بسم الله الرحمن الرحيم
Orang beriman itu bersaudara
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ
إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ
تُرْحَمُونَ}
Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara.
Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan
takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. [Al-Hujuraat:10]
Ø Dari An-Nu'man bin Basyir radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah
ﷺ bersabda:
«مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي
تَوَادِّهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى
مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى» [صحيح البخاري ومسلم]
“Perumpamaan orang beriman dalam kecintaan,
kasih sayang, dan kelembutan mereka, seperti satu tubuh jika salah satu
anggotanya merasa sakit maka anggota tubuh lainnya juga merasakan dengan susah
tidur dan demam.” [Sahih Bukhari dan Muslim]
Ø Dari Abi Musa Al-Asy’ariy radhiyallahu 'anhu; Nabi ﷺ bersabda:
«إِنَّ المُؤْمِنَ لِلْمُؤْمِنِ
كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا» وَشَبَّكَ أَصَابِعَهُ
"Sesungguhnya seorang
mukmin dengan mukmin lainnya seperti satu bangunan yang saling menguatkan satu
sama lain." kemudian beliau menganyam jari jemarinya." [Shahih
Bukhari dan Muslim]
Perintah untuk senantiasa menjaga persaudaraan
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu; Rasulullahﷺ bersabda:
«لَا تَبَاغَضُوا، وَلَا تَحَاسَدُوا، وَلَا
تَدَابَرُوا، وَكُونُوا عِبَادَ اللهِ إِخْوَانًا، وَلَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ
يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثٍ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Janganlah kalian saling marahan, jangan saling
iri, jangan saling membelakangi, jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling
bersaudara, dan tidak halal bagi seorang muslim menjauhi saudaranya labih dari
tiga hari”. [Shahih Bukhari dan Muslim]
Rasa persaudaraan adalah nikmat dari Allah ta’aalaa
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ
اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ
كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ
إِخْوَانًا} [آل عمران: 103]
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali
(agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan
nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan,
maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah,
orang-orang yang bersaudara. [Ali 'Imran: 103]
{وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ
لَوْ أَنْفَقْتَ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ
وَلَكِنَّ اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ} [الأنفال: 63]
Dan (Allah) yang mempersatukan hati mereka
(orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang
berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi
Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha
Bijaksana. [Al-Anfaal:63]
Lihat: Indahnya persaudaraan di atas Islam
Perselisihan dan permusuhan adalah adzab dan sebab
kebinasaan
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ
النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ (118) إِلَّا مَنْ
رَحِمَ رَبُّكَ وَلِذَلِكَ خَلَقَهُمْ}
Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia
menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih
pendapat, Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan
untuk itulah (tidak berselisih atau rahmat) Allah menciptakan mereka. [Huud: 118-119]
{وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا
وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ
عَذَابٌ عَظِيمٌ} [آل عمران: 105]
Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang
bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada
mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat. [Ali 'Imran:105]
Ø
Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata: Aku mendengar seseorang membaca satu
ayat dan aku telah mendengar Rasulullah membacanya dengan cara yang berbeda, maka
aku membawanya kepada Rasulullahﷺ dan menceritakannya, dan aku melihat raut muka tidak senang dari
Rasulullah seraya bersabda:
«كِلاَكُمَا مُحْسِنٌ، وَلاَ
تَخْتَلِفُوا، فَإِنَّ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمُ اخْتَلَفُوا فَهَلَكُوا» [صحيح البخاري]
“Kalian berdua sudah betul,
dan janganlah berselisih, karena sesungguhnya orang-orang sebelum kalian telah berselisih dan
akhirnya mereka binasa.” [Sahih Bukhari]
Lihat: Bahaya perselisihan dan perpecahan
Persaudaraaan yang bermanfaat di
akhirat
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا
الْمُتَّقِينَ} [الزخرف: 67]
Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya
menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa. [Az-Zukhruf: 67]
Lihat: Saling mencintai karena Allah
Menjaga persaudaraan adalah syarat masuk surga
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullahﷺ bersabda:
«لَا تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ
حَتَّى تُؤْمِنُوا، وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا، أَوَلَا أَدُلُّكُمْ
عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ؟ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ» [صحيح مسلم]
“Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian
beriman, dan kalian tidak dikatakan beriman sampai kalian "saling
mencintai". Inginkah kalian kutunjukkan pada sesuatu yang jika kalian
lakukan maka kalian akan saling mencintai? Sebarkan salam di antara kalian.”
[Sahih Muslim]
Ø
Dari Az-Zubair bin Al-'Awwam radhiyallahu ‘anhu; Nabi ﷺ bersabda,
" دَبَّ إِلَيْكُمْ
دَاءُ الأُمَمِ قَبْلَكُمْ: الحَسَدُ وَالبَغْضَاءُ، هِيَ الحَالِقَةُ، لَا
أَقُولُ تَحْلِقُ الشَّعَرَ وَلَكِنْ تَحْلِقُ الدِّينَ، وَالَّذِي نَفْسِي
بِيَدِهِ لَا تَدْخُلُوا الجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا، وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى
تَحَابُّوا، أَفَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِمَا يُثَبِّتُ ذَلِكَ لَكُمْ؟ أَفْشُوا
السَّلَامَ بَيْنَكُمْ " [سنن الترمذي: حسن]
"Penyakit umat-umat sebelum kalian merayap
mendatangi kalian; hasad dan kebencian, itu memangkas. Aku tidak mengatakan
memangkas rambut tapi memangkas agama. Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya,
kalian tidak masuk surga hingga kalian beriman dan kalian tidak beriman hingga
kalian saling menyintai. Maukah kalian aku beritahu yang menguatkan hal itu
pada kalian?! Yaitu sebarkanlah salam diantara kalian." [Sunan Tirmidziy:
Hasan]
Lihat: Amalan menuju surga dalam Al-Qur'an
Bersama orang yang dicintai di akhirat
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu
berkata:
أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ ﷺعَنِ السَّاعَةِ،
فَقَالَ: مَتَى السَّاعَةُ؟ قَالَ: «وَمَاذَا أَعْدَدْتَ لَهَا». قَالَ: لاَ
شَيْءَ، إِلَّا أَنِّي أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ﷺ، فَقَالَ:
«أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ». قَالَ أَنَسٌ: فَمَا فَرِحْنَا بِشَيْءٍ،
فَرَحَنَا بِقَوْلِ النَّبِيِّ ﷺ: «أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ» قَالَ أَنَسٌ:
«فَأَنَا أُحِبُّ النَّبِيَّ ﷺ وَأَبَا بَكْرٍ، وَعُمَرَ، وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ
مَعَهُمْ بِحُبِّي إِيَّاهُمْ، وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِمِثْلِ أَعْمَالِهِمْ»
Seorang Sahabat bertanya kepada Rasulullah ﷺ: Kapan hari kiamat tiba? Rasulullah balik bertanya: “Apa yang sudah engkau persiapkan untuk menghadapinya?” Sahabat tersebut menjawab: Tidak ada yang spesial, kecuali cintaku kepada Allah dan Rasul-Nya ﷺ. Rasulullah ﷺ bersabda: “Engkau akan bersama siapa yang kau cinta di akhirat nanti”. Anas berkata: Tidak pernah kami gembira seperti kegembiraan kami mendengar sabda Rasulullah ﷺ ini. Anas berkata: Sesungguhnya aku mencintai Rasulullah ﷺ, Abu Bakr, dan Umar, dan berharap bisa bersama mereka di akhirat dengan cintaku kepada mereka sekalipun amalanku tidak seperti dengan amalan mereka. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Mengunjugi saudara seiman penyebab masuk surga
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:
Rasulullah ﷺ bersabda:
«مَنْ عَادَ مَرِيضًا أَوْ
زَارَ أَخًا لَهُ فِي اللَّهِ نَادَاهُ مُنَادٍ أَنْ طِبْتَ وَطَابَ مَمْشَاكَ
وَتَبَوَّأْتَ مِنَ الجَنَّةِ مَنْزِلًا» [سنن الترمذي:
حسن]
"Barangsiapa yang menjenguk orang sakit
atau mengunjungi saudaranya semata-mata karena Allah, maka seorang penyeru akan
menyeru: Engkau telah berbuat baik dan berjalanmu pun baik serta engkau telah
memesan sebuah tempat di surga." [Sunan Tirmidziy: Hasan]
Ø Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu: Rasulullah ﷺ bersabda:
«أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِرِجَالِكُمْ فِي الْجَنَّةِ؟» قُلْنَا: بَلَى يَا
رَسُولَ اللَّهِ! قَالَ: «النَّبِيُّ فِي الْجَنَّةِ، وَالصِّدِّيقُ فِي
الْجَنَّةِ، وَالشَّهِيدُ فِي الْجَنَّةِ، وَالْمَوْلُودُ فِي الْجَنَّةِ،
وَالرَّجُلُ يَزُورُ أَخَاهُ فِي نَاحِيَةِ الْمِصْرِ، لَا يَزُورُهُ إِلَّا لِلَّهِ
فِي الْجَنَّةِ» [المعجم الأوسط: حسنه الألباني]
“Maukah kalian kuberi tahu tentang lelaki dari kalian penghuni surga?”
Kami menjawab: Tentu, wahai Rasulullah! Beliau bersabda: “Nabi di surga,
Shiddiq di surga, Syahid di surga, yang wafat ketika lahir di surga, dan
seorang yang menziarahi sahabatnya di tepi kota ia tidak menziarahinya kecuali
karena Allah juga di surga”. [Al-Mu’jam Al-Ausath karya Ath-Thabaraniy: Hasan]
Sifat ahli surga tidak pernah iri dengan saudaranya
Allah subhanahu
wata'ala berfirman:
{وَنَزَعْنَا مَا
فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ وَقَالُوا
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا
أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ
تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ} [الأعراف: 43]
Dan Kami cabut segala
macam dendam yang berada di dalam dada mereka (penghuni surga); mengalir di
bawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah
yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan
mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah
datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran". Dan diserukan kepada
mereka: "ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu
kamu kerjakan". [Al-A'raf: 43]
Ø Anas bin
Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: Ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah ﷺ, beliau bersabda:
«يَطْلُعُ عَلَيْكُمُ الْآنَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ»
"Akan muncul kepada kalian seorang laki-laki penghuni surga"
Lalu muncul seorang laki laki Anshar yang jenggotnya masih bertetesan
air sisa wudhu, sambil menggantungkan kedua sandalnya pada tangan kirinya. Esok
harinya Nabi ﷺ bersabda
seperti juga, lalu muncul laki laki itu lagi seperti yang pertama, dan pada
hari ketiga Nabiﷺ bersabda seperti itu
juga dan muncul laki laki itu kembali seperti keadaan dia yang pertama. Ketika
Nabiﷺ berdiri, Abdullah bin
Amru bin Al-Ash radhiallahu'anhu mengikuti laki-laki tersebut dengan berujar
" Kawan, saya ini sebenarnya sedang bertengkar dengan ayahku dan saya
bersumpah untuk tidak menemuinya selama tiga hari, jika boleh, izinkan saya
tinggal di tempatmu hingga tiga malam", "Tentu", jawab laki-laki
tersebut. Anas bin Malik berkata, Abdullah radhiallahu'anhu bercerita;
aku tinggal bersama laki-laki tersebut selama tiga malam, anehnya tidak pernah
aku temukan mengerjakan shalat malam sama sekali, hanya saja jika ia bangun
dari tidurnya dan beranjak dari ranjangnya, lalu berzikir kepada Allah 'Azza
wa Jalla dan bertakbir sampai ia mendirikan shalat fajar, selain itu juga
dia tidak pernah mendengar dia berkata kecuali yang baik baik saja, maka ketika
berlalu tiga malam dan hampir hampir saja saya menganggap sepele amalannya,
saya berkata, " Wahai kawan, sebenarnya antara saya dengan ayahku sama
sekali tidak ada percekcokan dan saling mendiamkan seperti yang telah saya
katakan, akan tetapi saya mendengar Rasulullah ﷺ bersabda tentang dirimu tiga kali, "Akan
muncul pada kalian seorang laki-laki penghuni surga, lalu kamulah yang muncul
tiga kali tersebut, maka saya ingin tinggal bersamamu agar dapat melihat apa
saja yang kamu kerjakan hingga saya dapat mengikutinya, namun saya tidak pernah
melihatmu mengerjakan amalan yang banyak, lalu amalan apa yang membuat
Rasulullah
ﷺ sampai mengatakan engkau ahli surga?", laki-laki itu menjawab,
"Tidak ada amalan yang saya kerjakan melainkan seperti apa yang telah kamu
lihat", maka tatkala aku berpaling laki laki tersebut memanggilku dan
berkata:
مَا هُوَ إِلَّا مَا رَأَيْتَ، غَيْرَ أَنِّي لَا أَجِدُ فِي نَفْسِي
لِأَحَدٍ مِنَ الْمُسْلِمِينَ غِشًّا، وَلَا أَحْسُدُ أَحَدًا عَلَى خَيْرٍ
أَعْطَاهُ اللَّهُ إِيَّاهُ
"Tidak ada amalan yang saya kerjakan melainkan seperti apa yang
telah kamu lihat, hanya saja saya tidak pernah mendapatkan pada diriku, rasa
ingin menipu terhadap siapapun dari kaum muslimin, dan saya juga tidak pernah
merasa iri dengki kepada seorang atas kebaikan yang telah dikaruniakan oleh
Allah kepada seseorang"
Maka Abdullah radhiallahu'anhu berkata, "Inilah amalan yang
menjadikanmu sampai pada derajat yang tidak bisa kami lakukan." [Musnad
Ahmad: Shahih]
Lihat: Hadits “Tidak boleh hasad kecuali pada dua perkara”
Syafa’at
dari saudara seiman untuk saudaranya yang di neraka.
Dari Abu Sa'id Al-Khudriy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ بِأَشَدَّ
مُنَاشَدَةً لِلَّهِ فِي اسْتِقْصَاءِ الْحَقِّ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ لِلَّهِ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ لِإِخْوَانِهِمُ الَّذِينَ فِي النَّارِ، يَقُولُونَ:
رَبَّنَا كَانُوا يَصُومُونَ مَعَنَا وَيُصَلُّونَ وَيَحُجُّونَ، فَيُقَالُ
لَهُمْ: أَخْرِجُوا مَنْ عَرَفْتُمْ، فَتُحَرَّمُ صُوَرُهُمْ عَلَى النَّارِ،
فَيُخْرِجُونَ خَلْقًا كَثِيرًا قَدِ أَخَذَتِ النَّارُ إِلَى نِصْفِ سَاقَيْهِ،
وَإِلَى رُكْبَتَيْهِ، ثُمَّ يَقُولُونَ: رَبَّنَا مَا بَقِيَ فِيهَا أَحَدٌ مِمَّنْ
أَمَرْتَنَا بِهِ، فَيَقُولُ: ارْجِعُوا فَمَنْ وَجَدْتُمْ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالَ
دِينَارٍ مِنْ خَيْرٍ فَأَخْرِجُوهُ، فَيُخْرِجُونَ خَلْقًا كَثِيرًا، ثُمَّ
يَقُولُونَ: رَبَّنَا لَمْ نَذَرْ فِيهَا أَحَدًا مِمَّنْ أَمَرْتَنَا، ثُمَّ
يَقُولُ: ارْجِعُوا فَمَنْ وَجَدْتُمْ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالَ نِصْفِ دِينَارٍ
مِنْ خَيْرٍ فَأَخْرِجُوهُ، فَيُخْرِجُونَ خَلْقًا كَثِيرًا، ثُمَّ يَقُولُونَ:
رَبَّنَا لَمْ نَذَرْ فِيهَا مِمَّنْ أَمَرْتَنَا أَحَدًا، ثُمَّ يَقُولُ:
ارْجِعُوا فَمَنْ وَجَدْتُمْ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ
فَأَخْرِجُوهُ، فَيُخْرِجُونَ خَلْقًا كَثِيرًا ثُمَّ يَقُولُونَ: رَبَّنَا لَمْ
نَذَرْ فِيهَا خَيْرًا " [صحيح البخاري ومسلم]
"Maka demi Yang jiwaku di tangan-Nya, tidaklah
seorang dari kalian lebih semangat meminta demi Allah haknya dari orang beriman
kepada Allah untuk saudara-saudaranya yang berada di neraka. Mereka berkata:
Wahai Tuhan kami, mereka dulunya berpuasa, shalat, dan menunaikan haji bersama
kami! Maka dikatakan kepada mereka: Keluarkanlah orang-orang yang kalian kenal.
Kemudian tubuh mereka diharamkan bagi neraka, lalu mereka mengeluarkan banyak
orang yang telah dibakar api sampai setengah betisnya, dan sampai lututnya.
Kemudian mereka berkata: Wahai Tuhan kami, tidak ada lagi yang tersisa di
dalamnya seorang pun dari orang-orang yang Engkau perintahkan pada kami. Maka
dikatakan pada mereka: Kembalilah, maka siapa saja yang kalian dapati dalam hatinnya sebesar satu
dinar dari keimanan maka keluarkanlah mereka! Maka mereka mengeluarkan banyak
orang. Kemudian mereka berkata: Wahai Tuhan kami tidak meninggalkan di dalamnya
seorang pun dari orang-orang yang Engkau perintahkan pada kami! Kemudian
dikatakan pada mereka: Kembalilah, maka siapa saja yang kalian dapati dalam
hatinnya sebesar setengah dinar dari keimanan maka keluarkanlah mereka! Maka
mereka mengeluarkan banyak orang. Kemudian mereka berkata: Wahai Tuhan kami
tidak meninggalkan di dalamnya seorang pun dari orang-orang yang Engkau
perintahkan pada kami! Kemudian dikatakan pada mereka: Kembalilah, maka siapa
saja yang kalian dapati dalam hatinnya sebesar dzarrah (atom) dari keimanan
maka keluarkanlah mereka! Maka mereka mengeluarkan banyak orang. Kemudian mereka
berkata: Wahai Tuhan kami, kami tidak meninggalkan di dalamnya sedikitpun
kebaikan! [Sahih Bukhari dan Muslim]
Lihat: Syarah Kitab Tauhid bab (17); Syafa’at
Wallahu a’alm!
Lihat juga: Khutbah 'idul Adha; Ibadah haji sebagai momentum persatuan ummat Islam - Syarah Arba’in hadits (13) Anas; Mencintai saudara seiman - Adab berdebat dan berselisih pendapat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...