Rabu, 16 Oktober 2024

Kewajiban mengikuti Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman Salaf

بسم الله الرحمن الرحيم

1.      Allah ‘azza wajalla tidak menciptakan alam semsesta dan manusia tanpa tujuan.

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

{وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لَاعِبِينَ. مَا خَلَقْنَاهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ}

Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. [Ad-Dukhaan:38 - 39]

{أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ} [المؤمنون: 115]

Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?! [Al-Mu'minun: 115]

2.      Tujuan penciptaan manusia adalah beribadah kepada Allah ‘azza wajalla semata.

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

{وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ . وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا} [البقرة: 30-31]

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu, orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya. [Al-Baqarah: 30-31]

{وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ} [الذاريات: 56]

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. [Adz-Dzariyaat:56]

3.      Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai pedoman hidup.

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ} [الأنفال: 24]

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu." [Al-Anfaal:24]

{وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ} [النحل: 89]

Dan kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. [An-Nahl:89]

Lihat: Jadikan As-Sunnah sebagai pedoman hidup

4.      As-Sunnah sebagai penjelasan terhadap Al-Qur’an.

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

{وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ} [النحل: 44]

Dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan. [An-Nahl: 44]

{وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ إِلَّا لِتُبَيِّنَ لَهُمُ الَّذِي اخْتَلَفُوا فِيهِ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ} [النحل: 64]

Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Quran) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. [An-Nahl: 64]

Lihat: Kitab I’tisham, bab (02) Mengikuti tuntunan Rasulullah ﷺ

5.      Perintah mengikuti Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{اتَّبِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ وَلَا تَتَّبِعُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ} [الأعراف: 3]

Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti selain Dia sebagai pemimpin. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran. [Al-A'raf: 3]

{وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَاحْذَرُوا فَإِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوا أَنَّمَا عَلَى رَسُولِنَا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ} [المائدة: 92]

Dan taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasul-(Nya) dan berhati-hatilah. Jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kewajiban Rasul Kami, hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang. [Al-Maidah:92]

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَلَا تُبْطِلُوا أَعْمَالَكُمْ} [محمد: 33]

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu. [Muhammad:33]

{قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا عَلَيْهِ مَا حُمِّلَ وَعَلَيْكُمْ مَا حُمِّلْتُمْ وَإِنْ تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا وَمَا عَلَى الرَّسُولِ إِلَّا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ} [النور: 54]

Katakanlah: "Taat kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling Maka Sesungguhnya kewajiban Rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. dan tidak lain kewajiban Rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang". [An-Nuur:54]

Ø  Imam Syafi’iy (w.204H) rahimahullah berkata:

"أنه لا يلزم قولٌ بكلّ حالٍ إلا بكتاب الله أو سنة رسوله ﷺ، وأنّ ما سواهما تبعٌ لهما" [مناقب الشافعي للبيهقي (1/ 475)]

“Sesungguhnya tidak ada ucapan yang wajib diikuti dengan segala hal kecuali dengan Kitab Allah dan Sunnah RasulNya , adapun selain keduanya maka hanya mengkut kepada keduanya”. [Manaqib Asy-Syafi’iy karya Al-Baihaqiy]

Lihat: Kitab I’tisham; Berpegang teguh dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah

6.      Ancaman bagi yang menyalahi Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى (124) قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَى وَقَدْ كُنْتُ بَصِيرًا (125) قَالَ كَذَلِكَ أَتَتْكَ آيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا وَكَذَلِكَ الْيَوْمَ تُنْسَى} [طه: 124-126]

Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, Mengapa Engkau menghimpunkan Aku dalam keadaan buta, padahal Aku dahulunya adalah seorang yang melihat?" Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari Ini kamupun dilupakan". [Thaaha: 124-126]

{فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ} [النور: 63]

Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintahnya (Rasul) takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih. [An-Nuur:63]

7.      Tidak akan sesat jika perpegang pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

" إِنِّي قَدْ تَرَكْتُ فِيكُمْ شَيْئَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُمَا: كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّتِي " [المستدرك للحاكم: حسنه الألباني]

"Aku telah meninggalkan pada kalian dua hal, kalian tidak akan tersesat selama kalian perpegang pada keduanya: Kitabullah (Al-Qur'an) dan sunnahku". [Mustadrak Al-Hakim: Hasan]

Ø  ‘Abdullah bin ‘Utbah (w.73H) –rahimahullah- berkata:

«إِنَّكَ لَنْ تُخْطِئَ فِي الطَّرِيقِ مَا دُمْتَ عَلَى الْأَثَرِ» [مصنف ابن أبي شيبة]

“Sungguh engkau tidak akan salah jalan selama engkau senantiasa berjalan di atas atsar (As-Sunnah)”. [Mushannaf Ibnu Abi Syaibah]

8.      Kebinasaan bagi yang menyalahi Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«ذَرُونِي مَا تَرَكْتُكُمْ، فَإِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِكَثْرَةِ سُؤَالِهِمْ وَاخْتِلَافِهِمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ، فَإِذَا أَمَرْتُكُمْ بِشَيْءٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ، وَإِذَا نَهَيْتُكُمْ عَنْ شَيْءٍ فَدَعُوهُ» [صحيح مسلم]

"Abaikanlah (jangan tanyakan) apa yang aku tidak ajarkan kepada kalian, karena sesungguhnya kehancuran orang-orang sebelum kalian karena banyak bertanya dan berselisih dengan para nabi mereka". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Ø  Al-'Irbaad bin Sariyah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«لَقَدْ تَرَكْتُكُمْ عَلَى مِثْلِ الْبَيْضَاءِ، لَيْلُهَا كَنَهَارِهَا، لَا يَزِيغُ عَنْهَا إِلَّا هَالِكٌ» [صحيح الترغيب والترهيب]

"Aku telah meninggalkan kalian di atas jalan yang terang dan jelas, malamnya sama dengan siangnya, tidak ada yang melenceng darinya kecuali ia akan celaka". [Sahih At-Targiib wa At-Tarhiib]

9.      Memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah sesuai pemahaman Salaf.

Abdurrahman Al-Auza'iy (157 H) -rahimahullah- berkata:

"عَلَيْكَ بِآثَارِ مَنْ سَلَفَ، وَإِنْ رَفَضَكَ النَّاسُ، وَإِيَّاكَ وَآرَاءِ الرِّجَالِ، وَإِنْ زَخْرَفُوا لَكَ بِالْقَوْلِ" [الشريعة للآجري]

“Berpeganganlah engkau dengan atsar dari Salaf sekalipun orang-orang menolakmu, dan jauhkan dirimu dari perkataan manusia sekalipun mereka menghiasinya dengan ucapan indah untuk menipumu”. [Asy-Syari’ah karya Al-Ajurriy]

Ø  Beliu juga berkata:

"اصْبِرْ نَفْسَكَ عَلَى السُّنَّةِ وَقِفْ حَيْثُ وَقَفَ الْقَوْمُ وَقُلْ بِمَا قَالُوا، وَكُفَّ عَمَّا كَفُّوا عَنْهُ وَاسْلُكْ سَبِيلَ سَلَفِكَ الصَّالِحِ فَإِنَّهُ يَسَعُكُ مَا وَسِعَهُمْ" [حلية الأولياء للأصبهاني]

“Sabarkan dirimu di atas As-Sunnah, dan berdirilah di mana kaum salaf berdiri, dan ucapkan apa yang mereka ucapkan, dan diamkanlah apa yang mereka diamkan, dan ikutilah jalan salafmu yang baik karena itu lapang untukmu sebagaimana lapang untuk mereka”. [Hilyatul Auliyah karya Al-Ashbaniy]

Ø  Imam Ahmad (w.241 H) rahimahullah berkata:

" أُصُولُ السُّنَّةِ عِنْدَنَا التَّمَسُّكُ بِمَا كَانَ عَلَيْهِ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ " [الفتاوى الكبرى لابن تيمية]

"Pokok sunnah menurut kami adalah berpegang teguh pada apa yang datang dari sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam". [Al-Fatawa Al-Kubra karya Ibnu Taimiyah]

Ø  Ismail Al-Ashbahaniy (w.535H) rahimahullah berkata:

"لَيْسَ الْعلم بِكَثْرَة الرِّوَايَة، وَإِنَّمَا هُوَ الإتباع، والاستعمال، يَقْتَدِي بالصحابة، وَالتَّابِعِينَ، وَإِن كَانَ قَلِيل الْعلم، وَمن خَالف الصَّحَابَة وَالتَّابِعِينَ فَهُوَ ضال، وَإِن كَانَ كثير الْعلم". [الحجة في بيان المحجة]

“Bukanlah ilmu itu dengan banyaknya riwayat, akan tetapi ilmu itu dengan mengikut (Al-Qur’an dan As-Sunnah) dan mengamalkannya, meneladani Sahabat dan Tabi’in, sekalipun ilmunya sedikit. Dan barangsiapa yang menyelisihi Sahabat dan Tabi’in maka ia sesat, sekalipun ilmunya banyak”. [Al-Hujjah fii Bayanil Mahajjah]

Ø  Syekh Islam Ibnu Taimiyah (w.728H) rahimahullah berkata:

"مَنْ عَدَلَ عَنْ مَذَاهِبِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِينَ وَتَفْسِيرِهِمْ إلَى مَا يُخَالِفُ ذَلِكَ كَانَ مُخْطِئًا فِي ذَلِكَ بَلْ مُبْتَدِعًا وَإِنْ كَانَ مُجْتَهِدًا مَغْفُورًا لَهُ خَطَؤُهُ" [مجموع الفتاوى]

“Siapa yang berpaling dari madzhab Sahabat dan Tabi’in begitu pula penafsiran mereka dan memilih pendapat yang menyelisihinya maka ia keliru dalam hal tersebut bahkan ia telah melakukan bid’ah, namun jika ia seorang mujtahid maka diampuni kekeliruaannya”. [Majmu’ Fatawa]

Ø  Ibnu Rajab (w.795H) rahimahullah berkata:

"العلم النافع من هذه العلوم كلِّها ضبطُ نصوصِ الكتابِ والسنةِ وفهمُ معانيها والتقيّدُ في ذلك بالمأثور عن الصحابة والتابعين وتابعيهم في معاني القرآن والحديث، وفيما ورد عنهم من الكلام في مسائل الحلال والحرام، والزهد، والرقائق، والمعارف، وغير ذلك" [بيان فضل علم السلف على علم الخلف]

“Ilmu yang bermanfaat dari semua ilmu ini adalah menguasai nash Al-Qur’an dan As-Sunnah, memahami maknanya dengan mengikuti atsar dari Sahabat, Tabi’in, dan pengikutnya tentang makana Al-Qur’an dan Al-Hadits, dan yang didapati dari mereka berupa pendapat tentang halal dan haram, zuhud, pelembut hati, pengetahuan, dan selainnya”. [Bayaan Fadhl ‘ilmi As-Salaf ‘alaa ‘ilmi Al-Khalaf]

Lihat: Kewajiban mengikuti cara beragama Sahabat Rasulullah

10.  Al-Qur’an dan As-Sunnah sesuai pemahaman salaf adalah rujukan dalam fitnah perselisihan dan perpecahan ummat.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا} [النساء: 59]

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. [An-Nisaa':59]

Ø  Al-'Irbadh bin Sariyah radhiyallahu 'anhu berkata:

صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ ذَاتَ يَوْمٍ، ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَيْنَا فَوَعَظَنَا مَوْعِظَةً بَلِيغَةً ذَرَفَتْ مِنْهَا الْعُيُونُ وَوَجِلَتْ مِنْهَا الْقُلُوبُ، فَقَالَ قَائِلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ كَأَنَّ هَذِهِ مَوْعِظَةُ مُوَدِّعٍ، فَمَاذَا تَعْهَدُ إِلَيْنَا؟ فَقَالَ «أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ، وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًّا، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ، تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ، فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ» [سنن أبي داود: صحيح]

Suatu hari Rasulullah shalat bersama kami, kemudian ia memalingkan wajahnya kepada kami dan menasehati kami dengan nasehat yang sangat mengena, air mata menetes dan hati bergetar mendengarnya. Kemudian seseorang bertanya: Ya Rasulullah, sepertinya ini adalah nasehat perpisahan, maka apa yang engkau wasiatkan kepada kami? Rasululah bersabda: Aku wasiatkan kepada kalian untuk selalu bertakwa kepada Allah serta patuh dan taat (kepada pemerintah) sekalipun ia seorang hamba dari kaum Habasyiy, karena sesungguhnya siapa yang hidup dari kalian setelah aku meninggal maka ia akan menyaksikan perselisihan yang besar, maka hendaklah kalian mengikuti sunnahku dan sunnah khalifah-khalifah yang mendapat hidayah dan petunjuk, berpegang teguhlah dengannya, gigitlah dengan gigi graham kalian (amalkan dengan kuat), dan jauhilah urusan yang baru, karena sesungguhnya semua yang baru dalam agama itu adalah bid'ah, dan semua bid'ah itu adalah kesesatan". [Sunan Abi Daud: Sahih]

Ø  Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhuma berkata: Suatu hari kami duduk di sisi Rasulullah , kemudian beliau menulis suatu garis di depannya dan berkata:

«هَذَا سَبِيلُ اللَّهِ»

"Ini adalah jalan Allah"

Kemudian beliau menulis dua garis di sebelah kanan dan kiri garis tersebut, dan berkata:

«هَذِهِ سَبِيلُ الشَّيْطَانِ»

"Ini adalah jalan-jalan syaitan"

Kemudian beliau meletakkan tangannya pada garis yang tengah, kemudian membaca ayat ini:

{وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ} [الأنعام: 153]

Dan bahwa (yang kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalannya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa. [Al-An'aam:153] [Musnad Ahmad: Sahih]

Ø  Dari Abdullah bin 'Amr radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah bersabda:

«لَيَأْتِيَنَّ عَلَى أُمَّتِي مَا أَتَى عَلَى بني إسرائيل حَذْوَ النَّعْلِ بِالنَّعْلِ، حَتَّى إِنْ كَانَ مِنْهُمْ مَنْ أَتَى أُمَّهُ عَلَانِيَةً لَكَانَ فِي أُمَّتِي مَنْ يَصْنَعُ ذَلِكَ، وَإِنَّ بني إسرائيل تَفَرَّقَتْ عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ مِلَّةً، وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِي عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ مِلَّةً، كُلُّهُمْ فِي النَّارِ إِلَّا مِلَّةً وَاحِدَةً»

"Akan datang pada kaumku apa yang telah menimpa Bani Israil sama persis setiap langkah demi langkah, sampai jika ada dari mereka yang berzina dengan ibunya secara terang-terangan maka pasti pada umatku pun ada orang yang melakukan itu. Dan sesungguhnya Bani Israil terlah terpecah menjadi tujuhpuluh dua golongan, dan umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan, semuanya akan masuk neraka kecuali satu golongan".

Sahabat bertanya: Siapa mereka itu Ya Rasulullah?

Rasulullah menjawab:

«مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِي» [سنن الترمذي: حسنه الألباني]

“Mereka yang mengikuti sunnahku dan sunnah para sahabatku”. [Sunan Tirmidzi: Hasan]

Lihat: Bahaya perselisihan dan perpecahan

Wallahu a’lam!

Lihat juga: Keutamaan bermanhaj salaf - Pokok-pokok da’wah salaf - Sebab kokohnya aqidah salaf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...