بسم الله الرحمن الرحيم
Beberapa
keutamaan zakat, infaq,
dan sedekah yang disebutkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam hadits-hadits yang sahih maupun hasan:
Rukun
Islam yang lima
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
" بُنِيَ
الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا
رَسُولُ اللَّهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَالحَجِّ، وَصَوْمِ
رَمَضَانَ " [صحيح البخاري ومسلم]
“Islam dibangun atas lima perkara: Bersaksi bahwa tiada Tuhan yang
berhak disembah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah,
mendirikan shalat, menunaikan zakat, menjalankan ibadah haji, dan berpuasa
Ramadhan”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Naungan di hari kiamat
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
" سَبْعَةٌ
يُظِلُّهُمُ اللَّهُ تَعَالَى فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: ...، وَرَجُلٌ
تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ
، ... " [صحيح البخاري ومسلم]
“Tujuh golongan yang diberi naungan oleh Allah ta’aalaa di bawah
naungannya pada hari tidak ada naungan kecuali naungannya: …, dan seorang yang
mengeluarkan sedekah kemudian ia merahasiakannya sampai tangan kirinya tidak
tahu apa yang disedekahkan tangan kanannya, …”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" كُلُّ
امْرِئٍ فِي ظِلِّ صَدَقَتِهِ حَتَّى يُفْصَلَ بَيْنَ النَّاسِ " [مسند أحمد:
صحيح]
“Setiap orang berada di bawah naungan sedekahnya pada hari
kiamat sampai selesai perhitungan antara manusia”. [Musnad Ahmad: Sahih]
Meredakan murka Allah
Dari Mu’awiyah
bin Haidah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّ صَدَقَةَ
السِّرِّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى» [المعجم الأوسط للطبراني:
حسنه الشيخ الألباني]
“Sesungguhnya sedekah yang dirahasiakan dapat meredakan
kemarahan Ar-Rabb (Allah) tabaaraka wa ta’aalaa”. [Al-Mu’jam Al-Ausath
karya Ath-Thabaraniy: Hasan]
Mencegah keburukan
Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«صَنَائِعُ الْمَعْرُوفِ
تَقِي مَصَارِعَ السُّوءِ، وَصَدَقَةُ السِّرِّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ» [المعجم
الكبير للطبراني: حسنه الشيخ الألباني]
“Perbuatan baik mencegah kejadian buruk, dan sedekah yang dirahasiakan meredakan
amarah Ar-Rabb”. [Al-Mu’jam Al-Kabiir karya Ath-Thabaraniy: Hasan]
Memberi
lebih baik
Dari Hakim
bin Hizam radhiyallahu ‘anhu berkata:
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu ia memberiku, kemudian aku meminta lagi lalu ia memberiku, kemudai
aku meminta lagi lalu ia memberiku kemudian bersabda:
«اليَدُ العُلْيَا
خَيْرٌ مِنَ اليَدِ السُّفْلَى» [صحيح البخاري]
“Tangan
yang di atas (memberi) lebih baik dari tangan yang di bawah (meminta)”. [Sahih
Bukhari]
Dari Abu
Umamah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah sallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
يَا ابْنَ آدَمَ
إِنَّكَ أَنْ تَبْذُلَ الْفَضْلَ خَيْرٌ لَكَ، وَأَنْ تُمْسِكَهُ شَرٌّ لَكَ [صحيح
مسلم]
“Wahai
anak cucu Adam, sesungguhnya jika engkau menginfaqkan kelebihan (hartamu) maka itu
lebih baik bagimu, dan jika engkau menahannya maka itu buruk bagimu”. [Sahih
Muslim]
Jauh dari sifat orang yang paling buruk
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma; Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«أَلَا أُخْبِرُكُمْ
بِشَرِّ النَّاسِ؟»
“Maukah kalian kuberi tahu orang yang paling buruk?”
Sahabat menjawab: Iya, ya Rasulullah!
Rasulullah bersabda:
«الَّذِي يُسْأَلُ
بِاللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَلَا يُعْطِي بِهِ» [سنن النسائي: صححه الألباني]
“Yaitu orang yang dimintai demi Allah 'azza wajalla
kemudian ia tidak memberi”. [Sunan An-Nasa'i: Sahih]
Harta tidak berkurang
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ
مِنْ مَالٍ [صحيح مسلم]
“Sedekah tidak akan mengurangi harta”. [Sahih Muslim]
Harta yang beruntung
Abu Thalhah radhiyallahu
‘anhumendatangi Rasululah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata:
Sesungguhnya Allah telah berfirman:
{لَنْ تَنَالُوا
الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ} [آل عمران: 92]
"Kamu
sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu
menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai" [Ali Imran: 92], dan
sesungguhnya harta yang paling aku cintai adalah "baeruha'"
dan aku jadikan sedekah demi Allah mengharapkan kebaikan dan pahalanya dari
Allah, terimalah kebun itu ya Rasulullah, terserah engkau mau apakan!
Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«بَخْ، ذَلِكَ
مَالٌ رَابِحٌ، ذَلِكَ مَالٌ رَابِحٌ، قَدْ سَمِعْتُ مَا قُلْتَ فِيهَا، وَإِنِّي أَرَى
أَنْ تَجْعَلَهَا فِي الْأَقْرَبِينَ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Wah,
itu adalah harta yang beruntung, itu adalah harta yang beruntung, aku telah
mendengar apa yang kau katakan, dan aku merasa lebih baik kau bagikan kepada
kerabatmu".
Maka Abu
Thalhah membagikannya kepada kerabatnya dan anak cucu pamanya (saudara bapak).
[Bukhari dan Muslim]
Dilipat-gandakan oleh Allah
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«مَنْ تَصَدَّقَ
بِعَدْلِ تَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ، وَلاَ يَقْبَلُ اللَّهُ إِلَّا الطَّيِّبَ،
وَإِنَّ اللَّهَ يَتَقَبَّلُهَا بِيَمِينِهِ، ثُمَّ يُرَبِّيهَا لِصَاحِبِهِ، كَمَا
يُرَبِّي أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ، حَتَّى تَكُونَ مِثْلَ الجَبَلِ» [صحيح البخاري
ومسلم]
“Barangsiapa yang bersedekah sebanyak satu biji kurma dari usaha yang
baik, dan Allah tidak akan menerima kecuali yang baik. Maka sesungguhnya Allah
menerimanya dengan tangan kanan-Nya, kemudian memeliharanya untuk pemiliknya
(yang bersedekah) sebagaimana seseorang dari kalian memelihara anak ternaknya,
sampai sedekah tersebut menjadi seperti gunung”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Abu Mas’ud Al-Anshariy radhiyallahu
‘anhu berkata: Seorang laki-laki datang dengan onta
yang berkendali dan berkata: Ini untuk jihad di jalan Allah. Maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«لَكَ بِهَا يَوْمَ
الْقِيَامَةِ سَبْعُ مِائَةِ نَاقَةٍ كُلُّهَا مَخْطُومَةٌ»
“Untukmu karenanya di hari kiamat tujuh ratus onta yang semuanya
berkendali”. [Sahih Muslim]
Dari Khuraim bin Faatik radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«مَنْ أَنْفَقَ
نَفَقَةً فِي سَبِيلِ اللَّهِ كُتِبَتْ لَهُ بِسَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ» [سنن الترمذي:
صحيح]
“Barangsiapa yang menafkahkan suatu nafkah di jalan Allah maka
dicatat untuknya tujuh ratus kali lipat”. [Sunan Tirmidziy: Sahih]
Pahalanya tidak terputus
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" إِذَا
مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: إِلَّا مِنْ
صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
" [صحيح مسلم]
“Jika seorang manusia meninggal maka terputuslah darinya semua
amalannya kecuali tiga hal: Kecuali dari sedekah jariyah (manfaatnya kekal),
atau ilmu yang dimanfaatkan, atau anak shaleh yang berdo’a untuknya”. [Sahih
Muslim]
Balasan yang baik dari sedekah yang baik
'Auf bin Malik radhiyallahu
‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
keluar dengan memegang tongkat dan seseorang telah menggantungkan ikatan kurma
yang paling jelek, lalu beliau mencela ikatan tersebut, kemudian bersabda:
«لَوْ شَاءَ رَبُّ
هَذِهِ الصَّدَقَةِ تَصَدَّقَ بِأَطْيَبَ مِنْ هَذَا، إِنَّ رَبَّ هَذِهِ الصَّدَقَةِ
يَأْكُلُ حَشَفًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ» [سنن النسائي: حسن]
"Ohh, kalaulah saja pemilik zakat ini mengeluarkan zakat
yang lebih baik dari ini. Oh, pemilik zakat ini akan memakan kurma yang paling
jelek pada hari Kiamat." [Sunan An-Nasa’iy: Hasan]
Melapangkan rezki
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" قَالَ
اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: أَنْفِقْ أُنْفِقْ عَلَيْكَ " . [صحيح البخاري ومسلم]
“Allah ‘azza wa jalla berfirman: Berinfaqlah maka Aku akan berinfaq
kepadamu”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Asmaa’
bint Abi Bakr radhiyallahu ‘anhuma:
«أَنْفِقِي، وَلاَ
تُحْصِي، فَيُحْصِيَ اللَّهُ عَلَيْكِ، وَلاَ تُوعِي، فَيُوعِيَ اللَّهُ عَلَيْكِ»
[صحيح البخاري ومسلم]
“Berinfaqlah, dan jangan engkau menghitung-hitungnya maka Allah akan
menghitung-hitung rezki-Nya terhadapmu, dan jangan engkau menyimpan-nyimpannya
maka Allah akan menyimpan-nyimpan rezki-Nya terhadapmu”. [Sahih Bukhari dan
Muslim]
Anas bin Malik radhiyallahu
‘anhu berkata: Ada dua orang bersaudara di masa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam, seorang dari mereka mendatangi Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam (menuntut ilmu) dan yang lainnya mencari nafkah. Maka
yang mencari nafkah mengadukan saudaranya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam, maka Nabi bersabda:
«لَعَلَّكَ تُرْزَقُ
بِهِ» [سنن الترمذي: صحيح]
“Semoga engkau mendapat rezki karenanya”. [Sunan Tirmidziy:
Sahih]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" مَثَلُ
البَخِيلِ وَالمُنْفِقِ، كَمَثَلِ رَجُلَيْنِ عَلَيْهِمَا جُبَّتَانِ مِنْ حَدِيدٍ،
مِنْ لَدُنْ ثَدْيَيْهِمَا إِلَى تَرَاقِيهِمَا، فَأَمَّا المُنْفِقُ: فَلاَ يُنْفِقُ
شَيْئًا إِلَّا مَادَّتْ عَلَى جِلْدِهِ، حَتَّى تُجِنَّ بَنَانَهُ وَتَعْفُوَ أَثَرَهُ،
وَأَمَّا البَخِيلُ: فَلاَ يُرِيدُ يُنْفِقُ إِلَّا لَزِمَتْ كُلُّ حَلْقَةٍ مَوْضِعَهَا،
فَهُوَ يُوسِعُهَا فَلاَ تَتَّسِعُ " وَيُشِيرُ بِإِصْبَعِهِ إِلَى حَلْقِهِ
[صحيح البخاري ومسلم]
"Perumpamaan orang kikir dan orang yang suka berinfak (dermawan)
bagaikan dua orang yang memakai dua perisai di atas kedua susunya hingga ke
tulang selangkanya. Adapun orang yang suka berinfak, maka ia tidak menginfakkan
sesuatu kecuali baju tersebut terasa longgar baginya hingga menutupi
jari-jemari kakinya bahkan menghapus jejak kakinya. Dan adapun orang yang kikir
maka ia tidak ingin berinfak kecuali setiap lubang dari baju besi itu mencekiknya.
Ia berusaha untuk melapangkannya, dia tidak bisa melakukannya", Rasulullah
menunjuk dengan telunjukkan ke tenggorokannya. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Perumpamaan ini menunjukkan bahwa dengan bersedekah rezki semakin
bertambah dan menghapuskan dosa-dosa yang telah lalu.
Menghilangkan keburukan pada harta
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma; Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabsa:
«مَنْ أَدَّى
زَكَاةَ مَالِهِ، فَقَدْ ذَهَبَ عَنْهُ شَرُّهُ» [المعجم الأوسط للطبراني: حسنه
الشيخ الألباني]
“Barangsiapa yang menunaikan zakat hartanya maka telah hilang
darinya keburukannya”. [Al-Mu’jam Al-Ausath: Hasan]
Dari Abdul Muthalib bin Rabi’ah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ هَذِهِ الصَّدَقَاتِ
إِنَّمَا هِيَ أَوْسَاخُ النَّاسِ [صحيح مسلم]
“Sesungguhnya sedekah-sedekah ini hanya sebagai pembersih
kotoran-kotoran (harta dan jiwa) manusia”. [Sahih Muslim]
Mendapatkan kemudahan di dunia dan di akhirat
Dari Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«مَنْ سَرَّهُ
أَنْ يُنْجِيَهُ اللهُ مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، فَلْيُنَفِّسْ عَنْ مُعْسِرٍ،
أَوْ يَضَعْ عَنْهُ» [صحيح مسلم]
“Barangsiapa yang suka jika Allah menyelamatkannya dari
kesulitan hari kiamat maka hendaklah ia memberikan kemudahan bagi
orang yang kesulitan (membayar utang) atau melunaskannya”. [Sahih Muslim]
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma; Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
وَمَنْ كَانَ فِي
حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ، وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً،
فَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرُبَاتِ يَوْمِ القِيَامَةِ [صحيح البخاري
ومسلم]
“Dan barangsiapa yang sedang membantu kebutuhan saudaranya maka
Allah akan membantu kebutuhannya, dan barangsiapa yang melapangkan satu
kesulitan dari seorang muslim maka Allah akan melapangkan darinya satu
kesulitan dari kesulitan-kesulitan hari kiamat”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ نَفَّسَ عَنْ
مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا، نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ
يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ، يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا
وَالْآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا، سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ،
وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ [صحيح مسلم]
“Barangsiapa yang menghilangkan dari seorang mu’min satu musibah
dari musibah dunia maka Allah akan menghilangkan darinya satu musibah dari
musibah hari kiamta, dan barangsiapa yang memudahkan bagi orang yang kesulitan
maka Allah akan memudahkan baginya di dunia dan akhirat, dan barangsiapa yang
menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan
akhirat, dan Allah senantiapa menolong seorang hamba selama hamba tersebut
menulong saudaranya”. [Sahih Musim]
Dido’akan oleh Malaikat
Dari Abu
Hurairah radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda:
" مَا مِنْ
يَوْمٍ يُصْبِحُ العِبَادُ فِيهِ، إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ، فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا:
اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، وَيَقُولُ الآخَرُ: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا
تَلَفًا " [صحيح البخاري ومسلم]
"Tidak
satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali dua
malaikat turun kepadanya, salah satu di antara keduanya berkata: "Ya
Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak!" Dan lainnya berkata:
"Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit!" [Sahih
Bukhari dan Muslim]
Menghapuskan
dosa-dosa
Dari Ka’b
bin ‘Ujrah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
وَالصَّدَقَةُ
تُطْفِئُ الخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ المَاءُ النَّارَ [سنن الترمذي: صحيح]
“Dan sedekah menghapuskan dosa sebagaimana air memadamkan api”.
[Sunan Tirmidziy: Sahih]
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam:
إِنَّ أَبِي مَاتَ
وَتَرَكَ مَالًا، وَلَمْ يُوصِ، فَهَلْ يُكَفِّرُ عَنْهُ أَنْ أَتَصَدَّقَ عَنْهُ؟
“Sesungguhnya bapakku telah wafat dan meninggalkan harta, dan ia tidak
berwasiat. Apakah akan mengampuni dosanya jika aku bersedekah untuknya?”
Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«نَعَمْ» [صحيح
مسلم]
“Iya!”. [Sahih Muslim]
Sedekah
adalah bukti
Dari Abu Malik Al-Asy’ariy radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَالصَّدَقَةُ
بُرْهَانٌ [صحيح مسلم]
“Sedekah adalah bukti di hari kiamat”. [Sahih Muslim]
Masuk surga
Abu Ayyub
Al-Anshariy radhiyallahu ‘anhu berkata:
Seorang laki-laki bertanya: Ya Rasulullah, beri tahukanlah kepadaku amalan yang
akan memasukkanku ke surga!
Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menjawab:
تَعْبُدُ اللَّهَ
وَلاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ، وَتَصِلُ
الرَّحِمَ [صحيح البخاري ومسلم]
"Sembahlah
Allah dan jangan kamu menyekutukan-Nya dengan sesuatupun, dirikan salat,
tunaikan zakat, dan sambung hubungan silaturahim". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu berkata: Seorang A’rabiy mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam dan bertanya: Tunjukkanlah kepadaku amalan yang jika aku amalkan aku
akan masuk surge!
Rasulullah
menjawab:
«تَعْبُدُ اللَّهَ
لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ المَكْتُوبَةَ، وَتُؤَدِّي الزَّكَاةَ
المَفْرُوضَةَ، وَتَصُومُ رَمَضَانَ»
“Sembahlah
Allah, jangan kamu menyekutukan-Nya dengan sesuatupun, dirikan salat wajib,
tunaikan zakat fardhu, dan puasa Ramadhan".
A’rabiy
berkata: Demi Yang jiwaku di tangan-Nya, aku tidak akan menambah akan hal ini.
Maka ketika
ia berpaling, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«مَنْ سَرَّهُ
أَنْ يَنْظُرَ إِلَى رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ الجَنَّةِ، فَلْيَنْظُرْ إِلَى هَذَا» [صحيح
البخاري ومسلم]
“Barangsiapa yang ingin melihat seorang dari penduduk surge maka
lihatlah kepada orang itu”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«مَنْ أَنْفَقَ
زَوْجَيْنِ مِنْ شَيْءٍ مِنَ الأَشْيَاءِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، دُعِيَ مِنْ أَبْوَابِ،
- يَعْنِي الجَنَّةَ، - يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا خَيْرٌ، فَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ
الصَّلاَةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّلاَةِ، وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الجِهَادِ دُعِيَ
مِنْ بَابِ الجِهَادِ، وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّدَقَةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّدَقَةِ،
وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصِّيَامِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصِّيَامِ، وَبَابِ الرَّيَّانِ»
[صحيح البخاري ومسلم]
“Barangsiapa yang menginfaqkan dua pasang dari sesuatu di jalan
Allah maka ia akan dipanggil dari pintu-pintu surga: Wahai hamba Allah ini
lebih baik! Maka barangsiapa yang dari ahli shalat ia akan dipanggil dari pintu
shalat, dan barangsiapa yang dari ahli jihad maka ia akan dipanggil dari pintu
jihad, dan barangsiapa yang dari ahli sedekah maka ia akan dipanggil dari pintu
sedekah, dan barangsiapa yang dari ahli puasa maka ia akan dipanggil dari pintu
puasa dan pintu Ar-Rayyaan”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Dari Abdullah
bin Salam radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«يَا أَيُّهَا
النَّاسُ، أَفْشُوا السَّلَامَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وَصِلُوا الْأَرْحَامَ،
وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُونَ الجَنَّةَ بِسَلَامٍ» [سنن الترمذي:
صحيح]
"Wahai
sekalian manusia, sebarkanlah salam, berilah makan, ber-silaturahmilah, dan
salatlah di malam hari saat orang-orang sedang tidur, maka kalian akan masuk
surga dengan keselamatan". [Sunan Tirmidzi: Sahih]
Mendapatkan kamar di surga
Dari Abu Malik Al-Asy’ariy radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّ فِي الْجَنَّةِ
غُرْفَةً يُرَى ظَاهِرُهَا مِنْ بَاطِنِهَا، وَبَاطِنُهَا مِنْ ظَاهِرِهَا أَعَدَّهَا
اللَّهُ لِمَنْ أَطْعَمَ الطَّعَامَ، وَأَلَانَ الْكَلَامَ، وَتَابَعَ الصِّيَامَ وَصَلَّى
وَالنَّاسُ نِيَامٌ» [مسند أحمد: حسنه الشيخ الألباني]
“Sesungguhnya di dalam surge ada kamar yang terlihat bahagian luarnya
dari dalam, dan bagian dalamnya dari luar. Allah mempersiapkannya bagi orang
yang memberi makan, lemah lembut dalam berbicara, senantiasa berpuasa, dan
shalat ketika orang-orang tidur”. [Musnad Ahmad: Hasan]
Dari Ali
bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah sallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«إِنَّ فِي الجَنَّةِ
غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا»
“Sesungguhnya di dalam surga ada kamar yang terlihat bagian
luarnya dari dalam dan bagian dalamnya dari luar”.
Seorang A'rabiy berdiri dan bertanya: Untuk siapa kamar itu ya
Rasulullah?
Rasulullah menjawab:
«لِمَنْ أَطَابَ
الكَلَامَ، وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ، وَأَدَامَ الصِّيَامَ، وَصَلَّى بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ
نِيَامٌ» [سنن الترمذي: حسن]
Bagi orang
yang baik tutur katanya, memberi makan, selalu berpuasa, dan salat di malam
hari saat orang-orang sedang tidur. [Sunan Tirmidzi: Hasan]
Derajat
di surga
Dari Ibnu
Abbas radhiyallahu ‘anhuma; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
وَالدَّرَجَاتُ
إِفْشَاءُ السَّلَامِ، وَإِطْعَامُ الطَّعَامِ، وَالصَّلَاةُ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ
نِيَامٌ [سنن الترمذي: صحيح]
“Dan yang
meninggikan derajat di surga adalah menyebarkan salam, memberi makan, dan shalat
di malam hari saat orang-orang sedang tidur. [Sunan Tirmidzi: Sahih]
Tidak diperangi
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«أُمِرْتُ أَنْ
أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا
رَسُولُ اللَّهِ، وَيُقِيمُوا الصَّلاَةَ، وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ، فَإِذَا فَعَلُوا
ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلَّا بِحَقِّ الإِسْلاَمِ، وَحِسَابُهُمْ
عَلَى اللَّهِ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka
bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan sesungguhnya
Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, dan membayar zakat.
Jika mereka melakukan itu maka terjagalah dariku darah dan harta mereka kecuali
dengan hak Islam, dan perhitungan mereka kepada Allah”. [Sahih Bukhari dan
Muslim]
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«أُمِرْتُ أَنْ
أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَقُولُوا لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، فَإِذَا قَالُوهَا،
وَصَلَّوْا صَلاَتَنَا، وَاسْتَقْبَلُوا قِبْلَتَنَا، وَذَبَحُوا ذَبِيحَتَنَا، فَقَدْ
حَرُمَتْ عَلَيْنَا دِمَاؤُهُمْ وَأَمْوَالُهُمْ، إِلَّا بِحَقِّهَا وَحِسَابُهُمْ
عَلَى اللَّهِ» [صحيح البخاري]
“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka
mengucapkan: Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah! Dan jika mereka
mengucapkannya, dan mendirikan shalat yang kita lakukan, menghadap kiblat kita,
dan menyembelih seperti kita menyembelih, maka haram bagi kita darah dan harta
mereka, kecuali dengan haknya, dan perhitungan mereka kepada Allah”. [Sahih
Bukhari]
Meredakan panasnya siksa kubur
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّ الصَّدَقَةَ
لَتُطْفِئُ مِنْ حَرِّ الْقُبُورِ» [المعجم الكبير للطبراني: حسنه الشيخ الألباني]
“Sesungguhnya sedekah itu meredakan panasnya siksa kubur”.
[Al-Mu’jam Al-Kabiir: Hasan]
Selamat
dari siksa neraka
Dari ‘Adiy bin Hatim radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ السَّاعَةَ
لاَ تَقُومُ، حَتَّى يَطُوفَ أَحَدُكُمْ بِصَدَقَتِهِ، لاَ يَجِدُ مَنْ يَقْبَلُهَا
مِنْهُ، ثُمَّ لَيَقِفَنَّ أَحَدُكُمْ بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ
حِجَابٌ وَلاَ تَرْجُمَانٌ يُتَرْجِمُ لَهُ، ثُمَّ لَيَقُولَنَّ لَهُ: أَلَمْ أُوتِكَ
مَالًا؟ فَلَيَقُولَنَّ: بَلَى، ثُمَّ لَيَقُولَنَّ أَلَمْ أُرْسِلْ إِلَيْكَ رَسُولًا؟
فَلَيَقُولَنَّ: بَلَى، فَيَنْظُرُ عَنْ يَمِينِهِ فَلاَ يَرَى إِلَّا النَّارَ، ثُمَّ
يَنْظُرُ عَنْ شِمَالِهِ فَلاَ يَرَى إِلَّا النَّارَ، فَلْيَتَّقِيَنَّ أَحَدُكُمُ
النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ، فَإِنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ [صحيح
البخاري ومسلم]
“Sesungguhnya kiamat tidak akan datang sampai seseorang dari
kalian berkeliling membawa sedekahnya, ia tidak mendapatkan orang yang mau
menerimanya darinya. Kemudian seseorang dari kalian akan berdiri di hadapan
Allah, tidak ada di antara ia dengan Allah hijab dan penerjemah yang
menerjemahkan untuknya. Kemudian dikatakan padanya: Tidakkah Aku memberikanmu
harta? Maka ia menjawab: Tentu. Kemudian dikatakan lagi padanya: Tidakkah aku
mengutus Rasul kepadamu? Maka ia menjawab: Tentu. Kemudian ia melihat di
sebelah kanannya, maka ia tidak melihat kecuali neraka, kemudian melihat di
sebelah kirinya, maka ia tidak melihat kecuali neraka. Maka hendaklah seorang
dari kalian menghidari neraka sekalipun hanya dengan bersedekah setengah biji
kurma, dan jika ia tidak punya maka dengan kalimat (ucapan) yang baik”. [Sahih
Bukhari dan Muslim]
Dari Mu'awiyah bin Haidah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«لَا يَأْتِي
رَجُلٌ مَوْلَاهُ يَسْأَلُهُ مِنْ فَضْلٍ عِنْدَهُ، فَيَمْنَعُهُ إِيَّاهُ، إِلَّا
دُعِيَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ شُجَاعٌ أَقْرَعُ يَتَلَمَّظُ فَضْلَهُ الَّذِي مَنَعَ»
[سنن النسائي: حسنه الألباني]
“Seseorang tidak mendatangi tuannya untuk meminta sebagian dari
kelebihan yang ia miliki lalu tuannya menolak kecuali akan didatangkan untuknya
di hari kiamat seeokor ular yang botak (karena bisanya yang dahsyat) menuntut
kelebihan hartanya yang ia tahan. [Sunan An-Nasa'i: Hasan]
Dari Abu
Hurairah radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda:
" مَنْ آتَاهُ
اللَّهُ مَالًا فَلَمْ يُؤَدِّ زَكَاتَهُ، مُثِّلَ لَهُ مَالُهُ شُجَاعًا أَقْرَعَ،
لَهُ زَبِيبَتَانِ يُطَوَّقُهُ يَوْمَ القِيَامَةِ، يَأْخُذُ بِلِهْزِمَتَيْهِ - يَعْنِي
بِشِدْقَيْهِ - يَقُولُ: أَنَا مَالُكَ أَنَا كَنْزُكَ " ثُمَّ تَلاَ هَذِهِ الآيَةَ:
(وَلَا يَحْسِبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ) إِلَى
آخِرِ الآيَةِ [صحيح البخاري]
“Barangsiapa yang diberi oleh Allah harta kemudian ia tidak menunaikan
zakatnya, maka didatangkan untuknya hartnya dalam bentuk ular jantan yang
botak, memiliki dua cabang lidah (atau dua titik hitam di atas kedua matanya),
melilit lehernya pada hari kiamat, menggigit mulutnya dan berkata: Aku adalah
hartamu, aku adalah barang simpananmu”, kemudian Rasulullah membaca ayat ini “Sekali-kali
janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka
dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya
kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan
dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat”. [Ali ‘Imran:180] [Sahih
Bukhari]
Dari Jabir bin Abdullah Al Anshariy radhiyallahu
‘anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
" مَا مِنْ
صَاحِبِ إِبِلٍ، لَا يَفْعَلُ فِيهَا حَقَّهَا، إِلَّا جَاءَتْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
أَكْثَرَ مَا كَانَتْ قَطُّ، وَقَعَدَ لَهَا بِقَاعٍ قَرْقَرٍ تَسْتَنُّ عَلَيْهِ بِقَوَائِمِهَا،
وَأَخْفَافِهَا، وَلَا صَاحِبِ بَقَرٍ، لَا يَفْعَلُ فِيهَا حَقَّهَا، إِلَّا جَاءَتْ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرَ مَا كَانَتْ، وَقَعَدَ لَهَا بِقَاعٍ قَرْقَرٍ تَنْطَحُهُ
بِقُرُونِهَا، وَتَطَؤُهُ بِقَوَائِمِهَا، وَلَا صَاحِبِ غَنَمٍ، لَا يَفْعَلُ فِيهَا
حَقَّهَا، إِلَّا جَاءَتْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرَ مَا كَانَتْ، وَقَعَدَ لَهَا
بِقَاعٍ قَرْقَرٍ تَنْطَحُهُ بِقُرُونِهَا وَتَطَؤُهُ بِأَظْلَافِهَا، لَيْسَ فِيهَا
جَمَّاءُ وَلَا مُنْكَسِرٌ قَرْنُهَا، وَلَا صَاحِبِ كَنْزٍ لَا يَفْعَلُ فِيهِ حَقَّهُ،
إِلَّا جَاءَ كَنْزُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ شُجَاعًا أَقْرَعَ، يَتْبَعُهُ فَاتِحًا
فَاهُ، فَإِذَا أَتَاهُ فَرَّ مِنْهُ، فَيُنَادِيهِ: خُذْ كَنْزَكَ الَّذِي خَبَأْتَهُ،
فَأَنَا عَنْهُ غَنِيٌّ، فَإِذَا رَأَى أَنْ لَا بُدَّ مِنْهُ، سَلَكَ يَدَهُ فِي فِيهِ،
فَيَقْضَمُهَا قَضْمَ الْفَحْلِ " [صحيح مسلم]
"Tidaklah seorang pemilik unta yang tidak menunaikan
haknya, kecuali ia akan datang pada hari kiamat dengan jumlah yang banyak, lalu
dia ditelakkan pada suatu tanah datar, kemudian ternak itu menginjak-injaknya
dengan kukunya. Dan tidak pula pemilik sapi yang tidak menunaikan haknya,
kecuali sapi itu akan datang pada hari kiamat dengan jumlah yang banyak, lalu
dia diletakkan pada tanah datar kemudian sapi-sapi itu menanduknya dengan
tanduk-tanduknya dan menginjaknya dengan kuku-kukunya. Dan tidaklah seorang
pemilik kambing yang tidak menunaikan haknya, kecuali kambing itu akan datang
pada hari kiamat dengan jumlah yang banyak, lalu ia pun diletakkan pada suatu
tanah datar, dan kambing-kambing itu pun menanduknya dan menginjaknya dengan
kuku-kukunya. Di antara binatang ternak itu tidak ada yang tidak bertanduk dan
tidak pula patah tanduknya. Dan tidak seorang pun pemilik harta benda yang
tidak membayar zakatnya, melainkan hartanya itu berubah menjadi ular besar dan
berbisa, yang mengikuti pemiliknya ke mana saja ia pergi, sedangkan dia sendiri
selalu lari dari ular itu. Lalu dikatakanlah kepadanya: 'Ambillah hartamu ini
yang kamu simpan, sesungguhnya Aku Maha Kaya darinya.' Setelah dia tahu bahwa
dia tidak dapat lari dari ular itu, maka dimasukkannya tangannya ke mulut ular
itu, lalu ular itu menggigitnya seperti hewan jantan menggigit." [Sahih
Muslim]
Abu Dzar radhiyallahu
‘anhu berkata: Aku tiba pada Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam saat ia duduk di bawah naungan ka’bah, maka ketika ia
melihatku ia bersabda:
«هُمُ الْأَخْسَرُونَ
وَرَبِّ الْكَعْبَةِ»
“Merekalah orang-orang yang merugi, demi Rabbnya Ka’bah”
Maka aku datang dan duduk, kemudian belum lama aku duduk aku berdiri dan
bertanya: Ya Rasulullah, aku mengorbankan bapak dan ibuku untukmu, siapakah
mereka?
Rasulullah menjawab:
«هُمُ الْأَكْثَرُونَ
أَمْوَالًا، إِلَّا مَنْ قَالَ هَكَذَا وَهَكَذَا وَهَكَذَا - مِنْ بَيْنَ يَدَيْهِ
وَمِنْ خَلْفِهِ وَعَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ شِمَالِهِ - وَقَلِيلٌ مَا هُمْ، مَا مِنْ
صَاحِبِ إِبِلٍ، وَلَا بَقَرٍ، وَلَا غَنَمٍ لَا يُؤَدِّي زَكَاتَهَا إِلَّا جَاءَتْ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْظَمَ مَا كَانَتْ، وَأَسْمَنَهُ تَنْطَحُهُ بِقُرُونِهَا وَتَطَؤُهُ
بِأَظْلَافِهَا، كُلَّمَا نَفِدَتْ أُخْرَاهَا، عَادَتْ عَلَيْهِ أُولَاهَا، حَتَّى
يُقْضَى بَيْنَ النَّاسِ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Mereka adalah orang yang paling banyak hartanya, kecuali yang
bersedekah begini, begini dan begini – di depannya, belakangnya, kanannya dan
kirinya – dan sangatlah sedikit mereka itu. Tidaklah seorang yang memiliki
onta, tidak pulah sapi, dan tidak pula kambing, kemudian ia tidak menunaikan
zakatnya kecuali harta tersebut akan datang di hari kiamat dangan bentuk yang
lebih besar dan lebih gemuk, menanduknya dengan tanduknya dan menginjaknya
dengan kakinya. Setiap kali selesai yang terakhir maka yang pertama kembali
lagi kepadanya sampai ia dihukumi di antara manusia”. [Sahih Bukhari dan
Muslim]
Mencegah kemarau panjang
Dari Abdullah
bin Umar radhiyallahu ‘anhuma; Rasulullah sallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
" يَا مَعْشَرَ
الْمُهَاجِرِينَ خَمْسٌ إِذَا ابْتُلِيتُمْ بِهِنَّ، وَأَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ تُدْرِكُوهُنَّ:
...، وَلَمْ يَمْنَعُوا زَكَاةَ أَمْوَالِهِمْ، إِلَّا مُنِعُوا الْقَطْرَ مِنَ السَّمَاءِ،
وَلَوْلَا الْبَهَائِمُ لَمْ يُمْطَرُوا، ... " [سنن ابن ماجه: حسنه الألباني]
“Wahai
sekalian kaum Muhajirin, ada lima perkara jika terjadi pada kalian - dan aku
meminta perlindungan kepada Allah semoga kalian tidak mendapatinya – (maka
siksa Allah akan terjadi di dunia): …, dan
mereka tidak menahan zakat harta mereka kecuali akan ditahan hujan dari langit
dan seandainya bukan karena hewan-hewan maka hujan tidak akan turun sama
sekali, …”. [Sunan Ibnu Majah: Hasan]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Nabi shallallahu 'alaihi wa salam bersabda:
" بَيْنَا
رَجُلٌ بِفَلَاةٍ مِنَ الْأَرْضِ، فَسَمِعَ صَوْتًا فِي سَحَابَةٍ: اسْقِ حَدِيقَةَ
فُلَانٍ، فَتَنَحَّى ذَلِكَ السَّحَابُ، فَأَفْرَغَ مَاءَهُ فِي حَرَّةٍ، فَإِذَا شَرْجَةٌ
مِنْ تِلْكَ الشِّرَاجِ قَدِ اسْتَوْعَبَتْ ذَلِكَ الْمَاءَ كُلَّهُ، فَتَتَبَّعَ الْمَاءَ،
فَإِذَا رَجُلٌ قَائِمٌ فِي حَدِيقَتِهِ يُحَوِّلُ الْمَاءَ بِمِسْحَاتِهِ، فَقَالَ
لَهُ: يَا عَبْدَ اللهِ مَا اسْمُكَ؟ قَالَ: فُلَانٌ - لِلِاسْمِ الَّذِي سَمِعَ فِي
السَّحَابَةِ - فَقَالَ لَهُ: يَا عَبْدَ اللهِ لِمَ تَسْأَلُنِي عَنِ اسْمِي؟ فَقَالَ:
إِنِّي سَمِعْتُ صَوْتًا فِي السَّحَابِ الَّذِي هَذَا مَاؤُهُ يَقُولُ: اسْقِ حَدِيقَةَ
فُلَانٍ، لِاسْمِكَ، فَمَا تَصْنَعُ فِيهَا؟ قَالَ: أَمَّا إِذْ قُلْتَ هَذَا، فَإِنِّي
أَنْظُرُ إِلَى مَا يَخْرُجُ مِنْهَا، فَأَتَصَدَّقُ بِثُلُثِهِ، وَآكُلُ أَنَا وَعِيَالِي
ثُلُثًا، وَأَرُدُّ فِيهَا ثُلُثَهُ " [صحيح مسلم]
"Saat seseorang berada di suatu padang pasir, ia mendengar suara di
awan: 'Siramilah kebun si fulan!'. Lalu awan itu menjauh dan menuangkan
air pada suatu tanah yang berbatu hitam. Maka salah satu dari saluran air telah
menampung air tersebut kemudian orang tersebut mengukuti aliran air. Dan ternyata
di kebun itu ada seseorang yang tengah mengurus air dengan sekopnya. Ia
bertanya padanya: 'Wahai hamba Allah, siapa namamu?' Ia menjawab: 'Fulan!'
- Sama seperti nama yang ia dengar dari awan-. Ia bertanya: 'Hai hamba
Allah, kenapa kau tanya namaku?' Ia menjawab: 'Aku mendengar suara di
awan dimana inilah airnya. Awan itu berkata: 'Siramilah kebun si fulan!’,
dengan menyebut namamu. Maka apakah yang telah kau lakukan dalam kebunmu?' Ia
menjawab: 'Karena kau mengatakan seperti itu, maka sesungguhnya aku melihat
(hasil) yang keluar darinya, lalu aku sedekahkan sepertiganya, aku makan
sepertiganya bersama keluargaku dan aku kembalikan sepertiganya ke kebun'."
[Sahih Muslim]
Wallahu
a’lam!
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...