بسم الله الرحمن الرحيم
Anak adalah anugrah
dari Allah subhanahu wa ta'aalaa
Allah subhanahu wa ta'aalaa berfirman:
{لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَخْلُقُ
مَا يَشَاءُ يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ
(49) أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَاثًا وَيَجْعَلُ مَنْ يَشَاءُ عَقِيمًا إِنَّهُ
عَلِيمٌ قَدِيرٌ} [الشورى: 49،
50]
Kepunyaan
Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia
memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan
anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan
kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa) yang dikehendaki-Nya, dan
Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha mengetahui
lagi Maha Kuasa. [Asy-Syuuraa: 49-50]
Anak adalah perhiasan dunia
{الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ
الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا
وَخَيْرٌ أَمَلًا} [الكهف: 46]
Harta
dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal
lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk
menjadi harapan. [Al-Kahfi:46]
{زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ
مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ
وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ
الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ} [آل عمران:
14]
Dijadikan
indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). [Ali ‘Imran:14]
Orang tua adalah
pemimpin bagi anaknya
Dari Abdullah bin Umar radhiallahu 'anhuma;
Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
«كُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، فَالإِمَامُ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ
عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالرَّجُلُ فِي أَهْلِهِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ،
وَالمَرْأَةُ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا رَاعِيَةٌ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا،
وَالخَادِمُ فِي مَالِ سَيِّدِهِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap
pemimpin akan diminta pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya. Imam (kepala
Negara) adalah pemimpin yang akan diminta pertanggung jawaban atas rakyatnya.
Seorang suami dalam keluarganya adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung
jawaban atas keluarganya. Seorang isteri adalah pemimpin di dalam urusan rumah
tangga suaminya dan akan diminta pertanggung jawaban atas urusan rumah tangga
tersebut. Seorang pembantu adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya dan akan
diminta pertanggung jawaban atas urusan tanggung jawabnya tersebut".
[Sahih Bukhari dan Muslim]
Bahaya melalaikan amanah
Dari Ma'qil bin Yasar radhiallahu 'anhu; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«مَا مِنْ عَبْدٍ اسْتَرْعَاهُ اللَّهُ رَعِيَّةً،
فَلَمْ يَحُطْهَا بِنَصِيحَةٍ، إِلَّا لَمْ يَجِدْ رَائِحَةَ الجَنَّةِ» [صحيح البخاري]
"Tidaklah seorang hamba yang Allah beri amanat kepemimpinan, namun
dia tidak menindaklanjutinya dengan baik, selain tak bakalan mendapat bau
surga." [Sahih Bukhari]
Dari Abdullah bin ‘Amr radhiallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ يُضَيِّعَ مَنْ
يَقُوتُ» [سنن أبي داود: حسنه الألباني]
“Cukuplah seseorang itu berdosa jika
menelantarkan orang yang berada dalam tanggungannya”. [Sunan Abi Daud: Hasan]
Anak adalah cobaan
{وَاعْلَمُوا أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللَّهَ
عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ} [الأنفال: 28]
Dan
ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan
sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. [Al-Anfaal:28]
{يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ
وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا
فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ . إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ
وَاللَّهُ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ} [التغابن: 14-15]
Hai
orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada
yang menjadi musuh bagimu*, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika
kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu
hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar. [At-Tagabun: 14-15]
Maksudnya:
kadang-kadang isteri atau anak dapat menjerumuskan suami atau ayahnya untuk
melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak dibenarkan agama.
{يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ
أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ
هُمُ الْخَاسِرُونَ} [المنافقون:
9]
Hai
orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari
mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah
orang-orang yang merugi.
[Al-Munafiquun:9]
Dari Khaulah binti Hakiim radhiallahu 'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«الْوَلَدُ مَحْزَنَةٌ مَجْبَنَةٌ مَجْهَلَةٌ
مَبْخَلَةٌ» [صحيح الجامع الصغير
وزيادته رقم 1990]
“Anak adalah penyebab kesedihan, ketakutan
(pengecut), kebodohan, kekikiran”. [Shahih Al-Jami’ no.1990]
Anak punya hak dari orang tuanya
Dari Abdullah bin ‘Amr radhiallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«وَإِنَّ لِوَلَدِكَ عَلَيْكَ حَقًّا» [صحيح مسلم]
“Dan sesungguhnya bagi anakmu ada hak atas
dirimu”. [Sahih Muslim]
Orang tua membentuk
karakter anak
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
«كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ
يُهَوِّدَانِهِ، أَوْ يُنَصِّرَانِهِ، أَوْ يُمَجِّسَانِهِ، كَمَثَلِ البَهِيمَةِ تُنْتَجُ
البَهِيمَةَ هَلْ تَرَى فِيهَا جَدْعَاءَ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Setiap anak yang lahir, dilahirkan dalam
keadaan fitrah (suci), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya seorang
Yahudi, atau Nashrani, atau Majusi, ibarat hewan yang melahirkan hewan, apakah
engkau melihat ada yang tidak punya telinga?” [Sahih Bukhari dan Muslim]
Menjauhkan anak dari lingkungan yang buruk
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ
أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ» [سنن أبي داود:
حسنه الألباني]
"Seseorang itu dipengaruhi oleh perilaku
orang yang dicintainnya, maka hendaklah kalian memperhatikan siapa yang ia
cintai. [Sunan Abi Daud: Hasan]
Dari Abu Musa radhiyallahu 'anhu;
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
" مَثَلُ الجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ،
كَحَامِلِ المِسْكِ وَنَافِخِ الكِيرِ، فَحَامِلُ المِسْكِ: إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ،
وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً، وَنَافِخُ
الكِيرِ: إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً
" [صحيح البخاري
ومسلم]
"Perumpamaan teman yang shalih dengan
teman yang buruk bagaikan penjual minyak wangi dengan pandai besi, bisa jadi
penjual minyak wangi itu akan menghadiahkan kepadamu atau kamu membeli darinya
atau kamu akan mendapatkan bau wanginya sedangkan pandai besi hanya akan
membakar bajumu atau kamu akan mendapatkan bau tidak sedapnya." [Sahih
Bukhari dan Muslim]
Ikhlash dalam mendidik anak, bukan demi kepentingan duniawi
Dari Umar bin Khathab radhiyallahu 'anhu;
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ، وَإِنَّمَا
لِامْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ، فَهِجْرَتُهُ
إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ
امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Sesungguhnya amalan itu hanyalah
tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan apa yang diniatkannya.
Barangsiapa yang (berniat) hijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya
kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa (berniat) hijrah karena dunia yang
bakal diraihnya atau wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya kepada apa
yang diniatkannya itu." [Sahih Bukhari dan Muslim]
Menyelamatkan anak dari siksa neraka
{يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ
وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ
شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ} [التحريم: 6]
Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; Penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. [At-Tahriim:6]
Bersabar dalam mendidik anak
{وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ
وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى}
[طه: 132]
Dan perintahkanlah
kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.
Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. dan
akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. [Thaahaa:132]
Mendidik anak dengan lemah lembut
Dari Aisyah radhiyallahu
'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«إِنَّ اللهَ
يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الْأَمْرِ كُلِّهِ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Sesungguhnya
Allah mencintai kelembutan (melakukan sesuatu dengan perlahan) pada setiap
urusan". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Dalam riwayat lain:
«إِنَّ الرِّفْقَ لَا يَكُونُ
فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ، وَلَا يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا شَانَهُ» [صحيح مسلم]
"Sesungguhnya
kelembutan tidak dibarengkan pada susuatu kecuali membuatnya indah, dan tidak
hilang dari sesuatu kecuali membuatnya buruk". [Sahih Muslim]
Dalam riwayat lain:
" إِنَّهُ
مَنْ أُعْطِيَ حَظَّهُ مِنَ الرِّفْقِ ، فَقَدْ أُعْطِيَ حَظَّهُ مِنْ خَيْرِ الدُّنْيَا
وَالْآخِرَةِ " [مسند أحمد: صحيح]
"Sesungguhnya
barangsiapa yang diberi bagiannya dari sifat lemah lembut maka ia telah diberi
bagiannya dari kebaikan dunia dan akhirat". [Musnad Ahmad: Sahih]
Dalam riwayat lain:
" إِذَا
أَرَادَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ بِأَهْلِ بَيْتٍ خَيْرًا، أَدْخَلَ عَلَيْهِمُ الرِّفْقَ
" [مسند أحمد: صحيح]
“Jika Allah ‘azza
wa jalla menginginkan kebaikan bagi satu keluarga maka Allah memasukkan
pada mereka sifat lemah lembut”. [Musnad Ahmad: Sahih]
Dari Jarir bin
Abdillah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
«مَنْ يُحْرَمِ
الرِّفْقَ، يُحْرَمِ الْخَيْرَ» [صحيح مسلم]
“Barangsiapa yang
terhalang dari sifat lemah lembut maka ia telah terhalang dari kebaikan”.
[Sahih Muslim]
Boleh memukul jika diperlukan
Dari Abdullah bin 'Amr radhiyallahu
'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ
وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا، وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ
وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ [سنن أبي داود: صححه الألباني]
“Perintahkanlah
anakmu salat ketika mereka berumu tujuh tahun, dan pukul mereka jika
meninggalkan salat ketika mereka berumur sepuluh tahun, dan pisahkan tempat
tidur mereka”. [Sunan Abi Daud: Sahih]
Tidak memukul wajah
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
«إِذَا ضَرَبَ
أَحَدُكُمْ فَلْيَتَّقِ الْوَجْهَ» [صحيح مسلم]
“Jika
seorang dari kalian memukul, maka hindarilah (memukul) wajah”. [Sahih Muslim]
Berlaku adil kepada setiap anak
Dari An-Nu’man
bin Basyiir radhiallahu
'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«فَاتَّقُوا اللَّهَ
وَاعْدِلُوا بَيْنَ أَوْلاَدِكُمْ» [صحيح البخاري ومسلم]
“Maka
bertakwalah kalian kepada Allah, dan berlaku adillah di antara anak-anak
kalian”. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Tidak berdusta kepada anak
Abdullah bin ‘Amir berkata: Suatu hari ibuku memanggilku sementara Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam duduk di antara kami. Ibuku berkata: Marilah, aku akan
memberimu sesuatu!
Maka Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada ibuku:
«وَمَا أَرَدْتِ
أَنْ تُعْطِيهِ؟»
“Apa yang akan
engkau berikan padanya?”
Ibuku menjawab: Aku
akan memberinya sebiji kurma!
Maka Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada ibuku:
«أَمَا إِنَّكِ
لَوْ لَمْ تُعْطِهِ شَيْئًا كُتِبَتْ عَلَيْكِ كِذْبَةٌ» [سنن أبي داود: حسنه الألباني]
“Adapun seandainya
engkau tidak memberinya sesuatu maka akan dicatat atasmu satu kedustaan”.
[Sunan Abi Daud: Hasan]
Jika seseorang ingin
anaknya kelak dijaga oleh Allah subhanahu wa ta’aalaa maka hendaklah ia
menjadi orang yang shalih
Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللَّهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ [سنن الترمذي: صحيح]
“Jagalah (perintah dan larangan) Allah,
maka Allah akan menjagamu, jagalah Allah maka engkau akan mendapati-Nya di
hadapanmu (dalam setiap urusanmu)”. [Sunan Tirmidziy: Sahih]
Khidir ‘alaihissalam berkata ketika menyebutkan alasannya
memperbaiki dinding rumah yang mau roboh:
{وَأَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلَامَيْنِ يَتِيمَيْنِ
فِي الْمَدِينَةِ وَكَانَ تَحْتَهُ كَنْزٌ لَهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَالِحًا فَأَرَادَ
رَبُّكَ أَنْ يَبْلُغَا أَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنْزَهُمَا رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ}
[الكهف: 82]
Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu,
dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya
adalah seorang yang saleh, Maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka
sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat
dari Tuhanmu. [Al-Kahf:82]
Hidayah anak ditangan
Allah subhanahu wa ta'aalaa
{إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ
اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ} [القصص: 56]
Sesungguhnya
kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi
Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih
mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. [Al-Qashash:56]
Mendo’akan kebaikan
untuk anak
Dalam Al-Qur’an banyak disebutkan do’a untuk kebaikan bagi anak dan
keluarga, diantaranya:
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ
أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
"Ya Tuhan kami,
anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai
penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. [Al-Furqan:74]
رَبِّ اجْعَلْنِيْ مُقِيْمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْ رَبَّنَا
وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
"Ya Tuhanku, jadikanlah aku
dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Tuhan kami,
perkenankanlah doaku". [Ibrahim: 40-41]
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ
عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي
ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
"Ya Tuhanku, tunjukilah aku
untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada
ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; Berilah
kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya
aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang
berserah diri". [Al-Ahqaaf:15]
رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ
سَمِيْعُ الدُّعَاءِ
"Ya Tuhanku, berilah aku
dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar
doa". [Ali 'Imran:38]
رَبِّ هَبْ لِيْ مِنَ الصَّالِحِيْنَ
"Ya Tuhanku,
anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang
saleh." [Ash-Shaafaat:100]
Tidak mendo’akan
keburukan bagi anak
Dari Jabir bin Abidillah radhiallahu 'anhuma;
Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
لَا تَدْعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ، وَلَا تَدْعُوا عَلَى أَوْلَادِكُمْ، وَلَا
تَدْعُوا عَلَى أَمْوَالِكُمْ، لَا تُوَافِقُوا مِنَ اللهِ سَاعَةً يُسْأَلُ فِيهَا
عَطَاءٌ، فَيَسْتَجِيبُ لَكُمْ [صحيح مسلم]
“Janganlah kalian berdo’a (keburukan) atas diri
kalian, dan janganlah berdo’a (keburukan) atas anak-anak kalian, dan janganlah
berdo’a (keburukan) atas harta-harta kalian, jangan sampai do’a kalian (akan
keburukan) bertepatan dengan waktu dari Allah di mana jika seseorang meminta
sesuatu pada saat itu maka akan dikabulkan untuk kalian”. [Sahih Muslim]
Do’a meminta perlindungan untuk anak
Ibnu Abbas radhiallahu
'anhuma berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terkadang
memintakan perlindungan untuk Al-Hasan dan Al-Husain, dan berkata: Sesungguhnya
nenek kalian berdua (Nabi Ibrahim) terkadang memintakan perlinduang dengannya
untuk Isma'il dan Ishaq:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ
كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ
"Aku berlindung dengan kalimat-kalimat
Allah yang sempurnah dari segala setan dan hewan-hewan yang jahat, dan dari
segala pandangan yang berbahaya”. [Sahih Bukhari]
Wallahu a’lam!
Referensi:
كيف نربي أولادنا وما هو واجب الآباء والأبناء للشيخ
محمد بن جميل زينو
فقه تربية الأبناء وطائفة من نصائح الأطباء للشيخ مصطفى
العدوي
تربية الأبناء ، إعداد: عبد الله بن سعد الفالح
الهدي النبوي في تربية الأولاد ، تأليف: د. سعيد
القحطاني
ماشاء الله tulisan yang sangat bermanfaat, semoga terus berkarya saudara , mudah2an jadi amal jariyah buat anda, tpi sya sarankan kalau bisa no. Haditsnya juga di sebutkan
BalasHapusJazakallahu khaeran atas motifasi dan do'anya.
HapusSy tdk cantumkan nomor hadits krn terjadi banyak perselisihan dlm penomoran pada tiap2 cetakan, makanya sy cukupkan dgn lafadz bahasa Arabnya biar mudah dicari.
Wallahu a'lam!