بسم الله الرحمن الرحيم
Dalil akan adanya
siksaan dalam kubur
Allah
subhanahu wata’alaa berfirman:
{وَحَاقَ
بِآلِ فِرْعَوْنَ سُوءُ الْعَذَابِ (45) النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا
وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ
الْعَذَابِ } [غافر: 45،
46]
Sedangkan Fir‘aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang sangat buruk. Kepada mereka diperlihatkan neraka, pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Lalu kepada malaikat diperintahkan), “Masukkanlah Fir‘aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras!” [Gafir: 45-46]
Ø
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ
bersabda:
«إِنَّ هَذِهِ
الْقُبُورَ مَمْلُوءَةٌ ظُلْمَةً عَلَى أَهْلِهَا، وَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يُنَوِّرُهَا
لَهُمْ بِصَلَاتِي عَلَيْهِمْ» [صحيح مسلم]
"Sesungguhnya kuburan-kuburan ini telah dipenuhi kegelapan bagi penghuninya. Dan Allah benar-benar akan memberikan mereka cahaya karena shalat aku kerjakan atas mereka." [Sahih Muslim]
Lihat: Hadits Al-Baraa’; Ketika ajal menjemput dan pertanyaan alam kubur
Siksa kubur yang mengerikan pada ruh dan jasad
Dari Anas radhiallahu'anhu;
Nabi ﷺ bersabda:
" العَبْدُ إِذَا
وُضِعَ فِي قَبْرِهِ، وَتُوُلِّيَ وَذَهَبَ أَصْحَابُهُ حَتَّى إِنَّهُ لَيَسْمَعُ
قَرْعَ نِعَالِهِمْ، أَتَاهُ مَلَكَانِ، فَأَقْعَدَاهُ، فَيَقُولاَنِ لَهُ: مَا
كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟
فَيَقُولُ: أَشْهَدُ أَنَّهُ عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، فَيُقَالُ: انْظُرْ
إِلَى مَقْعَدِكَ مِنَ النَّارِ أَبْدَلَكَ اللَّهُ بِهِ مَقْعَدًا مِنَ
الجَنَّةِ، قَالَ النَّبِيُّ ﷺ: " فَيَرَاهُمَا جَمِيعًا، وَأَمَّا الكَافِرُ
- أَوِ المُنَافِقُ - فَيَقُولُ: لاَ أَدْرِي، كُنْتُ أَقُولُ مَا يَقُولُ
النَّاسُ، فَيُقَالُ: لاَ دَرَيْتَ وَلاَ تَلَيْتَ، ثُمَّ
يُضْرَبُ بِمِطْرَقَةٍ مِنْ حَدِيدٍ ضَرْبَةً بَيْنَ أُذُنَيْهِ، فَيَصِيحُ
صَيْحَةً يَسْمَعُهَا مَنْ يَلِيهِ إِلَّا الثَّقَلَيْنِ " [صحيح البخاري ومسلم]
"Apabila jenazah sudah diletakkan di
dalam kuburnya, sementara teman-temannya sudah berpaling dan pergi
meninggalkannya, ia benar-benar dapat mendengar langkah sandal-sandal mereka.
Kemudian datang kepadanya dua Malaikat yang akan mendudukkannya seraya berkata,
"Apa yang tanggapanmu mengenai lelaki ini, Muhammad ﷺ?" Lantas jenazah itu menjawab, "Aku bersaksi bahwa
dia adalah hamba Allah dan utusan-Nya." Kemudian dikatakan kepadanya,
"Lihatlah tempat dudukmu di neraka yang mana Allah telah menggantikan
untukmu dengan tempat duduk di surga." Nabi ﷺ
melanjutkan sabdanya, "Maka ia dapat melihat keduanya." Adapun
(jenazah) orang kafir atau munafik akan menjawab, "Aku tidak tahu, aku
hanya mengikuti apa yang dikatakan kebanyakan orang." Maka dikatakan
kepadanya, "Kamu tidak mengetahuinya dan tidak mengikuti orang yang
mengerti." Lantas ia dipukul dengan palu
godam besar yang terbuat dari besi di antara kedua telinganya sehingga ia berteriak kencang yang dapat didengar
oleh siapapun yang ada di sekelilingnya kecuali dua golongan (yaitu
jin dan manusia)." [Shahih Bukhari dan Muslim]
Ø Dari Al-Bara’ bin Azib radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah ﷺ bersabda
tentang kematian orang kafir:
" فَتُعَادُ رُوحُهُ فِي جَسَدِهِ، وَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ،
فَيُجْلِسَانِهِ، فَيَقُولَانِ لَهُ: مَنْ رَبُّكَ؟ فَيَقُولُ: هَاهْ هَاهْ لَا
أَدْرِي، فَيَقُولَانِ لَهُ: مَا دِينُكَ؟ فَيَقُولُ: هَاهْ هَاهْ لَا أَدْرِي،
فَيَقُولَانِ لَهُ: مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِي بُعِثَ فِيكُمْ؟ فَيَقُولُ: هَاهْ
هَاهْ لَا أَدْرِي، فَيُنَادِي مُنَادٍ مِنَ السَّمَاءِ أَنْ كَذَبَ، فَافْرِشُوا لَهُ مِنَ النَّارِ، وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا
إِلَى النَّارِ، فَيَأْتِيهِ مِنْ حَرِّهَا، وَسَمُومِهَا، وَيُضَيَّقُ عَلَيْهِ قَبْرُهُ حَتَّى تَخْتَلِفَ فِيهِ
أَضْلَاعُهُ، وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ قَبِيحُ الْوَجْهِ، قَبِيحُ الثِّيَابِ، مُنْتِنُ
الرِّيحِ، فَيَقُولُ: أَبْشِرْ بِالَّذِي يَسُوءُكَ، هَذَا يَوْمُكَ
الَّذِي كُنْتَ تُوعَدُ، فَيَقُولُ: مَنْ أَنْتَ؟ فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ يَجِيءُ
بِالشَّرِّ، فَيَقُولُ: أَنَا عَمَلُكَ الْخَبِيثُ، فَيَقُولُ: رَبِّ لَا تُقِمِ
السَّاعَةَ "
Maka rohnya dikembalikan dalam jasadnya.
Kedua malaikat lantas mendatanginya dan mendudukkannya dan menginterogasi: "Siapa
tuhanmu? Ia menjawab: "Bbbp,, saya tidak tahu!” Kedua malaikat itu
bertanya lagi: "Apa agamamu? Ia menjawab: "Bbbppp,, saya tidak
tahu!” Kedua malaikat bertanya lagi: "Bagaimana tanggapanmu mengenai
laki-laki ini yang diutus untuk kalian? Si mayit menjawab; "Bbbppp,,,
saya tidak tahu!” Lantas ada Penyeru langit memanggil-manggil: "Ia
betul-betul telah dusta! Hamparkan baginya
neraka!” Maka malaikat membuka pintu neraka baginya dan ia
mendatanginya dengan segala panasnya dan letupannya. Sedang kuburannya menjepitnya hingga tulang-tulangnya remuk.
Kemudian ia didatangi oleh laki-laki yang
wajahnya menyeramkan, pakainnya lusuh, baunya busuk dan berujar;
"Bergembiralah engkau dengan segala hal yang menyusahkanmu. Inilah harimu
yang dijanjikan bagimu. Lantas si malaikat bertanya: " Siapa kamu dengan
wajahmu yang sedemikian menyeramkan dan membawa keburukan ini? Lantyas si
laki-laki menjawab; "Aku adalah amalan jahatmu”, maka si laki-laki
berkata: "Ya Rabb .. Jangan kiamat Kau jadikan sekarang! [Musnad Ahmad:
Shahih]
Ø Dalam riwayat lain:
"فَأَفْرِشُوهُ مِنَ النَّارِ، وَأَلْبِسُوهُ مِنَ النَّارِ، وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى النَّارِ"
قَالَ: «فَيَأْتِيهِ مِنْ حَرِّهَا وَسَمُومِهَا، وَيُضَيَّقُ عَلَيْهِ قَبْرُهُ
حَتَّى تَخْتَلِفَ فِيهِ أَضْلَاعُهُ، ثُمَّ يُقَيَّضُ لَهُ أَعْمَى أَبْكَمُ
مَعَهُ مِرْزَبَّةٌ مِنْ حَدِيدٍ لَوْ ضُرِبَ
بِهَا جَبَلٌ لَصَارَ تُرَابًا، فَيَضْرِبُهُ بِهَا ضَرْبَةً
يَسْمَعُهَا مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ إِلَّا الثَّقَلَيْنِ فَيَصِيرُ
تُرَابًا، ثُمَّ تُعَادُ فِيهِ الرُّوحُ»
“Maka berilah ia hamparan permadani dari
neraka, berikan pakaian dari neraka, dan
bukakanlah pintu-pintu neraka untuknya." Beliau melanjutkan:
"Kemudian didatangkan kepadanya panas dan baunya neraka. Lalu kuburnya
disempitkan hingga tulangnya saling berhimpitan. Lalu didatangkan untuknya
Malaikat yang buta dan bisu, membawa sebuah pemukul dari besi, sekiranya pemukul itu dipukulkan pada sebuah gunung
niscaya akan menjadi debu. Laki-laki kafir itu kemudian dipukul
dengan pemukul tersebut hingga suaranya dapat didengar oleh semua makhluk; dari
ujung timur hingga ujung barat -kecuali jin dan manusia- hingga menjadi debu.
Setelah itu, ruhnya dikembalikan lagi." [Sunan Abi Daud: Shahih]
Ø Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata,
Rasulullah ﷺ bersabda:
" إِذَا قُبِرَ
المَيِّتُ - أَوْ قَالَ: أَحَدُكُمْ - أَتَاهُ مَلَكَانِ أَسْوَدَانِ أَزْرَقَانِ،
يُقَالُ لِأَحَدِهِمَا: الْمُنْكَرُ، وَلِلْآخَرِ: النَّكِيرُ، فَيَقُولَانِ: مَا
كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ؟ ...، وَإِنْ كَانَ مُنَافِقًا قَالَ:
سَمِعْتُ النَّاسَ يَقُولُونَ، فَقُلْتُ مِثْلَهُ، لَا أَدْرِي، فَيَقُولَانِ:
قَدْ كُنَّا نَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُولُ ذَلِكَ، فَيُقَالُ لِلأَرْضِ: التَئِمِي
عَلَيْهِ، فَتَلْتَئِمُ عَلَيْهِ، فَتَخْتَلِفُ فِيهَا أَضْلَاعُهُ، فَلَا يَزَالُ
فِيهَا مُعَذَّبًا حَتَّى يَبْعَثَهُ اللَّهُ مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ " [سنن الترمذي: حسنه الألباني]
"Jika salah seorang dari kalian
dikuburkan, maka akan datang kepadanya dua Malaikat yang hitam dan biru. Salah
satunya bernama Munkar dan yang lainnya bernama Nakir. Keduanya bertanya:
'Apakah pendapatmu mengenai lelaki ini?' … Adapun seorang munafik berkata, 'Aku
hanya mendengar orang-orang mengatakanya lalu aku ikut mengatakannya. Aku tidak
tahu. Keduanya berkata, 'Kami sudah tahu mengatakan demikian. Lalu dikatakan
kepada bumi, 'Himpitlah dia!' lantas bumi menghimpitnya hingga persendiannya
hancur. Dan dia terus diazab di dalamnya hingga Allah membangkitkan dari tempat
tidurnya." [Sunan Tirmidziy: Hasan]
Ø Abu Sa'id Al-Khudriy radhiyallahu 'anhu berkata:
Aku bersama Rasulullah ﷺ melihat jenazah, lalu
beliau bersabda:
" أَيُّهَا النَّاسُ
إِنَّ هَذِهِ الْأُمَّةَ تُبْتَلَى فِي قُبُورِهَا، ... وَإِنْ كَانَ كَافِرًا
أَوْ مُنَافِقًا يَقُولُ لَهُ: مَا تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ؟ فَيَقُولَ: لَا
أَدْرِي سَمِعْتُ النَّاسَ يَقُولُونَ شَيْئًا، فَيَقُولُ: لَا دَرَيْتَ، وَلَا
تَلَيْتَ، وَلَا اهْتَدَيْتَ، ثُمَّ يُفْتَحُ لَهُ
بَابٌ إِلَى الْجَنَّةِ فَيَقُولُ: هَذَا مَنْزِلُكَ لَوْ آمَنْتَ بِرَبِّكَ،
فَأَمَّا إِذْ كَفَرْتَ بِهِ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ أَبْدَلَكَ بِهِ
هَذَا، وَيُفْتَحُ لَهُ بَابٌ إِلَى النَّارِ، ثُمَّ يَقْمَعُهُ قَمْعَةً
بِالْمِطْرَاقِ يَسْمَعُهَا خَلْقُ اللَّهِ كُلُّهُمْ غَيْرَ الثَّقَلَيْنِ "
فَقَالَ بَعْضُ الْقَوْمِ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَا أَحَدٌ يَقُومُ عَلَيْهِ
مَلَكٌ فِي يَدِهِ مِطْرَاقٌ إِلَّا هِيِلَ عِنْدَ ذَلِكَ، فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ ﷺ: «يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ» [مسند أحمد: صحيح]
"Hai para manusia, sesungguhnya umat
ini akan diuji di dalam kuburnya, … . Adapun jika orang kafir atau munafik,
malaikat itu berkata kepadanya, 'Apa yang engkau katakan tentang orang ini?' Ia
menjawab, 'Aku tidak tahu, aku mendengar orang-orang mengatakan sesuatu, '
malaikat berkata, 'Engkau tidak tahu, tidak mau membaca maka engkau tidak
mendapatkan hidayah, ' lalu dibukakan untuknya
pintu menuju surga, malaikat itu kemudian berkata, 'Ini adalah tempatmu
sekiranya engkau mau beriman kepada Rabb-mu, adapun jika engkau
kafir kepada-Nya, maka sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla akan
menggantikan itu untukmu.' Kemudian dibukakan baginya pintu menuju neraka, dan
malaikat tersebut memukulnya sekali pukul dengan alat pemukul yang dapat
didengar oleh semua makhluk kecuali jin dan manusia." Sebagian dari para
sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, tidaklah seseorang yang malaikat
berdiri di hadapannya dengan membawa alat pemukul ditangannya, kecuali ia akan
hilang akalnya seketika itu?" maka Rasulullah ﷺ
bersabda, "Allah menetapkan kepada orang-orang beriman dengan perkataan
yang benar." [Musnad Ahmad: Shahih]
Sebab-sebab seseorang disiksa dalam kuburnya.
Diantaranya:
a) Kafir, tidak
beriman kepada Allah.
b) Musyrik,
menyekutukan Allah.
c) Munafiq,
menyembungikan kekafiran.
d) Menghindari najis
kencing.
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ
bersabda:
«أَكْثَرَ عَذَابِ الْقَبْرِ مِنَ الْبَوْلِ»
[سنن ابن ماجه: صححه الألباني]
"Kebanyakan penyebab siksaan kubur adalah karena
kencing (tidak menjaga diri dari najis)". [Sunan Ibnu Majah: Sahih]
Ø
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ
bersabda:
«تَنَزَّهُوا مِنَ الْبَوْلِ فَإِنَّ عَامَّةَ
عَذَابِ الْقَبْرِ مِنْهُ» [سنن الدارقطني: صححه الألباني]
“Sucikanlah
diri kalian dari najis kencing, karena sesungguhnya kebanyakan siksaan kubur
disebabkan karena najis kencing”. [Sunan Ad-Daruquthniy: Sahih]
e) Namimah (adu
domba).
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma
berkata:
خَرَجَ النَّبِيُّ ﷺ مِنْ بَعْضِ حِيطَانِ المَدِينَةِ، فَسَمِعَ
صَوْتَ إِنْسَانَيْنِ يُعَذَّبَانِ فِي قُبُورِهِمَا، فَقَالَ: «يُعَذَّبَانِ،
وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ، وَإِنَّهُ لَكَبِيرٌ، كَانَ أَحَدُهُمَا لاَ
يَسْتَتِرُ مِنَ البَوْلِ، وَكَانَ الآخَرُ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ» ثُمَّ دَعَا
بِجَرِيدَةٍ فَكَسَرَهَا بِكِسْرَتَيْنِ أَوْ ثِنْتَيْنِ، فَجَعَلَ كِسْرَةً فِي
قَبْرِ هَذَا، وَكِسْرَةً فِي قَبْرِ هَذَا، فَقَالَ: «لَعَلَّهُ يُخَفَّفُ
عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا» [صحيح البخاري]
Nabi
ﷺ pernah
keluar dari salah satu kebun yang ada di Madinah, lalu beliau mendengar suara
dua orang yang sedang di siksa di kuburnya, setelah itu beliau bersabda,
"Tidaklah keduanya di siksa karena dosa besar namun hal itu adalah perkara
yang besar, salah satu darinya adalah tidak bersuci dari kencingnya sedangkan
yang lain selalu mengadu domba." Kemudian beliau meminta sepotong pelepah
kurma yang masih basah. Beliau membelahnya menjadi dua, sepotong beliau
tancapkan di kuburan yang satu dan sepotong di kuburan yang lain. Beliau
kemudian bersabda, 'Semoga ini bisa meringankan siksa keduanya selagi belum
kering.' [Shahih Bukhari]
f) Bersikap
sombong.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Nabi ﷺ bersabda:
«بَيْنَمَا رَجُلٌ
يَمْشِي فِي حُلَّةٍ، تُعْجِبُهُ نَفْسُهُ، مُرَجِّلٌ رأسه يَخْتالُ في مشيته،
إِذْ خَسَفَ اللَّهُ بِهِ، فَهُوَ يَتَجَلْجَلُ في الأرض إِلَى يَوْمِ
القِيَامَةِ»
"Ketika seorang lelaki berjalan dengan
menggunakan jubah yang ia kenakan, dan berjalan dengan rasa ta'ajub, rambutnya
disisir rapih, sombong dalam jalannya, lalu Allah menjadikan ia ditelan (oleh
bumi), dan ia akan tetap berguncang-guncang (di dalam perut bumi) hingga datang
hari kiamat." [Shahih Bukhari dan Muslim]
g) Pembohong.
h) Penghafal
Al-Qur’an yang tidak membacanya di malam hari dan tidak mengamalkannya di siang
hari.
i)
Penzina.
j)
Pemakan riba.
Samrah bin Jundab radhiyallahu
'anhu; Nabi ﷺ bersabda:
«رَأَيْتُ اللَّيْلَةَ
رَجُلَيْنِ أَتَيَانِي فَأَخَذَا بِيَدِي، فَأَخْرَجَانِي إِلَى الأَرْضِ
المُقَدَّسَةِ، فَإِذَا رَجُلٌ جَالِسٌ، وَرَجُلٌ قَائِمٌ، بِيَدِهِ كَلُّوبٌ مِنْ
حَدِيدٍ» " إِنَّهُ يُدْخِلُ ذَلِكَ الكَلُّوبَ فِي شِدْقِهِ حَتَّى يَبْلُغَ
قَفَاهُ، ثُمَّ يَفْعَلُ بِشِدْقِهِ الآخَرِ مِثْلَ ذَلِكَ، وَيَلْتَئِمُ شِدْقُهُ
هَذَا، فَيَعُودُ فَيَصْنَعُ مِثْلَهُ، قُلْتُ: مَا هَذَا؟ قَالاَ: انْطَلِقْ،
فَانْطَلَقْنَا حَتَّى أَتَيْنَا عَلَى رَجُلٍ مُضْطَجِعٍ عَلَى قَفَاهُ وَرَجُلٌ
قَائِمٌ عَلَى رَأْسِهِ بِفِهْرٍ - أَوْ صَخْرَةٍ - فَيَشْدَخُ بِهِ رَأْسَهُ،
فَإِذَا ضَرَبَهُ تَدَهْدَهَ الحَجَرُ، فَانْطَلَقَ إِلَيْهِ لِيَأْخُذَهُ، فَلاَ
يَرْجِعُ إِلَى هَذَا حَتَّى يَلْتَئِمَ رَأْسُهُ وَعَادَ رَأْسُهُ كَمَا هُوَ،
فَعَادَ إِلَيْهِ، فَضَرَبَهُ، قُلْتُ: مَنْ هَذَا؟ قَالاَ: انْطَلِقْ
فَانْطَلَقْنَا إِلَى ثَقْبٍ مِثْلِ التَّنُّورِ، أَعْلاَهُ ضَيِّقٌ وَأَسْفَلُهُ
وَاسِعٌ يَتَوَقَّدُ تَحْتَهُ نَارًا، فَإِذَا اقْتَرَبَ ارْتَفَعُوا حَتَّى كَادَ
أَنْ يَخْرُجُوا، فَإِذَا خَمَدَتْ رَجَعُوا فِيهَا، وَفِيهَا رِجَالٌ وَنِسَاءٌ
عُرَاةٌ، فَقُلْتُ: مَنْ هَذَا؟ قَالاَ: انْطَلِقْ، فَانْطَلَقْنَا حَتَّى
أَتَيْنَا عَلَى نَهَرٍ مِنْ دَمٍ فِيهِ رَجُلٌ قَائِمٌ عَلَى وَسَطِ النَّهَرِ
وَعَلَى شَطِّ النَّهَرِ رَجُلٌ بَيْنَ يَدَيْهِ حِجَارَةٌ، فَأَقْبَلَ الرَّجُلُ
الَّذِي فِي النَّهَرِ، فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَخْرُجَ رَمَى الرَّجُلُ بِحَجَرٍ
فِي فِيهِ، فَرَدَّهُ حَيْثُ كَانَ، فَجَعَلَ كُلَّمَا جَاءَ لِيَخْرُجَ رَمَى فِي
فِيهِ بِحَجَرٍ، فَيَرْجِعُ كَمَا كَانَ، فَقُلْتُ: مَا هَذَا؟ قَالاَ: انْطَلِقْ،
...
قُلْتُ: طَوَّفْتُمَانِي اللَّيْلَةَ، فَأَخْبِرَانِي عَمَّا رَأَيْتُ، قَالاَ:
نَعَمْ، أَمَّا الَّذِي رَأَيْتَهُ يُشَقُّ شِدْقُهُ، فَكَذَّابٌ يُحَدِّثُ
بِالكَذْبَةِ، فَتُحْمَلُ عَنْهُ حَتَّى تَبْلُغَ الآفَاقَ، فَيُصْنَعُ بِهِ إِلَى
يَوْمِ القِيَامَةِ، وَالَّذِي رَأَيْتَهُ يُشْدَخُ رَأْسُهُ، فَرَجُلٌ عَلَّمَهُ
اللَّهُ القُرْآنَ، فَنَامَ عَنْهُ بِاللَّيْلِ وَلَمْ يَعْمَلْ فِيهِ
بِالنَّهَارِ، يُفْعَلُ بِهِ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ، وَالَّذِي رَأَيْتَهُ فِي
الثَّقْبِ فَهُمُ الزُّنَاةُ، وَالَّذِي رَأَيْتَهُ فِي النَّهَرِ آكِلُوا
الرِّبَا"
"Aku tadi malam bermimpi yaitu ada dua
orang laki-laki yang mendatangiku kemudian keduanya memegang tanganku lalu
membawaku ke negeri yang disucikan (Al-Muqaddasah), ternyata di sana ada
seorang laki-laki yang sedang berdiri dan yang satunya lagi duduk yang di
tangannya memegang sebatang besi yang ujungnya bengkok (biasanya untuk
menggantung sesuatu). Batang
besi tersebut dimasukkan ke dalam satu sisi mulut (dari geraham) orang itu
hingga menembus tengkuknya. Kemudian dilakukan hal yang sama pada sisi mulut
yang satunya lagi, lalu dilepas dari mulutnya dan dimasukkan kembali dan begitu
seterusnya diperlakukan. Aku bertanya, "Apa ini maksudnya?" Kedua
orang yang membawaku berkata,: "Berangkatlah." Maka kami berangkat ke
tempat lain dan sampai kepada seorang laki-laki yang sedang berbaring bersandar
pada tengkuknya, sedang ada laki-laki lain yang berdiri di atas kepalanya
memegang batu atau batu besar untuk menghancurkan kepalanya. Ketika dipukulkan,
batu itu menghancurkan kepala orang itu, maka orang itu menghampirinya untuk
mengambilnya dan dia tidak berhenti melakukan ini hingga kepala orang itu
kembali utuh seperti semula, kemudian dipukul lagi dengan batu hingga hancur.
Aku bertanya, "Siapakah orang ini?" Keduanya menjawab,
"Berangkatlah." Maka kamipun berangkat hingga sampai pada suatu
lubang seperti dapur api dimana bagian atasnya sempit dan bagian bawahnya lebar
dan dibawahnya dinyalakan api yang apabila api itu didekatkan, mereka
(penghuninya) akan terangkat dan bila dipadamkan penghuninya akan kembali
kepadanya, penghuninya itu terdiri dari laki-laki dan perempuan. Aku bertanya,
"Siapakah mereka itu?" Keduanya menjawab, "Berangkatlah."
Maka kami pun berangkat hingga sampai di sebuah sungai yang airnya adalah
darah, di sana ada seorang laki-laki yang berdiri di tengah-tengah sungai. Dan
di tepi sungai ada seorang laki-laki yang memegang batu. Ketika orang yang
berada di tengah sungai menghadapnya dan bermaksud hendak keluar dari sungai
maka laki-laki yang memegang batu melemparnya dengan batu ke arah mulutnya
hingga dia kembali ke tempatnya semula di tengah sungai, dan terjadilah
seterusnya begitu, setiap dia hendak keluar dari sungai, akan dilempar dengan
batu sehingga kembali ke tempatnya semula. Aku bertanya, "Apa maksudnya
ini?" Keduanya menjawab, "Berangkatlah." … Aku berkata:
"Kalian mengajak aku keliling malam ini maka terangkanlah tentang apa yang
aku sudah lihat tadi." Maka keduanya berkata,: "Baiklah. Adapun orang
yang kamu lihat mulutnya ditusuk dengan besi adalah orang yang suka berdusta dan bila berkata
selalu berbohong, maka dia dibawa hingga sampai ke ufuq lalu dia diperlakukan
seperti itu hingga hari kiamat. Adapun orang yang kamu lihat kepalanya dipecahkan
adalah seorang yang telah diajarkan Al-Qur'an oleh Allah lalu dia tidur
(tidak shalat dan membacanya) di waktu malam dan tidak mengamalkan kandungan Al-Qur'an pada siang harinya, lalu
dia diperlakukan seperti itu hingga hari kiamat. Dan orang-orang yang kamu
lihat berada di dalam tungku api mereka adalah para pezina sedangkan orang yang
kamu lihat berada di tengah sungai darah
adalah mereka yang memakan riba'. [Shahih Bukhari]
Berdo’a meminta perlindungan dari azab kubur
Zaid bin Tsabit radhiyallahu
'anhu berkata:
بَيْنَمَا النَّبِيُّ ﷺ فِي حَائِطٍ
لِبَنِي النَّجَّارِ، عَلَى بَغْلَةٍ لَهُ وَنَحْنُ مَعَهُ، إِذْ حَادَتْ بِهِ
فَكَادَتْ تُلْقِيهِ، وَإِذَا أَقْبُرٌ سِتَّةٌ أَوْ خَمْسَةٌ أَوْ أَرْبَعَةٌ،
فَقَالَ: «مَنْ يَعْرِفُ أَصْحَابَ هَذِهِ الْأَقْبُرِ؟» فَقَالَ رَجُلٌ: أَنَا،
قَالَ: فَمَتَى مَاتَ هَؤُلَاءِ؟ " قَالَ: مَاتُوا فِي الْإِشْرَاكِ،
فَقَالَ: «إِنَّ هَذِهِ الْأُمَّةَ تُبْتَلَى فِي قُبُورِهَا، فَلَوْلَا أَنْ لَا
تَدَافَنُوا، لَدَعَوْتُ اللهَ أَنْ يُسْمِعَكُمْ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ الَّذِي
أَسْمَعُ مِنْهُ» ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ، فَقَالَ: «تَعَوَّذُوا
بِاللهِ مِنْ عَذَابِ النَّارِ» قَالُوا: نَعُوذُ بِاللهِ مِنْ عَذَابِ النَّارِ،
فَقَالَ: «تَعَوَّذُوا بِاللهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ» قَالُوا: نَعُوذُ بِاللهِ
مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ [صحيح مسلم]
Saat Nabi ﷺ
berada di kebun milik bani An Najjar, beliau menunggangi bighal milik beliau
dan kami bersama beliau, tiba-tiba bighal menyimpang hingga hampir melemparkan
beliau, ternyata ada enam, lima atau empat kuburan. Lalu beliau bertanya,
"Siapa yang mengetahui penghuni-penghuni kubuan ini?" Seseorang
menjawab: Saya. Beliau bertanya, "Kapan mereka meninggal?" ia
menjawab: Mereka meninggal dimasa kesyirikan. Beliau bersabda,
"Sesungguhnya umat ini diuji dikuburnya. Andai kalian tidak berlarian,
niscaya aku berdoa kepada Allah agar memperdengarkan azab kubur pada kalian
seperti aku dengar." Setelah itu beliau menghadapkan wajah ke arah kami
lalu bersabda, "Berlindunglah diri kepada Allah dari azab neraka."
mereka berkata, Kami berlindung diri kepada Allah dari azab neraka."
beliau bersabda, "Berlindunglah diri kepada Allah dari azab kubur."
mereka berkata, Kami berlindung diri kepada Allah dari azab kubur."
[Shahih Muslim]
Ø Al-Bara' bin Azib radhiyallahu 'anhu berkata: Kami
berangkat bersama Nabi ﷺ mengiringi seorang
jenazah Anshar. Lantas kami sampai pekuburan. Ketika tanah digali, Rasulullah ﷺ duduk dan kami
duduk di sekitarnya, seolah-olah kepala kami ada burung-burung sedang tangan
beliau membawa dahan yang beliau pukulkan ke tanah. Beliau tengadahkan kepala
beliau ke langit dan berujar:
«اسْتَعِيذُوا بِاللَّهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ» مَرَّتَيْنِ، أَوْ
ثَلَاثًا
“Mintalah kalian perlindungan kepada Allah
dari siksa kubur” (beliau mengucapkannya dua atau tiga kali). [Sunan Abi Daud:
Shahih]
Ø Sa'ad bin Abi Waqqash radhiyallahu 'anhu
mengajarkan kepada anaknya kalimat do'a ini sebagaimana guru mengaji
mengajarkan anak-anak mengaji Al-Qur'an, dan ia berkata:
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ كَانَ يَتَعَوَّذُ مِنْهُنَّ دُبُرَ
الصَّلاَةِ: «اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الجُبْنِ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ
أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ العُمُرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا،
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ» [صحيح البخاري]
Sesungguhnya Rasulullah ﷺ sering meminta
perlindungan dari beberapa hal di akhir shalat: "Ya Allah .. sesungguhnya
aku berlindung kepada-Mu dari sifat penakut, dan aku berlindung kepada-Mu dari
dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun), dan aku berlindung
kepada-Mu dari cobaan dunia dan aku berlindung kepada-Mu dari siksaan kubur. [Sahih
Bukhari]
Lihat beberapa do’a lainnya pada
penjelasan: Hadits Sa’ad bin Abi Waqqash; Minta perlindungan dari 5 hal setelah shalat
Amalan agar selamat dari siksa dan cobaan
(fitnah) kubur.
Diantaranya:
a.
Beriman.
b.
Taubat.
c.
Sedekah.
Dari 'Uqbah
bin 'Amir radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ
bersabda:
«إِنَّ الصَّدَقَةَ
لَتُطْفِئُ مِنْ حَرِّ الْقُبُورِ» [المعجم الكبير للطبراني:
حسنه الشيخ الألباني]
"Sesungguhnya sedekah itu meredakan panasnya
siksa kubur". [Al-Mu'jam Al-Kabiir: Hasan]
Lihat: Keutamaan zakat, infaq, dan sedekah dalam As-Sunnah
d.
Membaca
surah Al-Mulk.
Ibnu
Mas'ud radhiyallahu 'anhu
berkata:
«يُؤْتَى الرَّجُلُ فِي قَبْرِهِ فَتُؤْتَى رِجْلَاهُ فَتَقُولُ
رِجْلَاهُ: لَيْسَ لَكُمْ عَلَى مَا قِبَلِي سَبِيلٌ كَانَ يَقُومُ يَقْرَأُ بِي
سُورَةَ الْمُلْكِ، ثُمَّ يُؤْتَى مِنْ قِبَلِ صَدْرِهِ أَوْ قَالَ بَطْنِهِ،
فَيَقُولُ: لَيْسَ لَكُمْ عَلَى مَا قِبَلِي سَبِيلٌ كَانَ يَقْرَأُ بِي سُورَةَ
الْمُلْكِ، ثُمَّ يُؤْتَى رَأْسُهُ فَيَقُولُ: لَيْسَ لَكُمْ عَلَى مَا قِبَلِي
سَبِيلٌ كَانَ يَقْرَأُ بِي سُورَةَ الْمُلْكِ، قَالَ: فَهِيَ الْمَانِعَةُ
تَمْنَعُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَهِيَ فِي التَّوْرَاةِ سُورَةُ الْمُلْكِ،
وَمَنْ قَرَأَهَا فِي لَيْلَةٍ فَقَدْ أَكْثَرَ وَأَطْنَبَ» [المستدرك للحاكم: حسن]
Seorang lelaki didatangi malaikat dalam
kuburnya, kemudian didatangi kedua kakinya, maka kedua kakinya berkata:
"Tidak ada jalan bagi kalian dari arahku, dulunya ia berdiri denganku
membaca surah Al-Mulk". Kemudian didatangi dari arah dadanya atau
perutnya, maka ia berkata: "Tidak ada jalan bagi kalian dari arahku,
dulunya ia denganku membaca surah Al-Mulk". Kemudian didatangi kepalanya,
maka ia berkata: "Tidak ada jalan bagi kalian dari arahku, dulunya ia
denganku membaca surah Al-Mulk". Ibnu Mas'ud berkata: Surah itu adalah
pencegah yang mencegah dari siksa kubur, dan ia dalam Taurah bernama surah
Al-Mulk, barangsiapa yang membacanya pada malam hari, maka ia telah
memperbanyak dan berusaha keras. [Al-Mustadrak: Hasan]
Lihat: Keutamaan beberapa surah Al-Qur’an
e.
Mati
syahid.
Dari Al-Miqdam
bin Ma'dikarib radhiallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ
bersabda:
" لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللَّهِ سِتُّ خِصَالٍ:
يُغْفَرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دَفْعَةٍ، وَيَرَى مَقْعَدَهُ مِنَ الجَنَّةِ، وَيُجَارُ
مِنْ عَذَابِ القَبْرِ، وَيَأْمَنُ مِنَ الفَزَعِ الأَكْبَرِ، وَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ
تَاجُ الوَقَارِ، اليَاقُوتَةُ مِنْهَا خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا، وَيُزَوَّجُ
اثْنَتَيْنِ وَسَبْعِينَ زَوْجَةً مِنَ الحُورِ العِينِ، وَيُشَفَّعُ فِي سَبْعِينَ
مِنْ أَقَارِبِهِ " [سنن الترمذي: صححه الألباني]
"Orang yang mati syahid di sisi Allah mempunyai
enam keutamaan: Dosanya akan diampuni sejak darahnya tertumpah di awal kali
pertempuran, diperlihatkan tempat duduknya di surga, dijaga dari siksa kubur,
diberi keamanan dari ketakutan yang besar saat dibangkitkan dari kubur, diberi
mahkota kemuliaan yang satu permata darinya lebih baik dari dunia seisinya,
dinikahkan dengan tujuh puluh dua bidadari dan diberi hak untuk memberi syafaat
kepada tujuh puluh orang dari keluarganya." [Sunan Tirmidzy: Sahih]
f.
Wafat
pada hari atau malam Jum’at.
Dari Abdullah
bin 'Amr radhiyallahu'anhuma;
Rasulullah ﷺ bersabda:
«مَا مِنْ مُسْلِمٍ
يَمُوتُ يَوْمَ الجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ
القَبْرِ» [سنن الترمذي: حسنه الألباني]
“Tidak
seorangpun muslim yang meninggal di hari Jum'at atau malam Jum'at kecuali Allah
akan melindunginya dari cobaan dalam kubur”. [Sunan Tirmidzi: Hasan]
Lihat: Hadits keutamaan wafat di hari Jum’at
g.
Do’a
orang beriman ketika shalat jenazah.
'Auf bin Malik Al-Asyja'iy radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah ﷺ
melaksanakan salat jenazah dan aku
menghafalkah do'anya:
«اللهُمَّ، اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ
وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ
وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ
مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ
أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ
عَذَابِ الْقَبْرِ - أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ -»
"Ya Allah, ampunilah dosanya, rahmatilah ia,
selamatkanlah ia, maafkanlah ia, muliakanlah tempat persinggahannya, luaskanlah
kuburannya, mandikanlah ia dengan air, salju, dan embun, bersihkanlah ia dari
segala kesalahan sebagaimana Engkau membersihkan pakaian putih dari kotoran,
gantikanlah rumahnya dengan rumah yang lebih baik, keluarganya dengan keluarga
yang lebih baik, istri/suaminya dengan istri/suami yang lebih baik, masukkanlah
ia ke dalam surga, dan lindungilah ia dari siksaan kubur - atau dari siksaan
neraka -". [Sahih Muslim]
Wallahu a’lam!
Lihat
juga: Perjalanan setelah kematian - Sudah siapkah kita mati? - Kitab Ar-Riqaq, bab 46 dan 47; Dahsyatnya kondisi saat hari kiamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...