Rabu, 18 Desember 2019

Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (39) Kapan qadha’ Ramadhan ditunaikan?

بسم الله الرحمن الرحيم
A.    Penjelasan pertama.
Imam Bukhari rahimahullah berkata:

بَابٌ: مَتَى يُقْضَى قَضَاءُ رَمَضَانَ
“Bab: Kapan qadha’ Ramadhan ditunaikan?”
Dalam bab ini imam Bukhari rahimahullah menjelaskan bagaimana cara mengqadha puasa Ramadhan dengan menyebutkan beberapa atsar Sahabat dan Tabi’in.

Minggu, 15 Desember 2019

Hadits 'Ubadah bin Ash-Shamith; Masuk surga melalui 8 pintu

بسم الله الرحمن الرحيم
‘Ubadah bin Ash-Shamit -radhiallahu 'anhu- berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَنْ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُه،ُ وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَابْنُ أَمَتِهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْه،ُ وَأَنَّ الْجَنَّةَ حَق،ٌّ وَأَنَّ النَّارَ حَق،ٌّ أَدْخَلَهُ اللَّهُ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ شَاءَ
"Barangsiapa mengucapkan: Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, bersaksi bahwa Nabi Isa adalah hamba Allah, anak hamba-Nya dan kalimah Allah yang Dia letakkan pada Maryam dan ruh dari-Nya, surga itu benar adanya dan neraka itu juga benar adanya, maka Allah akan memasukkan ia ke dalam Surga melalui salah satu dari delapan pintu Surga yang dia kehendaki." [Shahih Bukhari dan Muslim]

Sabtu, 14 Desember 2019

Hadits Tsauban; Cinta dunia dan takut mati

بسم الله الرحمن الرحيم
Dari Tsauban radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«يُوشِكُ الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا»، فَقَالَ قَائِلٌ: وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ؟ قَالَ: «بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ، وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ، وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ، وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمُ الْوَهْنَ»، فَقَالَ قَائِلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَا الْوَهْنُ؟ قَالَ: «حُبُّ الدُّنْيَا، وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ»
"Sudah dekat masanya umat-umat (yang memusuhi Islam) saling mengajak untuk membinasakan kalian sebagaimana orang yang mau makan saling mengajak menuju hidangannya".
Seorang bertanya: Apakah karena kami sedikit pada waktu itu?
Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- menjawab: "Bahkan kalian pada waktu itu banyak akan tetapi kalian lemah seperti buih di lautan, dan Allah mencabut dari hati musuh-musuh kalian rasa gentar kepadamu dan Allah menamkan pada hati kalian sifat "Al-Wahan"."
Seseorang bertanya: Ya Rasulullah, apa itu "al-wahn”?
Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- menjawab: "Cinta dunia dan takut mati". [Sunan Abu Daud: Sahih]

Rabu, 11 Desember 2019

Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (38) {Dan wajib bagi orang-orang yang bisa menjalankan puasa (namun mereka tidak berpuasa) membayar fidyah}

بسم الله الرحمن الرحيم
A.    Penjelasan pertama.
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
بَابُ {وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ} [البقرة: 184]
Bab: {Dan wajib bagi orang-orang yang bisa menjalankan puasa (namun mereka tidak berpuasa) membayar fidyah} [Al-Baqarah: 184]
Pada bab ini, imam Bukhari rahimahullah ingin menjelaskan makna firman Allah subhanahu wata’aalaa yang membolehkan tidak berpuasa Ramadhan sekalipun mampu tapi dengan syarat membayar fidyah.
Kemudian imam Bukhari menyebutkan beberapa atsar Sahabat Nabi yang menunjukkan bahwa ayat tersebut telah dinasakh (dihapus hukumnya).

Jumat, 06 Desember 2019

Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (37) Orang yang membatalkan puasa dalam perjalanan jauh untuk dilihat orang

بسم الله الرحمن الرحيم
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
بَابُ مَنْ أَفْطَرَ فِي السَّفَرِ لِيَرَاهُ النَّاسُ
“Bab: Orang yang membatalkan puasa dalam perjalanan jauh supaya dilihat orang”
Beberapa bab sebelumnya telah disebutkan tentang hukum berpuasa ketika bepergian jauh, kapan dibolehkan dan kapan dilarang. Dan dalam bab ini imam Bukhari ingin menjelaskan bahwa meninggalkan puasa ketika bepergian jauh lebih baik ketika ingin memberikan contoh atau pengajaran kepada orang lain.

Sabtu, 30 November 2019

Mengenal agama yang Hanif

بسم الله الرحمن الرحيم
Perintah mengikuti agama yang hanif
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{قُلْ صَدَقَ اللَّهُ فَاتَّبِعُوا مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ} [آل عمران: 95]
Katakanlah: "Benarlah (apa yang difirmankan) Allah". Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik. [Ali ‘Imran: 95]

Jumat, 29 November 2019

3 perkara yang harus diketahui dan diamalkan

بسم الله الرحمن الرحيم
Ada tiga perkara yang harus diketahui dan diamalkan bagi setiap muslim dan muslimah:
Pertama: Allah yang menciptakan kita, dan memberi kita rezki. Allah tidak membiarkan kita terlantar, akan tetapi Allah mengutus rasul-Nya kepada kita. Siapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya akan masuk surga, dan siapa yang durhaka maka pantas masuk neraka.

Rabu, 27 November 2019

Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (36) Para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak mencela satu sama lain dalam berpuasa atau tidak

بسم الله الرحمن الرحيم
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
بَابٌ: لَمْ يَعِبْ أَصْحَابُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا فِي الصَّوْمِ وَالإِفْطَارِ
Bab: Para sahabat Nabi -shallallahu ‘alaihi wasallam- tidak mencela satu sama lain dalam berpuasa atau tidak (ketika dalam perjalanan jauh)
Dalam bab ini, imam Bukhari menjelaskan bagaimana sikap sahabat Nabi -radhiyallahu 'anhum- ketika bepergian jauh, ada yang berpuasa dan ada yang tidak.

Rabu, 20 November 2019

Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (35) Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kepada seorang yang dinaungi saat panas terik

بسم الله الرحمن الرحيم
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
بَابُ قَوْلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِمَنْ ظُلِّلَ عَلَيْهِ وَاشْتَدَّ الحَرُّ: «لَيْسَ مِنَ البِرِّ الصَّوْمُ فِي السَّفَرِ»
Bab: Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kepada seorang yang dinaungi saat panas terik “Tidak termasuk kebajikan berpuasa dalam perjalanan".
Dua bab sebelumnya telah dijelaskan bolehnya berpuasa ketika bepergian jauh secara umum baik itu di bulan Ramadhan atau di waktu lain. Adapun dalam bab ini, imam Bukhari memberikan pengecualian dengan menyebutkan satu hadits dari Jabir bin Abdillah -radhiyallahu 'anhuma- yang menunjukkan larangan berpuasa ketika dalam perjalanan jauh bagi yang tidak sanggup atau tersiksa.

Sabtu, 16 November 2019

Hadits Ali mencitai dan dicintai Allah dan Rasul-Nya

بسم الله الرحمن الرحيم
Salamah bin Al-Akwa’ radhiyallahu 'anhu berkata;
كَانَ عَلِيٌّ قَدْ تَخَلَّفَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي خَيْبَرَ وَكَانَ بِهِ رَمَدٌ فَقَالَ: أَنَا أَتَخَلَّفُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ؟! فَخَرَجَ عَلِيٌّ فَلَحِقَ بِالنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا كَانَ مَسَاءُ اللَّيْلَةِ الَّتِي فَتَحَهَا اللَّهُ فِي صَبَاحِهَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم:َ لَأُعْطِيَنَّ الرَّايَةَ غَدًا رَجُلًا يُحِبُّهُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَيُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ يَفْتَحُ اللَّهُ عَلَيْهِ! فَإِذَا نَحْنُ بِعَلِيٍّ وَمَا نَرْجُوهُ فَقَالُوا: هَذَا عَلِيٌّ! فَأَعْطَاهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرَّايَةَ فَفَتَحَ اللَّهُ عَلَيْهِ
'Ali pernah tertinggal dari Nabi -shallallahu 'alaihi wasallam- dalam perang Khaibar (tahun 7 H) karena saat itu dia terkena penyakit mata. Dia berkata; "Aku tertinggal dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?!".
Kemudian 'Ali keluar menyusul dan bertemu dengan Nabi -shallallahu 'alaihi wasallam-. Pada waktu malam hari dimana kemudian pada pagi harinya Allah memenangkan Kaum Muslimin, Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda:
"Aku akan memberikan bendera komando perang ini kepada seorang laki-laki yang Allah dan Rasul-Nya mencintainya, dan ia mencintai Allah dan Rasul-Nya, Allah akan memberi kemenangan ini lewat tangannya".
Ketika kami bersama 'Ali padahal kami tidak menyangka keberadaannya, mereka berkata; "Ini 'Ali".
Maka Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- memberikan bendera itu kepadanya lalu Allah memberi kemenangan kepadanya. [Sahih Bukhari]

Rabu, 13 November 2019

Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (34) Jika seseorang berpuasa beberapa hari di bulan Ramadhan kemudian bepergian jauh

بسم الله الرحمن الرحيم
A.    Penjelasan pertama.
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
بَابُ إِذَا صَامَ أَيَّامًا مِنْ رَمَضَانَ ثُمَّ سَافَرَ
“Bab: Jika seseorang berpuasa beberapa hari di bulan Ramadhan kemudian bepergian jauh”
Pada bab sebelumnya telah dijelaskan hukum berpuasa ketika bepergian jauh secara umum, sedangkan pada bab ini imam Bukhari ingin menjelaskan secara khusus hukum ketika seseorang telah berpuasa beberapa hari di bulan Ramadhan kemudian ia berpargian jauh, apakah ia boleh tidak puasanya?
Bab ini sepertinya isyarat untuk membantah pendapat yang tidak membolehkan, seperti Abu Mijlaz Lahiq bin Humaid As-Sadusiy Al-Bashriy Al-A’war (w.106 atau 109 H) -rahimahullah-:

Kamis, 07 November 2019

Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (33) Berpuasa dan berbuka saat bepergian jauh

بسم الله الرحمن الرحيم
A.    Penjelasan pertama.
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
بَابُ الصَّوْمِ فِي السَّفَرِ وَالإِفْطَارِ
“Bab: Berpuasa dan berbuka saat bepergian jauh”
Dalam bab ini imam Bukhari menyebutkan dua hadits dari Ibnu Abi Aufa dan Aisyah radhiyallahu ‘anhuma yang menunjukkan bolehnya berpuasa atau tidak berpuasa saat bepergian jauh (musafir).

Rabu, 06 November 2019

Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (32) Bekam dan muntah bagi orang yang berpuasa

بسم الله الرحمن الرحيم
A.    Penjelasan pertama.
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
بَابُ الحِجَامَةِ وَالقَيْءِ لِلصَّائِمِ
“Bab: Bekam dan muntah bagi orang yang berpuasa”
Bab ini membahas tentang hukum berbekam dan muntah saat berpuasa, apakah membatalkan atau tidak.
Dalam bab ini Imam Bukhari rahimahullah menyebutkan beberapa atsar dan hadits yang berkaitan dengan masalah ini. Ada riwayat yang menunjukkan batal dan ada juga yang menunjukkan tidak batal.
Imam Bukhari rahimahullah berkata:

Selasa, 05 November 2019

Syarah Arba’in hadits (4) Ibnu Mas’ud; Proses penciptaan dan perjalanan hidup manusia

بسم الله الرحمن الرحيم
Dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia mengatakan: Telah menceritakan kepada kami Rasulullah shallallahu 'alaihi wa aalihi wasallam dan beliau adalah orang yang jujur lagi dibenarkan: "Sungguh salah seorang diantara kalian dihimpun penciptaannya dalam perut ibunya selama empat puluh hari dalam bentuk air mani, kemudian menjadi segumpal darah juga selama itu, kemudian menjadi segumpal daging juga selama itu, kemudian Allah mengutus malaikat kemudian ditiupkan ruh padanya, dan diperintahkannya dengan empat hal: Dicatat rejekinya, ajalnya, amalannya, sengsara ataukah bahagia. Demi Allah, Yang tiada tuhan selain-Nya, sungguh salah seorang diantara kalian telah mengamalkan amalan-amalan penghuni surga, sehingga tak ada jarak antara dia dan surga selain sehasta, tetapi takdir mendahuluinya sehingga ia mengamalkan amalan penghuni neraka sehingga ia memasukinya. Dan sungguh ada seseorang yang mengamalkan amalan-amalan penghuni neraka, sehingga tak ada jarak antara dia dan neraka selain sehasta, lantas takdir mendahuluinya sehingga ia melakukan amalan penghuni surga sehingga ia memasukinya." Diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim.

Sabtu, 02 November 2019

Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (31) Orang bersetubuh di (siang hari) bulan Ramadhan, apakah boleh memberi makan keluarganya dari kaffarah jika mereka membutuhkan?

بسم الله الرحمن الرحيم
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
بَابُ المُجَامِعِ فِي رَمَضَانَ، هَلْ يُطْعِمُ أَهْلَهُ مِنَ الكَفَّارَةِ إِذَا كَانُوا مَحَاوِيجَ
“Bab: Orang bersetubuh di (siang hari) bulan Ramadhan, apakah boleh memberi makan keluarganya dari kaffarah jika mereka membutuhkan?”
Dalam bab ini, Imam Bukhari rahimahullah meriwayatkan kembali hadits yang telah ia riwayatkan pada bab sebelumnya dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Ia berkata:

Kamis, 31 Oktober 2019

Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (30) Jika bersetubuh di (siang hari) bulan Ramadhan dan ia tidak memiliki sesuatu kemudian ia diberi sedekah maka hendaklah ia membayar kaffarah

بسم الله الرحمن الرحيم
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
بَابُ إِذَا جَامَعَ فِي رَمَضَانَ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَيْءٌ، فَتُصُدِّقَ عَلَيْهِ فَلْيُكَفِّرْ
“Bab: Jika bersetubuh di (siang hari) bulan Ramadhan dan ia tidak memiliki sesuatu, kemudian ia diberi sedekah maka hendaklah ia membayar kaffarah”
Dalam bab ini imam Bukhari menyebutkan satu hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu yang menunjukkan bahwa orang yang tidak memiliki sesuatu untuk membayar kaffarah (denda) maka ia boleh membayarnya dari sedekah.

Selasa, 29 Oktober 2019

Jangan menyepelekan amalan kecil

بسم الله الرحمن الرحيم
Abu Sa'id Al-Khudriy radhiyallahu 'anhu berkata: Seorang laki-laki mendengar seorang laki-laki membaca surah Al-Ikhlash dan mengulang-ulanginya, maka ketika pagi harinya ia datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan menceritakan kejadian itu, dan seakan-akan orang tersebut menganggapnya suatu amalan yang sedikit.
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّهَا لَتَعْدِلُ ثُلُثَ القُرْآنِ» [صحيح البخاري]
"Demi Yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya ia sebanding dengan sepertiga Al-Qur'an". [Sahih Bukhari]

Minggu, 27 Oktober 2019

Canda tawa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam

بسم الله الرحمن الرحيم
Nabi -shallallahu ‘alaihi wasallam- lebih banyak tersenyum
Simaak rahimahullah berkata; aku bertanya kepada Jabir bin Samurah radhiyallahu 'anhu: "Apakah kamu pernah bergaul dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?"
Dia menjawab:
«نَعَمْ، وَكَانَ طَوِيلَ الصَّمْتِ، قَلِيلَ الضَّحِكِ، وَكَانَ أَصْحَابُهُ يَذْكُرُونَ عِنْدَهُ الشِّعْرَ، وَأَشْيَاءَ مِنْ أُمُورِهِمْ، فَيَضْحَكُونَ، وَرُبَّمَا تَبَسَّمَ»
"Ya, beliau adalah sosok yang pendiam, sedikit tertawa, suatu ketika para sahabatnya berada di sisi beliau tengah menyampaikan sya'ir dan sesuatu dari perkara-perkara mereka, yang di iringi dengan gelak tawa, namun beliau hanya tersenyum." [Musnad Ahmad: Hasan]
Nabi -shallallahu 'alaihi wasallam- terkadang tertawa

Rabu, 23 Oktober 2019

Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (29) Jika bersetubuh di (siang hari) bulan Ramadhan

بسم الله الرحمن الرحيم
A.    Penjelasan pertama:
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
بَابُ إِذَا جَامَعَ فِي رَمَضَانَ
“Bab: Jika bersetubuh di (siang hari) bulan Ramadhan”

Sabtu, 19 Oktober 2019

Hadits 'Ubaidillah bin Mihshan; Nikmat aman, sehat, dan sejahtra

بسم الله الرحمن الرحيم
Dari 'Ubaidillah bin Mihshan Al-Khathmiy radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا
"Barangsiapa dari kalian pada pagi hari merasa aman di tengah-tengah keluarganya, sehat jasmaninya, memiliki kebutuhan pokok untuk sehari-harinya, maka seakan-akan dunia telah dikumpulkan untuknya." [Sunan Tirmidziy: Hasan]
Penjelasan singkat hadits ini:

Jumat, 18 Oktober 2019

Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (28) Sabda Nabi “Jika seseorang dari kalian berwudhu maka hendaklah ia menghirup air dengan hidungnya”

بسم الله الرحمن الرحيم
A.    Penjelasan pertama:
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
بَابُ قَوْلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «إِذَا تَوَضَّأَ، فَلْيَسْتَنْشِقْ بِمَنْخِرِهِ المَاءَ» وَلَمْ يُمَيِّزْ بَيْنَ الصَّائِمِ وَغَيْرِهِ وَقَالَ الحَسَنُ: " لاَ بَأْسَ بِالسَّعُوطِ لِلصَّائِمِ، إِنْ لَمْ يَصِلْ إِلَى حَلْقِهِ، وَيَكْتَحِلُ ". وَقَالَ عَطَاءٌ: " إِنْ تَمَضْمَضَ، ثُمَّ أَفْرَغَ مَا فِي فِيهِ مِنَ المَاءِ لاَ يَضِيرُهُ إِنْ لَمْ يَزْدَرِدْ رِيقَهُ وَمَاذَا بَقِيَ فِي فِيهِ، وَلاَ يَمْضَغُ العِلْكَ، فَإِنِ ازْدَرَدَ رِيقَ العِلْكِ لاَ أَقُولُ إِنَّهُ يُفْطِرُ، وَلَكِنْ يُنْهَى عَنْهُ، فَإِنِ اسْتَنْثَرَ، فَدَخَلَ المَاءُ حَلْقَهُ لاَ بَأْسَ، لَمْ يَمْلِكْ "
Bab (28) Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam “Jika seseorang dari kalian berwudhu maka hendaklah ia menghirup air dengan hidungnya”, dan beliau tidak membedakan antara orang yang berpuasa dengan selainnya. Dan Al-Hasan berkata: “Tidak mengapa memakai su’uth (obat yang dipakai melalui hidung) jika tidak sampai ke tenggorokannya, dan tidak mengapa juga memakai celak”. Dan ‘Athaa’ berkata: Jika ia berkumur-kumur kemudian memuntahkan semua air yang ada dalam mulutnya maka tidak mengapa ia menelan ludahnya dan apa lagi yang tersisa di dalamnya? Dan jangan ia mengunyah sesuatu, jika ia menelan ludah yang ia kunyah maka aku tidak mengatakan puasanya batal akan tetapi hal itu dilarang. Jika ia beristinsyaq dan air masuk ke tenggorokannya maka tidak mengapa jika ia tidak mampu menahannya”.
Dalam bab ini, Imam Bukhari menyebutkan satu hadits tanpa sanad sebagai judul bab, dan dua atsar yang menunjukkan bolehnya seseorang yang berpuasa berkumur-kumur dan istinsyaq.

Kamis, 17 Oktober 2019

Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (27) Siwak basah dan kering bagi orang yang berpuasa

بسم الله الرحمن الرحيم
A.    Penjelasan pertama:
Imam Bukhari -rahimahullah- berkata:
بَابُ سِوَاكِ الرَّطْبِ وَاليَابِسِ لِلصَّائِمِ
Bab: Siwak basah dan kering bagi orang yang berpuasa
Dalam bab ini, imam Bukhari menyebutkan 5 hadits dan 2 atsar secara mu’allaq (tanpa sanad), serta 1 hadits dengan sanad bersambung dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu yang menunjukkan bolehnya seorang yang berpuasa memakai siwak.

Rabu, 16 Oktober 2019

Syarah Kitab Tauhid bab (6); Penjelasan makna tauhid dan persaksian bahwa tiada tuhan selain Allah

بسم الله الرحمن الرحيم
Dalam bab ini, syekh Muhammad bin Abdil Wahhab –rahimahullah- menyebutkan 4 ayat dan 1 hadits:
A.      Firman Allah subhanahu wata’aalaa:
{أُولَئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَى رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا} [الإسراء: 57]
Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti. [Al-Israa’: 57]

Selasa, 15 Oktober 2019

Syarah Kitab Tauhid bab (5); Mengajak untuk bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah

بسم الله الرحمن الرحيم
Dalam bab ini syekh Muhammad bin Abdil Wahhab –rahimahullah- menyebutkan 1 ayat dan 2 hadits:
Ø  Firman Allah subhanahu wata’aalaa:
{قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ} [يوسف: 108]
Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik". [Yusuf: 108]

Senin, 14 Oktober 2019

Keistimewaan Ali bin Abi Thalib

بسم الله الرحمن الرحيم


Ali bin Abi Thalib bin Abdil Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaaf Al-Qurasyiy Al-Hasyimiy, Amirul Mu’minin Abu Al-Hasan radhiyallahu ‘anhu.
Beliau wafat tahun 40 hijriyah.
Diantara keistimewaannya:
1.      Diantara sahabat yang pertama masuk Islam.

Jumat, 11 Oktober 2019

Keistimewaan ‘Utsman bin ‘Affan

بسم الله الرحمن الرحيم
‘Utsman bin ‘Affan bin Abi Al-‘Ash bin Umayyah bin Abdisyams Al-Qurasyiy Al-Umawiy. Amirul Mu’minin Abu Abdillah dan Abu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu.
Diberi gelar “Dzun Nuuraini” karena menikahi dua putri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, yaitu Ruqayyah dan Ummu Kultsum radhiyallahu ‘anhuma.
Beliau wafat tahun 35 hijriyah di Madinah.
Diantara keistimewaannya:
1.      Salah seorang dari 10 yang mendapat jaminan masuk surga dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

Kamis, 10 Oktober 2019

Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (26) Orang yang berpuasa jika makan atau minum karena lupa

بسم الله الرحمن الرحيم
A.    Penjelasan pertama:
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
بَابُ الصَّائِمِ إِذَا أَكَلَ أَوْ شَرِبَ نَاسِيًا
“Bab: Orang yang berpuasa jika makan atau minum karena lupa”
Dalam bab ini, imam Bukhari rahimahullah menyebutkan empat atsar dari tabi’in dan satu hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang menunjukkan bahwa orang yang makan atau minum atau hal lain yang membatalkan puasa karena lupa maka puasanya tidak batal.