بسم الله الرحمن الرحيم
Imam
Bukhari rahimahullah berkata:
"بَابٌ: مَنْ
نُوقِشَ الحِسَابَ عُذِّبَ"
“Bab:
Siapa yang hisabnya diperdebatkan maka ia akan diazab”
Dalam bab ini, imam Bukhari menjelaskan
bagaimana keadaan saat perhitungan amal perbuatan manusia selama di dunia
dengan meriwayatkan 3 hadits dari Aisyah, Anas, dan ‘Adiy bin
Hatim radhiyallahu ‘anhum.
A. Hadits
Aisyah radhiyallahu ‘anha.
Imam
Bukhari rahimahullah berkata:
6536 - حَدَّثَنَا
عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى، عَنْ عُثْمَانَ بْنِ الأَسْوَدِ، عَنِ [عَبد الله
بن عُبيد الله] ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ، عَنْ عَائِشَةَ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: «مَنْ نُوقِشَ الحِسَابَ
عُذِّبَ» قَالَتْ: قُلْتُ: أَلَيْسَ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى: {فَسَوْفَ
يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا} [الانشقاق: 8] قَالَ: «ذَلِكِ العَرْضُ»
Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah
bin Musa, dari Utsman bin Al-Aswad, dari [Abdullah bin ‘Ubaidillah] Ibnu Abi
Mulaikah, dari 'Aisyah, dari Nabi ﷺ,
beliau bersabda, "Barang siapa yang hisabnya dituntut (dinampakkan), maka
ia disiksa." Kata Aisyah, saya bertanya; Bukankah Allah Ta'ala
berfirman {Maka ia dihisab dengan hisab yang mudah}? [Al-Insyiqaq: 8]
Nabi menjawab, "Ayat itu maksudnya hanyalah 'ardh (hari ketika amal
diperlihatkan)."
حَدَّثَنِي عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ،
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ، عَنْ عُثْمَانَ بْنِ الأَسْوَدِ، سَمِعْتُ ابْنَ
أَبِي مُلَيْكَةَ، قَالَ: سَمِعْتُ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، قَالَتْ:
سَمِعْتُ النَّبِيَّ ﷺ مِثْلَهُ.
وَتَابَعَهُ ابْنُ جُرَيْجٍ، وَمُحَمَّدُ بْنُ سُلَيْمٍ، وَأَيُّوبُ [السختياني]،
وَصَالِحُ بْنُ رُسْتُمَ، عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ، عَنْ عَائِشَةَ عَنِ
النَّبِيِّ ﷺ.
Telah menceritakan kepadaku 'Amru bin 'Ali,
ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id, dari 'Utsman bin Al-Aswad,
ia berkata: Aku mendengar Ibnu Abi Mulaikah mengatakan; Aku mendengar 'Aisyah
radhiallahu'anha mengatakan: Aku mendengar Nabi ﷺ bersabda semisal hadits di atas. Dan hadits ini diperkuat oleh
Ibnu Juraij, Muhammad bin Sulaim, Ayyub [As-Sakhtiyaniy] dan Shalih bin Rustum,
dari Ibnu Abi Mulaikah, dari 'Aisyah, dari Nabi ﷺ.
6537 - حَدَّثَنِي
إِسْحَاقُ بْنُ مَنْصُورٍ، حَدَّثَنَا رَوْحُ بْنُ عُبَادَةَ، حَدَّثَنَا حَاتِمُ
بْنُ أَبِي صَغِيرَةَ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ،
حَدَّثَنِي القَاسِمُ بْنُ مُحَمَّدٍ: حَدَّثَتْنِي عَائِشَةُ: أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ ﷺ قَالَ: «لَيْسَ أَحَدٌ يُحَاسَبُ
يَوْمَ القِيَامَةِ إِلَّا هَلَكَ» فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَلَيْسَ قَدْ
قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: {فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَسَوْفَ
يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا} [الانشقاق: 8] فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «إِنَّمَا
ذَلِكِ العَرْضُ، وَلَيْسَ أَحَدٌ يُنَاقَشُ الحِسَابَ يَوْمَ القِيَامَةِ إِلَّا
عُذِّبَ»
Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin
Manshur, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Rauh bin 'Ubadah, ia
berkata: Telah menceritakan kepada kami Hatim bin Abi Shaghirah, ia berkata: Telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Abi Mulaikah, ia berkata: Telah
menceritakan kepadaku Al-Qasim bin Muhammad, ia berkata: Telah menceritakan
kepadaku 'Aisyah, bahwasanya Rasulullah ﷺ
bersabda, "Tidak seorang pun yang di (paparkan) hisabnya melainkan akan
celaka." Maka saya bertanya, 'Wahai Rasulullah, Bukankah Allah berfirman,
{Barang siapa yang diberi kitabnya dari sebelah kanan, maka ia menghadapi
hisab yang mudah}? [Al-Insyiqaq: 7-8] Rasulullah ﷺ
bersabda, "Yang dimaksudkan ayat itu adalah saat amal diperlihatkan, dan
tidaklah seseorang hisabnya diperdebatkan, melainkan ia akan disiksa."
NB: Hadits ini sudah di jelaskan pada Kitab Ilmu bab 36; Orang yang mendengarkan sesuatu namun iatidak memahaminya lalu ia mengkonfirmasinya lagi hingga paham
B. Hadits
Anas radhiyallahu ‘anhu.
Imam
Bukhari rahimahullah berkata:
6538 - حَدَّثَنَا
عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ [الدَّسْتُوَائِيِّ]،
قَالَ: حَدَّثَنِي أَبِي، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسٍ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ، (ح)
وَحَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ مَعْمَرٍ، حَدَّثَنَا رَوْحُ بْنُ عُبَادَةَ،
حَدَّثَنَا سَعِيدٌ [بن أبي عروبة]، عَنْ قَتَادَةَ، حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ
مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ ﷺ كَانَ يَقُولُ: "
يُجَاءُ بِالكَافِرِ يَوْمَ القِيَامَةِ، فَيُقَالُ لَهُ: أَرَأَيْتَ لَوْ كَانَ
لَكَ مِلْءُ الأَرْضِ ذَهَبًا، أَكُنْتَ تَفْتَدِي بِهِ؟ فَيَقُولُ: نَعَمْ،
فَيُقَالُ لَهُ: قَدْ كُنْتَ سُئِلْتَ مَا هُوَ أَيْسَرُ مِنْ ذَلِكَ "
Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin
Abdullah, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam
[Ad-Dastuwaiy], ia berkata, Telah menceritakan kepadaku ayahku, dari Qatadah,
dari Anas bin malik radhiallahu'anhu, dari Nabi ﷺ, -lewat jalur periwayatan lain- Dan telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Ma'mar, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Rauh bin
Ubadah, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Sa'id [bin Abi ‘Arubah],
dari Qatadah, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Anas bin malik radhiallahu'anhu,
bahwasanya Nabi ﷺ bersabda, "Pada
hari kiamat kelak seorang kafir akan didatangkan dan ditanya, 'Bagaimana
tanggapanmu sekiranya engkau mempunyai sepenuh bumi berupa emas, apakah engkau
akan pergunakan untuk menebus dirimu?' 'Iya, ' Jawabnya. Kemudian ia ditanya
lagi, 'Dahulu engkau hanya diminta sesuatu yang lebih sepele dari itu, (namun
tak juga engkau kerjakan)."
Penjelasan singkat hadits ini:
1.
Biografi Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu.
Lihat: https://umar-arrahimy.blogspot.com/
2.
Orang kafir dan dzalim berharap bisa selamat di akhirat sekalipun
harus mengorbankan dunia dan segala isinya.
Allah
subhanahu wata'aalaa berfirman:
{إِنَّ الَّذِينَ
كَفَرُوا لَوْ أَنَّ لَهُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا وَمِثْلَهُ مَعَهُ
لِيَفْتَدُوا بِهِ مِنْ عَذَابِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَا تُقُبِّلَ مِنْهُمْ وَلَهُمْ
عَذَابٌ أَلِيمٌ} [المائدة: 36]
Sesungguhnya orang-orang yang kafir, seandainya
mereka memiliki segala apa yang ada di bumi dan ditambah dengan sebanyak itu
(lagi) untuk menebus diri mereka dari azab pada hari Kiamat, niscaya semua
(tebusan) itu tidak akan diterima dari mereka. Mereka (tetap) mendapat azab
yang pedih. [Al-Ma'idah: 36]
{لِلَّذِينَ اسْتَجَابُوا
لِرَبِّهِمُ الْحُسْنَى وَالَّذِينَ لَمْ يَسْتَجِيبُوا لَهُ لَوْ أَنَّ لَهُمْ
مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا وَمِثْلَهُ مَعَهُ لَافْتَدَوْا بِهِ أُولَئِكَ لَهُمْ
سُوءُ الْحِسَابِ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمِهَادُ} [الرعد: 18]
Bagi orang-orang yang memenuhi seruan Tuhan,
mereka (disediakan) balasan yang baik. Dan orang-orang yang tidak memenuhi
seruan-Nya, sekiranya mereka memiliki semua yang ada di bumi dan (ditambah)
sebanyak itu lagi, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan itu. Orang-orang
itu mendapat hisab (perhitungan) yang buruk dan tempat kediaman mereka Jahanam,
dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman. [Ar-Ra'd: 18]
{وَلَوْ أَنَّ لِلَّذِينَ
ظَلَمُوا مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا وَمِثْلَهُ مَعَهُ لَافْتَدَوْا بِهِ مِنْ
سُوءِ الْعَذَابِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَبَدَا لَهُمْ مِنَ اللَّهِ مَا لَمْ
يَكُونُوا يَحْتَسِبُونَ} [الزمر: 47]
Dan sekiranya orang-orang yang zalim mempunyai
segala apa yang ada di bumi dan ditambah lagi sebanyak itu, niscaya mereka akan
menebus dirinya dengan itu dari azab yang buruk pada hari Kiamat. Dan jelaslah
bagi mereka azab dari Allah yang dahulu tidak pernah mereka perkirakan. [Az-Zumar: 47]
3.
Tauhid kunci keselamatan di akhirat.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
" يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى لِأَهْوَنِ
أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا يَوْمَ القِيَامَةِ: لَوْ أَنَّ لَكَ مَا فِي الأَرْضِ
مِنْ شَيْءٍ أَكُنْتَ تَفْتَدِي بِهِ؟ فَيَقُولُ: نَعَمْ، فَيَقُولُ: أَرَدْتُ
مِنْكَ أَهْوَنَ مِنْ هَذَا، وَأَنْتَ فِي صُلْبِ آدَمَ: أَنْ لاَ تُشْرِكَ بِي
شَيْئًا، فَأَبَيْتَ إِلَّا أَنْ تُشْرِكَ بِي " [صحيح البخاري ومسلم]
"Allah bertanya kepada
penduduk neraka yang paling ringan siksaannya: Seandainya kamu memiliki segala
sesuatu yang ada di bumi, apakah kamu akan membayarkannya sebagai pembebasan?
Ia menjawab: Iya. Lalu Allah berfirman: Aku telah meminta darimu yang lebih
ringan dari pada ini di saat kamu berada di sulbi Adam untuk tidak
menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun tapi (setelah lahir) kamu enggan kecuali
akan mempersekutukan Aku". [Shahih Bukhari dan Muslim]
C. Hadits
‘Adiy bin Hatim radhiyallahu ‘anhuma.
Imam
Bukhari rahimahullah berkata:
6539 - حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصٍ،
حَدَّثَنَا أَبِي، قَالَ: حَدَّثَنِي الأَعْمَشُ، قَالَ: حَدَّثَنِي خَيْثَمَةُ
[بن عبد الرحمن الجُعفي]، عَنْ عَدِيِّ بْنِ حَاتِمٍ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ﷺ:
«مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا وَسَيُكَلِّمُهُ اللَّهُ يَوْمَ القِيَامَةِ،
لَيْسَ بَيْنَ اللَّهِ وَبَيْنَهُ تُرْجُمَانٌ، ثُمَّ يَنْظُرُ فَلاَ يَرَى
شَيْئًا قُدَّامَهُ، ثُمَّ يَنْظُرُ بَيْنَ يَدَيْهِ فَتَسْتَقْبِلُهُ النَّارُ،
فَمَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يَتَّقِيَ النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ»
Telah menceritakan kepada kami 'Umar bin
Hafsh, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Ayahku, ia mengatakan, Telah
menceritakan kepadaku Al-A'masy, ia mengatakan: Telah menceritakan kepadaku
Khaitsamah [bin Abdirrahman Al-Ju’fiy], dari 'Adi bin Hatim menuturkan,
Nabi ﷺ bersabda, "Tiada seorang pun diantara
kalian selain Allah akan mengajaknya bicara padahari kiamat, tidak ada juru
penerjemah antara dia dan Allah, kemudian ia memperhatikan dan tidak ia lihat
apapun di hadapannya, lantas ia melihat depannya, selanjutnya ia didatangi oleh
api, maka siapa diantara kalian mampu, hindarilah neraka sekalipun hanya dengan
sebiji kurma."
6540 - قَالَ الأَعْمَشُ: حَدَّثَنِي
عَمْرٌو [بن مُرة الجَمَلِيُّ]، عَنْ خَيْثَمَةَ، عَنْ عَدِيِّ بْنِ حَاتِمٍ،
قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ﷺ: «اتَّقُوا النَّارَ» ثُمَّ أَعْرَضَ وَأَشَاح، ثُمَّ
قَالَ: «اتَّقُوا النَّارَ» ثُمَّ أَعْرَضَ وَأَشَاحَ ثَلاَثًا، حَتَّى ظَنَنَّا
أَنَّهُ يَنْظُرُ إِلَيْهَا، ثُمَّ قَالَ: «اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ
تَمْرَةٍ، فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ»
Kata Al-A'masy: Telah menceritakan kepadaku
'Amru [bin Murrah Al-Jamaliy], dari Khaitsamah, dari 'Adi bin Hatim, ia
mengatakan: Nabi ﷺ bersabda,
"Jagalah diri kalian dari api neraka sekalipun hanya dengan sebiji
kurma." Kemudian beliau berpaling dan menyingkir, kemudian beliau bersabda
lagi, "Jagalah diri kalian dari neraka", kemudian beliau berpaling
dan menyingkir (tiga kali) hingga kami beranggapan bahwa beliau melihat neraka
itu sendiri, selanjutnya beliau bersabda, "Jagalah diri kalian dari neraka
sekalipun hanya dengan sebiji kurma, kalaulah tidak bisa, lakukanlah dengan
ucapan yang baik."
Penjelasan singkat hadits ini:
1)
Biografi ‘Adiy bin Hatim radhiyallahu ‘anhu.
Lihat: https://umar-arrahimy.blogspot.com/
2)
Setiap orang akan berbicara dengan Allah untuk dimintai
pertanggung-jawaban di hadapan Allah pada hari kiamat.
Adapun yang tidak diajak bicara adalah
pembicaraan yang penuh rahmat. Allah subhanahu wata'ala berfirman:
{إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ الْكِتَابِ
وَيَشْتَرُونَ بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا أُولَئِكَ مَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ
إِلَّا النَّارَ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا
يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ. أُولَئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا
الضَّلَالَةَ بِالْهُدَى وَالْعَذَابَ بِالْمَغْفِرَةِ فَمَا أَصْبَرَهُمْ عَلَى
النَّارِ} [البقرة: 174 - 175]
Sesungguhnya orang-orang yang
menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al-Kitab dan menjualnya dengan
harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan)
ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka
pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat
pedih. Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan
siksa dengan ampunan. Maka alangkah beraninya mereka menentang api neraka!
[Al-Baqarah: 174 - 175]
Ø Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
" ثَلَاثَةٌ لَا
يُكَلِّمُهُمُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَلَا يُزَكِّيهِمْ - وَلَا يَنْظُرُ
إِلَيْهِمْ - وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ: شَيْخٌ زَانٍ، وَمَلِكٌ كَذَّابٌ،
وَعَائِلٌ مُسْتَكْبِرٌ " [صحيح مسلم]
“Ada tiga orang yang mana Allah tidak
mengajak mereka berbicara pada hari kiamat, dan tidak mensucikan mereka, dan
tidak melihat kepada mereka, dan mereka mendapatkan siksa yang pedih: yaitu
orang tua yang pezina, pemimpin yang pendusta, dan orang miskin yang
sombong." [Sahih Muslim]
Ø Dalam riwayat lain:
" ثَلاَثَةٌ لاَ يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ القِيَامَةِ،
وَلاَ يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ: رَجُلٌ حَلَفَ عَلَى سِلْعَةٍ لَقَدْ أَعْطَى بِهَا
أَكْثَرَ مِمَّا أَعْطَى وَهُوَ كَاذِبٌ، وَرَجُلٌ حَلَفَ عَلَى يَمِينٍ كَاذِبَةٍ
بَعْدَ العَصْرِ، لِيَقْتَطِعَ بِهَا مَالَ رَجُلٍ مُسْلِمٍ، وَرَجُلٌ مَنَعَ
فَضْلَ مَاءٍ فَيَقُولُ اللَّهُ: اليَوْمَ أَمْنَعُكَ فَضْلِي كَمَا مَنَعْتَ
فَضْلَ مَا لَمْ تَعْمَلْ يَدَاكَ " [صحيح البخاري ومسلم]
"
Ada tiga orang yang Allah tidak mengajak mereka bicara pada hari
kiamat dan tidak pula melihat mereka, seseorang yang menyertakan sumpah dalam
dagangannya sehingga bisa diberi lebih banyak daripada biasanya, dan ia dusta
dalam sumpahnya. Seseorang yang melakukan sumpah dusta setelah Asar dengan
ambisi bisa mendapatkan harta seorang muslim. Dan seseorang yang menahan
kelebihan air (agar rumput tidak tumbuh), sehingga Allah pada hari kiamat
berfirman 'Saya sekarang menahan kurnia-Ku sebagaimana engkau pernah menahan
kelebihan air yang kedua tanganmu tidak bekerja karenanya." [Shahih Bukhari
dan Muslim]
Ø Dalam riwayat lain:
"ثَلاَثَةٌ لاَ يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ،
وَلاَ يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلاَ يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ: رَجُلٌ
عَلَى فَضْلِ مَاءٍ بِطَرِيقٍ، يَمْنَعُ مِنْهُ ابْنَ السَّبِيلِ، وَرَجُلٌ
بَايَعَ رَجُلًا لاَ يُبَايِعُهُ إِلَّا لِلدُّنْيَا، فَإِنْ أَعْطَاهُ مَا
يُرِيدُ وَفَى لَهُ وَإِلَّا لَمْ يَفِ لَهُ، وَرَجُلٌ سَاوَمَ رَجُلًا بِسِلْعَةٍ
بَعْدَ العَصْرِ، فَحَلَفَ بِاللَّهِ لَقَدْ أَعْطَى بِهَا كَذَا وَكَذَا
فَأَخَذَهَا" [صحيح البخاري ومسلم]
"Ada tiga golongan yang Allah tidak akan
mengajak mereka bicara pada hari kiamat, tidak memandang mereka dan tidak pula
mensucikan mereka, serta bagi mereka disediakan siksa yang pedih, yaitu
seseorang yang memiliki kelebihan air di jalan lalu dia enggan memberikannya
kepada ibnu sabil, seseorang yang berbai'at kepada seorang (pemimpin) dan dia
tidak berbai'at kepadanya kecuali demi kepentingan duniawi, bila dia diberikan
apa yang sesuai dengan keinginannya maka dia memelihara janjinya, namun bila
tidak maka dia tidak memelihara janjinya, dan seseorang yang menawar barang
dagangan kepada seseorang setelah waktu 'Ashar, lalu dia bersumpah atas nama
Allah; sungguh dengan harga sekian sekian aku memperoleh barang seperti ini,
padahal dia dusta belaka". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Ø Dari Abu Dzar Al-Gifariy radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah ﷺbersabda:
«ثَلَاثَةٌ لَا
يُكَلِّمُهُمُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ، وَلَا
يُزَكِّيهِمْ، وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ» قَالَ: فَقَرَأَهَا رَسُولُ اللهِ ﷺ ثَلَاثَ مرات، قَالَ أَبُو ذَرٍّ:
خَابُوا وَخَسِرُوا، مَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: «الْمُسْبِلُ،
وَالْمَنَّانُ، وَالْمُنَفِّقُ سِلْعَتَهُ بِالْحَلِفِ الْكَاذِبِ»
"Tiga golongan manusia yang Allah
tidak akan mengajak mereka bicara pada hari kiamat, tidak melihat mereka, tidak
menyucikan dosanya dan mereka akan mendapatkan siksa yang pedih." Abu Dzar
berkata lagi, "Rasulullah ﷺ
membacanya tiga kali". Abu Dzar berkata, "Mereka gagal dan rugi,
siapakah mereka wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Orang yang
melakukan isbal (memanjangkan pakaian), orang yang suka memberi dengan
menyebut-nyebutkannya (karena riya'), dan orang yang membuat laku barang dagangan
dengan sumpah palsu." [Shahih Muslim]
3)
Allah subhanahu wata’aalaa berbicara dengan huruf
dan suara.
Lihat: Allah 'azza wajalla berbicara
4)
Berbuat kebaikan sekecil apapun untuk menyelamatkan diri
dari azab neraka.
Lihat: Keutamaan memberi makan dan minum
Wallahu a’lam!
Lihat juga: Kitab Ar-Riqaq, bab 48; Qishash pada hari kiamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda adalah pelajaran berharga bagi saya ...