Rabu, 31 Agustus 2022

Kitab Iman bab 37; Kekhawatiran seorang mukmin bila amalnya terhapus tanpa sadar

بسم الله الرحمن الرحيم

Imam Bukhari -rahimahullah- berkata:

"بَابُ خَوْفِ المُؤْمِنِ مِنْ أَنْ يَحْبَطَ عَمَلُهُ وَهُوَ لاَ يَشْعُرُ"

“Bab: Kekhawatiran seorang mukmin bila amalnya terhapus tanpa sadar”

Dalam bab ini imam Bukhari menjelaskan bahwa diatara kesempurnaan iman seseorang adalah senantiasa takut dari hal-hal yang bisa menghapuskan pahala kebaikannya tanpa disadari, seperti sifat nifaq. Dan juga merupakan bantahan terhadap kaum Murji’ah yang menganggap keimanan itu stabil tidak mengalami perubahan walau dengan melakukan maksiat.

Senin, 29 Agustus 2022

Syarah Kitab Tauhid bab (48); Bergurau dengan menyebut nama Allah, Al-Qur’an, atau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam

بسم الله الرحمن الرحيم

Dalam bab ini, syekh Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah menyebutkan 1 ayat dan 1 hadits yang menunjukkan larangan bergurau dengan menyebut nama Allah, Al-Qur’an, atau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Rabu, 24 Agustus 2022

Kitab Iman bab 35 dan 36; Zakat dan mengiringi jenazah bagian dari Islam dan iman

بسم الله الرحمن الرحيم

A.    Bab 35.

Imam Bukhari -rahimahullah- berkata:

بَابٌ: الزَّكَاةُ مِنَ الإِسْلاَمِ

“Bab: Zakat bagian dari Islam”

Dalam bab ini, imam Bukhari menjelasakan bahwa menunaikan zakat adalah bagian dari iman karena zakat bagian dari Islam yang baik mesti didasari dengan keimanan. Dengan menyebutkan satu ayat yang memerintahkan zakat dan satu hadits yang menunjukkan kewajiban zakat dari Thalhah bin ‘Ubaidillah radhiyallahu ‘anhu.

Selasa, 23 Agustus 2022

Syarah Kitab Tauhid bab (47); Memuliakan nama-nama Allah dan mengganti nama untuk tujuan ini

بسم الله الرحمن الرحيم

Dalam bab ini, syekh Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah menyebutkan 1 hadits yang menunjukkan perintah memuliakan nama-nama Allah 'azza wajalla dan mengganti nama untuk tujuan ini.

Senin, 22 Agustus 2022

Syarah Riyadhushalihin Bab (10) Bersegera melakukan kebaikan, dan anjuran untuk berbuat untuk kebaikan, melakukannya dengan semangat tanpa ragu

بسم الله الرحمن الرحيم

Allah ta’aalaa berfirman:

{فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ} [البقرة: 148]

Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. [Al-Baqarah: 148]

Jumat, 19 Agustus 2022

Syarah Kitab Tauhid bab (46); Penggunaan gelar “Qadhi Qudhah” (hakimnya para hakim) dan sejenisnya

بسم الله الرحمن الرحيم

Dalam bab ini, syekh Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah menyebutkan 1 hadits yang menunjukkan larangan seseorang menggunakan gelar “Qadhi Qudhah” (hakimnya para hakim) dan sejenisnya, karena penggunaan gelar seperti ini mengandung kesyirikan.

Jumat, 12 Agustus 2022

Cela sifat sombong

بسم الله الرحمن الرحيم

Larangan bersikap sombong

Allah subhanahu wata'aalaa berfirman:

{وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ} [لقمان: 18]

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong). [Luqman:18]

Senin, 08 Agustus 2022

Syarah Kitab Tauhid bab (45); Siapa yang mencaci masa maka dia telah menyakiti Allah

بسم الله الرحمن الرحيم

Dalam bab ini, syekh Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah menyebutkan 1 ayat dan 1 hadits yang menunjukkan larangan seseorang mencaci masa atau waktu karena itu termasuk perbuatan meyakiti Allah ‘azza wajalla.

Rabu, 03 Agustus 2022

Kitab Iman bab 34; Bertambah dan berkurangnya iman

بسم الله الرحمن الرحيم

Imam Bukhari -rahimahullah- berkata:

"بَابُ زِيَادَةِ الإِيمَانِ وَنُقْصَانِهِ"

“Bab: Bertambah dan berkurangnya iman”

Dalam bab ini, Imam Bukhari kembali menegaskan tentang keyakinan bahwa kualitas iman seseorang bisa mengalami peningkatan dan penurunan, bertambah dan berkurung. Belia menyebutkan dalam bab ini tiga ayat Al-Qur’an dan 2 hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik melalui dua jalur (muttashil dan mu’allaq), dan Umar bin Khathab radhiyallahu ‘anhuma.

Selasa, 02 Agustus 2022

Syarah Kitab Tauhid bab (44); Ucapan seseorang: “Atas kehendak Allah dan kehendakmu”

بسم الله الرحمن الرحيم

Dalam bab ini, syekh Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah menyebutkan 3 hadits yang menunjukkan larangan seseorang berucap “Atas kehendak Allah dan kehendakmu”.