بسم الله الرحمن الرحيم
Imam Bukhari -rahimahullah- berkata:
بَابٌ: الدِّينُ يُسْرٌ
“Bab: Agama itu mudah”
Dalam bab ini imam Bukhari menjelasakan
bahwa agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam
adalah agama yang mudah, tidak ada kesulitan di dalamnya. Dan beliau
menyebutkan dua hadits dalam bab ini, satunya disebutkan secara mu’allaq
dan satu lagi disebutkan secara muttasil dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu.
A. Hadits
pertama.
Imam Bukhari -rahimahullah- berkata:
وَقَوْلُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَحَبُّ الدِّينِ إِلَى اللَّهِ الحَنِيفِيَّةُ السَّمْحَةُ»
“Dan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam: Agama yang paling dicintai oleh Allah adalah agama yang lurus lagi
toleran/mudah”
Takhrij
hadits ini:
Hadits ini diriwayatkan dengan sanad yang
utuh oleh imam Bukhari dalam kitab “Al-Adabul Mufrad” no.287, dan
imam Ahmad dalam “Al-Musnad” (4/16) no.2107;
عَنْ مُحَمَّدِ
بْنِ إِسْحَاقَ، عَنْ دَاوُدَ بْنِ حُصَيْنٍ،
عَنْ عِكْرِمَةَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيُّ الْأَدْيَانِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ؟
قَالَ: «الْحَنِيفِيَّةُ السَّمْحَةُ»
Dari Muhammad bin
Ishaq, dari Daud bin Al-Hushain, dari
Ikrimah dari Ibnu 'Abbas, ia berkata; Ditanyakan kepada Rasulullah ﷺ, "Agama manakah yang paling dicintai
oleh Allah?" Maka beliau bersabda, "Al-Hanifiyyah As-Samhah (yang
lurus lagi toleran/mudah)"
Sanad hadits ini lemah dengan dua cacat:
a) Muhammad
bin Ishaq bin Yasar[1] seorang yang mudallis (sering
menggugurkan gurunya dalam sanad) dan tidak meriwayatkan dengan lafadz yang
jelas kalau ia menerima hadits ini langsung dari gurunya.
b) Daud
bin Hushain, Abu Sulaiman Al-Madaniy[2], ia seorang yang tsiqah namun
banyak meriwayatkan hadits yang dingkari.
Namun hadits ini punya beberapa penguat, diantaranya:
1)
Hadits Aisyah radhiyallahu ‘anha;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam suatu hari bersabda:
" إِنِّي أُرْسِلْتُ بِحَنِيفِيَّةٍ
سَمْحَةٍ " [مسند أحمد: سنده حسن]
" Sesungguhnya aku diutus dengan agama
yang lurus dan ringan". [Musnad Ahmad: Sanadnya Hasan]
2)
Dari Ubay bin Ka'ab radhiyallahu
‘anhu; Bahwa Rasulullah ﷺ
bersabda kepadanya:
«إِنَّ
اللَّهَ أَمَرَنِي أَنْ أَقْرَأَ عَلَيْكَ القُرْآنَ»، فَقَرَأَ عَلَيْهِ {لَمْ
يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا} [البينة: 1] وَقَرَأَ
فِيهَا: «إِنَّ ذَاتَ الدِّينِ عِنْدَ اللَّهِ الحَنِيفِيَّةُ المُسْلِمَةُ لَا
اليَهُودِيَّةُ وَلَا النَّصْرَانِيَّةُ وَلَا المَجُوسِيَّةُ، مَنْ يَعْمَلْ
خَيْرًا فَلَنْ يُكْفَرَهُ» [سنن الترمذي: صحيح]
"Sesungguhnya
Allah memerintahkanku untuk membacakan (ayat Al-Qur'an) kepadamu."
Kemudian beliau membaca, {Tidaklah orang-orang kafir …} [Al-Bayyinah;
1], beliau juga membaca; “Sesungguhnya agama (yang benar) di sisi Allah adalah hanifiyah
muslimah (agama yang lurus lagi selamat) tidak agama Yahudi, tidak Nasrani,
dan tidak pula Majusi, barangsiapa berbuat baik, maka sekali-kali mereka tidak
dihalangi (menenerima pahala) nya”. [Sunan Tirmidziy: Shahih]
3)
Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu berkata;
خَرَجْنَا
مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَرِيَّةٍ مِنْ
سَرَايَاهُ قَالَ: فَمَرَّ رَجُلٌ بِغَارٍ فِيهِ شَيْءٌ مِنْ مَاءٍ قَالَ:
فَحَدَّثَ نَفْسَهُ بِأَنْ يُقِيمَ فِي ذَلِكَ الْغَارِ فَيَقُوتُهُ مَا كَانَ
فِيهِ مِنْ مَاءٍ وَيُصِيبُ مَا حَوْلَهُ مِنَ الْبَقْلِ، وَيَتَخَلَّى مِنَ
الدُّنْيَا، ثُمَّ قَالَ: لَوْ أَنِّي أَتَيْتُ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لَهُ فَإِنْ أَذِنَ لِي فَعَلْتُ، وَإِلَّا
لَمْ أَفْعَلْ. فَأَتَاهُ فَقَالَ: يَا نَبِيَّ اللَّهِ، إِنِّي مَرَرْتُ بِغَارٍ
فِيهِ مَا يَقُوتُنِي مِنَ الْمَاءِ وَالْبَقْلِ، فَحَدَّثَتْنِي نَفْسِي بِأَنْ
أُقِيمَ فِيهِ وَأَتَخَلَّى مِنَ الدُّنْيَا. قَالَ: فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنِّي لَمْ أُبْعَثْ بِالْيَهُودِيَّةِ وَلَا بِالنَّصْرَانِيَّةِ،
وَلَكِنِّي بُعِثْتُ بِالْحَنِيفِيَّةِ السَّمْحَةِ، وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ
بِيَدِهِ لَغَدْوَةٌ أَوْ رَوْحَةٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا
وَمَا فِيهَا، وَلَمُقَامُ أَحَدِكُمْ فِي الصَّفِّ خَيْرٌ مِنْ صَلَاتِهِ
سِتِّينَ سَنَةً» [مسند أحمد: إسناده ضعيف]
Kami pergi bersama Rasulullah ﷺ
dalam salah satu ekspedisi militer beliau. Kemudian seseorang melintasi suatu
gua yang ada sedikit airnya. Orang itu berbicara dalam dirinya untuk tinggal di
dalam gua itu dengan mengonsumsi air yang ada, sayur-sayuran yang ada
disekitarnya dan meninggalkan keduniaan. Selanjutnya ia berkata; Andai saja aku
mendatangi Nabi ﷺ lalu aku utarakan hal itu
pada beliau, bila beliau mengizinkannya akan aku lakukan dan bila tidak, tidak
akan aku lakukan. Ia mendatangi Nabi ﷺ
lalu berkata; Wahai nabi Allah! Aku melewati sebuah gua di dalamnya ada yang
bisa aku konsumsi seperti air dan sayur-sayuran kemudian hatiku berkata untuk
tinggal di sana dan meninggalkan keduniaan. Nabi ﷺ bersabda, "Aku tidak diutus dengan membawa keyahudian dan
kenasranian tapi aku diutus dengan membawa ketauhidan yang longgar. Demi Dzat
yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, sungguh pagi atau sore hari jihad di
jalan Allah lebih baik dari dunia seisinya, dan sungguh berdirinya salah seorang
dari kalian dalam barisan perang lebih baik dari shalat selama enam puluh
tahun." [Musnad Ahmad: Sanadnya lemah]
Penjelasan singkat
hadits ini:
1.
Yang
dimaksud dengan “agama yang paling dicintai”:
Pertama: Amalan agama yang paling dicintai
oleh Allah adalah yang mudah.
Dari seorang Badui -radhiyallahu
'anhu- yang mendengar dari Rasulullah ﷺ
bersabda:
«إِنَّ خَيْرَ دِينِكُمْ أَيْسَرُهُ، إِنَّ
خَيْرَ دِينِكُمْ أَيْسَرُهُ» [مسند أحمد: حسن]
“Sebaik-baik perkara agama kalian adalah
yang paling mudah urusannya, sungguh sebaik-baik perkara agama kalian adalah
yang paling mudah urusannya" [Musnad Ahmad: Hasan]
Ø Aisyah radhiyallahu 'anha berkata:
«مَا خُيِّرَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ
أَمْرَيْنِ، أَحَدُهُمَا أَيْسَرُ مِنَ الْآخَرِ، إِلَّا اخْتَارَ أَيْسَرَهُمَا،
مَا لَمْ يَكُنْ إِثْمًا، فَإِنْ كَانَ إِثْمًا، كَانَ أَبْعَدَ النَّاسِ مِنْهُ» [صحيح
البخاري ومسلم]
“Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
tidak disuruh memilih antara dua hal, salah satunya lebih mudah dari yang
lainnya, kecuali beliau memilih yang paling mudah dari keduanya, selama itu
bukan dosa, tapi kalau yang lebih mudah itu dosa maka beliau adalah orang yang
paling penjauhinya". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Kedua: Agama yang paling dicintai
dibandingkan dengan agama-agama terdahulu adalah agama Islam yang penuh dengan
kemudahan.
Allah subhanahu wa ta'aalaa
berfirman:
{يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا
يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ} [البقرة: 185]
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan
tidak menghendaki kesukaran bagimu. [Al-Baqarah:185]
{وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ
وَالْأَغْلَالَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ} [الأعراف: 157]
Dan membuang dari mereka (umat Islam)
beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka (umat terdahulu).
[Al-A'raaf:157]
{رَبَّنَا
وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ
قَبْلِنَا} [البقرة: 286] " قَالَ: نَعَمْ "
"Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana
Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami". [Al-Baqarah:286]
Allah subhanahu wa ta'aalaa menjawab: “Iya aku kabulkan”. [Shahih
Muslim]
Ø Dari Mihjan bin Al-`Adra' radhiyallahu 'anhu;
Nabiyullah ﷺ bersabda:
«إِنَّكُمْ أُمَّةٌ أُرِيدَ بِكُمُ
الْيُسْرُ» [مسند أحمد: حسن لغيره]
"Sungguh
kalian adalah umat yang dikehendaki mendapatkan keringanan." [Musnad
Ahmad: Hasan ligairih]
Lihat: Keistimewaan umat Islam
2.
Agama
Al-Hanifiyah adalah agama Nabi Ibrahim ‘alaihissalam.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{قُلْ صَدَقَ
اللَّهُ فَاتَّبِعُوا مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ
الْمُشْرِكِينَ} [آل عمران: 95]
Katakanlah: "Benarlah (apa yang
difirmankan) Allah". Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan bukanlah
dia termasuk orang-orang yang musyrik. [Ali ‘Imran: 95]
3. Agama
hanif adalah agama yang mentauhidkan Allah dan jauh dari segala kesyirikan.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{قُلْ إِنَّنِي هَدَانِي رَبِّي إِلَى
صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ دِينًا قِيَمًا مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ
مِنَ الْمُشْرِكِينَ} [الأنعام: 161]
Katakanlah: "Sesungguhnya aku telah
ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar, agama
Ibrahim yang lurus, dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang
musyrik". [Al-An’am: 161]
4. Agama
yang terbaik adalah agama yang hanif.
Allah subhanahu wata’aalaa
berfirman:
{وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِمَّنْ أَسْلَمَ
وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَاتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا} [النساء:
125]
Dan siapakah yang lebih baik agamanya
dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun
mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus?
[An-Nisaa’: 125]
Lihat: Mengenal agama yang hanif
B. Hadits
kedua; Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
Imam Bukhari -rahimahullah- berkata:
39 - حَدَّثَنَا عَبْدُ
السَّلاَمِ بْنُ مُطَهَّرٍ [البصري]، قَالَ: حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ عَلِيٍّ
[المقدَّمي]، عَنْ مَعْنِ بْنِ مُحَمَّدٍ الغِفَارِيِّ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي
سَعِيدٍ المَقْبُرِيِّ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ، وَلَنْ يُشَادَّ الدِّينَ
أَحَدٌ إِلَّا غَلَبَهُ، فَسَدِّدُوا وَقَارِبُوا، وَأَبْشِرُوا، وَاسْتَعِينُوا
بِالْغَدْوَةِ وَالرَّوْحَةِ وَشَيْءٍ مِنَ الدُّلْجَةِ»
Telah menceritakan kepada kami Abdus Salam
bin Muthahhar [Al-Bashriy], ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Umar bin
Ali [Al-Muqaddamiy], dari Ma'an bin Muhammad Al-Ghifariy, dari Sa'id bin Abu
Sa'id Al-Maqburiy, dari Abu Hurairah; Bahwa Nabi ﷺ bersabda, "Sesungguhnya agama itu mudah, dan tidaklah
seseorang mempersulit agama kecuali dia akan dikalahkan (semakin berat dan
sulit). Maka berlakulah lurus kalian, mendekatlah (kepada yang benar), dan
berilah kabar gembira, dan minta tolonglah dengan Al-Ghadwah (berangkat di awal
pagi) dan Ar-Rauhah (berangkat setelah Dzuhur) dan sesuatu dari Ad-Duljah (berangkat
di waktu malam) ".
Penjelasan singkat
hadits ini:
1)
Biografi Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
Lihat: Abu Hurairah dan keistimewaannya
2)
Agama Islam adalah agama yang mudah jika diamalkan dengan
benar.
Urwah Al-Fuqaimiy radhiyallahu ‘anhu berkata:
كُنَّا نَنْتَظِرُ النَّبِيَّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَخَرَجَ رَجِلًا يَقْطُرُ رَأْسُهُ، مِنْ وُضُوءٍ أَوْ
غُسْلٍ، فَصَلَّى، فَلَمَّا قَضَى الصَّلَاةَ، جَعَلَ النَّاسُ يَسْأَلُونَهُ، يَا
رَسُولَ اللَّهِ، أَعَلَيْنَا حَرَجٌ فِي كَذَا؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا، أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّ دِينَ اللَّهِ فِي
يُسْرٍ»، ثَلَاثًا يَقُولُهَا [مسند أحمد: حسن]
"Kami tengah menunggu Nabi ﷺ, tiba-tiba keluarlah seorang lelaki yang
kepalanya basah karena berwudhu atau mandi, lalu dia shalat, seusai shalat
orang-orang bertanya tentang dia, "Wahai Rasulullah, apakah ada dosa bagi
kami dalam hal ini?" Rasulullah ﷺ
menjawab, "Tidak, wahai sekalian manusia, sesungguhnya agama Allah 'Azza
wa Jalla itu mudah." Beliau mengatakannya hingga tiga kali. [Musnad
Ahmad: Hasan]
Ø Abu Barzah Al-Aslamiy radhiyallahu 'anhu berkata:
«َإِنِّي غَزَوْتُ
مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سِتَّ غَزَوَاتٍ أَوْ سَبْعَ
غَزَوَاتٍ وَثَمَانِيَ، وَشَهِدْتُ تَيْسِيرَهُ» [صحيح البخاري]
"Sesungguhnya aku telah ikut bersama
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam tujuh atau delapan kali
pertempuran dan aku menyaksikan kemudahan yang diberikannya." [Sahih
Bukhari]
Lihat: Keistimewaan agama Islam
3)
Larangan sikap berlebihan dalam
beragama.
Dari Buraidah Al-Aslamiy radhiyallahu
'anhu; Nabi ﷺ bersabda:
«عَلَيْكُمْ هَدْيًا قَاصِدًا، عَلَيْكُمْ هَدْيًا قَاصِدًا،
عَلَيْكُمْ هَدْيًا قَاصِدًا؛ فَإِنَّهُ مَنْ يُشَادَّ هَذَا الدِّينَ يَغْلِبْهُ»
[مسند أحمد: صحيح]
“Pegangteguhlah petunjuk agama dengan
tenang dan bersahaja, Pegangteguhlah petunjuk agama dengan tenang dan
bersahaja, Pegangteguhlah petunjuk agama dengan tenang dan bersahaja, sebab
barangsiapa yang memperberat diri dalam agama ini pasti akan dikalahkan olehnya."
[Musnad Ahmad: Shahih]
Ø Dari Ibnu Al-Adra' radhiyallahu 'anhu; Nabi ﷺ bersabda:
«إِنَّكُمْ لَنْ تَنَالُوا هَذَا الْأَمْرَ بِالْمُغَالَبَةِ» [مسند
أحمد: حسنه الألباني]
"
Kalian tidak akan meraih Islam ini dengan cara memaksakan
diri." [Musnad Ahmad: Hasan]
4)
Perintah menjalankan agama dengan
sempurna atau mendekati kesempurnaan.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«لَنْ يُنَجِّيَ أَحَدًا مِنْكُمْ عَمَلُهُ»
قَالُوا: وَلاَ أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: «وَلاَ أَنَا، إِلَّا أَنْ
يَتَغَمَّدَنِي اللَّهُ بِرَحْمَةٍ، سَدِّدُوا وَقَارِبُوا، وَاغْدُوا وَرُوحُوا،
وَشَيْءٌ مِنَ الدُّلْجَةِ، وَالقَصْدَ القَصْدَ تَبْلُغُوا» [صحيح
البخاري ومسلم]
"Salah seorang dari kalian
tidak akan dapat diselamatkan oleh amalnya, " maka para sahabat bertanya;
'Tidak juga dengan engkau wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab: 'Tidak juga
saya, hanya saja Allah telah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku. Maka beramallah
kalian dengan sempurna dan berusahalah mendekati kesempurnaan (dlm beramal),
bepergianlah di pagi hari dan di sore hari, dan di sebagian waktu malam,
beramallah sesuai kemampuan maka kalian akan sampai." [Shahih Bukhari dan
Muslim]
5)
Anjuran memberi kabar gembira dalam
agama.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu
'anhu; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«يَسِّرُوا وَلاَ تُعَسِّرُوا، وَبَشِّرُوا، وَلاَ تُنَفِّرُوا» [صحيح
البخاري]
"Berilah kemudahan dan jangan
mempersulit, berilah kabar gembira dan jangan membuat orang lari menjauh".
[Shahih Bukhari]
Ø Dari Abu Musa Al-Asy'ariy radhiyallahu 'anhu; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam mengutus Mu'adz dan Abu Musa ke negeri
Yaman dan Beliau berpesan:
«يَسِّرَا وَلاَ تُعَسِّرَا، وَبَشِّرَا وَلاَ تُنَفِّرَا،
وَتَطَاوَعَا وَلاَ تَخْتَلِفَا»
"Mudahkanlah (urusan) dan
jangan dipersulit. Berilah kabar gembira dan jangan membuat orang lari (tidak
tertarik) dan bekerja-samalah kalian berdua dan jangan berselisih".
[Shahih Bukhari dan Muslim]
6)
Memilih waktu terbaik untuk beribadah agar lebih mudah.
Dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«الغَنِيمَةُ البَارِدَةُ الصَّوْمُ فِي الشِّتَاءِ» [سنن
الترمذي: صححه الألباني]
“Harta rampasan perang (ganimah) yang mudah
didapatkan adalah berpuasa di musim dingin". [Sunan Tirmidzi: Sahih]
Lihat: Keringanan syari'at Islam dalam puasa
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Kitab Iman bab 26, 27, 28, dan 29; Beberapa perkara iman
[1]
) Lihat biografi " Muhammad bin Ishaq bin Yasar
" dalam kitab: Adh-Dhu'afaa'
Al-Kabiir karya Al-'Uqaily 4/23, Al-Jarh wa At-Ta'diil karya Ibnu Abi Hatim 7/191,
Al-Kaamil karya Ibnu 'Adiy 7/254, Adh-Dhu'afaa' karya Ibnu Al-Jauziy 3/41,
Tahdziib Al-Kamaal karya Al-Mizziy 24/405, Miizaan Al-I'tidaal karya
Adz-Dzahabiy 3/468, Thabaqat Al-Mudallisin karya Ibnu Hajar hal.51, Taqriib
At-Tahdziib karya Ibnu Hajar hal.467.
[2]
Lihat biografi " Daud
bin Al-Hushain " dalam kitab: Adh-Dhu'afaa'
Ash-Shagiir karya Al-Bukhariy hal.16, Adh-Dhu'afaa' Al-Kabiir 2/35,
Al-Jarh wa At-Ta'diil 3/408, Al-Kaamil 3/560,
Adh-Dhu'afaa' karya Ibnu Al-Jauziy 1/260, Tahdziib Al-Kamaal 8/379,
Miizaan Al-I'tidaal 2/5, Taqriib At-Tahdziib hal.198.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...