بسم الله الرحمن الرحيم
Tauhid adalah tujuan
penciptaan manusia
Allah subhanahu wa ta'aalaa
berfirman:
{وَمَا خَلَقْتُ
الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُون} [الذاريات: 56]
"Dan
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah
kepadaKu." [Adz-Dzariyaat: 56]
{وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ
مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ} [البينة: 5]
Padahal
mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus (jauh dari syirik
mempersekutukan Allah dan jauh dari kesesatan). [Al-Bayyinah: 5]
Lihat: Keutamaan Tauhid
Perintah menyembelih
hanya untuk Allah 'azza wajalla
Allah subhanahu wa ta'aalaa
berfirman:
{إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ
الْكَوْثَرَ (1) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ} [الكوثر:
1، 2]
Sesungguhnya Kami telah memberikan
kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan
berkorbanlah. [Al-Kausar 1-2]
{قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ
وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (162) لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ
أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ} [الأنعام : 162 ،
163]
Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku,
sembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku
adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)".
[Al-An'am: 162-163]
Lihat: Hikmah berkurban
Larangan menyembelih untuk selain Allah
Dari
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu; Nabi ﷺ bersabda:
«لَعَنَ اللهُ مَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِ
اللهِ» [صحيح مسلم]
"Allah
mengutuk orang yang menyembelih untuk selain Allah." [Shahih Muslim]
Lihat: Syarah Kitab tauhid bab (10); Tentang menyembelih untuk selain Allah
Larangan menyembelih
untuk Allah di tempat penyembelihan untuk selain Allah
Tsabit
bin Adh-Dhahhaq radhiyallahu
'anhu berkata:
نَذَرَ رَجُلٌ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ
اللَّهِ ﷺ أَنْ يَنْحَرَ إِبِلًا بِبُوَانَةَ فَأَتَى النَّبِيَّ ﷺ ، فَقَالَ:
إِنِّي نَذَرْتُ أَنْ أَنْحَرَ إِبِلًا بِبُوَانَةَ، فَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: «هَلْ
كَانَ فِيهَا وَثَنٌ مِنْ أَوْثَانِ الْجَاهِلِيَّةِ يُعْبَدُ؟» قَالُوا: لَا،
قَالَ: «هَلْ كَانَ فِيهَا عِيدٌ مِنْ أَعْيَادِهِمْ؟»، قَالُوا: لَا، قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «أَوْفِ بِنَذْرِكَ، فَإِنَّهُ لَا وَفَاءَ لِنَذْرٍ فِي
مَعْصِيَةِ اللَّهِ، وَلَا فِيمَا لَا يَمْلِكُ ابْنُ آدَمَ» [سنن أبي داود: صحيح]
Seorang
laki-laki bernadzar pada zaman Rasulullah ﷺ untuk menyembelih unta di Buwanah.
Kemudian ia datang kepada Nabi ﷺ dan berkata; Sesungguhnya saya telah
bernadzar untuk menyembelih unta di Buwanah. Kemudian Nabi ﷺ bersabda:
"Apakah padanya terdapat berhala diantara berhala-berhala jahiliyah yang
disembah?" Mereka berkata; Tidak. Beliau berkata: "Apakah padanya
terdapat hari besar (raya) diantara hari-hari besar mereka?" Mereka berkata; Tidak. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Penuhi nadzarmu, sesungguhnya tidak boleh memenuhi nadzar dalam
bermaksiat kepada Allah, dalam perkara yang tidak dimiliki anak Adam."
[Sunan Abi Daud: Shahih]
Berkurban meneladani imam ahli tauhid; Nabi Ibrahim dan Muhammad 'alaihimashalatu wassalam
Allah subhanahu wa ta'aalaa
berfirman:
{رَبِّ هَبْ لِي
مِنَ الصَّالِحِينَ (100) فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلَامٍ حَلِيمٍ (101) فَلَمَّا بَلَغَ
مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ
فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَاأَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ
اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ (102) فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ
(103) وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَاإِبْرَاهِيمُ (104) قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا
إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (105) إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلَاءُ
الْمُبِينُ (106) وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ} [الصافات: 100 - 107]
“Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku
(seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.” Maka Kami beri dia khabar
gembira dengan seorang anak yang amat sabar. Maka tatkala anak itu sampai (pada
umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku
sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah
apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang
diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang
yang sabar". Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim)
membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (untuk melaksanakan perintah Allah).
Lalu Kami panggil dia, “Wahai Ibrahim! sungguh, engkau telah membenarkan mimpi
itu.” Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat
baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak
itu dengan seekor sembelihan yang besar. [Ash-Shaafhaat: 100-107]
Ø Jabir bin Abdullah Al-Anshariy radhiyallahu 'anhuma berkata:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ ذَبَحَ يَوْمَ الْعِيدِ كَبْشَيْنِ، ثُمَّ قَالَ
حِينَ وَجَّهَهُمَا: «إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ
وَالْأَرْضَ، حَنِيفًا مُسْلِمًا، وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ
صَلَاتِي، وَنُسُكِي، وَمَحْيَايَ، وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا
شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ، وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ، بِسْمِ
اللَّهِ، واللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُمَّ مِنْكَ، وَلَكَ عَنْ مُحَمَّدٍ،
وَأُمَّتِهِ» [مسند أحمد: حسن لغيره]
Rasulullah ﷺ pada Hari Raya menyembelih dua kambing
kemudian tatkala beliau menghadapkan bersabda, Aku menghadapkan diriku kepada
Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang
benar, dan Aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.
Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian Itulah yang
diperintahkan kepadaku dan Aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri
(kepada Allah), dengan nama Allah, Allah Mahabesar, ya Allah ini dari-Mu dan
untuk-Mu, dari Muhammad dan umatnya. [Musnad Ahmad: Hasan ligairih]
Lihat: Meneladani kesabaran Nabi Ibrahim ‘alaihissalam
Berkurban
sebagai syi’ar pembebasan diri dari penghambaan (kecintaan berlebihan) terhadap
dunia dan kenikmatannya
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللَّهِ أَندَادًا
يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ} [البقرة:
165]
Dan diantara manusia ada orang-orang yang
menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana
mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya
kepada Allah. [Al-Baqarah: 165]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Nabi ﷺ bersabda:
«تَعِسَ عَبْدُ الدِّينَارِ وَعَبْدُ الدِّرْهَمِ وَعَبْدُ الْخَمِيصَةِ
إِنْ أُعْطِيَ رَضِيَ وَإِنْ لَمْ يُعْطَ سَخِطَ تَعِسَ وَانْتَكَسَ وَإِذَا شِيكَ
فَلَا انْتَقَشَ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Binasalah hamba dinar, dirham, kain tebal dan sutra, jika
diberi maka ia ridha jika tidak diberi maka ia mencela. Binasalah dan merugilah
ia, jika tertusuk duri maka ia tidak akan terlepas darinya." [Shahih
Bukhari dan Muslim]
Ø Dari Abu Malik Al-Asy'ariy radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah ﷺ bersabda:
«الصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ» [صحيح مسلم]
“Sedekah adalah bukti di hari kiamat". [Shahih Muslim]
Pengagungan
nama dan sifat Allah saat menyembelih hewan kurban
Anas radhiyallahu 'anhu berkata:
«ضَحَّى النَّبِيُّ ﷺ بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ أَقْرَنَيْنِ، ذَبَحَهُمَا
بِيَدِهِ، وَسَمَّى وَكَبَّرَ، وَوَضَعَ رِجْلَهُ عَلَى صِفَاحِهِمَا» [صحيح
البخاري ومسلم]
“Nabi ﷺ berkurban dengan dua ekor
domba yang warna putihnya lebih dominan dibanding warna hitamnya, dan
bertanduk, beliau menyembelih domba tersebut dengan tangan beliau sendiri
sambil menyebut nama Allah dan bertakbir dan meletakkan kaki beliau di atas
rusuk domba tersebut." [Shahih Bukhari dan Muslim]
Lihat: Keutamaan mengenal nama-nama Allah (Asmaul Husna)
Larangan memakan
sembelihan yang tidak disebut nama Allah atau untuk berhala
Allah subhanahu wa ta'aalaa
berfirman:
{وَلَا تَأْكُلُوا مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ} [الأنعام:
121]
Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang
tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. [Al-An'aam:121]
{حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ
الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ
وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ
إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ} [المائدة: 3]
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah,
daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang
tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas,
kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang
disembelih untuk berhala. [Al-Maidah: 3]
Lihat: Makanan dan minuman dalam Islam
Allah
Maha kaya, Maha sempurna, tidak membutuhkan sesuatu dari makhlukNya
Allah subhanahu wa ta'aalaa
berfirman:
{لَنْ يَنَالَ اللَّهَ
لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ كَذَلِكَ
سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَبَشِّرِ
الْمُحْسِنِينَ} [الحج: 37]
Daging-daging unta dan darahnya itu
sekali-kali tidak dapat mencapai Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang
dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya
kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. dan berilah kabar
gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. [Al-Hajj: 37]
Ø Ibnu Katsir rahimahullah berkata:
"إِنَّمَا شَرَعَ
لَكُمْ نَحْرَ هَذِهِ الْهَدَايَا والضحَايَا لتذكرُوه عند ذبحِها، فإنه الخالقُ
الرزاقُ لا يَنَالُهُ شَيْءٌ مِنْ لُحُومِهَا وَلَا دِمَائِهَا، فَإِنَّهُ
تَعَالَى هُوَ الْغَنِيُّ عَمَّا سِوَاهُ" [تفسير ابن كثير]
“Allah menyari’atkan kepada kalian
menyembelih hadyu dan kurban hanya agar kalian senantiasa mengingatNya saat
menyembelih, karena sesungguhnya Allah Yang Maha Pencipta dan Pemberi rezki,
tidak sampai kepadanya sesuatu pun dari daging dan darahnya, karena
sesungguhnya Dia Yang Maha Tinggi adalah Maha Kaya (tidak membutuhkan) dari
selainNya”. [Tafsir Ibnu Katsir]
Ø Dan Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا
أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ (57) إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ
الْمَتِينُ} [الذاريات: 57 - 58]
Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun
dari mereka dan Aku tidak menghendaki agar mereka memberi makan kepada-Ku.
Sungguh Allah, Dialah Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.
[Az-Zariyat: 56 - 58]
Yang
menciptakan hewan ternak, yang menundukkannya, demikian pula
seluruh alam semasta hanya Allah ta’aalaa
Allah subhanahu wa ta'aalaa
berfirman:
{وَالْبُدْنَ
جَعَلْنَاهَا لَكُمْ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ فَاذْكُرُوا
اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهَا صَوَافَّ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا مِنْهَا
وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّ كَذَلِكَ سَخَّرْنَاهَا لَكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ} [الحج: 36]
Dan
telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi'ar Allah, kamu
memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika
kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah
terikat). Kemudian apabila
telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang
rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang
meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu,
mudah-mudahan kamu bersyukur.
[Al-Hajj: 36]
{وَجَعَلَ لَكُمْ مِنَ
الْفُلْكِ وَالْأَنْعَامِ مَا تَرْكَبُونَ (12) لِتَسْتَوُوا عَلَى ظُهُورِهِ
ثُمَّ تَذْكُرُوا نِعْمَةَ رَبِّكُمْ إِذَا اسْتَوَيْتُمْ عَلَيْهِ وَتَقُولُوا
سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ (13)
وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ} [الزخرف:
12 - 14]
Dan
(Allah) menjadikan untukmu kapal dan binatang ternak yang kamu tunggangi.
Supaya kamu duduk di atas punggungnya Kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu
apabila kamu telah
duduk di atasnya; dan supaya kamu mengucapkan: "Maha Suci Tuhan yang Telah
menundukkan semua Ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu
menguasainya, Dan Sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami". [Az-Zukhruf: 12-14]
Yang memberi rezki
hanya Allah ta’aalaa
Allah subhanahu wa ta'aalaa
berfirman:
{لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ
لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ عَلَى مَا
رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ
الْفَقِيرَ} [الحج: 28]
Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk
mereka dan agar mere-ka menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah
ditentukan atas rezeki yang diberikan Dia kepada mereka berupa hewan ternak.
Maka makanlah sebagian darinya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan
orang-orang yang sengsara dan fakir. [Al-Hajj: 28]
{وَلِكُلِّ أُمَّةٍ
جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ
بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ فَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا وَبَشِّرِ
الْمُخْبِتِينَ} [الحج: 34]
Dan bagi setiap
umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), agar mereka menyebut nama
Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak.
Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu
kepada-Nya. Dan sampaikanlah (Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang
tunduk patuh (kepada Allah). [Al-Hajj: 34]
Lihat: Rezeki hanya dari Allah
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Sedekah terbaik di bulan Dzulhijjah - Ibadah-ibadah di bulan Dzulhijjah - Hadits Ibnu ‘Abbas; Kisah Nabi Ibrahim dan keluarganya - Ringkasan fiqhi Kurban
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...