Rabu, 17 November 2021

Kitab Iman bab 06; Memberi makan bagian dari Islam

بسم الله الرحمن الرحيم

Imam Bukhari -rahimahullah- berkata:

بَابٌ: إِطْعَامُ الطَّعَامِ مِنَ الإِسْلاَمِ

Bab: “Memberi makan bagian dari Islam”

Dalam bab ini, imam Bukhari menjelaskan bahwa saling berbagi kebaikan adalah bagian dari amalan Islam seperti memberi makan dan memberi salam sebagaimana dalam hadiits ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma.

Imam Bukhari -rahimahullah- berkata:

12 - حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ خَالِدٍ [الحراني]، قَالَ: حَدَّثَنَا اللَّيْثُ، عَنْ يَزِيدَ [بن أبي حَبيب]، عَنْ أَبِي الخَيْرِ [مَرْثَدُ بنُ عَبْدِ اللهِ اليَزَنِيُّ]، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيُّ الإِسْلاَمِ خَيْرٌ؟ قَالَ: «تُطْعِمُ الطَّعَامَ، وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ»

Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Khalid [Al-Harraniy], ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Al-Laits, dari Yazid [bin Abi Habib], dari Abu Al-Khair [Martsad bin Abdillah Al-Yazaniy], dari Abdullah bin 'Amr; Ada seseorang yang bertanya kepada Nabi , "Islam manakah yang paling baik?" Nabi menjawab, "Kamu memberi makan, mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak kamu kenal".

Penjelasan singkat hadits ini:

1.      Biografi Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma.

Lihat: https://umar-arrahimy.blogspot.com/

2.      Derajat Islam dan iman seseorang bertingkat-tingkat, bisa bertambah dan berkurang.

Lihat: Hadits Abu Hurairah; Tingkatan Iman

3.      Berbuat baik kepada orang lain adalah diantara tingkatan Islam yang terbaik.

Lihat: Syarah Arba’in hadits (36) Abu Hurairah; Pertolongan Allah untuk yang suka menolong

4.      Sahabat menanyakan tentang Islam yang terbaik untuk menjadi yang terbaik.

Lihat: Berlomba dalam urusan akhirat

5.      Keutamaan memberi makan.

Diantaranya:

1)      Amalan Islam yang terbaik.

2)      Harta menjadi kekal.

3)      Pahala dilipat-gandakan.

Dari Aisyah radhiallahu 'anha; Rasulullah bersabda:

«إِنَّ اللَّهَ لَيُرَبِّي لِأَحَدِكُمُ التَّمْرَةَ، وَاللُّقْمَةَ، كَمَا يُرَبِّي أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ أَوْ فَصِيلَهُ حَتَّى يَكُونَ مِثْلَ أُحُدٍ» [مسند أحمد: صحيح لغيره]

"Sesungguhnya Allah benar-benar akan menggandakan kurma dan suapan makanan untuk kalian, sebagaimana kalian membesarkan anak kuda atau bayi kalian hingga menjadi seperti gunung Uhud." [Musnad Ahmad: Shahih ligairih]

4)      Melapangkan rezki.

5)      Amalan yang paling dicintai oleh Allah.

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma; Seseorang datang kepada Nabi dan bertanya:

يَا رَسُولَ اللهِ، أَيُّ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَى اللهِ؟ وَأَيُّ الْأَعْمَالِ أَحَبُّ إِلَى اللهِ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ، وَأَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ، أَوْ تَكَشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً، أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا، أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا، وَلَأَنْ أَمْشِيَ مَعَ أَخِي فِي حَاجَةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ - يَعْنِي مَسْجِدَ الْمَدِينَةِ شَهْرًا - وَمَنَ كَفَّ غَضَبَهُ سَتَرَ اللهُ عَوْرَتَهُ، وَمَنْ كَظَمَ غَيْظَهُ، وَلَوْ شَاءَ أَنْ يُمْضِيَهُ أَمْضَاهُ مَلَأَ اللهُ قَلْبَهُ رَجَاءً يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ مَشَى مَعَ أَخِيهِ فِي حَاجَةٍ حَتَّى يَتَهَيَّأَ لَهُ أَثْبَتَ اللهُ قَدَمَهُ يَوْمَ تَزُولُ الْأَقْدَامِ» [المعجم الكبير للطبراني: حسن]

Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling dicintai oleh Allah? Dan amalan apa yang paling dicintai oleh Allah?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Orang yang paling dicintai oleh Allah ta’aalaa adalah yang paling bermanfaat bagi manusia, dan amalan yang paling dicintai oleh Allah ta’aalaa adalah kegembiraan yang engkau berikan kepada seorang muslim, atau engkau menghilangkan kesulitannya, atau engkau membebaskan utangnya, atau engkau menghilangkan rasa laparnya, dan aku berjalan memenuhi hajat saudaraku lebih aku cintai daripada aku beri’tikaf di masjid ini -yaitu masjid Madinah selama sebulan-, dan siapa yang menahan marahnya maka Allah akan menutupi aibnya, dan siapa yang menahan murkanya padalah jika ia mau ia bisa melampiaskannya maka Allah akan memenuhi hatinya pengharapan di hari kiamat, dan siapa yang berjalan memenuhi hajat saudaranya sampai ia menyelesaikannya maka Allah akan meneguhkan kakinya pada hari banyak kaki yang tergelincir”. [Al-Mu’jam Al-Kabir karya Ath-Thabaraniy: Hasan]

6)      Tidak termasuk orang yang mendustakan agama.

7)      Bebas dari sifat nifaq.

8)      Selamat dari siksa neraka.

9)      Masuk surga.

Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah bersabda:

«اعْبُدُوا الرَّحْمَنَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وَأَفْشُوا السَّلَامَ، تَدْخُلُوا الجَنَّةَ بِسَلَامٍ» [سنن الترمذي: صحيح]

"Beribadahlah kalian kepada Ar Rahman, berilah makanan, dan tebarkanlah salam, niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat." [Sunan Tirmidziy: Shahih]

Ø  Al-Baraa’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu berkata: Seorang Arab Baduwi mendatangi Nabi dan berkata, "Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkanku ke dalam surga."

Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«لَئِنْ كُنْتَ أَقْصَرْتَ الْخُطْبَةَ، لَقَدْ أَعْرَضْتَ الْمَسْأَلَةَ، أَعْتِقِ النَّسَمَةَ، وَفُكَّ الرَّقَبَةَ» . فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَوَلَيْسَتَا بِوَاحِدَةٍ؟ قَالَ: «لَا، إِنَّ عِتْقَ النَّسَمَةِ أَنْ تَفَرَّدَ بِعِتْقِهَا، وَفَكَّ الرَّقَبَةِ أَنْ تُعِينَ فِي عِتْقِهَا، وَالْمِنْحَةُ الْوَكُوفُ، وَالْفَيْءُ عَلَى ذِي الرَّحِمِ الظَّالِمِ، فَإِنْ لَمْ تُطِقْ ذَلِكَ، فَأَطْعِمِ الْجَائِعَ، وَاسْقِ الظَّمْآنَ، وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ، وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ، فَإِنْ لَمْ تُطِقْ ذَلِكَ، فَكُفَّ لِسَانَكَ إِلَّا مِنَ الْخَيْرِ» [مسند أحمد: صحيح]

"Jika kamu meringkas materi khutbah, maka sungguh, kamu telah memaparkan masalah. Karena itu, bebaskanlah satu jiwa dan merdekakan-lah satu budak."

Laki-laki itu bertanya, "Wahai Rasulullah, bukankah hal itu satu?"

Beliau menjawab: "Tidak, An-Nasamah (membebaskan satu jiwa) berarti kamu sendiri yang membebaskanya. Sedangkan Fakku Ar-Raqabah (memerdekakan budak) adalah kamu menolong budak tersebut dalam memerdekakan dirinya. Dan memberi tanah untuk dicocok tanami, atau kambing agar di peras susunya, atau memberi harta Fai` (harta yang dirampas dari musuh tanpa melalui peperangan) kepada kerabat yang zalim. Jika kamu tidak mampu melakukannya, maka berilah makan orang yang lapar dan berikanlah minum kepada orang yang kehausan, menyuruh kepada kebaikan serta mencegah kemungkaran. Dan jika kamu tidak mampu juga, maka tahanlah lisanmu, kecuali untuk mengatakan kebaikan." [Musnad Ahmad: Shahih]

Ø  Dari Abu Malik Al-Asy'ariy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«إِنَّ فِي الْجَنَّةِ غُرْفَةً يُرَى ظَاهِرُهَا مِنْ بَاطِنِهَا، وَبَاطِنُهَا مِنْ ظَاهِرِهَا أَعَدَّهَا اللَّهُ لِمَنْ أَطْعَمَ الطَّعَامَ، وَأَلَانَ الْكَلَامَ، وَتَابَعَ الصِّيَامَ وَصَلَّى وَالنَّاسُ نِيَامٌ» [مسند أحمد: حسنه الشيخ الألباني]

"Sesungguhnya di dalam surge ada kamar yang terlihat bahagian luarnya dari dalam, dan bagian dalamnya dari luar. Allah mempersiapkannya bagi orang yang memberi makan, lemah lembut dalam berbicara, senantiasa berpuasa, dan shalat ketika orang-orang tidur". [Musnad Ahmad: Hasan]

Ø  Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu; Rasulullah bersabda:

«إِنَّ فِي الجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا»

"Sesungguhnya di dalam surga ada kamar yang terlihat bagian luarnya dari dalam dan bagian dalamnya dari luar".

Seorang A'rabiy berdiri dan bertanya: Untuk siapa kamar itu ya Rasulullah?

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:

«لِمَنْ أَطَابَ الكَلَامَ، وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ، وَأَدَامَ الصِّيَامَ، وَصَلَّى بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ» [سنن الترمذي: حسن]

“Bagi orang yang baik tutur katanya, memberi makan, selalu berpuasa, dan salat di malam hari saat orang-orang sedang tidur”. [Sunan Tirmidzi: Hasan]

Ø  Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«الدَّرَجَاتُ إِفْشَاءُ السَّلَامِ، وَإِطْعَامُ الطَّعَامِ، وَالصَّلَاةُ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ» [سنن الترمذي: صحيح]

"Dan yang meninggikan derajat di surga adalah menyebarkan salam, memberi makan, dan shalat di malam hari saat orang-orang sedang tidur. [Sunan Tirmidzi: Sahih]

10)  Mendapatkan ampunan dosa.

Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

" بَيْنَا رَجُلٌ بِطَرِيقٍ، اشْتَدَّ عَلَيْهِ العَطَشُ، فَوَجَدَ بِئْرًا، فَنَزَلَ فِيهَا، فَشَرِبَ ثُمَّ خَرَجَ، فَإِذَا كَلْبٌ يَلْهَثُ، يَأْكُلُ الثَّرَى مِنَ العَطَشِ، فَقَالَ الرَّجُلُ: لَقَدْ بَلَغَ هَذَا الكَلْبَ مِنَ العَطَشِ مِثْلُ الَّذِي كَانَ بَلَغَ مِنِّي، فَنَزَلَ البِئْرَ فَمَلاَ خُفَّهُ مَاءً، فَسَقَى الكَلْبَ، فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ "، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَإِنَّ لَنَا فِي البَهَائِمِ لَأَجْرًا؟ فَقَالَ: «فِي كُلِّ ذَاتِ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أَجْرٌ» [صحيح البخاري ومسلم]

"Ada seorang laki-laki yang sedang berjalan lalu dia merasakan kehausan yang sangat sehingga dia turun ke suatu sumur lalu minum dari air sumur tersebut. Ketika dia keluar didapatkannya seekor anjing yang sedang menjulurkan lidahnya menjilat-jilat tanah karena kehausan. Orang itu berkata: "Anjing ini sedang kehausan seperti yang aku alami tadi". Maka dia (turun kembali ke dalam sumur) dan diisinya sepatunya dengan air dan sambil menggigit sepatunya dengan mulutnya dia naik keatas lalu memberi anjing itu minum. Kemudian dia bersyukur kepada Allah maka Allah mengampuninya". Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah kita akan dapat pahala dengan berbuat baik kepada hewan?" Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Terhadap setiap makhluk bernyawa diberi pahala". [Shahih Bukhari dan Muslim]

11)  Sifat penghuni Al-Maimanah

Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:

{أَوْ إِطْعَامٌ فِي يَوْمٍ ذِي مَسْغَبَةٍ (14) يَتِيمًا ذَا مَقْرَبَةٍ (15) أَوْ مِسْكِينًا ذَا مَتْرَبَةٍ (16) ثُمَّ كَانَ مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا بِالْمَرْحَمَةِ (17) أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ} [البلد: 14 - 18]

Atau memberi makan pada hari terjadi kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau orang miskin yang sangat fakir. Kemudian dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang. Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan. [Al-Balad: 14-18]

12)  Orang yang terbaik

Dari Shuhaib radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah bersabda:

«خِيَارُكُمْ مَنْ أَطْعَمَ الطَّعَامَ وَرَدَّ السَّلَامَ» [مسند أحمد: حسن لغيره]

"Yang terbaik dari kalian adalah yang memberi makan dan menjawab salam". [Musnad Ahmad: Hasan ligairih]

13)  Mendekatkan diri kepada Allah

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata; Rasulullah bersabda: Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla berkata pada hari kiamat:

" يَا ابْنَ آدَمَ اسْتَطْعَمْتُكَ فَلَمْ تُطْعِمْنِي، قَالَ: يَا رَبِّ وَكَيْفَ أُطْعِمُكَ؟ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ، قَالَ: أَمَا عَلِمْتَ أَنَّهُ اسْتَطْعَمَكَ عَبْدِي فُلَانٌ، فَلَمْ تُطْعِمْهُ؟ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ أَطْعَمْتَهُ لَوَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي، يَا ابْنَ آدَمَ اسْتَسْقَيْتُكَ، فَلَمْ تَسْقِنِي، قَالَ: يَا رَبِّ كَيْفَ أَسْقِيكَ؟ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ، قَالَ: اسْتَسْقَاكَ عَبْدِي فُلَانٌ فَلَمْ تَسْقِهِ، أَمَا إِنَّكَ لَوْ سَقَيْتَهُ وَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي " [صحيح مسلم]

"Hai, anak Adam! Aku minta makan kepadamu, mengapa kamu tidak memberi-Ku makan?" Jawab anak Adam, "Wahai Rabb-ku, Bagaimana mungkin aku memberi engkau makan, padahal Engkau Tuhan semesta alam?" Allah Ta'ala berfirman, "Apakah kamu tidak tahu, bahwa hamba-Ku si Fulan minta makan kepadamu tetapi kamu tidak memberinya makan. Apakah kamu tidak tahu seandainya kamu memberinya makan niscaya engkau mendapatkannya di sisi-Ku?" "Hai, anak Adam! Aku minta minum kepadamu, mengapa kamu tidak memberi-Ku minum?" Jawab anak Adam, "Wahai Tuhanku, bagaimana mungkin aku memberi Engkau minum, padahal Engkau Tuhan semesta alam?" Allah Ta'ala menjawab, "Hamba-Ku si Fulan minta minum kepadamu, tetapi kamu tidak memberinya minum. Ketahuilah, seandainya kamu memberinya minum, niscaya kamu mendapatkannya di sisi-Ku." [Shahih Muslim]

Lihat: Keutamaan memberi makan dan minum

6.      Keutamaan memberi salam.

Diantaranya:

1)      Amalan Islam yang terbaik.

2)      Menanamkan rasa saling mencintai

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«لَا تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا، وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا، أَوَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ؟ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ» [صحيح مسلم]

“Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan kalian tidak dikatakan beriman sampai kalian "saling mencintai". Inginkah kalian kutunjukkan pada sesuatu yang jika kalian lakukan maka kalian akan saling mencintai? Sebarkan salam di antara kalian”. [Sahih Muslim]

3)      Pahala yang banyak.

Imran bin Hushain radhiyallahu 'anhu berkata:

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: السَّلَامُ عَلَيْكُمْ، فَرَدَّ عَلَيْهِ السَّلَامَ، ثُمَّ جَلَسَ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «عَشْرٌ» ثُمَّ جَاءَ آخَرُ فَقَالَ: السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ، فَرَدَّ عَلَيْهِ، فَجَلَسَ، فَقَالَ: «عِشْرُونَ» ثُمَّ جَاءَ آخَرُ فَقَالَ: السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، فَرَدَّ عَلَيْهِ، فَجَلَسَ، فَقَالَ: «ثَلَاثُونَ» [سنن أبي داود: صحيح]

"Seorang laki-laki datang kepada Nabi dan mengucapkan, "Assalamu Alaikum?"

Beliau membalas salam orang tersebut lalu duduk, Nabi kemudian bersabda: "Sepuluh."

Setelah itu ada seseorang datang dan mengucapkan salam, "Assalamu Alaikum wa Rahmatullah."

Beliau membalas salam orang tersebut lalu duduk, beliau bersabda: "Dua puluh."

Setelah itu ada lagi orang datang dan mengucapakan salam, "Assalamu Alaikum Wa Rahmatullahi Wa barakatuh."

Beliau membalas salam orang tersebut lalu duduk, beliau bersabda: "Tiga puluh." [Sunan Abi Daud: Shahih]

4)      Tidak tergolong orang yang kikir.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«إِنَّ أَبْخَلَ النَّاسِ مَنْ بَخِلَ بِالسَّلَامِ» [صحيح ابن حبان]

"Orang yang paling kikir adalah orang yang kikir memberi salam dan orang yang paling lemah adalah orang yang tidak bisa berdo'a." [Sahih Ibnu Hibban]

5)      Yang paling dekat dengan Allah ‘azza wajalla.

Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah bersabda:

«إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِاللَّهِ مَنْ بَدَأَهُمْ بِالسَّلَامِ» [سنن أبي داود: صحيح]

"Orang yang paling utama di sisi Allah adalah orang yang memulai dalam mengucapkan salam." [Sunan Abi Daud: Shahih]

6)      Bernilai sedekah.

Dari Abu Dzar -radhiyallahu 'anhu-; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

«يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنَ ابْنِ آدَمَ صَدَقَةٌ، تَسْلِيمُهُ عَلَى مَنْ لَقِيَ صَدَقَةٌ» [سنن أبي داود: صحيح]

"Setiap hari setiap persendian anak Adam harus disedekahi, salam yang diberikan kepada orang yang dijumpainya adalah sedekah." [Sunan Abi Daud: Shahih]

Ø  Dari Abu Hurairah radhiyallahu ta’alaa 'anhu: Rasulullah bersabda:

«عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنَ ابْنِ آدَمَ صَدَقَةٌ حِينَ يُصْبِحُ» ، فَشَقَّ ذَلِكَ عَلَى الْمُسْلِمِينَ "، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ سَلَامَكَ عَلَى عِبَادِ اللَّهِ صَدَقَةٌ» [مسند أحمد: حسن لغيره]

"Setiap ruas tulang anak Adam ada kewajiban untuk disedekahi" Maka hal tersebut membuat sulit kaum muslimin, lalu beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya salam kamu terhadap hamba-hamba Allah adalah sedekah." [Musnad Ahmad: Hasan ligairih]

Lihat: Syarah Arba'in Nawawiy, hadits (25) Abu Dzar; Amal shalih bernilai sedekah

7.      Memberi salam kepada siapa saja.

Ibnu Mas'ud radhiyallahu ‘anhu berkata; Rasulullah bersabda:

«إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُسَلِّمَ الرَّجُلُ عَلَى الرَّجُلِ، لَا يُسَلِّمُ عَلَيْهِ إِلَّا لِلْمَعْرِفَةِ» [مسند أحمد: حسن لغيره]

"Sesungguhnya dari tanda-tanda hari kiamat adalah seseorang memberi salam kepada seseorang dan tidak memberi salam kecuali kepada yang dikenal." [Musnad Ahmad: Hasan ligairih]

Ø  Dalam riwayat lain; Al-Aswad bin Yazid berkata: Shalat telah didirikan di masjid, lalu kami datang bersama Abdullah bin Mas'ud, tatkala orang-orang rukuk, Abdullah pun ruku dan kami pun rukuk bersamanya, sementara kami sedang berjalan. Seorang laki-laki lewat di depannya seraya berkata; (ASSALAMU 'ALAIKA) wahai Abu Abdurrahman. Maka Abdullah pun menjawab, ketika itu ia sedang rukuk; (SHADAQALLAHU WA RASULUHU) (Mahabenar Allah dan rasul-Nya) ia melanjutkan; Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah bersabda:

«إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ، إِذَا كَانَتِ التَّحِيَّةُ عَلَى الْمَعْرِفَةِ» [مسند أحمد: حسن لغيره]

"Sesungguhnya dari tanda-tanda kiamat adalah apabila ucapan salam hanya kepada orang yang dikenal." [Musnad Ahmad: Hasan ligairih]

8.      Boleh laki-laki dan perempuan yang bukan murim saling memberi salam jika aman dari fitnah (godaan).

Asma binti Yazid radhiyallahu ‘anha berkata:

«مَرَّ عَلَيْنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي نِسْوَةٍ فَسَلَّمَ عَلَيْنَا» [سنن أبي داود: صحيح]

"Nabi melewati kami (kaum wanita) lalu mengucapkan salam kepada kami." [Sunan Abi Daud: Shahih]

Ø  Jarir radhiyallahu ‘anhu berkata:

«مَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى نِسْوَةٍ فَسَلَّمَ عَلَيْهِنَّ» [مسند أحمد: حسن لغيره]

“Rasulullah melewati kaum wanita, maka beliau pun mengucapkan salam kepada mereka”. [Musnad Ahmad: Hasan ligairih]

Ø  Sahl bin Sa'd radhiyallahu ‘anhuma berkata:

«كَانَتْ فِينَا امْرَأَةٌ تَجْعَلُ عَلَى أَرْبِعَاءَ فِي مَزْرَعَةٍ لَهَا سِلْقًا، فَكَانَتْ إِذَا كَانَ يَوْمُ جُمُعَةٍ تَنْزِعُ أُصُولَ السِّلْقِ، فَتَجْعَلُهُ فِي قِدْرٍ، ثُمَّ تَجْعَلُ عَلَيْهِ قَبْضَةً مِنْ شَعِيرٍ تَطْحَنُهَا، فَتَكُونُ أُصُولُ السِّلْقِ عَرْقَهُ، وَكُنَّا نَنْصَرِفُ مِنْ صَلاَةِ الجُمُعَةِ، فَنُسَلِّمُ عَلَيْهَا، فَتُقَرِّبُ ذَلِكَ الطَّعَامَ إِلَيْنَا، فَنَلْعَقُهُ وَكُنَّا نَتَمَنَّى يَوْمَ الجُمُعَةِ لِطَعَامِهَا ذَلِكَ» [صحيح البخاري]

"Di tempat kami ada seorang wanita yang menanam ubi di sela-sela selokan kebunnya. Jika hari Jumat tiba, dia mencabut pohon ubinya lalu direbusnya dalam periuk yang dicampur dengan segenggam gandum. Rebusan ubi dijadikan sebagai makanan pengganti sepotong daging. Setelah kami selesai melaksanakan shalat Jumat, kami datang ke rumah wanita itu. Kami masuk mengucapkan salam lalu dia menyuguhkan makanan ubinya itu kepada kami, maka kami pun memakannya. Kami selalu mengharapkan kehadiran hari Jumat karena ada makanan yang disuguhkannya itu." [Shahih Bukhari]

Lihat: Bahaya godaan wanita

9.      Hukum memberi salam kepada selain muslim.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah bersabda:

«لَا تَبْدَءُوا الْيَهُودَ وَلَا النَّصَارَى بِالسَّلَامِ، فَإِذَا لَقِيتُمْ أَحَدَهُمْ فِي طَرِيقٍ، فَاضْطَرُّوهُ إِلَى أَضْيَقِهِ» [صحيح مسلم]

"Janganlah kalian mendahului orang-orang Yahudi dan Nasrani memberi salam. Apabila kalian berpapasan dengan salah seorang di antara mereka di jalan, maka desaklah dia ke jalan yang paling sempit." [Shahih Muslim]

Ø  Abu Abdurrahman Al-Juhaniy radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah bersabda:

" إِنِّي رَاكِبٌ غَدًا إِلَى الْيَهُودِ فَلَا تَبْدَءُوهُمْ بِالسَّلَامِ، فَإِذَا سَلَّمُوا عَلَيْكُمْ فَقُولُوا: وَعَلَيْكُمْ " [سنن ابن ماجه: صحيح]

"Sesungguhnya besok aku akan datang menemui orang-orang Yahudi, maka janganlah kalian mendahului mereka dengan salam, dan apabila mereka mengucapkan salam kepada kalian, maka ucapkanlah, 'Wa 'alaikum'." [Sunan Ibnu Majah: Shahih]

10.  Yang lebih dahulu memberi salam.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Nabi bersabda:

«يُسَلِّمُ الصَّغِيرُ عَلَى الكَبِيرِ»

"Hendaknya yang muda memberi salam kepada yang tua”.

Ø  Dalam riwayat lain;

«يُسَلِّمُ الرَّاكِبُ عَلَى المَاشِي، وَالمَاشِي عَلَى القَاعِدِ، وَالقَلِيلُ عَلَى الكَثِيرِ» [صحيح البخاري ومسلم]

"Hendaknya orang yang berkendara memberi salam kepada yang berjalan, dan yang berjalan memberi salam kepada yang duduk dan (rombongan) yang sedikit kepada (rombongan) yang banyak." [Shahih Bukhari dan Muslim]

Ø  Anas radhiyallahu ‘anhu berkata;

«أَتَى عَلَيَّ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَأَنَا أَلْعَبُ مَعَ الْغِلْمَانِ، قَالَ: فَسَلَّمَ عَلَيْنَا» [صحيح مسلم]

“Saya pernah didatangi oleh Rasulullah ketika saya sedang bermain dengan teman-teman yang lain. Kemudian beliau mengucapkan salam kepada kami”. [Shahih Muslim]

Wallahu a’lam!

Lihat juga: Kitab Iman bab 02, 03, 04, dan 05; Perkara-perkara iman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...