بسم الله الرحمن الرحيم
Kewajiban beriman
kepada Malaikat
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا
أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللهِ
وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ}
[البقرة: 285]
Rasul Telah beriman kepada Al-Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang
beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya
dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan
antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya."
[Al-Baqarah:285]
{وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ
آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ
وَالنَّبِيِّينَ} [البقرة: 177]
Akan tetapi sesungguhnya
kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat,
kitab-kitab, nabi-nabi. [Al-Baqarah:177]
{وَمَنْ يَكْفُرْ
بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ
ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا} [النساء: 136]
Barangsiapa yang kafir kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari
Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu Telah sesat sejauh-jauhnya.
[An-Nisaa':136]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Jibril
bertanya kepada Rasululah: Beri tahu kepadaku tentang Iman? Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam menjawab:
"أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ،
وَمَلَائِكَتِهِ، وَكُتُبِهِ، وَرُسُلِهِ، وَالْيَوْمِ الْآخِرِ، وَتُؤْمِنَ
بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ" [صحيح البخاري ومسلم]
"Engku
meyakini tentang Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab suci-Nya, para
Rasul-Nya, hari kiamat, dan meyakini adanya takdir yang baik dan yang
buruk". [Shahih Bukhari dan Muslim]
Asal penciptaan
malaikat
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«خُلِقَتِ الْمَلَائِكَةُ مِنْ نُورٍ،
وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ، وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ
لَكُمْ» [صحيح مسلم]
"Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan
dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang disebutkan pada kalian (tanah)".
[Shahih Muslim]
Sifat-sifat malaikat
Diantaranya:
1.
Memiliki kekuatan yang dahsyat.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{يَاأَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ
وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا
أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ} [التحريم: 6]
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; Penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan.
[At-Tahriim:6]
{إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ
كَرِيمٍ (19) ذِي قُوَّةٍ عِنْدَ ذِي الْعَرْشِ مَكِينٍ (20) مُطَاعٍ ثَمَّ
أَمِينٍ} [التكوير: 19 - 21]
Sesungguhnya Al-Quran itu
benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang mempunyai
kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai
'Arsy, yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya. [At-Takwir:
19 - 21]
{عَلَّمَهُ
شَدِيدُ الْقُوَى} [النجم: 5]
Yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril)
yang sangat kuat. [An-Najm: 5]
2.
Memiliki memiliki bentuk ciptaan
yang besar.
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha; Allah telah berfirman: {Dan sesungguhnya
Muhammad telah melihat dia (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain}
[Al-Takwir: 23]. Dan Firman Allah lagi: {Dan sungguh Muhammad telah melihat
'dia' dalam bentuk rupanya yang asal sekali lagi} [An-Najm: 13]. Ia berkata: 'Aku adalah orang yang pertama bertanya kepada
Rasulullah ﷺ. mengenai perkara ini dari kalangan umat
ini. Beliau telah menjawab dengan bersabda,
«إِنَّمَا هُوَ جِبْرِيلُ، لَمْ أَرَهُ عَلَى
صُورَتِهِ الَّتِي خُلِقَ عَلَيْهَا غَيْرَ هَاتَيْنِ الْمَرَّتَيْنِ، رَأَيْتُهُ
مُنْهَبِطًا مِنَ السَّمَاءِ سَادًّا عِظَمُ خَلْقِهِ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ إِلَى
الْأَرْضِ» [صحيح مسلم]
"Yang dimaksud 'dia' dalam ayat itu adalah Jibril (bukan
Allah), aku tidak pernah melihat Jibril dalam bentuk asalnya kecuali dua kali
saja, yaitu semasa dia turun dari langit dalam keadaan yang terlalu besar
sehingga memenuhi di antara lagit dan bumi.' [Shahih Muslim]
Ø
Dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu mengenai ayat ini: {Dan
sesungguhnya Muhammad telah melihat dia itu (dalam rupanya yang asli) pada
waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha} [An-Najm: 13-14]. Ibnu Mas'ud
berkata, "Rasulullah ﷺ
bersabda,
" رَأَيْتُ جِبْرِيلَ ﷺ وَلَهُ سِتُّ
مِائَةِ جَنَاحٍ، يَنْتَثِرُ مِنْ رِيشِهِ التَّهَاوِيلُ: الدُّرُّ، وَالْيَاقُوتُ
" [مسند أحمد: إسناده
حسن]
"Aku melihat Jibril ﷺ
memiliki enam ratus sayap yang bertaburan dari bulunya berwarna warni mutiara
dan yaqut." [Musnad Ahmad: Sanadnya hasan]
Ø Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu 'anhuma; Nabi ﷺ
bersabda:
«أُذِنَ
لِي أَنْ أُحَدِّثَ عَنْ مَلَكٍ مِنْ مَلَائِكَةِ اللَّهِ مِنْ حَمَلَةِ
الْعَرْشِ، إِنَّ مَا بَيْنَ شَحْمَةِ أُذُنِهِ إِلَى عَاتِقِهِ مَسِيرَةُ سَبْعِ
مِائَةِ عَامٍ» [سنن أبي داود: صحيح]
"Aku telah diberi
izin untuk menceritakan tentang sesosok malaikat dari malaikat Allah yang
bertugas membawa Arsy. Sesungguhnya, jarak antara ujung telinga dengan bahunya
adalah perjalanan tujuh ratus tahun." [Sunan Abi Daud: Shahih]
3.
Bentuk yang berbeda antara satu
dengan yang lainnya.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{الْحَمْدُ لِلَّهِ
فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ جَاعِلِ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا أُولِي
أَجْنِحَةٍ مَثْنَى وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ يَزِيدُ فِي الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ إِنَّ
اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ} [فاطر: 1]
Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan
malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang
mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah
menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu.
[Fathir: 1]
4.
Bentuk yang baik, indah, dan cantik.
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{فَلَمَّا رَأَيْنَهُ
أَكْبَرْنَهُ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حَاشَ لِلَّهِ مَا هَذَا بَشَرًا
إِنْ هَذَا إِلَّا مَلَكٌ كَرِيمٌ} [يوسف: 31]
Ketika perempuan-perempuan itu
melihatnya (Yusuf), mereka terpesona kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka
(tanpa sadar) melukai tangannya sendiri. Seraya berkata, "Mahasempurna
Allah, ini bukanlah manusia. Ini benar-benar malaikat yang mulia."
[Yusuf: 31]
{ذُو مِرَّةٍ فَاسْتَوَى} [النجم: 6]
Yang mempunyai keteguhan; maka (Jibril
itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli (rupa yang bagus dan perkasa). [An-Najm/53:6]
Ø Ibnu ‘Abbas radhiyallahu
'anhuma menafsirkan “dzuu mirratin”, ia berkata:
«ذُو
مَنْظَرٍ حَسَنٍ» [تفسير الطبري]
“Memiliki rupa yang bagus”.
[Tafsir Ath-Thabariy]
Ø Qatadah rahimahullah berkata:
«ذُو
خُلُقٍ طَوِيلٍ حَسَنٍ» [تفسير الطبري]
“Memiliki bentuk
ciptaan yang panjang dan bagus rupanya”. [Tafsir Ath-Thabariy]
5.
Mulia.
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ (10)
كِرَامًا كَاتِبِينَ (11) يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ} [الانفطار: 10 - 12]
Dan sesungguhnya
bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di
sisi Allah) dan yang mencatat (amal perbuatanmu), mereka mengetahui apa yang
kamu kerjakan.
[Al-Infitar: 10-12]
Ø Dari Aisyah radhiyallahu
'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَثَلُ الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ،
وَهُوَ حَافِظٌ لَهُ مَعَ السَّفَرَةِ الكِرَامِ البَرَرَةِ، وَمَثَلُ الَّذِي
يَقْرَأُ، وَهُوَ يَتَعَاهَدُهُ، وَهُوَ عَلَيْهِ شَدِيدٌ فَلَهُ أَجْرَانِ» [صحيح
البخاري]
"Perumpamaan orang membaca Al-Qur'an sedangkan
ia menghafalnya, maka ia akan bersama para malaikat mulia. Sedangkan
perumpamaan seorang yang membaca Al-Qur'an dengan tekun, dan ia mengalami
kesulitan atasnya, maka dia akan mendapat dua ganjaran pahala." [Shahih
Bukhari]
6.
Memiliki tangan.
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{بِأَيْدِي سَفَرَةٍ (15) كِرَامٍ بَرَرَةٍ} [عبس: 15، 16]
Di tangan para utusan
(malaikat), yang mulia lagi berbakti. ['Abasa: 15-16]
7.
Memiliki mulut.
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu
'anhu berkata: Kami diperintahkan untuk bersiwak, kemudian Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
" إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا قَامَ
يُصَلِّي أَتَاهُ الْمَلَكُ فَقَامَ خَلْفَهُ، فَيَسْمَعُ الْقُرْآنَ وَيَدْنُو
فَلَا يَزَالُ يَسْتَمِعُ وَيَدْنُو حَتَّى يَضَعَ فَاهُ عَلَى فِيهِ فَلَا
يَقْرَأُ آيَةً إِلَّا كَانَتْ فِي جَوْفِ الْمَلَكِ " [شعب
الإيمان للبيهقي: صححه الألباني]
"Sesungguhnya seorang hamba ketika mendirikan
salat ia didatangi oleh malaikat lalu berdiri di belakangnya, kemudian ia
mendengarkan Al-Qur'an dan ia mendekat. Maka ia terus mendengar dan mendekat
sampai malaikat itu meletakkan mulutnya ke mulut hamba tersebut. Maka ia tidak
membaca satu ayat pun kecuali ayat itu masuk ke mulut sang malaikat".
[Syau'ab Al-Iman karya Al-Baehaqiy: Shahih]
8.
Memiliki hati.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَلَا تَنْفَعُ
الشَّفَاعَةُ عِنْدَهُ إِلَّا لِمَنْ أَذِنَ لَهُ حَتَّى إِذَا فُزِّعَ عَنْ
قُلُوبِهِمْ قَالُوا مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ قَالُوا الْحَقَّ وَهُوَ الْعَلِيُّ
الْكَبِيرُ} [سبأ: 23]
Dan
tiadalah berguna syafa'at di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah
diizinkan-Nya memperoleh syafa'at itu, sehingga apabila telah dihilangkan
ketakutan dari hati mereka (malaikat), mereka berkata: "Apakah yang telah
difirmankan oleh Tuhan-mu?" Mereka menjawab: (Perkataan) yang benar",
dan Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. [Saba’: 23]
Ø Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata; Nabiyullah
ﷺ
bersabda:
" إِذَا قَضَى
اللَّهُ الأَمْرَ فِي السَّمَاءِ، ضَرَبَتِ المَلاَئِكَةُ بِأَجْنِحَتِهَا
خُضْعَانًا لِقَوْلِهِ، كَأَنَّهُ سِلْسِلَةٌ عَلَى صَفْوَانٍ، فَإِذَا فُزِّعَ
عَنْ قُلُوبِهِمْ قَالُوا: مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ؟ قَالُوا لِلَّذِي قَالَ:
الحَقَّ، وَهُوَ العَلِيُّ الكَبِيرُ" [صحيح
البخاري]
"Apabila Allah menetapkan
satu perkara di atas langit maka para malaikat mengepakkan sayap-sayap mereka
karena tunduk kepada firman-Nya, seakan-akan rantai yang berada di atas batu
besar. Apabila hati mereka telah menjadi stabil, mereka berkata; 'Apa yang
difirmankan Rabb kalian?' Mereka menjawab; 'Al-Haq, dan Dia Maha Tinggi lagi
Maha Besar.'" [Shahih Bukhari]
9.
Berilmu.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{قَالُوا سُبْحَانَكَ لَا
عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ} [البقرة:
32]
Mereka (malaikat) menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami
ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (penuh hikmah)". [Al-Baqarah: 32]
10. Pemalu.
Aisyah radiyallahu
'anha bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:
Ketika Abu Bakr datang engkau tidak merubah posisi dan tidak peduli, kemudian
Umar datang dan engkau tidak merubah posisi dan tidak peduli, kemudian Usman
datang maka engkau memperbaiki posisi dan mengatur pakaian? Rasulullah menjawab:
«أَلَا أَسْتَحِي مِنْ رَجُلٍ تَسْتَحِي
مِنْهُ الْمَلَائِكَةُ» [صحيح مسلم]
Apakah aku tidak merasa malu kepada orang yang Malaikat merasa malu
kepadanya? [Sahih Muslim]
11. Terganggu dengan
semua yang mengganggu manusia.
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
" مَنْ أَكَلَ الْبَصَلَ وَالثُّومَ
وَالْكُرَّاثَ فَلَا يَقْرَبَنَّ مَسْجِدَنَا، فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَتَأَذَّى
مِمَّا يَتَأَذَّى مِنْهُ بَنُو آدَمَ " [صحيح البخاري ومسلم]
"Barangsiapa yang makan bawang merah, bawang
putih, dan yang sejenisnya, maka jangalah ia mendekati mesjid kami, karena
sesungguhnya para malaikat terganggu dari semua yang mengganggu anak cucu
Adam". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Keistimewaan para
malaikat
Diantaranya:
1)
Tinggal di langit.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَتَرَى الْمَلَائِكَةَ حَافِّينَ مِنْ
حَوْلِ الْعَرْشِ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ} [الزمر: 75]
Dan engkau
(Muhammad) akan melihat malaikat-malaikat melingkar di sekeliling ‘Arsy,
bertasbih sambil memuji Tuhannya; lalu diberikan keputusan di antara mereka
(hamba-hamba Allah) secara adil dan dikatakan, “Segala puji bagi Allah, Tuhan
seluruh alam.” [Az-Zumar: 75]
2)
Tidak disifati dengan sifat
perempuan.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَجَعَلُوا الْمَلَائِكَةَ الَّذِينَ هُمْ
عِبَادُ الرَّحْمَنِ إِنَاثًا أَشَهِدُوا خَلْقَهُمْ سَتُكْتَبُ شَهَادَتُهُمْ
وَيُسْأَلُونَ} [الزخرف: 19]
Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah
hamba-hamba Allah yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan. apakah
mereka menyaksikan penciptaan malaika-malaikat itu? kelak akan dituliskan
persaksian mereka dan mereka akan dimintai pertanggung-jawaban. [Az-Zukhruf:19]
{إِنَّ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
بِالْآخِرَةِ لَيُسَمُّونَ الْمَلَائِكَةَ تَسْمِيَةَ الْأُنْثَى (27) وَمَا
لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنَّ الظَّنَّ لَا
يُغْنِي مِنَ الْحَقِّ شَيْئًا} [النجم: 27،
28]
Sesungguhnya
orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, sungguh mereka
menamakan para malaikat dengan nama perempuan. Dan mereka tidak mempunyai ilmu
tentang itu. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti dugaan, dan sesungguhnya
dugaan itu tidak berfaedah sedikit pun terhadap kebenaran. [An-Najm: 27-28]
3)
Tidak durhaka atau bermaksiat.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{بَلْ عِبَادٌ مُكْرَمُونَ (26) لَا
يَسْبِقُونَهُ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِأَمْرِهِ يَعْمَلُونَ} [الأنبياء:
26 - 27]
Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan,
mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan
perintah-perintah-Nya.
[Al-Anbiyaa': 26 - 27]
4)
Tidak pernah bosan beribadah.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَمَنْ عِنْدَهُ لَا
يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَلَا يَسْتَحْسِرُونَ (19) يُسَبِّحُونَ
اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ} [الأنبياء: 19، 20]
Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa
angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu
bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya. [Al-Anbiyaa': 19 - 20]
{فَإِنِ اسْتَكْبَرُوا
فَالَّذِينَ عِنْدَ رَبِّكَ يُسَبِّحُونَ لَهُ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَهُمْ
لَا يَسْأَمُونَ} [فصلت: 37، 38]
Jika mereka menyombongkan diri, maka mereka (malaikat) yang di sisi
Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari, sedang mereka tidak
jemu-jemu. [Fushilat: 38]
Tugas para malaikat.
Diantaranya:
a.
Menyampaikan wahyu.
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ
(192) نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ (193) عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ
الْمُنْذِرِينَ} [الشعراء: 192 - 194]
Dan
sesungguhnya Al-Quran Ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta Alam, Dia
dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu
menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan. [Asy-Syu'araa': 192-194]
{قُلْ مَنْ كَانَ
عَدُوًّا لِجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَى قَلْبِكَ بِإِذْنِ اللَّهِ
مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ} [البقرة: 97]
Katakanlah: "Barangsiapa yang
menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al-Quran) ke dalam
hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan
menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.
[Al-Baqarah: 97]
Lihat: Tugas malaikat Jibril 'alaihissalam
b.
Meniup terompet.
Abu Sa'id Al-Khudriy radhiyallahu
'anhu berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:
«كَيْفَ
أَنْعَمُ وَقَدِ التَقَمَ صَاحِبُ القَرْنِ القَرْنَ وَحَنَى جَبْهَتَهُ وَأَصْغَى
سَمْعَهُ يَنْتَظِرُ أَنْ يُؤْمَرَ أَنْ يَنْفُخَ فَيَنْفُخَ» قَالَ
المُسْلِمُونَ: فَكَيْفَ نَقُولُ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: «قُولُوا حَسْبُنَا
اللَّهُ وَنِعْمَ الوَكِيلُ تَوَكَّلْنَا عَلَى اللَّهِ رَبِّنَا» [سنن الترمذي: صحيح]
"Bagaimana aku
merasa bahagia sementara (malaikat) peniup sangkakala telah memasukkan
sangkakala ke mulut, telah menundukkan dahinya dan menyiapkan pendengarannya menanti
perintah peniupan untuk meniup?" Orang-orang muslim bertanya: Apa yang
harus kami ucapkan wahai Rasulullah? beliau menjawab, "Ucapkan: (Cukuplah
Allah bagi kami dan sebaik-baik penolong, kami bertawakkal kepada Allah Rabb
kami). [Sunan Tirmidziy: Shahih]
c.
Mancabut nyawa.
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{قُلْ
يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ
تُرْجَعُونَ} [السجدة: 11]
Katakanlah, “Malaikat maut yang diserahi
untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu, kemudian kepada Tuhanmu, kamu
akan dikembalikan.” [As-Sajdah: 11]
d.
Menjaga gunung.
'Aisyah radhiyallahu
'anha, istri Nabi ﷺ bercerita
bahwa dia pernah bertanya kepada Nabi ﷺ:
"Apakah baginda pernah mengalami peristiwa yang lebih berat dari kejadian
perang Uhud?”
Beliau menjawab:
"
لَقَدْ لَقِيتُ مِنْ قَوْمِكِ مَا لَقِيتُ، وَكَانَ أَشَدَّ مَا لَقِيتُ مِنْهُمْ
يَوْمَ العَقَبَةِ، إِذْ عَرَضْتُ نَفْسِي عَلَى ابْنِ عَبْدِ يَالِيلَ بْنِ
عَبْدِ كُلاَلٍ، فَلَمْ يُجِبْنِي إِلَى مَا أَرَدْتُ، فَانْطَلَقْتُ وَأَنَا
مَهْمُومٌ عَلَى وَجْهِي، فَلَمْ أَسْتَفِقْ إِلَّا وَأَنَا بِقَرْنِ الثَّعَالِبِ
فَرَفَعْتُ رَأْسِي، فَإِذَا أَنَا بِسَحَابَةٍ قَدْ أَظَلَّتْنِي، فَنَظَرْتُ
فَإِذَا فِيهَا جِبْرِيلُ، فَنَادَانِي فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ قَدْ سَمِعَ قَوْلَ
قَوْمِكَ لَكَ، وَمَا رَدُّوا عَلَيْكَ، وَقَدْ بَعَثَ إِلَيْكَ مَلَكَ الجِبَالِ
لِتَأْمُرَهُ بِمَا شِئْتَ فِيهِمْ، فَنَادَانِي مَلَكُ الجِبَالِ فَسَلَّمَ
عَلَيَّ، ثُمَّ قَالَ: يَا مُحَمَّدُ، فَقَالَ، ذَلِكَ فِيمَا شِئْتَ، إِنْ شِئْتَ
أَنْ أُطْبِقَ عَلَيْهِمُ الأَخْشَبَيْنِ؟ فَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: بَلْ أَرْجُو
أَنْ يُخْرِجَ اللَّهُ مِنْ أَصْلاَبِهِمْ مَنْ يَعْبُدُ اللَّهَ وَحْدَهُ، لاَ
يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا " [صحيح البخاري ومسلم]
"Sungguh aku
sering mengalami peristiwa dari kaummu. Dan peristiwa yang paling berat yang
pernah aku alami dalam menghadapi mereka adalah ketika peristiwa Al-'Aqabah, saat
aku menawarkan diriku kepada Ibnu 'Abdi Yalil bin 'Abdu Kulal agar membantuku
namun dia tidak mau memenuhi keinginanku hingga akhirnya aku pergi dengan wajah
gelisah dan aku tidak menjadi tenang kecuali ketika berada di Qarnu
Ats-Tsa'aalib (Qarnu Al-Manazil). Aku mendongakkan kepalaku ternyata aku berada
di bawah awan yang memayungiku lalu aku melihat ke arah sana dan ternyata ada
malaikat Jibril yang kemudian memanggilku seraya berkata; "Sesungguhnya
Allah mendengar ucapan kaummu kepadamu dan apa yang mereka timpakan kepadamu.
Dan Allah telah mengirim kepadamu malaikat gunung yang siap diperintah apa saja
sesuai kehendakmu". Maka malaikat gunung berseru dan memberi salam
kepadaku kemudian berkata; "Wahai Muhammad". Maka dia berkata; "Apa
yang kamu inginkan katakanlah. Jika kamu kehendaki, aku timpakan kepada mereka
dua gunung ini". Maka Nabi ﷺ bersabda: "Tidak. Bahkan aku berharap Allah akan
memunculkan dari anak keturunan mereka orang yang menyembah Allah satu-satunya
dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun". [Shahih Bukhari dan
Muslim]
e.
Menjaga rahim.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu
'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
"إِنَّ اللَّهَ وَكَّلَ فِي الرَّحِمِ
مَلَكًا، فَيَقُولُ: يَا رَبِّ نُطْفَةٌ، يَا رَبِّ عَلَقَةٌ، يَا رَبِّ مُضْغَةٌ،
فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَخْلُقَهَا قَالَ: يَا رَبِّ أَذَكَرٌ، يَا رَبِّ أُنْثَى،
يَا رَبِّ شَقِيٌّ أَمْ سَعِيدٌ، فَمَا الرِّزْقُ، فَمَا الأَجَلُ، فَيُكْتَبُ
كَذَلِكَ فِي بَطْنِ أُمِّهِ" [صحيح البخاري]
"Sesungguhnya Allah
mewakilkan satu malaikat di dalam rahim lalu ia berkata: "Ya Rabb ..
setetes mani, Ya Rabb segumpal darah, Ya rab .. segumpal daging". Maka
ketika Allah ingin menjadikannya suatu ciptaan. Malaikat bertanya: "Ya
Rabb .. apakah ia laki-laki? Ya Rabb .. apakah ia perempuan? Ya Rabb .. apakah
ia akan sengsara nantinya? Ya Rabb apakah ia akan bahagia? Bagaimana dengan
rezkinya? Bagaimana dengan ajalnya?". Maka semua itu dicatat saat di dalam
perut ibunya". [Sahih Bukhari]
f.
Memikul ‘Arsy.
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{الَّذِينَ
يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ
وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ
شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ
وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ} [غافر: 7]
(Malaikat-malaikat) yang
memikul ‘Arsy dan (malaikat) yang berada di sekelilingnya bertasbih dengan
memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memohonkan ampunan untuk
orang-orang yang beriman (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu yang
ada pada-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang
yang bertobat dan mengikuti jalan (agama)-Mu dan peliharalah mereka dari azab
neraka yang menyala-nyala. [Gafir: 7]
{وَالْمَلَكُ
عَلَى أَرْجَائِهَا وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ}
[الحاقة: 17]
Dan para malaikat berada di berbagai
penjuru langit. Pada hari itu delapan malaikat menjunjung ‘Arsy (singgasana)
Tuhanmu di atas (kepala) mereka.
[Al-Haqqah: 17]
g.
Menjaga surga.
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{وَسِيقَ الَّذِينَ
اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا حَتَّى إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَتْ
أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ
فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ} [الزمر: 73]
Dan orang-orang yang bertakwa
kepada Tuhan dibawa ke dalam syurga berombong-rombongan (pula). Sehingga
apabila mereka sampai ke syurga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan
berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan)
atasmu. Berbahagialah kamu! Maka masukilah syurga ini, sedang kamu kekal di
dalamnya". [Az-Zumar:73]
{جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ
صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ وَالْمَلَائِكَةُ
يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ} [الرعد: 23]
Syurga 'Adn yang mereka masuk
ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya,
isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke
tempat-tempat mereka dari semua pintu. [Ar-Ra'd:23]
h.
Menjaga neraka.
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{عَلَيْهَا
تِسْعَةَ عَشَرَ (30) وَمَا جَعَلْنَا أَصْحَابَ النَّارِ إِلَّا مَلَائِكَةً
وَمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ إِلَّا فِتْنَةً لِلَّذِينَ كَفَرُوا} [المدثر: 30، 31]
Di atasnya ada sembilan belas (malaikat
penjaga). Dan yang Kami jadikan penjaga neraka itu hanya dari malaikat; dan
Kami menentukan bilangan mereka itu hanya sebagai cobaan bagi orang-orang kafir. [Al-Muddassir:
30-31]
{سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَ}
[العلق: 18]
Kelak Kami akan memanggil
Malaikat Zabaniyah, (penyiksa orang-orang yang berdosa). [Al-'Alaq: 18]
Ø Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata:
كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يُصَلِّي فَجَاءَ
أَبُو جَهْلٍ فَقَالَ: أَلَمْ أَنْهَكَ عَنْ هَذَا؟ أَلَمْ أَنْهَكَ عَنْ هَذَا؟
أَلَمْ أَنْهَكَ عَنْ هَذَا؟ «فَانْصَرَفَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَزَبَرَهُ»، فَقَالَ أَبُو جَهْلٍ: إِنَّكَ لَتَعْلَمُ مَا بِهَا نَادٍ
أَكْثَرُ مِنِّي، فَأَنْزَلَ اللَّهُ: {فَلْيَدْعُ نَادِيَهُ سَنَدْعُ
الزَّبَانِيَةَ} [العلق: 17 - 18] فَقَالَ
ابْنُ عَبَّاسٍ: «وَاللَّهِ لَوْ دَعَا نَادِيَهُ لَأَخَذَتْهُ زَبَانِيَةُ اللَّهِ»
[سنن الترمذي: صحيح]
Nabi ﷺ pernah melakukan shalat, kemudian Abu Jahl
datang dan berkata; Bukankah aku telah melarangmu melakukan hal ini? bukahkah
aku telah melarangmu melakukan hal ini? bukahkah aku telah melarangmu melakukan
hal ini? Kemudian Nabi ﷺ
pergi dan beliau membentaknya, lantas Abu Jahl katakan, "Engkau tahu bahwa
tidak ada yang mempunyai komunitas bicara lebih banyak daripadaku." Sontak
Allah menurunkan ayat: {Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk
menolongnya), kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah} [Al'alaq 17 –
18], Ibnu Abbas berkata; demi Allah apabila ia memanggil golongannya niscaya ia
akan disiksa malaikat Zabaniyah Allah. [Sunan Tirmidziy: Shahih]
Ø Allah -subhanahu wa ta'aalaa- berfirman:
{وَنَادَوْا يَامَالِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا
رَبُّكَ قَالَ إِنَّكُمْ مَاكِثُونَ} [الزخرف: 77]
Mereka berseru: "Hai
Malik biarlah Tuhanmu membunuh kami saja". Dia menjawab: "Kamu akan
tetap tinggal (di neraka ini)". [Az-Zukhruf: 77]
Ø Samurah radhiyallahu 'anhu berkata, Nabi ﷺ bersabda:
«رَأَيْتُ
اللَّيْلَةَ رَجُلَيْنِ أَتَيَانِي قَالاَ الَّذِي يُوقِدُ النَّارَ مَالِكٌ
خَازِنُ النَّارِ، وَأَنَا جِبْرِيلُ وَهَذَا مِيكَائِيلُ» [صحيح البخاري]
"Aku bermimpi
pada suatu malam, ada dua laki-laki yang datang kepadaku. Keduanya berkata,
"Malaikat yang menyalakan api adalah Malik sebagai penunggu neraka
sedangkan aku adalah Jibril dan ini Mika'il". [Shahih Bukhari]
Ø Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata,
Rasulullah ﷺ
bersabda:
«يُؤْتَى بِجَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ لَهَا
سَبْعُونَ أَلْفَ زِمَامٍ، مَعَ كُلِّ زِمَامٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ
يَجُرُّونَهَا» [صحيح مسلم]
"Pada
hari itu neraka jahanam didatangkan, ia mempunyai tujuh puluh ribu tali kekang,
setiap tali kekang terdapat tujuh puluh ribu malaikat yang akan
menyeretnya." [Shahih Muslim]
i.
Menziarahi baitul ma’mur (ka’bahnya langit).
Dari Malik bin Sha'sha'ah radhiyallahu
'anhu; Dalam hadits mi'raj Rasulullah ﷺ bersabda ketika
sampai di langit ke tujuh:
فَرُفِعَ لِي البَيْتُ المَعْمُورُ،
فَسَأَلْتُ جِبْرِيلَ، فَقَالَ: هَذَا البَيْتُ المَعْمُورُ يُصَلِّي فِيهِ كُلَّ
يَوْمٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ، إِذَا خَرَجُوا لَمْ يَعُودُوا إِلَيْهِ آخِرَ
مَا عَلَيْهِمْ [صحيح البخاري ومسلم]
“Kemudian
diperlihatkan padaku al-bait al-ma'muur, lalu aku menanyakannya kepada
Jibril dan ia menjawab: Ini adalah al-bait al-ma'muur, setiap hari 70.000
malaikat salat di dalamnya, jika mereka keluar maka tidak akan kembali lagi
kepadanya”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
j.
Senantiasa sujud di langit.
Abu
Dzar radhiyallahu
'anhu berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِنِّي أَرَى مَا لَا
تَرَوْنَ، وَأَسْمَعُ مَا لَا تَسْمَعُونَ أَطَّتِ السَّمَاءُ، وَحُقَّ لَهَا أَنْ
تَئِطَّ مَا فِيهَا مَوْضِعُ أَرْبَعِ أَصَابِعَ إِلَّا وَمَلَكٌ وَاضِعٌ
جَبْهَتَهُ سَاجِدًا لِلَّهِ» [سنن الترمذي: حسن]
"Sesungguhnya
aku melihat yang tidak kalian lihat, mendengar yang tidak kalian dengar, langit
merintih dan layak baginya merintih, tidaklah di sana ada tempat untuk empat
jari melainkan ada malaikat yang meletakkan dahinya seraya bersujud kepada
Allah”. [Sunan Tirmidziy: Hasan]
k.
Menghadiri majelis ilmu.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"
إِنَّ لِلَّهِ مَلاَئِكَةً يَطُوفُونَ فِي الطُّرُقِ يَلْتَمِسُونَ أَهْلَ
الذِّكْرِ، فَإِذَا وَجَدُوا قَوْمًا يَذْكُرُونَ اللَّهَ تَنَادَوْا: هَلُمُّوا
إِلَى حَاجَتِكُمْ " قَالَ: «فَيَحُفُّونَهُمْ بِأَجْنِحَتِهِمْ إِلَى
السَّمَاءِ الدُّنْيَا» قَالَ: " فَيَسْأَلُهُمْ رَبُّهُمْ، وَهُوَ أَعْلَمُ
مِنْهُمْ، مَا يَقُولُ عِبَادِي؟ قَالُوا: يَقُولُونَ: يُسَبِّحُونَكَ
وَيُكَبِّرُونَكَ وَيَحْمَدُونَكَ وَيُمَجِّدُونَكَ " قَالَ: "
فَيَقُولُ: هَلْ رَأَوْنِي؟ " قَالَ: " فَيَقُولُونَ: لاَ وَاللَّهِ مَا
رَأَوْكَ؟ " قَالَ: " فَيَقُولُ: وَكَيْفَ لَوْ رَأَوْنِي؟ "
قَالَ: " يَقُولُونَ: لَوْ رَأَوْكَ كَانُوا أَشَدَّ لَكَ عِبَادَةً، وَأَشَدَّ
لَكَ تَمْجِيدًا وَتَحْمِيدًا، وَأَكْثَرَ لَكَ تَسْبِيحًا " قَالَ: "
يَقُولُ: فَمَا يَسْأَلُونِي؟ " قَالَ: «يَسْأَلُونَكَ الجَنَّةَ» قَالَ:
" يَقُولُ: وَهَلْ رَأَوْهَا؟ " قَالَ: " يَقُولُونَ: لاَ
وَاللَّهِ يَا رَبِّ مَا رَأَوْهَا " قَالَ: " يَقُولُ: فَكَيْفَ لَوْ
أَنَّهُمْ رَأَوْهَا؟ " قَالَ: " يَقُولُونَ: لَوْ أَنَّهُمْ رَأَوْهَا
كَانُوا أَشَدَّ عَلَيْهَا حِرْصًا، وَأَشَدَّ لَهَا طَلَبًا، وَأَعْظَمَ فِيهَا
رَغْبَةً، قَالَ: فَمِمَّ يَتَعَوَّذُونَ؟ " قَالَ: " يَقُولُونَ: مِنَ
النَّارِ " قَالَ: " يَقُولُ: وَهَلْ رَأَوْهَا؟ " قَالَ: "
يَقُولُونَ: لاَ وَاللَّهِ يَا رَبِّ مَا رَأَوْهَا " قَالَ: " يَقُولُ:
فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْهَا؟ " قَالَ: " يَقُولُونَ: لَوْ رَأَوْهَا
كَانُوا أَشَدَّ مِنْهَا فِرَارًا، وَأَشَدَّ لَهَا مَخَافَةً " قَالَ:
" فَيَقُولُ: فَأُشْهِدُكُمْ أَنِّي قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ " قَالَ:
" يَقُولُ مَلَكٌ مِنَ المَلاَئِكَةِ: فِيهِمْ فُلاَنٌ لَيْسَ مِنْهُمْ،
إِنَّمَا جَاءَ لِحَاجَةٍ. قَالَ: هُمُ الجُلَسَاءُ لاَ يَشْقَى
بِهِمْ جَلِيسُهُمْ " [صحيح البخاري ومسلم]
"Sesungguhnya
Allah mempunyai para malaikat yang selalu berkeliling di jalan-jalan, dan
mencari-cari majelis dzikir, jika mereka mendapati suatu kaum yang berdzikir
kepada Allah mereka memanggil teman-temannya seraya berkata; 'Kemarilah
terhadap apa yang kalian cari.' Lalu mereka pun datang seraya menaungi kaum
tersebut dengan sayapnya sehingga memenuhi langit bumi. Maka Rabb mereka
bertanya padahal Dia lebih tahu dari mereka; 'Apa yang dikatakan oleh hamba-Ku?'
Para malaikat menjawab; 'Mereka mensucikan Engkau, memuji Engkau, mengagungkan
Engkau.' Allah berfirman: 'Apakah mereka melihat-Ku? ' Para malaikat menjawab;
'Tidak, demi Allah mereka tidak melihat-Mu.' Allah berfirman: 'Bagaimana
sekiranya mereka melihat-Ku?' Para malaikat menjawab; 'Sekiranya mereka dapat
melihat-Mu pasti mereka akan lebih giat lagi dalam beribadah, lebih dalam
mengagungkan dan memuji Engkau, dan lebih banyak lagi mensucikan Engkau,' Allah
berfirman: 'Lalu apa yang mereka minta?' Para malaikat menjawab; 'Mereka
meminta surga.' Allah berfirman: 'Apakah mereka telah melihatnya?' Para
malaikat menjawab; 'Belum, demi Allah mereka belum pernah melihatnya.' Allah
berfirman: 'Bagaimana sekiranya mereka telah melihatnya?' Para malaikat
menjawab; 'Jika mereka melihatnya tentu mereka akan lebih berkeinginan lagi dan
antusias serta sangat mengharap.' Allah berfirman: 'Lalu dari apakah mereka
meminta berlindung? ' Para malaikat menjawab; 'Dari api neraka.' Allah berfirman: 'Apakah mereka telah
melihatnya?' Para malaikat menjawab; 'Belum, demi Allah wahai Rabb, mereka
belum pernah melihatnya sama sekali.' Allah berfirman: 'Bagaimana jika
seandainya mereka melihatnya?' Para malaikat menjawab; 'Tentu mereka akan lari
dan lebih takut lagi.'" Beliau melanjutkan: 'Allah berfirman:
'Sesungguhnya Aku telah mempersaksikan kepada kalian bahwa Aku telah mengampuni
mereka.' Beliau melanjutkan; 'Salah satu dari malaikat berkata; 'Sesungguhnya
diantara mereka ada si fulan yang datang untuk suatu keperluan?' Allah
berfirman: 'Mereka adalah suatu kaum yang majelis mereka tidak ada
kesengsaraannya bagi temannya.' [Sahih Bukhari dan Muslim]
l.
Menyampaikan salam kepada Nabi Muhammad dari umatnya.
'Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu
'anhu berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِنَّ
لِلَّهِ مَلَائِكَةً سَيَّاحِينَ فِي الْأَرْضِ يُبَلِّغُونِي مِنْ أُمَّتِي
السَّلَامَ» [سنن النسائي: صحيح]
"Sesungguhnya
Allah memiliki para malaikat yang berkeliling di muka bumi. Mereka menyampaikan
salam kepadaku dari umatku." [Sunan An-Nasa’iy: Shahih]
m.
Mencatat amal perbuatan manusia.
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{إِذْ يَتَلَقَّى
الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ (17) مَا يَلْفِظُ
مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ} [ق: 17 - 18]
(yaitu) ketika dua malaikat
mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk
di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di
dekatnya malaikat Pengawas yang selalu hadir. [Qaaf: 16 - 19]
n.
Menjadi cobaan bagi manusia.
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ
عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَكِنَّ الشَّيَاطِينَ
كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ
بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولَا
إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ} [البقرة: 102]
Dan mereka mengikuti apa yang
dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan
bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak
mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir).
Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua
orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak
mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya
kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir".
[Al-Baqarah: 102]
o.
Menjaga kota Madinah.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«عَلَى أَنْقَابِ المَدِينَةِ مَلاَئِكَةٌ
لاَ يَدْخُلُهَا الطَّاعُونُ، وَلاَ الدَّجَّالُ» [صحيح البخاري ومسلم]
Pada setiap jalan menuju Madinah
ada malaikat (yang menjaga), ia tidak dikena wabah penyakit menular (atau
gangguan jin), dan tidak dimasuki Dajjal. [Sahih Bukhari dan Muslim]
p.
Menguji dalam kubur (Munkar dan Nakir).
Lihat: Hadits
Al-Baraa'; Ketika ajal menjemput dan pertanyaan alam kubur
q.
Menolong orang beriman.
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ
فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ
مُرْدِفِينَ} [الأنفال: 9]
(Ingatlah), ketika
kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu:
"Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu
malaikat yang datang berturut-turut". [Al-Anfaal: 9]
Ø Dari Rifa'ah bin Rafi' radiyallahu 'anhu; Jibril
mendatangi Rasulullah ﷺ dan bertanya:
"
مَا تَعُدُّونَ أَهْلَ بَدْرٍ فِيكُمْ "
"Bagaimana
kalian menganggap prajurit perang Badar pada kalian?"
Rasulullah menjawab:
مِنْ أَفْضَلِ المُسْلِمِينَ أَوْ كَلِمَةً
نَحْوَهَا
"Mereka
adalah diantara umat Islam yang terbaik".
Jibril berkata:
"
وَكَذَلِكَ مَنْ شَهِدَ بَدْرًا مِنَ المَلاَئِكَةِ " [صحيح
البخاري]
"Begitupula
dengan kami, yang mengikuti perang Badar dari kalangan Malaikat". [Sahih
Bukhari]
r.
Mendo’akan orang beriman.
Lihat: GOLONGAN
YANG DI DO'AKAN MALAIKAT
s.
Memberi syafa’at atas izin Allah.
Dari Abu Sa'id Al-Khudry radhiyallahu'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
«يَقُولُ
اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: شَفَعَتِ الْمَلاَئِكَةُ، وَشَفَعَ النَّبِيُّونَ،
وَشَفَعَ الْمُؤْمِنُونَ، وَلَمْ يَبْقَ إِلاَّ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ،
فَيَقْبِضُ قَبْضَةً مِنَ النَّارِ فَيُخْرِجُ مِنْهَا قَوْمًا لَمْ يَعْمَلُوا
خَيْرًا قَطُّ». [صحيح مسلم]
“Allah ‘azza wajalla berfirman: Para Malaikat telah
memberi syafa'at, para Nabi juga telah memberi syafa'at, dan orang-orang
beriman telah memberi syafa'at, dan tidak ada lagi yang tersisa selain Yang
Paling Pemurah. Lalu Allah mengambil segenggam orang-orang dari neraka, maka
keluarlah orang-orang yang tidak melakukan kebaikan apa pun (selain tauhid)”.
[Sahih Muslim]
Bagaimana beriman kepada malaikat.
1.
Meyakini keberadaan
mereka.
2.
Meyakini jumlah mereka
yang sangat banyak.
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{وَمَا
يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ} [المدثر: 31]
Dan tidak ada yang mengetahui bala
tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri. [Al-Muddassir: 31]
Ini juga ditunjukkan dalam hadits
Malik bin Sha’sha’ah bahwa setiapa hari 70.000 malaikat masuk baitul
ma’mur dan tidak kembali. Begitu pula hadits Abu Dzar bahwa setiap empat
jengkal di langit ada malaikat yang sujud kepada Allah.
3.
Meyakini kedudukan mereka
yang mulia di sisi Allah.
Oleh sebab itu Allah bersumpah
menyebut mereka, Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَالصَّافَّاتِ
صَفًّا (1) فَالزَّاجِرَاتِ زَجْرًا (2) فَالتَّالِيَاتِ ذِكْرًا} [الصافات: 1 - 3]
Demi (rombongan malaikat) yang berbaris bersaf-saf,
demi (rombongan) yang mencegah dengan sungguh-sungguh, demi (rombongan) yang
membacakan peringatan. [Ash-Shaffat: 1-3]
{وَالْمُرْسَلَاتِ
عُرْفًا (1) فَالْعَاصِفَاتِ عَصْفًا (2) وَالنَّاشِرَاتِ نَشْرًا (3)
فَالْفَارِقَاتِ فَرْقًا (4) فَالْمُلْقِيَاتِ ذِكْرًا} [المرسلات:
1 - 5]
Demi (malaikat-malaikat) yang diutus
untuk membawa kebaikan, dan (malaikat-malaikat) yang terbang dengan kencangnya,
dan (malaikat-malaikat) yang menyebarkan (rahmat Allah) dengan seluas-luasnya,
dan (malaikat-malaikat) yang membedakan (antara yang baik dan yang buruk)
dengan sejelas-jelasnya, dan (malaikat-malaikat) yang menyampaikan wahyu. [Al-Mursalat:
1-5]
4.
Meyakini bahwa
kedudukan mereka berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{اللَّهُ
يَصْطَفِي مِنَ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا وَمِنَ النَّاسِ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ
بَصِيرٌ} [الحج: 75]
Allah memilih para utusan(-Nya) dari
malaikat dan dari manusia. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat. [Al-Hajj: 75]
Dan tiga malaikat terbaik adalah Jibril,
Mikail, dan Israfil. Aisyah radhiyallahu'anha berkata: Jika Rasulullah ﷺ
mendirikan salat malam beliau membaca do'a iftitah:
"اللهُمَّ رَبَّ جَبْرَائِيلَ، وَمِيكَائِيلَ،
وَإِسْرَافِيلَ، فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، عَالِمَ الْغَيْبِ
وَالشَّهَادَةِ، أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ
يَخْتَلِفُونَ، اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ، إِنَّكَ
تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ" [صحيح مسلم]
“Ya Allah ... Rabb-nya
Jibril, Mikail, dan Israfil, Yang menciptakan langit dan bumi, Yang mengetahui
hal gaib dan yang terlihat, Engkau menetapkan hukum di antara hamba-bamba-Mu
tentang apa yang mereka perselisihkan, tunjukilah aku yang benar pada suatu
yang diperselisihkan dengan izin-Mu, sesungguhnya Engkau yang memberi hidayah
kepada orang yang Engkau kehendaki ke jalan yang lurus”. [Sahih Muslim]
5.
Mencintai meraka dan
tidak memusuhinya.
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{مَنْ
كَانَ عَدُوًّا لِلَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ
فَإِنَّ اللَّهَ عَدُوٌّ لِلْكَافِرِينَ} [البقرة:
98]
Barangsiapa menjadi musuh Allah,
malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya
Allah musuh bagi orang-orang kafir. [Al-Baqarah: 98]
6.
Meyakini bahwa mereka
hanya makhluk tidak menciptakan.
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{وَلَا يَأْمُرَكُمْ أَنْ
تَتَّخِذُوا الْمَلَائِكَةَ وَالنَّبِيِّينَ أَرْبَابًا أَيَأْمُرُكُمْ
بِالْكُفْرِ بَعْدَ إِذْ أَنْتُمْ مُسْلِمُونَ} [آل عمران: 80]
Dan tidak (mungkin pula
baginya) menyuruh kamu menjadikan para malaikat dan para nabi sebagai Tuhan. Apakah
(patut) dia (Nabi) menyuruh kamu menjadi kafir setelah kamu menjadi Muslim?
[Ali 'Imran: 80]
Lihat: Syarah Kitab tauhid bab (16); Minta pertolongan kepada malaikat dan jin adalah syirik
7.
Mengimani secara rinci
tentang mereka seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Sunnah.
8.
Allah ‘azza wajalla
tidak membutuhkan bantuan malaikat.
9.
Tidak mensifati mereka
kecuali apa yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits shahih.
Keutamaan beriman kepada malaikat.
Diantaranya:
a)
Meyakini keangungan sang Pencipta.
b)
Mensyukuri nikmat Allah ta'aalaa atas kelembutan dan kasih
sayangNya.
c)
Mencintai para malaikat.
Wallahu a’lam!
Referensi:
أصول الإيمان في ضوء الكتاب والسنة، إعداد نخبة من العلماء
Lihat juga: Syarah Arba’in hadits (2) Umar; Jibril bertanya tentang iman, islam, ihsan, dan kiamat - Hukum memakai nama Malaikat - Kisah, Semua malaikat berdo'a kecuali Jibril
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...