Kamis, 30 Januari 2020

Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (46) Puasa anak kecil

بسم الله الرحمن الرحيم
A.    Penjelasan pertama.
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
بَابُ صَوْمِ الصِّبْيَانِ
“Bab: Puasa anak kecil”
Dalam bab ini, imam Bukhari menjelaskan tentang anjuran melatih anak kecil untuk berpuasa dengan menyebutkan satu atsar dari Umar bin Khathab radhiyallahu ‘anhu, dan satu hadits dari Ar-Rubai’ binti Mu’awwidz radhiyallahu ‘anhuma.

Rabu, 29 Januari 2020

Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (45) Jika berbuka puasa Ramadhan kemudian matahari muncul

بسم الله الرحمن الرحيم
A.    Penjelasan pertama.
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
بَابُ إِذَا أَفْطَرَ فِي رَمَضَانَ ثُمَّ طَلَعَتِ الشَّمْسُ
“Bab: Jika seseorang berbuka di bulan Ramadhan kemudian matahari muncul”
Dalam bab ini, imam Bukhari menjelaskan perbedaan ulama tentang hukum orang yang berbuka puasa di bulan Ramadhan karena menyangka telah masuk waktu berbuka tapi ternyata matahari belum tenggelam.
Imam Bukhari menyebutkan satu hadits dari Asma’ binti Abi Bakr radhiyallahu ‘anhuma dan perselisihan di dalamnya dari yang mewajibkan qadha’ atau tidak.

Sabtu, 25 Januari 2020

Syarah Kitab tauhid bab (10); Tentang menyembelih untuk selain Allah

بسم الله الرحمن الرحيم
Dalam bab ini syekh Muhammad bin Abdil Wahhab –rahimahullah- menyebutkan 2 ayat dan 2 hadits:

Rabu, 22 Januari 2020

Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (42), (43) dan (44) Tentang berbuka puasa

بسم الله الرحمن الرحيم
A.    Penjelasan pertama.
Bab ke-42, Imam Bukhari rahimahullah berkata:
بَابٌ: مَتَى يَحِلُّ فِطْرُ الصَّائِمِ
“Bab: Kapan orang yang berpuasa boleh berbuka?”
Dalam bab ini imam Bukhari menjelaskan batas waktu berakhirnya puasa seseorang yaitu ketika matahari tenggelam, beliau menyebutkan satu atsar dari Abu Sa’id Al-Khudriy dan dua hadits dari Umar bin Khathab dan Abdullah bin Abi Aufa radhiyallahu ‘anhum.

Jumat, 17 Januari 2020

Syarah Kitab tauhid bab (9); Orang yang mengharap berkah dari pohon atau batu dan sejenisnya

بسم الله الرحمن الرحيم
Dalam bab ini syekh Muhammad bin Abdil Wahhab –rahimahullah- menyebutkan 1 ayat dan 1 hadits:
Allah subhanahu wata’aalaa berfirman:
{أَفَرَأَيْتُمُ اللَّاتَ وَالْعُزَّى (19) وَمَنَاةَ الثَّالِثَةَ الْأُخْرَى (20) أَلَكُمُ الذَّكَرُ وَلَهُ الْأُنْثَى (21) تِلْكَ إِذًا قِسْمَةٌ ضِيزَى (22) إِنْ هِيَ إِلَّا أَسْمَاءٌ سَمَّيْتُمُوهَا أَنْتُمْ وَآبَاؤُكُمْ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ بِهَا مِنْ سُلْطَانٍ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَمَا تَهْوَى الْأَنْفُسُ وَلَقَدْ جَاءَهُمْ مِنْ رَبِّهِمُ الْهُدَى} [النجم: 19 - 23]
Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap Al-Lata dan Al-‘Uzza, dan Manah yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah)? Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan? Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil. Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu mengadakannya; Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun untuk (menyembah)nya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka. [An-Najm: 19-23]

Rabu, 15 Januari 2020

Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (41) Orang yang wafat dan meninggalkan hutang puasa

بسم الله الرحمن الرحيم
A.    Penjelasan pertama.
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
بَابُ مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ صَوْمٌ
“Bab: Orang yang wafat dan meninggalkan hutang puasa”
Dalam bab ini, imam Bukhari ingin menjelaskan tetang hukum orang yang wafat dan meninggalkan hutang puasa, apakah wajib bagi kerabatnya untuk menunaikanya atau tidak?
Dalam bab ini imam Bukhari menyebutkan satu atsar dari Al-Hasan Al-Bashriy rahimahullah, dan dua hadits dari Aisyah dan Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhum.

Senin, 13 Januari 2020

Syarah Kitab tauhid bab (8); Pembahasan tentang Ruqya dan jimat

بسم الله الرحمن الرحيم
Dalam bab ini syekh Muhammad bin Abdil Wahhab –rahimahullah- menyebutkan 4 hadits, dan 2 atsar:
1.       Hadits Abu Basyir Al-Anshariy radhiyallahu ‘anhu, ia mengabarkan;
أَنَّهُ كَانَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فِي بَعْضِ أَسْفَارِهِ، وَالنَّاسُ فِي مَبِيتِهِمْ، فَأَرْسَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، رَسُولًا أَنْ: «لاَ يَبْقَيَنَّ فِي رَقَبَةِ بَعِيرٍ قِلاَدَةٌ مِنْ وَتَرٍ، أَوْ قِلاَدَةٌ إِلَّا قُطِعَتْ» [صحيح البخاري]
Bahwa dia pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan Beliau, dan ketika itu orang-orang sedang bermalam di tempat mereka. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus seorang utusan (untuk menyampaikan): “Agar tidak membiarkan pada leher-leher unta seutas talipun yang digunakan untuk mengikat panah atau seuatas kalung melainkan harus dipotong". [Shahih Bukhari]

Minggu, 12 Januari 2020

Syarah Arba’in hadits (6) An-Nu’man; Halal, haram, dan syubhat

بسم الله الرحمن الرحيم
Dari Abi Abdillah An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wasallam bersabda: Sungguh yang halal sudah jelas, dan yang haram juga sudah jelas. Namun di antara keduanya ada perkara syubhat (samar) yang tidak diketahui oleh banyak orang. Maka barangsiapa yang menjauhkan diri dari yang syubhat berarti telah memelihara agamanya dan kehormatannya. Dan barangsiapa yang sampai jatuh (mengerjakan) pada perkara-perkara syubhat, maka ia akan terjatuh pada yang haram, ibarat seorang penggembala yang menggembalakan ternaknya di batasan tanah terlarang yang dikhawatirkan ternaknya akan masuk ke dalamnya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki batasan terlarang, dan ketahuilah bahwa batasan larangan Allah di bumi-Nya adalah apa-apa yang diharamkan-Nya. Dan ketahuilah pada setiap tubuh ada segumpal darah yang apabila baik maka baiklah tubuh tersebut dan apabila rusak maka rusaklah tubuh tersebut. Ketahuilah, ia adalah hati". [Sahih Bukhari dan Muslim]

Sabtu, 11 Januari 2020

Syarah Kitab tauhid bab (7); Diantara bentuk syirik, memakai gelang logam, benang, dan sejenisnya untuk menghilangkan bencana atau mencegahnya

بسم الله الرحمن الرحيم
Dalam bab ini syekh Muhammad bin Abdil Wahhab –rahimahullah- menyebutkan 1 ayat, 2 hadits, dan 1 atsar:
Firman Allah subhanahu wata’aalaa:
{وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلْ أَفَرَأَيْتُمْ مَا تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ أَرَادَنِيَ اللَّهُ بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كَاشِفَاتُ ضُرِّهِ أَوْ أَرَادَنِي بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ مُمْسِكَاتُ رَحْمَتِهِ قُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ عَلَيْهِ يَتَوَكَّلُ الْمُتَوَكِّلُونَ} [الزمر: 38]
Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka menjawab: "Allah". Katakanlah: "Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmatNya? Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku". Kepada-Nyalah bertawakkal orang-orang yang berserah diri. [Az-Zumar:38]

Rabu, 08 Januari 2020

Penjelasan singkat kitab Ash-Shaum dari Sahih Bukhari; Bab (40) Wanita haid meninggalkan puasa dan shalat

بسم الله الرحمن الرحيم
A.    Penjelasan pertama.
Imam Bukhari rahimahullah berkata:
بَابٌ: الحَائِضُ تَتْرُكُ الصَّوْمَ وَالصَّلاَةَ
“Bab: Wanita haid meninggalkan puasa dan shalat”
Dalam bab ini, imam Bukhari rahimahullah menjelaskan tentang hukum puasa bagi wanita yang sedang haid dengan menyebutkan satu atsar dari Abu Az-Zinad rahimahullah dan hadits Abu Sa’id Al-Khudriy radhiyallahu ‘anhu yang menunjukkan bahwa wanita yang sedang haid tidak dibolehkan berpuasa.

Minggu, 05 Januari 2020

Syarah Arba’in hadits (5) Aisyah; Bahaya bid’ah

بسم الله الرحمن الرحيم
Dari Ummil Mu’minin Ummi Abdillah Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa aalihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang mengada-ada dalam urusan kami ini (ibadah) sesuatu yang tidak termasuk padanya, maka hal itu ditolak”. Diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim.
Dalam riwayat lain dari imam Muslim: "Barangsiapa yang mengerjakan suatu amalan (ibadah) yang bukan ajaran kami maka hal itu tertolak".

Sabtu, 04 Januari 2020

Hadits Ibnu Umar; Hidup di dunia sebagai orang asing, cuma numpang lewat

بسم الله الرحمن الريحم
Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memegang pundakku dan bersabda:
«كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ»، وفي رواية: «وَعُدَّ نَفْسَكَ فِي أَهْلِ القُبُورِ»
“Jadilah kamu di dunia ini seakan-akan orang asing atau seorang pengembara."
Dan dalam riwayat lain: “Dan anggap dirimu sebagai penghuni kubur”.
Ibnu Umar juga berkata;
إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الصَّبَاحَ وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الْمَسَاءَ وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ
'Bila kamu berada di sore hari, maka janganlah kamu menunggu datangnya waktu pagi, dan bila kamu berada di pagi hari, maka janganlah menunggu waktu sore, pergunakanlah waktu sehatmu sebelum sakitmu, dan hidupmu sebelum matimu.' [Shahih Bukhari dan Sunan Tirmidziy]