Minggu, 25 Agustus 2024

Menemukan jati diri seorang muslim

بسم الله الرحمن الرحيم

Islam adalah nikmat terbesar dan paling utama

Allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:

{فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ } [الأنعام: 125]

Barangsiapa dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barangsiapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. [Al-An'am: 125]

{أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَى نُورٍ مِنْ رَبِّهِ} [الزمر: 22]

Maka apakah orang-orang yang dibukakan hatinya oleh Allah untuk (menerima) agama Islam lalu dia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang hatinya membatu)? [Az-Zumar: 22]

Lihat: Keistimewaan agama Islam

Perinta menjadi muslim sejati.

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ} [البقرة: 208]

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. [Al-Baqarah: 208]

{أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ فَمَا جَزَاءُ مَنْ يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنْكُمْ إِلَّا خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَى أَشَدِّ الْعَذَابِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ} [البقرة: 85]

Apakah kamu beriman kepada sebagian Kitab (Taurat) dan ingkar kepada sebagian (yang lain)? Maka tidak ada balasan (yang pantas) bagi orang yang berbuat demikian di antara kamu selain kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari Kiamat mereka dikembalikan kepada azab yang paling berat. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan. [Al-Baqarah: 85]

Lihat: Keistimewaan Umat Islam      

Sifat muslim sejati:

1.      Berserah diri hanya kepada Allah ta’aalaa.

Allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:

{وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ} [الزمر: 54]

Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat ditolong. [Az-Zumar: 54]

Ø  Umar radhiyallahu ‘anhu berkata: Ketika kami duduk di sisi Rasulullah di suatu hari, tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang bajunya sangat putih, rambutnya sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan. Tidak seorang pun dari kami mengenalnya, hingga dia mendatangi Nabi lalu merapatkan lututnya pada lutut Nabi dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas pahanya, kemudian ia berkata, 'Wahai Muhammad, kabarkanlah kepadaku tentang Islam?'

Rasulullah menjawab:

"الإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدَاً رَسُولُ الله، وَتُقِيْمَ الصَّلاَة، وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ، وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ، وَتَحُجَّ البيْتَ إِنِ اِسْتَطَعتَ إِليْهِ سَبِيْلاً"

"Islam adalah kesaksian bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan puasa Ramadhan, serta haji ke Baitullah jika kamu mampu melakukannya.” Dia berkata, 'Kamu benar.' [Shahih Muslim]

Ø  Dari Ibnu Umar radiyallahu 'anhuma; Rasulullah bersabda:

" بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَالحَجِّ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ " [صحيح البخاري ومسلم]

“Islam dibangun atas lima perkara: Bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan haji, dan berpuasa di bulan Ramadan”. [Shahih Bukhari dan Muslim]

Ø  Thalhah bin 'Ubaidullah radiyallahu 'anhu berkata,

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ مِنْ أَهْلِ نَجْدٍ ثَائِرَ الرَّأْسِ، يُسْمَعُ دَوِيُّ صَوْتِهِ وَلاَ يُفْقَهُ مَا يَقُولُ، حَتَّى دَنَا، فَإِذَا هُوَ يَسْأَلُ عَنِ الإِسْلاَمِ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ : «خَمْسُ صَلَوَاتٍ فِي اليَوْمِ وَاللَّيْلَةِ». فَقَالَ: هَلْ عَلَيَّ غَيْرُهَا؟ قَالَ: «لاَ، إِلَّا أَنْ تَطَوَّعَ». قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : «وَصِيَامُ رَمَضَانَ». قَالَ: هَلْ عَلَيَّ غَيْرُهُ؟ قَالَ: «لاَ، إِلَّا أَنْ تَطَوَّعَ». قَالَ: وَذَكَرَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ الزَّكَاةَ، قَالَ: هَلْ عَلَيَّ غَيْرُهَا؟ قَالَ: «لاَ، إِلَّا أَنْ تَطَوَّعَ». قَالَ: فَأَدْبَرَ الرَّجُلُ وَهُوَ يَقُولُ: وَاللَّهِ لاَ أَزِيدُ عَلَى هَذَا وَلاَ أَنْقُصُ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : «أَفْلَحَ إِنْ صَدَقَ»

Telah datang kepada Rasulullah seorang dari penduduk Najed dalam keadaan kepalanya penuh debu dengan suaranya yang keras terdengar, namun tidak dapat dimengerti apa maksud yang diucapkannya, hingga mendekat (kepada Nabi ) kemudian dia bertanya tentang Islam, maka Rasulullah menjawab, "Shalat lima kali dalam sehari semalam". Kata orang itu, "Apakah ada lagi selainnya buatku". Nabi menjawab, "Tidak ada kecuali yang thathawu' (sunnat) ". Rasulullah berkata, "Dan puasa Ramadan". Orang itu bertanya lagi, "Apakah ada lagi selainnya buatku". Rasulullah menjawab, "Tidak ada kecuali yang thathawu' (sunnah) ". Lalu Rasulullah menyebut, "Zakat": Kata orang itu, "Apakah ada lagi selainnya buatku". Rasulullah menjawab, "Tidak ada kecuali yang thathawu' (sunnat) ". Thalhah bin 'Ubaidullah berkata, Lalu orang itu pergi sambil berkata, "Demi Allah, aku tidak akan menambah atau menguranginya". Maka Rasulullah bersabda, "Dia akan beruntung jika jujur menepatinya". [Shahih Bukhari]

Lihat: Kitab Iman bab 35; Zakat bagian dari Islam

2.      Memberi manfaat kepada orang lain.

Allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:

{وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَاتَّبَعَ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا} [النساء: 125]

Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus?! [An-Nisaa': 125]

Ø  Abdullah bin Umar radhiallahu 'anhuma berkata: "Ketika kami sedang duduk di sisi Nabi , lalu didatangkan bagian dalam pucuk pohon kurma (berwarna putih dan lembut dimakan dengan madu). Nabi lalu bersabda:

«إِنَّ مِنَ الشَّجَرِ لَمَا بَرَكَتُهُ كَبَرَكَةِ المُسْلِمِ»

"Sesungguhnya di antara pepohonan itu ada satu jenis pohon yang keberkahannya seperti seorang Muslim."

Lalu aku mempunyai perkiraan bahwa pohon itu adalah pohon kurma, aku berkeinginan menjawab; 'Wahai Rasulullah, itu adalah pohon kurma', namun aku melihat bahwa di antara sepuluh orang yang ada aku adalah yang paling muda. Maka aku pun diam. Nabi kemudian menjawab pertanyaannya:

«هِيَ النَّخْلَةُ» [صحيح البخاري]

"  Yaitu pohon kurma." [Shahih Bukhari]

Ø  Dari Abdullah bin 'Amr radhiyallahu 'anhuma;

أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ : أَيُّ الإِسْلاَمِ خَيْرٌ؟ قَالَ: «تُطْعِمُ الطَّعَامَ، وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ»

Ada seseorang yang bertanya kepada Nabi , "Islam manakah yang paling baik?" Nabi menjawab, "Kamu memberi makan, mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak kamu kenal". [Shahih Bukhari]

Lihat: Kitab Iman bab 06; Memberi makan bagian dari Islam

3.      Tidak mengganggu orang lain.

Dari Abdullah bin 'Amr radhiyallahu 'anhuma; Nabi bersabda:

«المُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ المُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ» [صحيح البخاري]

"Muslim yang sempurna adalah yang muslim lainnya selamat dari gangguan lidah dan tangannya." [Shahih Bukhari]

Ø  Dari Abu Musa Al-Asy'ariy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ صَدَقَةٌ» قَالُوا: فَإِنْ لَمْ يَجِدْ؟ قَالَ: «فَيَعْمَلُ بِيَدَيْهِ فَيَنْفَعُ نَفْسَهُ وَيَتَصَدَّقُ» قَالُوا: فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ أَوْ لَمْ يَفْعَلْ؟ قَالَ: «فَيُعِينُ ذَا الحَاجَةِ المَلْهُوفَ» قَالُوا: فَإِنْ لَمْ يَفْعَلْ؟ قَالَ: «فَيَأْمُرُ بِالخَيْرِ» أَوْ قَالَ: «بِالْمَعْرُوفِ» قَالَ: فَإِنْ لَمْ يَفْعَلْ؟ قَالَ: «فَيُمْسِكُ عَنِ الشَّرِّ فَإِنَّهُ لَهُ صَدَقَةٌ» [صحيح البخاري ومسلم]

"Wajib bagi setiap muslim untuk bersedekah." Para sahabat bertanya; "Bagaimana jika ia tidak mendapatkannya?' Beliau bersabda:: 'Berusaha dengan tangannya, sehingga ia bisa memberi manfaat untuk dirinya dan bersedekah.' Mereka bertanya; 'Bagaimana jika ia tidak bisa melakukannya?' Beliau bersabda: 'Menolong orang yang sangat memerlukan bantuan.' Mereka bertanya; 'Bagaimana jika ia tidak bisa melakukannya? ' Beliau bersabda: 'Menyuruh untuk melakukan kebaikan' atau bersabda; 'menyuruh melakukan yang baik'. Dia berkata; 'Bagaimana jika ia tidak dapat melakukannya?' Beliau bersabda: 'Menahan diri dari kejahatan, karena itu adalah sedekah baginya.' [Shahih Bukhari dan Muslim]

Ø  'Amr bin 'Abasah radhiyallahu ‘anhu berkata;

قَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَا الْإِسْلَامُ؟ قَالَ: «أَنْ يُسْلِمَ قَلْبُكَ لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَأَنْ يَسْلَمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِكَ وَيَدِكَ»، قَالَ: فَأَيُّ الْإِسْلَامِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: «الْإِيمَانُ»، قَالَ: وَمَا الْإِيمَانُ؟ قَالَ: «تُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ، وَالْبَعْثِ بَعْدَ الْمَوْتِ»، قَالَ: فَأَيُّ الْإِيمَانِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: «الْهِجْرَةُ»، قَالَ: فَمَا الْهِجْرَةُ؟ قَالَ: «تَهْجُرُ السُّوءَ»" [مسند أحمد: حسن لغيره]

Ada seorang laki-laki berkata, "Wahai Rasulullah, apa maksud Islam?" beliau menjawab, "Kamu menyerahkan hatimu kepada Allah 'Azza wa Jalla dan orang muslim selamat dari lidah dan tanganmu." Dia bertanya, "Islam manakah yang paling utama?" Beliau menjawab, "Iman." Dia bertanya, "Apa maksud iman?" Beliau bersabda, "Kamu beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan kebangkitan setelah mati." Dia bertanya lagi, "Iman apa yang paling utama?" beliau bersabda, "Hijrah." dia bertanya, "Apa maksud hijrah itu?" beliau bersabda, "Kamu meninggalkan kejelekan." [Musnad Ahmad: Hasan ligairih]

Ø  Dalam riwayat lain; Amru bin 'Asabah radhiyallahu ‘anhu berkata;

أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَا الْإِسْلَامُ؟ قَالَ: «طِيبُ الْكَلَامِ، وَإِطْعَامُ الطَّعَامِ». قُلْتُ: مَا الْإِيمَانُ؟ قَالَ: «الصَّبْرُ وَالسَّمَاحَةُ». قَالَ: قُلْتُ: أَيُّ الْإِسْلَامِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: «مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ». قَالَ: قُلْتُ: أَيُّ الْإِيمَانِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: «خُلُقٌ حَسَنٌ». [مسند أحمد: حسن لغيره]

Saya mendatangi Rasulullah dan bertanya, "Wahai Rasulullah, siapa saja yang mengikuti Anda di atas perkara (Din Islam) ini?" beliau menjawab, "Yaitu seorang yang merdeka dan seorang budak." Saya bertanya lagi, "Apakah Islam itu?" beliau menjawab, "Yaitu berkata-kata yang baik dan memberi makanan." Saya bertanya lagi, "Apakah iman itu?" beliau menjawab, "Yaitu sabar dan As Samaahah (murah hati)." Saya bertanya kembali, "Islam seperti apakah yang paling utama?" beliau menjawab, "Yaitu seseorang yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya." aku bertanya lagi, "Iman seperti apakah yang paling utama?" beliau menjawab, "Yaitu akhlak yang baik." [Musnad Ahmad: Hasan ligairih]

Lihat: Kitab Iman bab 04 dan 05

4.      Tidak melakukan perkara yang tidak bermanfaat.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيهِ» [سنن ابن ماجه: صحيح]

"Diantara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak penting baginya". [Sunan Ibnu Majah: Sahih]

Ø  Dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ، وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَعْجَزْ» [صحيح مسلم]

"Semangatlah atas apa yang bermanfaat bagimu, dan mintalah pertolongan dari Allah dan jangan lemah". [Sahih Muslim]

Lihat: Syarah Arba’in hadits (12) Abu Hurairah; Meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat

5.      Tidak meniru-niru agama lain.

Dari Abu Said radhiyallahu 'anhu, Rasulullah bersabda:

«لَتَتَّبِعُنَّ سُنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ حَذْوَ القُذَّةِ بِالْقُذَّةِ، حَتَّى لَوْ دَخَلُوْا جُحْرَ ضَبٍّ لَدَخَلْتُمُوْهُ، قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اليَهُوْدُ وَالنَّصَارَى؟ قَالَ: فَمَنْ؟»

"Sungguh kalian akan mengikuti (meniru) tradisi umat-umat sebelum kalian selangkah demi selangkah sampai kalaupun mereka masuk kedalam liang biawak niscaya kalian akan masuk ke dalamnya pula." para sahabat bertanya: "Ya Rasulullah, orang-orang Yahudi dan Nasranikah? Beliau menjawab: "siapa lagi?" [Shahih Bukhari dan Muslim]

Ø  Dari Abdullah bin 'Amr radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah bersabda:

«لَيَأْتِيَنَّ عَلَى أُمَّتِي مَا أَتَى عَلَى بني إسرائيل حَذْوَ النَّعْلِ بِالنَّعْلِ، حَتَّى إِنْ كَانَ مِنْهُمْ مَنْ أَتَى أُمَّهُ عَلَانِيَةً لَكَانَ فِي أُمَّتِي مَنْ يَصْنَعُ ذَلِكَ، وَإِنَّ بني إسرائيل تَفَرَّقَتْ عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ مِلَّةً، وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِي عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ مِلَّةً، كُلُّهُمْ فِي النَّارِ إِلَّا مِلَّةً وَاحِدَةً»

"Akan datang pada kaumku apa yang telah menimpa Bani Israil sama persis setiap langkah demi langkah, sampai jika ada dari mereka yang berzina dengan ibunya secara terang-terangan maka pasti pada umatku pun ada orang yang melakukan itu. Dan sesungguhnya Bani Israil terlah terpecah menjadi tujuhpuluh dua golongan, dan umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan, semuanya akan masuk neraka kecuali satu golongan".

Sahabat bertanya: Siapa mereka itu Ya Rasulullah? Rasulullah menjawab:

«مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِي» [سنن الترمذي: حسنه الألباني]

“Mereka yang mengikuti sunnahku dan sunnah para sahabatku”. [Sunan Tirmidzi: Hasan]

Ø  Abdullah bin 'Amr radhiyallahu 'anhuma berkata: Rasulullah melihatku memakai pakaian berwarna kuning, maka beliau bersabda:

"إِنَّ هَذِهِ مِنْ ثِيَابِ الْكُفَّارِ فَلَا تَلْبَسْهَا" [صحيح مسلم]

"Sesungguhnya ini adalah pakaian orang kafir maka janganlah engkau memakainya". [Shahih Muslim]

Ø  Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah bersabda:

"مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ" [سنن أبي داود: صحيح]

"Barang siapa yang meniru suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka". [Sunan Abi Daud: Shahih]

Ø  Abu Umamah radhiyallahu 'anhu berkata:

خَرَجَ رَسُولُ اللهِ عَلَى مَشْيَخَةٍ مِنَ الْأَنْصَارٍ بِيضٌ لِحَاهُمْ فَقَالَ: " يَا مَعْشَرَ الْأَنْصَارِ حَمِّرُوا وَصَفِّرُوا، وَخَالِفُوا أَهْلَ الْكِتَابِ ". قَالَ: فَقُلْنَا: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ أَهْلَ الْكِتَابِ يَتَسَرْوَلَونَ وَلْا يَأْتَزِرُونَ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ : " تَسَرْوَلُوا وَائْتَزِرُوا وَخَالِفُوا أَهْلَ الْكِتَابِ ". قَالَ: فَقُلْنَا: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ أَهْلَ الْكِتَابِ يَتَخَفَّفُونَ وَلَا يَنْتَعِلُونَ. قَالَ: فَقَالَ النَّبِيُّ : " فَتَخَفَّفُوا وَانْتَعِلُوا وَخَالِفُوا أَهْلَ الْكِتَابِ ". قَالَ: فَقُلْنَا: يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّ أَهْلَ الْكِتَابِ يَقُصُّونَ عَثَانِينَهُمْ وَيُوَفِّرُونَ سِبَالَهُمْ. قَالَ: فَقَالَ النَّبِيُّ : " قُصُّوا سِبَالَكُمْ وَوَفِّرُوا عَثَانِينَكُمْ وَخَالِفُوا أَهْلَ الْكِتَابِ " [مسند أحمد: صحيح]

Rasulullah pergi menemui kalangan tua kaum Anshar yang janggut-janggut mereka sudah memutih. Rasulullah bersabda, "Hai kaum Anshar! Pakailah warna merah, kuning dan berbedalah dengan ahli kitab." Aku berkata, Wahai Rasulullah, ahli kitab mengenakan celana dan tidak memakai sarung. Rasulullah bersabda, "Pakailah celana dan sarung dan berbedalah dengan ahli kitab." Aku berkata, Wahai Rasulullah, Sesungguhnya ahli kitab mengenakan sepatu dan tidak mengenakan sandal. Rasulullah bersabda, "Pakailah sepatu, sandal dan berbedalah dengan ahli kitab. Kami berkata, Wahai Rasulullah, ahli kitab memotong janggut dan memanjangkan kumis. Rasulullah bersabda, "Potonglah kumis, panjangkan janggut dan berbedalah dengan ahli kitab." [Musnad Ahmad: Shahih]

Lihat: Jadikan As-Sunnah sebagai pedoman hidup

Wallahu a’lam!

Lihat juga: Umurmu adalah mudalmu - Peran ilmu agama dalam membangun bangsa - Penyakit futur dan obatnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...