kemudian taufik sikap syukur yang kedua adalah nikmat yang baru lagi yang juga
membutuhkan rasa syukur lagi, dan demikianlah selamanya seorang hamba tidak
akan mampu memenuhi tuntutan syukur atas nikmat Allah. Dan hakikat syukur
adalah mengakui kelemahan hamba untuk bersyukur dengan sempurna.” [Lathaif
Al-Ma'arif]
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Keistimewaan bulan Ramadhan - Keutamaan puasa - Ramadhan bulan penuh berkah
BaarakaLLah ya akhiy....!
BalasHapusWa fiika baarakallah!
Hapus