Selasa, 16 Maret 2021

Hadits Abu Barzah; 4 pertanggung-jawaban di hadapan Allah

 بسم الله الرحمن الرحيم

Dari Abu Barzah Al-Aslamiy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ القِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ، وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ» [سنن الترمذي: صحيح]

"Kedua kaki seorang hamba tidak berajak dari tempatnya di hari kiamat sampai ia ditanya tentang umurnya yang ia habiskan dengan melakukan apa, tentang ilmunya apa yang ia amalkan, tentang hartanya dari mana ia dapat dan ia nafkahkan untuk apa, dan tentang jasadnya pada hal apa ia gunakan". [Sunan Tirmidziy: Sahih]

Penjelasan singkat hadits ini:

1.      Biografi Abu Barzah Al-Aslamiy radhiyallahu 'anhu.

Namanya: Nadhlah bin ‘Ubaid bin ‘Abid. Ia ikut berperang bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sebanyak 7 peperangan diantarnya perang Khaebar dan Fathu Makkah. Beliau wafat setelah tahun 65 hijriyah di Khurasan.

2.      Semua akan kembali kepada Allah.

Allah -subhanahu wata'aalaa- berfirman:

{كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ} [الأنبياء: 35]

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. [Al-Anbiyaa': 35]

{كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ} [العنكبوت: 57]

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. [Al-'Ankabuut: 57]

{كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ} [البقرة: 28]

Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, Kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, Kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan? [Al-Baqarah: 28]

{أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ} [المؤمنون: 115]

Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?! [Al-Mu'minun: 115]

Lihat: Hadits Ibnu Umar; Hidup di dunia sebagai orang asing, cuma numpang lewat

3.      Mengimani adanya hari perhitungan.

Allah -subhanahu wata'aalaa- berfirman:

{إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ (19) الَّذِينَ يُوفُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَلَا يَنْقُضُونَ الْمِيثَاقَ (20) وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُونَ سُوءَ الْحِسَابِ} [الرعد: 19 - 21]

Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran, (yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian, Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan (mengadakan hubungan silaturahim dan tali persaudaraan), dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk. [Ar-Ra'd: 19 - 21]

{وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا نَسُوا يَوْمَ الْحِسَابِ} [ص: 26]

Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, Karena mereka melupakan hari perhitungan. [Shaad: 26]

Ø  Dari Abu Salma -radhiallahu 'anhu- mantan budak Rasulullah -shallallahu 'alaihiwasallam-; Rasulullah -shallallahu'alaihi wasallam- bersabda:

«بَخٍ بَخٍ لِخَمْسٍ مَنْ لَقِيَ اللَّهَ مُسْتَيْقِنًا بِهِنَّ دَخَلَ الْجَنَّة: يُؤْمِنُ بِاللَّهِ، وَالْيَوْمِ الْآخِر، وَبِالْجَنَّةِ وَالنَّارِ، وَالْبَعْثِ بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْحِسَابِ»

"Amboi, amboi, ada lima perkara, barangsiapa yang bertemu Allah dalam keadaan yakin terhadap kelima itu maka dia masuk surga: Beriman kepada Allah, Hari Akhir, Surga, Neraka, Hari Kebangkitan setelah kematian dan Hari perhitungan". [Musnad Ahmad: Shahih]

Ø  Dari Aisyah radhiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

«لَيْسَ أَحَدٌ يُحَاسَبُ إِلَّا هَلَكَ»

"Tidak ada seorang pun yang dihisab (diperiksa amalannya) pada hari kiamat kecuali akan binasa"

Aisyah bertanya: Ya Rasulullah, semoga Allah menjadikan aku sebagai pembelamu, bukankah Allah 'azza wa jalla telah berfirman:

{فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا} [الانشقاق: 8]

Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah. [Al-Insyiqaaq: 7-8]

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:

«ذَاكَ العَرْضُ يُعْرَضُونَ، وَمَنْ نُوقِشَ الحِسَابَ هَلَكَ» [صحيح البخاري ومسلم]

"Itu hanyalah sebatas pemaparan (tentang amalannya) yang diperlihatkan pada mereka, akan tetapi barangsiapa yang membantah perhitungan tersebut maka ia akan binasa" [Sahih Bukhari dan Muslim]

Lihat: Sudah siapkah kita mati?

4.      Pertanyaan pertama: Umur.

Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ»

"Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan waktu luang." [Shahih Bukhari]

Ø  Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada seseorang yang beliau nasehati:

«اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هِرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاءَكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ»

"Manfaatkanlah lima hal sebelum datang lima hal: Masa mudamu sebelum masa tuamu, kesehatanmu sebelum sakitmu, saat kayamu sebelum miskinmu, kesempatanmu sebelum kesibukanmu, dan hidupmu sebelum matimu". [Al-Mustadarak karya Al-Hakim: Shahih]

5.      Pertanyaan kedua: Ilmu.

Allah subhanahu wata'alaa berfirman:

{وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى (124) قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَى وَقَدْ كُنْتُ بَصِيرًا (125) قَالَ كَذَلِكَ أَتَتْكَ آيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا وَكَذَلِكَ الْيَوْمَ تُنْسَى} [طه: 124 - 126]

Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, Mengapa Engkau menghimpunkan Aku dalam keadaan buta, padahal Aku dahulunya adalah seorang yang melihat?" Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat kami, maka kamu melupakannya (meninggalkannya), dan begitu (pula) pada hari Ini kamupun dilupakan (ditinggalkan)". [Thaaha: 124 - 126]

Ø  Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

" مَرَرْتُ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي عَلَى قَوْمٍ تُقْرَضُ شِفَاهُهُمْ بِمَقَارِيضَ مِنْ نَارٍ. قُلْتُ: مَنْ هَؤُلَاءِ؟ قَالُوا: خُطَبَاءُ مِنْ أَهْلِ الدُّنْيَا مِمَّنْ كَانُوا يَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ ، وَيَنْسَوْنَ أَنْفُسَهُمْ، وَهُمْ يَتْلُونَ الْكِتَابَ، أَفَلَا يَعْقِلُونَ " [مسند أحمد: صحيح]

"Pada malam aku diangkat ke langit aku melewati suatu kaum sedang digunting bibirnya dengan gunting dari api. Aku bertanya: Siapakah mereka? Malaikat menjawab: Mereka adalah para khatib dari umatmu di dunia, mereka menyuruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang mereka melupakan diri (kewajiban) mereka sendiri, padahal mereka membaca Al-Qur'an? Maka tidakkah mereka berpikir?" [Musnad Ahmad: Sahih]

Ø  Dari Usamah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

" يُجَاءُ بِالرَّجُلِ يَوْمَ القِيَامَةِ فَيُلْقَى فِي النَّارِ، فَتَنْدَلِقُ أَقْتَابُهُ فِي النَّارِ، فَيَدُورُ كَمَا يَدُورُ الحِمَارُ بِرَحَاهُ، فَيَجْتَمِعُ أَهْلُ النَّارِ عَلَيْهِ فَيَقُولُونَ: أَيْ فُلاَنُ مَا شَأْنُكَ؟ أَلَيْسَ كُنْتَ تَأْمُرُنَا بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَانَا عَنِ المُنْكَرِ؟ قَالَ: كُنْتُ آمُرُكُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَلاَ آتِيهِ، وَأَنْهَاكُمْ عَنِ المُنْكَرِ وَآتِيهِ " [صحيح البخاري ومسلم]

Pada hari qiyamat akan dihadirkan seseorang yang kemudian dia dilempar ke dalam neraka, isi perutnya keluar dan terburai hingga dia berputar-putar bagaikan seekor keledai yang berputar-putar menarik mesin gilingnya. Maka penduduk neraka berkumpul mengelilinginya seraya berkata; "Wahai fulan, apa yang terjadi denganmu? Bukankah kamu dahulu orang yang memerintahkan kami berbuat ma'ruf dan melarang kami berbuat munkar?" Orang itu berkata; "Aku memang memerintahkan kalian agar berbuat ma'ruf tapi aku sendiri tidak melaksanakannya dan melarang kalian berbuat munkar, namun malah aku mengerjakannya". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Lihat: Mengamalkan ilmu yang dimiliki

6.      Pertanyaan ketiga: Harta.

Dari Abu Hurairah radhiyallahul 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

«مَنْ سَعَى عَلَى وَالِدَيْهِ فَفِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَمَنْ سَعَى عَلَى عِيَالِهِ فَفِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَمَنْ سَعَى مُكَاثِرًا فَفِي سَبِيلِ الطَّاغُوتِ» [المعجم الأوسط: حسنه الألباني]

"Barangsiapa yang mencari nafkah untuk kedua orang tuanya maka ia berada di jalan Allah, barangsiapa yang mencari nafkah untuk keluarganya (istri dan anak) maka ia berada di jalan Allah, dan barangsiapa yang mencari nafkah untuk memperbanyak harta maka ia berada di jalan setan dan sekutunya". [Al-Mu'jam Al-Ausath: Hasan]

Ø  Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يُبَالِي الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ أَمِنْ حَلَالٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ»

"Sungguh pasti akan datang suatu jaman pada manusia yang ketika itu seseorang tidak peduli lagi dengan cara apa ia mendapatkan harta, apakah dari yang halal ataukah haram". [Shahih Bukhari]

Lihat: Puasa melatih untuk menjauhi harta haram

7.      Pertanyaan keempat: Tubuh.

Allah -subhanahu wata'aalaa- berfirman:

{يَا أَيُّهَا الْإِنْسَانُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ الْكَرِيمِ (6) الَّذِي خَلَقَكَ فَسَوَّاكَ فَعَدَلَكَ (7) فِي أَيِّ صُورَةٍ مَا شَاءَ رَكَّبَكَ} [الانفطار: 6 - 8]

Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu. [Al-Infithaar: 6-8]

{وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ} [النحل: 78]

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. [An-Nahl: 78]

{وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ} [الأعراف: 179]

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. [Al-A'raaf:179]

{أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ} [الحج: 46]

Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada. [Al-Hajj: 46]

8.      Yang menjawab bukan mulut, tapi anggota tubuh.

Allah -subhanahu wata'aalaa- berfirman:

{حَتَّى إِذَا مَا جَاءُوهَا شَهِدَ عَلَيْهِمْ سَمْعُهُمْ وَأَبْصَارُهُمْ وَجُلُودُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (20) وَقَالُوا لِجُلُودِهِمْ لِمَ شَهِدْتُمْ عَلَيْنَا قَالُوا أَنْطَقَنَا اللَّهُ الَّذِي أَنْطَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُوَ خَلَقَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (21) وَمَا كُنْتُمْ تَسْتَتِرُونَ أَنْ يَشْهَدَ عَلَيْكُمْ سَمْعُكُمْ وَلَا أَبْصَارُكُمْ وَلَا جُلُودُكُمْ وَلَكِنْ ظَنَنْتُمْ أَنَّ اللَّهَ لَا يَعْلَمُ كَثِيرًا مِمَّا تَعْمَلُونَ} [فصلت: 20، 22]

Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang Telah mereka kerjakan. Dan mereka berkata kepada kulit mereka: "Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?" Kulit mereka menjawab: "Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali pertama dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan". Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan. [Fushilat: 20-22]

9.      Orang yang mendapat keringanan saat perhitungan.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"عُرِضَتْ عَلَيَّ الأُمَمُ، فَأَخَذَ النَّبِيُّ يَمُرُّ مَعَهُ الأُمَّةُ، وَالنَّبِيُّ يَمُرُّ مَعَهُ النَّفَرُ، وَالنَّبِيُّ يَمُرُّ مَعَهُ العَشَرَةُ، وَالنَّبِيُّ يَمُرُّ مَعَهُ الخَمْسَةُ، وَالنَّبِيُّ يَمُرُّ وَحْدَهُ، فَنَظَرْتُ فَإِذَا سَوَادٌ كَثِيرٌ، قُلْتُ: يَا جِبْرِيلُ، هَؤُلاَءِ أُمَّتِي؟ قَالَ: لاَ، وَلَكِنِ انْظُرْ إِلَى الأُفُقِ، فَنَظَرْتُ فَإِذَا سَوَادٌ كَثِيرٌ، قَالَ: هَؤُلاَءِ أُمَّتُكَ، وَهَؤُلاَءِ سَبْعُونَ أَلْفًا قُدَّامَهُمْ لاَ حِسَابَ عَلَيْهِمْ وَلاَ عَذَابَ، قُلْتُ: وَلِمَ؟ قَالَ: كَانُوا لاَ يَكْتَوُونَ، وَلاَ يَسْتَرْقُونَ، وَلاَ يَتَطَيَّرُونَ، وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ" [صحيح البخاري ومسلم]

"Diperlihatkan padaku seluruh umat, aku melihat seorang nabi lewat bersama satu umat, dan nabi lewat bersama beberapa orang, dan nabi lewat bersama sepuluh orang, dan nabi lewat bersama lima orang, dan nabi lewat bersama satu orang. Kemudian aku melihat kerumunan banyak orang dan aku bertanya: Wahai Jibril, apakah mereka itu adalah umatku? Jibril menjawab: Bukan, akan tetapi lihatlah ke ufuk! Maka aku melihat kerumunan orang yang banyak. Jibril berkata: Mereka itu adalah umatmu, dan tujuh puluh ribu dari mereka yang terdepan akan masuk surga tanpa dihisab dan disiksa! Aku bertanya: Kenapa? Jibril menjawab: Mereka tidak berobat dengan kai' (pengobatan api), tidak meminta diruqyah, tidak meyakini thiyarah (keberuntungan atau musibah karena sesuatu selain Allah), dan mereka senantiasa bertawakkal kepada Tuhan mereka". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Ø  Dari Abdullah bin 'Amr radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«يُصَاحُ بِرَجُلٍ مِنْ أُمَّتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى رُءُوسِ الْخَلائِقِ فَيُنْشَرُ لَهُ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ سِجِلا كُلُّ سِجِلٍّ مَدَّ الْبَصَرِ ثُمَّ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: هَلْ تُنْكِرُ مِنْ هَذَا شَيْئًا؟ فَيَقُولُ: لَا يَا رَبِّ! فَيَقُولُ: أَظَلَمَتْكَ كَتَبَتِي الْحَافِظُونَ؟ ثُمَّ يَقُولُ: أَلَكَ عَنْ ذَلِكَ حَسَنَةٌ؟ فَيُهَابُ الرَّجُلُ، فَيَقُولُ: لَا. فَيَقُولُ: بَلَى، إِنَّ لَكَ عِنْدَنَا حَسَنَاتٍ، وَإِنَّهُ لَا ظُلْمَ عَلَيْكَ الْيَوْمَ. فَتُخْرَجُ لَهُ بِطَاقَةٌ فِيهَا: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. قَالَ: فَيَقُولُ: يَا رَبِّ، مَا هَذِهِ الْبِطَاقَةُ مَعَ هَذِهِ السِّجِلَّاتِ؟ فَيَقُولُ: إِنَّكَ لَا تُظْلَمُ. فَتُوضَعُ السِّجِلَّاتُ فِي كِفَّةٍ وَالْبِطَاقَةُ فِي كِفَّةٍ فَطَاشَتْ السِّجِلَّاتُ وَثَقُلَتْ الْبِطَاقَةُ» [سنن ابن ماجه: صحيح]

"Seorang dari umatku dipanggil pada hari kiamat di depan semua makluk. Lalu diperlihatkan untuknya 99 buku besar berisi dosa-dosanya, setiap buku panjangnya sejauh mata memandang. Kemudian Allah 'azza wajalla berkata padanya: Apakah ada yang engkau ingkari dari buku-buku tersebut? Apakah malaikat pencatatku mendzalimu kamu? Apakah kamu punya alasan? Sang hamba menjawab: Tidak , Ya Rab. Allah bertanya lagi: Apakah kamu punya kebaikan? Sang hamba dengan rasa malu menjawab: Tidak ada ya Rab. Allah berkata: Tapi engkau punya kebaikan pada kami, dan pada hari ini kamu tidak akan didzalimi. Lalu dikeluarkan untuknya sebuah kartu berisi dua kalimat syahadat. Sang hamba bertanya: Ya Rab .. apa yang bisa diperbuat oleh kartu ini dengan buku-buku besar itu? Allah menjawab: Kamu tidak akan didzalimi. Lalu buku-buku besar itu ditaruh pada satu piring timbangan dan kartu itu di piring yang satunya lagi, tiba-tiba buku-buku besar itu terangkat dan kartu itu berat di timbangan". [Sunan Ibnu Majah: Sahih]

Ø  Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

«إِنَّ اللَّهَ يُدْنِي المُؤْمِنَ، فَيَضَعُ عَلَيْهِ كَنَفَهُ وَيَسْتُرُهُ، فَيَقُولُ: أَتَعْرِفُ ذَنْبَ كَذَا، أَتَعْرِفُ ذَنْبَ كَذَا؟ فَيَقُولُ: نَعَمْ أَيْ رَبِّ، حَتَّى إِذَا قَرَّرَهُ بِذُنُوبِهِ، وَرَأَى فِي نَفْسِهِ أَنَّهُ هَلَكَ، قَالَ: سَتَرْتُهَا عَلَيْكَ فِي الدُّنْيَا، وَأَنَا أَغْفِرُهَا لَكَ اليَوْمَ، فَيُعْطَى كِتَابَ حَسَنَاتِهِ، وَأَمَّا الكَافِرُ وَالمُنَافِقُونَ، فَيَقُولُ الأَشْهَادُ: {هَؤُلاَءِ الَّذِينَ كَذَبُوا عَلَى رَبِّهِمْ أَلاَ لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ} [هود: 18]»

Sesungguhnya Allah mendekatkan seorang mu'min (kepada-Nya di hari kiamat) lalu meletakkan tirai-Nya dan menutupinya, kemudian berkata kapadanya: “Apakah engkau mengetahui dosa ini? Apakah kau mengetahui dosa ini (yang telah engkau lakukan)?

Maka ia menjawab: Iya wahai Tuhanku!

Sampai ia mengakui segala dosanya, dan merasa pada dirinya bahwa ia akan binasa. Allah berkata kepadanya: “Aku telah menutupinya untukmu di dunia (sehingga tidak ada orang yang mengetahuinya), dan aku mengampuninya untukmu hari ini.

Kemudian diberikan padanya buku catatan kebaikannya. Adapun orang kafir dan munafiq, maka orang-orang yang menyaksikan berkata: {"Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Rabb mereka". Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim}. [Huud: 18] [Sahih Bukhari dan Muslim]

Ø  Abu Dzar radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"إِنِّي لَأَعْلَمُ آخِرَ أَهْلِ الْجَنَّةِ دُخُولًا الْجَنَّةَ، وَآخِرَ أَهْلِ النَّارِ خُرُوجًا مِنْهَا، رَجُلٌ يُؤْتَى بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، فَيُقَالُ: اعْرِضُوا عَلَيْهِ صِغَارَ ذُنُوبِهِ، وَارْفَعُوا عَنْهُ كِبَارَهَا، فَتُعْرَضُ عَلَيْهِ صِغَارُ ذُنُوبِهِ، فَيُقَالُ: عَمِلْتَ يَوْمَ كَذَا وَكَذَا كَذَا وَكَذَا، وَعَمِلْتَ يَوْمَ كَذَا وَكَذَا كَذَا وَكَذَا، فَيَقُولُ: نَعَمْ، لَا يَسْتَطِيعُ أَنْ يُنْكِرَ وَهُوَ مُشْفِقٌ مِنْ كِبَارِ ذُنُوبِهِ أَنْ تُعْرَضَ عَلَيْهِ، فَيُقَالُ لَهُ: فَإِنَّ لَكَ مَكَانَ كُلِّ سَيِّئَةٍ حَسَنَةً، فَيَقُولُ: رَبِّ، قَدْ عَمِلْتُ أَشْيَاءَ لَا أَرَاهَا هَا هُنَا "، فَلَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضَحِكَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ [صحيح مسلم]

"Sesungguhnya aku mengetahui penduduk surga yang terakhir kali masuk dan penduduk neraka yang terakhir kali keluar darinya, yaitu seorang laki-laki didatangkan pada hari kiamat (ke hadapan Rabb), lalu dikatakan kepadanya, 'Tampakkanlah kepadanya dosa-dosanya yang kecil dan hapuskan dosa-dosanya yang besar.' Lalu ditampakkanlah dosa-dosanya yang kecil. Lalu dikatakan kepadanya, 'Kamu telah melakukan demikian, demikian, dan demikian. Dan kamu telah melakukan demikian, demikian, dan demikian pada suatu hari.' Lalu dia menjawab, 'Ya.' Dia tidak bisa mengingkari, dan dia meminta belas kasihan dari dosa-dosa besarnya untuk diungkapkan atasnya. Lalu dikatakan kepadanya, 'Sesungguhnya kamu mendapatkan tempat kejelekan menjadi kebaikan.' Lalu dia berkata, 'Wahai Rabbku, sungguh aku telah melakukan sesuatu yang mana aku tidak melihatnya dalam catatan amal di sini.'

Abu Dzar berkata, 'Sungguh aku telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tertawa hingga terlihat gigi gerahamnya'." [Shahih Muslim]

Wallahu a’lam!

Lihat juga: Hadits ‘Abs Al-Gifariy; Segera mati sebelum muncul 6 perkara - Hadits Al-Baraa’; Ketika ajal menjemput dan pertanyaan alam kubur - 4 bekal menuju kehidupan kekal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...