Beberapa sifat orang munafiq:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu;
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" آيَةُ المُنَافِقِ
ثَلاَثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
" [صحيح البخاري ومسلم]
“Tanda orang munafiq ada tiga: Jika
berbicara ia berdusta, jika berjanji ia mengingkari, dan jika diberi amanah ia
berkhianat”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu
'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"
أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا، وَمَنْ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ
مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا: إِذَا اؤْتُمِنَ
خَانَ، وَإِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ، وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ
" [صحيح البخاري ومسلم]
“Ada empat sifat, barangsiapa yang ada pada
dirinya sifat tersebut maka ia adalah munafiq yang murni, dan barangsiapa yang
ada padanya salah satu sifat tersebut maka padanya telah ada sifat munafiq
sampai ia meninggalkannya: Jia diberi amanah ia berkhianat, jika berbicara ia
berdusta, jika berjanji ia mengingkari, dan jika bertengkar ia melampaui batas”
[Sahih Bukhari dan Muslim]
Lihai berbicara dan berdebat
Dari ‘Imran bin Hushain radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«أَخْوَفُ مَا أَخَافُ
عَلَيْكُمْ جِدَالُ الْمُنَافِقِ عَلِيمِ اللِّسَانِ» [صحيح ابن حبان]
“Yang paling aku takutkan atas kalian adalah
debat orang munafiq yang lihai berbicara”. [Sahih Ibnu Hibban]
Dari Umar bin Khathab radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«إِنَّ أَخْوَفَ
مَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي كُلُّ مُنَافِقٍ عَلِيمِ اللِّسَانِ»
“Yang paling aku takutkan atas kalian
adalah semua orang munafiq yang lihai berbicara”. [Musnad Ahmad: Sanadnya kuat]
Ucapannya yang buruk dan banyak bicara
Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«الحَيَاءُ
وَالعِيُّ شُعْبَتَانِ مِنَ الإِيمَانِ، وَالبَذَاءُ وَالبَيَانُ شُعْبَتَانِ مِنَ
النِّفَاقِ» [سنن الترمذي:
صححه الألباني]
“Sifat pemalu dan sedikit bicara adalah dua cabang keimanan, sedangkan
ucapan buruk dan banyak bicara adalah dua cabang kemunafikan”. [Sunan
Tirmidziy: Sahih]
Tidak terkumpul padanya dua sifat: Penampilan baik dan paham agama
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«خَصْلَتَانِ لَا تَجْتَمِعَانِ فِي مُنَافِقٍ، حُسْنُ سَمْتٍ، وَلَا
فِقْهٌ فِي الدِّينِ» [سنن الترمذي:
صححه الألباني]
"Dua sifat yang tidak terkumpul pada seorang
munafiq: Penampilan yang baik dan pemahaman (yang benar) dalam agama".
[Sunan At-Tirmidzi: Sahih]
Berat menjalankan shalat Subuh dan Isya
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu;
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
لَيْسَ صَلاَةٌ أَثْقَلَ عَلَى المُنَافِقِينَ مِنَ الفَجْرِ وَالعِشَاءِ [صحيح البخاري ومسلم]
"Tidak ada shalat yang lebih berat bagi
orang-orang Munafik selain shalat shubuh dan 'Isya". [Sahih Bukhari dan
Muslim]
Menunda-nunda shalat dan sedikit mengingat Allah
Dari Anas bin Malik radiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«تِلْكَ صَلَاةُ الْمُنَافِقِ، يَجْلِسُ يَرْقُبُ الشَّمْسَ حَتَّى إِذَا
كَانَتْ بَيْنَ قَرْنَيِ الشَّيْطَانِ، قَامَ فَنَقَرَهَا أَرْبَعًا، لَا يَذْكُرُ
اللهَ فِيهَا إِلَّا قَلِيلًا» [صحيح مسلم]
"Itu adalah shalat orang munafiq, duduk menunggu
matahari sampai akan tenggelam di antara dua tanduk setan, kemudian ia shalat
dengan tergesa-gesa empat raka'at tidak mengingat Allah dalam shalatnya kecuali
sedikit". [Sahih Muslim]
Malas shalat berjama’ah
Dari Anas bin Malik radiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَنْ صَلَّى لِلَّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا فِي جَمَاعَةٍ يُدْرِكُ
التَّكْبِيرَةَ الأُولَى كُتِبَ لَهُ بَرَاءَتَانِ: بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ،
وَبَرَاءَةٌ مِنَ النِّفَاقِ [سنن الترمذي:
حسنه الألباني]
"Barangsiapa yang shalat demi Allah selama empat
puluh
hari secara
berjama'ah, mendapati takbir yang pertama (takbiratul ihram) maka akan
dicatat untuknya dua kebebasan: Kebebasan dari neraka dan kebebasan dari sifat
munafik". [Sunan Tirmidzi: Hasan]
Abdullah bin Mas’ud radiyallahu
'anhu berkata:
«لَقَدْ رَأَيْتُنَا وَمَا يَتَخَلَّفُ عَنِ الصَّلَاةِ
إِلَّا مُنَافِقٌ قَدْ عُلِمَ نِفَاقُهُ، أَوْ مَرِيضٌ، إِنْ كَانَ الْمَرِيضُ لَيَمْشِي
بَيْنَ رَجُلَيْنِ حَتَّى يَأْتِيَ الصَّلَاةِ» [صحيح مسلم]
Aku telah menyaksikan bahwa tidak ada yang
meninggalkan shalat jama’ah kecuali orang munafiq yang telah diketahui
kenifakannya, atau seorang yang sakit yang terkadang ia tetap datang dengan
berjalan di antara (dibantu) dua lelaki agar ia bisa menghadiri shalat jama’ah.
[Sahih Muslim]
Membenci sahabat Nabi
Dari Al-Baraa' radiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«الأَنْصَارُ لاَ يُحِبُّهُمْ إِلَّا مُؤْمِنٌ، وَلاَ يُبْغِضُهُمْ إِلَّا
مُنَافِقٌ، فَمَنْ أَحَبَّهُمْ أَحَبَّهُ اللَّهُ، وَمَنْ أَبْغَضَهُمْ أَبْغَضَهُ
اللَّهُ» [صحيح البخاري
ومسلم]
"Kaum Anshar; tidak ada yang mencintai mereka
kecuali orang beriman, dan tidak ada yang membenci mereka kecuali orang
munafik, maka barangsiapa yang mencintai mereka maka Allah akan mencintainnya,
dan barangsiapa yang membenci mereka maka Allah akan membencinya". [Sahih
Bukhari dan Muslim]
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«آيَةُ الإِيمَانِ حُبُّ الأَنْصَارِ، وَآيَةُ النِّفَاقِ بُغْضُ
الأَنْصَارِ» [صحيح البخاري
ومسلم]
"Tanda keimanan adalah mencintai kaum Anshar, dan
tanda kemunafikan adalah membenci kaum Anshar". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu
'anhu berkata:
وَالَّذِي فَلَقَ الْحَبَّةَ، وَبَرَأَ النَّسَمَةَ، إِنَّهُ لَعَهْدُ النَّبِيِّ
الْأُمِّيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَيَّ أَنْ لَا يُحِبَّنِي إِلَّا مُؤْمِنٌ،
وَلَا يُبْغِضَنِي إِلَّا مُنَافِقٌ [صحيح مسلم]
“Demi yang menumbuhkan tanaman dan
menghidupkan manusia, sesungguhnya janji Nabi yang Ummiy shallallahu ‘alaihi
wa sallam kepadaku bahwasanya tidak ada yang mencintaiku kecuali seorang
mukmin dan tidak ada yang membenciku kecuali munafiq”. [Sahih Muslim]
Tidak mau berjihad
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«مَنْ مَاتَ وَلَمْ يَغْزُ، وَلَمْ يُحَدِّثْ
بِهِ نَفْسَهُ، مَاتَ عَلَى شُعْبَةٍ مِنْ نِفَاقٍ» [صحيح مسلم]
“Barangsiapa yang mati tanpa berjihad, dan
tidak meniatkannya (untuk berjihad), maka ia mati di atas salah satu cabang
kemunafikan”. [Sahih Muslim]
Tidak punya pendirian
Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma; Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«مَثَلُ الْمُنَافِقِ، كَمَثَلِ الشَّاةِ الْعَائِرَةِ
بَيْنَ الْغَنَمَيْنِ تَعِيرُ إِلَى هَذِهِ مَرَّةً وَإِلَى هَذِهِ مَرَّةً» [صحيح مسلم]
“Perumpamaan seorang munafiq seperti seekor kambing yang bingung
diantara dua kerumunan kambing, terkadang mengikut ke kelompok ini dan
terkadang mengikut ke kelompok yang itu”. [Sahih Muslim]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«تَجِدُ مِنْ شَرِّ النَّاسِ يَوْمَ القِيَامَةِ عِنْدَ اللَّهِ ذَا الوَجْهَيْنِ،
الَّذِي يَأْتِي هَؤُلاَءِ بِوَجْهٍ، وَهَؤُلاَءِ بِوَجْهٍ» [صحيح البخاري]
“Engkau akan mendapati diantara manusia yang
terburuk pada hari kiamat di sisi Allah adalah yang bermuka dua, yang
mendatangi mereka (satu kaum) dengan satu penampilan, dan mereka (kaum yang
lain) dengan penampilan yang berbeda”. [Sahih Bukhari]
Bermuka dua
Beberapa orang berkata kepada Ibnu Umar: Sesungguhnya
kami menemui penguasa kami, lalu kami menyampaikan kepada mereka berlawanan
dengan apa yang yang kami ucapkan jika kami keluar dari sisi mereka.
Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata:
«كُنَّا
نَعُدُّهَا نِفَاقًا» [صحيح البخاري]
Dulu kami menganggap itu adalah suatu kemunafikan. [Sahih Bukhari]
Rasanya pahit, tidak bermanfaat
Dari Abu Musa Al-Asy'ariy radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ، مَثَلُ الْأُتْرُجَّةِ،
رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ، وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ
الْقُرْآنَ مَثَلُ التَّمْرَةِ، لَا رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ، وَمَثَلُ
الْمُنَافِقِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ، مَثَلُ الرَّيْحَانَةِ، رِيحُهَا
طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ، وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ
الْقُرْآنَ، كَمَثَلِ الْحَنْظَلَةِ، لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ [صحيح البخاري ومسلم]
"Perumpamaan seorang mukmin yang membaca
Al-Qur'an dan mengamalkannya seperti buah utrujah (sejenis jeruk), rasanya enak
dan baunya harum. Dan perumpamaan seorang mukmin yang tidak membaca Al-Qur'an
seperti buah kurma, tidak ada baunya dan rasanya manis. Dan perumpamaan seorang
munafik yang membaca Al-Qur'an seperti raihanah, baunya harum tapi rasanya
pahit. Dan perumpamaan seorang munafik yang tidak membaca Al-Qur'an seperti
hanzalah (jenis tanaman labu), tidak punya bau dan rasanya pahit". [Sahih
Bukhari dan Muslim]
Pengikut Dajjal
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«لَيْسَ مِنْ بَلَدٍ إِلَّا سَيَطَؤُهُ الدَّجَّالُ، إِلَّا مَكَّةَ،
وَالمَدِينَةَ، لَيْسَ لَهُ مِنْ نِقَابِهَا نَقْبٌ، إِلَّا عَلَيْهِ
المَلاَئِكَةُ صَافِّينَ يَحْرُسُونَهَا، ثُمَّ تَرْجُفُ المَدِينَةُ بِأَهْلِهَا
ثَلاَثَ رَجَفَاتٍ، فَيُخْرِجُ اللَّهُ كُلَّ كَافِرٍ وَمُنَافِقٍ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Tidak ada tempat kecuali Dajjal akan
menginjaknya kecuali Mekah dan Madinah. Tidak ada jalan memasukinya kecuali ada
malaikat yang berbaris menjaganya. Kemudian Madinah bergoncang tiga kali
goncangan maka Allah mengeluarkan semua orang kafir dan munafiq". [Sahih
Bukhari dan Muslim]
Jarang ditimpa musibah
Dari Ka’ab bin Malik radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«مَثَلُ الْمُؤْمِنِ كَمَثَلِ الْخَامَةِ مِنَ
الزَّرْعِ، تُفِيئُهَا الرِّيَاحُ، تَصْرَعُهَا مَرَّةً وَتَعْدِلُهَا، حَتَّى يَأْتِيَهُ
أَجَلُهُ، وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ مَثَلُ الْأَرْزَةِ الْمُجْذِيَةِ الَّتِي لَا يُصِيبُهَا
شَيْءٌ حَتَّى يَكُونَ انْجِعَافُهَا مَرَّةً وَاحِدَةً» [صحيح البخاري ومسلم]
“Perumpamaan seorang mukmin seperti tanaman
yang kuat dan lentur, ketika angin menerpanya, kadang menundukkannya dan kadang
membuatnya tegak hingga waktunya tiba. Dan perumpamaan seorang munafiq seperti
pohon cedar yang dicabut dengan akar-akarnya, tidak ada suatupun yang
menerpanya hingga ia tercabut hanya sekali saja”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Tidak bisa menjawab pertanyaan alam kubur
Asmaa’ radhiyallahu ‘anha berkata: Aku
mendatangi Aisyah radhiyallahu ‘anha saat ia sedang shalat, maka aku
bertanya: Ada apa dengan orang ramai?
Maka Aisyah memberi isyarat ke langit, dan
ternyata orang-orang sedang shalat. Maka Aisyah berkata: Subhanallah!
Aku bertanya: Tanda {kuasa Allah)? Maka ia
memberi isyarat dengan kepalanya yang artinya “iya”. Kemudian aku juga
mendirikan shalat sampai hampir pingsan, maka aku menyiramkan air di atas
kepalaku. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memanjatkan syukur
kepada Allah ‘azza wa jalla dan memuji-Nya, kemudian bersabda:
"
مَا مِنْ شَيْءٍ لَمْ أَكُنْ أُرِيتُهُ إِلَّا رَأَيْتُهُ فِي مَقَامِي، حَتَّى الجَنَّةُ
وَالنَّارُ، فَأُوحِيَ إِلَيَّ: أَنَّكُمْ تُفْتَنُونَ فِي قُبُورِكُمْ مِثْلَ أَوْ
قَرِيبَ - لاَ أَدْرِي أَيَّ ذَلِكَ قَالَتْ أَسْمَاءُ
- مِنْ فِتْنَةِ
المَسِيحِ الدَّجَّالِ، يُقَالُ مَا عِلْمُكَ بِهَذَا الرَّجُلِ؟ فَأَمَّا المُؤْمِنُ
أَوِ المُوقِنُ - لاَ أَدْرِي بِأَيِّهِمَا قَالَتْ أَسْمَاءُ
- فَيَقُولُ: هُوَ
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ، جَاءَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَالهُدَى، فَأَجَبْنَا وَاتَّبَعْنَا،
هُوَ مُحَمَّدٌ ثَلاَثًا، فَيُقَالُ: نَمْ صَالِحًا قَدْ عَلِمْنَا إِنْ كُنْتَ لَمُوقِنًا
بِهِ. وَأَمَّا المُنَافِقُ أَوِ المُرْتَابُ - لاَ أَدْرِي أَيَّ ذَلِكَ قَالَتْ أَسْمَاءُ - فَيَقُولُ: لاَ أَدْرِي، سَمِعْتُ النَّاسَ
يَقُولُونَ شَيْئًا فَقُلْتُهُ " [صحيح البخاري ومسلم]
“Tidak ada sesuatu yang tidak pernah aku
lihat kecuali aku telah melihatnya di tempatku ini, sampai surga dan nereka.
Lalu diwahyukan kepadaku bahwasanya kalian akan diberi cobaan dalam kubur
kalian seperti atau mendekati cobaan (fitnah) Al-Masiih Ad-Dajjal, ditanyakan:
Apak yang engkau ketahui tentang orang ini? Adapun orang yang beriman atau
yakin maka akan menjawab: Ia adalah Muhammad rasul Allah, datang kepada kami
dengan penjelasan dan hidayah, maka kami menerima dan mengikutinya, ia adalah
Muhammad (diucapkan tiga kali). Maka dikatakan: Tidurlah kalian dengan baik,
kami telah mengetahui bahwa engkau yakin dengannya. Adapun orang munafiq atau
orang yang ragu, maka ia menjawab: Saya tidak tahu, aku mendengar orang-orang
mengatakan sesuatu maka aku pun mengatakannya!” [Sahih Bukhari dan Muslim]
Dosa-dosanya tidak ditutupi pada hari kiamat
Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ يُدْنِي المُؤْمِنَ، فَيَضَعُ عَلَيْهِ كَنَفَهُ وَيَسْتُرُهُ،
فَيَقُولُ: أَتَعْرِفُ ذَنْبَ كَذَا، أَتَعْرِفُ ذَنْبَ كَذَا؟ فَيَقُولُ: نَعَمْ أَيْ
رَبِّ، حَتَّى إِذَا قَرَّرَهُ بِذُنُوبِهِ، وَرَأَى فِي نَفْسِهِ أَنَّهُ هَلَكَ،
قَالَ: سَتَرْتُهَا عَلَيْكَ فِي الدُّنْيَا، وَأَنَا أَغْفِرُهَا لَكَ اليَوْمَ، فَيُعْطَى
كِتَابَ حَسَنَاتِهِ ، وَأَمَّا الكَافِرُ وَالمُنَافِقُونَ، فَيَقُولُ الأَشْهَادُ:
{هَؤُلاَءِ الَّذِينَ كَذَبُوا عَلَى رَبِّهِمْ أَلاَ لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ}
[هود: 18]
"Sesungguhnya Allah mendekatkan seorang mu'min (kepada-Nya
di hari kiamat) lalu meletakkan tirai-Nya dan menutupinya, kemudian berkata
kpdnya: Apakah engkau mengetahui dosa ini? Apakah kau mengetahui dosa ini (yang
telah engkau lakukan)?
Maka ia menjawab: Iya wahai Tuhanku!
Sampai ia mengakui segala dosanya, dan merasa
pada dirinya bahwa ia akan binasa.
Allah berkata kepadanya: Aku telah menutupinya
untukmu di dunia (sehingga tidak ada orang yang mengetahuinya), dan aku
mengampuninya untukmu hari ini.
Kemudian diberikan padanya buku catatan
kebaikannya.
Adapun orang kafir dan munafiq, maka orang-orang
yang menyaksikan berkata: "Orang-orang inilah yang telah berdusta
terhadap Rabb mereka". Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas
orang-orang yang zalim. [Huud:18] [Sahih Bukhari dan Muslim]
Tidak memanggil mereka dengan panggilan “Tuan”
Dari Buraidah radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«لَا تَقُولُوا لِلْمُنَافِقِ سَيِّدٌ، فَإِنَّهُ
إِنْ يَكُ سَيِّدًا فَقَدْ أَسْخَطْتُمْ رَبَّكُمْ عَزَّ وَجَلَّ» [سنن أبي داود: صححه الألباني]
“Jangan kalian memanggil orang munafiq
dengan sebutan “Tuan”, karena jika mereka menjadi tuan maka kalian telah
membuat murka Rabb kalian ‘azza wa jalla”. [Sunan Abi Daud: Sahih]
Munafik dulu dan sekarang
Hudzaifah bin Al-Yaman radhiyallahuma berkata:
«إِنَّ
المُنَافِقِينَ اليَوْمَ شَرٌّ مِنْهُمْ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ، كَانُوا يَوْمَئِذٍ يُسِرُّونَ وَاليَوْمَ يَجْهَرُونَ» [صحيح البخاري]
Kaum munafiq hari ini lebih buruk daripada kaum
munafiq di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dulu mereka
merahasiakan sifat nifaqnya sedangkan sekarang mereka terang-terangan. [Sahih
Bukhari]
Yang paling banyak bersifat nifaq
Dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallahu
‘anhuma; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
" إِنَّ أَكْثَرَ مُنَافِقِي أُمَّتِي قُرَّاؤُهَا
"
“Sesungguhnya yang paling banyak bersifat
nifaq dari umatku adalah pembaca Al-Qur’annya”. [Musnad Ahmad: Sahih]
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu
‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
" أَكْثَرُ مُنَافِقِي أُمَّتِي قُرَّاؤُهَا
"
“Yang paling banyak bersifat nifaq dari
umatku adalah pembaca Al-Qur’annya”. [Musnad Ahmad: Hasan ligairih]
Jangan mudah mengklaim sebagai munafiq secara person
Dari Mahmud bin Ar-Rabi' Al-Anshary radhiyallahu
‘anhu; Ada seorang yang bertanya: Di mana Malik bin Ad-Dukhaisyin atau Ibnu
Ad-Dukhsyun? Kemudian ada yang menjawab: Dia itu munafiq, tidak mencintai Allah
dan Rasul-Nya!
Rasulullah shallallau ‘alaihi wasallam
berkata:
" لاَ تَقُلْ ذَلِكَ، أَلاَ تَرَاهُ قَدْ
قَالَ: لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، يُرِيدُ بِذَلِكَ وَجْهَ اللَّهِ "
"Jangan kau berkata demikian, tidakkah
kau melihat ia mengucapkanلا إله إلا الله demi mengharapkan
wajah Allah?"
Orang itu berkata: Allah dan Rasul-Nya lebih
mengetahui, tapi kami melihat penampilan dan perkataannya seperti orang-orang
munafiq?
Rasulullah shallallau ‘alaihi wasallam
bersabda:
" فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ حَرَّمَ عَلَى النَّارِ
مَنْ قَالَ: لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، يَبْتَغِي بِذَلِكَ وَجْهَ اللَّهِ "
"Sesungguhnya Allah telah mengharamkan
neraka bagi orang yang mengucapkan "Tiada tuhan yang berhak disembah
selain Allah", dengan mengharapkan wajah dan keridhaan Allah".
[Sahih Bukhari dan Muslim]
Orang beriman senantiasa khawatir akan sifat nifaq
Handzalah Al-Usayyidiy – salah seorang juru tulis Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam – berkata: Abu Bakr menemuiku dan bertanya: Bagaimana
kabarmu, wahai Handzalah? Aku menjawab: Handzalah telah menjadi munafiq.
Abu Bakr berkata: Subhanallah, apa yang engkau katakan?
Handzalah menjawab: Ketika kami berada di sisi Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam beliau mengingatkan kami tentang neraka dan surga sampai
seolah-olah kami melihatnya dengan mata secara langsung, lalu ketika kami
keluar dari sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kami
dilalaikan oleh istri, anak-anak, dan harta benda, dan kami banyak melupakan.
Abu Bakr berkata: Demi Allah, sungguh kami juga merasakan hal seperti
itu.
Handzalah berkata: Lalu aku dan Abu Bakr pergi sampai kami menemui
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, aku berkata: Handzalah telah
mejadi munafiq, wahai Rasulullah!
Rasulllah berkata: Kenapa demikian?
Handzalah menjawab: Ketika kami berada di sisimu engkau mengingatkan
kami tentang neraka dan surga sampai seolah-olah kami melihatnya dengan mata
secara langsung, lalu ketika kami keluar dari sisimu, kami dilalaikan oleh
istri, anak-anak, dan harta benda, dan kami banyak melupakan.
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«وَالَّذِي
نَفْسِي بِيَدِهِ إِنْ لَوْ تَدُومُونَ عَلَى مَا تَكُونُونَ عِنْدِي، وَفِي الذِّكْرِ،
لَصَافَحَتْكُمُ الْمَلَائِكَةُ عَلَى فُرُشِكُمْ وَفِي طُرُقِكُمْ، وَلَكِنْ يَا حَنْظَلَةُ
سَاعَةً وَسَاعَةً» [صحيح مسلم]
“Demi Yang jiwaku ditangan-Nya, jika kalian senantiasa demikian
sebagaimana ketika kalian di sisiku, maka sungguh Malaikat akan senantiasa
menemani kalian ketika kalian berada di ranjang kalaian dan di jalan-jalan
kalian. Akan tetapi wahai Handzalah, sesaat (dalam beribadah) dan sesaat (dalam
hal yang hukumnya boleh)." [Sahih Muslim]
Wallahu a’lam!
Referensi:
المؤلف: أبو
بكر جعفر بن محمد بن الحسن بن المُسْتَفاض الفِرْيابِي (المتوفى: 301هـ)
صفة النفاق
ونعت المنافقين
المؤلف: أبو
نعيم أحمد بن عبد الله بن أحمد بن إسحاق الأصبهاني (المتوفى: 430هـ)
السمات الشخصية للمنافقين في ضوء القرآن والكريم والسنة النبوية
الباحث: جملات محمود نايف الجرايدة
الباحث: جملات محمود نايف الجرايدة
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...