بسم الله الرحمن الرحيم
Sahabat
Rasulullah –radhiyallahu 'anhum- adalah orang yang bertemu dengan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan beriman kepadanya, kemudian
mati dalam keadaan beriman.
Abdullah
bin Umar radhiyallahu 'anhuma berkata:
«مَنْ كَانَ مُسْتَنًّا فَلْيَسْتَنَّ بِمَنْ قَدْ مَاتَ، أُولَئِكَ
أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانُوا خَيْرَ هَذِهِ
الْأُمَّةِ، أَبَّرَهَا قُلُوبًا، وَأَعْمَقَهَا عِلْمًا، وَأَقَلَّهَا
تَكَلُّفًا، قَوْمٌ اخْتَارَهُمُ اللهُ لِصُحْبَةِ نَبِيِّهِ صلّى الله عليه وسلم
وَنَقْلِ دِينِهِ، فَتَشَبَّهُوا بِأَخْلَاقِهِمْ وَطَرَائِقِهِمْ فَهُمْ
أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، كَانُوا عَلَى الْهُدَى
الْمُسْتَقِيمِ» [حلية الأولياء]
"Siapa yang mencari tuntunan maka hendaklah ia
mengikuti tuntunan mereka yang sudah wafat, mereka itu adalah sahabat Muhammad shallallahu
'alaihi wasallam, (1) mereka adalah generasi tebaik umat ini, (2) hati
mereka lebih suci, (3) ilmu mereka lebih dalam, dan (4) tidak suka melampaui
batas. (5) Mereka adalah generasi yang Allah pilih untuk menemani nabi-Nya -shallallahu
'alaihi wasallam- dan menyampaikan agama-Nya, maka hendaklah kalian
mencontoh akhlak dan metode mereka (dalam beragama), mereka adalah sahabat
Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, (6) mereka berada di atas
petunjuk yang lurus." [Hilyatul Auliyaa']
Ø Abdullah bin Mas 'ud radhiyallahu 'anhuberkata:
«إِنَّ اللَّهَ نَظَرَ فِي قُلُوبِ
الْعِبَادِ، فَوَجَدَ قَلْبَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرَ
قُلُوبِ الْعِبَادِ، فَاصْطَفَاهُ لِنَفْسِهِ، فَابْتَعَثَهُ بِرِسَالَتِهِ، ثُمَّ
نَظَرَ فِي قُلُوبِ الْعِبَادِ بَعْدَ قَلْبِ مُحَمَّدٍ، فَوَجَدَ قُلُوبَ
أَصْحَابِهِ خَيْرَ قُلُوبِ الْعِبَادِ، فَجَعَلَهُمْ وُزَرَاءَ نَبِيِّهِ،
يُقَاتِلُونَ عَلَى دِينِهِ، فَمَا رَأَى الْمُسْلِمُونَ حَسَنًا، فَهُوَ عِنْدَ
اللَّهِ حَسَنٌ، وَمَا رَأَوْا سَيِّئًا فَهُوَ عِنْدَ اللَّهِ سَيِّئٌ» [مسند أحمد: حسن]
Sesungguhnya Allah melihat hati para hamba,
lalu Dia mendapati hati Muhammad ﷺ sebagai sebaik-baik hati para hamba, lalu
memilihnya untuk diri-Nya, Dia juga mengutsnya dengan risalah kemudian Dia
melihat pada hati para hamba setelah hati Muhammad, maka Dia mendapati hati
para sahabat sebagai sebaik-baik hati para hamba, lalu menjadikan mereka
sebagai pembantu Nabi-Nya, berperang membela agamanya. Maka apa yang dilihat
oleh kaum muslimin satu kebaikan, maka di sisi Allah adalah baik dan apa yang
mereka pandang buruk, maka di sisi Allah juga buruk. [Musnad Ahmad: Hasan]
Mengapa kita harus
mengikuti cara beragama sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam?
1. Sahabat
Rasulullah adalah generasi terbaik.
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ
تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ} [آل عمران: 110]
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan
untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan
beriman kepada Allah. [Ali
'Imran:110]
Ø Dari 'Imran bin Hushain
radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
«خَيْرُ أُمَّتِي قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ
الَّذِينَ يَلُونَهُمْ» [صحيح البخاري]
"Yang paling baik
dari umatku adalah orang yang hidup di masaku, kemudian generasi setelahnya,
kemudian generasi setelahnya". [Sahih Bukhari]
2. Hati
mereka lebih suci dan mulia.
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{وَالَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا
فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ آوَوْا وَنَصَرُوا أُولَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ
حَقًّا لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ} [الأنفال: 74]
Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah
serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman
dan memberi pertolongan (kepada orang-orang Muhajirin), mereka Itulah
orang-orang yang benar-benar beriman. mereka memperoleh ampunan dan rezki
(nikmat) yang mulia.
[Al-Anfaal:74]
3.
Ilmu
dan pemahaman mereka dalam urusan agama lebih mendalam.
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ
قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ
وَنِعْمَ الْوَكِيلُ} [آل عمران:
172-
173]
Orang-orang (yang mentaati Allah dan rasul)
yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia
(orang Quraisy) Telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, Karena itu
takutlah kepada mereka", Maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan
mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah
sebaik-baik Pelindung".
[Ali Imran: 172-173]
4.
Mereka
tidak suka melampaui batas (berlebih-lebihan).
Anas radhiyallahu
'anhu berkata: Suatu hari kami berada di sisi Umar radhiyallahu
'anhu, lalu ia berkata:
«نُهِينَا عَنِ التَّكَلُّفِ»
"Kita dilarang untuk terlalu mamaksakan
diri". [Sahih Bukhari]
Ø
Dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«هَلَكَ الْمُتَنَطِّعُونَ» [صحيح مسلم]
"Binasalah orang-orang yang terlalu
berlebih-lebihan (melampaui batas)". [Sahih Muslim]
Ø
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«إِيَّاكُمْ وَالْغُلُوَّ فِي الدِّينِ،
فَإِنَّمَا أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمُ الْغُلُوُّ فِي الدِّينِ»
"Hati-hatilah kalian dengan sikap
berlebih-lebihan dalam menjalankan agama karena sesungguhnya yang membinasakan
umat-umat sebelum kalian adalah sikap berlebih-lebihan dalam menjalankan
agama". [Sunan An-Nasa'i: Sahih]
5.
Sahabat Rasulullah
adalah generasi pilihan Allah.
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا
شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ} [البقرة: 143]
Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kalian
umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia. [Al-Baqarah:143]
6.
Menyalahi
sahabat Rasulullah adalah kesesatan.
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا
تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا
تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا} [النساء: 115]
Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah
jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang
mukmin, kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu
dan kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat
kembali. [An-Nisaa':115]
Yang dimaksud orang-orang mukmin
dalam ayat ini adalah sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka dengan baik.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{فَإِنْ آمَنُوا بِمِثْلِ مَا آمَنْتُمْ بِهِ
فَقَدِ اهْتَدَوْا وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا هُمْ فِي شِقَاقٍ فَسَيَكْفِيكَهُمُ
اللَّهُ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ} [البقرة: 137]
Maka jika mereka beriman seperti apa yang kamu
(Rasulullah dan sahabatnya) telah beriman kepadanya, sungguh mereka telah
mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, Sesungguhnya mereka berada dalam
permusuhan (dengan kamu). Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. dan
Dia-lah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. [Al-Baqarah:137]
Ø Dari Abdullah bin 'Amr
radiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
«إِنَّ بني إسرائيل تَفَرَّقَتْ عَلَى ثِنْتَيْنِ
وَسَبْعِينَ مِلَّةً، وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِي عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ مِلَّةً، كُلُّهُمْ
فِي النَّارِ إِلَّا مِلَّةً وَاحِدَةً»
"Sesungguhnya
Bani Israil terpecah menjadi tujuhpuluh dua golongan, dan umatku akan terpecah
menjadi tujuhpuluh tiga golongan, semuanya akan masuk neraka kecuali satu
golongan".
Sahabat bertanya:
Siapakah mereka ya Rasulullah?
Rasulullah menjawab:
«مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِي» [سنن الترمذي: حسنه الألباني]
"Mereka adalah orang yang berjalan
sesuai sunnahku dan sunnah sahabatku". [Sunan Tirmidzi: Hasan]
7.
Mereka
memiliki akhlak yang mulia.
Mereka keras terhadap orang-orang kafir, tetapi
berkasih sayang pada sesama mereka. Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ
أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ
فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ}
[الفتح: 29]
Muhammad itu adalah utusan Allah dan
orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir,
tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari
karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka
dari bekas sujud. [Al-Fath:29]
{لِلْفُقَرَاءِ الْمُهَاجِرِينَ الَّذِينَ أُخْرِجُوا
مِنْ دِيَارِهِمْ وَأَمْوَالِهِمْ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا وَيَنْصُرُونَ
اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ (8) وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ
وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ
فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ
بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ} [الحشر: 8-9]
Bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir
dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari
Allah dan keridhaan-Nya dan mereka menolong Allah dan RasulNya, mereka
itulah orang-orang yang benar. Dan orang-orang yang telah menempati kota
Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin),
mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan
mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang
diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang
Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. dan
siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang
beruntung. [Al-Hasyr: 8-9]
Mereka menyeru Tuhannya di pagi
dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya.
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ
رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ}
[الكهف: 28]
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan
orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap
keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka. [Al-Kahfi:28]
8.
Mereka
berada di jalan yang lurus.
Allah meridhai mereka dan yang
mengikutinya dengan baik
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{وَالسَّابِقُونَ
الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا
الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ} [التوبة: 100]
Orang-orang
yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka
dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga
yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di
dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. [At-Taubah:100]
Allah melazimkan ketakwaan pada
mereka, karena mereka adalah ahlinya dan yang paling berhak
Allah subhanahu
wata’aalaa berfirman:
{فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ
عَلَى رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَأَلْزَمَهُمْ كَلِمَةَ التَّقْوَى وَكَانُوا
أَحَقَّ بِهَا وَأَهْلَهَا وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا} [الفتح: 26]
Lalu
Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin,
dan Allah melazimkan kepada mereka kalimat-takwa (kalimat tauhid dan memurnikan
ketaatan kepada Allah) dan adalah mereka berhak dengan kalimat takwa itu dan
patut memilikinya. Dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
[Al-Fath: 26]
Ayat
ini menjadi bantahan atas anggapan kaum Syi’ah yang menuduh Sahabat telah murtad
setelah wafatnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena tidak
mungkin Allah memberikan pujian ini kepada mereka jika nantinya mereka akan
murtad.
Wallahu
a'lam!
Lihat juga: Keistimewaan Sahabat Rasulullah - Kesungguhan Sahabat Nabi mengamalkan As-Sunnah - Keistimewaan Umat Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...