Rabu, 26 Juni 2024

Jenis-jenis Syafa’at di akhirat

بسم الله الرحمن الرحيم

Jenis-jenis syafa’at di akhirat:

Pertama: Syafa’at khusus bagi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

a)      Syafa’at kubraa untuk seluruh umat manusia di padang mahsyar.

Anas radhiyallahu'anhu berkata: Muhammad telah menceritakan kepada kami, beliau bersabda:

" إِذَا كَانَ يَوْمُ القِيَامَةِ مَاجَ النَّاسُ بَعْضُهُمْ فِي بَعْضٍ، فَيَأْتُونَ آدَمَ، فَيَقُولُونَ: اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ، فَيَقُولُ: لَسْتُ لَهَا، وَلَكِنْ عَلَيْكُمْ بِإِبْرَاهِيمَ فَإِنَّهُ خَلِيلُ الرَّحْمَنِ، فَيَأْتُونَ إِبْرَاهِيمَ، فَيَقُولُ: لَسْتُ لَهَا، وَلَكِنْ عَلَيْكُمْ بِمُوسَى فَإِنَّهُ كَلِيمُ اللَّهِ، فَيَأْتُونَ مُوسَى فَيَقُولُ: لَسْتُ لَهَا، وَلَكِنْ عَلَيْكُمْ بِعِيسَى فَإِنَّهُ رُوحُ اللَّهِ، وَكَلِمَتُهُ، فَيَأْتُونَ عِيسَى، فَيَقُولُ: لَسْتُ لَهَا، وَلَكِنْ عَلَيْكُمْ بِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَيَأْتُونِي، فَأَقُولُ: أَنَا لَهَا، فَأَسْتَأْذِنُ عَلَى رَبِّي، فَيُؤْذَنُ لِي، وَيُلْهِمُنِي مَحَامِدَ أَحْمَدُهُ بِهَا لاَ تَحْضُرُنِي الآنَ، فَأَحْمَدُهُ بِتِلْكَ المَحَامِدِ، وَأَخِرُّ لَهُ سَاجِدًا، فَيَقُولُ: يَا مُحَمَّدُ ارْفَعْ رَأْسَكَ، وَقُلْ يُسْمَعْ لَكَ، وَسَلْ تُعْطَ، وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ " [صحيح البخاري ومسلم]

"Jika hari kiamat tiba, maka manusia satu sama lain saling bertumpukan. Mereka kemudian mendatangi Adam dan berkata, 'Tolonglah kami agar mendapat syafa'at Tuhanmu.' Namun Adam hanya menjawab, 'Aku tak berhak untuk itu, namun datangilah Ibrahim sebab dia adalah khalilurrahman (Kekasih Arrahman).' Lantas mereka mendatangi Ibrahim, namun sayang Ibrahim berkata, 'Aku tak berhak untuk itu, coba datangilah Musa, sebab dia adalah nabi yang diajak bicara oleh Allah (kaliimullah).' Mereka pun mendatangi Musa, namun Musa berkata, 'Saya tidak berhak untuk itu, coba mintalah kepada Isa, sebab ia adalah ruh Allah dan kalimah-Nya.' Maka mereka pun mendatang Isa. Namun Isa juga berkata, 'Maaf, aku tak berhak untuk itu, namun cobalah kalian temui Muhammad .' Mereka pun mendatangiku sehingga aku pun berkata, "Aku kemudian meminta izin Tuhanku dan aku diizinkan, Allah mengilhamiku dengan puji-pujian yang aku pergunakan untuk memanjatkan pujian terhadap-Nya, yang jika puji-pujian itu menghadiriku sekarang, aku tidak melafadkan puji-pujian itu. Aku lalu tersungkur sujud kepada-Nya, lantas Allah berfirman 'Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu, katakanlah engkau akan didengar, mintalah engkau akan diberi, mintalah keringanan engkau akan diberi keringanan.' [Shahih Bukhari dan Muslim]

Lihat: Syarah hadits tentang Syafa’at Kubra di padang mahsyar

b)      Syafa’at untuk membuka pintu syurga.

Anas bin Malik radhiyallahu'anhu berkata: "Nabi bersabda:

«أَنَا أَوَّلُ شَفِيعٍ فِي الْجَنَّةِ» [صحيح مسلم]

"Aku adalah pemberi syafaat pertama (untuk masuk) ke dalam surga." [Sahih Muslim]

Ø  Dalam riwayat lain:

" آتِي بَابَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَسْتفْتِحُ، فَيَقُولُ الْخَازِنُ: مَنْ أَنْتَ؟ فَأَقُولُ: مُحَمَّدٌ، فَيَقُولُ: بِكَ أُمِرْتُ لَا أَفْتَحُ لِأَحَدٍ قَبْلَكَ " [صحيح مسلم]

"Aku mendatangi pintu surga pada hari kiamat kemudian aku minta dibukakan, maka penjaganya bertanya: Siapa kamu? Maka aku menjawab: Muhammad! Lalu ia berkata: Hanya kepadamu aku diperintahkan, aku tidak membukanya untuk siapapun sebelum kamu". [Sahih Muslim]

Lihat: Pintu Surga

c)       Syafa’at untuk meringankan siksaan Abu Thalib.

Dari Abu Sa'id Al-Khudriy radhiyallahu'anhu, bahwa dia mendengar Nabi ketika beliau bercerita di sampingnya, beliau menyebutkan tentang pamannya (Abu Thalib). Beliau berkata,

«لَعَلَّهُ تَنْفَعُهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ القِيَامَةِ، فَيُجْعَلُ فِي ضَحْضَاحٍ مِنَ النَّارِ يَبْلُغُ كَعْبَيْهِ، يَغْلِي مِنْهُ أُمُّ دِمَاغِهِ» [صحيح البخاري ومسلم]

"Semoga syafa'atku bermanfaat baginya pada hari kiamat". Maka dengan syafa'at beliau itu, Abu Thalib berada di tepian neraka di mana air neraka (yang mendidih) mencapai kedua mata kakinya dan membuat bergolak otaknya". [Shahih Bukhari dan Muslim]

Ø  Abbas bin Abdul Mutthalib radhiyallahu'anhu berkata, Wahai Rasulullah, apakah Anda dapat memberi manfa'at kepada Abu Thalib, karena dia telah mengasuhmu dan terkadang marah (untuk memberikan pembelaan) kepadamu"

Beliau menjawab:

«نَعَمْ، هُوَ فِي ضَحْضَاحٍ مِنْ نَارٍ، لَوْلاَ أَنَا لَكَانَ فِي الدَّرَكِ الأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ» [صحيح البخاري ومسلم]

"Ya. ia berada di bagian neraka yang dangkal, dan kalaulah bukan karena diriku, niscaya berada di dasar neraka." [Shahih Bukhari dan Muslim]

Kedua: Syafa’at umum bagi para Malaikat, Nabi, dan orang beriman.

1.       Syafa’at masuk surga tanpa hisab.

Dari Abu Umamah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

«وَعَدَنِي رَبِّي أَنْ يُدْخِلَ الجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِي سَبْعِينَ أَلْفًا لَا حِسَابَ عَلَيْهِمْ وَلَا عَذَابَ مَعَ كُلِّ أَلْفٍ سَبْعُونَ أَلْفًا وَثَلَاثُ حَثَيَاتٍ مِنْ حَثَيَاتِهِ» [سنن الترمذي: صحيح]

"Tuhanku berjanji padaku bahwa akan masuk surga dari umatku tujuh puluh ribu orang tanpa ada perhitungan bagi mereka dan tanpa siksaan, setiap seribu dari mereka ikut bersamanya tujuh puluh ribu orang, dan tiga genggaman dari genggaman-Nya". [Sunna Tirmidziy: Shahih]

2.       Syafa’at untuk orang yang ditetapkan masuk neraka agar tidak dimasukkan dalam neraka.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«شَفَاعَتِي لِأَهْلِ الْكَبَائِرِ مِنْ أُمَّتِي»

"Syafa'atku untuk pelaku dosa besar dari umatku". [Sunan Abi Daud: Sahih]

3.       Syafa’at agar dikeluarkan dari neraka.

Dari Abu Sa'id Al-Khudriy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ بِأَشَدَّ مُنَاشَدَةً لِلَّهِ فِي اسْتِقْصَاءِ الْحَقِّ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ لِلَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لِإِخْوَانِهِمُ الَّذِينَ فِي النَّارِ، يَقُولُونَ: رَبَّنَا كَانُوا يَصُومُونَ مَعَنَا وَيُصَلُّونَ وَيَحُجُّونَ، فَيُقَالُ لَهُمْ: أَخْرِجُوا مَنْ عَرَفْتُمْ، فَتُحَرَّمُ صُوَرُهُمْ عَلَى النَّارِ، فَيُخْرِجُونَ خَلْقًا كَثِيرًا قَدِ أَخَذَتِ النَّارُ إِلَى نِصْفِ سَاقَيْهِ، وَإِلَى رُكْبَتَيْهِ، ثُمَّ يَقُولُونَ: رَبَّنَا مَا بَقِيَ فِيهَا أَحَدٌ مِمَّنْ أَمَرْتَنَا بِهِ، فَيَقُولُ: ارْجِعُوا فَمَنْ وَجَدْتُمْ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالَ دِينَارٍ مِنْ خَيْرٍ فَأَخْرِجُوهُ، فَيُخْرِجُونَ خَلْقًا كَثِيرًا، ثُمَّ يَقُولُونَ: رَبَّنَا لَمْ نَذَرْ فِيهَا أَحَدًا مِمَّنْ أَمَرْتَنَا، ثُمَّ يَقُولُ: ارْجِعُوا فَمَنْ وَجَدْتُمْ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالَ نِصْفِ دِينَارٍ مِنْ خَيْرٍ فَأَخْرِجُوهُ، فَيُخْرِجُونَ خَلْقًا كَثِيرًا، ثُمَّ يَقُولُونَ: رَبَّنَا لَمْ نَذَرْ فِيهَا مِمَّنْ أَمَرْتَنَا أَحَدًا، ثُمَّ يَقُولُ: ارْجِعُوا فَمَنْ وَجَدْتُمْ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ فَأَخْرِجُوهُ، فَيُخْرِجُونَ خَلْقًا كَثِيرًا ثُمَّ يَقُولُونَ: رَبَّنَا لَمْ نَذَرْ فِيهَا خَيْرًا " [صحيح البخاري ومسلم]

"Maka demi Yang jiwaku di tangan-Nya, tidaklah seorang dari kalian lebih semangat meminta demi Allah haknya dari orang beriman kepada Allah untuk saudara-saudaranya yang berada di neraka. Mereka berkata: Wahai Tuhan kami, mereka dulunya berpuasa, shalat, dan menunaikan haji bersama kami! Maka dikatakan kepada mereka: Keluarkanlah orang-orang yang kalian kenal. Kemudian tubuh mereka diharamkan bagi neraka, lalu mereka mengeluarkan banyak orang yang telah dibakar api sampai setengah betisnya, dan sampai lututnya. Kemudian mereka berkata: Wahai Tuhan kami, tidak ada lagi yang tersisa di dalamnya seorang pun dari orang-orang yang Engkau perintahkan pada kami. Maka dikatakan pada mereka: Kembalilah, maka siapa saja yang kalian dapati dalam hatinnya sebesar satu dinar dari keimanan maka keluarkanlah mereka! Maka mereka mengeluarkan banyak orang. Kemudian mereka berkata: Wahai Tuhan kami tidak meninggalkan di dalamnya seorang pun dari orang-orang yang Engkau perintahkan pada kami! Kemudian dikatakan pada mereka: Kembalilah, maka siapa saja yang kalian dapati dalam hatinnya sebesar setengah dinar dari keimanan maka keluarkanlah mereka! Maka mereka mengeluarkan banyak orang. Kemudian mereka berkata: Wahai Tuhan kami tidak meninggalkan di dalamnya seorang pun dari orang-orang yang Engkau perintahkan pada kami! Kemudian dikatakan pada mereka: Kembalilah, maka siapa saja yang kalian dapati dalam hatinnya sebesar dzarrah (atom) dari keimanan maka keluarkanlah mereka! Maka mereka mengeluarkan banyak orang.

Kemudian mereka berkata: Wahai Tuhan kami, kami tidak meninggalkan di dalamnya sedikitpun kebaikan! [Shahih Bukhari dan Muslim]

4.       Syafa’at agar ditinggikan derajatnya dalam surga.

Ummu Salamah radhiyallahu 'anha berkata; Ketika Abu Salamah meninggal, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang ke rumah kami untuk menjenguk jenazahnya. Beliau berdo'a:

«اللهُمَّ اغْفِرْ لِأَبِي سَلَمَةَ، وَارْفَعْ دَرَجَتَهُ فِي الْمَهْدِيِّينَ، وَاخْلُفْهُ فِي عَقِبِهِ فِي الْغَابِرِينَ، وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ، وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، وَنَوِّرْ لَهُ فِيهِ»

"Ya Allah, ampunilah Abu Salamah, tinggikan derajatnya di kalangan orang-orang yang terpimpin dengan petunjuk-Mu dan gantilah ia bagi keluarganya yang ditinggalkannya. Ampunilah kami dan ampunilah dia. Wahai Rabb semesta alam. Lapangkanlah kuburnya dan terangilah dia di dalam kuburnya." [Shahih Muslim]

Ø  Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

«إِنَّ الرَّجُلَ لَتُرْفَعُ دَرَجَتُهُ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ: أَنَّى هَذَا؟ فَيُقَالُ: بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ» [سنن ابن ماجه: حسنه الألباني]

"Sesungguhnya seseorang diangkat derajatnya dalam surga, lalu ia berkata: Dari mana pahala ini? Kemudian dikatakan padanya: Dari istigfar anakmu untuk kamu". [Sunan Ibnu Majah: Hasan]

Sebab-sebab untuk mendapakan syafa’at ini:

A.     Syafa’at Al-Qur’an dengan membaca dan mengamalkannya.

Dari Abu Umamah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ» [صحيح مسلم]

Bacalah Al-Qur'an karena sesungguhnya pahala membacanya akan datang pada hari kiamat untuk memberi syafa'at kepada orang yang membacanya. [Shahih Muslim]

Ø  Dari Jabir radhiyallahu'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

" الْقُرْآنُ شَافِعٌ مُشَفَّعٌ ومَاحِلٌ مُصَدَّقٌ، فَمَنْ جَعَلَهُ إِمَامًا قَادَهُ إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَنْ جَعَلَهُ خَلْفَهُ سَاقُهُ إِلَى النَّارِ " [شعب الإيمان: صحيح]

"Al-Qur'an adalah pemberi syafa'at diterima syafa'atnya dan pembela yang dibenarkan, maka barangsiapa yang menjadikannya sebagai imam (tuntunan) maka ia akan menuntunnya ke surga, dan barangsiapa yang menjadikannya di belakangnya (diabaikan) maka ia akan menggiringnya ke neraka". [Syu'ab al-iman: Shahih]

Ø  Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu; Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

«إِنَّ سُورَةً مِنَ القُرْآنِ ثَلَاثُونَ آيَةً شَفَعَتْ لِرَجُلٍ حَتَّى غُفِرَ لَهُ، وَهِيَ سُورَةُ {تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ المُلْكُ}» [سنن الترمذي: حسن]

"Sesungguhnya ada satu surah dari Al-Qur'an berjumlan tiga puluh ayat, akan memberi syafa'at kepada seseorang yang membacanya sampai ia diampuni. Ia adalah surah Al-Mulk". [Sunan Tirmidziy: Hasan]

Lihat: Keutamaan membaca Al-Qur'an

B.      Syafa’at Malaikat dan para Nabi ‘alaihimussalam.

Dari Abu Sa'id Al-Khudry radhiyallahu'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: شَفَعَتِ الْمَلاَئِكَةُ، وَشَفَعَ النَّبِيُّونَ، وَشَفَعَ الْمُؤْمِنُونَ، وَلَمْ يَبْقَ إِلاَّ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ، فَيَقْبِضُ قَبْضَةً مِنَ النَّارِ فَيُخْرِجُ مِنْهَا قَوْمًا لَمْ يَعْمَلُوا خَيْرًا قَطُّ». [صحيح مسلم]

“Allah ‘azza wajalla berfirman: Para Malaikat telah memberi syafa'at, para Nabi juga telah memberi syafa'at, dan orang-orang beriman telah memberi syafa'at, dan tidak ada lagi yang tersisa selain Yang Paling Pemurah. Lalu Allah mengambil segenggam orang-orang dari neraka, maka keluarlah orang-orang yang tidak melakukan kebaikan apa pun (selain tauhid)”. [Sahih Muslim]

Lihat: Iman kepada malaikat

C.      Syafa’at Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

1)      Mengucapkan dua kalimat tauhid dengan tulus.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ القِيَامَةِ، مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ، أَوْ نَفْسِهِ» [صحيح البخاري]

"Orang yang paling gembira dengan syafa'atku di hari kiamat adalah orang yang mengucapkan “laailaaha illallah” ikhlas dari hatinya atau dirinya". [Sahih Bukhari]

Lihat: Keutamaan Tauhid

2)      Bershalawat.

Dari Abdullah bin 'Amr radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«مَنْ صَلَّى عَلَيَّ أَوْ سَأَلَ لِيَ الْوَسِيلَةَ حَقَّتْ عَلَيْهِ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ»

"Barangsiapa yang bershalawat kepadaku atau meminta untukku wasilah, maka ia berhak mendapat syafa'atku di hari kiamat". [Fadhlu Ash-Shalaah 'ala An-Nabiy: Sahih]

Lihat: Keutamaan bershalawat

3)      Meminta wasilah untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

Dari Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

«إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ، فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَيَّ، فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً صَلَّى الله عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا، ثُمَّ سَلُوا اللهَ لِيَ الْوَسِيلَةَ، فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِي الْجَنَّةِ، لَا تَنْبَغِي إِلَّا لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللهِ، وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ، فَمَنْ سَأَلَ لِي الْوَسِيلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ» [صحيح مسلم]

"Jika kalian mendengar muadzin (adzan), maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkannya, kemudian berselawatlah untukku, karena sesungguhnya barangsiapa yang berselawat untukku maka Allah akan berselawat untuknya sepuluh kali, kemudian mintalah kepada Allah untukku "Al-Wasilah", yaitu tempat yang paling mulia di surga, tidak ada yang berhak menghuninya kecuali untuk seseorang dari hamba Allah, dan aku berharap akulah orangnya, maka barangsiapa yang meminta untukku "al-wasilah" maka ia berhak mendapatkan syafa'at. [Sahih Muslim]

Lihat: Do'a azan dan iqamah

4)      Bersabar tinggal di Madinah.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

«لَا يَصْبِرُ عَلَى لَأْوَاءِ الْمَدِينَةِ وَشِدَّتِهَا أَحَدٌ مِنْ أُمَّتِي، إِلَّا كُنْتُ لَهُ شَفِيعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَوْ شَهِيدًا» [صحيح مسلم]

"Tidak ada yang bersabar akan kemiskinan kota Madinah dan kesulitan hidupnya seorangpun dari umatku kecuali aku akan menjadi pembelah dan saksi untuknya di hari kiamat". [Sahih Muslim]

5)      Mati di Madinah.

Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

«مَنْ اسْتَطَاعَ أَنْ يَمُوتَ بِالمَدِينَةِ فَلْيَمُتْ بِهَا، فَإِنِّي أَشْفَعُ لِمَنْ يَمُوتُ بِهَا» [سنن الترمذي: صحيح]

"Barangsiapa yang bisa mati bertepatan saat ia berada di Madinah maka hendaklah ia mati di sana, karena sesungguhnya aku akan memberi syafa'at bagi orang yang mati di sana". [Sunan Tirmidziy: Sahih]

Lihat: Keistimewaan kota Madinah

D.     Syafa’at anak untuk kedua orang tuanya.

Dari seorang sahabat Rasulullahradhiyallahu 'anhu-; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّهُ يُقَالُ لِلْوِلْدَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ: " ادْخُلُوا الْجَنَّةَ ". فَيَقُولُونَ: " يَا رَبِّ حَتَّى يَدْخُلَ آبَاؤُنَا وَأُمَّهَاتُنَا "، فَيَأْتُونَ ، فَيَقُولُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: " مَا لِي أَرَاهُمْ مُحْبَنْطِئِينَ ، ادْخُلُوا الْجَنَّةَ " ، فَيَقُولُونَ: " يَا رَبِّ آبَاؤُنَا "، فَيَقُولُ: " ادْخُلُوا الْجَنَّةَ أَنْتُمْ وَآبَاؤُكُمْ " [مسند أحمد: حسن]

Sesungguhnya dikatakan kepada anak yang mati sebelum balig pada hari kiamat: "Masuklah kalian ke dalam surga!" Kemudian mereka berkata: "Ya Rabb, kami tidak akan masuk sampai bapak dan ibu kami juga masuk!" Kemudian mereka datang, maka Allah 'azza wa jalla berkata: "Kenapa Aku melihat kalian menolak, masuklah kalian ke dalam surga!" Kemudian mereka berkata: "Ya Rabb, orang tua kami juga!" Maka Allah berkata: "Masuklah kalian surga bersama orang tua kalian!" [Musnad Ahmad: Hasan]

Lihat: Anak adalah anugrah dari Allah

E.      Syafa’at puasa.

Dari Abdullah bin 'Amr radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

" الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، يَقُولُ الصِّيَامُ: أَيْ رَبِّ، مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ، فَشَفِّعْنِي فِيهِ، وَيَقُولُ الْقُرْآنُ: مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ، فَشَفِّعْنِي فِيهِ "، قَالَ: " فَيُشَفَّعَانِ " [مسند أحمد: صحيح]

"Puasa dan Al-Qur'an akan memberi syafa'at kepada hamba di hari kiamat. Puasa berkata: Wahai Tuhanku, aku telah menahannya dari makanan dan syahwat di siang hari, maka izinkanlah aku memberi syafa'at padanya. Dan Al-Qur'an berkata: Aku telah menanannya dari tidur di malam hari, maka izinkanlah aku memberi syafa'at padanya. Kemudian keduanya memeberi syafa'at". [Musnad Ahmad: Shahih]

Lihat: Keutamaan puasa

F.      Syafa’at orang yang mati syahid.

Dari Al-Miqdam bin Ma'dikarib radhiallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"  لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللَّهِ سِتُّ خِصَالٍ: يُغْفَرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دَفْعَةٍ، وَيَرَى مَقْعَدَهُ مِنَ الجَنَّةِ، وَيُجَارُ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ، وَيَأْمَنُ مِنَ الفَزَعِ الأَكْبَرِ، وَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ تَاجُ الوَقَارِ، اليَاقُوتَةُ مِنْهَا خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا، وَيُزَوَّجُ اثْنَتَيْنِ وَسَبْعِينَ زَوْجَةً مِنَ الحُورِ العِينِ، وَيُشَفَّعُ فِي سَبْعِينَ مِنْ أَقَارِبِهِ " [سنن الترمذي: صححه الألباني]

"Orang yang mati syahid di sisi Allah mempunyai enam keutamaan: Dosanya akan diampuni sejak darahnya tertumpah di awal kali pertempuran, diperlihatkan tempat duduknya di surga, dijaga dari siksa kubur, diberi keamanan dari ketakutan yang besar saat dibangkitkan dari kubur, diberi mahkota kemuliaan yang satu permata darinya lebih baik dari dunia seisinya, dinikahkan dengan tujuh puluh dua bidadari dan diberi hak untuk memberi syafaat kepada tujuh puluh orang dari keluarganya." [Sunan Tirmidzy: Sahih]

G.     Syafa’at orang yang menshalati jenazahnya.

Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«مَا مِنْ رَجُلٍ مُسْلِمٍ يَمُوتُ فَيَقُومُ عَلَى جَنَازَتِهِ أَرْبَعُونَ رَجُلاً لاَ يُشْرِكُونَ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلاَّ شَفَّعَهُمُ اللَّهُ فِيهِ» [صحيح مسلم]

"Tidak seorang muslim pun yang meninggal kemudian disalati jenazahnya oleh empat puluh orang, mereka tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun, kecuali Allah akan menerima syafa'at mereka padanya". [Sahih Muslim]

Lihat: Do’a untuk orang mati

H.     Syafa’at teman-teman orang shalih.

Abu Sa'id Al-Khudriy radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

وَإِذَا رَأَوْا أَنَّهُمْ قَدْ نَجَوْا، فِي إِخْوَانِهِمْ، يَقُولُونَ: رَبَّنَا إِخْوَانُنَا، كَانُوا يُصَلُّونَ مَعَنَا، وَيَصُومُونَ مَعَنَا، وَيَعْمَلُونَ مَعَنَا، فَيَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى: اذْهَبُوا، فَمَنْ وَجَدْتُمْ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالَ دِينَارٍ مِنْ إِيمَانٍ فَأَخْرِجُوهُ، وَيُحَرِّمُ اللَّهُ صُوَرَهُمْ عَلَى النَّارِ، فَيَأْتُونَهُمْ وَبَعْضُهُمْ قَدْ غَابَ فِي النَّارِ إِلَى قَدَمِهِ، وَإِلَى أَنْصَافِ سَاقَيْهِ، فَيُخْرِجُونَ مَنْ عَرَفُوا، ثُمَّ يَعُودُونَ، فَيَقُولُ: اذْهَبُوا فَمَنْ وَجَدْتُمْ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالَ نِصْفِ دِينَارٍ فَأَخْرِجُوهُ، فَيُخْرِجُونَ مَنْ عَرَفُوا، ثُمَّ يَعُودُونَ، فَيَقُولُ: اذْهَبُوا فَمَنْ وَجَدْتُمْ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ مِنْ إِيمَانٍ فَأَخْرِجُوهُ، فَيُخْرِجُونَ مَنْ عَرَفُوا ". [صحيح البخاري ومسلم]

Jika mereka (penduduk surga) melihat bahwasanya mereka telah selamat di kalangan teman-teman mereka, mereka berkata, 'Ya Tuhan kami, sesungguhnya kawan-kawan kami dahulu mendirikan shalat bersama kami dan berpuasa bersama kami, dan beramal shalih bersama kami! 'Lantas Allah Ta'ala berfirman, 'Pergilah kalian, siapa diantara kalian yang mendapatkan dalam hatinya masih ada seberat dinar keimanan, maka keluarkanlah dia', dan Allah mengharamkan fisik mereka dari neraka. Lalu mereka datangi kawan-kawan mereka, sedang sebagian mereka telah terendam dalam api neraka, ada yang sampai telapak kakinya, dan ada juga yang sampai setengah betisnya, sehingga mereka keluarkan siapa saja yang mereka kenal, kemudian mereka kembali dan Allah berkata 'Pergilah kalian, dan siapa yang kalian temukan dalam hatinya ada separuh Dinar keimanan, maka keluarkanlah dia.' Maka mereka keluarkan siapa saja yang mereka kenal. kemudian mereka kembali dan Allah berkata "Pergilah kalian sekali lagi, dan siapa yang kalian temukan dalam hatinya ada seberat biji sawi keimanan, maka keluarkanlah dia.' Maka mereka keluarkan siapa saja yang mereka kenal”. [Shahih Bukhari dan Muslim]

Lihat: Meraih surga dengan persaudaraan

Ketiga: Syafa’at khusus bagi Allah ‘azza wajjalla.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu dalam hadits syafa'at; Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- berkata:

"يَا رَبِّ، ائْذَنْ لِي فِيمَنْ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، قَالَ: لَيْسَ ذَاكَ لَكَ، وَلَكِنْ وَعِزَّتِي وَكِبْرِيَائِي وَعَظَمَتِي وَجِبْرِيَائِي، لَأُخْرِجَنَّ مَنْ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ" [صحيح مسلم]

Ya Tuhanku .. izinkan aku mengeluarkan dari neraka orang-orang yang mengatakan "tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah". Allah menjawab: Itu bukan untukmu, akan tetapi demi Kekuasaan-Ku, Kemuliaan-Mu, Kebesaran-Ku, dan Keagungan-Ku .. akan Aku keluarkan dari neraka orang-orang yang mengatakan "tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah". [Shahih Muslim]

Wallahu a’lam!

Lihat juga: Syarah Kitab Tauhid bab (17); Syafa’at - Hadits Utsman bin Hunaif; Tawassul dengan Nabi Muhammad setelah wafatnya - Perjalanan setelah kematian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...