Jumat, 27 September 2019

Keutamaan Amar ma’ruf Nahi mungkar

بسم الله الرحمن الرحيم
Perintah amar ma’ruf nahi mungkar:
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ} [لقمان: 17]
(Luqman berkata:) Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). [Luqman:17]

Kamis, 26 September 2019

Hadits Al-Baraa’; Ketika ajal menjemput dan pertanyaan alam kubur

بسم الله الرحمن الرحيم
Al-Bara’ bin Azib radhiyallahu 'anhu berkata:
خَرَجْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فِي جِنَازَةِ رَجُلٍ مِنَ الْأَنْصَارِ، فَانْتَهَيْنَا إِلَى الْقَبْرِ، وَلَمَّا يُلْحَدْ، فَجَلَسَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَجَلَسْنَا حَوْلَهُ، كَأَنَّ عَلَى رُءُوسِنَا الطَّيْرَ، وَفِي يَدِهِ عُودٌ يَنْكُتُ فِي الْأَرْضِ، فَرَفَعَ رَأْسَهُ، فَقَالَ: «اسْتَعِيذُوا بِاللَّهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ مَرَّتَيْنِ، أَوْ ثَلَاثًا،» ، ثُمَّ قَالَ: " إِنَّ الْعَبْدَ الْمُؤْمِنَ إِذَا كَانَ فِي انْقِطَاعٍ مِنَ الدُّنْيَا وَإِقْبَالٍ مِنَ الْآخِرَةِ، نَزَلَ إِلَيْهِ مَلَائِكَةٌ مِنَ السَّمَاءِ بِيضُ الْوُجُوهِ، كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الشَّمْسُ، مَعَهُمْ كَفَنٌ مِنْ أَكْفَانِ الْجَنَّةِ، وَحَنُوطٌ مِنْ حَنُوطِ الْجَنَّةِ، حَتَّى يَجْلِسُوا مِنْهُ مَدَّ الْبَصَرِ، ثُمَّ يَجِيءُ مَلَكُ الْمَوْتِ، عَلَيْهِ السَّلَامُ، حَتَّى يَجْلِسَ عِنْدَ رَأْسِهِ، فَيَقُولُ: أَيَّتُهَا النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ، اخْرُجِي إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٍ ". 

Rabu, 25 September 2019

Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (22) Orang yang berpuasa junub di pagi hari

بسم الله الرحمن الرحيم
A.    Penjelasan pertama:
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
بَابُ الصَّائِمِ يُصْبِحُ جُنُبًا
“Bab: Orang yang berpuasa junub di pagi hari”
Dalam bab ini Imam Bukhari rahimahullah menyebutkan satu hadits muttashil yang menunjukkan bahwa orang yang berpuasa kemudian junub di pagi harinya tidak membatalkan puasanya, dari Aisyah dan Ummu Salamah -radhiyallahu 'anhuma- dengan dua sanad.
Kemudian menyebutkan satu hadits mu’allaq dari Abu Hurairah -radhiyallahu 'anhu- yang menunjukkan bahwa orang yang junub di pagi hari puasanya batal.

Rabu, 18 September 2019

Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (21) Jika berniat puasa di siang hari

بسم الله الرحمن الرحيم
A.    Penjelasan pertama:
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
بَابُ إِذَا نَوَى بِالنَّهَارِ صَوْمًا
Bab: Jika berniat puasa di siang hari
Maksudnya, apakah boleh hukumnya seseorang berniat puasa di siang hari, atau tidak boleh, atau ada rincian dalam masalah ini?
Dalam bab ini Imam Bukhari menyebutkan 5 atsar Sahabat -radhiyallahu ‘anhum- secara mu’allaq (tanpa sanad) dan 1 hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam secara muttashil (sanad bersambung) dari Salamah bin Al-Akwa’ -radhiyallahu ‘anhu-, yang menunjukkan bolehnya memulai niat puasa di siang hari.
Imam Bukhari -rahimahullah- berkata:
وَقَالَتْ أُمَّ الدَّرْدَاءِ: كَانَ أَبُو الدَّرْدَاءِ يَقُولُ: «عِنْدَكُمْ طَعَامٌ؟» فَإِنْ قُلْنَا: لاَ، قَالَ: «فَإِنِّي صَائِمٌ يَوْمِي هَذَا». وَفَعَلَهُ أَبُو طَلْحَةَ، وَأَبُو هُرَيْرَةَ، وَابْنُ عَبَّاسٍ، وَحُذَيْفَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ
“Dan Ummu Ad-Dardaa’ berkata: Abu Ad-Dardaa’ pernah bertanya: “Apakah kalian punya makanan?” Jika kami menjawab: Tidak ada, ia berkata: “Maka saya berpuasa pada hari ini”. Hal ini juga dilakukan oleh Abu Thalhah, Abu Hurairah, Ibnu ‘Abbas, dan Hudzaifah radhiyallahu ‘anhum.”

Rabu, 11 September 2019

Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (20) Berkah sahur tanpa diwajibkan

بسم الله الرحمن الرحيم
A.    Penjelasan pertama:
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
بَابُ بَرَكَةِ السَّحُورِ مِنْ غَيْرِ إِيجَابٍ
“Bab: Berkah sahur tanpa ada kewajiban”
Diantara dalil yang menunjukkan keberkahan makan sahur:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْبَرَكَةَ فِي السَّحُورِ وَالْكَيْلَ» [مسند الشاميين للطبراني: صحيح]
"Sesungguhnya Allah menjadikan berkah pada sahur dan takaran (yang adil saat berdagang)". [Musnad Asy-Syamiyiin karya Ath-Thabaraniy: Shahih]

Selasa, 10 September 2019

Syarah Arba’in hadits (2) Umar; Jibril bertanya tentang iman, islam, ihsan, dan kiamat

بسم الله الرحمن الرحيم
Umar radhiyallahu ‘anhu berkata: Ketika kami duduk di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di suatu hari, tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang bajunya sangat putih, rambutnya sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan. Tidak seorang pun dari kami mengenalnya, hingga dia mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasalam lalu merapatkan lututnya pada lutut Nabi shallallahu 'alaihi wasalam dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas pahanya, kemudian ia berkata, 'Wahai Muhammad, kabarkanlah kepadaku tentang Islam? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasalam menjawab: "Islam adalah kesaksian bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan puasa Ramadhan, serta haji ke Baitullah jika kamu mampu melakukannya.” Dia berkata, 'Kamu benar.'
Umar berkata, 'Maka kami kaget terhadapnya karena dia menanyakannya dan membenarkannya.' Dia bertanya lagi, 'Kabarkanlah kepadaku tentang iman itu? ' Beliau menjawab: "Kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, dan takdir baik dan buruk." Dia berkata, 'Kamu benar.' Dia bertanya lagi, 'Kabarkanlah kepadaku tentang ihsan itu? ' Beliau menjawab: "Kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, dan jika kamu tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu." Dia bertanya lagi, 'Kapankah hari akhir itu? ' Beliau menjawab: "Tidaklah orang yang ditanya itu lebih mengetahui daripada orang yang bertanya." Dia bertanya, 'Lalu kabarkanlah kepadaku tentang tanda-tandanya? ' Beliau menjawab: "Apabila seorang budak melahirkan tuannya, dan kamu melihat orang yang tidak beralas kaki, telanjang, miskin, penggembala kambing, namun bermegah-megahan dalam membangun bangunan." Kemudian dia bertolak pergi. Maka aku tetap saja heran kemudian beliau berkata; "Wahai Umar, apakah kamu tahu siapa penanya tersebut?" Aku menjawab, 'Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.' Beliau bersabda: "Itulah Jibril, dia mendatangi kalian untuk mengajarkan kepada kalian tentang agama kalian'."  [Shahih Muslim]

Minggu, 01 September 2019

Hadits 'Imran dan Jabir; Cara shalat orang sakit

بسم الله الرحمن الرحيم
A.    Hadits ‘Imran bin Hushain –radhiyallahu ‘anhu-.
'Imrah bin Hushain radhiyallahu 'anhu berkata:
كَانَتْ بِي بَوَاسِيرُ فَسَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الصَّلَاةِ فَقَالَ: «صَلِّ قَائِمًا، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ» [صحيح البخاري]
"Suatu kali aku menderita sakit wasir, lalu aku tanyakan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang cara shalat. Maka Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Shalatlah dengan berdiri, jika kamu tidak sanggup lakukanlah dengan duduk dan bila tidak sanggup juga lakukanlah dengan berbaring pada salah satu sisi badannya". [Shahih Bukhari]