Selasa, 30 Juni 2020

Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (64) Puasa hari ‘Arafah

بسم الله الرحمن الرحيم
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
بَابُ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ
“Bab: Puasa hari ‘Arafah”
Dalam bab ini, imam Bukhari menjelaskan tentang hukum berpuasa pada hari ‘Arafah dengan menyebutkan 2 hadits yang diriwayatkan oleh Ummu Al-Fadhl binti Al-Harits dan Maemunah radhiyallahu ‘anhuma yang menunjukkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak berpuasa pada hari ‘Arafah ketika beliau sedang wuquf.

Kamis, 25 Juni 2020

Syarah Kitab tauhid bab (14); Istigatsah (minta pertolongan) atau berdo’a kepada selain Allah adalah syirik

بسم الله الرحمن الرحيم
Dalam bab ini syekh Muhammad bin Abdil Wahhab –rahimahullah- menyebutkan 4 ayat dan 1 hadits:
1.       Firman Allah subhanahu wata'aalaa:
{وَلَا تَدْعُ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُكَ وَلَا يَضُرُّكَ فَإِنْ فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذًا مِنَ الظَّالِمِينَ (106) وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ، وَإِنْ يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا رَادَّ لِفَضْلِهِ، يُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ، وَهُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ} [يونس: 106-107]
Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian), itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim. Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Yunus: 106-107]

Minggu, 07 Juni 2020

Adab bertamu dalam Islam

بسم الله الرحمن الرحيم
Keutamaan bertamu
a.      Mendapatkan cinta Allah subhanahu wata'aalaa.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" أَنَّ رَجُلًا زَارَ أَخًا لَهُ فِي قَرْيَةٍ أُخْرَى، فَأَرْصَدَ اللهُ لَهُ، عَلَى مَدْرَجَتِهِ، مَلَكًا فَلَمَّا أَتَى عَلَيْهِ، قَالَ: أَيْنَ تُرِيدُ؟ قَالَ: أُرِيدُ أَخًا لِي فِي هَذِهِ الْقَرْيَةِ، قَالَ: هَلْ لَكَ عَلَيْهِ مِنْ نِعْمَةٍ تَرُبُّهَا؟ قَالَ: لَا، غَيْرَ أَنِّي أَحْبَبْتُهُ فِي اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، قَالَ: فَإِنِّي رَسُولُ اللهِ إِلَيْكَ، بِأَنَّ اللهَ قَدْ أَحَبَّكَ كَمَا أَحْبَبْتَهُ فِيهِ " [صحيح مسلم]
"Pada suatu ketika ada seorang lelaki yang mengunjungi saudaranya di desa lain. Kemudian Allah mengutus malaikat untuk menemui orang tersebut di tengah perjalanannya, maka ketika malaikat tersebut mendatanginya, malaikat bertanya: "Hendak pergi ke mana kamu?" Orang itu menjawab: "Saya akan menjenguk saudara saya yang berada di desa ini". Malaikat itu terus bertanya kepadanya: "Apakah kamu mempunyai satu perkara yang menguntungkan dengannya?" Laki-laki itu menjawab: "Tidak, saya hanya mencintainya karena Allah 'azza wa jalla." Akhirnya malaikat itu berkata: "Sesungguhnya aku ini adalah malaikat utusan Allah yang diutus untuk memberitahukan kepadamu bahwasanya Allah akan senantiasa mencintaimu sebagaimana kamu mencintai saudaramu karena Allah". [Sahih Muslim]

Senin, 01 Juni 2020

10 Pembatal Keislaman

بسم الله الرحمن الرحيم
Inti dari seluruh pembatal keislaman adalah segala yang bertentangan dengan makna dan konsekuensi dua kalimat syahadat, baik berupa keyakinan, ucapan, atau perbuatan. Karena seorang dianggap Islam dengan mengucapkan dan mengimani makna dan kandungan dua kalimat syahadat maka tidak ada yang mengeluarkannya kecuali menyelisihinya.
Diantara pembatal keislaman yang paling utama adalah: