بسم الله الرحمن الرحيم
Diantara keistimewaan yang dianugrahkan oleh Allah subhanahu wa
ta’aalaa kepada umat Islam, umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wa
sallam:
Predikat umat terbaik
Allah subhanahu wa ta’aalaa
berfirman:
{كُنْتُمْ خَيْرَ
أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ
وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ
الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ} [آل عمران: 110]
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. [Ali ‘Imran:110]
Dari Mu’awiyah bin Haidah radhiyallahu
‘anhu, bahwasanya ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
pada firman Allah ta’aalaa:
{كُنْتُمْ
خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ} [آل عمران: 110]
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia. [Ali ‘Imran:110]
Beliau bersabda:
«أَنْتُمْ
تُتِمُّونَ سَبْعِينَ أُمَّةً أَنْتُمْ خَيْرُهَا وَأَكْرَمُهَا عَلَى اللَّهِ» [سنن الترمذي:
حسن]
“Kalian adalah penyempurna tujuh puluh umat, kalianlah yang terbaik darinya, dan yang paling mulia di sisi Allah”. [Sunan Tirmidziy: Hasan]
Agamanya disempurnakan dan diridhai oleh Allah,
dan nikmatnya disempurnakan
{الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ} [المائدة: 3]
Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. [Al-Maidah:3]
{إِنَّ
الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ} [آل عمران: 19]
Sesungguhnya agama (yang
diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. [Ali 'Imran:19]
{وَمَنْ
يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ
مِنَ الْخَاسِرِينَ} [آل عمران: 85]
Barangsiapa mencari agama
selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)
daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. [Ali
'Imran:85]
Allah memberinya nama "Muslim"
{هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِنْ قَبْلُ}
[الحج: 78]
Dia
(Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu (dalam
kitab-kitab yang telah diturunkan kepada nabi-nabi sebelumnya). [Al-Hajj:78]
Agamanya dimudahkan
{وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ}
[الحج: 78]
Dan
Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. [Al-Hajj:78]
{مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ
مِنْ حَرَجٍ} [المائدة: 6]
Allah
tidak hendak menyulitkan kamu.
[Al-Maidah:6]
{يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ
بِكُمُ الْعُسْرَ} [البقرة: 185]
Allah
menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. [Al-Baqarah:185]
{وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالْأَغْلَالَ
الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ} [الأعراف:
157]
Dan
membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka*. [Al-A’raaf:157]
*Maksudnya:
Dalam syari'at yang dibawa oleh Muhammad itu tidak ada lagi beban-beban yang
berat yang dipikulkan kepada Bani Israil. Umpamanya: Mensyari'atkan membunuh
diri untuk sahnya taubat, mewajibkan kisas pada pembunuhan baik yang disengaja
atau tidak tanpa membolehkan membayar diat, memotong anggota badan yang
melakukan kesalahan, membuang atau menggunting kain yang kena najis.
{لَا
يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا} " قَالَ: نَعَمْ
"
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah".
Allah berfirman: Iya aku kabulkan.
{رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ
عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا} " قَالَ:
نَعَمْ "
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami".
Allah berfirman: Iya aku kabulkan.
{رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا
مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ} " قَالَ: نَعَمْ "
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya".
Allah berfirman: Iya aku kabulkan.
{وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ
لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ}
[البقرة: 286] " قَالَ: نَعَمْ " [صحيح مسلم]
"Beri
ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami,
maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." [Al-Baqarah:286]
Allah berfirman: Iya aku kabulkan. [Sahih Muslim]
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda suatu hari:
" لَتَعْلَمُ يَهُودُ أَنَّ فِي دِينِنَا فُسْحَةً، إِنِّي أُرْسِلْتُ
بِحَنِيفِيَّةٍ سَمْحَةٍ " [مسند أحمد:
سنده حسن]
“Agar orang Yahudi tahu bahwa dalam agama kita
ada kelonggaran, sesungguhnya aku diutus dengan agama yang lurus dan ringan”.
[Musnad Ahmad: Sanadnya Hasan]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ، وَلَنْ يُشَادَّ الدِّينَ أَحَدٌ إِلَّا غَلَبَهُ
" [صحيح البخاري]
"Sesungguhnya agama Islam itu mudah (jika
mengikuti Al-Qur'an dan Sunnah dengan baik), dan seseorang tidak mempersulit
urusan agama (dengan sesuatu yang tidak disyari'atkan) kecuali ia akan
terkalahkan olehnya". [Sahih Bukhari]
Pikiran jahat tidak diberi hukuman selama tidak dikerjakan atau
diucapkan
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّ اللَّهَ تَجَاوَزَ لِي عَنْ أُمَّتِي مَا وَسْوَسَتْ بِهِ صُدُورُهَا،
مَا لَمْ تَعْمَلْ أَوْ تَكَلَّمْ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Sesungguhnya Allah memaafkan dari umatku demi aku keburukan yang terbenak dalam dada mereka, selama tidak dikerjakan atau diucapkan". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Kesalahan yang tidak disengaja, atau lupa, atau terpaksa; dimaafkan
Dari Abi Dzar Al-Gifariy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّ اللَّهَ قَدْ تَجَاوَزَ عَنْ
أُمَّتِي الْخَطَأَ، وَالنِّسْيَانَ، وَمَا اسْتُكْرِهُوا عَلَيْهِ» [سنن ابن ماجه: صحيح]
“Sesungguhnya Allah memaafkan dari umatku
sesuatu yang dilakukan karena salah (tidak sengaja), lupa, dan sesuatu yang
dipaksakan kepadanya”. [Sunan Ibnu Majah: Sahih]
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma;
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ عَنْ أُمَّتِي الْخَطَأَ، وَالنِّسْيَانَ، وَمَا اسْتُكْرِهُوا
عَلَيْهِ» [سنن ابن ماجه:
صحيح]
“Sesungguhnya Allah menggugurkan (catatan dosa) dari umatku
sesuatu yang dilakukan karena salah (tidak sengaja), lupa, dan suatu yang
dipaksakan kepadanya”. [Sunan Ibnu Majah: Sahih]
Nabinya adalah nabi yang terbaik: Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam
{لَقَدْ
مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ
يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ
وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ} [آل عمران: 164]
Sungguh Allah telah memberi
karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka
seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka
ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al
Kitab dan Al hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka
adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata. [Ali 'Imran:164]
Kitab sucinya adalah
kitab suci yang terbaik
{وَأَنْزَلْنَا
إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ
وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ} [المائدة: 48]
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian* terhadap kitab-kitab yang lain itu. [Al-Maidah:48]
*Maksudnya: Al Quran adalah
ukuran untuk menentukan benar tidaknya ayat-ayat yang diturunkan dalam
kitab-kitab sebelumnya.
Dari Watsilah bin Al-Asqa' radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"أُعْطِيتُ
مَكَانَ التَّوْرَاةِ السَّبْعَ، وَأُعْطِيتُ مَكَانَ الزَّبُورِ الْمَئِينَ، وَأُعْطِيتُ
مَكَانَ الْإِنْجِيلِ الْمَثَانِيَ، وَفُضِّلْتُ بِالْمُفَصَّلِ" [مسند أحمد: صححه الألباني]
"Aku diberi As-Sab'
(tujuh surah yang terpanjang dalam Al-Qur'an) sebagai pengganti Taurat, dan aku
diberi Al-Maiin (surah-surah yang jumlah ayatnya seratus atau mendekati)
sebagai pengganti Zabur, dan aku diberi Al-Matsaniy (surah-surah antara
Al-Maiin dan Al-Mufashsahl) sebagai pengganti Injil, dan aku diberi kelebihan
dengan Al-Mufashshal (surah Qaaf sampai surah An-Naas)". [Musnad
Ahmad: Sahih]
Tujuh surah yang terpanjang dalam
Al-Qur'an: Al-Baqarah, Ali 'Imran, An-Nisaa', Al-Maidah, Al-An'aam, Al-A'raaf,
dan Yunus.
Dipilihkan oleh Allah hari Jum’at sebagai hari raya
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
نَحْنُ الْآخِرُونَ السَّابِقُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بَيْدَ أَنَّهُمْ أُوتُوا
الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِنَا ثُمَّ هَذَا يَوْمُهُمْ الَّذِي فُرِضَ عَلَيْهِمْ فَاخْتَلَفُوا
فِيهِ فَهَدَانَا اللَّهُ فَالنَّاسُ لَنَا فِيهِ تَبَعٌ الْيَهُودُ غَدًا وَالنَّصَارَى
بَعْدَ غَد [صحيح البخاري
ومسلم]
“Kita adalah umat yang terakhir (di dunia) dan terdepan di hari
kiamat, padahal umat lain ditutunkan Al-Kitab kepada mereka sebelum kita,
kemudian hari Jum'at telah dipilihkan bagi mereka namun mereka berselisih dan
memilih hari lain maka Allah menjadikannya untuk kita. Karena itu umat lain
dibelakang kita, umat Yahudi besok (Sabtu) dan umat Nasrani besoknya lagi
(Ahad).” [Sahih Bukhari dan Muslim]
Barisannya seperti
barisan para Malaikat, dan bumi seluruhnya adalah mesjidnya, dan tanah sebagai
pengganti air untuk bersuci (tayammum)
Dari Hudzaifah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
"فُضِّلْنَا عَلَى النَّاسِ بِثَلَاثٍ: جُعِلَتْ
صُفُوفُنَا كَصُفُوفِ الْمَلَائِكَةِ، وَجُعِلَتْ لَنَا الْأَرْضُ كُلُّهَا مَسْجِدًا،
وَجُعِلَتْ تُرْبَتُهَا لَنَا طَهُورًا، إِذَا لَمْ نَجِدِ الْمَاءَ" [صحيح مسلم]
“Kita diberi kemuliaan melebihi umat lain dengan tiga hal:
Barisan kita dijadikan seperti barisan para Malikat, bumi dijadikan untuk kita
seluruhnya sebagai tempat salat, dan tanahnya dijadikan untuk kita sebagai alat
bersuci jika kita tidak mendapatkan air”. [Sahih Muslim]
Lihat: Lurus dan rapatkan shaf
Lihat: Lurus dan rapatkan shaf
Dikhususkan untuknya
shalat Isya
Mu’adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu berkata: Kami
menunggu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada waktu shalat Isya, lalu
beliau mengakhirkannya sampai orang menyangka bahwa beliau tidak akan keluar,
dan seorang dari kami berkata: Beliau sudah shalat. Maka kami tetap menunggu
sampai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar, dan mereka
menceritakan kepada beliau seperti apa yang mereka katakan. Maka beliau
bersabda kepada mereka:
«أَعْتِمُوا
بِهَذِهِ الصَّلَاةِ، فَإِنَّكُمْ قَدْ فُضِّلْتُمْ بِهَا عَلَى سَائِرِ الْأُمَمِ،
وَلَمْ تُصَلِّهَا أُمَّةٌ قَبْلَكُمْ» [سنن أبي داود: صحيح]
“Akhirkanlah shalat ini, karena sesungguhnya kalian telah diberi
keutamaan dengannya atas seluruh umat, dan tidak pernah dilaksanakan oleh suatu
umat pun sebelum kalian”. [Sunan Abi Daud: Sahih]
Lihat: Keutamaan shalat dalam As-Sunnah
Lihat: Keutamaan shalat dalam As-Sunnah
Dihalalkan untuknya
harta rampasan perang
{فَكُلُوا
مِمَّا غَنِمْتُمْ حَلَالًا طَيِّبًا} [الأنفال: 69]
Maka makanlah dari sebagian
rampasan perang yang telah kamu ambil itu, sebagai makanan yang halal lagi baik.
[Al-Anfaal:69]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"
غَزَا نَبِيٌّ مِنَ الأَنْبِيَاءِ، فَقَالَ لِقَوْمِهِ: لاَ يَتْبَعْنِي رَجُلٌ مَلَكَ
بُضْعَ امْرَأَةٍ، وَهُوَ يُرِيدُ أَنْ يَبْنِيَ بِهَا، وَلَمَّا يَبْنِ بِهَا، وَلاَ
أَحَدٌ بَنَى بُيُوتًا وَلَمْ يَرْفَعْ سُقُوفَهَا، وَلاَ أَحَدٌ اشْتَرَى غَنَمًا
أَوْ خَلِفَاتٍ وَهُوَ يَنْتَظِرُ وِلاَدَهَا، فَغَزَا فَدَنَا مِنَ القَرْيَةِ صَلاَةَ
العَصْرِ أَوْ قَرِيبًا مِنْ ذَلِكَ، فَقَالَ لِلشَّمْسِ: إِنَّكِ مَأْمُورَةٌ وَأَنَا
مَأْمُورٌ اللَّهُمَّ احْبِسْهَا عَلَيْنَا، فَحُبِسَتْ حَتَّى فَتَحَ اللَّهُ عَلَيْهِ،
فَجَمَعَ الغَنَائِمَ، فَجَاءَتْ يَعْنِي النَّارَ لِتَأْكُلَهَا، فَلَمْ تَطْعَمْهَا
فَقَالَ: إِنَّ فِيكُمْ غُلُولًا، فَلْيُبَايِعْنِي مِنْ كُلِّ قَبِيلَةٍ رَجُلٌ، فَلَزِقَتْ
يَدُ رَجُلٍ بِيَدِهِ، فَقَالَ: فِيكُمُ الغُلُولُ، فَلْيُبَايِعْنِي قَبِيلَتُكَ،
فَلَزِقَتْ يَدُ رَجُلَيْنِ أَوْ ثَلاَثَةٍ بِيَدِهِ، فَقَالَ: فِيكُمُ الغُلُولُ،
فَجَاءُوا بِرَأْسٍ مِثْلِ رَأْسِ بَقَرَةٍ مِنَ الذَّهَبِ، فَوَضَعُوهَا، فَجَاءَتِ
النَّارُ، فَأَكَلَتْهَا ثُمَّ أَحَلَّ اللَّهُ لَنَا الغَنَائِمَ رَأَى ضَعْفَنَا،
وَعَجْزَنَا فَأَحَلَّهَا لَنَا " [صحيح البخاري]
"Ada seorang Nabi diantara para Nabi yang berperang lalu
berkata kepada kaumnya; "Janganlah mengikuti aku seseorang yang baru saja
menikahi wanita sedangkan dia hendak menyetubuhinya karena dia belum lagi
menyetubuhinya (sejak malam pertama), dan jangan pula seseorang yang membangun
rumah-rumah sedang dia belum memasang atap-atapnya, dan jangan pula seseorang
yang membeli seekor kambing atau seekor unta yang bunting sedang dia
menanti-nanti hewan itu beranak". Maka Nabi tersebut berperang dan ketika
sudah hampir mendekati suatu kampung datang waktu shalat 'Ashar atau sekitar
waktu itu lalu Nabi itu berkata kepada matahari; "Kamu adalah hamba yang
diperintah begitu juga aku hamba yang diperintah. Ya Allah tahanlah matahari
ini untuk kami. Maka matahari itu tertahan (berhenti beredar) hingga Allah
memberikan kemenangan kepada Nabi tersebut. Kemudian Nabi tersebut mengumpulkan
ghanimah lalu tak lama kemudian datanglah api untuk memakan (menghanguskannya)
namun api itu tidak dapat memakannya. Maka Nabi tersebut berkata; "Sungguh
diantara kalian ada yang berkhiyanat (mencuri ghanimah) untuk itu hendaklah
dari setiap suku ada seorang yang berbai'at kepadaku. Maka ada tangan seorang
laki-laki yang melekat (berjabatan tangan) dengan tangan Nabi tersebut lalu
Nabi tersebut berkata; "Dikalangan sukumu ada orang yang mencuri ghanimah
maka hendaklah suku kamu berbai'at kepadaku. Maka tangan dua atau tiga orang
laki-laki suku itu berjabatan tangan dengan tangan Nabi tersebut lalu Nabi
tersebut berkata; "Di kalangan sukumu ada orang yang mencuri ghanimah".
Maka mereka datang dengan membawa emas sebesar kepala sapi lalu meletakkannya, kemudian
datanglah api lalu menghanguskannya. Kemudian Allah menghalalkan ghanimah untuk
kita karena Allah melihat kelemahan dan ketidak mampuan kita sehingga Dia
menghalalkannya untuk kita". [Sahih Bukhari]
Dalam riwayat lain:
فَلَمْ تَحِلَّ الْغَنَائِمُ
لِأَحَدٍ مِنْ قَبْلِنَا [صحيح مسلم]
“Maka tidak dihalalkan harta rampasang perang untu seseorang
dari umat sebelum kita”. [Sahih Muslim]
Umat yang paling
banyak mengikuti Nabi-nya
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
«مَا مِنَ الأَنْبِيَاءِ نَبِيٌّ إِلَّا أُعْطِيَ
مَا مِثْلهُ آمَنَ عَلَيْهِ البَشَرُ، وَإِنَّمَا كَانَ الَّذِي أُوتِيتُ وَحْيًا أَوْحَاهُ
اللَّهُ إِلَيَّ، فَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَكْثَرَهُمْ تَابِعًا يَوْمَ القِيَامَةِ»
[صحيح البخاري ومسلم]
"Tidak ada seorang nabi pun kecuali diberi mukjizat yang
membuat orang beriman kepadanya, dan aku diberi wahyu (Al-Qur'an) yang
diwahyukan kepadaku. Maka aku berharap semoga aku adalah nabi yang terbanyak
pengikutnya di hari kiamat”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
«أَنَا أَوَّلُ النَّاسِ يَشْفَعُ فِي الْجَنَّةِ
، وَأَنَا أَكْثَرُ الْأَنْبِيَاءِ تَبَعًا» [صحيح مسلم]
“Aku adalah orang yang paling pertama memberi syafa'at masuk
surga, dan aku adalah nabi yang paling banyak pengikutnya”. [Sahih Muslim]
Umat yang tidak akan
bersatu di atas kesesatan
Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَجْمَعُ أُمَّتِي - أَوْ قَالَ: أُمَّةَ مُحَمَّدٍ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - عَلَى ضَلَالَةٍ [سنن الترمذي: صححه الألباني]
“Sesungguhnya Allah tidak menyatukan umatku (atau umat Muhammad)
di atas kesesatan”. [Sunan Tirmidziy: Sahih]
Senantiasa ada dari
mereka yang menampakkan kebenaran sampai hari kiamat
Dari Al-Mugirah bin Syu’bah radhiyallahu 'anhu; Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
«لاَ
يَزَالُ نَاسٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِينَ حَتَّى يَأْتِيَهُمْ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ
ظَاهِرُونَ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Senantiasa akan ada (sekelompok) orang dari umatku yang akan menang
sampai datang ketetapan Allah atas mereka dan mereka dalam keadaan menang”.
[Sahih Bukhari dan Muslim]
Dari Mu'awiyah radhiyallahu 'anhu; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«لاَ
يَزَالُ مِنْ أُمَّتِي أُمَّةٌ قَائِمَةٌ بِأَمْرِ اللَّهِ، لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ،
وَلاَ مَنْ خَالَفَهُمْ، حَتَّى يَأْتِيَهُمْ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ عَلَى ذَلِكَ»
[صحيح البخاري ومسلم]
"Senantiasa akan ada dari ummatku, (sekelompok) ummat yang tegak di
atas urusan agama Allah, tidak dapat membahayakan mereka orang yang menghina
mereka dan tidak pula orang yang menyelisih mereka hingga datang ketetapan
Allah atas mereka dan mereka dalam keadaan seperti itu (tetap tegak dalam
urusan agama Allah) ". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Dari Jabir binn Abdillah radhiyallahu 'anhuma; Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ
مِنْ أُمَّتِي يُقَاتِلُونَ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ»
[صحيح مسلم]
“Senantiasa akan ada sekelompok dari umatku yang berperang di atas
kebenaran, mereka menang sampai hari kiamat”. [Sahih Muslim]
Dari Tsauban radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ
مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِينَ عَلَى الْحَقِّ، لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ، حَتَّى
يَأْتِيَ أَمْرُ اللهِ وَهُمْ كَذَلِكَ» [صحيح مسلم]
“Senantiasa akan ada sekelompok dari umatku yang menang di atas kebenaran, tidak dapat membahayakan mereka orang yang menghina mereka, sampai datang ketetapan Allah dan mereka dalam keadaan seperti itu”. [Sahih Muslim]
Dari Jabir bin Samurah radhiyallahu 'anhu; Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«لَنْ يَبْرَحَ هَذَا
الدِّينُ قَائِمًا، يُقَاتِلُ عَلَيْهِ عِصَابَةٌ مِنَ الْمُسْلِمِينَ، حَتَّى تَقُومَ
السَّاعَةُ» [صحيح مسلم]
“Selamanya agama
ini akan tegak, sekelompok umat Islma berperang di atasnya sampai datang hari
kiamat”. [Sahih Muslim]
Abdurrahman bin Syimamah Al Mahri berkata: "Ketika saya berada di
tempat Maslamah bin Mukhallad yang saat itu ada Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash radhiyallahu
'anhuma.
Abdullah berkata: "Hari Kiamat itu tidak akan menimpa kecuali atas
makhluk yang paling jahat. Mereka lebih jahat daripada orang-orang yang hidup
di masa jahiliyah. Tidaklah mereka memohon sesuatu kepada Allah kecuali Dia
pasti akan menolaknya (tidak mengabulkannya)."
Ketika mereka bercakap-cakap demikian, tiba-tiba datanglah Uqbah bin
'Amir. Maka Maslamah berkata kepadanya, "Wahai Uqbah, dengarkanlah apa
yang dikatakan Abdullah?"
Lantas 'Uqbah radhiyallahu 'anhu berkata, "Dia lebih
mengetahui. Adapun saya, sesungguhnya saya juga pernah mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«لَا
تَزَالُ عِصَابَةٌ مِنْ أُمَّتِي يُقَاتِلُونَ عَلَى أَمْرِ اللهِ، قَاهِرِينَ لِعَدُوِّهِمْ،
لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ، حَتَّى تَأْتِيَهُمُ السَّاعَةُ وَهُمْ عَلَى ذَلِكَ»[صحيح مسلم]
'Akan senantiasa ada dari umatku satu kelompok yang berperang di atas
perkara Allah, mereka mengalahkan musuh-musuh mereka, dan orang-orang yang
menyelisihi mereka tidak akan dapat membahayakan mereka sedikitpun hingga
datang hari kiamat sedangkan mereka masih dalam keadaan seperti itu."
Abdullah pun menimpali, "Benar." Kemudian Allah mengirim
sebuah angin yang baunya seperti bau misk dan lembutnya seperti lembut sutera,
tidaklah ia melewati seseorang yang di dalam hatinya terdapat keimanan meskipun
hanya seberat biji benih, kecuali ia pasti akan diwafatkannya. Maka tinggallah
orang-orang jahat saja, lalu terjadilah hari kiamat." [Sahih Muslim]
Dari Qurrah bin Iyas Al-Muzaniy radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«إِذَا فَسَدَ أَهْلُ الشَّامِ فَلَا خَيْرَ فِيكُمْ، لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ
مِنْ أُمَّتِي مَنْصُورِينَ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ»
[سنن الترمذي: صححه الألباني]
"Jika penduduk Syam telah rusak maka tidak ada lagi kebaikan pada kalian,
senantiasa ada sekelompok dari umatku yang mendapatkan pertolongan, mereka
tidak dibahayakan oleh orang-orang yang meninggalkan mereka sampai datangnnya
hari kiamat". [Sunan Tirmidziy: Sahih]
Yang paling dekat
(berhak) kepada para Nabi sebelumnya
{إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرَاهِيمَ لَلَّذِينَ
اتَّبَعُوهُ وَهَذَا النَّبِيُّ وَالَّذِينَ آمَنُوا} [آل عمران: 68]
Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang
yang mengikutinya dan nabi Ini (Muhammad), beserta orang-orang yang beriman (kepada
Muhammad). [Ali 'Imran:68]
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
نَحْنُ أَوْلَى بِمُوسَى مِنْهُمْ [صحيح البخاري ومسلم]
"Kita (umat Islam) lebih dekat kepada Musa dari pada mereka
(orang-orang Yahudi)". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Nabi Isa shalat di
belakang seorang dari umat Islam
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«كَيْفَ
أَنْتُمْ إِذَا نَزَلَ فِيكُمْ ابْنُ مَرْيَمَ فَأَمَّكُمْ مِنْكُمْ؟» وفي رواية: «وَإِمَامُكُمْ مِنْكُمْ؟» [صحيح مسلم]
“Bagaiman perasaan kalian jika Ibnu Maryam turun kepada kalian, kemudian
ia menjadikan imam seorang dari kalian?”.
Dalam riwayat lain: “Dan imam kalian adalah seorang dari kalian?” [Sahih
Muslim]
Tidak dibinasakan
secara keseluruhan dengan kelaparan, dan musuh dari luar
Tsauban radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda:
"
إِنَّ اللهَ زَوَى لِي الْأَرْضَ، فَرَأَيْتُ مَشَارِقَهَا وَمَغَارِبَهَا، وَإِنَّ
أُمَّتِي سَيَبْلُغُ مُلْكُهَا مَا زُوِيَ لِي مِنْهَا، وَأُعْطِيتُ الْكَنْزَيْنِ
الْأَحْمَرَ وَالْأَبْيَضَ، وَإِنِّي سَأَلْتُ رَبِّي لِأُمَّتِي أَنْ لَا يُهْلِكَهَا
بِسَنَةٍ عَامَّةٍ، وَأَنْ لَا يُسَلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ سِوَى أَنْفُسِهِمْ،
فَيَسْتَبِيحَ بَيْضَتَهُمْ، وَإِنَّ رَبِّي قَالَ: يَا مُحَمَّدُ إِنِّي إِذَا قَضَيْتُ
قَضَاءً فَإِنَّهُ لَا يُرَدُّ، وَإِنِّي أَعْطَيْتُكَ لِأُمَّتِكَ أَنْ لَا أُهْلِكَهُمْ
بِسَنَةٍ عَامَّةٍ، وَأَنْ لَا أُسَلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ سِوَى أَنْفُسِهِمْ،
يَسْتَبِيحُ بَيْضَتَهُمْ، وَلَوِ اجْتَمَعَ عَلَيْهِمْ مَنْ بِأَقْطَارِهَا - أَوْ
قَالَ مَنْ بَيْنَ أَقْطَارِهَا - حَتَّى يَكُونَ بَعْضُهُمْ يُهْلِكُ بَعْضًا، وَيَسْبِي
بَعْضُهُمْ بَعْضًا " [صحيح مسلم]
"Sesungguhnya Allah menghimpun bumi untukku, lalu aku melihat timur
dan baratnya dan sesungguhnya kekuasaan ummatku akan mencapai yang dihimpunkan
untukku, aku diberi dua harta simpanan; Merah dan putih, dan sesungguhnya aku
meminta Rabbku untuk ummatku agar tidak dibinasakan oleh kekeringan menyeluruh,
agar Ia tidak memberi kuasa musuh untuk menguasai mereka selain diri mereka
sendiri lalu menyerang perkumpulan mereka, dan sesungguhnya Rabbku berfirman:
'Hai Muhammad, sesungguhnya Aku bila menentukan takdir tidak bisa dirubah,
sesungguhnya Aku memberikan untuk umatmu agar tidak dibinasakan oleh kekeringan
menyeluruh, Aku tidak memberi kuasa musuh untuk menyerang mereka selain diri
mereka sendiri lalu mereka menyerang perkumpulan mereka meski mereka dikepung
dari segala penjurunya hingga sebagaian dari mereka membinasakan sebagaian
lainnya dan saling menawan satu sama lain." [Sahih Muslim]
Sa'ad bin Abi Waqash radhiyallahu 'anhu berkata: Pada suatu hari, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam pulang dari tempat tinggi hingga saat beliau melintasi masjid bani Mu'awiyah, beliau masuk lalu shalat dua rakaat, kami shalat bersama beliau. Beliau berdoa lama sekali kepada Rabbnya, setelah itu beliau menemui kami, Nabi shallallahu 'alaihi wa salam bersabda:
"
سَأَلْتُ رَبِّي ثَلَاثًا، فَأَعْطَانِي ثِنْتَيْنِ وَمَنَعَنِي وَاحِدَةً، سَأَلْتُ
رَبِّي: أَنْ لَا يُهْلِكَ أُمَّتِي بِالسَّنَةِ فَأَعْطَانِيهَا، وَسَأَلْتُهُ أَنْ
لَا يُهْلِكَ أُمَّتِي بِالْغَرَقِ فَأَعْطَانِيهَا، وَسَأَلْتُهُ أَنْ لَا يَجْعَلَ
بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ فَمَنَعَنِيهَا " [صحيح مسلم]
"Aku meminta tiga (hal) pada Rabbku, Ia mengabulkan dua (hal) dan
menolakku satu (hal). Aku meminta Rabbku agar tidak membinasakan ummatku dengan
kekeringan, Ia mengabulkannya untukku, aku meminta-Nya agar tidak membinasakan
ummatku dengan banjir, Ia mengabulkannya untukku dan aku meminta-Nya agar tidak
membuat penyerangan diantara sesama mereka lalu Ia menolaknya." [Sahih
Muslim]
Umat yang dirahmati
Dari Abu Musa
radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda:
«أُمَّتِي
هَذِهِ أُمَّةٌ مَرْحُومَةٌ، لَيْسَ عَلَيْهَا عَذَابٌ فِي الْآخِرَةِ، عَذَابُهَا
فِي الدُّنْيَا الْفِتَنُ، وَالزَّلَازِلُ، وَالْقَتْلُ» [سنن أبي داود:
صححه الألباني]
“Umatku ini adalah umat yang dirahmati, (diantara mereka) ada yang tidak
disiksa di akhirat, siksaan mereka hanya di dunia berupa fitnah (cobaan yang
berat), gempa, dan pembunuhan”. [Sunan Abi Daud: Sahih]
Amalan sedikit
mendapat pahala yang berlipat
Dari Abu Musa radhiyallahu 'anhu; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
"
مَثَلُ المُسْلِمِينَ، وَاليَهُودِ، وَالنَّصَارَى، كَمَثَلِ رَجُلٍ اسْتَأْجَرَ قَوْمًا
يَعْمَلُونَ لَهُ عَمَلًا يَوْمًا إِلَى اللَّيْلِ، عَلَى أَجْرٍ مَعْلُومٍ، فَعَمِلُوا
لَهُ إِلَى نِصْفِ النَّهَارِ، فَقَالُوا: لاَ حَاجَةَ لَنَا إِلَى أَجْرِكَ الَّذِي
شَرَطْتَ لَنَا وَمَا عَمِلْنَا بَاطِلٌ، فَقَالَ لَهُمْ: لاَ تَفْعَلُوا، أَكْمِلُوا
بَقِيَّةَ عَمَلِكُمْ، وَخُذُوا أَجْرَكُمْ كَامِلًا، فَأَبَوْا، وَتَرَكُوا، وَاسْتَأْجَرَ
أَجِيرَيْنِ بَعْدَهُمْ، فَقَالَ لَهُمَا: أَكْمِلاَ بَقِيَّةَ يَوْمِكُمَا هَذَا وَلَكُمَا
الَّذِي شَرَطْتُ لَهُمْ مِنَ الأَجْرِ، فَعَمِلُوا حَتَّى إِذَا كَانَ حِينُ صَلاَةِ
العَصْرِ، قَالاَ: لَكَ مَا عَمِلْنَا بَاطِلٌ، وَلَكَ الأَجْرُ الَّذِي جَعَلْتَ لَنَا
فِيهِ، فَقَالَ لَهُمَا: أَكْمِلاَ بَقِيَّةَ عَمَلِكُمَا مَا بَقِيَ مِنَ النَّهَارِ
شَيْءٌ يَسِيرٌ، فَأَبَيَا، وَاسْتَأْجَرَ قَوْمًا أَنْ يَعْمَلُوا لَهُ بَقِيَّةَ
يَوْمِهِمْ، فَعَمِلُوا بَقِيَّةَ يَوْمِهِمْ حَتَّى غَابَتِ الشَّمْسُ، وَاسْتَكْمَلُوا
أَجْرَ الفَرِيقَيْنِ كِلَيْهِمَا، فَذَلِكَ مَثَلُهُمْ، وَمَثَلُ مَا قَبِلُوا مِنْ
هَذَا النُّورِ " [صحيح البخاري]
"Perumpamaan Kaum Muslimin dibandingkan orang-orang Yahudi dan
Nashrani seperti seseorang yang memperkerjakan kaum yang bekerja untuknya pada
suatu hari hingga malam dengan upah yang ditentukan. Maka diantara mereka ada
yang melaksanakan pekerjaan hingga pertengahan siang lalu berkata: Kami tidak
memerlukan upah darimu sebagaimana yang kamu persyaratkan kepada kami (bekerja
hingga malam) dan apa yang telah kami kerjakan biarlah nggak apa-apa".
Maka orang itu berkata: "Selesaikanlah sisa pekerjaan, nanti baru
kalian boleh mengambil upahnya dengan penuh".
Maka mereka tidak mau dan tidak melanjutkan pekerjaan mereka. Kemudian
dia memperkerjakan dua orang pekerja setelah mereka untuk menuntaskan sisa
pekerjaan dan berkata, kepada keduanya: "Selesaikanlah sisa waktu hari
kalian ini dan bagi kalian berdua akan mendapatkan upah sebagaimana yang aku
syaratkan kepada mereka. Maka mereka berdua mengerjakannya hingga ketika sampai
saat shalat 'Ashar, keduanya berkata, " Tidaklah yang kami telah kerjakan
sia-sia dan kamu wajib membayar upah seperti yang kamu janjikan kepada kami
berdua".
Maka orang itu berkata, kepada keduanya: "Selesaikanlah sisa
pekerjaan kalian berdua yang tidak sampai separuh hari ini".
Namun kedua orang itu enggan melanjutkannya. Lalu orang itu
memperkerjakan suatu kaum yang mengerjakan sisa hari. Maka kaum itu mengerjakan
sisa pekerjaan hingga terbenam matahari dan mereka mendapatkan upah secara
penuh termasuk upah dari pekerjaan yang sudah dikerjakan oleh dua golongan
orang sebelum mereka. Itulah perumpamaan mereka dan mereka ang menerima cahaya
(Islam) ini". [Sahih Bukhari]
Yahudi atau Nashrani
dimasukkan neraka menggantikan seorang Muslim
Dari Abu Musa radiyallahu 'anhu; Nabi shallallahu
'alaihi wa salam bersabda:
«لَا
يَمُوتُ رَجُلٌ مُسْلِمٌ إِلَّا أَدْخَلَ اللهُ مَكَانَهُ النَّارَ، يَهُودِيًّا، أَوْ
نَصْرَانِيًّا» [صحيح مسلم]
“Tidak mati seorang muslim kecuali Allah memasukkan ke dalam
tempatnya di neraka (sebagai pengganti) seroang Yahudi atau Nashrani”. [Sahih
Muslim]
Cahaya sebagai tanda pada hari kiamat
sebagai tanda
Dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّ حَوْضِي أَبْعَدُ مِنْ أَيْلَةَ مِنْ عَدَنٍ
لَهُوَ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنَ الثَّلْجِ، وَأَحْلَى مِنَ الْعَسَلِ بِاللَّبَنِ، وَلَآنِيَتُهُ
أَكْثَرُ مِنْ عَدَدِ النُّجُومِ وَإِنِّي لَأَصُدُّ النَّاسَ عَنْهُ، كَمَا يَصُدُّ
الرَّجُلُ إِبِلَ النَّاسِ عَنْ حَوْضِهِ»
"Sesungguhnya telagaku di hari kiamat lebih luas dari jarak antara Ailah
(di utara negri Arab) dan 'Adan (di selatan negri Arab), airnya lebih putih
dari salju dan lebih manis dari madu dengan susu, dan bejananya lebih banyak
dari jumlah bintang. Dan sesungguhnya aku akan menghalagi orang-orang (selain
umat Islam) darinya sebagaimana seseorang menghalangi onta orang lain dari
telaganya".
Sahabat bertanya: Ya Rasulullah, apakah engkau mengenal kami pada hari
itu?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:
«نَعَمْ لَكُمْ سِيمَا لَيْسَتْ لِأَحَدٍ مِنَ الْأُمَمِ تَرِدُونَ عَلَيَّ
غُرًّا، مُحَجَّلِينَ مِنْ أَثَرِ الْوُضُوءِ» [صحيح مسلم]
"Iya, kalian punya tanda yang tidak dimiliki seorang pun dari umat lain.
Kalian datang kepadaku dengan wajah dan kedua tangan dan kaki yang bercahaya
karena bekas wudhu". [Sahih Muslim]
Dari Abdullah bin Mas'ud radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya: Ya Rasulullah, bagaimana engkau mengetahui orang yang tidak pernah engkau lihat dari umatmu?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:
«غُرٌّ مُحَجَّلُونَ بُلْقٌ مِنْ آثَارِ الْوُضُوءِ» [سنن ابن ماجه: حسن]
"Cahaya di wajah dan kedua tangan dan kaki dari bekas wudhu". [Sunan
Ibnu Majah: Hasan]
Berada di tempat yang tinggi pada hari
kebangkitan
Dari Ka’b bin
Malik radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
«يُبْعَثُ
النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، فَأَكُونُ أَنَا وَأُمَّتِي عَلَى تَلٍّ، وَيَكْسُونِي
رَبِّي تَبَارَكَ وَتَعَالَى حُلَّةً خَضْرَاءَ، ثُمَّ يُؤْذَنُ لِي، فَأَقُولُ مَا
شَاءَ اللَّهُ أَنْ أَقُولَ فَذَاكَ الْمَقَامُ الْمَحْمُودُ» [مسند أحمد:
صحيح]
“Manusia dibangkitkan pada hari kiamat, lalu aku dan umatku berada di tempat yang tinggi, Rabbku tabaaraka wa ta’aalaa memakaikanku perhiasan hijau, kemudian diizinkan untukku, maka aku menyampaikan apa yang Allah hendaki untuk aku sampaikan, maka itulah kedudukan terpuji (yang dijanjikan untukku)”. [Musnad Ahmad: Sahih]
Umat yang paling pertama dihisab
Dari Abu Hurairah dan Huzaifah radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«أَضَلَّ اللَّهُ عَنِ الْجُمُعَةِ مَنْ كَانَ
قَبْلَنَا فَكَانَ لِلْيَهُودِ يَوْمُ السَّبْتِ وَكَانَ لِلنَّصَارَى يَوْمُ الأَحَدِ
فَجَاءَ اللَّهُ بِنَا فَهَدَانَا اللَّهُ لِيَوْمِ الْجُمُعَةِ فَجَعَلَ الْجُمُعَةَ
وَالسَّبْتَ وَالأَحَدَ وَكَذَلِكَ هُمْ تَبَعٌ لَنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ نَحْنُ الآخِرُونَ
مِنْ أَهْلِ الدُّنْيَا وَالأَوَّلُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْمَقْضِىُّ لَهُمْ قَبْلَ
الْخَلاَئِقِ» [صحيح مسلم]
“Allah menjauhkan umat sebelum kita dari
hari Jum'at, karena itu hari sabtu adalah untuk Yahudi, dan hari ahad untuk
Nasrani, lalu Allah menunjuki kita untuk hari Jum'at. Lalu Allah mengurut hari
Jum'at kemudian Sabtu kemudian Ahad, demikian pula mereka akan berada di
belakang kita pada hari kiamat. Kita adalah umat yang terakhir dari penghuni
bumi dan yang pertama dihisab pada hari kiamat sebelum umat yang lain.”
[Sahih Muslim]
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma; Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
"نَحْنُ آخِرُ الْأُمَمِ، وَأَوَّلُ مَنْ
يُحَاسَبُ، يُقَالُ: أَيْنَ الْأُمَّةُ الْأُمِّيَّةُ، وَنَبِيُّهَا؟ فَنَحْنُ الْآخِرُونَ
الْأَوَّلُونَ" [سنن ابن ماجه:
صحيح]
“Kita adalah umat yang terakhir (di bumi), dan
yang pertama dihisab (pada hari kiamat), dikatakan: Mana umat yang ummiy, dan
Nabinya? Maka kita adalah yang terakhir (di bumi)n dan yang pertama (di
akhirat)”. [Sunan Ibnu Majah: Sahih]
Umatnya menjadi saksi atas umat terdahulu
{وَفِي هَذَا لِيَكُونَ الرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ
وَتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ} [الحج: 78]
Dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya
Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas
segenap manusia. [Al-Hajj:78]
Dari Abu Sa’id Al-Khudriy radiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" يَجِيءُ نُوحٌ وَأُمَّتُهُ، فَيَقُولُ
اللَّهُ تَعَالَى: هَلْ بَلَّغْتَ؟ فَيَقُولُ: نَعَمْ أَيْ رَبِّ، فَيَقُولُ لِأُمَّتِهِ:
هَلْ بَلَّغَكُمْ؟ فَيَقُولُونَ: لاَ مَا جَاءَنَا مِنْ نَبِيٍّ، فَيَقُولُ لِنُوحٍ:
مَنْ يَشْهَدُ لَكَ؟ فَيَقُولُ: مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأُمَّتُهُ،
فَنَشْهَدُ أَنَّهُ قَدْ بَلَّغَ، وَهُوَ قَوْلُهُ جَلَّ ذِكْرُهُ: وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ
أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ ، وَالوَسَطُ العَدْلُ
" [صحيح البخاري]
“Didatangkan Nuh beserta umatnya (pada hari
kiamat), kemudian Allah ta’aalaa bertanya kepada Nuh: Apakah engkau telah
menyampaikan risalah kapada kaummu? Nuh menjawab: Iya, wahai Tuhanku! Kemudian
bertanya kepada umatnya: Apakah Nuh telah menyampaikannya kepada kalian?
Umatnya menjawab: Tidak, tidak datang kepada kami seorang nabi pun! Kemudian
berkata kepada Nuh: Siapa yang akan bersaksi untukmu? Maka Nuh menjawab:
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam beserta umatnya! Maka kita bersaksi
bahwasanya Nuh telah menyampaikan risalahnya, itulah makna firman Allah jalla
dzikruh: “Dan demikian (pula) kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat
yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia”.
Dan Al-Wasath adalah yang adil”. [Sahih Bukhari]
Umat yang
paling pertama meniti shirat
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
وَيُضْرَبُ الصِّرَاطُ بَيْنَ ظَهْرَيْ جَهَنَّمَ، فَأَكُونُ أَنَا وَأُمَّتِي
أَوَّلَ مَنْ يُجِيزُهَا [صحيح البخاري
ومسلم]
"Dan dibentangkan titian shirat (pada
hari kiamat) di atas neraka jahannam lalu aku dan umatku yang pertama kali
melaluinya". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Umat yang
paling pertama masuk surga
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"نَحْنُ الْآخِرُونَ الْأَوَّلُونَ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ، وَنَحْنُ أَوَّلُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ، بَيْدَ أَنَّهُمْ أُوتُوا
الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِنَا، وَأُوتِينَاهُ مِنْ بَعْدِهِمْ، فَاخْتَلَفُوا، فَهَدَانَا
اللهُ لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنَ الْحَقِّ، فَهَذَا يَوْمُهُمُ الَّذِي اخْتَلَفُوا
فِيهِ، هَدَانَا اللهُ لَهُ - قَالَ: يَوْمُ الْجُمُعَةِ - فَالْيَوْمَ لَنَا، وَغَدًا
لِلْيَهُودِ، وَبَعْدَ غَدٍ لِلنَّصَارَى" [صحيح مسلم]
"Kita adalah umat yang terakhir dan
yang pertama di hari kiamat, kita umat yang pertama masuk surga, padahal mereka
diberi kitab suci sebelum kita dan kita diberi setelah mereka, kemudian mereka
berselisih dan Allah menunjuki kita atas apa yang mereka perselisihkan dari
kebenaran. Maka hari ini (Jum'at) yang mereka perselisihkan dan Allah
memilihkannya untuk kita. Hari ini (Jum'at)
untuk kita, besok (Sabtu) untuk Yahudi, dan besoknya lagi (Ahad) untuk
Nasraniy". [Sahih Muslim]
Beberapa diantaranya
masuk surga tanpa dihisab
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
"عُرِضَتْ عَلَيَّ الأُمَمُ، فَأَخَذَ النَّبِيُّ
يَمُرُّ مَعَهُ الأُمَّةُ، وَالنَّبِيُّ يَمُرُّ مَعَهُ النَّفَرُ، وَالنَّبِيُّ يَمُرُّ
مَعَهُ العَشَرَةُ، وَالنَّبِيُّ يَمُرُّ مَعَهُ الخَمْسَةُ، وَالنَّبِيُّ يَمُرُّ
وَحْدَهُ، فَنَظَرْتُ فَإِذَا سَوَادٌ كَثِيرٌ، قُلْتُ: يَا جِبْرِيلُ، هَؤُلاَءِ أُمَّتِي؟
قَالَ: لاَ، وَلَكِنِ انْظُرْ إِلَى الأُفُقِ، فَنَظَرْتُ فَإِذَا سَوَادٌ كَثِيرٌ،
قَالَ: هَؤُلاَءِ أُمَّتُكَ، وَهَؤُلاَءِ سَبْعُونَ أَلْفًا قُدَّامَهُمْ لاَ حِسَابَ
عَلَيْهِمْ وَلاَ عَذَابَ، قُلْتُ: وَلِمَ؟ قَالَ: كَانُوا لاَ يَكْتَوُونَ، وَلاَ
يَسْتَرْقُونَ، وَلاَ يَتَطَيَّرُونَ ، وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ" [صحيح البخاري ومسلم]
“Diperlihatkan padaku seluruh umat, aku melihat seorang nabi lewat
bersama satu umat, dan nabi lewat bersama beberapa orang, dan nabi lewat
bersama sepuluh orang, dan nabi lewat bersama lima orang, dan nabi lewat
bersama satu orang. Kemudian aku melihat kerumunan banyak orang dan aku
bertanya: Wahai Jibril, apakah mereka itu adalah umatku? Jibril menjawab:
Bukan, akan tetapi lihatlah ke ufuk! Maka aku melihat kerumunan orang yang
banyak. Jibril berkata: Mereka itu adalah umatmu, dan tujuh puluh ribu dari
mereka yang terdepan akan masuk surga tanpa dihisab dan disiksa! Aku bertanya:
Kenapa? Jibril menjawab: Mereka tidak berobat dengan kai’ (pengobatan api),
tidak meminta diruqyah, tidak meyakini thiyarah (keberuntungan atau musibah
karena sesuatu selain Allah), dan mereka senantiasa bertawakkal kepada Tuhan
mereka”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Dari Sahl bin Sa'd radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
«لَيَدْخُلَنَّ مِنْ أُمَّتِي سَبْعُونَ أَلْفًا،
أَوْ سَبْعُ مِائَةِ أَلْفٍ، لاَ يَدْخُلُ أَوَّلُهُمْ حَتَّى يَدْخُلَ آخِرُهُمْ،
وُجُوهُهُمْ عَلَى صُورَةِ القَمَرِ لَيْلَةَ البَدْرِ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Akan masuk surga dari umatku tujuh puluh ribu atau tujuh ratus ribu
orang, yang pertama dari mereka tidak akan masuk sampai yang terakhir juga
masuk, wajah mereka seperti bulan purnama”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Dari Abu Umamah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
«وَعَدَنِي رَبِّي أَنْ يُدْخِلَ الجَنَّةَ مِنْ
أُمَّتِي سَبْعِينَ أَلْفًا لَا حِسَابَ عَلَيْهِمْ وَلَا عَذَابَ مَعَ كُلِّ أَلْفٍ
سَبْعُونَ أَلْفًا وَثَلَاثُ حَثَيَاتٍ مِنْ حَثَيَاتِهِ» [سنن الترمذي: صحيح]
“Tuhanku berjanji padaku bahwa akan masuk
surga dari umatku tujuh puluh ribu orang tanpa ada perhitungan bagi mereka dan
tanpa siksaan, setiap seribu dari mereka ikut bersamanya tujuh puluh ribu
orang, dan tiga genggaman dari genggaman-Nya”. [Sunna Tirmidziy: Sahih]
Mereka masuk
melalui pintu khusus di sebelah kanan Surga
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda (dalam hadits Syafa’at yang panjang):
ثُمَّ يُقَالُ: يَا مُحَمَّدُ ارْفَعْ رَأْسَكَ سَلْ تُعْطَهْ، وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ
فَأَرْفَعُ رَأْسِي، فَأَقُولُ: أُمَّتِي يَا رَبِّ، أُمَّتِي يَا رَبِّ، أُمَّتِي
يَا رَبِّ، فَيُقَالُ: يَا مُحَمَّدُ أَدْخِلْ مِنْ أُمَّتِكَ مَنْ لاَ حِسَابَ عَلَيْهِمْ
مِنَ البَابِ الأَيْمَنِ مِنْ أَبْوَابِ الجَنَّةِ، وَهُمْ شُرَكَاءُ النَّاسِ فِيمَا
سِوَى ذَلِكَ مِنَ الأَبْوَابِ [صحيح البخاري
ومسلم]
“Kemudian dikatakan: Hai Muhammad,
angkatlah kepalamu, mintalah pasti kau diberi, berilah syafaat nicaya kau
diizinkan untuk memberi syafaat. Maka aku mengangkat kepalaku, aku berkata:
Wahai Rabb, ummatku, wahai Rabb, ummatku, wahai Rabb, ummatku. Ia berkata: Hai
Muhammad, masukkan orang yang tidak dihisab dari ummatmu melalui pintu-pintu
surga sebelah kanan, dan mereka adalah sekutu semua manusia selain pintu-pintu
itu." [Sahih Bukhari]
Penduduk
surga terbanyak
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu
'anhu berkata: Ketika Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam
bersandar pada kemah yang terbuat dari kulit buatan Yaman, Rasulullah bersabda
kepada sahabatnya:
«أَتَرْضَوْنَ أَنْ تَكُونُوا رُبُعَ أَهْلِ الجَنَّةِ»
“Relakah kalian jika kalian adalah
seperempat penghuni surga?”
Sahabat menjawab: Tentu!
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«أَفَلَمْ تَرْضَوْا أَنْ تَكُونُوا ثُلُثَ أَهْلِ
الجَنَّةِ»
“Relakah kalian jika kalian adalah sepertiga
penghuni surga?”
Sahabat menjawab: Tentu!
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«فَوَالَّذِي نَفْسُ
مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، إِنِّي لَأَرْجُو أَنْ تَكُونُوا نِصْفَ أَهْلِ الجَنَّةِ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Maka demi Yang jiwa Muhammad di tangan-Nya,
sungguh aku berharap kalian adalah seperdua penduduk surga”. [Sahih Bukhari dan
Muslim]
Dari Buraidah radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
«أَهْلُ الجَنَّةِ عِشْرُونَ وَمِائَةُ صَفٍّ
ثَمَانُونَ مِنْهَا مِنْ هَذِهِ الأُمَّةِ وَأَرْبَعُونَ مِنْ سَائِرِ الأُمَمِ» [سنن الترمذي: صحيح]
“Penduduk surga terdiri dari seratus dua puluh
barisan, delapan puluh dari mereka adalah dari umat ini (Islam), dan empat
puluhnya lagi dari umat-umat yang lain”. [Sunan Tirmidziy: Sahih]
Wallahu a’lam!
المؤلف: أحمد بن محمد بن أبى بكر بن عبد الملك
القسطلاني القتيبي المصري، أبو العباس، شهاب الدين (المتوفى: 923هـ)
الناشر: المكتبة التوفيقية، القاهرة- مصر
Lihat juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...