Kamis, 29 Mei 2025

Takhrij hadits keutamaan berkurban

بسم الله الرحمن الرحيم

Beberapa hadits tentang keutamaan ibadah kurban secara khusus, diriwayatkan dari Aisyah, Ibnu ‘Abbas, Zayd bin Arqam, ‘Imran bin Hushain, Abu Sa’id Al-Khudriy, Husain bin Ali, Ali bin Abi Thalib, dan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhum.

Berikut takhrij hadits dan derajatnya:

A.    Hadits Aisyah radhiyallahu ‘anha.

Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy dalam Sunannya (4/83) no.1493, Ibnu Majah dalam Sunannya (2/1045) no.3126, dan Al-Hakim dalam kitabnya “Al-Mustadrak” (4/246) no.7523;

عَنْ أَبِي المُثَنَّى، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ قَالَ: «مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ، إِنَّهُ لَيَأْتِي يَوْمَ القِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا، وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنَ الأَرْضِ، فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا»

Dari Abu Al-Mutsanna, dari Hisyam bin Urwah, dari Bapaknya, dari 'Aisyah, bahwasanya Rasulullah bersabda: “Tidak ada amalan yang dilakukan seseorang pada hari raya kurban yang lebih dicintai oleh Allah selain daripada mengucurkan darah (hewan kurban). Sebab, hewan kurban tersebut akan datang pada hari Kiamat kelak dengan sepasang tanduknya, serta bulu, dan kukunya (secara utuh). Dan sungguh, sembelihan kurban yang ia kucurkan, telah Allah ridhai dan terima sebelum tetesan darahnya jatuh ke tanah. Oleh karna itu, wujudkanlah ketulusan hati dalam berkurban.”

At-Tirmidziy rahimahullah berkata:

"هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ، لَا نَعْرِفُهُ مِنْ حَدِيثِ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ إِلَّا مِنْ هَذَا الوَجْهِ "

“Ini adalah hadits yang hasan garib (aneh), kami tidak mengetahui hadits ini dari riwayat Hisyam bin ‘Urwah kecuali melalui jalur ini”.

Ø  Al-Hakim rahimahullah berkata:

" هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحُ الْإِسْنَادِ وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ "

“Hadits ini sanadnya shahih dan tidak diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim”.

Ø  Adz-Dzahabiy rahimahullah mengomentari hadits ini dalam kitabnya “Al-Mulakhash” dengan mengatakan bahwa Sulaiman periwayatan haditsnya sangat lemah (Waahin).

Hadits ini sangat lemah karena Abu Al-Mutsanna Sulaiman bin Yazid. Al-Bagawiy berkata: “Abu Hatim sangat melemahkannya”.

Syekh Albaniy rahimahullah menghukumi hadits ini lemah dalam kitabnya “Silsilah Ahadiits Adh-Dha’ifah” no.526.

B.     Hadits Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma.

Hadits pertama: Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam kitabnya “Al-Majruhin” (1/101), dan Ibnu ‘Adiy dalam kitabnya “Al-Kamil” (1/369);

عن إِبْرَاهِيم بْن يَزِيدَ، عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ، عَن طَاوس، عَن ابن عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : "مَا انففت الْوَرِقَ فِي شَيْءٍ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مَنْ نَحِيرَةٍ تُنْحَرُ فِي يَوْمِ عِيدٍ"

Dari Ibrahim bin Yazid, dari ‘Amr bin Dinar, dari Thawus, dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata: Rasulullah bersabda: “Tidak ada harta yang diinfakkan pada sesuatu yang lebih dicintai oleh Allah ‘azza wajalla dari sembelihan yang disembelih pada hari ‘Ied”.

Hadits ini sangat lemah karena Ibrahim bin Yazid Al-Khuziy[1] (w.151H) ditolak periwayatan haditsnya (matruuk).

Lihat: Silsilah Adh-Dha’ifah karya syekh Albaniy (2/12-13) no.524.

Hadits kedua: Diriwayatkan oleh Ath-Thabaraniy rahimahullah dalam kitabnya “Al-Mu’jam Al-Kabiir” (11/32) no.10948;

عن الْحَسَن بْن يَحْيَى الْخُشَنِيّ، عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ عَيَّاشٍ، عَنْ لَيْثٍ، عَنْ طَاوُسٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ فِي يَوْمِ أَضْحَى: «مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ فِي هَذَا الْيَوْمِ، أَفْضَلَ مِنْ دَمٍ يُهَرَاقُ، إِلَّا أَنْ يَكُونَ رَحِمًا مَقْطُوعَةً تُوصَلُ»

Dari Al-Hasan bin Yahya Al-Khusyaniy, dari Isma’il bin ‘Ayyasy, dari Laits, dari Thawus, dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata: Rasulullah bersabda pada hari Raya Kurban: “Tidak ada amalan dari anak cucu Adam pada hari ini yang lebih baik dari menyembelih hewan kurban, kecuali hubungan rahim yang telah terputus dan kembali disambung”.

Hadits ini sangat lemah karena:

1.       Al-Hasan bin Yahya Al-Khusyaniy[2]. Periwayatan haditsnya ditolak.

2.       Isma’il bin ‘Ayyasy[3]; Ia tsiqah jika meriwayatkan dari orang Syam, dan lemah jika meriwayatkan dari selainnya, seperti pada hadits ini.

3.       Laits bin Abi Sulaim Al-Qurasyi, Abu Bakr Al-Kufiy[4] (w.148H) dilemahkan oleh Ibnu Sa'ad, An-Nasa'iy, Ibnu 'Adiy, dan selainnya. Imam Ahmad, Abu Hatim, dan Abu Zur'ah Ar-Raziy mengatakan: “Ada kerancuan (idhthirab) dalam periwayatannya”.

Syekh Albaniy rahimahullah menghukumi hadits ini lemah dalam kitabnya “Silsilah Ahadiits Adh-Dha’ifah” no.525.

C.     Hadits Zayd bin Arqam radhiyallahu ‘anhu.

Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam Sunannya (2/1045) no.3127, dan Al-Hakim dalam “Al-Mustadrak” (2/422) no.3467;

عن عَائِذ اللَّهِ، عَنْ أَبِي دَاوُدَ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ، قَالَ: قَالَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ : يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا هَذِهِ الْأَضَاحِيُّ؟ قَالَ: «سُنَّةُ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ» قَالُوا: فَمَا لَنَا فِيهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: «بِكُلِّ شَعَرَةٍ، حَسَنَةٌ» قَالُوا: " فَالصُّوفُ؟ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ: «بِكُلِّ شَعَرَةٍ مِنَ الصُّوفِ، حَسَنَةٌ»

Dari A'idzullah dari Abu Daud dari Zaid bin Arqam dia berkata, "Para sahabat Rasulullah bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah maksud dari hewan-hewan kurban seperti ini?" beliau bersabda, "Ini merupakan sunnah (ajaran) bapak kalian, Ibrahim." Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, lantas apa yang akan kami dapatkan dengannya?" beliau menjawab, "Setiap rambut terdapat kebaikan." Mereka berkata, "Bagaimana dengan bulu-bulunya wahai Rasulullah?" beliau menjawab, "Dari setiap rambut pada bulu-bulunya terdapat suatu kebaikan."

Al-Hakim rahimahullah berkata:

" هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحُ الْإِسْنَادِ وَلَمْ يُخْرِجَاهُ "

“Hadits ini sanadnya shahih dan tidak diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim”

Ø  Namun dibantah oleh Adz-Dzhabiy rahimahullah dalam kitabnya “At-Talikhish”, beliau berkata:

" عائذ الله؛ قال أبو حاتم: منكر الحديث "

Aidzullah (perawi dalam sanad); Abu Hatim berkata tentangnya: Haditsnya mungkar”.

Syekh Albaniy berkata: Komentar Adz-Dzahabiy kurang lengkap, karena selain ‘Aidzullah bin Abdillah Al-Mujasyi’iy[5] yang sangat lemah, juga ada Abu Daud yaitu Nufai’ bin Al-Harits Al-A’maa[6] yang telah dihukumi oleh Adz-Dzahabiy sebagai pemalsu hadits, dan Ibnu Hibban berkata: “Tidak boleh meriwayatkan hadits darinya”. [Silsilah Adh-Dha’ifah (2/14) no.527]

D.    Hadits ‘Imran bin Hushain radhiyallahu ‘anhu.

Diriwayatkan oleh Al-Hakim rahimahullah dalam “Al-Mustadrak” (4/247) no.7524;

عن النَّضْر بْن إِسْمَاعِيلَ الْبَجَلِيّ، ثَنَا أَبُو حَمْزَةَ الثُّمَالِيُّ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ، عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ قَالَ: " يَا فَاطِمَةُ قَوْمِي إِلَى أُضْحِيَّتِكَ فَاشْهَدِيهَا فَإِنَّهُ يُغْفَرُ لَكِ عِنْدَ أَوَّلِ قَطْرَةٍ تَقْطُرُ مِنْ دَمِهَا كُلُّ ذَنْبٍ عَمِلْتِيهِ وَقُولِي: إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهُ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ " قَالَ عِمْرَانُ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، هَذَا لَكَ وَلِأَهْلِ بَيْتِكِ خَاصَّةً فَأَهَلَّ ذَاكَ أَنْتُمْ أَمْ لِلْمُسْلِمِينَ عَامَّةً؟ قَالَ: «لَا بَلْ لِلْمُسْلِمِينَ عَامَّةً»

Dari An-Nadhr bin Isma’il Al-Bajaliy, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami, Abu Hamzah Ats-Tsumaliy, dari Sa’id bin Jubair, dari ‘Imran bin Hushain radhiyallahu ‘anhu; Bahwasanya Rasulullah bersabda: “Wahai Fathimah, berdirilah menuju hewan kurbanmu, dan saksikanlah, karena sesungguhnya akan diampuni dosamu ketika awal tetesan darahnya, semua dosa yang telah engkau lakukan, dan ucapkanlah: Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidup dan matiku hanya untuk Allah Rab alam semesta, tidak ada sekutu bagiNya, dan untuk itulah aku diperintahkan, dan aku termasuk orang yang berserah diri”. ‘Imran berkata: Aku bertanya: Wahai Rasulullah, ini untukmu dan keluargamu saja, dan berlaku untuk kalian, atau untuk seluruh kaum muslimin secara umum? Beliau menjawab: “Tidak, tapi untuk kaum muslimin seluruhnya”.

Al-Hakim rahimahullah berkata:

" هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحُ الْإِسْنَادِ وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ "

“Hadits ini sanadnya shahih dan tidak diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim”

Ø  Namun dibantah oleh Adz-Dzhabiy rahimahullah dalam kitabnya “At-Talikhish”, beliau berkata:

" فيه أبو حمزة الثمالي، وهو ضعيف جداً، والنضر بن إسماعيل وليس بذاك ". [مختصر تلخيص الذهبي (6/ 2798)]

Pada sanadnya ada Abu Hamzah Ats-Tsumaliy, dan dia sangat lemah periwayatan haditsnya. Sedangkan An-Nadhr bin Isma’il tidak begitu bagus” [Mukhtashar Talkhish Adz-Dzahabiy 6/2798]

Sanad ini sangat lemah karena dua cacat:

1.       An-Nadhr bin Isma’il, Abu Al-Migirah Al-Bajaliy[7] (w.182H); Dilemahkan oleh Ibnu Ma’in, Ibnu Hibban berkata: Ia banyak melakukan kesalahan, pantas untuk ditinggalkan.

2.       Abu Hamzah Ats-Tsumaliy[8]; Periwayatan haditsnya sangat lemah.

Lihat: Silsilah Adh-Dha’ifah karya syekh Albaniy (2/15) no.528.

E.     Hadtis Abu Sa’id Al-Khudriy radhiyallahu ‘anhu.

Hadits pertama: Diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam “Al-Mustadrak” (4/247) no.7525, dan Al-‘Uqailiy dalam kitab “Adh-Dhu’afaa’ Al-Kabiir” (2/37);

عن دَاوُد بْن عَبْدِ الْحَمِيدِ، ثَنَا عَمْرُو بْنُ قَيْسٍ الْمُلَائِيُّ، عَنْ عَطِيَّةَ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ لِفَاطِمَةَ عَلَيْهَا الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: «قَوْمِي إِلَى أُضْحِيَّتِكَ فَاشْهَدِيهَا فَإِنَّ لَكِ بِأَوَّلِ قَطْرَةٍ تَقْطُرُ مِنْ دَمِهَا يُغْفَرُ لَكِ مَا سَلَفَ مِنْ ذُنُوبُكَ» قَالَتْ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، هَذَا لَنَا أَهْلَ الْبَيْتِ خَاصَّةً أَوْ لَنَا وَلِلْمُسْلِمِينَ عَامَّةً؟ قَالَ: «بَلْ لَنَا وَلِلْمُسْلِمِينَ عَامَّةً»

Dari Daud bin Abdil Hamid, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami, ‘Amr bin Qais Al-Mulaiy, dari ‘Athiyah, dari Abu Sa’id Al-Khudriy radhiyallahu ‘anhu; Bahwasanya Rasulullah bersabda kepada Fathimah ‘alaihashalatu wassalam: “Berdirilah menuju hewan kurbanmu, dan saksikanlah, karena sesungguhnya untukmu ketika awal tetesan darahnya, ampunan semua dosa yang telah engkau lakukan”. Fathimah bertanya: Wahai Rasulullah, apakah ini untuk kita keluargamu saja, atau untuk kaum muslimin secara umum? Beliau menjawab: “Untuk kita dan kaum muslimin seluruhnya”.

Al-‘Uqailiy rahimahullah berkata:

"دَاوُدُ بْنُ عَبْدِ الْحَمِيدِ الْكُوفِيُّ عَنْ عَمْرِو بْنِ قَيْسٍ الْمُلَائِيِّ، بِأَحَادِيثَ لَا يُتَابَعُ عَلَيْهَا"

Daud bin Abdil Hamid Al-Kufiy meriwayatkan dari ‘Amr bin Qais Al-Mulaiy beberapa hadits yang tidak ada pendukungknya”.

Ø  Adz-Dzhabiy rahimahullah berkata dalam kitabnya “At-Talikhish”:

"عطية واهٍ"

’Athiyah; Waahin (sangat lemah)”

Hadits ini sangat lemah dengan dua cacat:

1)      Daud bin Abdul Hamid Al-Kufiy[9]; Abu Hatim berkata: Haditsnya lemah. Al-Azdiy mengatakan: Haditsnya mungkar.

2)      Athiyah bin Sa’ad Al-‘Aufiy[10] (w.111H); Periwayatan haditsnya dilemahkan oleh Ats-Tsauriy, Husyaim, Imam Ahmad, Abu Hatim, dan An-Nasa’iy.

Lihat: Silsilah Adh-Dha’ifah karya syekh Albaniy (2/15).

Hadits kedua: Diriwayatkan oleh Abu Al-Fath Sulaim bin Ayyub Ar-Raziy dalam kitabnya “At-Targib” sebagaimana disebutkan oleh Az-Zaila’iy dalam “Takhrij hadits Al-Kasyaf” (3/177); Ia berkata:

أخبرنَا أَبُو سعد أَحْمد بن مُحَمَّد بن أَحْمد أَنا أَبُو بكر عبد الله ابْن مُحَمَّد القَتَّات ثَنَا أَبُو بكر أَحْمد بن يَحْيَى بن الْحجَّاج بن سعيد الشَّيْبَانِيّ ثَنَا عَبَّاس ابْن يزِيد الْيَشْكُرِي ثَنَا أَبُو مُعَاوِيَة الضَّرِير عَن الْأَعْمَش عَن أبي صَالح عَن أبي سعيد الْخُدْرِيّ عَن النَّبِي أَنه قَالَ: (اسْتَفْرِهُوا أُضْحِيَتكُم فَإِنَّكُم يَوْم الْقِيَامَة لَا تَرْكَبُونَ شَيْئا من الدَّوَابّ إِلَّا الْبدن وَالْأُضْحِيَّة).

Telah mengabarkan kepada kami, Abu Sa’d Ahmad bin Muhammad bin Ahmad, ia berkata: Telah mengabarkan kepada kami, Abdullah bin Muhammad Al-Qattat, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami, Abu Bakr Ahmad bin Yahya bin Al-Hajjaj bin Sa’id Asy-Syaibaniy, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami, ‘Abbas bin Yazid Al-Yasykuriy, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami, Abu Mu’awiyah Adh-Dharir, dai Al-A’masy, dari Abu Shalih, dari Abu Sa’id Al-Khudriy, dari Nabi bahwasanya beliau bersabda: “Muliakanlah hewan sembelihan kalian, karena kalian tidak akan mengendarai sesuatu dari hewan tunggangan kecuali sembelihan haji dan kurban”.

Al-Gumariy rahimahullah berkata:

"في رجاله من يحتاج إلى الكشف عنهم، وهو أبطل من الذي قبله وكلاهما من وضع الجهلة أو الزنادقة". [المداوي لعلل الجامع الصغير وشرحي المناوي (1/ 534)]

“Pada perawi sanadnya beberapa orang yang harus diperiksa keadaanya, hadits ini lebih batil dari sebelumny dan keduanya adalah buatan orang bodoh atau zindiq (pembenci Islam)”. [Al-Mudawiy]

F.     Hadits Hasan bin ‘Ali radhiyallahu ‘anhuma.

Diriwayatkan oleh Ath-Thabaraniy rahimahullah dalam “Al-Mu’jam Al-Kabir” (3/84) no.2736:

عن أَبي دَاوُدَ النَّخَعِيّ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ حَسَنِ بْنِ حَسَنٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ : «مَنْ ضَحَّى طَيِّبَةً بِهَا نَفْسُهُ، مُحْتَسِبًا لِأُضْحِيَّتِهِ؛ كَانَتْ لَهُ حِجَابًا مِنَ النَّارِ»

Dari Abu Daud An-Nakha’iy, dari Abdullah bin Hasan bin Hasan, dari bapaknya, dari kakeknya, ia berkata: Rasulullah bersabda: Barangsiapa yang berkurban dengan suka hati, mengharapkan pahala untuk sembeliannya, maka itu akan menjadi pelingdungnya dari api neraka”.

Hadits ini palsu, karena Abu Daud An-Nakha’iy Sulaiman bin ‘Amr[11] adalah seorang pembohong, Ibnu ‘Adiy berkata: “Ulama sepakat bahwa ia adalah seorang pemalsu hadits”.

Lihat: Silsilah Adh-Dha’ifah karya syekh Albaniy (2/15) no.529.

G.    Hadits ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu.

Diriwayatkan oleh Ath-Thabaraniy rahimahullah dalam “Al-Mu’jam Al-Ausath” (8/176) no.8319:

عن عَمْرو بْن الْحُصَيْنِ، نا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُلَاثَةَ، عَنْ عَبْدِ الْمَلَكِ بْنِ أَبِي غَنِيَّةَ، عَنِ الْحَكَمِ، عَنْ حَنَشٍ الْكِنَانِيِّ، عَنْ عَلِيٍّ، عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: «يَا أَيُّهَا النَّاسُ، ضَحُّوا وَاحْتَسِبُوا بِدِمَائِهَا، فَإِنَّ الدَّمَ وَإِنْ وَقَعَ فِي الْأَرْضِ، فَإِنَّهُ يَقَعُ فِي حِرْزِ اللَّهِ جَلَّ وَعَزَّ»

Dari ‘Amr bin Al-Hushain, ia berkata: Telah mengabarkan kepada kami, Muhammad bin Abdillah bin ‘Ulatsah, dari Abdul Malik bin Abi Ganiyah, dari Al-Hakam, dari Hanasy Al-Kinaniy, dari ‘Ali, dari Nabi , beliau berkata: Wahai sekalian manusia, berkurbanlah, dan harapkanlah pahala dari darahnya, karena darah tersebut sekalipun menetes ke tanah namun sesungguhnya ia menetes di sisi Allah ‘azza wajalla”.

Ath-Thabaraniy rahimahullah berkata:

" لَمْ يَرْوِ هَذَا الْحَدِيثَ عَنِ ابْنِ أَبِي غَنِيَّةَ إِلَّا ابْنُ عُلَاثَةَ، تَفَرَّدَ بِهِ: عَمْرُو بْنُ الْحُصَيْنِ "

“Tidak ada yang meriwayatkan hadits ini dari Ibnu Abi Ganiyah kecuali Ibnu ‘Ulatsah, ‘Amru bin Hushain sendiri mereiayatkan darinya”.

Al-Hatsamiy rahimahullah berkata:

" فِيهِ عَمْرُو بْنُ الْحُصَيْنِ الْعُقَيْلِيُّ، وَهُوَ مَتْرُوكُ الْحَدِيثِ". [مجمع الزوائد ومنبع الفوائد (4/ 17)]

“Pada sanadnya ada ‘Amru bin Al-Hushain Al-‘Uqailiy, dan ia seorang yang ditolak periwayatan haditsnya” [Majma’ Az-Zawaid 4/17 no.5936]

Hadits ini sangat lemah, karena dalam sanadnya ada rawiy yang bernama ‘Amru bin Al-Hushain Al-‘Uqailiy[12]; Abu Hatim, Ibnu ‘Adiy, Ad-Daruquthniy, dan Ibnu Hajar mengatakan: Haditsnya ditolak (matruuk).

Lihat: Silsilah Adh-Dha’ifah karya syekh Albaniy (2/16) no.530.

H.    Hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

Diriwayatkan oleh Ar-Rafi’iy dalam kitabnya “At-Tadwin fii Akhbar Qazwain” (3/219), dan Adh-Dhiya’ Al-Maqdisiy dalam “Al-Muntaqa min Masmu’ati Marw” (Manuskrip hal.106) no.172:

عن عَبْد اللَّهِ بْن الْمُبَارَكِ ثَنَا يَحْيَى بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : "اسْتَفْرِهُوا ضَحَايَاكُمْ فَإِنَّهَا مَطَايَاكُمْ عَلَى الصِّرَاطِ".

Dari Abdullah bin Al-Mubarak, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami, Yahya bin Abdillah, dari bapaknya, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah bersabda: Muliakanlah sembelihan kurban kalian, karena ia adalah kendaraan kalian di atas shirat (titian pada hari kiamat)”.

Hadits ini sangat lemah karena dua cacat:

1)      Yahya bin Abdillah adalah Yahya bin ‘Ubaidillah bin Abdillah bin Mauhib[13], periwayatan haditsnya ditolak (matruk).

2)      ‘Ubaidillah bin Abdullah bin Mauhib[14], Imam Ahmad dan Ibrahim bin Ya’qub Al-Jurjaniy berkata: Ia tidak diketahui.

Lihat: Silsilah Adh-Dha’ifah (6/207) no.2687, (1/173) no.74, (3/411) no.1255.

Kesimpulan:

Semua hadits tentang keutamaan khusus ibadah kurban adalah sangat lemah, Ibnu Al-‘Arabiy Al-Malikiy rahimahullah (w.543H) berkata:

"ليس في فَضلِ الأُضْحِيَّة حديثٌ صحيحٌ يُعَوَّلُ عليه، وقد رَوَى النّاسُ فيها عجائب لم يصحّ منها شيءٌ" [المسالك في شرح موطأ مالك (5/ 145)]

“Tidak ada tentang keutamaan berkurban hadits yang shahih yang bisa dipegangi, dan orang-orang telah meriwayatkan beberapa hadits yang aneh tentangnya dan tidak ada satupun yang shahih”. [Al-Masalik fii Syarh Muwatha’ Malik]

Namun sebagian ulama membolehkan untuk meriwayatkan hadits yang dianggap tidak begitu lemah dalam masalah keutamaan amalan yang sudah ada landasan shahihnya secara syar’iy.

Al-Baihaqiy setelah meriwayatkan beberapa hadits tentang keutamaan berkurban, beliau menukil perkataan Imam Ahmad rahimahullah:

" هَذَا وَالَّذِي قَبْلَهُ وَالْأَحَادِيثُ الْأَرْبَعَةُ الَّتِي قَبْلَهُ وَقَبْلَ أَثَرِ عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ فِي أَسَانِيدِهَا مَقَالٌ، غَيْرَ أَنِّي رَأَيْتُ بَعْضَ عُلَمَائِنَا يَذْكُرُ أَمْثَالَهَا فِي فَضَائِلِ الْأَعْمَالِ، وَاللهُ يَعْصِمُنَا مِنَ الزَّلَلِ وَالْوَبَالِ " [شعب الإيمان (9/ 453)]

“Hadits ini dan sebelumnya, begitu pula empat hadits terdahulu dan sebelum atsar dari ‘Ali radhiyallahu ‘anhu; seluruh sanadnya bermasalah, akan tetapi aku melihat sebagian ulama kita menyebutkan hadits-hadits seperti ini dalam keutamaan amalan, semoga Allah melindungi kita dari kesalahan dan kebinasaan”. [Syu’abul Iman karya Al-Baihaqiy]

Wallahu a’lam!

Lihat juga: Manifestasi tauhid dalam ibadah kurban - Hikmah berkurban - Ringkasan fiqhi Kurban


[1]  Lihat biografi Ibrahim bin Yazid dalam kitab: Adh-Dhu'afaa karya Al-Bukhariy hal.18, Adh-Dhu'afaa karya An-Nasa'i hal.42, Adh-Dhu'afaa Al-Kabiir karya Al-'Uqailiy 1/82, Al-Jarh wa At-Ta'dil karya Ibnu Abi Hatim 2/146, Al-Majruhiin karya Ibnu Hibban 1/95, Al-Kamil karya Ibnu 'Adiy 1/367, Adh-Dhu'afaa karya Ad-Daruquthniy hal.63, Adh-Dhu'afaa karya Ibnu Jauziy 1/60, Tahdzib Al-Kamal karya Al-Mizziy 2/242, Al-Kasyif karya Adz-Dzahabiy 1/227, Diwan Adh-Dhu'afaa' karya Adz-Dzahabiy hal.22, Taqrib At-Tahdzib karya Ibnu Hajar hal.118.

[2]  Lihat biografi Al-Hasan bin Yahya Al-Khusyaniy dalam kitab: Taariikh Ibnu Ma'in riwayat Ad-Duuriy 4/466, Adh-Dhu'afaa' Al-Kabir 1/244, Al-Jarh wa At-Ta'diil 3/44, Al-Majruhiin 1/235, Al-Kaamil 2/323, Adh-Dhu'afaa' karya Ibnu Al-Jauziy 1/210, Diwaan Adh-Dhu'afaa' karya Adz-Dzahabiy hal.86, Taqriib At-Tahdziib hal.164.

[3] Lihat biografi " Isma'il bin 'Ayyasy " dalam kitab: Adh-Dhu'afaa' karya An-Nasa'i hal.151, Adh-Dhu'afaa' Al-Kabiir 1/88, Al-Majruhiin 1/124, Al-Kaamil karya 1/471, Adh-Dhu'afaa' karya Ibnu Al-Jauziy 1/118, Tahdziib Al-Kamaal 3/163, Miizaan Al-I'tidaal karya Adz-Dzahabiy 1/240, Taqriib At-Tahdziib hal.109.

[4]  Lihat biografi "Laits bin Abi Sulaim" dalam kitab: Ath-Thabaqaat karya Ibnu Sa'ad 8/468, Adh-Dhu'afaa' karya An-Nasa'i hal.209, Adh-Dhu'afaa' Al-Kabiir 4/1186, Al-Jarh wa At-Ta'diil 7/177, Al-Majruhiin 2/237, Al-Kaamil 7/233, Adh-Dhu'afaa' karya Ibnu Al-Jauziy 3/29, Tahdziib Al-Kamaal 24/279, Diwan Adh-Dhu'afaa' hal.333, Al-Kaasyif 2/151, Nihayah Al-Igthibath hal.295, Tahdziib At-Tahdziib karya Ibnu Hajar 3/484, Taqriib At-Tahdziib hal.817, Al-Kawakib An-Nairaat hal.493.

[5]  Lihat biografi " Aidzullah " dalam kitab: Adh-Dhu'afaa' Ash-Shagiir karya Al-Bukhariy hal.96 , Adh-Dhu'afaa' Al-Kabiir 3/419, Al-Jarh wa At-Ta'diil 7/38, Al-Majruhiin 2/192, Al-Kaamil 7/63, Adh-Dhu'afaa' karya Ibnu Al-Jauziy 2/68, Tahdziib Al-Kamaal 14/93, Miizaan Al-I'tidaal 2/364, Taqriib At-Tahdziib hal.289.

[6]  Lihat biografi " Abu Daud " dalam kitab: Adh-Dhu'afaa' Ash-Shagiir hal.120, Adh-Dhu'afaa' karya An-Nasa'iy hal.242, Adh-Dhu'afaa' Al-Kabiir 4/306, Al-Jarh wa At-Ta'diil 8/489, Al-Majruhiin 3/55, Al-Kaamil 7/59, Adh-Dhu'afaa' karya Abu Nu'aim hal.152 , Adh-Dhu'afaa' karya Ibnu Al-Jauziy 3/165, Tahdziib Al-Kamaal 30/10, Miizaan Al-I'tidaal 7/46, Taqriib At-Tahdziib hal.1088.

[7]  Lihat biografi " An-Nadhr bin Isma’il " dalam kitab: Adh-Dhu'afaa' Al-Kabiir 4/290, Al-Jarh wa At-Ta'diil 8/474, Al-Majruhiin 3/51, Al-Kaamil 8/266, Adh-Dhu'afaa' karya Ibnu Al-Jauziy 3/160, Tahdziib Al-Kamaal 29/372, Miizaan Al-I'tidaal 4/255, Taqriib At-Tahdziib hal.561.

[8]  Lihat biografi Abu Hamzah Ats-Tsumaaliy dalam kitab: Adh-Dhu'afaa' Al-Kabiir 1/172, Al-Majruhiin 1/206, Al-Kamil 2/93, Adh-Dhu'afaa' karya Ibnu Jauziy 1/158, Miizaan Al-I'tidaal 2/83, Taqriib At-Tahdziib hal.132.

[9]  Lihat biografi " Daud bin Abdul Hamid Al-Kufiy " dalam kitab: Adh-Dhu'afaa' Al-Kabiir 2/37, Al-Jarh wa At-Ta'diil 3/418, Miizaan Al-I'tidaal 2/11, Lisaan Al-Miizaan karya Ibnu Hajar 3/403.

[10] Lihat biografi "‘Athiyah Al-‘Aufiy " dalam kitab: Adh-Dhu'afaa' Al-Kabiir 3/359, Al-Jarh wa At-Ta'diil 6/382, Al-Majruhiin 2/176, Al-Kaamil 7/84, Tahdziib Al-Kamaal 20/145, Diwaan Adh-Dhu’afaa hal.276.

[11]  Lihat biografi " Abu Daud An-Nakha’iy " dalam kitab: Adh-Dhu'afaa' Ash-Shagiir hal.55, Adh-Dhu'afaa' karya An-Nasa'iy hal.185 , Adh-Dhu'afaa' Al-Kabiir 2/134, Al-Majruhiin 1/333, Al-Kaamil 3/245, Adh-Dhu'afaa' karya Ad-Daraquthniy hal.139, Adh-Dhu'afaa' karya Ibnu Al-Jauziy 2/22, Miizaan Al-I'tidaal 3/305, Al-Kasyf Al-Hatsits karya Ibnu Al-'Ajamiy hal.130 , Lisaan Al-Miizaan 4/163.

[12] Lihat biografi ‘Amru bin Al-Hushain dalam kitab: Adh-Dhu'afaa' karya Abu Zur'ah Ar-Raziy 2/512, Adh-Dhu'afaa' karya Ad-Daruquthniy 2/165, Adh-Dhu'afaa' karya Ibnu Al-Jauziy 2/224, Miizaan Al-I'tidaal  5/306, Taqriib At-Tahdziib hal.420.

[13]  Lihat biografi " Yahya bin Abdillah " dalam kitab: Taariikh Ibnu Ma'in riwayat Ad-Darimiy hal.227, Sualat Abu Daud lil imam Ahmad hal.361, Adh-Dhu'afaa' Ash-Shagiir hal.125, Adh-Dhu'afaa' Al-Kabiir 4/415, Al-Jarh wa At-Ta'diil 9/167, Al-Majruhiin 3/121, Al-Kaamil 7/202, Sualaat As-Sajziy llil Hakim hal.149, Adh-Dhu'afaa' karya Abu Nu'aim hal.161 , Adh-Dhu'afaa' karya Ibnu Al-Jauziy 3/199, Tahdziib Al-Kamaal 31/449, Al-Kasyif 2/371, Taqriib At-Tahdziib hal.1061.

[14] Lihat biografi " Ubaidillah bin Abdullah bin Mauhib " dalam kitab: Al-Jarh wa At-Ta'diil 5/321, Ats-Tsiqat karya Ibnu Hibban 5/72, Tahdziib Al-Kamaal 19/79, Al-Kasyif 1/682, Taqriib At-Tahdziib hal.641.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...