بسم الله الرحمن الرحيم
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata; Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda: "Di antara tanda baiknya Islam seseorang
adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya."
Hadits ini hasan, diriwayatkan
oleh imam Tirmidziy dan selainnya seperti ini.
Penjelasan singkat hadits ini:
1.
Biografi Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu.
Lihat di sini: Kisah Abu Hurairah dan semangkuk susu dari Nabi
2.
Anjuran untuk semangat
mencapai suatu yang bermanfaat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى
اللَّهِ مِنْ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ، وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ، احْرِصْ عَلَى مَا
يَنْفَعُكَ، وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلَا تَعْجَزْ، وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا
تَقُلْ: " لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا "، وَلَكِنْ قُلْ:
" قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ "، فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ
الشَّيْطَانِ»
'Orang mukmin yang kuat lebih
baik dan lebih dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta 'ala daripada orang
mukmin yang lemah. Pada masing-masing memang terdapat kebaikan. Capailah
dengan sungguh-sungguh apa yang berguna bagimu, mohonlah pertolongan
kepada Allah Azza wa Jalla dan janganlah kamu menjadi orang yang lemah. Apabila
kamu tertimpa suatu kemalangan, maka janganlah kamu mengatakan; 'Seandainya
tadi saya berbuat begini dan begitu, niscaya tidak akan menjadi begini dan
begitu'. Tetapi katakanlah; 'lni sudah takdir Allah dan apa yang dikehendaki-Nya
pasti akan dilaksanakan-Nya. Karena sesungguhnya ungkapan kata 'law'
(seandainya) akan membukakan jalan bagi godaan syetan.'" [Shahih Muslim]
3.
Lakukan suatu yang
bermanfaat atau diam.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ
الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ»
"Barangsiapa beriman kepada
Allah dan hari Akhir hendaknya ia berkata baik atau diam." [Shahih
Bukhari]
4.
Meninggalkan sesuatu
yang meragukan baik buruknya.
Dari Al-Hasan bin Ali radhiyallahu ‘anhuma; Rasulullah -shallallahu
'alaihi wasallam- bersabda:
«دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيبُكَ»
"Tinggalkan yang meragukanmu
kepada sesuatu yang tidak meragukanmu." [Sunan Tirmidziy: Shahih]
Lihat hadits no.11
5.
Mengisi masa lesu dan
malas dengan kebaikan.
Dari Abdullah bin 'Amr radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
" إِنَّ لِكُلِّ عَابِدٍ شِرَّةً،
وَلِكُلِّ شِرَّةٍ فَتْرَةً، فَإِمَّا إِلَى سُنَّةٍ، وَإِمَّا إِلَى بِدْعَةٍ،
فَمَنْ كَانَتْ فَتْرَتُهُ إِلَى سُنَّةٍ فَقَدِ اهْتَدَى، وَمَنْ كَانَتْ
فَتْرَتُهُ إِلَى غَيْرِ ذَلِكَ فَقَدْ هَلَكَ " [مسند أحمد: صحيح]
"Sesungguhnya setiap ahli ibadah punya waktu
semangat, dan setiap waktu semangat ada waktu malas (lemah), bisa jadi diisi
dengan amalan yang sunnah atau dengan bid'ah. Maka barangsiapa yang mengisi
waktu malasnya dengan sunnahku maka ia telah mendapat hidayah, dan barangsiapa
yang mengisi waktu malasnya dengan selain itu maka ia telah binasa".
[Musnad Ahmad: Sahih]
Lihat: Mengisi waktu luang dengan kebaikan
6.
Anjuran
berlomba-lomba dalam kebaikan.
Allah -subhanahu
wata'ala- berfirman:
{فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ} [البقرة : 148]
Maka berlomba-lombalah (dalam
membuat) kebaikan. [Al-Baqarah: 148]
Ø Dari Abu Hurairah -radhiyallahu 'anhu-;
Bahwa orang-orang fakir Muhajirin menemui Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam sambil berkata; "Orang-orang kaya telah
memborong derajat-derajat ketinggian dan kenikmatan yang abadi."
Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bertanya: "Maksud kalian?"
Mereka menjawab:
"Orang-orang kaya shalat sebagaimana kami shalat, dan mereka berpuasa
sebagaimana kami berpuasa, namun mereka bersedekah dan kami tidak bisa
melakukannya, mereka bisa membebaskan tawanan dan kami tidak bisa
melakukannya."
Maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«أَفَلَا أُعَلِّمُكُمْ شَيْئًا تُدْرِكُونَ
بِهِ مَنْ سَبَقَكُمْ وَتَسْبِقُونَ بِهِ مَنْ بَعْدَكُمْ وَلَا يَكُونُ أَحَدٌ
أَفْضَلَ مِنْكُمْ إِلَّا مَنْ صَنَعَ مِثْلَ مَا صَنَعْتُمْ؟»
"Maukah aku ajarkan kepada
kalian sesuatu yang karenanya kalian bisa menyusul orang-orang yang mendahului
kebaikan kalian, dan kalian bisa mendahului kebaikan orang-orang sesudah
kalian, dan tak seorang pun lebih utama daripada kalian selain yang berbuat
seperti yang kalian lakukan?"
Mereka menjawab; "Tentu,
wahai Rasulullah?"
Beliau bersabda:
«تُسَبِّحُونَ وَتُكَبِّرُونَ وَتَحْمَدُونَ
دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ مَرَّةً»
"Kalian bertasbih,
bertakbir, dan bertahmid setiap habis shalat sebanyak tiga puluh tiga
kali."
Tidak lama kemudian para fuqara'
Muhajirin kembali ke Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan
berkata; "Ternyata teman-teman kami yang banyak harta telah mendengar yang
kami kerjakan, lalu mereka mengerjakan seperti itu!"
Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِهِ مَنْ
يَشَاءُ»
"Itu adalah keutamaan Allah
yang diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya!" [Shahih Muslim]
Lihat: Berlomba-lomba dalam kebaikan
7.
Senantiasa memberi
manfaat adalah sifat muslim sejati.
Abdullah
bin Umar radhiallahu
'anhuma berkata: "Ketika kami sedang duduk di sisi Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, lalu didatangkan bagian dalam pucuk pohon kurma (berwarna
putih dan lembut dimakan dengan
madu). Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam lalu bersabda:
«إِنَّ
مِنَ الشَّجَرِ لَمَا بَرَكَتُهُ كَبَرَكَةِ المُسْلِمِ»
"Sesungguhnya di
antara pepohonan itu ada satu jenis pohon yang keberkahannya seperti seorang
Muslim."
Lalu
aku mempunyai perkiraan bahwa pohon itu adalah pohon kurma, aku berkeinginan
menjawab; 'Wahai Rasulullah, itu adalah pohon kurma', namun aku melihat bahwa
di antara sepuluh orang yang ada aku adalah yang paling muda. Maka aku pun
diam. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kemudian menjawab pertanyaannya:
«هِيَ
النَّخْلَةُ» [صحيح
البخاري]
" Yaitu pohon kurma." [Shahih Bukhari]
Ø Dari Abu Musa
Al-Asy'ariy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
«عَلَى
كُلِّ مُسْلِمٍ صَدَقَةٌ» قَالُوا: فَإِنْ لَمْ يَجِدْ؟ قَالَ: «فَيَعْمَلُ
بِيَدَيْهِ فَيَنْفَعُ نَفْسَهُ وَيَتَصَدَّقُ» قَالُوا: فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ
أَوْ لَمْ يَفْعَلْ؟ قَالَ: «فَيُعِينُ ذَا الحَاجَةِ المَلْهُوفَ» قَالُوا:
فَإِنْ لَمْ يَفْعَلْ؟ قَالَ: «فَيَأْمُرُ بِالخَيْرِ» أَوْ قَالَ:
«بِالْمَعْرُوفِ» قَالَ: فَإِنْ لَمْ يَفْعَلْ؟ قَالَ: «فَيُمْسِكُ عَنِ الشَّرِّ
فَإِنَّهُ لَهُ صَدَقَةٌ» [صحيح
البخاري ومسلم]
"Wajib
bagi setiap muslim untuk bersedekah."
Para
sahabat bertanya; "Bagaimana jika ia tidak mendapatkannya? '
Beliau
bersabda: 'Berusaha dengan tangannya, sehingga ia bisa memberi manfaat untuk
dirinya dan bersedekah.'
Mereka
bertanya; 'Bagaimana jika ia tidak bisa melakukannya? '
Beliau
bersabda: 'Menolong orang yang sangat memerlukan bantuan.'
Mereka
bertanya; 'Bagaimana jika ia tidak bisa melakukannya? '
Beliau
bersabda: 'Menyuruh untuk melakukan kebaikan’, atau bersabda; ‘Menyuruh
melakukan yang baik'
Dia
berkata; 'Bagaimana jika ia tidak dapat melakukannya? '
Beliau
bersabda: 'Menahan diri dari kejahatan, karena itu adalah sedekah baginya.'
[Shahih Bukhari dan Muslim]
Lihat:
Kitab Ilmu Shahih Bukhari bab 4 dan 5; Hadits Ibnu Umar
"Perumpamaan pohon kurma"
8.
Kualitas Islam seseorang
bertingkat-tingkat.
Abu Musa radhiyallahu ‘anhu berkata: 'Wahai
Rasulullah, Islam manakah yang paling utama?"
Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menjawab:
«مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ
وَيَدِهِ»
"Siapa yang Kaum Muslimin
selamat dari lisan dan tangannya". [Shahih Bukhari]
Ø Dari Abdullah bin 'Amru radhiyallahu ‘anhuma; Ada seseorang yang bertanya kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam; "Islam manakah yang paling
baik?"
Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam menjawab:
«تُطْعِمُ الطَّعَامَ، وَتَقْرَأُ السَّلَامَ عَلَى مَنْ
عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ»
"Kamu memberi makan,
mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak kamu kenal".
[Shahih Bukhari dan Muslim]
9.
Keutamaan sifat zuduh
dan wara’.
Zuhud adalah meninggalkan
suatu yang tidak bermanfaat di akhirat, sedangkan wara' adalah meninggalkan
suatu yang membahayakan di akhirat. [Syarah Sahih Bukhari karya Syekh Ibnu
Utsaimin rahimahullah 2/24]
Dari Abu Al-‘Abbas Sahl
bin Sa’d As-Sa’idiy radhiyallahu ‘anhuma berkata: "Seorang
laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya
berkata, "Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku suatu amalan yang jika
aku kerjakan maka Allah dan seluruh manusia akan mencintaiku."
Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
«ازْهَدْ فِي الدُّنْيَا يُحِبَّكَ اللَّهُ،
وَازْهَدْ فِيمَا فِي أَيْدِي النَّاسِ يُحِبُّكَ النَّاسُ»
"Berlakulah zuhud dalam
urusan dunia niscaya kamu akan dicintai Allah, dan zuhudlah kamu terhadap apa
yang dimiliki orang lain niscaya kamu akan dicintai orang-orang." [Sunan Ibnu Majah: Shahih]
Ø Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«خَيْرُ دِينِكِمُ الْوَرَعُ» [مسند البزار: صححه الألباني]
“Keutamaan ilmu lebih
saya sukai daripada keutamaan ibadah, dan sebaik-baik agama (amalan) kalian
adalah sifat wara'”. [Musnad Al-Bazzaar: Sahih]
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Syarah Arba’in hadits (11) Al-Hasan bin Ali; Meninggalkan perkara yang meragukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...