Jumat, 08 September 2017

Keutamaan memiliki anak shaleh

بسم الله الرحمن الرحيم


Banyak sekali keutamaan yang didapatkan oleh kedua orang tua dari anak yang shaleh, diantaranya:

Mendo’akan orang tuanya setelah mati

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

" إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ " [صحيح مسلم]

"Jika seseorang meninggal maka terputuslah semua amalannya kecuali tiga; sedekah jariah (manfaatnya bertahan lama), atau ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendo'akan untuknya". [Sahih Muslim]

Bersedekah untuk orang tuanya

Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata: Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:

إِنَّ أَبِي مَاتَ وَتَرَكَ مَالًا، وَلَمْ يُوصِ، فَهَلْ يُكَفِّرُ عَنْهُ أَنْ أَتَصَدَّقَ عَنْهُ؟

Sesungguhnya bapakku meninggal dan mewariskan harta, dan ia tidak berwasiat. Apakah akan menghapuskan dosa-dosanya jika aku bersedekah untuknya?

Rasulullah menjawab:
«نَعَمْ» [صحيح مسلم]
"Iya". [Sahih Muslim]

Aisyah radhiyallahu 'anha berkata: Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: Sesungguhnya ibuku mati secara tiba-tiba, dan aku merasa jika ia sempat berbicara maka ia akan bersedekah, apakah boleh aku bersedekah untuknya? Rasulullah menjawab:

نَعَمْ تَصَدَّقْ عَنْهَا [صحيح البخاري ومسلم]
"Iya, bersedekahlah untuknya". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Sa'ad bin 'Ubadah radhiyallahu 'anhu berkata: Ya Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal. Apakah boleh aku bersedekah untuknya?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:
«نَعَمْ»
“Iya”.
Aku bertanya lagi: Sedekah apakah yang paling baik?
Rasulullah menjawab:
«سَقْيُ الْمَاءِ» [سنن النسائي: حسنه الألباني]
"Tempat minum untuk umum". [Sunan An-Nasa'i: Hasan]

'Amru bin Al-'Ash radhiyallahu 'anhu bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang pembayaran nazar orang tua. Rasulullah menjawab:

" أَمَّا أَبُوكَ، فَلَوْ كَانَ أَقَرَّ بِالتَّوْحِيدِ، فَصُمْتَ، وَتَصَدَّقْتَ عَنْهُ، نَفَعَهُ ذَلِكَ " [مسند أحمد: حسنه الألباني]

"Adapun bapakmu, seandainya ia mengakui aqidah tauhid, kemudian engkau puasa dan bersedekah untuknya maka itu akan bermanfaat baginya". [Musnad Ahmad: Hasan]

Berpuasa untuk orang tuanya

Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata: Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan bertanya: Ya Rasulullah, Sesungguhnya ibuku meninggal dan memiliki utang puasa sebulan, apakah boleh aku menunaikan untuknya? 
Rasulullah menjawab:

نَعَمْ ، فَدَيْنُ اللَّهِ أَحَقُّ أَنْ يُقْضَى [صحيح البخاري ومسلم]

"Iya, utang kepada Allah lebih berhak ditunaikan". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Menjalankan haji dan umrah untuk orang tuanya

Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata: Seorang wanita datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan bertanya: Sesungguhnya ibuku telah bernazar untuk menunaikan ibadah haji, lalu ibuku meninggal sebelum menunaikannya, apakah boleh aku menunaikan ibadah haji untuknya?
Rasulullah menjawab:

نَعَمْ حُجِّي عَنْهَا ، أَرَأَيْتِ لَوْ كَانَ عَلَى أُمِّكِ دَيْنٌ أَكُنْتِ قَاضِيَتَهُ ؟

"Iya, tunaikanlah untuknya. Menurutmu jika seandainya ibumu memiliki utang apakah engkau akan membayarkan untuknya?"
Wanita itu menjawab: Iya.
Rasulullah bersabda:
اقْضُوا اللَّهَ الَّذِي لَهُ فَإِنَّ اللَّهَ أَحَقُّ بِالْوَفَاءِ

"Bayarlah utang ibumu kepada Allah, karena sesungguhnya hak Allah lebih berhak ditunaikan". [Sahih Bukhari]

Menunaikan nadzar orang tuanya

Sa’ad bin ‘Ubadah Al-Anshariy radhiyallahu 'anhuma meminta fatwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang nadza ibunya yang meninggal sebelum melunasinya, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«اقْضِهِ عَنْهَا» [صحيح البخاري ومسلم]
“Tunaikan untuknya”. [Sahih Bukhari dan Muslim]

Mendapatkan pakaian di surga

Dari Buraidah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

" ...، وَيُكْسَى وَالِدَاهُ حُلَّتَيْنِ لَا يُقَوَّمُ لَهُمَا أَهْلُ الدُّنْيَا فَيَقُولَانِ: بِمَ كُسِينَا هَذَا ؟ فَيُقَالُ: بِأَخْذِ وَلَدِكُمَا الْقُرْآنَ ، ... [مسند أحمد: حسن]

“…, dan kedua orang tuanya dipakaikan perhiasan yang tidak diketahui berapa nilainya oleh penduduk dunia. Maka kedua orang tuanya berkata: "Dengan amalan apa kami dipakaikan ini?" Maka dikatakan pada keduanya: "Dengan amalan Al-Qur'an anak kalian berdua, …”. [Musnad Ahmad: Hasan]

Mengangkat derajat di surga

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ الرَّجُلَ لَتُرْفَعُ دَرَجَتُهُ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ: أَنَّى هَذَا؟ فَيُقَالُ: بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ [سنن ابن ماجه: حسنه الألباني]

"Sesungguhnya seseorang diangkat derajatnya dalam surga, lalu ia berkata: Dari mana pahala ini? Kemudian dikatakan padanya: Dari istigfar anakmu untuk kamu". [Sunan Ibnu Majah: Hasan]

Mendapatkan pahala amalan shalih anak

Dari Aisyah radhiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

«إِنَّ أَطْيَبَ مَا أَكَلَ الرَّجُلُ مِنْ كَسْبِهِ، وَإِنَّ وَلَدَهُ مِنْ كَسْبِهِ» [سنن النسائي: صححه الألباني]

"Sesungguhnya yang paling baik dimakan oleh seseorang adalah hasil dari usahanya, dan sesungguhnya anaknya termasuk hasil dari usahanya". [Sunan An-Nasa'i: Sahih]

Hadits ini menunjukkah bahwa anakh adalah hasil usaha orang tuanya, sehingga amalan shaleh yang dilakukan sang anak pahalanya juga diberikan kepada orang tuanya.

Mendapatkan bakti dan kasih sayang dari anak

Karena Allah subhanahu wa ta’aalaa telah mewajibkan bagi anak untuk berbakti kepada kedua orang tuanya.

{وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا} [الإسراء: 23]

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. [Al-Israa’:23]

Wallahu a’lam!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...