Sabtu, 09 November 2024

Tafsir Surah An-Naba’

Dinamai juga dengan surah ‘Amma, termasuk surah Makkiyah.

Ayat pertama:

﴿عَمَّ يَتَسَاۤءَلُوْنَۚ ١ عَنِ النَّبَاِ الْعَظِيْمِۙ ٢ ﴾

1.  Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya?

Siapakah yang saling bertanya-tanya?

a)       Mereka adalah orang musyrik, karena ada ancaman pada ayat 4 dan 5.

b)      Manusia secara umum; Orang beriman bertanya-tanya untuk menambah keimanan dan keyakinan, sedangkan orang kafir sebagai pengingkaran dan ejekan.

Ayat kedua:

﴿عَنِ النَّبَاِ الْعَظِيْمِۙ ٢ ﴾

2.  Tentang berita yang besar.

Apa yang dimaksud dengan berita yang besar?

1)      Al-Qur’an, sebagaimana firman Allah ta’alaa:

{قُلْ هُوَ نَبَأٌ عَظِيمٌ (67) أَنْتُمْ عَنْهُ مُعْرِضُونَ} [ص: 67، 68]

Katakanlah, “Itu (Al-Qur'an) adalah berita besar, yang kamu berpaling darinya. [Shad: 67-68]

2)      Kebangkitan setelah kematian, karena Allah menjelaskannya pada ayat 6 sampai 17.

3)      Kenabian Muhammad , karena mereka heran dengan diutusnya Muhammad dan da’wah tauhid yang dibawanya.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{وَعَجِبُوا أَنْ جَاءَهُمْ مُنْذِرٌ مِنْهُمْ وَقَالَ الْكَافِرُونَ هَذَا سَاحِرٌ كَذَّابٌ (4) أَجَعَلَ الْآلِهَةَ إِلَهًا وَاحِدًا إِنَّ هَذَا لَشَيْءٌ عُجَابٌ} [ص: 4 - 5]

Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan (rasul) dari kalangan mereka; dan orang-orang kafir berkata, "Orang ini adalah pesihir yang banyak berdusta." Apakah dia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan yang satu saja? Sungguh, ini benar-benar sesuatu yang sangat mengherankan. [Shad: 4 - 5]

Ayat ketiga:

﴿الَّذِيْ هُمْ فِيْهِ مُخْتَلِفُوْنَۗ ٣ ﴾

3.  yang dalam hal itu mereka berselisih.

Orang kafir berselisih tentang hari kebangkitan:

1.       Sebagian mengimaninya seperti mayoritas umat Nasrani.

2.       Sebagian meragukannya, Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{وَمَا أَظُنُّ السَّاعَةَ قَائِمَةً وَلَئِنْ رُجِعْتُ إِلَى رَبِّي إِنَّ لِي عِنْدَهُ لَلْحُسْنَى فَلَنُنَبِّئَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِمَا عَمِلُوا وَلَنُذِيقَنَّهُمْ مِنْ عَذَابٍ غَلِيظٍ } [فصلت: 50]

(Dia berkata: "…,) dan aku tidak yakin bahwa hari kiamat itu akan datang. Dan jika aku dikembalikan kepada Tuhanku maka sesungguhnya aku akan memperoleh kebaikan pada sisiNya." Maka Kami benar-benar akan memberitakan kepada orang-orang kafir apa yang telah mereka kerjakan dan akan Kami rasakan kepada mereka azab yang keras. [Fushilat:50]

{وَمَا أَظُنُّ السَّاعَةَ قَائِمَةً وَلَئِنْ رُدِدْتُ إِلَى رَبِّي لَأَجِدَنَّ خَيْرًا مِنْهَا مُنْقَلَبًا} [الكهف: 35، 36]

(ia berkata:) "Dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku kembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik dari pada kebun-kebun itu". [Al-Kahf: 35-36]

3.       Sebagian mengingkarinya, Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{وَقَالُوا إِنْ هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا وَمَا نَحْنُ بِمَبْعُوثِينَ} [الأنعام: 29]

Dan tentu mereka akan mengatakan (pula), “Hidup hanyalah di dunia ini, dan kita tidak akan dibangkitkan.” [Al-An'am: 29]

{وَقَالُوا مَا هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَا إِلَّا الدَّهْرُ وَمَا لَهُمْ بِذَلِكَ مِنْ عِلْمٍ إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ} [الجاثية: 24]

"Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan hidup, dan tidak ada yang membinasakan kita kecuali masa, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja." [Al-Jatsiah: 24]

Ayat keempat dan kelima:

﴿كَلَّا سَيَعْلَمُوْنَۙ ٤ ثُمَّ كَلَّا سَيَعْلَمُوْنَ ٥ ﴾

4.  Tidak! Kelak mereka akan mengetahui, 5.  Sekali lagi tidak! Kelak mereka akan mengetahui.

Makna kata (كلا):

a.       Sebagai ancaman.

b.       Sebagai bantahan.

c.       Artinya adalah kebenaran.

Kapan mereka akan mengetahuinya?

Ketika mereka mati, setelah mereka di alam kubur, dan setelah dibangkitkan pada hari kiamat. Wallahu a’lam!

Apa faidah dari pengulangan ayat ini?

a)       Untuk menguatkan/menegaskan.

b)      Ayat pertama untuk orang kafir, mereka akan mengetahui akibat dari pendustaan mereka. Sedangkan ayat kedua untuk orang beriman, mereka akan mengetahui pahala atas pembenaran mereka.

c)       Ayat pertama orang kafir akan mengetahui terjadinya kebangikatan dan hisab, sedangkan ayat kedua mereka akan merasakan siksaan ketika menyaksikannya.

Ayat keenam:

﴿ اَلَمْ نَجْعَلِ الْاَرْضَ مِهٰدًاۙ ٦ ﴾

Bukankah Kami telah menjadikan bumi sebagai hamparan,

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ مَهْدًا وَسَلَكَ لَكُمْ فِيهَا سُبُلًا } [طه: 53]

(Tuhan) yang telah menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu, dan menjadikan jalan-jalan di atasnya bagimu. [Thaha: 53]

{الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ مَهْدًا وَجَعَلَ لَكُمْ فِيهَا سُبُلًا لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ} [الزخرف: 10]

Yang menjadikan bumi sebagai tempat menetap bagimu dan Dia menjadikan jalan-jalan di atas bumi untukmu agar kamu mendapat petunjuk. [Az-Zukhruf: 10]

Ayat ketujuh dan kedelapan:

﴿ وَّالْجِبَالَ اَوْتَادًاۖ ٧ وَّخَلَقْنٰكُمْ اَزْوَاجًاۙ ٨ ﴾

7.  dan gunung-gunung sebagai pasak? 8.  Dan Kami menciptakan kamu berpasang-pasangan.

Makna (أزواج):

a.       Laki-laki dan perempuan, Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ} [الروم: 21]

Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. [Ar-Ruum: 21]

{وَأَنَّهُ خَلَقَ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْأُنْثَى} [النجم: 45]

Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita. [An-Najm: 45]

{فَجَعَلَ مِنْهُ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْأُنْثَى} [القيامة: 39]

Lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki-laki dan perempuan. [Al-Qiyamah: 39]

b.       Bermacam-macam, ada laki-laki, ada perempuan, ada tinggi, ada pendek, ada cantik, ada jelek, ada kuat, ada lemah, ada kaya, ada miskin, dan sebagainya.

Ayat kesembilan dan kesepuluh:

﴿وَّجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًاۙ ٩ وَّجَعَلْنَا الَّيْلَ لِبَاسًاۙ ١٠ ﴾

9.  dan Kami menjadikan tidurmu untuk istirahat, 10.  dan Kami menjadikan malam sebagai pakaian,

Makna (لباسًا):

a)       Pakaian, karena malam menutupi seperti pakaian. Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَاهَا} [الشمس: 4]

Demi malam apabila menutupinya (gelap gulita). [Asy-Syams: 4]

{وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَى} [الليل: 1]

Demi malam apabila menutupi. [Al-Lail: 1]

b)      Tempat istirahat.

Ayat kesebelas dan keduabelas:

﴿وَّجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًاۚ ١١ وَبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًاۙ ١٢ ﴾

11.  dan Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan, 12.  dan Kami membangun di atas kamu tujuh (langit) yang kokoh,

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{وَالسَّمَاءَ بَنَيْنَاهَا بِأَيْدٍ وَإِنَّا لَمُوسِعُونَ} [الذاريات: 47]

Dan langit Kami bangun dengan kekuatan, dan Kami benar-benar meluaskannya. [Adz-Dzariyat: 47]

{وَالسَّمَاءِ ذَاتِ الْحُبُكِ} [الذاريات: 7]

Demi langit yang kuat. [Adz-Dzariyat: 7]

Ayat ketigabelas dan keempatbelas:

﴿وَّجَعَلْنَا سِرَاجًا وَّهَّاجًاۖ ١٣ وَّاَنْزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرٰتِ مَاۤءً ثَجَّاجًاۙ ١٤ ﴾

13.  dan Kami menjadikan pelita yang terang-benderang (matahari), 14.  dan Kami turunkan dari awan, air hujan yang tercurah dengan hebatnya,

Makna (المعصرات):

a.       Angin. Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{وَاللَّهُ الَّذِي أَرْسَلَ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَسُقْنَاهُ إِلَى بَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَحْيَيْنَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا كَذَلِكَ النُّشُورُ} [فاطر: 9]

Dan Allah-lah yang mengirimkan angin; lalu (angin itu) menggerakkan awan, maka Kami arahkan awan itu ke suatu negeri yang mati (tandus) lalu dengan hujan itu Kami hidupkan bumi setelah mati (kering). Seperti itulah kebangkitan itu. [Fatir: 9]

b.       Awan, ini pendapat yang dikuatkan oleh imam Ath-Thabariy dalam tafsirnya.

c.       Langit.

Ayat kelimabelas dan keenambelas:

﴿لِّنُخْرِجَ بِهٖ حَبًّا وَّنَبَاتًاۙ ١٥ وَّجَنّٰتٍ اَلْفَافًاۗ ١٦ ﴾

15.  untuk Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tanam-tanaman, 16.  dan kebun-kebun yang rindang.

Empat bukti adanya hari kebangkitan pada ayat-ayat di atas:

1)      Penciptaan langit dan bumi (ayat 6 sampai 12), Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{لَخَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَكْبَرُ مِنْ خَلْقِ النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ} [غافر: 57]

Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. [Gaafir:57]

2)      Dihidupkannya bumi setelah mati (ayat 14 sampai 16), Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{وَمِنْ آيَاتِهِ أَنَّكَ تَرَى الْأَرْضَ خَاشِعَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ إِنَّ الَّذِي أَحْيَاهَا لَمُحْيِ الْمَوْتَى إِنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ } [فصلت: 39]

Dan sebagian dari tanda-tanda (kebesaran)-Nya, engkau melihat bumi itu kering dan tandus, tetapi apabila Kami turunkan hujan di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya (Allah) yang menghidupkannya pasti dapat menghidupkan yang mati; sesungguhnya Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. [Fushilat: 39]

3)      Penciptaan manusia (ayat 8). Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{قَالَ مَنْ يُحْيِ الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ (78) قُلْ يُحْيِيهَا الَّذِي أَنْشَأَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ} [يس: 78 - 79]

Ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang yang telah hancur luluh?" Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama, dan Dia Maha mengetahui tentang segala makhluk. [Yaasiin: 78 - 79]

4)      Dihidupkannya orang mati (tidur) saat di dunia (ayat 9). Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{فَقُلْنَا اضْرِبُوهُ بِبَعْضِهَا كَذَلِكَ يُحْيِ اللَّهُ الْمَوْتَى وَيُرِيكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ} [البقرة: 73]

Lalu Kami berfirman, “Pukullah (mayat) itu dengan bagian dari (sapi) itu!” Demikianlah Allah menghidupkan (orang) yang telah mati, dan Dia memperlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan-Nya) agar kamu mengerti. [Al-Baqarah: 73]

Ø  Hudzaifah radhiallahu'anhu berkata:

كَانَ النَّبِيُّ إِذَا اسْتَيْقَظَ قَالَ: «الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ» [صحيح البخاري]

"Apabila Nabi bangun tidur, beliau mengucapkan: 'Al Hamdulillahilladzii ahyaana ba'da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali).' [Shahih Bukhari]

Ayat ketujuhbelas dan kedelapanbelas:

﴿اِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ كَانَ مِيْقَاتًاۙ ١٧ يَّوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِ فَتَأْتُوْنَ اَفْوَاجًاۙ ١٨ ﴾

17.  Sungguh, hari keputusan (kiamat) adalah suatu waktu yang telah ditetapkan, 18.  (yaitu) pada hari (ketika) sangkakala ditiup, lalu kalian datang berbondong-bondong.

Yang dimaksud dengan (الصور):

a.       Tanduk yang ditiup (sangkakala).

b.       Ciptaan, yaitu ketika ruh ditiupkan pada jasad.

Bagaimana menyelaraskan makna ayat ini dengan ayat yang lain, yaitu firman Allah ta’aalaa:

{وَكُلُّهُمْ آتِيهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَرْدًا} [مريم: 95]

Dan setiap orang dari mereka akan datang kepada Allah sendiri-sendiri pada hari Kiamat. [Maryam: 95]

Jawabannya: Datang berbondong-bondong setelah tiupan dan ketika manusia keluar dari kuburnya menuju padang mahsyar. Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الْأَجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ} [يس: 51]

Lalu ditiuplah sangkakala, maka seketika itu mereka keluar dari kuburnya (dalam keadaan hidup), menuju kepada Tuhannya. [Yasin: 51]

{يَوْمَ يَخْرُجُونَ مِنَ الْأَجْدَاثِ سِرَاعًا كَأَنَّهُمْ إِلَى نُصُبٍ يُوفِضُونَ} [المعارج: 43]

(yaitu) pada hari ketika mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia). [Al-Ma'arij: 43]

{خُشَّعًا أَبْصَارُهُمْ يَخْرُجُونَ مِنَ الْأَجْدَاثِ كَأَنَّهُمْ جَرَادٌ مُنْتَشِرٌ } [القمر: 7]

Pandangan mereka tertunduk, ketika mereka keluar dari kuburan, seakan-akan mereka belalang yang beterbangan. [Al-Qamar: 7]

Adapun datang sendiri-sendiri ketika menghadap Allah untuk ditanyai dan dihisab.

Ayat kesembilanbelas:

﴿وَّفُتِحَتِ السَّمَاۤءُ فَكَانَتْ اَبْوَابًاۙ ١٩ ﴾

19.  dan langit pun dibukalah, maka terdapatlah beberapa pintu,

Makna ayat ini:

a)       Langit yang dulunya kuat tidak ada celanya, di hari kiamat menjadi retak penuh dengan jalan-jalan masuk. Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{أَفَلَمْ يَنْظُرُوا إِلَى السَّمَاءِ فَوْقَهُمْ كَيْفَ بَنَيْنَاهَا وَزَيَّنَّاهَا وَمَا لَهَا مِنْ فُرُوجٍ} [ق: 6]

Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun? [Qaaf: 6 - 8]

{الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا مَا تَرَى فِي خَلْقِ الرَّحْمَنِ مِنْ تَفَاوُتٍ فَارْجِعِ الْبَصَرَ هَلْ تَرَى مِنْ فُطُورٍ} [الملك: 3]

Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat? [Al-Mulk: 3]

{وَيَوْمَ تَشَقَّقُ السَّمَاءُ بِالْغَمَامِ وَنُزِّلَ الْمَلَائِكَةُ تَنْزِيلًا} [الفرقان: 25]

Dan (ingatlah) pada hari (ketika) langit pecah mengeluarkan kabut putih dan para malaikat diturunkan (secara) bergelombang. [Al-Furqan: 25]

{وَانْشَقَّتِ السَّمَاءُ فَهِيَ يَوْمَئِذٍ وَاهِيَةٌ} [الحاقة: 16]                                                         

Dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi rapuh. [Al-Haqqah: 16]

b)      Langit terpotong-potong seperti pintu.

Ayat keduapuluh:

﴿وَّسُيِّرَتِ الْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًاۗ ٢٠ ﴾

20.  dan gunung-gunung pun dijalankan sehingga menjadi fatamorgana.

Kondisi gunung-gunung pada hari kiamat:

1)      Dibenturkan dengan bumi. Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{وَحُمِلَتِ الْأَرْضُ وَالْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَاحِدَةً} [الحاقة: 14]

Dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali benturan. [Al-Haqqah: 14]

2)      Seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ} [المعارج: 9]

Dan gunung-gunung bagaikan bulu (yang beterbangan). [Al-Ma'arij: 9]

{وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ} [القارعة: 5]

Dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. [Al-Qari'ah: 5]

3)      Menjadi debu yang beterbangan. Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{وَبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّا (5) فَكَانَتْ هَبَاءً مُنْبَثًّا} [الواقعة: 5، 6]

Dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya, maka jadilah ia debu yang beterbangan. [Al-Waqi'ah: 5-6]

4)      Berjalan seperti awan. Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِ} [النمل: 88]

Dan engkau akan melihat gunung-gunung, yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan (seperti) awan berjalan. [An-Naml: 88]

{وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ} [الكهف: 47]

Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami perjalankan gunung-gunung. [Al-Kahf: 47]

5)      Menjadi fatamorgana. Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْجِبَالِ فَقُلْ يَنْسِفُهَا رَبِّي نَسْفًا (105) فَيَذَرُهَا قَاعًا صَفْصَفًا (106) لَا تَرَى فِيهَا عِوَجًا وَلَا أَمْتًا} [طه: 105 - 107]

Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang gunung-gunung, maka katakanlah, “Tuhanku akan menghancurkannya (pada hari Kiamat) sehancur-hancurnya, kemudian Dia akan menjadikan (bekas gunung-gunung) itu rata sama sekali, (sehingga) kamu tidak akan melihat lagi ada tempat yang rendah dan yang tinggi di sana.”  [Thaha: 105-107]

Ayat keduapuluhsatu:

﴿اِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَادًاۙ ٢١ ﴾

21.  Sungguh, (neraka) Jahanam itu mengintai

Makna (مرصادا):

a.       Neraka jahannam mengintai ketika semua orang melintasinya, ia menahan penghuninya sedangkan ahli surga dibiarkan lewat menuju surga.

b.       Neraka jahannam menanti dan menyambut penghuninya.

c.       Penjaga surga menjemput orang beriman di neraka dan mengintai mereka di sana.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{وَإِنْ مِنْكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا كَانَ عَلَى رَبِّكَ حَتْمًا مَقْضِيًّا (71) ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا} [مريم: 71، 72]

Dan tidak ada seorang pun di antara kamu yang tidak mendatanginya (neraka). Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu ketentuan yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam (neraka) dalam keadaan berlutut. [Maryam: 71 - 72]

Ayat keduapuluhdua dan keduapuluhtiga:

﴿لِّلطّٰغِيْنَ مَاٰبًاۙ ٢٢ لّٰبِثِيْنَ فِيْهَآ اَحْقَابًاۚ ٢٣ ﴾

22.  menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas. 23.  Mereka tinggal di sana dalam masa yang lama,

Orang kafir kekal dalam neraka. Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{وَالَّذِينَ كَفَرُوا لَهُمْ نَارُ جَهَنَّمَ لَا يُقْضَى عَلَيْهِمْ فَيَمُوتُوا} [فاطر: 36]

Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka jahannam. mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati. [Faathir:36]

Ø  Dari Abu Sa'id Al-Khudry radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah bersabda:

"يُؤْتَى بِالْمَوْتِ كَهَيْئَةِ كَبْشٍ أَمْلَحَ فَيُنَادِي مُنَادٍ: يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ! فَيَشْرَئِبُّونَ وَيَنْظُرُونَ فَيَقُولُ: هَلْ تَعْرِفُونَ هَذَا؟ فَيَقُولُونَ: نَعَمْ، هَذَا الْمَوْتُ! وَكُلُّهُمْ قَدْ رَآهُ ثُمَّ يُنَادِي: يَا أَهْلَ النَّارِ! فَيَشْرَئِبُّونَ وَيَنْظُرُونَ فَيَقُولُ: هَلْ تَعْرِفُونَ هَذَا؟ فَيَقُولُونَ: نَعَمْ، هَذَا الْمَوْتُ! وَكُلُّهُمْ قَدْ رَآهُ فَيُذْبَحُ ثُمَّ يَقُولُ: يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ خُلُودٌ فَلَا مَوْتَ، وَيَا أَهْلَ النَّارِ خُلُودٌ فَلَا مَوْتَ" [صحيح البخاري ومسلم]

Didatangkan kematian pada hari kiamat dalam wujud kambing putih, kemudian seorang berseru: "Wahai ahli surga!" Maka mereka menengok dan menyaksikan. Yang berseru bertanya: "Apakah kalian mengenal ini?" Ahli surga menjawab: "Iya, itu adalah kematian". Mereka sudah pernah melihatnya. Kemudian diserukan lagi: "Wahai ahli neraka!" Maka mereka menengok dan menyaksikan. Yang berseru bertanya: "Apakah kalian mengenal ini?" Ahli neraka menjawab: "Iya, itu adalah kematian". Mereka sudah pernah melihatnya. Kemudian kambing itu disembelih, dan diserukan: "Wahai ahli surga kekallah takkan ada kematian, dan wahai ahli neraka .. kekallah takkan ada kematian." [Sahih Bukhari dan Muslim]

Lihat: Surga dan neraka kekal

Ayat keduapuluhempat-keduapuluhtujuh:

﴿لَا يَذُوْقُوْنَ فِيْهَا بَرْدًا وَّلَا شَرَابًاۙ ٢٤ اِلَّا حَمِيْمًا وَّغَسَّاقًاۙ ٢٥ جَزَاۤءً وِّفَاقًاۗ ٢٦ اِنَّهُمْ كَانُوْا لَا يَرْجُوْنَ حِسَابًاۙ ٢٧ ﴾

24.  mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, 25.  selain air yang mendidih dan nanah, 26.  sebagai pembalasan yang setimpal. 27.  Sesungguhnya dahulu mereka tidak pernah mengharapkan perhitungan.

Makna (لا يرجون حسابا):

a.       Mereka tidak takut terhadap hari perhitungan.

b.       Mereka tidak mengharapkan pahala pada hari perhitungan.

c.       Mereka tidak menyangka akan adanya hari perhitungan.

d.       Mereka tidak mengimani adalah hari pembangkitan.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{بَلْ قَالُوا مِثْلَ مَا قَالَ الْأَوَّلُونَ (81) قَالُوا أَإِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَامًا أَإِنَّا لَمَبْعُوثُونَ (82) لَقَدْ وُعِدْنَا نَحْنُ وَآبَاؤُنَا هَذَا مِنْ قَبْلُ إِنْ هَذَا إِلَّا أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ} [المؤمنون: 81 - 83]

Bahkan mereka mengucapkan perkataan yang serupa dengan apa yang diucapkan oleh orang-orang terdahulu. Mereka berkata, “Apakah betul, apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang belulang, kami benar-benar akan dibangkitkan kembali? Sungguh, yang demikian ini sudah dijanjikan kepada kami dan kepada nenek moyang kami dahulu, ini hanyalah dongeng orang-orang terdahulu!” [Al-Mu'minun: 81-83]

Ayat keduapuluhdelapan dan keduapuluhsembilan:

﴿وَّكَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا كِذَّابًاۗ ٢٨ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ كِتٰبًاۙ ٢٩ ﴾

28.  Dan mereka benar-benar mendustakan ayat-ayat Kami. 29.  Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu Kitab (buku catatan amalan manusia).

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا} [الكهف: 49]

Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka kami, Kitab apakah Ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun". [Al-Kahfi: 49]

Lihat: Hadits Ibnu ‘Abbas; Allah mencatat kebaikan dan keburukan

Ayat ketigapuluh:

﴿فَذُوْقُوْا فَلَنْ نَّزِيْدَكُمْ اِلَّا عَذَابًا ࣖ ٣٠ ﴾

30.  Maka karena itu rasakanlah! Maka tidak ada yang akan Kami tambahkan kepadamu selain azab.

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah berbicara dengan orang kafir di akhirat, sedangan di ayat lain menunjukkan Allah tidak akan berbicara dengan mereka. Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{إِنَّ الَّذِينَ يَشْتَرُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَأَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيلًا أُولَئِكَ لَا خَلَاقَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ} [آل عمران: 77]

Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih. [Ali 'Imran: 77]

Jawabannya: Ada beberapa jawaban dari ulama, diantaranya;

a)       Allah tidak berbicara dengan mereka dengan pembicaraan yang bermanfaat untuk mereka.

b)      Keadaan pada hari kiamat berbeda-beda.

c)       Bukan Allah yang berbicara dengan mereka, tapi Malaikat penjaga neraka.

Ayat ketigapuluhsatu-ketigapuluhlima:

﴿اِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ مَفَازًاۙ ٣١ حَدَاۤىِٕقَ وَاَعْنَابًاۙ ٣٢ وَّكَوَاعِبَ اَتْرَابًاۙ ٣٣ وَّكَأْسًا دِهَاقًاۗ ٣٤ لَا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَغْوًا وَّلَا كِذّٰبًا ٣٥ ﴾

31.  Sungguh, orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan, 32.  (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, 33.  dan gadis-gadis montok yang sebaya, 34.  dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman). 35.  Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun (perkataan) dusta.

Kapan mereka tidak mendengarkan percakapan buruk?

a.       Ketika di dalam surga.

b.       Ketika meminum khamar surga.

Ayat ketigapuluhenam-ketigapuluhtujuh:

﴿جَزَاۤءً مِّنْ رَّبِّكَ عَطَاۤءً حِسَابًاۙ ٣٦ رَّبِّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الرَّحْمٰنِ لَا يَمْلِكُوْنَ مِنْهُ خِطَابًاۚ ٣٧ ﴾

36.  Sebagai balasan dan pemberian yang cukup banyak dari Tuhanmu, 37.  Tuhan (yang memelihara) langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pengasih, mereka tidak mampu berbicara dengan Dia.

Tidak ada yang bisa berbicara di hadapan Allah kecuali yang mendapat izin.

Allah -subhanahu wa ta'aalaa- berfirman:

{يَوْمَ يَأْتِ لَا تَكَلَّمُ نَفْسٌ إِلَّا بِإِذْنِهِ} [هود: 105]

Ketika hari itu datang, tidak seorang pun yang berbicara, kecuali dengan izin-Nya. [Hud: 105]

{مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِه} [البقرة: 255]

Siapakah yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya?! [Al-Baqarah:255]

{مَا مِنْ شَفِيعٍ إِلَّا مِنْ بَعْدِ إِذْنِهِ} [يونس: 3]

Tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. [Yunus:3]

Ayat ketigapuluhdelapan:

﴿يَوْمَ يَقُوْمُ الرُّوْحُ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ صَفًّاۙ لَّا يَتَكَلَّمُوْنَ اِلَّا مَنْ اَذِنَ لَهُ الرَّحْمٰنُ وَقَالَ صَوَابًا ٣٨ ﴾

38.  Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bersaf-saf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pengasih dan dia hanya mengatakan yang benar.

Siapa yang dimaksud dengan ruh?

a)      Jibril ‘alaihissalam.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ (192) نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ} [الشعراء: 192 - 193]

Dan sesungguhnya Al-Quran Ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta Alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril). [Asy-Syu'araa': 192 - 193]

b)      Ruh Al-Qur’an.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{وَكَذَلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا} [الشورى: 52]

Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu "ruuh" (Al-Quran) dengan perintah Kami. [Asy-Syuuraa:52]

c)       Ruh anak cucu Adam.

Makna “malaikat berdiri bershaf”:

a.       Mereka berdiri dalam satu shaf.

b.       Mereka berdiri dengan bershaf-shaf.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{وَجَاءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّا} [الفجر: 22]

Dan datanglah Tuhanmu; dan malaikat berbaris-baris. [Al-Fajr: 22]

{وَإِنَّا لَنَحْنُ الصَّافُّونَ} [الصافات: 165]

Dan sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf (dalam menunaikan perintah Allah). [Ash-Shaaffaat: 165-166]

Ø  Dari Jabir bin Samurah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«أَلَا تَصُفُّونَ كَمَا تَصُفُّ الْمَلَائِكَةُ عِنْدَ رَبِّهَا؟»

"Tidakkah kalian bershaf seperti malaikat bershaf di sisi Tuhannya?"

Kami bertanya: Ya Rasulullah, bagaimana malaikat bershaf di sisi Tuhannya?

Rasulullah menjawab:

«يُتِمُّونَ الصُّفُوفَ الْأُوَلَ وَيَتَرَاصُّونَ فِي الصَّفِّ» [صحيح مسلم]

"Mereka menyempurnakan shaf pertama dan mereka saling berdempetan dalam shaf". [Sahih Muslim]

Siapa yang mengatakan yang benar?

a.       Orang beriman yang mengucapkan kalimat tauhid atau berkata jujur di dunia.

b.       Semua orang berkata jujur di akhirat, kecuali ada keadaan orang musyrik berdusta.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{يَوْمَئِذٍ يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَعَصَوُا الرَّسُولَ لَوْ تُسَوَّى بِهِمُ الْأَرْضُ وَلَا يَكْتُمُونَ اللَّهَ حَدِيثًا} [النساء: 42]

Pada hari itu, orang yang kafir dan orang yang mendurhakai Rasul (Muhammad), berharap sekiranya mereka diratakan dengan tanah (dikubur atau hancur luluh menjadi tanah), padahal mereka tidak dapat menyembunyikan sesuatu kejadian apa pun dari Allah. [An-Nisa': 42]

{ثُمَّ لَمْ تَكُنْ فِتْنَتُهُمْ إِلَّا أَنْ قَالُوا وَاللَّهِ رَبِّنَا مَا كُنَّا مُشْرِكِينَ} [الأنعام: 23]

Kemudian tiadalah fitnah mereka, kecuali mengatakan: "Demi Allah, Tuhan kami, tiadalah kami mempersekutukan Allah". [Al-An'am: 23]

Ayat ketigapuluhsembilan:

﴿ذٰلِكَ الْيَوْمُ الْحَقُّۚ فَمَنْ شَاۤءَ اتَّخَذَ اِلٰى رَبِّهٖ مَاٰبًا ٣٩ ﴾

39.  Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barang siapa menghendaki, niscaya dia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya.

Kenapa hari kiamat dikatakan hari yang hak?

a)       Hari kiamat adalah hari yang sesungguhnya.

b)      Hari kiamat pasti terjadi.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{الْحَاقَّةُ (1) مَا الْحَاقَّةُ (2) وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحَاقَّةُ} [الحاقة: 1 - 3]

Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu? Dan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? [Al-Haqqah: 1 - 3]

Ø  Imam Bukhari rahimahullah berkata:

" وَهِيَ الحَاقَّةُ؛ لِأَنَّ فِيهَا الثَّوَابَ وَحَوَاقَّ الأُمُورِ. الحَقَّةُ وَالحَاقَّةُ وَاحِدٌ "

“Dan hari kiamat itu dinamai "Al-Haaqqah"; Karena pada hari itu diberikan pahala amalan dan kepastian segala perkara. "Al-Haqqah" dan "Al-Haaqah" bermakana sama”. [Shahih Bukhari]

Ayat keempatpuluh:

﴿اِنَّآ اَنْذَرْنٰكُمْ عَذَابًا قَرِيْبًا ەۙ يَّوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُوْلُ الْكٰفِرُ يٰلَيْتَنِيْ كُنْتُ تُرٰبًا ࣖ ٤٠ ﴾

40.  Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (orang kafir) azab yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata, “Alangkah baiknya seandainya dahulu aku jadi tanah.” (An-Naba'/78:1-40)

Setiap orang akan melihat catatan amalannya.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَيَقُولُ هَاؤُمُ اقْرَءُوا كِتَابِيَهْ} [الحاقة: 19]

Adapun orang yang kitabnya  diberikan di tangan kanannya, maka dia berkata, “Ambillah, bacalah kitabku (ini).”  [Al-Haqqah: 19]

{وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِشِمَالِهِ فَيَقُولُ يَالَيْتَنِي لَمْ أُوتَ كِتَابِيَهْ} [الحاقة: 25]

Dan adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kirinya, maka dia berkata, “Alangkah baiknya jika kitabku (ini) tidak diberikan kepadaku. [Al-Haqqah: 25]

{وَكُلَّ إِنْسَانٍ أَلْزَمْنَاهُ طَائِرَهُ فِي عُنُقِهِ وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنْشُورًا. اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا} [الإسراء: 13 - 14]

Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka. "Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu". [Al-Isra': 13 - 14]

Wallahu a’lam!

Lihat juga: Tafsir surah Al-Kautsar - Tafsir surah Al-Lahab - Tafsir surah Al-Ikhlash

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...