Senin, 31 Agustus 2020

Hukum seputar sujud tilawah

بسم الله الرحمن الرحيم
Sujud tilawah adalah sujud yang dilakukan ketika membaca atau mendengar ayat Sajadah dari Al-Qur’an.
A.    Keutamaan sujud tilawah.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" إِذَا قَرَأَ ابْنُ آدَمَ السَّجْدَةَ فَسَجَدَ اعْتَزَلَ الشَّيْطَانُ يَبْكِي، يَقُولُ: يَا وَيْلَهُ أُمِرَ ابْنُ آدَمَ بِالسُّجُودِ فَسَجَدَ فَلَهُ الْجَنَّةُ، وَأُمِرْتُ بِالسُّجُودِ فَأَبَيْتُ فَلِيَ النَّارُ " [صحيح مسلم]
“Jika anak cucu Adam membaca ayat sajadah kemudian ia sujud maka setan pergi sambil menangis dan berkata: "Ya Wail (neraka), anak cucu Adam diperintahkan bersujud lalu mereka sujud dan masuk surga, sedangkan aku diperintahkan sujud lalu aku tidak mau maka neraka untukku".” [Sahih Muslim]

Rabu, 26 Agustus 2020

Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (68) Puasa hari ‘Asyura’

بسم الله الرحمن الرحيم
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
بَابُ صِيَامِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ
Bab: Puasa hari ‘Asyura’
Ini adalah bab terahkir dari kitab “Puasa”. Dalam bab ini imam Bukhari menjelaskan tentang hukum dan sejarah berpuasa pada hari ‘Asyura’, dengan meriwayatkan 8 hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dari Ibnu ‘Umar, Aisyah, Mu’awiayh bin Abi Syufyan, Ibnu ‘Abbas, Abu Musa Al-Asy’ariy, dan Salamah bin Al-Akwa’ radhiyallahu ‘anhum.

Kamis, 20 Agustus 2020

Keistimewaan bulan Muharram

بسم الله الرحمن الرحيم
Allah memberikan kemuliaan kepada makhlukNya sesuai kehendakNya:
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{قُلْ إِنَّ الْفَضْلَ بِيَدِ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ} [آل عمران: 73]
Katakanlah: "Sesungguhnya karunia (kemuliaan) itu di tangan Allah, Allah memberikan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Luas karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui". [Ali ‘Imran: 73]

Rabu, 19 Agustus 2020

Syarah Kitab tauhid bab (19); Penyebab utama kekafiran adalah berlebihan dalam mengagungkan orang shalih

بسم الله الرحمن الرحيم
Dalam bab ini syekh Muhammad bin Abdil Wahhab –rahimahullah- menyebutkan 1 ayat dan 4 hadits:
Ø  Firman Allah ‘azza wajalla:
{يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ وَلَا تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ إِلَّا الْحَقَّ إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللَّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ وَلَا تَقُولُوا ثَلَاثَةٌ انْتَهُوا خَيْرًا لَكُمْ إِنَّمَا اللَّهُ إِلَهٌ وَاحِدٌ سُبْحَانَهُ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَلَدٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَكَفَى بِاللَّهِ وَكِيلًا} [النساء: 171]
Wahai ahli kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. cukuplah Allah menjadi Pemelihara. [An-Nisaa': 171]

Jumat, 14 Agustus 2020

Hadits Ibnu Mas’ud; Jujurlah jangan berdusta

بسم الله الرحمن الرحيم
'Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيقًا، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ، وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا»
“Kalian harus berlaku jujur, karena kejujuran itu akan membimbing kepada kebaikan. Dan kebaikan itu akan membimbing ke surga. Seseorang yang senantiasa berlaku jujur dan memelihara kejujuran, maka ia akan dicatat sebagai orang yang jujur di sisi Allah. Dan hindarilah dusta, karena kedustaan itu akan menggiring kepada kejahatan dan kejahatan itu akan menjerumuskan ke neraka. Seseorang yang senantiasa berdusta dan memelihara kedustaan, maka ia akan dicatat sebagai pendusta di sisi Allah." [Shahih Bukhari dan Muslim]

Sabtu, 01 Agustus 2020

Meneladani kesabaran Nabi Ibrahim ‘alaihissalam

بسم الله الرحمن الرحيم
Nabi Ibrahim –‘alaihissalam- adalah salah satu dari lima Rasul Ulul ‘Azmi, bapaknya para Nabi dan Rasul, imam ahli Tauhid, khalil (kekasih) Ar-Rahman.
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{إِنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِلَّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ (120) شَاكِرًا لِأَنْعُمِهِ اجْتَبَاهُ وَهَدَاهُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (121) وَآتَيْنَاهُ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَإِنَّهُ فِي الْآخِرَةِ لَمِنَ الصَّالِحِينَ (122) ثُمَّ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ أَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ} [النحل: 120-123]
Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan). (lagi) yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah. Allah telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus. Dan Kami berikan kepadanya kebaikan di dunia. Dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh. Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif" dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. [An-Nahl: 120-123]