Senin, 23 Juni 2025

Tafsir surah Quraisy

Surah Quraisy, adalah surah Makkiyah, terdiri dari 4 ayat, berbicara tentang nikmat yang Allah berikan kepada suku Quraisy.

Surah ini merupakan lanjutan dari surah sebelumnya, surah Al-Fiil. Dimana Allah membinasakan pasukan Gajah yang ingin menghancurkan Ka'bah. Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ (1) أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ (2) وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ (3) تَرْمِيهِم بِحِجَارَةٍ مِّن سِجِّيلٍ (4) فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُولٍ} [الفيل : 1-5]

Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia? dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat). [Al-Fiil: 1-5]

Tujuan surah ini untuk mengingatkan kepada kita pentingnya bersyukur atas nikmat Allah ta’aalaa. Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{وَقَالُوا إِن نَّتَّبِعِ الْهُدَىٰ مَعَكَ نُتَخَطَّفْ مِنْ أَرْضِنَا ۚ أَوَلَمْ نُمَكِّن لَّهُمْ حَرَمًا آمِنًا يُجْبَىٰ إِلَيْهِ ثَمَرَاتُ كُلِّ شَيْءٍ رِّزْقًا مِّن لَّدُنَّا وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ} [القصص : 57]

Dan mereka berkata: "Jika kami mengikuti petunjuk bersama kamu, niscaya kami akan diusir dari negeri kami". Dan apakah Kami tidak meneguhkan kedudukan mereka dalam daerah haram (tanah suci) yang aman, yang didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam (tumbuh-tumbuhan) untuk menjadi rezeki (bagimu) dari sisi Kami?. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. [Al-Qashash: 57]

{أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا جَعَلْنَا حَرَمًا آمِنًا وَيُتَخَطَّفُ النَّاسُ مِنْ حَوْلِهِمْ ۚ أَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَةِ اللَّهِ يَكْفُرُونَ} [العنكبوت : 67]

Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan (negeri mereka) tanah suci yang aman, sedang manusia sekitarnya rampok-merampok. Maka mengapa (sesudah nyata kebenaran) mereka masih percaya kepada yang bathil dan ingkar kepada nikmat Allah? [Al-'Ankabut: 67]

Hubungan surah ini dengan surah setelahnya, surah Al-Ma'un: Sindiran kepada suku Quraisy yang tidak mensyukuri nikmat Allah dengan mendustakan agama. Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ (1) فَذَٰلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ (2) وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ الْمِسْكِينِ (3) فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ (4) الَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ (5) الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ (6) وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ} [الماعون : 1-7]

Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,  (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang berguna. [Al-Ma’un: 1-7]

Ayat pertama:

{لِإِيلَافِ قُرَيْشٍ}

Karena kebiasaan (kebersamaan) orang-orang Quraisy

1.       Suku Quraisy adalah Qabilah Kinaniyah, berasal dari keturunan Fihr bin Malik bin An-Nadhr bin Kinanah. Ada yANg berpendapat bahwa mereka adalah keturunan An-Nadhr.

Watsilah bin Asqa' radhiyallahu ‘anhu berkata, Aku mendengar Rasulullah bersabda:

"إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى كِنَانَةَ مِنْ وَلَدِ إِسْمَعِيلَ وَاصْطَفَى قُرَيْشًا مِنْ كِنَانَةَ وَاصْطَفَى مِنْ قُرَيْشٍ بَنِي هَاشِمٍ وَاصْطَفَانِي مِنْ بَنِي هَاشِمٍ"

"Sesungguhnya Allah telah memilih Kinanah dari anak Ismail, memilih Quraisy dari Kinanah, memilih Bani Hasyim dari Quraisy, dan memilihku dari Bani Hasyim." [Shahih Muslim]

2.       Suku ini adalah asal keturunan Nabi :

محمد ﷺ هو محمد بن عبد الله بن عبد المُطّلب بن هاشِم بن عبد مَنَاف بن قُصَيّ بن كِلاب بن مُرّة بن كعب بن لُؤَي بن غالِب بن فِهْر

3.       Suku Quraisy tinggal di Mekkah, memiliki peran utama di sana dari sisi keagamaan, sosial, dan politik.

4.       Dinamai Quraisy dari kata "Al-Qarsy" dan "At-Taqarrusy" karena suka berkumpul dan berdagang, atau karena suka memangsa dan menguasai suku lain dengan kekuatannya.

Ayat kedua:

{إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ}

(yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas

1)      Yang pertama membiasakan perjalanan dagang Quraisy di musim dingin ke Negri Habasyah dan Yaman, dan di musim panas ke negeri Syam adalah Hasyim (Amr) bin Abdi Manaf kakek Nabi .

2)      Tujuan 2 perjalanan ini untuk membantu orang yang lemah yang tidak memiliki makanan dan tidak mampu melakukan perjalanan sendiri.

3)      Perjalanan ini adalah nikmat besar dari Allah, karena hanya Allah yang mampu mengumpulkam mereka dalam kebersamaan dan saling membantu satu sama lain dalam perjalanan tersebut.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ ۚ لَوْ أَنفَقْتَ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مَّا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ ۚ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ} [الأنفال : 63]

Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana. [Al-Anfal: 63]

{فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا} [آل عمران : 103]

Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara. [Ali Imran: 103]

Ayat ketiga:

{فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَٰذَا الْبَيْتِ}

Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka'bah)

1)      Beribadah kepada Allah sebagai bentuk rasa syukur.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{اعْمَلُوا آلَ دَاوُودَ شُكْرًا وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ} [سبأ: 13]

Beramallah wahai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih. [Saba':13]

Ø  Al-Mugirah bin Syu'bah radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah mendirikan shalat malam sampai kakinya bengkak, ditanyakan kepadanya: Kenapa engkau malakukan ini padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang?

Rasulullah menjawab:

"أَفَلاَ أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا" [صحيح البخاري ومسلم]

“Tidakkah aku menjadi seorang hamba yang bersyukur?!” [Sahih Bukhari dan Muslim]

Lihat: Sifat mukmin yang menakjubkan; Bersyukur dan bersabar

2)      Selalu mengingat nikmat Allah agar senantiasa bersyukur.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

﴿وَإِذۡ قَالَتِ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ يَٰمَرۡيَمُ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصۡطَفَىٰكِ وَطَهَّرَكِ وَٱصۡطَفَىٰكِ عَلَىٰ نِسَآءِ ٱلۡعَٰلَمِينَ . يَٰمَرۡيَمُ ٱقۡنُتِي لِرَبِّكِ وَٱسۡجُدِي وَٱرۡكَعِي مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ﴾ [آل عمران: 42-43]

Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu). Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku'lah bersama orang-orang yang ruku'. [Ali ‘Imran: 42-43]

Lihat: Tafsir surah Al-Kautsar dan Kisah si Kudisan, si Botak, dan si Buta yang diuji

Ayat keempat:

{الَّذِي أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍ وَآمَنَهُم مِّنْ خَوْفٍ}

Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan

1.      Do'a Nabi Ibrahim ‘alaihissalam untuk kota Mekkah dan penduduknya

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

﴿ وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا بَلَدًا اٰمِنًا وَّارْزُقْ اَهْلَهٗ مِنَ الثَّمَرٰتِ مَنْ اٰمَنَ مِنْهُمْ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَاُمَتِّعُهٗ قَلِيْلًا ثُمَّ اَضْطَرُّهٗٓ اِلٰى عَذَابِ النَّارِ ۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ ﴾

Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Mekah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya, yaitu di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari kemudian,” Dia (Allah) berfirman, “Dan kepada orang yang kafir akan Aku beri kesenangan sementara, kemudian akan Aku paksa dia ke dalam azab neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.” [Al-Baqarah: 126]

Ø  Dari Abdullah bin Zayd radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah bersabda:

"أَنَّ إِبْرَاهِيمَ حَرَّمَ مَكَّةَ وَدَعَا لَهَا، وَحَرَّمْتُ المَدِينَةَ كَمَا حَرَّمَ إِبْرَاهِيمُ مَكَّةَ، وَدَعَوْتُ لَهَا فِي مُدِّهَا وَصَاعِهَا مِثْلَ مَا دَعَا إِبْرَاهِيمُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ لِمَكَّةَ" [صحيح البخاري ومسلم]

“Sesungguhnya Ibrahim mengharamkan Mekah dan berdo’a untuknya, dan aku mengharamkan Madinah sebagaimana Ibrahim mengharamkan Mekah, dan aku berdo’a untuk Madinah pada “mudd” dan “shaa’”-nya (maksudnya: keberkahan pada makanannya)”. [Sahih Bukhari dan Muslim]

Lihat: Do’a Nabi Ibrahim –‘alaihissalam- untuk negri

2.      Nikmat makanan, minuman, dan pakaian hanya datang dari Allah ta’aalaa.

 Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ} [البقرة: 172]

 Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah. [Al-Baqarah: 172]

{قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِينَةَ اللَّهِ الَّتِي أَخْرَجَ لِعِبَادِهِ وَالطَّيِّبَاتِ مِنَ الرِّزْقِ قُلْ هِيَ لِلَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا خَالِصَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَذَلِكَ نُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ} [الأعراف: 32]

Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?" Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat". Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui. [Al-A’raf: 32]

Ø  Nabi Ibrahim 'alaihissalam berkata:

{الَّذِي خَلَقَنِي فَهُوَ يَهْدِينِ (78) وَالَّذِي هُوَ يُطْعِمُنِي وَيَسْقِينِ} [الشعراء: 78 - 79]

Tuhan yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku. Dan Tuhanku, yang Dia memberi makan dan minum kepadaku. [Asy-Syu'araa': 78-79]

Ø  Dari Abu Dzar Al-Gifariy -radhiyallahu ‘anhu-, dari Nabi yang beliau riwayatkan dari Allah 'azza wajalla (dalam sebuah hadits Qudsi):

"يا عِبَادِي، كُلُّكُمْ ضَالٌّ إلَّا مَن هَدَيْتُهُ، فَاسْتَهْدُونِي أَهْدِكُمْ، يا عِبَادِي، كُلُّكُمْ جَائِعٌ إلَّا مَن أَطْعَمْتُهُ، فَاسْتَطْعِمُونِي أُطْعِمْكُمْ، يا عِبَادِي، كُلُّكُمْ عَارٍ إلَّا مَن كَسَوْتُهُ، فَاسْتَكْسُونِي أَكْسُكُمْ"

“Wahai hamba-Ku .. kalian semua sesat kecuali yang Aku beri hidayah, maka mintalah hidayah dari-Ku dan Aku akan memberimu hidayah. Wahai hamba-Ku .. kalian semua lapar kecuali yang Aku beri makan, maka mintalah makanan dari-Ku dan Aku akan memberimu makan. Wahai hamba-Ku .. kalian semua telanjang kecuali yang Aku beri pakaian, maka mintalah pakaian dari-Ku dan akau akan memberimu pakaian.” [Shahih Muslim]

Lihat: Syarah Arba’in hadits (24) Abu Dzar; Keharaman perbuatan dzalim

3.      Tidak ada keamanan tanpa iman, tauhid, dan amal shalih.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُم بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ} [الأنعام : 82]

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur-adukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. [Al-An'aam: 82]

{وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ} [النور : 55]

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. [An-Nuur: 55]

4.      Bahaya tidak mensyukuri nikmat Allah ta’aalaa.

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ} [إبراهيم: 7]

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". [Ibrahim:7]

{وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ آمِنَةً مُّطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّن كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ} [النحل: 112]

Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. [An-Nahl: 112]

Lihat: Hadits An-Nu’man bin Basyir; Mensyukuri nikmat Allah - Hadits 'Ubaidillah bin Mihshan; Nikmat aman, sehat, dan sejahtra

Wallahu a'lam!

Lihat juga:  Tafsir surah Al-Jinn - Tafsir Surah An-Naba’ - Tafsir surah Al-Lahab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...