بسم الله الرحمن
الرحيم
Modal manusia di dunia adalah umurnya
Dari Abu Malik Al-Harits bin 'Ashim
Al-Asy'ariy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو فَبَايِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْ
مُوبِقُهَا» [صحيح مسلم]
“Setiap manusia beraktifitas di pagi hari,
maka ada yang menjual (mengorbankan) dirinya, sehingga ia membebaskannya atau
membinasakannya." [Shahih Muslim]
Ø Jabir bin Abdullah radhiyallahu 'anhuma berkata:
Nabi ﷺ
bersabda:
«النَّاسُ غَادِيَانِ: فَمُبْتَاعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا، وَبَائِعٌ
نَفْسَهُ فَمُوبِقُهَا» [مسند أحمد: إسناده قوي]
“Manusia berpagi dengan dua keadaan; yaitu
ia terjual dirinya kemudian ia membebaskannya atau ia menjual dirinya kemudian
ia menghancurkan dirinya”. [Musnad Ahmad: Sanadnya kuat]
Ø Al-Hasan Al-Bashriy rahimahullah berkata:
"ابنَ آدم، إنَّكَ تَغْدُو
أو تَرُوْحُ فِي طَلَبِ الأرْبَاحِ، فَلْيَكُنْ هَمُّكَ نَفْسَكَ، فإنَّكَ لَنْ تَرْبَحَ
مِثْلَهَا أَبَداً". [جامع العلوم والحكم]
“Wahai anak cucu Adam, sungguh engkau pergi
dan kembali untuk mencari keuntungan, maka hendaklah perhatianmu terhadap
dirimu, karena sungguh engkau tidak akan mendapatkan keuntungan sepertinya
selama-lamanya”. [Jami’ul ulum wal hikam karya Ibnu Rajab]
Lihat: Perniagaan yang tidak merugi
Beruntunglah orang yang menjual dirinya kepada
Allah ta'aalaa
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ} [التوبة: 111]
Sesungguhnya Allah telah membeli dari
orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.
Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh.
[At-Taubah:111]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«أَلَا إِنَّ سِلْعَةَ اللَّهِ غَالِيَةٌ أَلَا إِنَّ سِلْعَةَ
اللَّهِ الْجَنَّةُ»
"Ketahuilah sesungguhnya
barang dagangan Allah itu sangat mahal, ketahuilah sesungguhnya barang dagangan
Allah itu adalah surga." [Sunan Tirmidziy: Shahih]
Merugilah orang yang menjual dirinya untuk
dunia
Allah subhanahu wata'aalaa
berfirman:
{أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ
وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ فَمَا جَزَاءُ مَنْ يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنْكُمْ إِلَّا
خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَى أَشَدِّ
الْعَذَابِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ (85) أُولَئِكَ الَّذِينَ
اشْتَرَوُا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالْآخِرَةِ فَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ
الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنْصَرُونَ} [البقرة: 85، 86]
Apakah kamu beriman kepada sebagian
Kitab (Taurat) dan ingkar kepada sebagian (yang lain)? Maka tidak ada balasan
(yang pantas) bagi orang yang berbuat demikian di antara kamu selain kenistaan
dalam kehidupan dunia, dan pada hari Kiamat mereka dikembalikan kepada azab
yang paling berat. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan.
Mereka itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (menjual
kehidupan) akhirat. Maka tidak akan diringankan azabnya dan mereka tidak akan
ditolong. [Al-Baqarah: 85 - 86]
Ø Abdullah bin Mas'ud (32H) radiyallahu 'anhu
berkata:
"مَنْ أَرَاْدَ الآخِرَةَ أَضَرَّ بِالدُّنْيَا وَمَنْ أَرَاْدَ
الدُّنْيَا أَضَرَّ بِالآخِرَةِ، يَا قَوْمِ فَأَضِرُّوا بِالْفَانِي لِلْبَاقِي"
[مصنف ابن أبي شيبة]
“Barangsiapa yang menginginkan akhirat maka
ia akan mengorbankan dunianya, dan barangsiapa yang menginginkan dunia maka ia
akan mengorbankan akhiratnya. Wahai kaum, korbankanlah yang fana (dunia) untuk
yang kekal (akhirat)”. [Mushannaf Ibnu Abi Syaibah]
Umur akan dipertanggungjawabkan di hadapan
Allah ta’aalaa
Dari Abu Barzah Al-Aslamiy radhiyallahu
'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ القِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ
عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ
أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ، وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ» [سنن
الترمذي: صحيح]
“Kedua kaki seorang hamba tidak berajak
dari tempatnya di hari kiamat sampai ia ditanya tentang umurnya yang ia
habiskan dengan melakukan apa, tentang ilmunya apa yang ia amalkan, tentang
hartanya dari mana ia dapat dan ia nafkahkan untuk apa, dan tentang jasadnya
pada hal apa ia gunakan". [Sunan Tirmidzi: Shahih]
Lihat: Hadits Abu Barzah; 4 pertanggung-jawaban di hadapan Allah
Berapa umur mayoritas manusia?
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu
berkata; Rasulullah ﷺ bersabda:
«أَعْمَارُ أُمَّتِي مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إِلَى السَّبْعِينَ،
وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ» [سنن الترمذي: حسن]
“Umur umatku antara enam puluh hingga tujuh
puluh tahun, dan sedikit diantara mereka yang melebihi itu." [Sunan
Tirmidziy: Hasan]
Berapa banyak dari umur kita yang harus
dipertanggung-jawabkan?
Dari 'Aisyah radhiallahu 'anha;
Rasulullah ﷺ bersabda:
" رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلَاثَةٍ: عَنِ النَّائِمِ حَتَّى
يَسْتَيْقِظَ، وَعَنِ المُبْتَلَى حَتَّى يَبْرَأَ، وَعَنِ الصَّبِيِّ حَتَّى
يَكْبُرَ " [سنن أبي داود: صحيح]
“Pena pencatat amal dan dosa itu diangkat
dari tiga golongan; orang yang tidur hingga terbangun, orang gila hingga ia
waras, dan anak kecil hingga ia balig." [Sunan Abi Daud: Shahih]
Ø Dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu; Nabi
ﷺ bersabda:
" رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلَاثَةٍ: عَنِ النَّائِمِ حَتَّى
يَسْتَيْقِظَ، وَعَنِ الصَّبِيِّ حَتَّى يَحْتَلِمَ، وَعَنِ الْمَجْنُونِ حَتَّى
يَعْقِلَ " [سنن أبي داود: صحيح]
“Pena pencatat amal dan dosa itu diangkat
dari tiga golongan; orang tidur hingga ia bangun, anak kecil hingga ia bermimpi
dan orang gila hingga ia berakal." [Sunan Abi Daud: Shahih]
Nb: Jika umur seseorang 60 tahun – 12 tahun (umur
sebelum balig) = 48 tahun. Dan jika seseorang tidur 8 jam sehari x 365 hari (1
tahun) = 2.920 jam x 48 = 140.160 jam : 8.760 jam (1 tahun) = 16 tahun. Jadi umur
yang akan dipertanggung jawabakan di hadapan Allah adalah: 48 - 16 = 32 tahun.
Lihat: Syarah
Arba'in hadits (39) Ibnu 'Abbas; Allah memaafkan 3 perkara
Umur manusia begitu singkat dibandingkan waktu
akhirat
Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:
{وَإِنَّ يَوْمًا عِندَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّونَ} [الحج:
47]
Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu
adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu. [Al-Hajj: 47]
{يُدَبِّرُ الْأَمْرَ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى
الْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةٍ
مِمَّا تَعُدُّونَ} [السجدة: 5]
Dia (Allah) mengatur urusan dari langit
ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya
adalah seribu tahun menurut perhitunganmu. [As-Sajdah:5]
{تَعْرُجُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ
إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ} [المعارج:
4]
Malaikat-malaikat dan Jibril naik
(menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun.
[Al-Ma'aarij:4]
Ø Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma berkata;
Rasulullah ﷺ pernah memegang pundakku dan bersabda:
«كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ»، وفي
رواية: «وَعُدَّ نَفْسَكَ فِي أَهْلِ القُبُورِ»
“Jadilah kamu di dunia ini seakan-akan
orang asing atau seorang pengembara."
Ibnu Umar juga berkata:
" إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الصَّبَاحَ، وَإِذَا
أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الْمَسَاءَ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ،
وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ "
'Bila kamu berada di sore hari,
maka janganlah kamu menunggu datangnya waktu pagi, dan bila kamu berada di pagi
hari, maka janganlah menunggu waktu sore, pergunakanlah waktu sehatmu sebelum
sakitmu, dan hidupmu sebelum matimu.' [Shahih Bukhari]
Ø Abdullah bin Mas'ud -radhiyallahu 'anhu- berkata:
Rasulullah ﷺ tidur di atas tikar lalu beliau bangun,
tikar itu membekas di lambung beliau, kami berkata: Andai kami membuatkan hamparan lunak
untuk anda!
Beliau bersabda:
«مَا لِي وَمَا لِلدُّنْيَا، مَا أَنَا فِي الدُّنْيَا إِلَّا
كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا»
"Apa urusanku dengan dunia,
aku di dunia tidak lain seperti pengendara yang bernaung di bawah pohon setelah
itu pergi dan meninggalkannya." [Sunan Tirmidziy: Shahih]
Lihat: Syarah
Arba'in hadits (40) Ibnu Umar; Hidup di dunia sebagai orang asing, cuma numpang
lewat
Manfaatkan umur dengan baik
Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu
'anhuma; Rasulullah ﷺ bersabda
kepada seseorang yang beliau nasehati:
«اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هِرَمِكَ،
وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاءَكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ
شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ»
“Manfaatkanlah lima hal sebelum datang lima
hal: Masa mudamu sebelum masa tuamu, kesehatanmu sebelum sakitmu, saat kayamu
sebelum miskinmu, kesempatanmu sebelum kesibukanmu, dan hidupmu sebelum
matimu". [Al-Mustadarak karya Al-Hakim: Shahih]
Lihat: Manfaatkan 5 hal sebelum datang 5 hal
Jangan menyia-nyiakan umur
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu; Rasulullah ﷺ bersabda:
«مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيهِ» [سنن ابن
ماجه: صحيح]
“Diantara kebaikan Islam seseorang adalah
meninggalkan apa yang tidak penting baginya". [Sunan Ibnu Majah: Sahih]
Lihat: Syarah
Arba'in Nawawiy, hadits (12) Abu Hurairah; Meninggalkan perkara yang tidak
bermanfaat
Jangan sampai lalai dengan umur
Dari Ibnu Abbas radiyallahu
'anhuma; Rasulullah ﷺ bersabda:
" نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ:
الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُ " [صحيح البخاري]
"Ada dua nikmat yang sering dilalaikan
oleh orang banyak: Kesehatan dan kesempatan". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Ø Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata:
"ما نَدِمْتُ عَلَى شَيْءٍ نَدَمِيْ
عَلى يَوْمٍ غَرَبَتْ شَمْسُهُ، نَقَصَ فيه أجَلِيْ وَلَمْ يَزِدْ فيه
عَمَلِيْ" [موسوعة الدفاع عن رسول الله ﷺ جمعه علي بن نايف الشحود]
"Aku tidak menyesali sesuatu
seperti penyesalanku terhadap satu hari yang telah terbenam matahrinya, umurku
telah berkurang tapi amalanku tidak bertambah”. [Mausu'ah Ad-Difa' 'an
Rasulillah ﷺ disusun oleh 'Ali bin
Naif Asy-Syuhud]
Lihat: Hadits Ibnu
'Abbas; Dua nikmat yang banyak dilalaikan
Jangan sampai menyesal ketika ajal tiba
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا
تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ
يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ (9) وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا
رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ
لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ
الصَّالِحِينَ (10) وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا
وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُون} [المنافقون: 9 - 11]
Hai orang-orang beriman, janganlah
hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang
berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi. Dan belanjakanlah
sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu, sebelum datang kematian
kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa
Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang
menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?"
Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah
datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha mengenal apa yang kamu kerjakan.
[Al-Munafiquun: 9-11]
Lihat: Jangan sampai menyesal
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Peran ilmu agama dalam membangun bangsa - Penyakit futur dan obatnya - Tanda kebahagiaan dan keberuntungan menurut Ibnu Qayyim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...