بسم الله الرحمن الرحيم
Diantara tuntunan Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam di saat musim hujan:
1. Meyakini
bahwa hujan turun sebagai karunia dan rahmat dari Allah 'azza wajalla.
Zaid bin Khalid Al-Juhainiy radhiyallahu
'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengimami
kami pada shalat subuh di Hudaibiyah setelah semalaman turun hujan, ketika usai
melaksanakan shalat, beliau menghadap kepada jamaah dan bersabda:
«هَلْ تَدْرُوْنَ مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ؟ قَالُوْا: اللهُ
وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: أَصْبَحَ عِبَادِيْ مُؤْمِنٌ بِيْ وَكَافِرٌ،
فَأَمَّا مَنْ قَالَ: مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللهِ وَرَحْمَتِهِ، فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ
بِيْ كَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ، وَأَمَّا مَنْ قَالَ: مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا
وَكَذَا، فَذَلِكَ كَافِرٌ بِيْ
مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ»
“Tahukah kalian apakah yang difirmankan
oleh Rabb pada kalian? Mereka menjawab:
“Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu”, lalu beliau bersabda: “Dia berfirman: “Pagi ini ada di antara hamba-hamba-Ku
yang beriman kepada-Ku dan ada pula yang kafir, adapun orang yang mengatakan: hujan
turun berkat karunia dan rahmat Allah, maka ia telah beriman kepada-Ku dan
kafir kepada bintang, sedangkan orang yang mengatakan: hujan turun karena
bintang ini dan bintang itu, maka ia telah kafir kepada-Ku dan beriman
kepada bintang”. [Shahih Bukhari dan Muslim]