بسم
الله الرحمن الرحيم
Perintah mengikuti agama yang hanif
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{قُلْ صَدَقَ اللَّهُ
فَاتَّبِعُوا مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ} [آل عمران: 95]
Katakanlah:
"Benarlah (apa yang difirmankan) Allah". Maka ikutilah agama Ibrahim
yang lurus, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik. [Ali ‘Imran: 95]
{وَقَالُوا كُونُوا هُودًا أَوْ
نَصَارَى تَهْتَدُوا قُلْ بَلْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ
الْمُشْرِكِينَ} [البقرة: 135]
Dan
mereka berkata: "Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi atau
Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk". Katakanlah: "Tidak,
melainkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia (Ibrahim)
dari golongan orang musyrik". [Al-Baqarah: 135]
{وَأَنْ أَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ
حَنِيفًا وَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُشْرِكِينَ} [يونس:
105]
Dan
(aku telah diperintah): "Hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus dan
ikhlas dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik. [Yunus: 105]
{ثُمَّ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ أَنِ
اتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ} [النحل: 123]
Kemudian
Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang
hanif", dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. [An-Nahl: 123]
Agama yang hanif adalah agama Ibrahim
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ
يَهُودِيًّا وَلَا نَصْرَانِيًّا وَلَكِنْ كَانَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ
مِنَ الْمُشْرِكِينَ } [آل عمران: 67]
Ibrahim
bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah
seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah
dia termasuk golongan orang-orang musyrik. [Ali ‘Imran: 67]
{إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي
فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ} [الأنعام: 79]
(Ibrahim
berkata) Sesungguhnya
aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan
cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang
mempersekutukan Tuhan.
[Al-An’am: 79]
{إِنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً
قَانِتًا لِلَّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ} [النحل: 120]
Sesungguhnya
Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada
Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang
mempersekutukan (Tuhan).
[An-Nahl: 120]
Nabi Muhammad diutus dengan agama yang hanif
Dari
Aisyah radhiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam suatu hari bersabda:
" إِنِّي أُرْسِلْتُ
بِحَنِيفِيَّةٍ سَمْحَةٍ " [مسند أحمد: سنده حسن]
"Sesungguhnya aku diutus dengan agama yang
lurus dan ringan". [Musnad Ahmad: Sanadnya Hasan]
Ali
bin Abi Thalib radhiyallahu
'anhu berkata: Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam jika salat membaca
...
«وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا، وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ
صَلَاتِي، وَنُسُكِي، وَمَحْيَايَ، وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا
شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ، اللهُمَّ أَنْتَ
الْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَنْتَ رَبِّيْ، وَأَنَا عَبْدُكَ، ظَلَمْتُ
نَفْسِيْ، وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِيْ، فَاغْفِرْ لِيْ ذُنُوبِيْ جَمِيْعًا، إِنَّهُ
لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، وَاهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا
يَهْدِيْ لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لَا يَصْرِفُ
عَنِّي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ، لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ كُلُّهُ فِي
يَدَيْكَ، وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ، أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ، تَبَارَكْتَ
وَتَعَالَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ»
"Aku
hadapkan wajahku (hatiku) kepada Yang menciptakan langit dan bumi, menghadap
pada agama yang benar (ikhlas), dan aku tidak termasuk orang-orang yang
musyrik, sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah
Rabb alam semesta, tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan
aku bagian dari orang Islam, Ya Allah .. Engkaulah Yang Maha Penguasa, tiada
Ilah yang berhak disembah selain Engkau, Engkaulah Rabb-ku, dan aku adalah
hamba-Mu, aku sering menzalimi diriku, dan aku akui dosa, maka ampunilah semua
dosa-dosaku, sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa-dosa selain Engkau, dan
berilah aku akhlah yang paling mulia, tiada yang bisa memberi akhlak yang paling
mulia selain Engkau, dan jauhkanlah aku dari akhlak yang buruk, tidak ada yang
bisa menjauhkan dariku dari akhlak yang buruk selain Engkau, aku penuhi
perintah-Mu dan menjawab panggilan-Mu, dan segala kebaikan ada di tangan-Mu,
sedangkan keburukan tidak ditujukan kepada-Mu, aku (berhasil) karena-Mu dan
(mengharap) kepada-Mu, Engkau berhak mendapat pujian dan pengagungan, aku
meminta ampunanMu dan taubat kepada-Mu". [Sahih Muslim]
Abdurrahman
bin Abi Abza radhiyallahu
'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila
berada di pagi hari membaca
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ
الْإِسْلَامِ، وَعَلَى كَلِمَةِ الْإِخْلَاصِ، وَعَلَى دِينِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِينَا إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا
مُسْلِمًا، وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِين
“Kita
memasuki waktu pagi dengan fitrah Islam, dan dengan kalimat Ikhlas (kalimat
syahadat), dan dengan agama Nabi kita Muhammad, dan dengan agama kakek kita
Ibrahim yang lurus -jauh dari syirik dan kesesatan- lagi berserah diri (kepada
Allah), dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik”.
[Musnad Ahmad: Shahih]
Agama yang hanif adalah fitrah
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{فَأَقِمْ وَجْهَكَ
لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا
تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ
النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ} [الروم: 30]
Maka
hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah
Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan
pada fitrah Allah. (Itulah) agama yg lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui. [Ar-Ruum: 30]
Dari
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ
عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ أَوْ
يُمَجِّسَانِهِ كَمَا تُنْتَجُ الْبَهِيمَةُ بَهِيمَةً هَلْ تُحِسُّونَ فِيهَا
مِنْ جَدْعَاءَ
"Tiada seorangpun yang lahir kecuali dalam
keadaan fitrah (naluri ber-tauhid), lalu ibu bapaknya menjadikan dia Yahudi,
atau Nasrani, atau Majusi, seperti hewan melahirkan hewan, apakah ada yang
lahir tanpa telinga dan hidung?"
Abu
Hurairah membaca aya:
{فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ
النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ} [الروم: 30] [صحيح البخاري]
“Maka
hadapkanlah wajahmu dengan lurus (tidak musyrik) kepada agama Allah; (tetaplah
atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada
peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui." [Ar-Ruum:30] [Sahih Bukhari]
Agama yang terbaik adalah agama yang hanif
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا
مِمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَاتَّبَعَ مِلَّةَ
إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا} [النساء: 125]
Dan
siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan
dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti
agama Ibrahim yang lurus?
[An-Nisaa’: 125]
Agama yang lurus adalah agama yang hanif
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{قُلْ إِنَّنِي هَدَانِي
رَبِّي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ دِينًا قِيَمًا مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا
وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ} [الأنعام: 161]
Katakanlah:
"Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus,
(yaitu) agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus, dan Ibrahim itu bukanlah
termasuk orang-orang musyrik". [Al-An’am: 161]
Agama yang hanif adalah agama yang mudah
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ
حَقَّ جِهَادِهِ هُوَ اجْتَبَاكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ
حَرَجٍ مِلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِنْ قَبْلُ}
[الحج: 78]
Dan
berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah
memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu
kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu
sekalian orang-orang muslim dari dahulu. [Al-Hajj: 78]
Agama hanif adalah agama yang mentauhidkan Allah dan jauh
dari segala kesyirikan
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَإِذْ بَوَّأْنَا
لِإِبْرَاهِيمَ مَكَانَ الْبَيْتِ أَنْ لَا تُشْرِكْ بِي شَيْئًا وَطَهِّرْ
بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْقَائِمِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ} [الحج: 26]
Dan
(ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah
(dengan mengatakan): "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan
Aku dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang
yang beribadat dan orang-orang yang ruku' dan sujud. [Al-Hajj: 26]
{وَإِبْرَاهِيمَ إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ
اعْبُدُوا اللَّهَ وَاتَّقُوهُ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
(16) إِنَّمَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْثَانًا وَتَخْلُقُونَ إِفْكًا
إِنَّ الَّذِينَ تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَا يَمْلِكُونَ لَكُمْ رِزْقًا
فَابْتَغُوا عِنْدَ اللَّهِ الرِّزْقَ وَاعْبُدُوهُ وَاشْكُرُوا لَهُ إِلَيْهِ
تُرْجَعُونَ} [العنكبوت: 16، 17]
Dan
(ingatlah) Ibrahim, ketika ia berkata kepada kaumnya: "Sembahlah olehmu
Allah dan bertakwalah kepada-Nya. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu,
jika kamu mengetahui. Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah
berhala, dan kamu membuat dusta. Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu
tidak mampu memberikan rezeki kepadamu; maka mintalah rezeki itu di sisi Allah,
dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya-lah kamu akan
dikembalikan.
[Al-‘Ankabuut: 16-17]
Lihat: Penjelasan makna tauhid dan persaksian bahwa tiada tuhan selain Allah
Lihat: Penjelasan makna tauhid dan persaksian bahwa tiada tuhan selain Allah
Agama yang hanif berlepas diri dari orang yang menyekutukan
Allah
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ
حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا
بُرَآءُ مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ
وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّى تُؤْمِنُوا
بِاللَّهِ وَحْدَهُ} [الممتحنة: 4]
Sesungguhnya
telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang
bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka:
"Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu
sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan
kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada
Allah saja. [Al-Mumtahanah:
4]
Wallahu
a’lam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...