Sabtu, 26 Oktober 2024

Bertakwa di manapun berada

بسم الله الرحمن الرحيم

1.      Perintah bertakwa.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدا} [الأحزاب: 70]

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar. [Al-Ahzab: 70]

{فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ (150) وَلَا تُطِيعُوا أَمْرَ الْمُسْرِفِينَ (151) الَّذِينَ يُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ وَلَا يُصْلِحُونَ} [الشعراء: 150 - 152]

Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku; Dan janganlah kamu mentaati perintah orang-orang yang melewati batas, yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan. [Asy-Syu'araa': 150-152]

2.      Hakikat takwa.

Ibnu Mas’ud radhiyallahu 'anhu berkata:

"حَقُّ تُقَاتِهِ: أَنْ يُطَاعَ فَلَا يُعْصَى، وَأَنْ يُذْكَرَ فَلَا يُنْسَى، وَأَنْ يُشْكَرَ فَلَا يُكْفَرُ" [مصنف ابن أبي شيبة]

“Sebenar-benarnya takwa kepada Allah adalah dengan dita’ati dan tidak didurhakai, diingat dan tidak dilupakan, sertea disyukuri dan tidak diingkari nikmat-Nya”. [Mushannaf Ibnu Abi Syaibah]

Ø  Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu;

أَن رجلا قَالَ لَهُ: مَا التَّقْوَى؟ قَالَ: «هَل أخذتَ طَرِيقا ذَا شوك؟» قَالَ: نعم قَالَ: «فَكيف صنعتَ؟» قَالَ: إِذا رَأَيْتُ الشوك عدلتُ عَنهُ أَو جاوزتُه أَو قصرتُ عَنهُ قَالَ: «ذَاك التَّقْوَى» [الدر المنثور في التفسير بالمأثور (1/ 61)]

Seorang bertanya kepadanya: Apa itu takwa? Abu Hurairah menjawab: “Apakah engkau pernah melewati jalan yang berduri?” Ia menjawab: Betul! Abu Hurairah bertanya: “Apa yang enkau lakukan?” Ia menjawab: Jika aku melihat duri maka aku berpaling darinya atau melewatinya, atau berhenti padanya. Abu Hurairah berkata: “Itulah makna takwa”. [Ad-Durrul Manstur]

Ø  Bakr bin Abdillah Al-Muzaniy rahiamhullah berkata:

لَمَّا كَانَتْ فِتْنَةُ ابْنِ الْأَشْعَثِ، قَالَ طَلْقٌ [بن حبيب العنزي]: «اتَّقُوهَا بِالتَّقْوَى»، قَالَ بَكْرٌ: أَجْمِلْ لَنَا التَّقْوَى، قَالَ: «التَّقْوَى عَمَلٌ بِطَاعَةِ اللَّهِ، عَلَى نُورٍ مِنَ اللَّهِ، رَجَاءَ رَحْمَةِ اللَّهِ، وَالتَّقْوَى تَرْكُ مَعْصِيَةِ اللَّهِ عَلَى نُورٍ مِنَ اللَّهِ، خِيفَةَ عِقَابِ اللَّهِ» [الزهد والرقائق لابن المبارك (1/ 473)]

Ketika terjadi fitnah Ibnu Al-Asy’ats, Thalq [bin Habib Al-‘Anaziy] berkata: “Jauhilah dengan takwa” Bakr bertanya: Jelaskan kepada kami makna takwa! Thalq berkata: “Takwa adalah melakukan ketaatan kepada Allah di atas cahaya dari Allah, karena mengharap rahmat Allah. Dan takwa adalah meninggalkan maksiat kepada Allah di aas cahaya  dari Allah, karena takut hukuman Allah”. [Az-Zuhud karya Ibnu Al-Mubarak]

Ø  Umar bin Abdil ‘Aziz rahiamhullah berkata:

«التَّقِيُّ مُلَجَّمٌ لَا يَفْعَلُ كُلَّ مَا يُرِيدُ» [شرح السنة للبغوي (14/ 341)]

“Orang bertakwa itu terikat, tidak melakukan semua yang ia inginkan”. [Syarh As-Sunnah karya Al-Bagawiy]

3.      Bertakwa di manapun berada, di setiap keadaan dan kondisi.

Dari Abu Dzar radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ» [سنن الترمذي: حسن]

“Bertakwalah kamu dimanapun berada, ikutkanlah keburukan dengan melakukan kebaikan yang akan menghapuskannya, dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang mulia”. [Sunan Tirmidzi: Hasan]

Lihat: Syarah Arba'in hadits (18) Abu Dzar dan Mu’adz; Perintah bertakwa, berbuat baik, dan berakhlak mulia

Karena Allah 'azza wajalla senantiasa mengawasi kita.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ} [الحديد: 4]

Dan Dia (Allah) bersama kamu di mama saja kamu berada. Dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan. [Al-Hadiid: 4]

{أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَا يَكُونُ مِنْ نَجْوَى ثَلَاثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ إِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلَا أَدْنَى مِنْ ذَلِكَ وَلَا أَكْثَرَ إِلَّا هُوَ مَعَهُمْ أَيْنَ مَا كَانُوا ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ} [المجادلة: 7]

Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu. [Al-Mujaadilah:7]

{يَسْتَخْفُونَ مِنَ النَّاسِ وَلَا يَسْتَخْفُونَ مِنَ اللَّهِ وَهُوَ مَعَهُمْ إِذْ يُبَيِّتُونَ مَا لَا يَرْضَى مِنَ الْقَوْلِ وَكَانَ اللَّهُ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطًا} [النساء: 108]

Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang Allah tidak redhai. Dan adalah Allah Maha meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka kerjakan. [An-Nisaa’:108]

Lihat: Bersama Allah 'azza wajalla

4.      Bertakwa dengan sebenar-benarnya takwa.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ} [آل عمران: 102]

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya. [Ali 'Imran: 102]

5.      Bertakwa sesuai kemampuan.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَأَنفِقُوا خَيْرًا لِّأَنفُسِكُمْ} [التغابن: 16]

Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. [At-Tagabun: 16]

{لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا} [البقرة: 286]

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. [Al-Baqarah: 286]

Ø  Rasulullah mengutus Mu’adz radhiyallahu 'anhu ke Yaman, dan ketika tiba waktu berangkatnya ia mendatangi Nabi dan memberi salam kepada beliau kemudian berkata: Wahai Rasulullah, sungguh aku akan berangkat maka nasehatilah aku!

Rasululllah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

«يَا مُعَاذُ اتَّقِ اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتَ، وَاعْمَلْ بِقُوَّتِكَ لِلَّهِ مَا أَطَقْتَ، وَاذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ كُلِّ شَجَرَةٍ وَحَجَرٍ، وَإِنْ أَحْدَثْتَ ذَنْبًا فَأَحْدِثْ عِنْدَهُ تَوْبَةً إِنْ سِرًّا فَسِرًّا، وَإِنْ عَلَانِيَةً فَعَلَانِيَةٌ» [حديث علي بن حجر السعدي: إسناده حسن لغيره]

“Wahai Mu’adz, bertakwalah engkau kepada Allah semampumu, dan beramallah dengan dengan kekuatannmu demi Allah sesuai kemampuanmu, dan ingatlah Allah di setiap pohon dan batu, dan jika engkau melakukan dosa maka ikutilah dengan bertaubat, jika rahasia maka taubatnya rahasia, dan jika terang-terangan maka taubatnya terang-terangan”. [Hadits Ali bin Hajar As-Sa’diy: Hasan ligairih]

Ø  Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«إِذَا أَمَرْتُكُمْ بِشَيْءٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ، وَإِذَا نَهَيْتُكُمْ عَنْ شَيْءٍ فَدَعُوهُ» [صحيح البخاري ومسلم]

“Bila kuperintahkan mengerjakan sesuatu, laksanakanlah sebisa-bisanya, dan apabila kularang kalian mengerjakan sesuatu, maka hentikanlah segera." [Shahih Bukhari dan Muslim]

Lihat: Syarah Arba'in Nawawiy, hadits (9) Abu Hurairah; Menjauhi larangan dan menjalankan perintah Nabi

6.      Orang bertakwa bukan berarti tidak melakukan maksiat, akan tetapi orang bertakwa ketika bermaksiat segera bertaubat dan memperbaiki diri.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

 {إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِّنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُم مُّبْصِرُونَ} [الأعراف: 201]

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya. [Al-A'raaf:201]

{وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ} [آل عمران: 135]

Dan (juga) orang-orang yang (bertakwa) apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka Mengetahui. [Ali 'Imran: 135]

Ø  Dari Abu Bakr Ash-Shiddiiq radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

" مَا مِنْ عَبْدٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا، فَيُحْسِنُ الطُّهُورَ، ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ، ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ، إِلَّا غَفَرَ اللَّهُ لَهُ، ثُمَّ قَرَأَ هَذِهِ الْآيَةَ: {وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَن يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ} [آل عمران: 135] ". [سنن أبي داود: صحيح]

"Tidaklah seorang hamba melakukan satu dosa, kemudian ia memperbaiki wudhunya, kemudian ia berdiri dan melaksanakan shalat dua raka'at, kemudian memohon ampunan Allah, kecuali Allah akan memberi ampun untuknya. Kemudian beliau membaca ayat ini: {Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui}. [Ali 'Imran: 135] [Sunan Abi Daud: Shahih]

Lihat: 4  Sifat orang bertakwa; Tafsir surah Ali 'Imran ayat 133 - 136

7.      Keutamaan bertakwa, diantaranya:

1)      Mendapatkan jalan keluar, rezki tidak terduga dan dimudahkan dalam segala urusan.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ} [الطلاق: 2،3]

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. [Ath-Thalaaq: 2-3]

{وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا} [الطلاق: 4]

Dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. [Ath-Thalaaq:4]

2)      Tidak khawatir dan bersedih hati.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{فَمَنِ اتَّقَى وَأَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ} [الأعراف: 35]

Maka barangsiapa yang bertakwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. [Al-A'raaf:35]

3)      Mendapatkan ilmu dan furqan.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{وَاتَّقُوا اللَّهَ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيم} [البقرة: 282]

Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu. [Al-Baqarah:282]

{إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَاناً وَيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ} [لأنفال: 29]

Hai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqaan. dan Kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. [Al-Anfaal: 29]

4)      Mendapatkan keberuntungan.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ} [البقرة: 189] [آل عمران: 130 و 200] [المائدة: 100]

Dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung. [Al-Baqarah: 189]

5)      Menjadi orang yang bersyukur.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{فَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُون} [آل عمران: 123]

Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya. [Ali Imran:123]

6)      Mendapatkan rahmat dan cahaya.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُون} [الحجرات: 10] [الأنعام: 155]

Dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. [Al-Hujuraat: 10][Al-An’am: 155]

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَآمِنُوا بِرَسُولِهِ يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِنْ رَحْمَتِهِ وَيَجْعَلْ لَكُمْ نُورًا تَمْشُونَ بِهِ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيم} [الحديد: 28]

Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul), bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Al-Hadiid: 28]

7)      Bersama Allah ta’aalaa.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ} [البقرة: 194]

Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa. [Al-Baqarah:194]

8)      Dicintai Allah ta’aalaa.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{بَلَى مَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ وَاتَّقَى فَإِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ} [آل عمران: 76]

Sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa. [Ali 'Imran:76]

9)      Berkah melimpah.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُون} [الأعراف: 96]

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. [Al-A'raaf:96]

10)  Mendapatkan ampunan dan pahala.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا} [الطلاق: 5]

Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya. [Ath-Thalaaq:5]

11)  Mendapatkan surga.

Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:

{لِلَّذِينَ اتَّقَوْا عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَأَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ} [آل عمران: 15]

Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha melihat akan hamba-hamba-Nya. [Ali 'Imran:15]

Lihat: Keutamaan bertakwa

Wallahu a'lam!

Lihat juga: Musyawarah dalam menghadapi problem - Menemukan jati diri seorang muslim - Umurmu adalah modalmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...