Rabu, 21 Agustus 2024

Umurmu adalah modalmu

بسم الله الرحمن الرحيم

Modal manusia di dunia adalah umurnya

Dari Abu Malik Al-Harits bin 'Ashim Al-Asy'ariy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو فَبَايِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْ مُوبِقُهَا» [صحيح مسلم]

“Setiap manusia beraktifitas di pagi hari, maka ada yang menjual (mengorbankan) dirinya, sehingga ia membebaskannya atau membinasakannya." [Shahih Muslim]

Ø  Jabir bin Abdullah radhiyallahu 'anhuma berkata: Nabi bersabda:

«النَّاسُ غَادِيَانِ: فَمُبْتَاعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا، وَبَائِعٌ نَفْسَهُ فَمُوبِقُهَا» [مسند أحمد: إسناده قوي]

“Manusia berpagi dengan dua keadaan; yaitu ia terjual dirinya kemudian ia membebaskannya atau ia menjual dirinya kemudian ia menghancurkan dirinya”. [Musnad Ahmad: Sanadnya kuat]

Ø  Al-Hasan Al-Bashriy rahimahullah berkata:

"ابنَ آدم، إنَّكَ تَغْدُو أو تَرُوْحُ فِي طَلَبِ الأرْبَاحِ، فَلْيَكُنْ هَمُّكَ نَفْسَكَ، فإنَّكَ لَنْ تَرْبَحَ مِثْلَهَا أَبَداً". [جامع العلوم والحكم]

“Wahai anak cucu Adam, sungguh engkau pergi dan kembali untuk mencari keuntungan, maka hendaklah perhatianmu terhadap dirimu, karena sungguh engkau tidak akan mendapatkan keuntungan sepertinya selama-lamanya”. [Jami’ul ulum wal hikam karya Ibnu Rajab]

Lihat: Perniagaan yang tidak merugi

Beruntunglah orang yang menjual dirinya kepada Allah ta'aalaa

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ} [التوبة: 111]

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. [At-Taubah:111]

Ø  Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«أَلَا إِنَّ سِلْعَةَ اللَّهِ غَالِيَةٌ أَلَا إِنَّ سِلْعَةَ اللَّهِ الْجَنَّةُ»

"Ketahuilah sesungguhnya barang dagangan Allah itu sangat mahal, ketahuilah sesungguhnya barang dagangan Allah itu adalah surga." [Sunan Tirmidziy: Shahih]

Merugilah orang yang menjual dirinya untuk dunia

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ فَمَا جَزَاءُ مَنْ يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنْكُمْ إِلَّا خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَى أَشَدِّ الْعَذَابِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ (85) أُولَئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالْآخِرَةِ فَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنْصَرُونَ} [البقرة: 85، 86]

Apakah kamu beriman kepada sebagian Kitab (Taurat) dan ingkar kepada sebagian (yang lain)? Maka tidak ada balasan (yang pantas) bagi orang yang berbuat demikian di antara kamu selain kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari Kiamat mereka dikembalikan kepada azab yang paling berat. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan. Mereka itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (menjual kehidupan) akhirat. Maka tidak akan diringankan azabnya dan mereka tidak akan ditolong. [Al-Baqarah: 85 - 86]

Ø  Abdullah bin Mas'ud (32H) radiyallahu 'anhu berkata:

"مَنْ أَرَاْدَ الآخِرَةَ أَضَرَّ بِالدُّنْيَا وَمَنْ أَرَاْدَ الدُّنْيَا أَضَرَّ بِالآخِرَةِ، يَا قَوْمِ فَأَضِرُّوا بِالْفَانِي لِلْبَاقِي" [مصنف ابن أبي شيبة]

“Barangsiapa yang menginginkan akhirat maka ia akan mengorbankan dunianya, dan barangsiapa yang menginginkan dunia maka ia akan mengorbankan akhiratnya. Wahai kaum, korbankanlah yang fana (dunia) untuk yang kekal (akhirat)”. [Mushannaf Ibnu Abi Syaibah]

Umur akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah ta’aalaa

Dari Abu Barzah Al-Aslamiy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ القِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ، وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ» [سنن الترمذي: صحيح]

“Kedua kaki seorang hamba tidak berajak dari tempatnya di hari kiamat sampai ia ditanya tentang umurnya yang ia habiskan dengan melakukan apa, tentang ilmunya apa yang ia amalkan, tentang hartanya dari mana ia dapat dan ia nafkahkan untuk apa, dan tentang jasadnya pada hal apa ia gunakan". [Sunan Tirmidzi: Shahih]

Lihat: Hadits Abu Barzah; 4 pertanggung-jawaban di hadapan Allah

Berapa umur mayoritas manusia?

Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata; Rasulullah bersabda:

«أَعْمَارُ أُمَّتِي مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إِلَى السَّبْعِينَ، وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ» [سنن الترمذي: حسن]

“Umur umatku antara enam puluh hingga tujuh puluh tahun, dan sedikit diantara mereka yang melebihi itu." [Sunan Tirmidziy: Hasan]

Berapa banyak dari umur kita yang harus dipertanggung-jawabkan?

Dari 'Aisyah radhiallahu 'anha; Rasulullah bersabda:

" رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلَاثَةٍ: عَنِ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ، وَعَنِ المُبْتَلَى حَتَّى يَبْرَأَ، وَعَنِ الصَّبِيِّ حَتَّى يَكْبُرَ " [سنن أبي داود: صحيح]

“Pena pencatat amal dan dosa itu diangkat dari tiga golongan; orang yang tidur hingga terbangun, orang gila hingga ia waras, dan anak kecil hingga ia balig." [Sunan Abi Daud: Shahih]

Ø  Dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu; Nabi bersabda:

" رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلَاثَةٍ: عَنِ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ، وَعَنِ الصَّبِيِّ حَتَّى يَحْتَلِمَ، وَعَنِ الْمَجْنُونِ حَتَّى يَعْقِلَ " [سنن أبي داود: صحيح]

“Pena pencatat amal dan dosa itu diangkat dari tiga golongan; orang tidur hingga ia bangun, anak kecil hingga ia bermimpi dan orang gila hingga ia berakal." [Sunan Abi Daud: Shahih]

Nb: Jika umur seseorang 60 tahun – 12 tahun (umur sebelum balig) = 48 tahun. Dan jika seseorang tidur 8 jam sehari x 365 hari (1 tahun) = 2.920 jam x 48 = 140.160 jam : 8.760 jam (1 tahun) = 16 tahun. Jadi umur yang akan dipertanggung jawabakan di hadapan Allah adalah: 48 - 16 = 32  tahun.

Lihat: Syarah Arba'in hadits (39) Ibnu 'Abbas; Allah memaafkan 3 perkara

Umur manusia begitu singkat dibandingkan waktu akhirat

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{وَإِنَّ يَوْمًا عِندَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّونَ} [الحج: 47]

Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu. [Al-Hajj: 47]

{يُدَبِّرُ الْأَمْرَ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ} [السجدة: 5]

Dia (Allah) mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu. [As-Sajdah:5]

{تَعْرُجُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ} [المعارج: 4]

Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun. [Al-Ma'aarij:4]

Ø  Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma berkata; Rasulullah pernah memegang pundakku dan bersabda:

«كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ»، وفي رواية: «وَعُدَّ نَفْسَكَ فِي أَهْلِ القُبُورِ»

“Jadilah kamu di dunia ini seakan-akan orang asing atau seorang pengembara."

Ibnu Umar juga berkata:

" إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الْمَسَاءَ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ "

'Bila kamu berada di sore hari, maka janganlah kamu menunggu datangnya waktu pagi, dan bila kamu berada di pagi hari, maka janganlah menunggu waktu sore, pergunakanlah waktu sehatmu sebelum sakitmu, dan hidupmu sebelum matimu.' [Shahih Bukhari]

Ø  Abdullah bin Mas'ud -radhiyallahu 'anhu- berkata: Rasulullah tidur di atas tikar lalu beliau bangun, tikar itu membekas di lambung beliau, kami berkata: Andai kami membuatkan hamparan lunak untuk anda!

Beliau bersabda:

«مَا لِي وَمَا لِلدُّنْيَا، مَا أَنَا فِي الدُّنْيَا إِلَّا كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا»

"Apa urusanku dengan dunia, aku di dunia tidak lain seperti pengendara yang bernaung di bawah pohon setelah itu pergi dan meninggalkannya." [Sunan Tirmidziy: Shahih]

Lihat: Syarah Arba'in hadits (40) Ibnu Umar; Hidup di dunia sebagai orang asing, cuma numpang lewat

Manfaatkan umur dengan baik

Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah bersabda kepada seseorang yang beliau nasehati:

«اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هِرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاءَكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ»

“Manfaatkanlah lima hal sebelum datang lima hal: Masa mudamu sebelum masa tuamu, kesehatanmu sebelum sakitmu, saat kayamu sebelum miskinmu, kesempatanmu sebelum kesibukanmu, dan hidupmu sebelum matimu". [Al-Mustadarak karya Al-Hakim: Shahih]

Lihat: Manfaatkan 5 hal sebelum datang 5 hal

Jangan menyia-nyiakan umur

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيهِ» [سنن ابن ماجه: صحيح]

“Diantara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak penting baginya". [Sunan Ibnu Majah: Sahih]

Lihat: Syarah Arba'in Nawawiy, hadits (12) Abu Hurairah; Meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat

Jangan sampai lalai dengan umur

Dari Ibnu Abbas radiyallahu 'anhuma; Rasulullah bersabda:

" نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُ " [صحيح البخاري]

"Ada dua nikmat yang sering dilalaikan oleh orang banyak: Kesehatan dan kesempatan". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Ø  Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata:

"ما نَدِمْتُ عَلَى شَيْءٍ نَدَمِيْ عَلى يَوْمٍ غَرَبَتْ شَمْسُهُ، نَقَصَ فيه أجَلِيْ وَلَمْ يَزِدْ فيه عَمَلِيْ" [موسوعة الدفاع عن رسول الله جمعه علي بن نايف الشحود]

"Aku tidak menyesali sesuatu seperti penyesalanku terhadap satu hari yang telah terbenam matahrinya, umurku telah berkurang tapi amalanku tidak bertambah”. [Mausu'ah Ad-Difa' 'an Rasulillah disusun oleh 'Ali bin Naif Asy-Syuhud]

Lihat: Hadits Ibnu 'Abbas; Dua nikmat yang banyak dilalaikan

Jangan sampai menyesal ketika ajal tiba

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ (9) وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ (10) وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُون} [المنافقون: 9 - 11]

Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi. Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu, sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?" Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha mengenal apa yang kamu kerjakan. [Al-Munafiquun: 9-11]

Lihat: Jangan sampai menyesal

Wallahu a’lam!

Lihat juga: Peran ilmu agama dalam membangun bangsa - Penyakit futur dan obatnya - Tanda kebahagiaan dan keberuntungan menurut Ibnu Qayyim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...