بسم الله الرحمن الرحيم
Allah 'azza wajalla berniaga dengan
hambaNya
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ}
Sesungguhnya Allah telah membeli dari
orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.
Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh.
[At-Taubah:111]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«أَلَا إِنَّ سِلْعَةَ اللَّهِ غَالِيَةٌ أَلَا إِنَّ سِلْعَةَ
اللَّهِ الْجَنَّةُ»
“Ketahuilah sesungguhnya barang dagangan
Allah itu sangat mahal, ketahuilah sesungguhnya barang dagangan Allah itu
adalah surga." [Sunan Tirmidziy: Shahih]
Manusia menjual dirinya setiap hari
Dari Abu Malik Al-Harits bin 'Ashim Al-Asy'ariy
radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
«كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو
فَبَايِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْ مُوبِقُهَا». [صحيح
مسلم]
"Setiap manusia beraktifitas di pagi
hari, maka ada yang menjual (mengorbankan) dirinya, sehingga ia membebaskannya
atau membinasakannya." [Shahih Muslim]
Ø Jabir bin Abdullah radhiyallahu 'anhuma berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
«النَّاسُ غَادِيَانِ: فَمُبْتَاعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا، وَبَائِعٌ
نَفْسَهُ فَمُوبِقُهَا» [مسند أحمد: إسناده قوي]
“Manusia berpagi dengan dua keadaan; yaitu
ia terjual dirinya kemudian ia membebaskannya atau ia menjual dirinya kemudian
ia menghancurkan dirinya. [Musnad Ahmad: Sanadnya kuat]
Tiga perniagaan dengan Allah yang tidak akan
merugi.
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ
وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً
يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ (29) لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ
مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ} [فاطر: 29-30]
Sesungguhnya orang-orang yang selalu
membaca Kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezki
yang kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan,
mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, Agar Allah
menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari
karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.
[Faathir: 29-30]
Pertama: Membaca Al-Qur’an.
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَاتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنْ
كِتَابِ رَبِّكَ} [الكهف: 27]
Dan bacalah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu Kitab Tuhanmu
(Al-Quran). [Al-Kahfi: 27]
{اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ
الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ
الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ
يَعْلَمْ} [العلق: 1 - 5]
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha
pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya. [Al-'Alaq: 1 - 5]
Diantara
keutamaan membaca Al-Qur’an:
1. Ketenangan saat membaca Qur'an, dinaungi rahmat,
dikerumungi malaikat, dan Allah menyebut namanya.
Dari Abu Hurairah; Rasulullah sallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ
مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ
نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ
وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ» [صحيح مسلم]
“Tidaklah satu kaum berkumpul
di salah satu rumah Allah (mesjid) membaca kitabullah (Al-Qur'an) dan
mempelajarinya di antara mereka kecuali Allah menurunkan kepada mereka
ketenangan dan mereka dinaungi dengan rahmat dan malaikat mengerumungi mereka
dan Allah menyebut mereka pada siapa yang ada di sisi-Nya”. [Sahih Muslim]
2. Lebih baik dari pada dunia.
Uqbah bin 'Amir; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Siapa
diantara kalian yang suka pergi ke Buthaan atau ke Al-'Aqiiq setiap hari dan
mendapatkan dari sana dua ekor unta tanpa dosa dan tidak pula memutuskan
siraturahmi (diambil dengan halal dan suka rela)?”
Sahabat menjawab: Ya Rasulullah, kami suka
dengan itu.
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
«أَفَلَا يَغْدُو أَحَدُكُمْ إِلَى
الْمَسْجِدِ فَيَعْلَمُ، أَوْ يَقْرَأُ آيَتَيْنِ مِنْ كِتَابِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ،
خَيْرٌ لَهُ مِنْ نَاقَتَيْنِ، وَثَلَاثٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلَاثٍ، وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ
لَهُ مِنْ أَرْبَعٍ، وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ مِنَ الْإِبِلِ» [صحيح مسلم]
“Tidakkah seorang dari kalian
pergi ke mesjid dan belajar atau membaca dua ayat dari Al-Qur'an, maka itu
lebih baik baginya dari dua ekor onta, tiga ayat lebih baik dari tiga onta,
empat ayat lebih baik dari empat onta, dan semakin banyak jumlah ayatnya lebih baik dari onta sebanyak itu”.
[Sahih Muslim]
3. Bersama malaikat atau dua pahala.
Dari Aisyah; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ
الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ، وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ، وَهُوَ
عَلَيْهِ شَاقٌّ، لَهُ أَجْرَانِ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Orang yang lancar membaca
Al-Qur'an bersama para malaikat yang mulia lagi berbakti, dan yang membaca
Al-Qur'an dengan tersendat-sendat kesulitan membacanya mendapatkan dua pahala”.
[Sahih Bukhari dan Muslim]
4. Satu huruf sepuluh kebaikan.
Dari Ibnu Mas'ud; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ
اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم
حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ» [سنن الترمذي: صحيح]
“Barangsiapa yang membaca satu
huruf dari Al-Qur'an maka ia akan mendapat satu kebaikan, dan satu kebaikan
dibalas sepuluh kebaikan, aku tidak mengatakan ألم satu
huruf akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf”. [Sunan
Tirmidzi: Sahih]
5. Menemani dalam kubur, mahkota untuk kedua orang tua,
dan derajat yang tinggi di surga.
Dari Buraidah radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«إِنَّ الْقُرْآنَ يَلْقَى صَاحِبَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حِينَ
يَنْشَقُّ عَنْهُ قَبْرُهُ كَالرَّجُلِ الشَّاحِبِ. فَيَقُولُ لَهُ: هَلْ
تَعْرِفُنِي؟ فَيَقُولُ: مَا أَعْرِفُكَ فَيَقُولُ: أَنَا صَاحِبُكَ الْقُرْآنُ
الَّذِي أَظْمَأْتُكَ فِي الْهَوَاجِرِ وَأَسْهَرْتُ لَيْلَكَ، وَإِنَّ كُلَّ
تَاجِرٍ مِنْ وَرَاءِ تِجَارَتِهِ، وَإِنَّكَ الْيَوْمَ مِنْ وَرَاءِ كُلِّ
تِجَارَةٍ فَيُعْطَى الْمُلْكَ بِيَمِينِهِ، وَالْخُلْدَ بِشِمَالِهِ،
وَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ تَاجُ الْوَقَارِ، وَيُكْسَى وَالِدَاهُ حُلَّتَيْنِ لَا
يُقَوَّمُ لَهُمَا أَهْلُ الدُّنْيَا فَيَقُولَانِ: بِمَ كُسِينَا هَذَا؟
فَيُقَالُ: بِأَخْذِ وَلَدِكُمَا الْقُرْآنَ. ثُمَّ يُقَالُ لَهُ: اقْرَأْ
وَاصْعَدْ فِي دَرَجِ الْجَنَّةِ وَغُرَفِهَا، فَهُوَ فِي صُعُودٍ مَا دَامَ
يَقْرَأُ، هَذًّا كَانَ، أَوْ تَرْتِيلًا» [مسند أحمد: حسن]
"Sesungguhnya pahala Al-Qur'an mendatangi orang yang
membacanya pada hari kiamat ketika keluar dari kuburnya seperti seorang yang
berubah warna tubuhnya. Pahala Al-Qur'an berkata kepadanya: "Apakah kamu
mengenalku?" Ia menjawab: "Aku tidak mengenalmu!" Pahala
Al-Qur'an berkata: "Aku adalah bacaan Qur'an-mu yang membuatmu dahaga di
siang hari dan begadang di malam harimu, dan sesungguhnya setiap pedagang
mendapatkan hasil dagangannya, dan sesungguhnya engkau hari ini mendapatkan
hasil daganganmu". Maka ia diberi kekuasaan dengan kanannya, dan
kekekalan dengan kirinya, dan diletakkan di atas kepalanya mahkota keagungan,
dan kedua orang tuanya dipakaikan perhiasan yang tidak diketahui nilainya oleh
penduduk dunia. Maka kedua orang tuanya berkata: "Dengan amalan apa kami
dipakaikan ini?" Maka dikatakan pada keduanya: "Dengan amalan
Al-Qur'an anak kalian berdua". Kemudian dikatakan pada ahli Qur'an:
"Bacalah dan naiklah ke derajat surga dan kamar-kamarnya". Maka ia
terus naik selama ia membaca Al-Qur'an dengan cepat atau perlahan".
[Musnad Ahmad: Hasan]
6. Pembela di hari kiamat.
Dari Jabir; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
"الْقُرْآنُ شَافِعٌ مُشَفَّعٌ
ومَاحِلٌ مُصَدَّقٌ، فَمَنْ جَعَلَهُ إِمَامًا قَادَهُ إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَنْ جَعَلَهُ
خَلْفَهُ سَاقُهُ إِلَى النَّارِ" [شعب الإيمان: صحيح]
“Al-Qur'an adalah pemberi
syafa'at diterima syafa'atnya dan pembela yang dibenarkan, maka barangsiapa
yang menjadikannya sebagai imam (tuntunan) maka ia akan menuntunnya ke surga,
dan barangsiapa yang menjadikannya di belakangnya (diabaikan) maka ia akan
menggiringnya ke neraka”. [Syu'ab al-iman: Shahih]
Lihat:Keutamaan membaca Al-Qur'an
Bahaya
melalaikan Al Qur'an
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ
لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى (124) قَالَ رَبِّ
لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَى وَقَدْ كُنْتُ بَصِيرًا (125) قَالَ كَذَلِكَ أَتَتْكَ آيَاتُنَا
فَنَسِيتَهَا وَكَذَلِكَ الْيَوْمَ تُنْسَى} [طه: 124-126]
Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku,
maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan
menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. Berkatalah ia: "Ya
Tuhanku, Mengapa Engkau menghimpunkan Aku dalam keadaan buta, padahal Aku
dahulunya adalah seorang yang melihat?" Allah berfirman:
"Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat kami, maka kamu
melupakannya, dan begitu (pula) pada hari Ini kamupun dilupakan". [Thaaha: 124-126]
Kedua: Mendirikan shalat.
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي}
[طه: 14]
Dan
dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. [Thaahaa:14]
{قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ (1) الَّذِينَ هُمْ
فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ} [المؤمنون: 1، 2]
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang
beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam shalat-nya. [Al-Mu’minuun: 1-2]
Diantara keutamaan shalat:
1)
Mencegah
dari perbuatan keji dan mungkar.
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ
تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ} [العنكبوت: 45]
Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu
mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat
Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). [Al-‘Ankabuut:45]
2)
Menghapuskan
dosa dan mengangkat derajat.
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَأَقِمِ الصَّلاَةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ،
وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ إِنَّ الحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ} [هود: 114]
Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi
siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam.
Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa)
perbuatan-perbuatan yang buruk. [Huud:114]
Ø Dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
«عَلَيْكَ
بِكَثْرَةِ السُّجُودِ لِلَّهِ، فَإِنَّكَ لَا تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً، إِلَّا رَفَعَكَ
اللهُ بِهَا دَرَجَةً، وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً»
“Hendaklah engkau memperbanyak sujud kepada Allah, karena sesungguhnya
engkau tidak sujud kepada Allah satu sujud kecuali Allah mengangkatmu dengannya
satu derajat dan menghapus darimu dengannya satu dosa”. [Sahih Muslim]
3)
Saat paling
dekat dengan Allah.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
«أَقْرَبُ
مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ، وَهُوَ سَاجِدٌ، فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ» [صحيح مسلم]
“Saat
paling dekat seorang hamba dari Tuhannya adalah ketika ia sujud, maka
perbanyaklah berdo’a”. [Sahih Muslim]
4)
Pintu masuk
surga.
Dari ‘Ubadah bin Ash-Shamit radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«خَمْسُ صَلَوَاتٍ كَتَبَهُنَّ اللَّهُ
عَلَى الْعِبَادِ، فَمَنْ جَاءَ بِهِنَّ لَمْ يُضَيِّعْ مِنْهُنَّ شَيْئًا اسْتِخْفَافًا
بِحَقِّهِنَّ، كَانَ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدٌ أَنْ يُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ، وَمَنْ
لَمْ يَأْتِ بِهِنَّ فَلَيْسَ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدٌ، إِنْ شَاءَ عَذَّبَهُ، وَإِنْ
شَاءَ أَدْخَلَهُ الْجَنَّةَ» [سنن أبي داود: صححه الشيخ الألباني]
“Lima shalat, Allah
mewajibkannya kepada semua hamba, maka barangsiapa yang mendirikannya, tidak
melalaikan satupun darinya karena meremehkan haknya maka untuknya di sisi Allah
janji akan memasukkannya syurga, dan barangsiapa yang tidak mendirikannya maka
tidak ada untuknya di sisi Allah janji, jika Allah menghendaki akan
menyiksanya, dan jika Allah menghendaki Allah akan memasukkannya syurga”.
[Sunan Abu Dawud: Sahih]
Lihat: Keutamaan shalat
Ancaman bagi orang yang melalaikan shalat:
Allah
subhanahu wata’aalaa berfirman:
{فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ (4) الَّذِينَ
هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ} [الماعون: 4، 5]
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalat-nya. [Al-Maa’uun: 4-5]
Ketiga: Mengeluarkan zakat dan sedekah.
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَأَنْفِقُوا خَيْرًا لِأَنْفُسِكُمْ
وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ} [التغابن: 16]
Dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu
(dunia dan akhirat). Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya,
maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. [At-Tagaabun:16]
{الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ
سِرًّا وَعَلَانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ
عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ} [البقرة: 274]
Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam
dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat
pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak
(pula) mereka bersedih hati. [Al-Baqarah:274]
{قُلْ لِعِبَادِيَ الَّذِينَ
آمَنُوا يُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا
وَعَلَانِيَةً مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا بَيْعٌ فِيهِ وَلَا خِلَالٌ} [إبراهيم: 31]
Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah
beriman: "Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezki
yang kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum
datang hari (kiamat) yang pada bari itu tidak ada jual beli dan persahabatan. [Ibrahim:31]
Ø Abu Thalhah radhiyallahu ‘anhu mendatangi Rasululah ﷺ dan berkata: Sesungguhnya Allah telah berfirman:
{لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى
تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ} [آل عمران: 92]
"Kamu sekali-kali
tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan
sehahagian harta yang kamu cintai" [Ali Imran: 92], dan sesungguhnya
harta yang paling aku cintai adalah "baeruha'" dan aku jadikan
sedekah demi Allah mengharapkan kebaikan dan pahalanya dari Allah, terimalah
kebun itu ya Rasulullah, terserah engkau mau apakan!
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
«بَخْ، ذَلِكَ مَالٌ رَابِحٌ، ذَلِكَ
مَالٌ رَابِحٌ، قَدْ سَمِعْتُ مَا قُلْتَ فِيهَا، وَإِنِّي أَرَى أَنْ تَجْعَلَهَا
فِي الْأَقْرَبِينَ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Wah, itu adalah harta
yang beruntung, itu adalah harta yang beruntung, aku telah mendengar apa yang
kau katakan, dan aku merasa lebih baik kau bagikan kepada kerabatmu".
Maka Abu Thalhah membagikannya kepada kerabatnya
dan anak cucu pamanya (saudara bapak). [Bukhari dan Muslim]
Diantara
keutamaan zakat, infaq, dan sedekah:
- Mendapatkan jalan yang mudah dalam segala urusan.
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى (5) وَصَدَّقَ
بِالْحُسْنَى (6) فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى (7) وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَى
(8) وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى (9) فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى} [الليل: 5 - 10]
Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan
Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga), maka
kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang
yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala terbaik, maka
kelak kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. [Al-Lail: 5-10]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
"مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ
كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا، نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ
الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ، يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا
وَالْآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا، سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ،
وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ" [صحيح مسلم]
“Barangsiapa yang
menghilangkan dari seorang mu’min satu musibah dari musibah dunia maka Allah
akan menghilangkan darinya satu musibah dari musibah hari kiamta, dan
barangsiapa yang memudahkan bagi orang yang kesulitan maka Allah akan
memudahkan baginya di dunia dan akhirat, dan barangsiapa yang menutupi aib
seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat, dan Allah
senantiapa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menulong saudaranya”.
[Sahih Musim]
- Allah memberi balasan dan menggantikannya.
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَلِأَنْفُسِكُمْ
وَمَا تُنْفِقُونَ إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ
يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ} [البقرة: 272]
Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan
(di jalan Allah), maka pahalanya (kebaikannya) itu untuk kamu sendiri. Dan
janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah.
Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi
pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan). [Al-Baqarah:272]
{وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ
فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ} [سبأ: 39]
Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, Maka
Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki yang sebaik-baiknya. [Saba’:39]
Ø Rasulullah ﷺ bersabda kepada Asmaa’ bint Abi Bakr radhiyallahu ‘anhuma:
«أَنْفِقِي، وَلاَ تُحْصِي، فَيُحْصِيَ اللَّهُ عَلَيْكِ،
وَلاَ تُوعِي، فَيُوعِيَ اللَّهُ عَلَيْكِ» [صحيح البخاري
ومسلم]
“Berinfaqlah, dan jangan engkau
menghitung-hitungnya maka Allah akan menghitung-hitung rezki-Nya terhadapmu,
dan jangan engkau menyimpan-nyimpannya maka Allah akan menyimpan-nyimpan
rezki-Nya terhadapmu”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
- Melipat-gandakan pahala dan harta.
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا
فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ
تُرْجَعُونَ} [البقرة: 245]
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah,
pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan
meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. [Al-Baqarah:245]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«مَنْ تَصَدَّقَ بِعَدْلِ تَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ،
وَلاَ يَقْبَلُ اللَّهُ إِلَّا الطَّيِّبَ، وَإِنَّ اللَّهَ يَتَقَبَّلُهَا بِيَمِينِهِ،
ثُمَّ يُرَبِّيهَا لِصَاحِبِهِ، كَمَا يُرَبِّي أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ، حَتَّى تَكُونَ
مِثْلَ الجَبَلِ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Barangsiapa yang bersedekah sebanyak satu biji
kurma dari usaha yang baik, dan Allah tidak akan menerima kecuali yang baik.
Maka sesungguhnya Allah menerimanya dengan tangan kanan-Nya, kemudian
memeliharanya untuk pemiliknya (yang bersedekah) sebagaimana seseorang dari
kalian memelihara anak ternaknya, sampai sedekah tersebut menjadi seperti
gunung”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
- Mendapatkan surga.
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَالَّذِينَ صَبَرُوا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَأَقَامُوا
الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً وَيَدْرَءُونَ
بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ أُولَئِكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِ (22) جَنَّاتُ
عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ
وَذُرِّيَّاتِهِمْ} [الرعد: 22 - 23]
Dan orang-orang yang sabar karena mencari
keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang kami
berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak
kejahatan dengan kebaikan; Orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan
(yang baik), (yaitu) surga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama
dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak
cucunya. [Ar-Ra'd: 22-24]
- Menghapuskan dosa-dosa.
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِنْ
تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ
سَيِّئَاتِكُمْ} [البقرة: 271]
Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu
adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada
orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan
menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu. [Al-Baqarah:271]
- Naungan di hari kiamat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
" سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ تَعَالَى فِي
ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: ...، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا
حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ، ... " [صحيح البخاري ومسلم]
“Tujuh golongan yang diberi naungan oleh Allah ta’aalaa
di bawah naungannya pada hari tidak ada naungan kecuali naungannya: …, dan
seorang yang mengeluarkan sedekah kemudian ia merahasiakannya sampai tangan
kirinya tidak tahu apa yang disedekahkan tangan kanannya, …”. [Sahih Bukhari
dan Muslim]
- Mencegah keburukan dan meredakan murka Allah.
Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«صَنَائِعُ الْمَعْرُوفِ تَقِي مَصَارِعَ
السُّوءِ، وَصَدَقَةُ السِّرِّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ» [المعجم الكبير للطبراني: حسن]
“Perbuatan baik mencegah kejadian buruk, dan
sedekah yang dirahasiakan meredakan amarah Ar-Rabb”. [Al-Mu’jam Al-Kabiir karya
Ath-Thabaraniy: Hasan]
Lihat: Keutamaan zakat, infaq, dan sedekah
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Jangan jadi manusia merugi (surah Al-'Ashr) - Tafsir surah Ar-Rahman ayat 33; “Tidak ada yang bisa keluar dari kekuasaan Allah” - Beribadah tanpa pamrih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...