بسم الله الرحمن الرحيم
Abu Bakr Ash-Shiddiiq (13H) radiyallahu
'anhu:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ ، إِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ ، فَإِنَّ
الْكَذِبَ مُجَانِبٌ لِلْإِيمَانِ [مسند أحمد]
Wahai umat
manusia, janganlah kalian berdusta karena sesungguhnya dusta itu bertentangan dengan
keimanan. [Musnad Ahmad]
Umar bin Khattab (23H) radiyallahu
'anhu:
لا خير في قوم
ليسوا بناصحين ولا خير في قوم لا يحبون الناصحين [رسالة المسترشدين]
Tidak ada
kebaikan pada suatu kaum jika mereka bukan orang-orang yang suka menasehati,
dan tidak ada kebaikan pada suatu kaum jika mereka tidak suka orang-orang yang
menasehati. [Risalah Al-Mustarsyidiin]
Usman bin
Affan (35H) radiyallahu
'anhu:
«الصَّلاَةُ أَحْسَنُ مَا يَعْمَلُ النَّاسُ، فَإِذَا أَحْسَنَ النَّاسُ،
فَأَحْسِنْ مَعَهُمْ، وَإِذَا أَسَاءُوا فَاجْتَنِبْ إِسَاءَتَهُمْ» [صحيح البخاري]
Salat adalah suatu
yang paling baik yang dilakukan oleh manusia, maka jika orang-orang berbuat
baik maka berbuat baiklah bersama mereka, dan jika mereka berbuat buruk maka
jauhilah keburukan mereka. [Sahih Bukhari]
Ali bin Abi
Thalib (40H) radiyallahu
'anhu:
إِنَّ أَوَّلَ
مَا تُغْلَبُونَ عَلَيْهِ مِنَ الْجِهَادِ الْجِهَادُ بِأَيْدِيكُمْ ، ثُمَّ الْجِهَادُ
بِأَلْسِنَتِكُمْ ، ثُمَّ الْجِهَادُ بِقُلُوبِكُمْ ، فَأَيُّ قَلْبٍ لَمْ يَعْرِفَ
الْمَعْرُوفَ وَلاَ يُنْكِرُ الْمُنْكَرَ نُكِّسَ فَجُعِلَ أَعْلاَهُ أَسْفَلَهُ. [مصنف
ابن أبي شيبة]
Sesungguhnya
yang pertama kali kalian dikalahkan dalam urusan jihad adalah jihad dengan
tangan kalian, kemudian jihad dengan lidah kalian, kemudian jihad dengan hati
kalian. Maka hati siapa saja yang tidak mengenal kebaikan dan tidak mengingkari
kemungkaran maka ia akan dibalikkan lalu dijadikan bagian atasnya berada di
bawah. [Mushannaf Ibnu Abi Syaibah]
Abdullah bin
Mas'ud (32H) radiyallahu
'anhu:
مَنْ أَرَاْدَ
الآخِرَةَ أَضَرَّ بِالدُّنْيَا وَمَنْ أَرَاْدَ الدُّنْيَا أَضَرَّ بِالآخِرَةِ، يَا
قَوْمِ فَأَضِرُّوا بِالْفَانِي لِلْبَاقِي [مصنف ابن أبي شيبة]
Barangsiapa
yang menginginkan akhirat maka ia akan mengorbankan dunianya, dan barangsiapa
yang menginginkan dunia maka ia akan mengorbankan akhiratnya. Wahai kaum,
korbankanlah yang fana untuk yang kekal. [Mushannaf Ibnu Abi Syaibah]
Abdullah bin Abbas (68H) radiyallahu
'anhuma:
إِنَّ لِلْحَسَنَةِ
لَنُورًا فِي الْقَلْبِ، وَضِيَاءً فِي الْوَجْهِ، وَقُوَّةً فِي الْبَدَنِ، وَسَعَةً
فِي الرِّزْقِ، وَمَحَبَّةً فِي قُلُوبِ الْخَلْقِ، وَإِنَّ لِلسَّيِّئَةِ لَظُلْمَةً
فِي الْقَلْبِ، وَسَوَادًا فِي الْوَجْهِ، وَوَهْنًا فِي الْبَدَنِ، وَبَغْضَةً فِي
قُلُوبِ الْخَلْقِ [الجواب الصحيح لمن بدل دين المسيح لابن تيمية]
Sesungguhnya
bagi (orang yang melakukan) kebaikan ada cahaya di hati, sinar di wajah,
kekuatan pada fisik, kelapangan dalam rezeki, dan rasa cinta di hati makhluk.
Dan sesungguhnya bagi (orang yang melakukan) keburukan ada kegelapan dalam
hati, suram di wajah, kelemahan pada fisik, kekurangan dalam rezeki, dan rasa
benci di hati makhluk. [Al-Jawaab Ash-Shahiih]
Masruuq bin
Al-Ajda' (62H) rahimahullah:
بحسب امرئ من العلم
أن يخشى الله ، وبحسب امرئ من الجهل أن يعجب بعلمه [أخلاق العلماء للآجري]
Cukuplah seorang itu dikatakan berilmu
apabila dia takut kepada Allah, dan cukuplah seorang itu dikatakan bodoh
apabila dia bangga dengan ilmunya. [Akhlaq Al-'Ulama' karya Al-Ajurriy]
Abu Muslim
Al-Khaulaniy (62H) rahimahullah:
ليس الزهادة في
الدنيا بتحريم الحلال ولا إضاعة المال ، إنما الزهادة في الدنيا أن تكون بما في يدي
الله أوثق مما في يديك ، وإذا أصبت بمصيبة كنت أشد رجاء لاجرها وذخرها من أنها لو بقيت
لك [الزهد لأحمد بن حنبل]
Bukan sebenarnya
zuhud di dunia dengan mengharamkan yang halal dan bukan pula dengan
menghamburkan harta, akan tetapi zuhud di dunia adalah meyakini bahwa apa yang
ada di tangan Allah lebih baik daripada apa yang ada di tanganmu (yang kau
miliki). Dan jika kau ditimpa musibah, engkau menjadi lebih kuat berharap akan pahalanya
dan kekekalannya daripada seandainya nikmat itu tetap bersamamu. [Az-Zuhd karya
Imam Ahmad bin Hanbal]
Sa'id bin Jubair (95H) rahimahullah:
«إِنَّ الْخَشْيَةَ أَنْ تَخْشَى اللهَ تَعَالَى حَتَّى تَحُولَ خَشْيَتُكَ
بَيْنَكَ وَبَيْنَ مَعْصِيَتِكَ، فَتِلْكَ الْخَشْيَةُ، وَالذِّكْرُ طَاعَةُ اللهِ،
فَمَنْ أَطَاعَ اللهَ فَقَدْ ذَكَرَهُ، وَمَنْ لَمْ يُطِعْهُ فَلَيْسَ بِذَاكِرٍ وَإِنْ
أَكْثَرَ التَّسْبِيحَ وَقِرَاءَةَ الْقُرْآنِ» [الزهد لابن المبارك]
Sesungguhnya khasyiah
adalah rasa takut kepada Allah yang membentengi antara kau dan maksiat, maka
itulah sebernarnya khasyiah. Sedangkan zikir adalah ketaatan kepada Allah, maka
barangsiapa yang mentaati Allah berarti ia sedang berzikir (mengingat Allah),
dan barangsiapa yang tidak mentaati-Nya berarti ia tidak berzikir sekalipun ia
banyak bertasbih dan membaca Al-Qur'an.
Hasan Al-Bashriy (110H) rahimahullah:
" تَفَقَّدُوا الْحَلَاوَةَ فِي ثَلَاثٍ: فِي الصَّلَاةِ، وَفَى
الْقُرْآنِ، وَفَى الذِّكْرِ، فَإِنْ وَجَدْتُمُوهَا فَامْضُوا وَأَبْشِرُوا، فَإِنْ
لَمْ تَجِدُوهَا فَاعْلَمْ أَنَّ بَابَكَ مُغْلَقٌ " [حلية الأولياء وطبقات الأصفياء]
Carilah kenikmatan dalam tiga
kondisi: Ketika salat, membaca Al-Qur'an, dan berzikir. Jika kalian
mendapatkannya maka teruskanlah dan bergembiralah, namum jika kalian tidak
mendapatkannya maka ketahuilah bahwa pintu untukmu telah ditutup. [Hilyatul
auliya]
Muhammad bin Sirin (110H) rahimahullah:
كان مما يقال للرجل إذا أراد أن يسافر في
التجارة: اتق الله تعالى واطلب ما قدر لك في الحلال؛ فإنك إن تطلبه من غير ذلك لم تصب
أكثر مما قدر لك [الورع للإمام أحمد]
Salah satu
yang disampaikan kepada seseorang yang akan bepergian dalam perdagangan:
Bertakwalah kepada Allah ta'ala dan carilah karunia yang telah ditakdirkan
untukmu pada yang halal, karena jika kamu mencarinya pada selain itu (yang
haram) maka kamu tidak akan mendapatkan lebih banyak dari yang telah
ditakdirkan untukmu. [Al-Wara' karya Imam Ahmad]
Malik bin Dinar (130H) rahimahullah:
Ja'far bin Sulaiman berkata: Aku
melihat Malik bin Dinar duduk dan disampingnya ada seeokor anjing. Maka aku
bertanya: Apa yang kau lakukan ini, wahai Abu Yahya?
Malik bin Dinar menjawab:
«هَذَا خَيْرٌ مِنْ جَلِيسِ السُّوءِ» [الزهد الكبير للبيهقي]
Anjing Ini
lebih baik dari pada teman duduk yang buruk. [Az-Zuhud Al-Kabiir karya
Al-Baehaqiy]
Ayyub
As-Sakhtiyaniy (131H) rahimahullah:
" لَا يَسْتَوِي الْعَبْدُ - أَوْ لَا يُسَوَّدُ الْعَبْدُ - حَتَّى
يَكُونَ فِيهِ خَصْلَتَانِ: الْيَأْسُ مِمَّا فِي أَيْدِي النَّاسِ، وَالتَّغَافُلُ
عَمَّا يَكُونُ مِنْهُمْ " [حلية الأولياء وطبقات الأصفياء]
Seorang hamba tidak akan dihormati (dijadikan panutan) sampai ia
memiliki dua sifat: Tidak mengharapkan apapun dari orang lain, dan mengabaikan
perlakuan mereka. [Hilyatul Auliya']
Sulaiman Al-A'masy (148H) rahimahullah:
Manshur bin Abi Al-Aswad berkata: Aku bertanya kepada Al-A'masy tentang
firman Allah:
{وَكَذَلِكَ نُوَلِّي
بَعْضَ الظَّالِمِينَ بَعْضًا بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ} [الأنعام:129]
Apa yang
kamu dengar dari mereka yang menafsirkan ayat ini?
Al-A'masy berkata:
سَمِعْتُهُمْ يَقُولُونَ:
«إِذَا فَسَدَ النَّاسُ أُمِّرَ عَلَيْهِمْ شِرَارُهُمْ» [حلية الأولياء]
Aku mendengar
mereka mengatakan: Jika orang-orang sudah rusak maka Allah akan memberi mereka
pemimpin dari orang-orang yang jahat diantara mereka. [Hilyatul auliya']
Abdurrahman Al-Auza'iy (157H) rahimahullah:
مَنْ أَكْثَرَ
ذِكْرَ الْمَوْتِ كَفَاهُ الْيَسِيرُ، وَمَنْ عَلِمَ أَنَّ مَنْطِقَهُ مِنْ عَمَلِهِ
قَلَّ كَلَامُهُ [حلية الأولياء]
Barangsiapa yang banyak mengingat
kematian maka ia akan merasa cukup dengan yang sedikit, dan barangsiapa yang
mengetahui bahwa ucapannya adalah bagian dari perbuatannya maka akan sedikit
ucapannya. [Hilyatul auliya']
Sufyan
Ats-Tsauriy (161H) rahimahullah:
لَيْسَ لِلشَّيْطَانِ
سِلَاحٌ مثل خَوْفِ الْفَقْرِ فَإِذَا قَبِلَ ذَلِكَ مِنْهُ أَخَذَ في الْبَاطِلِ وَمَنَعَ
مِنْ الْحَقِّ وَتَكَلَّمَ بِالْهَوَى وَظَنَّ بِرَبِّهِ ظَنَّ سُوءٍ [إحياء علوم الدين
للغزالي]
Tidak ada senjata setan (menggoda manusia yang ampuh) seperti rasa takut
akan kemiskinan, jika perasaan itu diterima (merasuki hati seseorang) maka ia
akan melakukan kebatilan, menolak kebenaran, berbicara dengan hawa nafsu, dan
berprasangka terhadap Rabb-nya dengan prasangka buruk. [Ihya' ulumuddin karya
Al-Gazaliy]
Imam Malik
(179H) rahimahullah:
إِنَّ الرَّجُلَ
إِذَا ذَهَبَ يَمدَحُ نَفْسَه، ذَهَبَ بَهَاؤُهُ [سير أعلام النبلاء (8/ 109)]
Sesungguhnya
jika seseorang memuji dirinya maka akan hilang harga dirinya. [Siyar A'lam
An-Nubala']
Al-Fudhail
bin 'Iyadh (187H) rahimahullah:
«حُزْنُ الدُّنْيَا يُذْهِبُ بِهَمِّ الْآخِرَةِ , وَفَرَحُ الدُّنْيَا
لِلدُّنْيَا يُذْهِبُ بِحَلَاوَةِ الْعِبَادَةِ» [حلية الأولياء]
Kesedihan
dunia hilang dengan harapan akhirat, dan kebahagiaan dunia karena dunia hilang
dengan kenikmatan beribadah. [Hilyatul auliya']
Abdullah bin Wahb (197H) rahimahullah:
"كلُّ مَلذوذ إنما له لذّة واحِدة إلاّ العبادة، فإنَّ لها ثلاثَ
لذّات: إذا كنتَ فيها، وإذا تذكَّرتها، وإذا أُعطِيتَ أجرَها"
Semua
kenikmatan hanya memiliki satu kenikmatan kecuali ibadah, karena ia memiliki 3
kenikmatan: Ketika menjalankannya, ketika mengingatnya, dan ketika engkau
diberi pahalanya.
Imam
Asy-Syafi'iy (204H) rahimahullah:
المِرَاءُ فِي
الدِّيْنِ يُقَسِّي القَلْبَ، وَيُورِثُ الضَّغَائِنَ [سير أعلام النبلاء]
Berdebat
dalam masalah agama menyebabkan hati menjadi keras dan mewariskan rasa dendam.
[Siyar A'lam An-Nubala']
Hatim
Al-Asham (237H) rahimahullah:
Hatim
Al-Asham ditanya: Atas dasar apa engkau menjalani urusanmu?
Hatim
menjawab: Atas dasar tawakkal. Aku menjalani urusanku atas 4 perkara:
عَلِمْتُ أَنَّ
رِزْقِي لا يَأْكُلُهُ غَيْرِي ؛ فَاطْمَأَنَّتْ نَفْسِي ، وَعَلِمْتُ أَنَّ عَمَلِي
لا يَعْمَلُهُ غَيْرِي ؛ فَلَمْ أَشْتَغِلْ لِغَيْرِهِ ، وَعَلِمْتُ أَنَّ الْمَوْتَ
يَأْتِينِي بَغْتَةً ؛ فَأَنَا أُبَادِرُهُ ، وَعَلِمْتُ أَنِّي لا أَخْلُو مِنْ عَيْنِ
اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ ما كنت ؛ فأنا مستحيي مِنْهُ . [المجالسة وجواهر العلم]
Aku tahu
bahwa rezekiku tidak akan dimakan orang lain, maka tenteramlah jiwaku. Aku tahu
bahwa amalku tidak akan dilakukan orang lain, maka akupun tidak disibukkan dengan
selainnya. Aku tahu bahwa kematian akan datang tiba-tiba, maka segera aku
menyiapkannya. Dan aku tahu bahwa diriku tidak akan lepas dari pantauan Allah,
maka aku akan merasa malu kepadaNya. [Al-Mujalasah wa Jawahir Al-'Ilmi]
Ibrahim
Al-Khawwash (291H) rahimahullah:
" دَوَاءُ الْقَلْبِ خَمْسَةُ أَشْيَاءَ: قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ
بِالتَّدَبُّرِ، وَخَلَاءُ الْبَطْنِ، وَقِيَامُ اللَّيْلِ، وَالتَّضَرُّعُ عِنْدَ
السَّحَرِ، وَمُجَالَسَةُ الصَّالِحِينَ " [حلية الأولياء]
Obat penyakit
hati ada lima: Membaca Al-Qur'an dengan tadabbur (pemahaman dan renungan),
perut kosong (puasa), salat malam, merendah dan memohon di waktu sahur (sesaat
selum fajar), dan dekat dengan orang saleh. [Hilyatul auliya']
Ibnu Hibban
Al-Bustiy (354H) rahimahullah:
الواجبُ على العاقل
أن يلزم الصمتَ إلى أن يلزمه التكلُّمُ، فما أكثرَ مَن ندم إذا نطق، وأقلَّ من يندم
إذا سكت، وأطول الناس شقاءً وأعظمهم بلاءً من ابتُلي بلسانٍ مطلقٍ، وفؤادٍ مطبقٍ [روضة العقلاء]
Kewajiban seorang
yang berakal adalah senantiasa diam sampai ia diharuskan untuk berbicara, karena
betapa banyak orang yang menyesal ketika ia berbicara, dan sangat sedikit orang
yang menyesal ketika ia diam. Dan orang yang paling panjang penderitaannya dan
paling besar cobaannya adalah orang yang diuji dengan lidah yang cerewet dan hati
yang tertutup. [Raudhah Al-'Uqalaa']
Ibnu Hazm
(456H) rahimahullah:
أبلغ في ذمك من
مدحك بما ليس فيك، لأنه نبه على نقصك، وأبلغ في مدحك من ذمك بما ليس فيك لأنه نبه على
فضلك [رسائل ابن حزم]
Yang paling
tepat dalam mencelamu adalah orang yang memujimu dengan kebaikan yang tidak kau
miliki, karena ia telah mengingatkan akan kekuranganmu (dengan pujian tersebut).
Dan yang paling tepat dalam memujimu adalah orang yang mencelamu dengan
keburukan yang tidak kau miliki, karena ia telah mengingatkan akan kemuliaanmu.
[Rasail Ibnu Hazm]
Al-Khatiib
Al-Bagdadiy (463H) rahimahullah:
إِنَّ الْعِلْمَ
شَجَرَةٌ وَالْعَمَلَ ثَمَرَةٌ ، وَلَيْسَ يُعَدُّ عَالِمًا مَنْ لَمْ يَكُنْ بِعِلْمِهِ
عَامِلًا [اقتضاء العلم العمل]
Sesungguhnya
ilmu itu ibarat pohon sedangkan amalan adalah buah. Dan seorang tidak dianggap
berilmu selama ia tidak mengamalkan ilmunya. [Iqtidhaa' Al-'Ilmi Al-'Amal]
Ibnu Qayyim
(751H) rahimahullah:
«إضاعةُ الوقتِ أشدُّ من الموت؛ لأنّ إضاعةَ الوقت تقطعُكَ عن اللَّهِ
والدَّارِ الآخرة، والموت يقطعُكَ عن الدُّنيا وأهلِها» [الفوائد لابن القيم]
Membuang-buang
waktu lebih fatal daripada kematian; karena membuang-buang waktu memutuskan
kamu dari Allah dan kehidupan akhirat, sedangkan kematian memutuskan kamu dari
dunia dan isinya. [Al-Fawaid]
Ibnu Utsaimin
(1421H) rahimahullah:
إذا رأيت نفسك
متكاسلاً عن الخير اخش أن يكون الله كره انبعاثك في الخير [شرح عقيدة أهل السنة والجماعة]
Jika kau
merasa malas melakukan ketaatan, maka berhati-hatilah jangan sampai Allah sudah
tidak suka dengan ketaatanmu!!!
{وَلَوْ أَرَادُوا الْخُرُوجَ لَأَعَدُّوا لَهُ عُدَّةً وَلَكِنْ كَرِهَ
اللَّهُ انْبِعَاثَهُمْ فَثَبَّطَهُمْ وَقِيلَ اقْعُدُوا مَعَ الْقَاعِدِينَ} [التوبة:
46]
Dan jika
mereka mau berangkat (jihad), tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk
keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, Maka Allah
melemahkan keinginan mereka. dan dikatakan kepada mereka: "Tinggallah kamu
bersama orang-orang yang tinggal itu." [At-Taubah:46]
Lihat juga: Keutamaan Sahabat Rasulullah
Keutamaan ilmu dan ulama
Bagaimana menuntut ilmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...