بسم الله الرحمن
الرحيم
Kewajiban beriman kepada hari akhirat
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{تِلْكَ آيَاتُ الْقُرْآنِ وَكِتَابٍ مُبِينٍ
(1) هُدًى وَبُشْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ (2) الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ
وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ بِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ} [النمل:
1 - 3]
(Surat) ini adalah ayat-ayat Al Quran, dan
(ayat-ayat) Kitab yang menjelaskan, untuk menjadi petunjuk dan berita gembira
untuk orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan
menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat. [An-Naml:
1-3]
{وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ
وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا}
[النساء: 136]
Barangsiapa yang kafir kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian,
Maka Sesungguhnya orang itu Telah sesat sejauh-jauhnya. [An-Nisaa':136]
{بَلِ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ فِي الْعَذَابِ
وَالضَّلَالِ الْبَعِيد} [سبأ: 8]
Tetapi orang-orang yang tidak beriman
kepada negeri akhirat berada dalam siksaan dan kesesatan yang jauh.
[Saba':8]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Jibril
bertanya kepada Rasululah: Beri tahu kepadaku tentang Iman?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
menjawab:
"أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ، وَمَلَائِكَتِهِ، وَكُتُبِهِ،
وَرُسُلِهِ، وَالْيَوْمِ الْآخِرِ، وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ"
[صحيح البخاري ومسلم]
"Engku meyakini tentang
Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab suci-Nya, para Rasul-Nya, hari kiamat,
dan meyakini adanya takdir yang baik dan yang buruk". [Sahih Bukhari dan
Muslim]
Lihat: Syubhat "Alam akhirat tidak kekal"
Perbandingan waktu
dunia dengan waktu akhirat
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{وَيَسْتَعْجِلُونَكَ
بِالْعَذَابِ وَلَن يُخْلِفَ اللَّهُ وَعْدَهُ ۚ وَإِنَّ يَوْمًا عِندَ رَبِّكَ
كَأَلْفِ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّونَ} [الحج : 47]
Dan mereka meminta kepadamu agar azab
itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya.
Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut
perhitunganmu. [Al-Hajj: 47]
Persiapan setelah kematian
Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma
berkata; Saya bersama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
tiba-tiba datang seorang laki-laki Anshar kepada beliau, lalu dia mengucapkan
salam kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya:
أَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ؟ قَالَ: «أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ
ذِكْرًا، وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا، أُولَئِكَ الْأَكْيَاسُ» [سنن ابن
ماجه: حسن]
"Orang mukmin yang
bagaimanakah yang paling bijak?" Beliau menjawab, "Orang yang paling
banyak mengingat kematian, dan yang paling baik persiapannya setelah kematian,
merekalah orang-orang yang bijak." [Sunan Ibnu Majah: Hasan]
Lihat: Keutamaan banyak mengingat mati
1.
Kematian.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ
الْمَوْتِ} [آل عمران: 185]
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan
mati. [Ali Imran:185] [Al-Anbiyaa':35] [Al-'Ankabuut:57]
{وَجَاءَتْ سَكْرَةُ
الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيدُ} [ق:
19]
Dan datanglah sakaratul maut dengan
sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya. [Qaaf: 16 - 19]
Lihat: Antara angan-angan dan ajal
2.
Alam kubur.
Dahulu 'Utsman radhiyallahu 'anhu
kerapkali menangis bila berdiri di suatu kuburan, sehingga janggutnya basah
karna tangisannya. Dikatakan padanya: Bila diingatkan olehmu surga dan neraka,
engkau tidak menangis, tapi mengapa justru engkau menangis karena ini?
'Utsman berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِنَّ القَبْرَ أَوَّلُ
مَنْزِلٍ مِنْ مَنَازِلِ الآخِرَةِ، فَإِنْ نَجَا مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَيْسَرُ
مِنْهُ، وَإِنْ لَمْ يَنْجُ مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَشَدُّ مِنْهُ» [سنن الترمذي: حسن]
"Sesungguhnya alam kubur adalah tempat
singgah pertama dari alam akhirat. Apabila seseorang selamat darinya, maka
setelahnya akan lebih mudah. Dan sebaliknya, bila ia tidak selamat darinya,
maka setelahnya akan lebih sulit." [Sunan Tirmidziy: Hasan]
Lihat: Hadits Al-Baraa’; Ketika ajal menjemput dan pertanyaan alam kubur
3.
Tiupan sangkakala (نفخة الصور).
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{فَإِذَا نُقِرَ فِي النَّاقُورِ (8)
فَذَلِكَ يَوْمَئِذٍ يَوْمٌ عَسِيرٌ (9) عَلَى الْكَافِرِينَ غَيْرُ
يَسِيرٍ} [المدثر: 8-10]
Apabila ditiup sangkakala, maka waktu
itu adalah waktu (datangnya) hari yang sulit, bagi orang-orang kafir lagi tidak
mudah. [Al-Mudatsir 8-10]
Ø Dari Abdullah bin 'Amru bin Al-'Ash radhiyallahu 'anhuma;
Nabi ﷺ bersabda:
«الصُّورُ قَرْنٌ
يُنْفَخُ فِيهِ» [سنن أبي داود: صحيح]
"Sangkakala adalah tanduk yang
ditiup." [Sunan Abi Daud: Shahih]
Ada perselisihan tentang jumlah
tiupan, ada yang mengatakan 2 ada yang mengatakan 3:
a)
Tiupan terkejut (sebelum kiamat/نفخة الفزع).
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِي
الصُّورِ فَفَزِعَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الأَرْضِ إِلا مَنْ شَاءَ
اللَّهُ وَكُلٌّ أَتَوْهُ دَاخِرِينَ} [النمل: 87] .
Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup
sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi,
kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya
dengan merendahkan diri. [An-Naml: 87]
b)
Tiupan kematian (seluruh makhluk/نفخة الصعق).
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{وَنُفِخَ فِي الصُّورِ
فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الأَرْضِ إِلا مَنْ شَاءَ اللَّهُ} [الزمر: 68]
Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah
siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. [Az-Zumar:
68]
c)
Tiupan kebangkitan (نفخةُ البعثِ).
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ
أُخْرَى فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ} [الزمر:
68]
Kemudian ditiup sekali lagi (sangkakala itu) maka
seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah). [Az-Zumar: 68]
{يَوْمَ يُنفَخُ فِي
الصُّورِ فَتَأْتُونَ أَفْوَاجًا} [النبأ: 18]
(Yaitu) pada hari (ketika) sangkakala ditiup, lalu kamu datang
berbondong-bondong. [An-Naba': 18]
4.
Pengumpulan (الحشر).
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{يَوْمَ نَحْشُرُ
الْمُتَّقِينَ إِلَى الرَّحْمَنِ وَفْدًا (85) وَنَسُوقُ الْمُجْرِمِينَ إِلَى
جَهَنَّمَ وِرْدًا} [مريم: 85- 86]
(Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan
orang-orang yang takwa kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang
terhormat, dan Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka Jahannam
dalam keadaan dahaga. [Maryam: 85-86]
Ø
Dari 'Aisyah radhiallahu'anha;
Rasulullah ﷺ bersabda:
«تُحْشَرُونَ حُفَاةً
عُرَاةً غُرْلًا» قَالَتْ عَائِشَةُ: فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، الرِّجَالُ
وَالنِّسَاءُ يَنْظُرُ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ؟ فَقَالَ: «الأَمْرُ أَشَدُّ مِنْ
أَنْ يُهِمَّهُمْ ذَاكِ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Kalian dikumpulkan dengan
keadaan tidak beralas kaki, telanjang, dan tidak beralas kaki." 'Aisyah
menyela; 'Hai Rasulullah, laki-laki dan perempuan, satu sama lain bisa melihat
auratnya?' Nabi menjawab, "Kejadian ketika itu lebih dahsyat sehingga
memalingkan mereka dari keinginan seperti itu." [Shahih Bukhari dan
Muslim]
Ø Dari Ibnu 'Abbas radhiallahu'anhuma; Nabi ﷺ bersabda:
" إِنَّكُمْ مَحْشُورُونَ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلًا، ثُمَّ
قَرَأَ: {كَمَا بَدَأْنَا أَوَّلَ خَلْقٍ نُعِيدُهُ وَعْدًا عَلَيْنَا إِنَّا
كُنَّا فَاعِلِينَ} [الأنبياء: 104]،
وَأَوَّلُ مَنْ يُكْسَى يَوْمَ القِيَامَةِ إِبْرَاهِيمُ " [صحيح
البخاري ومسلم]
"Sesungguhnya kalian akan
dikumpulkan (pada hari kiamat) dalam keadaan telanjang dan tidak
dikhitan". Lalu beliau membaca firman Allah yang artinya {"Sebagaimana
Kami telah memulai penciptaan yang pertama, begitulah Kami akan mengulanginya.
Itulah suatu janji yang pasti dari Kami. Sesungguhnya Kamilah yang akan
melaksanakannya"}. [Al-Anbiya': 104] Dan orang yang pertama kali diberikan
pakaian pada hari kiamat adalah Nabi Ibrahim 'alaihissalam". [Shahih
Bukhari dan Muslim]
5.
Perhitungan (حساب).
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ
(19) الَّذِينَ يُوفُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَلَا يَنْقُضُونَ الْمِيثَاقَ (20)
وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيَخْشَوْنَ
رَبَّهُمْ وَيَخَافُونَ سُوءَ الْحِسَابِ} [الرعد: 19 - 21]
Hanyalah orang-orang yang berakal saja
yang dapat mengambil pelajaran, (yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah
dan tidak merusak perjanjian, Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang
Allah perintahkan supaya dihubungkan (mengadakan hubungan silaturahim dan tali
persaudaraan), dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang
buruk. [Ar-Ra'd: 19 - 21]
{وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّ
الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا نَسُوا يَوْمَ
الْحِسَابِ} [ص: 26]
Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu,
karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang
sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, Karena mereka melupakan
hari perhitungan. [Shaad: 26]
Ø Dari Abu Salma -radhiallahu 'anhu- mantan budak
Rasulullah -shallallahu 'alaihiwasallam-; Rasulullah -shallallahu'alaihi
wasallam- bersabda:
«بَخٍ بَخٍ لِخَمْسٍ مَنْ لَقِيَ اللَّهَ مُسْتَيْقِنًا بِهِنَّ
دَخَلَ الْجَنَّة: يُؤْمِنُ بِاللَّهِ، وَالْيَوْمِ الْآخِر، وَبِالْجَنَّةِ
وَالنَّارِ، وَالْبَعْثِ بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْحِسَابِ»
"Amboi, amboi, ada lima
perkara, barangsiapa yang bertemu Allah dalam keadaan yakin terhadap kelima itu
maka dia masuk surga: Beriman kepada Allah, Hari Akhir, Surga, Neraka, Hari
Kebangkitan setelah kematian dan Hari perhitungan". [Musnad Ahmad: Shahih]
Lihat: Syarah Kitab Tauhid bab (3); Siapa yang mengaplikasikan tauhid akan masuk surga tanpa perhitungan
6.
Timbangan (الميزان).
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ
الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئاً وَإِنْ كَانَ
مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِينَ} [الأنبياء: 47]
Kami akan memasang timbangan yang tepat
pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika
(amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya.
Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan. [Al-Anbiyaa': 47]
Ø Dari Aisyah radhiyallahu 'anha;
أَنَّ رَجُلًا قَعَدَ بَيْنَ يَدَيِ
النَّبِيِّ ﷺ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ لِي مَمْلُوكِينَ
يُكَذِّبُونَنِي وَيَخُونُونَنِي وَيَعْصُونَنِي، وَأَشْتُمُهُمْ وَأَضْرِبُهُمْ
فَكَيْفَ أَنَا مِنْهُمْ؟ قَالَ: «يُحْسَبُ مَا خَانُوكَ وَعَصَوْكَ وَكَذَّبُوكَ
وَعِقَابُكَ إِيَّاهُمْ، فَإِنْ كَانَ عِقَابُكَ إِيَّاهُمْ بِقَدْرِ ذُنُوبِهِمْ
كَانَ كَفَافًا، لَا لَكَ وَلَا عَلَيْكَ، وَإِنْ كَانَ عِقَابُكَ إِيَّاهُمْ
دُونَ ذُنُوبِهِمْ كَانَ فَضْلًا لَكَ، وَإِنْ كَانَ عِقَابُكَ إِيَّاهُمْ فَوْقَ
ذُنُوبِهِمْ اقْتُصَّ لَهُمْ مِنْكَ الفَضْلُ». قَالَ: فَتَنَحَّى الرَّجُلُ
فَجَعَلَ يَبْكِي وَيَهْتِفُ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: " أَمَا تَقْرَأُ
كِتَابَ اللَّهِ {وَنَضَعُ المَوَازِينَ القِسْطَ لِيَوْمِ القِيَامَةِ فَلَا
تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ} [الأنبياء:
47] الآيَةَ
". فَقَالَ الرَّجُلُ: وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا أَجِدُ لِي
وَلَهُمْ شَيْئًا خَيْرًا مِنْ مُفَارَقَتِهِمْ، أُشْهِدُكَ أَنَّهُمْ أَحْرَارٌ
كُلُّهُمْ [سنن الترمذي: صحيح]
Bahwa seseorang duduk di depan Nabi ﷺ lalu berkata, Wahai Rasulullah, sesungguhnya
saya memiliki dua orang budak mereka mendustai dan mengkhianati saya, mereka
juga membangkang terhadap (perintah) saya, lalu saya umpat dan saya pukul
mereka apakah saya berdosa kepada mereka? beliau menjawab "Pengkhianatan,
pembangkangan, dan kedustaan mereka terhadapmu, juga hukumanmu atas mereka,
semua itu ada perhitungannya. Jika hukumanmu sebanding dengan kesalahan mereka,
maka impaslah urusanmu dengannya. Tapi jika hukumanmu lebih ringan dibanding
kesalahan mereka, maka kamu mendapat keutamaan. Namun jika hukuman yang kamu
timpakan kepada mereka lebih berat dibanding kesalahan mereka, maka merekalah
yang akan mendapat keutamaan darimu sebagai qishash." ia berkata, lalu
menyesallah lelaki itu kemudian ia menangis dan berteriak lalu Rasulullah ﷺ bersabda, "Tidakkah engkau membaca
kitab Allah: 'Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka
tiadalah seseorang dirugikan barang sedikitpun." (Al-Anbiya: 47) lelaki
itu berkata, Wahai Rasulullah, demi Allah, tidak ada sesuatu yang lebih baik
bagi saya kecuali dengan memerdekakan mereka. Karena itu saksikanlah bahwa
mereka semua saya merdekakan." [Sunan Tirmidziy: Shahih]
7.
Syafa'at.
Lihat: Syarah Kitab tauhid bab 17; Syafa’at
8.
Catatan amalan beterbangan ( تطايرُ الصحف ).
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{وَكُلَّ إِنْسَانٍ
أَلْزَمْنَاهُ طَائِرَهُ فِي عُنُقِهِ وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنْشُورًا. اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ
عَلَيْكَ حَسِيبًا} [الإسراء: 13-14 ]
Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami
tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan
Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka.
"Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab
terhadapmu". [Al-Isra': 13-14]
{وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ
مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَذَا الْكِتَابِ
لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا وَوَجَدُوا مَا
عَمِلُوا حَاضِرًا وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا} [الكهف: 49]
Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan
melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di
dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka kami, Kitab apakah Ini yang
tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia
mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada
(tertulis). dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun". [Al-Kahfi:
49]
9.
Telaga (الحوض).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّ حَوْضِي أَبْعَدُ مِنْ أَيْلَةَ مِنْ عَدَنٍ لَهُوَ أَشَدُّ
بَيَاضًا مِنَ الثَّلْجِ، وَأَحْلَى مِنَ الْعَسَلِ بِاللَّبَنِ، وَلَآنِيَتُهُ
أَكْثَرُ مِنْ عَدَدِ النُّجُومِ وَإِنِّي لَأَصُدُّ النَّاسَ عَنْهُ، كَمَا
يَصُدُّ الرَّجُلُ إِبِلَ النَّاسِ عَنْ حَوْضِهِ»
"Sesungguhnya telagaku di
hari kiamat lebih luas dari jarak antara Ailah (di utara negri Arab) dan 'Adan
(di selatan negri Arab), airnya lebih putih dari salju dan lebih manis dari
madu dengan susu, dan bejananya lebih banyak dari jumlah bintang. Dan
sesungguhnya aku akan menghalagi orang-orang (selain umat Islam) darinya
sebagaimana seseorang menghalangi onta orang lain dari telaganya".
Sahabat bertanya: Ya Rasulullah, apakah
engkau mengenal kami pada hari itu?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
menjawab:
«نَعَمْ لَكُمْ سِيمَا لَيْسَتْ لِأَحَدٍ مِنَ الْأُمَمِ تَرِدُونَ
عَلَيَّ غُرًّا، مُحَجَّلِينَ مِنْ أَثَرِ الْوُضُوءِ» [صحيح مسلم]
"Iya, kalian punya tanda yang
tidak dimiliki seorang pun dari umat lain. Kalian datang kepadaku dengan wajah
dan kedua tangan dan kaki yang bercahaya karena bekas wudhu". [Sahih
Muslim]
Ø
Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu
'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda
saat di Arafah ketika berada di atas untanya yang terpotong ujung telinganya:
«أَلَا وَإِنِّي فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ،
وَأُكَاثِرُ بِكُمُ الْأُمَمَ، فَلَا تُسَوِّدُوا وَجْهِي، أَلَا وَإِنِّي
مُسْتَنْقِذٌ أُنَاسًا، وَمُسْتَنْقَذٌ مِنِّي أُنَاسٌ، فَأَقُولُ: يَا رَبِّ
أُصَيْحَابِي؟ فَيَقُولُ: إِنَّكَ لَا تَدْرِي مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ» [سنن ابن
ماجه: صحيح]
“Ingatlah! Sesungguhnya aku orang yang
mendahului kalian di telaga surga, dan aku akan memperbanyak umat dengan
kalian, maka janganlah kalian mencoreng wajahku. Ingatlah! Sesungguhnya aku
adalah orang yang menyelamatkan manusia, dan mereka akan meminta bantuan
keselamatan dariku.' Aku berkata kepada tuhanku: 'Wahai Tuhan, bagaimana dengan
para sahabatku? ' Allah menjawab, 'Sesungguhnya kamu tidak tahu apa yang mereka
perbuat (ada-adakan) setelah kamu tiada'." [Sunan Ibnu Majah: Shahih]
10.
Titian (الصراط).
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{وَإِنْ مِنْكُمْ إِلَّا
وَارِدُهَا كَانَ عَلَى رَبِّكَ حَتْمًا مَقْضِيًّا (71) ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ
اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا} [مريم:
71، 72]
Dan tidak ada seorang pun di antara kamu yang
tidak mendatanginya (neraka). Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu ketentuan yang
sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa
dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam (neraka) dalam keadaan berlutut. [Maryam: 71-72]
Ø Dari Abu Sa'id Al-Khudriy radhiyallahu ‘anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" ثُمَّ يُؤْتَى
بِالْجَسْرِ فَيُجْعَلُ بَيْنَ ظَهْرَيْ جَهَنَّمَ "، قُلْنَا: يَا رَسُولَ
اللَّهِ، وَمَا الجَسْرُ؟ قَالَ: " مَدْحَضَةٌ مَزِلَّةٌ، عَلَيْهِ خَطَاطِيفُ
وَكَلاَلِيبُ، وَحَسَكَةٌ مُفَلْطَحَةٌ لَهَا شَوْكَةٌ عُقَيْفَاءُ، تَكُونُ
بِنَجْدٍ، يُقَالُ لَهَا: السَّعْدَانُ، المُؤْمِنُ عَلَيْهَا كَالطَّرْفِ
وَكَالْبَرْقِ وَكَالرِّيحِ، وَكَأَجَاوِيدِ الخَيْلِ وَالرِّكَابِ، فَنَاجٍ
مُسَلَّمٌ، وَنَاجٍ مَخْدُوشٌ، وَمَكْدُوسٌ فِي نَارِ جَهَنَّمَ، حَتَّى يَمُرَّ
آخِرُهُمْ يُسْحَبُ سَحْبًا " [صحيح البخاري ومسلم]
Kemudian titian (jembatan) Jahanam
didatangkan dan dipasanglah diantara dua tepi jahanam. Kami bertanya, 'Wahai
Rasulullah, memang jembatan Jahanam tersebut misterinya apa? ' Nabi menjawab,
'Jembatan itu bisa menggelincirkan, menjatuhkan, ada pengait-pengait besi, ada
duri-duri yang lebar dan tajam, durinya membengkok yang terbuat dari kayu
berduri namanya Sa'dan (kayu berduri tajam). Orang mukmin ada yang melewatinya
sedemikian cepat, ada yang bagaikan kedipan mata, ada yang bagaikan kilat, ada
yang bagaikan angin, dan ada yang bagaikan kuda-kuda pilihan. Ada yang bagaikan
penunggang kuda, ada yang selamat dengan betul-betul terselamatkan, namun ada juga
yang selamat setelah tercabik-cabik oleh besi-besi pengait itu, atau terlempar
karenanya di neraka Jahanam, hingga manusia yang terakhir kali melewatinya
dengan terseret seret. [Shahih Bukhari dan Muslim]
11.
Pembalasan (الجزاء):
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{يَوْمَ يَأْتِ لَا
تَكَلَّمُ نَفْسٌ إِلَّا بِإِذْنِهِ فَمِنْهُمْ شَقِيٌّ وَسَعِيدٌ (105) فَأَمَّا
الَّذِينَ شَقُوا فَفِي النَّارِ لَهُمْ فِيهَا زَفِيرٌ وَشَهِيقٌ (106)
خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ
إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ (107) وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي
الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا
شَاءَ رَبُّكَ عَطَاءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ} [هود:
105 - 108]
Ketika hari itu datang, tidak seorang pun yang
berbicara, kecuali dengan izin-Nya; maka di antara mereka ada yang sengsara dan
ada yang berbahagia. Maka adapun orang-orang yang sengsara, maka (tempatnya) di
dalam neraka, di sana mereka mengeluarkan dan menarik nafas dengan merintih,
mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu
menghendaki (yang lain). Sungguh, Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia
kehendaki. Dan adapun orang-orang yang berbahagia, maka (tempatnya) di dalam
surga; mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika
Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tidak ada putus-putusnya. [Hud: 105-108]
a. Neraka tempat orang yang sengsara.
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu
'anhu berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:
«يُؤْتَى بِجَهَنَّمَ
يَوْمَئِذٍ لَهَا سَبْعُونَ أَلْفَ زِمَامٍ، مَعَ كُلِّ زِمَامٍ سَبْعُونَ أَلْفَ
مَلَكٍ يَجُرُّونَهَا» [صحيح مسلم]
"Pada hari itu neraka jahanam
didatangkan, ia mempunyai tujuh puluh ribu tali kekang, setiap tali kekang
terdapat tujuh puluh ribu malaikat yang akan menyeretnya." [Shahih Muslim]
b. Surga, tempat orang yang berbahagia.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{الَّذِينَ آمَنُوا
بِآيَاتِنَا وَكَانُوا مُسْلِمِينَ (69) ادْخُلُوا الْجَنَّةَ أَنْتُمْ
وَأَزْوَاجُكُمْ تُحْبَرُونَ (70) يُطَافُ عَلَيْهِمْ بِصِحَافٍ مِنْ ذَهَبٍ
وَأَكْوَابٍ وَفِيهَا مَا تَشْتَهِيهِ الْأَنْفُسُ وَتَلَذُّ الْأَعْيُنُ
وَأَنْتُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (71) وَتِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِي أُورِثْتُمُوهَا
بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ} [الزخرف: 69 - 72]
(Yaitu) orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan
mereka berserah diri. Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan pasanganmu akan
digembirakan.” Kepada mereka diedarkan piring-piring dan gelas-gelas dari emas,
dan di dalam surga itu terdapat apa yang diingini oleh hati dan segala yang
sedap (dipandang) mata. Dan kamu kekal di dalamnya. Dan itulah surga yang
diwariskan kepada kamu disebabkan amal perbuatan yang telah kamu kerjakan. [Az-Zukhruf:
69-72]
Ø Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda: Allah tabaraka wa ta'ala berfirman:
" أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ، مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ،
وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ "
'Aku telah menyiapkan bagi
hamba-hamba-Ku yang shalih sesuatu yang belum pernah dilihat mata, belum pernah
didengar telinga dan tidak pernah terlintas dibenak manusia.'
Abu Hurairah berkata; Jika kalian mau,
bacalah ayat:
{فَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ
جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ} [السجدة: 17] [صحيح البخاري ومسلم]
{Tak seorangpun mengetahui berbagai
nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa
yang mereka kerjakan} [As-Sajdah: 17] [Shahih Bukhari dan Muslim]
{رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً
وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ} [البقرة: 201]
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan
di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".
[Al-Baqarah: 201]
Lihat: Surga dan neraka kekal
Wallahu a'lam!
Lihat juga: Sudah siapkah kita mati? - Hadits Abu Barzah; 4 pertanggung-jawaban di hadapan Allah -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...