بسم الله الرحمن الرحيم
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
﴿ وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا بَلَدًا اٰمِنًا
وَّارْزُقْ اَهْلَهٗ مِنَ الثَّمَرٰتِ مَنْ اٰمَنَ مِنْهُمْ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ
الْاٰخِرِۗ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَاُمَتِّعُهٗ قَلِيْلًا ثُمَّ اَضْطَرُّهٗٓ اِلٰى
عَذَابِ النَّارِ ۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ ﴾
Dan (ingatlah)
ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Mekah) ini negeri yang
aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya, yaitu di antara
mereka yang beriman kepada Allah dan hari kemudian,” Dia (Allah) berfirman,
“Dan kepada orang yang kafir akan Aku beri kesenangan sementara, kemudian akan
Aku paksa dia ke dalam azab neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.” [Al-Baqarah: 126]
Diantara hikmah yang bisa dipetik dari ayat ini:
1)
Anjuran mendo’akan kebaikan untuk negri.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ
رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعْبُدَ
الْأَصْنَامَ} [ابراهيم: 35]
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya
Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta
anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala. [Ibrahim: 35]
Ø Dari Abdullah
bin Zayd radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah ﷺ bersabda:
«أَنَّ إِبْرَاهِيمَ حَرَّمَ مَكَّةَ
وَدَعَا لَهَا، وَحَرَّمْتُ المَدِينَةَ كَمَا حَرَّمَ إِبْرَاهِيمُ مَكَّةَ، وَدَعَوْتُ
لَهَا فِي مُدِّهَا وَصَاعِهَا مِثْلَ مَا دَعَا إِبْرَاهِيمُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ
لِمَكَّةَ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Sesungguhnya Ibrahim mengharamkan Mekah dan
berdo’a untuknya, dan aku mengharamkan Madinah sebagaimana Ibrahim mengharamkan
Mekah, dan aku berdo’a untuk Madinah pada “mudd” dan “shaa’”-nya
(maksudnya: keberkahan pada makanannya)”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
2)
Mendo’akan keamanan dan ketentraman untuk negri.
3)
Mendo’akan kesejahteraan untuk negri.
4)
Keamanan dan kesejahtraan dari Allah.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَٰذَا الْبَيْتِ (3)
الَّذِي أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍ وَآمَنَهُم مِّنْ خَوْفٍ} [قريش:
3-4]
Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan
Pemilik rumah ini (Ka'bah). Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk
menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan. [Quraisy: 3-4]
5)
Keamanan lebih utama dari kesejatraan.
6)
Bagaimanan mendapatkan kemanan dan kesejahtraan:
Diantaranya:
a. Berdo’a kepada Allah.
b. Iman dan takwa kepada Allah.
Allah subhanahu wata'ala
berfirman:
{الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ
لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ} [الأنعام: 82]
"Orang-orang
yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik),
mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang
mendapat petunjuk." [Al-An'am:82]
{وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا
عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا
فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ} [الأعراف: 96]
Jikalau sekiranya
penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan
kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat
kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. [Al-A'raaf:96]
c.
Menyukuri
nikmat aman dan sejahtra.
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ
لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ} [إبراهيم: 7]
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat)
kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku
sangat pedih". [Ibrahim:7]
{وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ آمِنَةً
مُّطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّن كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ
بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا
كَانُوا يَصْنَعُونَ} [النحل: 112]
Dan
Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya
aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap
tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah
merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang
selalu mereka perbuat.
[An-Nahl: 112]
d.
Mendo’akan
pemimpin.
Dari 'Auf
bin Malik radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ
bersabda:
«خِيَارُ أَئِمَّتِكُمُ
الَّذِينَ تُحِبُّونَهُمْ وَيُحِبُّونَكُمْ، وَتُصَلُّونَ عَلَيْهِمْ وَيُصَلُّونَ
عَلَيْكُمْ، وَشِرَارُ أَئِمَّتِكُمُ الَّذِينَ تُبْغِضُونَهُمْ وَيُبْغِضُونَكُمْ،
وَتَلْعَنُونَهُمْ وَيَلْعَنُونَكُمْ»
"Sebaik-baik
pemimpin kalian adalah mereka mencintai kalian dan kalian mencintai mereka,
mereka mendo'akan kalian dan kalian mendo'akan mereka. Dan sejelek-jelek
pemimpin kalian adalah mereka yang membenci kalian dan kalian membenci mereka,
mereka mengutuk kalian dan kalian mengutuk mereka."
Beliau
ditanya: "Wahai Rasulullah, tidakkah kita memerangi mereka?"
Maka
beliau bersabda:
«لَا، مَا أَقَامُوا
فِيكُمُ الصَّلَاةَ، لَا، مَا أَقَامُوا فِيكُمُ الصَّلَاةَ، أَلَا مَنْ وَلِيَ عَلَيْهِ
وَالٍ، فَرَآهُ يَأْتِي شَيْئًا مِنْ مَعْصِيَةِ اللهِ، فَلْيَكْرَهْ مَا يَأْتِي مِنْ
مَعْصِيَةِ اللهِ، وَلَا يَنْزِعَنَّ يَدًا مِنْ طَاعَةٍ» [صحيح مسلم]
"Tidak,
selagi mereka mendirikan shalat bersama kalian. Jika kalian melihat dari
pemimpin kalian sesuatu yang tidak baik maka bencilah tindakannya, dan
janganlah kalian melepas dari ketaatan kepada mereka." [Sahih Muslim]
e.
Saling
menjaga dan membantu satu sama lain.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah ﷺ
bersabda:
«مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا، نَفَّسَ
اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى
مُعْسِرٍ، يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ
مُسْلِمًا، سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَاللهُ فِي عَوْنِ
الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ» [صحيح مسلم]
"Barangsiapa yang
menghilangkan dari seorang mu'min satu musibah dari musibah dunia maka Allah
akan menghilangkan darinya satu musibah dari musibah hari kiamta, dan
barangsiapa yang memudahkan bagi orang yang kesulitan maka Allah akan
memudahkan baginya di dunia dan akhirat, dan barangsiapa yang menutupi aib
seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat, dan Allah
senantiapa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menulong saudaranya".
[Sahih Musim]
f.
Amar ma’ruf
nahi mungkar (saling menasehati dan memperingati).
Allah subhanahu
wata'aalaa berfirman:
{وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا
تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ
شَدِيدُ الْعِقَابِ} [الأنفال:
25]
Dan
peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang
zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.
[Al-Anfaal: 25]
Ø Abu Bakr berkata; "Kami mendengar Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«إِنَّ النَّاسَ إِذَا
رَأَوُا الظَّالِمَ فَلَمْ يَأْخُذُوا عَلَى يَدَيْهِ، أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمُ
اللَّهُ بِعِقَابٍ»
"Sesungguhnya orang yang melihat
kezaliman kemudian tidak mencegahnya, maka sangat dikhawatirkan Allah akan
menimpakan siksa kepada mereka secara merata." [Sunan Abi Daud: Shahih]
Ø Dari An-Nu'man bin
Basyir radhiyallahu 'anhuma; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
" مَثَلُ القَائِمِ
عَلَى حُدُودِ اللَّهِ وَالوَاقِعِ فِيهَا، كَمَثَلِ قَوْمٍ اسْتَهَمُوا عَلَى
سَفِينَةٍ، فَأَصَابَ بَعْضُهُمْ أَعْلاَهَا وَبَعْضُهُمْ أَسْفَلَهَا، فَكَانَ
الَّذِينَ فِي أَسْفَلِهَا إِذَا اسْتَقَوْا مِنَ المَاءِ مَرُّوا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ،
فَقَالُوا: لَوْ أَنَّا خَرَقْنَا فِي نَصِيبِنَا خَرْقًا وَلَمْ نُؤْذِ مَنْ
فَوْقَنَا، فَإِنْ يَتْرُكُوهُمْ وَمَا أَرَادُوا هَلَكُوا جَمِيعًا، وَإِنْ
أَخَذُوا عَلَى أَيْدِيهِمْ نَجَوْا، وَنَجَوْا جَمِيعًا " [صحيح البخاري]
"Perumpamaan
orang yang menegakkan hukum Allah dan orang yang diam terhadapnya seperti
sekelompok orang yang berlayar dengan sebuah kapal lalu sebagian dari mereka
ada yang mendapat tempat di atas dan sebagian lagi di bagian bawah perahu. Lalu
orang yang berada di bawah perahu bila mereka mencari air untuk minum mereka
harus melewati orang-orang yang berada di bagian atas seraya berkata;
"Seandainya boleh kami lubangi saja perahu ini untuk mendapatkan bagian
kami sehingga kami tidak mengganggu orang yang berada di atas kami". Bila
orang yang berada di atas membiarkan saja apa yang diinginkan orang-orang yang
di bawah itu maka mereka akan binasa semuanya. Namun bila mereka mencegah
dengan tangan mereka maka mereka akan selamat semuanya". [Shahih Bukhari]
Lihat: Keutamaan amar ma’ruf nahi mungkar
7)
Allah memberi kenikmatan dunia kepada semua manusia,
tapi tidak memberi nikmat iman kecuali yang Ia kehendaki.
Dari Sahl bin Sa'ad radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah ﷺ
bersabda:
«لَوْ كانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ الله جَنَاحَ بَعُوضَةٍ مَا سَقَى
كافِراً مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ» [سنن الترمذي: صحيح]
“Seandainya dunia ini di sisi Allah seharga
dengan sayap nyamuk, maka Allah tidak akan memberi kepada orang kafir
sedikitpun dari kenikmatan dunia sekalipun hanya seteguk air”. [Sunan Tirmidzi:
Sahih]
8)
Orang kafir tidak mendapatkan kenikmatan dunia kecuali
sangat sedikit.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{لَا يَغُرَّنَّكَ تَقَلُّبُ
الَّذِينَ كَفَرُوا فِي الْبِلَادِ (196) مَتَاعٌ قَلِيلٌ ثُمَّ مَأْوَاهُمْ
جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمِهَادُ } [آل عمران: 196،
197]
Jangan sekali-kali
kamu teperdaya oleh kegiatan orang-orang kafir (yang bergerak) di seluruh
negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara/sedikit, kemudian tempat kembali
mereka ialah neraka Jahanam. (Jahanam) itu seburuk-buruk tempat tinggal. [Ali 'Imran: 196 - 197]
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Meneladani kesabaran Nabi Ibrahim ‘alaihissalam - Kisah perjalanan Nabi Musa bersama Khidhr ‘alaihimassalam - Hadits Abu Hurairah; Kisah Nabi Ayyub 'alaihissalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...