بسم الله الرحمن الرحيم
Biografi singkat sahabat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu dan beberapa keistimewaannya:
Nama:
Namanya diperselisihkan oleh para ulama, yang paling masyhur adalah
Abdurrahman bin Shakhr Ad-Dausy Al-Yamaniy radhiyallahu ‘anhu.
Sebelum masuk Islam ia bernama Abdusysyams.
Kuniahnya:
Beliau diberi kuniah “Abu Hurairah” atau “Abu Hirr” karena memiliki
hirrah (kucing) yang sering bersamanya.
Ibunya:
Umaimah binti Shufaih bin Al-Harits radhiyallahu
‘anha, ada yang mengatakan: Maimunah binti Shubaih.
Nasabnya:
Beliau berasal dari kabilah Daus bin ‘Udtsaan di
Yaman, dan Abu Hurairah seorang yang sangat mulia di antara mereka.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bertanya kepadaku:
«مِمَّنْ أَنْتَ»؟
“Orang dari mana kamu”?
Aku menjawab: Dari kabilah Daus.
Rasulullah bersabda:
«مَا كُنْتُ أَرَى أَنَّ فِي دَوْسٍ أَحَدًا فِيهِ
خَيْرٌ» [سنن الترمذي:
صحيح]
“Aku tidak pernah menyangka bahwasanya pada kabilah Daus
ada seroang yang baik di sana”. [Sunan Tirmidziy]
Rasulullah telah mendo’akan hidayah untuk kaum
kabilah Daus:
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Ath-Thufail
bin ‘Amr mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya kabilah Daus telah durhaka dan enggang
menerima Islam, maka berdo’alah atas mereka (untuk kebinasaan).
Maka orang-orang menyangka bahwa Rasulullah akan
berdo’a atas mereka, kemudian beliau berdo’a:
«اللَّهُمَّ اهْدِ دَوْسًا وَأْتِ بِهِمْ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Ya Allah, berilah hidayah kepada kabilah Daus
dan datangkanlah mereka (kepadaku)”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Asalnya:
Beliau dari Yaman, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam memuji penduduknya dan mendo'akan berkah untuknya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
«أَتَاكُمْ أَهْلُ اليَمَنِ، هُمْ أَرَقُّ أَفْئِدَةً
وَأَلْيَنُ قُلُوبًا، الإِيمَانُ يَمَانٍ وَالحِكْمَةُ يَمَانِيَةٌ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Telah datang kepada kalian penduduk Yaman,
mereka adalah yang paling peka perasaannya dan paling lembut hatinya, keimanan
itu adalah Yaman, dan hikmah itu adalah Yamani”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu
'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a:
«اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا، وَفِي
يَمَنِنَا»
"Ya Allah berkahilah untuk kami pada
negeri Syam kami dan pada negeri Yaman kami"
Sahabat bertanya: Dan pada negeri Irak kami?
Rasulullah berdo'a lagi:
«اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا وَفِي
يَمَنِنَا»
"Ya Allah berkahilah untuk kami pada
negeri Syam kami dan pada negeri Yaman kami"
Sahabat bertanya: Dan pada negeri Irak kami?
Rasulullah bersabda:
«هُنَاكَ الزَّلاَزِلُ وَالفِتَنُ، وَبِهَا يَطْلُعُ
قَرْنُ الشَّيْطَانِ» [صحيح البخاري]
"Di sana akan ada gempa dan cobaan,
dan dari situ muncul tanduk (kelompok) setan". [Sahih Bukhari]
Waktu masuk Islam:
Beliau masuk Islam pada masa perang Khaebar tahun 7 Hijriyah.
Salah satu personil
“Ahlu-shuffah”:
Beliau adalah salah satu personil ahlu-shuffah, satu tempat di bagian
belakang mesjid Nabawiy yang disiapkan
untuk para pendatang yang tidak punya tempat tinggal dan keluarga.
Jumlah hadits yang
diriwayatkannya:
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu adalah sahabat yang paling banyak
dalam meriwayatkan hadits, sekitar 5374 hadits.
Hadits yang diriwayatkannya dalam sahih Bukhari
dan Muslim sebanyak 609 hadits; Yang disepakati oleh Imam Bukhari da Muslim
sebanyak 326 hadits, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari saja sebanyak 93, dan
yang diriwayatkan oleh Imam Muslim saja sebanyak 190 hadits.
Salah satu sebab banyaknya hadits yang ia riwayatkan adalah karena ia pernah
dido’akan oleh Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam:
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Wahai
Rasulullah, sungguh aku mendengarkah hadits darimu lalu aku lupa?
Rasulullah bersabda: «ابْسُطْ رِدَاءَكَ»
“Bentangkan pakaianmu!”
Abu Hurairah berkata: Maka aku membentangkannya.
Kemudian Rasulullah meletakkan genggaman tangannya dalam pakaian
tersebut, kemudian bersabda: «ضُمَّهُ»
“Dekaplah pakaianmu”
Abu Hurairah berkata: Maka aku mendekapnya, kemudian setelah itu aku
tidak lupa seseuatu pun. [Sahih Bukhari]
Selalu bersama
Rasulullah
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata:
“إِنَّ النَّاسَ يَقُولُونَ أَكْثَرَ أَبُو هُرَيْرَةَ، وَلَوْلاَ
آيَتَانِ فِي كِتَابِ اللَّهِ مَا حَدَّثْتُ حَدِيثًا، ثُمَّ يَتْلُو {إِنَّ الَّذِينَ
يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا مِنَ البَيِّنَاتِ وَالهُدَى} [البقرة: 159] إِلَى قَوْلِهِ
{الرَّحِيمُ} [البقرة: 160] إِنَّ إِخْوَانَنَا
مِنَ المُهَاجِرِينَ كَانَ يَشْغَلُهُمُ الصَّفْقُ بِالأَسْوَاقِ، وَإِنَّ إِخْوَانَنَا
مِنَ الأَنْصَارِ كَانَ يَشْغَلُهُمُ العَمَلُ فِي أَمْوَالِهِمْ، وَإِنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ
كَانَ يَلْزَمُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِشِبَعِ بَطْنِهِ،
وَيَحْضُرُ مَا لاَ يَحْضُرُونَ، وَيَحْفَظُ مَا لاَ يَحْفَظُونَ" [صحيح البخاري]
“Sungguh orang-orang berkata: Abu Hurairah
terlalu banyak (menyampaikan hadits). Padahal seandainya bukan karena dua ayat
yang ada dalam kitab Allah (Al-Qur’an) maka aku tidak akan menyampaikan satu
hadits pun”.
Kemudian Abu Hurairah membaca:
Sesungguhnya
orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa
keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya
kepada manusia dalam Al-kitab, mereka itu dila'nati Allah dan dila'nati (pula)
oleh semua (mahluk) yang dapat mela'nati. Kecuali mereka yang telah Taubat
dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itulah
Aku menerima taubatnya dan Akulah yang Maha menerima Taubat lagi Maha Penyayang.
[Al-Baqarah: 159-160]
“Sesungguhnya saudara kami
dari kaum Muhajirin telah disibukkan dengan perdagangan, dan sesungguhnya
saudara kami dari kaum Anshar telah disibukkan dengan pekerjaan pada harta
mereka, dan sesungguhnya Abu Hurairah senantiasa bersama Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam (merasa cukup) sebatas kekenyangan perutnya, hadir saat
mereka tidak hadir, dan menghafal saat mereka tidak menghafal”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Semangat dalam menuntut
ilmu
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Ya Rasulullah .. siapakah yang paling
bahagia dengan syafa'atmu di hari kiamat?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
لَقَدْ ظَنَنْتُ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ أَنْ لَا يَسْأَلَنِي عَنْ هَذَا الْحَدِيثِ
أَحَدٌ أَوَّلُ مِنْكَ لِمَا رَأَيْتُ مِنْ حِرْصِكَ عَلَى الْحَدِيثِ . أَسْعَدُ النَّاسِ
بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ خَالِصًا مِنْ
قِبَلِ نَفْسِهِ [صحيح البخاري]
“Sudah kuduga wahai Abu Hurairah kalau tidak ada yang menanyakan hadits
ini sebelum engkau, karena kulihat semangatmu dalam menerima hadits. Orang yang
paling bahagia dengan syafa'atku di hari kiamat adalah orang yang mengatakan لَا إِلَهَ إِلَّا
اللَّهُ dengan ikhlas dari dirinya”. [Sahih Bukhari]
Abu Hurairah sayang
kepada ibunya
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Dulu aku mengajak ibuku memeluk Islam
saat ia masih musyrik, dan pada suatu hari aku mengajaknya tapi ia
memperdengarkan aku tentang Rasulullah yang aku tidak sukai. Maka aku
mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan saya menangis, aku
berkata: Wahai Rasulullah sesungguhnya aku telah mengajak ibuku memeluk Islam
tapi ia menolakku, dan hari ini aku mengajaknya namun ia memperdengarkan aku
tentangmu suatu yang aku benci, maka mintalah kepada Allah agar memberi hidayah
untuk ibu Abu Hurairah.
Kemudian Rasulullah berdo’a:
«اللهُمَّ اهْدِ أُمَّ أَبِي هُرَيْرَةَ»
“Ya Allah berilah hidayah untuk ibu Abu
Hurairah”
Kemudian aku pergi dengan perasaan gembira
dengan do’a Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallm, dan ketika aku tiba, aku menuju
pintu tapi pintunya tertutup dan ibuku mendengar langkah kakiku maka ia
berkata: Tetap ditempatmu wahai Abu Hurairah. Dan aku mendengar siraman air.
Abu Hurairah berkata: Kemudian ibuku mandi,
memakai pakaian dan memasang kerudungnya, lalu membuka pintu kemudian berkata:
Wahai Abu Hurairah, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain
Allah dan bahwasanya Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya.
Abu Hurairah berkata: Maka aku kembali kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, aku mendatanginya dan aku menagis
karena gembira. Aku berkata: Wahai Rasulullah, terimalah berita gembira,
sungguh Allah telah mengabulkan do’amu, dan Allah telah memberi hidayah untuk
ibu Abu Hurairah!
Maka Rasulullah memanjatkan syukur dan pujian
kepada Allah dan mengucapkan suatu yang baik. [Sahih Muslim]
Orang beriman mencintai
Abu Hurairah dan ibunya
Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu pernah meminta kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
Wahai Rasulullah, berdo’alah kepada Allah agar aku dan ibuku dicintai oleh
hamba-hamba-Nya yang beriman!
Maka Rasulullah berdo'a:
«اللهُمَّ حَبِّبْ عُبَيْدَكَ هَذَا -
يَعْنِي أَبَا هُرَيْرَةَ - وَأُمَّهُ إِلَى عِبَادِكَ الْمُؤْمِنِينَ، وَحَبِّبْ
إِلَيْهِمِ الْمُؤْمِنِينَ»
"Ya Allah, tanamkanlah pada hamba-Mu ini (yaitu Abu Hurairah) dan
ibunya rasa cinta pada hamba-hambamu yang beriman, dan tanamkan pula pada orang
mukmin rasa cinta kepada Abu Hurairah dan ibunya".
Abu Hurairah berkata: "Maka tidak ada seorang mukmin pun yang
mendengar dan melihatku kecuali ia mencintaiku". [Sahih Muslim]
Ulama berkesimpulan dengan hadits ini bahwasanya salah satu tanda
keimanan seseorang adalah mencintai Abu Hurairah dan ibunya radhiyallahu
‘anhuma.
Cinta Rasulullah kepada Abu Hurairah:
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mendapatiku sementara aku dalam keadaan junub, lalu beliau menggandeng tanganku
maka aku berjalan bersamanya sampai beliau duduk, kemudian aku pergi secara
diam-diam mendatangi rumah lalu mandi dan menemui Rasulullah yang masih duduk.
Lalu Rasulullah bertanya padaku: Dari mana saja engkau wahai Abu Hurairah?
Maka aku menceritakan keadaanku.
Kemudian Rasulullah bersabda:
«سُبْحَانَ اللَّهِ يَا أَبَا هِرٍّ إِنَّ المُؤْمِنَ لاَ يَنْجُسُ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Subhanallah, wahai Abu Hurairah ..
sesungguhnya orang mukmin itu tidak bernajis”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Ketaatan Abu Hurairah kepada Rasulullah:
Abu Hurairah berkata: Demi Allah Yang tiada Tuhan yang
berhak disembah selain Dia, dulunya aku menyandarkan perutku di atas tanah
karena kelaparan, dan aku mengikatkan batu dengan keras pada perutku karena
kelaparan. Dan pada suatu hari aku duduk di jalan yang dilalui orang-orang
untuk keluar, kemudian Abu Bakr lewat lalu aku menanyainya tentang suatu ayat
dari kitab Allah (Al-Qur'an), aku tidak menanyainya kecuali agar ia mengajakku
makan, akan tetapi ia kemudian lewat dan tidak melakukan apa yang aku harapkan.
Kemudian Umar melewatiku, maka aku menanyainya tentang satu ayat dari kitabullah,
aku tidak menanyainya kecuali agar ia menberiku makan. Akan tetapi ia kemudian
berlalu dan tidak melakukan apa yang aku harapkan. Kemudian Abu Al-Qasim shallallahu
'alaihi wa sallam melewatiku, dan beliau tersenyum ketika melihatku, dan
tahu apa yang ada pada diriku dan apa yang nampak pada wajahku. Kemudian beliau
bersabda: «يَا أَبَا هِرٍّ»
“Wahai Abu Hurairah!”
Aku menjawab: Aku memenuhi panggilanmu wahai
Rasulullah!
Rasulullah bersabda: «الحَقْ»
“Ikuti aku!”
Maka beliau berlalu, dan aku mengikutinya,
kemudian beliau masuk rumah dan meminta izin, kemudian beliau mengizinkan aku
masuk. Kemudian beliau masuk dan mendapati susu dalam suatu bejana, lalu
bersabda: «مِنْ أَيْنَ هَذَا
اللَّبَنُ؟»
“Dari mana datangnya susu ini?”
Mereka menjawab: Si Fulan atau si Fulanah
menghadiahkannya untukmu!
Kemudian beliau bersabda: «أَبَا هِرٍّ»
“Wahai Abu Hurairah!”
Aku menjawab: Aku memenuhi panggilanmu wahai
Rasulullah!
Rasulullah bersabda: «الحَقْ إِلَى أَهْلِ الصُّفَّةِ فَادْعُهُمْ لِي»
“Pergilah kepada penghuni Ash-Shuffah dan ajak
mereka menemuiku!”
Abu Hurairah berkata: Penghuni Ash-Shuffah
adalah para tamu Islam, mereka tidak punya tempat kembali kepada keluarga, harta,
atau seseorang, jika datang sedekah kepada Rasulullah, beliau mengirimnya
kepada mereka dan ia tidak menjamahnya sedikitpun, dan jika Rasulullah diberi
hadiah, beliu mengirimnya kepada mereka dan beliau menikmatinya sebagian dan
beliau bersama-sama menikmatinya.
Hal itu (memanggi semua penghuni As-Shuffah)
membuatku kecewa, aku berkata dalam hati: Apa yang bisa diperbuat oleh susu ini
pada penghuni Ash-Shuffah, aku sendiri lebih berhak mendapatkan bagian dari
susu tersebut, seteguk untuk menguatkan aku. Dan jika mereka datang, Rasulullah
akan memerintahkan aku untuk membagikannya kepada mereka, dan apa yang bisa aku
harapkan untuk sampai kepadaku dari susu ini? Akan tetapi tidak boleh ada
penolakan dari ketaaatan kepada Allah dan ketaatan kepada Rasul-Nya
shallallahu 'alaihi wa sallam.
Maka aku mendatangi mereka dan mengajak mereka,
kemudian mereka pun datang. Lalu mereka meminta izin dan Rasulullah mengizinkan
mereka, kemudian mereka menempati tempat duduk masing-masing di rumah
Rasulullah.
Rasulullah bersabda: «يَا أَبَا هِرٍّ»
“Wahai Abu Hurairah!”
Aku menjawab: Aku memenuhi panggilanmu wahai
Rasulullah!
Rasulullah bersabda: «خُذْ فَأَعْطِهِمْ»
“Ambil susu ini dan bagikan kepada mereka”.
Abu Hurairah berkata: Kemudian aku mengambil
bejana tersebut dan aku memberikannya kepada seseorang, lalu ia meminumnya
sampai puas, kemudian mengembalikan bejana itu kepadaku, kemudian aku
memberikannya kepada seseorang berikutnya, lalu ia meminumnya sampai puas,
kemudian mengembalikan bejana itu kepadaku, dan yang lain pun minum sampai
puas, kemudian mengembalikan bejana kepada ku, sampai aku berakhir pada Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam dan semua yang hadir telah puas minum.
Kemudian Rasulullah mengambil bejana dan meletakkannya
pada tangan beliau, lalu menatapku dan tersenyum. Beliau bersabda: «أَبَا هِرٍّ»
“Wahai Abu Hurairah!”
Aku menjawab: Aku memenuhi panggilanmu wahai
Rasulullah!
Rasulullah bersabda: «بَقِيتُ أَنَا وَأَنْتَ»
“Yang tersisa hanya aku dan engkau”
Aku menjawab: Engkau benar wahai Rasulullah!
Beliau bersabda: «اقْعُدْ فَاشْرَبْ»
“Duduklah dan minum!”
Maka aku duduk dan minum.
Beliau bersabda lagi: «اشْرَبْ»
“Minum lagi.”
Maka aku minum lagi.
Dan Rasulullah terus mengatakan: “Minum lagi”, sampai
aku berkata: Tidak, demi Yang mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak
mendapatkan tempat lagi (dalam pertuku) untuknya.
Kemduain beliau bersabda: «فَأَرِنِي»
“Maka perlihatkanlah kepadaku!”
Lalu aku memeberikan bejana kepada beliau,
kemudian beliau memuji Allah dan membaca basmalah kemudian meminum sisa susu
tersebut. [Sahih Bukhari]
Sifat dermawan Abu Hurairah:
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Ketika aku mendatangi Rasulullah untuk
memeluk Islam, budak yang ikut bersamaku lari dariku. Dan ketika aku menemui
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, aku membai’atnya. Maka pada suatu
hari aku berada di sisi Rasulullah, tiba-tiba budak tersebut muncul. Maka
Rasulullah bersabda kepadaku:
«يَا أَبَا هُرَيْرَةَ، هَذَا غُلاَمُكَ»
“Wahai Abu Hurairah, ini adalah budakmu”
Aku menjawab: Ia telah merdeka demi wajah
Allah!. Maka aku memerdekakannya. [Sahih Bukhari]
Wafatnya:
Beliau wafat dalam usianya yang ke 78 pada tahun 59 Hijriyah di Medinah
dan dimakamkan di pekuburan Baqi’.
Wallahu a’lam!
Referensi:
Lihat juga: Keistimewaan sahabat Rasulullah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...